• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

B. Pengolahan Dara

3. Fuzzy Human Error Assessment and Reduction Technique

Berdasarkan uraian task dengan menggunakan HTA dan mengkuantifikasi possible error, kemudian dilakukan analisis human error dengan menggunakan Human Error Assessment and Reduction Technique (HEART) untuk memperoleh nilai probabilitas pada setiap task yang berpotensi terjadi human error.

a. Pengklasifikasian task sesuai dengan tabel Generic Task Type (GTT) Pengklasifikasian task dilakukan berdasarkan tabel Generic Task Type (GTT) yang dapat dilihat pada Tabel 2.2. Pengklasifikasian ini disesuaikan berdasarkan karakteristik atau sifat dari task yang dikerjakan

oleh operator mesin. Task yang diklasifikasikan adalah task yang telah diidentifikasi possible error. Informasi dalam mengklasifikasian task menggunakan tabel GTT didapatkan dengan berdiskusi dan menggali informasi dari pihak supervisor di paper machine 4. Pada tabel GTT terdapat task type dimana setiap task type memiliki nilai nominal human unreliability yang sudah memiliki ketetapan. Berikut merupakan Tabel 4.4 merupakan tabel task yang sudah dikelompokkan berdasarkan tabel GTT.

Task operator penyambung kertas termasuk ke dalam 2 kategori tabel Generic Task Type (GTT). Task 1.1, task 2.1, task 2.4, dan task 3.3 termasuk dalam kategori generic task D dimana kategori ini memiliki karakteristik yaitu pekerjaan yang cukup sederhana, dilakukan dengan cepat dan tidak membutuhkan perhatian besar. Tergolong demikian karena operator mengerjakan aktivitas tersebut dengan cepat dan sederhana sehingga membutuhkan sedikit perhatian.

Task 1.3, task 1.4, task 2.2, task 2.3, task 3.2, dan task 3.4 dimana kategori ini memiliki karakteristik yaitu pekerjaan rutin, cepat, dan sering dilakukan dengan melibatkan keterampilan yang rendah. Tergolong demikian karena operator mengerjakan aktivitas tersebut setiap hari dengan cepat serta melibatkan keterampilan yang rendah. Adapun uraian tersebut terdapat di dalam Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Generic Task Type Operator Penyambung Kertas

No.

Task Task Generic

Task Type

Nominal Human Unreliability 1.1 Mengambil posisi mendekati mesin

size press D 0,09

1.3

Balik kanan dengan kaki kiri setengah meloncat ke arah mesin fourth dryer

E 0,02

1.4 Melempar kertas dan mengarahkan

ke mesin fourth dryer E 0,02

2.1 Operator menaiki tangga mendekati

mesin fifth dryer D 0,09

2.2

Mengambil kertas yang keluar dari mesin fifth dryer dengan kedua tangan dan posisi kaki melebar

E 0,02

2.3

Melempar kertas ke mesin calender dengan membalikkan badan serta posisi kaki kiri di depan dan kaki kanan ke belakang

E 0,02

2.4 Turun melalui tangga D 0,09

3.2

Mengambil kertas dengan kedua

tangan E 0,02

3.3 Berbalik badan dengan tangan kanan

berpegangan pada handle D 0,09

3.4 Melempar kertas ke pope reel dengan

tangan kiri E 0,02

Berdasarkan identifikasi setiap task ke dalam kategori yang ada di Generic Task Type (GTT), kemudian dilakukan identifikasi terhadap kondisi-kondisi yang menyebabkan error menggunakan Error Producing Condition (EPC) disetiap task yang berpotensi terjadi human error pada operator penyambung kertas pada machine paper 4. Identifikasi kondisi-kondisi yang menyebabkan error dilakukan berdasarkan pada tabel EPC di Tabel 2.3 dan melakukan diskusi dan wawancara dengan pihak expert perusahaan. Berdasarkan uraian tabel 4.5 diketahui bahwa terdapat 30 kondisi dari tabel EPC yang menyebabkan terjadi error. Kondisi yang menyebabkan error juga berpedoman pada kondisi existing di area kerja operator penyambung kertas pada paper machine 4.

