• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENELAAHAN PUSTAKA

B. Obat Herbal Terstandar (OHT)

Merupakan sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji pra klinik dan bahan bakunya telah distandarisasi. OHT harus memenuhi kriteria: aman, klaim khasiat dibuktikan praklinik,dan telah dilakukan standarisasi bahan baku yang digunakan dalam produk jadi (Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2004).

Gambar 2. Logo Obat Herbal Terstandar

Bahan baku yang digunakan dalam produk jadi dapat berupa simplisia. Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat tradisional dan belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain merupakan bahan yang dikeringkan (Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2005). Standarisasi simplisia meliputi: penetapan kadar minyak atsiri, penetapan kadar abu, penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam, penetapan kadar abu yang larut air, penetapan kadar air, penetapan susut pengeringan, penetapan kadar sari yang larut dalam air, penetapan kadar sari yang larut dalam etanol, penetapan bahan organik asing, dan penetapan kadar tanin (Direktorat Jenderal Pengawas Obat dan Makanan, 1995).

C. Kiranti

Kiranti Sehat Datang Bulan adalah minuman kesehatan dengan bentuk praktis ready-to-drink terbuat dari rempah alami dan diproses dengan cara yang higienis sehingga aman untuk dikonsumsi. Anjuran minum kiranti 1-2 botol perhari, mulai dari 3 hari sebelum datang bulan sampai 3 hari sesudah datang bulan. Keunggulan dari Kiranti Sehat Datang Bulan adalah rasa yang enak, formulasi rasional dan terstandar, bahan alami segar, dan khasiat Kiranti telah teruji klinis dan aman. Sedangkan manfaat dari Kiranti Sehat Datang Bulan adalah

memperlancar haid, mengatasi keluhan haid, seperti nyeri, letih, lesu, dan mengatasi bau badan (Anonim, 2009).

Gambar 3. Sampel OHT cair merk Kiranti

Kiranti merupakan sediaan cair yang mengandung berbagai ekstrak yaitu Curcumae domesticae Rhizoma (30g), Tamarindi Pulpa (6g), Kaempferiae Rhizoma (3g), Arengae pinnata Fructose (3g), Zingiberis Rhizoma (0,8g), dan Cinnamomi Cortex (0,1g)(Research and Innovation Center, 2005).

Standarisasi produksi Kiranti sudah dilakukan mulai dari bahan baku sampai produk akhir dan diformulasikan secara rasional dalam arti bahan-bahan yang digunakan sudah teruji khasiatnya secara ilmiah, menggunakan bahan-bahan tumbuhan obat yang sudah diketahui tingkat keamanannya dan tidak menimbulkan efek samping negatif, hasiat dan keamanannya sudah terbukti berdasarkan pengalaman nenek moyang. Produk Kiranti juga telah melalui tahap uji praklinik dan uji klinik yang diikuti oleh 86 orang, 43 orang sebagai kontrol dan 43 orang diberi perlakuan yaitu mengkonsumsi kiranti selama 3 bulan dan didapat hasil bahwa Kiranti Sehat Datang Bulan adalah minuman tradisional dengan ramuan warisan nenek moyang Indonesia yang menggunakan bahan tumbuhan obat yang benar, sesuai khasiatnya, terstandarisasi, aman untuk

dikonsumsi jangka panjang dan terbukti bermanfaat untuk mengatasi gangguan nyeri haid dan gangguan keputihan (Research and Innovation Center, 2005).

1. Manfaat Bahan Alam Yang Terkandung Dalam Kiranti Sehat Datang Bulan

Bahan alam yang terkandung didalam Kiranti Sehat Datang Bulan yang dipercaya dapat mengatasi nyeri saat haid adalah Curcuma domesticae Rhizoma, Tamarindi Pulpa, Kaempferia galanga Rhizoma, Zingiberis Rhizoma, Arengae pinnata Fructose, dan Cinnamomi Cortex

a. Curcuma domesticae Rhizoma. Rimpang kunyit (Curcuma domesticae Rhizoma) mengandung senyawa kurkumin, pati, tanin, damar, dan minyak atsiri tidak kurang dari 3% sampai 5% yang memiliki efek estrogenik yang dalam jumlah kecil dapat mempercepat dimulainya haid apabila diminum pada fase luteum. Curcumin juga mempunyai efek antioksidan, antikanker, antijamur, antibakteri, antiinflamasi, menurunkan kadar kolesterol, hepatoprotektor, imunostimulan. Kunyit juga mengandung arturmerone yang memiliki aktivitas untuk menghentikan pendarahan dan melancarkan haid, mengatasi yeri haid, mencegah keputihan dan bau badan, serta dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit (Departemen Kesehatan RI, 1997).