Salah satu contoh dalam menentukan EPC dari task operator penyambung kertas pada task 3.4 yaitu melempar kertas ke pope reel dengan tangan kiri. Pada task 3.4 terdapat 4 EPC, yang pertama dengan no. EPC 10a yaitu waktu yang singkat untuk mendekati kegagalan dan melakukan tindakan koreksi, sehingga operator tidak memiliki waktu yang cukup untuk mendeteksi kegagalan akibat putaran mesin yang cepat, sehingga apabila terjadi suatu error maka operator kesulitan untuk memberhentikan atau meminimalisir terjadi suatu error.

Tabel 4.5 Identifikasi Error Producing Condition (EPC) Operator Penyambung Kertas

No.

Task Task Konsekuensi Kegagalan

No.

EPC EPC Nilai

EPC

Kondisi Existing

1.1

Operator penyam-bung kertas dari mesin size press ke mesin fourth dryer

Tergelincir jika terdapat oli atau genangan air yang tercecer dan terjatuh dari tangga

1a 12.

Ketidaksesuaian antara risiko yang

dibayangkan dengan risiko sebenarnya

4

Pekerja mengabaikan keadaan lingkungan kerja

Gatal-gatal,

alergi, cacat 1b 31. Moral pekerja rendah 1,2

Pakaian operator tidak melindungi tubuh secara optimal dari paparan bahan kimia

Bagian tubuh terluka atau terbakar

1c

33. Lingkungan yang buruk atau tidak mendukung

2,5

Lingkungan suhu yang panas dan sirkulasi udara yang tidak baik membuat operator tidak fokus

Lanjutan Tabel 4.5 Identifikasi Error Producing Condition (EPC) Operator Penyambung Kertas

No.

Task Task Konsekuensi Kegagalan

No.

EPC EPC Nilai

EPC

Kondisi Existing

1.3

Balik kanan dengan kaki kiri

setengah meloncat ke arah mesin fourth dryer

Bagian tubuh terluka atau terbakar

2a 2.

Waktu yang singkat untuk mendekati kegagalan dan melakukan tindakan koreksi.

11

Operator terburu-buru ketika mendekati mesin

2b

21. Dorongan untuk

menggunakan prosedur lain yang lebih berbahaya

3

Jarak operator terlalu dekat dengan mesin

1.4

Melempar kertas dan mengarah-kan ke mesin fourth dryer

Kulit terkena cipratan bahan kimia dan terkena radiasi panas dari mesin

3a 12.

Ketidaksesuaian antara risiko yang

dibayangkan dengan risiko sebenarnya

11

Operator tidak

menggunakan APD yang sesuai dengan aktivitas kerja

3b

18. Adanya konflik antara tujuan jangka pendek dan jangka panjang

2,5

Operator mengejar waktu kecepatan mesin

2.1

Operator menaiki tangga mendekati mesin fifth dryer

Terjatuh atau tersandung

4a 12.

Ketidaksesuaian antara risiko yang

dibayangkan dengan risiko sebenarnya

4

Operator tidak memperhati-kan langkah kaki ketika naik dan turun tangga

4b

21. Dorongan untuk

menggunakan prosedur lain yang lebih berbahaya

2

Operator tidak melewati anak tangga satu per satu

2.2

Mengambil kertas yang keluar dari mesin fifth dryer dengan kedua tangan dan posisi kaki melebar

Kepala

terbentur besi, tangan terkenal roll mesin, cidera otot, dan badan terjatuh

5a 12.

Ketidaksesuaian antara risiko yang

dibayangkan dengan risiko sebenarnya

4

Operator terburu-buru ketika mengambil kertas

Lanjutan Tabel 4.5 Identifikasi Error Producing Condition (EPC) Operator Penyambung Kertas

No.

Task Task Konsekuensi Kegagalan

No.

EPC EPC Nilai

EPC

Kondisi Existing

2.2

Mengambil kertas yang keluar dari mesin fifth dryer dengan kedua tangan dan posisi kaki melebar

Kepala

terbentur besi, tangan terkenal roll mesin, cidera otot, dan badan terjatuh

5b

15. Operator yang tidak berpengalaman (baru memenuhi kualifikasi namun tidak expert)

3

Operator baru

3 tahun

bekerja

5c

18. Adanya konflik antara tujuan jangka pendek dan jangka panjang

2,5

Operator menyeim-bangi

kecepatan roll mesin yang berputar membawa material

5d

27. Adanya bahaya dari keterbatasan kemampuan fisik.

1,4

Tangan operator yang pendek membuat operator membungkuk lebih jauh

2.3

Mengambil kertas yang keluar dari mesin fifth dryer dengan kedua tangan dan posisi kaki melebar

Bagian tubuh terutama tangan dan kaki terkena sobekan kertas dan cidera otot

6a

2. Waktu yang singkat untuk mendeteksi kegagalan dan melakukan tindakan koreksi

11

Operator mengejar waktu kecepatan mesin

6b 12.

Ketidaksesuaian antara risiko yang terjadi dengan yang diperkirakan

4

Operator menganggap remeh risiko yang terjadi apabila tidak fokus

6c

15. Operator yang tidak berpengalaman (baru memenuhi kualifikasi namun tidak expert)

3

Operator baru

3 tahun

bekerja

6d 31. moral pekerja

rendah 1,2

Operator mengabaikan keselamatan dengan tidak menggunakan APD yang sesuai dengan jenis material

Lanjutan Tabel 4.5 Identifikasi Error Producing Condition (EPC) Operator Penyambung Kertas

No.

Task Task Konsekuensi Kegagalan

No.

EPC EPC Nilai

EPC

Kondisi Existing

2.4

Turun melalui

tangga

Terpleset dan terjatuh

7a

12.

Ketidaksesuaian antara risiko

yang dibayangkan dengan risiko sebenarnya

4

Operator tidak

memperhati-kan langkah kaki ketika

naik dan turun tangga

7b

21. dorongan untuk menggunakan

prosedur lain yang lebih berbahaya

2

Operator melewati beberapa anak tangga

untuk mempercepat

aktivitas

3.2

Mengambil kertas dengan kedua tangan

Kepala

terbentur mesin scanner Terjatuh dan terkenal roll mesin

8a 12.

Ketidaksesuaian antara risiko yang

dibayangkan dengan risiko sebenarnya

4

Operator mengabaikan risiko yang dapat terjadi

8b

18. adanya konflik antara tujuan akhir yang cepat dengan tujuan akhir yang membutuhkan waktu

2,5

Operator harus menyesuai-kan kecepatan dalam melaksanakan tugas dengan kecepatan kertas yang datang

8c 29. tingkat stress yang tinggi 1,3

Ketidakseim-bangan antara kecepatan roll mesin dan kecepatan operator membuat material menumpuk

Lanjutan Tabel 4.5 Identifikasi Error Producing Condition (EPC) Operator Penyambung Kertas

No.

Task Task Konsekuensi Kegagalan

No.

EPC EPC Nilai

EPC

Kondisi Existing

3.3

Berbalik badan dengan tangan kanan berpega-ngan pada handle

Terjatuh dan bagian tubuh mengenai roll mesin

9a

4. Tidak adanya alat untuk menyampaikan informasi baik itu bersifat fungsional maupun spesial kepada operator dalam bentuk yang mudah dipahami

8

Tidak ada informasi bahwa alat yang tersedia rusak

9b

16. menurunnya kualitas

informasi yang disampaikan oleh prosedur dan interaksi orang per orang.

3

Tidak ada work

instruction yang jelas

9c 23.

ketidakandalan dari peralatan

1,6

Alat yang tersedia sedang rusak

3.4

Melempar kertas ke pope reel dengan tangan kiri

Ketidakseim-bangan dapat menyebabkan tubuh terlalu condong ke depan hingga tangan terkena nip mesin

10a

2. waktu yang singkat untuk mendekati kegagalan dan melakukan tindakan koreksi

11

Putaran mesin yang cepat membuat operator kesulitan mendeteksi kegagalan

10b 12.

ketidaksesuaian antara risiko yang terjadi dengan yang diperkirakan.

4

Operator terburu-buru dalam melakukan aktivitas sehingga tidak memperhati-kan

konsekuensi risiko

10c

22. Kurangnya kesempatan untuk melatih pikiran dan badan di luar batas pekerjaan

1,8

Operator yang memiliki beban pikiran tidak akan fokus dalam bekerja

10d 31. moral

pekerja rendah 1,6

APD yang digunakan operator tidak sesuai

Lanjutan Tabel 4.5 Identifikasi Error Producing Condition (EPC) Operator Penyambung Kertas

No.