b. Tamarindi Pulpa. Asam jawa (Tamarindi Pulpa) secara turun temurun digunakan berpasangan dengan kunyit yang disebut jamu kunyit asam. Buah asam jawa mengandung kimia seperti gula invert, tartaric acid, citric acid, serine, β -alanin, vitamin B3, geranial, limonene, peptin, prolin, leusin, phenylalanine, dan

pipecolic acid. Asam jawa bersinergi dengan kunyit membantu melancarkan pencernaan dan memberikan rasa asam yang enak dan menyegarkan sewaktu diminum (Anonim, 2010).

c. Kaempferia galanga Rhizoma. Rimpang kencur (Kaempferia galanga Rhizoma) mengandung p-metoksi sinamat; minyak atsiri 2,4% sampai 3,9%; kaempferol yang bersifat oksitoksik (mempengaruhi siklus haid). Kencur juga memiliki efek analgesik, antijamur/antibakteri. Dengan demikian kencur dapat membantu memperlancar haid dan mencegah keputihan serta bau badan (Departemen Kesehatan RI, 1997).

d. Zingiberis Rhizoma. Rimpang jahe (Zingiberis Rhizoma) mengandung zingiberen, felandren, kamfen, limonen, boineol, sineol, sitral, dan zingiberol, minyak damar yang mengandung zingeron, dan minyak atsiri tidak kurang dari 2% sampai 3% yang bersifat tonikum (memperkuat tubuh), analgesik (penghilang rasa sakit), antiinflamasi (antiradang). Dengan demikian jahe dapat mengurangi rasa sakit/nyeri dan menguatkan tubuh, sehingga tubuh tetap bugar saat haid (Departemen Kesehatan RI, 1978).

e. Arengae pinnata Fructose. Selain memberikan rasa manis dan aroma yang khas, gula jawa (Arengae pinnata Fructose) merupakan sumber energi sehingga dapat menjaga stamina. Serat pada warna coklatnya, kalori, kalsium, protein kasar, mineral, vitamin, senyawa-senyawa yang berfungsi menghambat penyerapan kolesterol di saluran pencernaan (Anonim, 2008).

f. Cinnamomi Cortex. Kayu manis (Cinnamomi Cortex) mengandung o-metoksiinamaldehida yang bersifat antimikroba dan mengatasi dismenorrhea. Kandungan kimia ada terdapat dalam kayu manis adalah minyak atsiri 1% sampai 3%, tanin, damar, dan kalsium oksalat. Sifat kimia dari kayu manis adalah pedas, sedikit manis, hangat, dan wangi (Departemen Kesehatan RI,1997).

2. Kiranti Sehat Datang Bulan Telah Teruji Klinis

Kiranti Sehat Datang Bulan pada tanggal 22 Mei 2005 mendapat predikat Obat Herbal Terstandar oleh menteri Kesehatan RI. Kiranti mendapatkan predikat Obat herbal terstandar karena telah memenuhi kriteria:

a. Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.

Kiranti Sehat Datang Bulan dinyatakan aman untuk dikonsumsi berdasarkan pengujian toksisitas akut dan sub akut yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

b. Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah atau praklinik dan klinik.

Kiranti telah terbukti memiliki efek analgesik. Penelitian dilakukan dengan bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia untuk uji praklinik dan dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran RSU Dr. Hasan Sadikin, Bandung untuk uji klinik.

c. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.

Salah satunya adalah dilakukannya standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi (Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI, 2005

D. Standardisasi Ekstrak

Dokumen terkait