Task

Task Konsekuensi Kegagalan

No.

EPC

EPC Nilai

EPC

Kondisi Existing

3.4

Melempar kertas ke pope reel dengan tangan kiri

Ketidakseim-bangan dapat menyebabkan tubuh terlalu condong ke depan hingga tangan terkena nip mesin

10e

34. tidak aktif dalam waktu yang lama atau siklus yang sangat berulang-ulang pekerjaan dengan beban kerja mental rendah

1,1

Terdapat operator lain yang

berinisiatif memperbaiki suatu aktivitas namum melupakan prosedur kerja.

b. Penentuan Assessed Proportion of Effect (APOE) dengan pendekatan Fuzzy Linguistic

Pada Human Error Assessment and Reduction Technique (HEART) tradisional, memiliki kelemahan yaitu subjektifitas yang tinggi dalam menentukan nilai Assessed Proportion of Effect (APOE) oleh pihak expert.

Pendekatan fuzzy linguistic digunakan untuk mengatasi masalah tersebut dalam menentukan APOE sebagai representasi dari penentuan efek yang diberikan oleh expert sehingga didapatkan nilai yang akurat.

Asumsi proporsi kesalahan yang digunakan adalah frekuensi dalam satuan bulan karena data kecelakaan kerja dirangkum dalam report bulanan. Berikut merupakan tabel variable linguistic yang dikelompokkan berdasarkan frekuensi kesalahan.

Tabel 4.6 Kriteria Menentukan Asumsi Proporsi Kesalahan

Variable Linguistic Keterangan

Very Low (V) EPC tidak terlalu berpengaruh terhadap HEP. Frekuensi kesalahan 1-3 kali setiap bulan.

Low (L) EPC berpengaruh terhadap HEP. Frekuensi kesalahan 3-5 kali setiap bulan.

Medium (M) EPC tidak terlalu berpengaruh terhadap HEP. Frekuensi kesalahan 5-7 kali setiap bulan.

High (H) EPC tidak terlalu berpengaruh terhadap HEP. Frekuensi kesalahan 7-9 kali setiap bulan.

Very High (VH) EPC tidak terlalu berpengaruh terhadap HEP. Frekuensi kesalahan > 9 kali setiap bulan.

Sumber: Castiglia, 2012

Assessed Proportion of Effect (APOE) didapatkan dari expert berjumlah 3 orang, yaitu expert 1 merupakan supervisor, expert 2 merupakan engineer, dan expert 3 merupakan Health, Safety, and Environmental (HSE) di unit PM 1-4. Supervisor dipilih karena pemahaman mengenai operator yang bekerja sebagai penyambung kertas di paper machine 4 dan memiliki tanggungjawab untuk memastikan aktivitas produksi berjalan dengan lancar. Engineer dipilih karena mengetahui elemen-elemen maupun fungsi mesin dan bertanggungjawab apabila terdapat suatu bagian mesin yang membahayakan operator. HSE dipilih karena bertanggungjawab dalam mengatur alat pelindung diri operator, lingkungan kerja produksi, standar operasi kerja dan keselamatan seluruh operator yang bekerja. Hasil kuisioner terhadap para expert dijelaskan pada lampiran 5. Tabel 4.7 merupakan tabel penilaian dari ketiga expert dengan waktu dan tempat penilaian yang berbeda, sehingga penilaian lebih tepat karena tidak terpengaruh satu sama lain. Expert 1 menilai 4 EPC very low, 8 EPC low, 11 EPC medium, 6 EPC high, dan 1 EPC very high. Hasil penilaian dari expert 2 menilai 8 EPC very low, 3 EPC low, 9 EPC medium, dan 10 EPC high. Hasil penilaian dari expert 3 menilai 5 EPC very low, 5 EPC low, 6 EPC medium, 13 EPC high, dan 1 EPC very high.

Tabel 4.7 Penilaian Expert untuk Setiap EPC Menyambung Kertas

No.

Task

Konsekuensi Kegagalan

No.

EPC EPC Assessed Proportion of Effect Expert 1 Expert 2 Expert 3

1.1

Tergelincir jika terdapat oli atau genangan air yang tercecer dan terjatuh dari tangga

1a 12.

Ketidaksesuai an antara risiko yang dibayangkan dengan risiko sebenarnya

Medium Low Medium

Gatal-gatal, alergi,

cacat 1b 31. moral

pekerja rendah Medium Medium Medium Bagian tubuh

terluka atau terbakar

1c

33. lingkungan yang buruk atau tidak mendukung

Medium High High

1.3

Bagian tubuh terluka atau terbakar

2a 2.

waktu yang singkat untuk mendekati kegagalan dan melakukan tindakan koreksi.

Medium Medium High

2b

21. dorongan untuk

menggunakan prosedur lain yang lebih berbahaya

Very Low Very Low Low

1.4

Kulit terkena cipratan bahan kimia dan terkena radiasi panas dari mesin

3a 12.

Ketidaksesuai an antara risiko yang dibayangkan dengan risiko sebenarnya

Medium High High

3b

18. adanya konflik antara tujuan jangka pendek dan jangka panjang

High High High

2.1 Terjatuh atau

tersandung 4a

12.

Ketidaksesuai an antara risiko yang dibayangkan dengan risiko sebenarnya

Medium Medium Medium

Lanjutan Tabel 4.7 Penilaian Expert untuk Setiap EPC Menyambung Kertas No.

Task

Konsekuensi Kegagalan

No.

EPC EPC Assessed Proportion of Effect Expert 1 Expert 2 Expert 3

2.1 Terjatuh atau

tersandung 4b

21. dorongan untuk

menggunakan prosedur lain yang lebih berbahaya

Medium Medium Medium

2.2

Kepala terbentur besi, tangan terkenal roll mesin, cidera otot, dan badan terjatuh

5a 12.

Ketidaksesuaian antara risiko yang

dibayangkan dengan risiko sebenarnya

Medium High High

5b

15. Operator yang tidak berpengalaman (baru memenuhi kualifikasi namun tidak expert)

Very Low Very Low Very Low

5c

18. adanya konflik antara tujuan jangka pendek dan jangka panjang

High Medium High

5d

27. adanya bahaya dari keterbatasan kemampuan fisik.

Low Very Low Very Low

2.3

Bagian tubuh terutama tangan dan kaki terkena sobekan kertas dan cidera otot

6a

2. waktu yang singkat untuk mendeteksi kegagalan dan melakukan tindakan koreksi

Very

High High Very

High

6b 12.

ketidaksesuaian antara risiko yang terjadi dengan yang diperkirakan

Medium High High

6c

15. operator yang tidak berpengalaman (baru memenuhi kualifikasi namun tidak expert)

Low Very Low Low

Lanjutan Tabel 4.7 Penilaian Expert untuk Setiap EPC Menyambung Kertas No.

Task

Konsekuensi Kegagalan

No.

EPC EPC

Assessed Proportion of Effect Expert

1

Expert 2

Expert 3

2.3

Bagian tubuh terutama tangan dan kaki terkena sobekan kertas dan cidera otot

6d 31. moral pekerja rendah

Very

High High Very

High

2.4 Terpleset dan terjatuh

7a 12.

Ketidaksesuaian antara risiko yang

dibayangkan dengan risiko sebenarnya

Medium High High

7b

21. dorongan untuk

menggunakan prosedur lain yang lebih berbahaya

Low Medium Medium

3.2

Kepala terbentur mesin scanner Terjatuh dan terkenal roll mesin

8a 12.

Ketidaksesuaian antara risiko yang

dibayangkan dengan risiko sebenarnya

Medium High High

8b

18. adanya konflik antara tujuan akhir yang cepat dengan tujuan akhir yang membutuhkan waktu

High Medium Medium

8c 29. tingkat stress

yang tinggi Medium Medium High

3.3

Terjatuh dan bagian tubuh mengenai roll mesin

9a

4. Tidak adanya alat untuk menyampaikan informasi baik itu bersifat fungsional maupun spesial kepada operator dalam bentuk yang mudah dipahami

Low Low Very Low

Lanjutan Tabel 4.7 Penilaian Expert untuk Setiap EPC Menyambung Kertas No.

Task

Konsekuensi Kegagalan

No.

EPC EPC Assessed Proportion of Effect Very Low Very Low Low

3.3

Terjatuh dan bagian tubuh mengenai roll mesin

9b

16. menurunnya kualitas

informasi yang disampaikan oleh prosedur dan interaksi orang per orang.

Low Low Very Low

9c 23.

ketidakandalan dari peralatan

Low Very Low Low

3.4

Ketidakseimbang an dapat

menyebabkan tubuh terlalu condong ke depan hingga tangan terkena nip mesin

10a

2. waktu yang singkat untuk mendekati kegagalan dan melakukan tindakan koreksi

High Medium High

10b 12.

ketidaksesuaian antara risiko yang terjadi dengan yang diperkirakan.

Low Medium Medium

10c

22. Kurangnya kesempatan untuk melatih pikiran dan badan di luar batas pekerjaan

High High High

10d 31. moral

pekerja rendah Low Very Low Low

10e

34. tidak aktif dalam waktu yang lama atau siklus yang sangat berulang-ulang pekerjaan dengan beban kerja mental rendah

Very Low Low Very Low

Nilai linguistic untuk Assessed Proportion of Effect (APOE) didapatkan dari penilaian data expert, nilai linguistic kemudian diolah sehingga dapat diketahui angka crisp yang tepat dan sesuai. Nilai linguistic value oleh expert dari very low hingga very high yang kemudian diubah ke dalam fuzzy number dari representasi kurva segitiga. Fuzzy number yang

digunakan pada setiap variable linguiatic mencerminkan nilai keanggotaan atau membership function yang telah ditentukan sesuai dengan Tabel 2.4. Salah satu contoh untuk linguistic value pada operator penyambung kertas untuk no. EPC 1a dari expert 1 dan expert 3 adalah medium, sehingga nilai membership function untuk medium yaitu li = 0,3, mi = 0,5, ui = 0,7, sedangkan linguistic value untuk no. EPC 1a dari expert 2 adalah low, sehingga nilai membership function untuk medium yaitu li = 0,1, mi = 0,3, ui = 0,5. Berikut merupakan tabel konversi penilaian ketiga expert ke dalam fuzzy number pada operator penyambung kertas di paper machine 4.

Tabel 4.8 Konversi Penilaian Expert 1, 2, dan 3 ke dalam Fuzzy Number Menyambung Kertas

EPC Expert 1 Expert 2 Expert 3

li mi ui li mi ui li mi ui 1a 0,3 0,5 0,7 0,1 0,3 0,5 0,3 0,5 0,7 1b 0,3 0,5 0,7 0,3 0,5 0,7 0,3 0,5 0,7 1c 0,3 0,5 0,7 0,5 0,7 0,9 0,5 0,7 0,9 2a 0,3 0,5 0,7 0,3 0,5 0,7 0,5 0,7 0,9 2b 0 0,15 0,3 0 0,15 0,3 0,1 0,3 0,5 3a 0,3 0,5 0,7 0,5 0,7 0,9 0,5 0,7 0,9 3b 0,5 0,7 0,9 0,5 0,7 0,9 0,5 0,7 0,9 4a 0,3 0,5 0,7 0,3 0,5 0,7 0,3 0,5 0,7 4b 0,1 0,3 0,5 0 0,15 0,3 0 0,15 0,3 5a 0,3 0,5 0,7 0,5 0,7 0,9 0,5 0,7 0,9 5b 0 0,15 0,3 0 0,15 0,3 0 0,15 0,3 5c 0,5 0,7 0,9 0,3 0,5 0,7 0,5 0,7 0,9 5d 0,1 0,3 0,5 0 0,15 0,3 0 0,15 0,3 6a 0,7 0,85 1 0,5 0,7 0,9 0,7 0,85 1 6b 0,3 0,5 0,7 0,5 0,7 0,9 0,5 0,7 0,9 6c 0,1 0,3 0,5 0 0,15 0,3 0,1 0,3 0,5 6d 0,5 0,7 0,9 0,5 0,7 0,9 0,5 0,7 0,9 7a 0,3 0,5 0,7 0,5 0,7 0,9 0,5 0,7 0,9

Lanjutan Tabel 4.8 Konversi Penilaian Expert 1, 2, dan 3 ke dalam Fuzzy Number Menyambung Kertas

EPC Expert 1 Expert 2 Expert 3

li mi ui li mi ui li ui

7b 0,1 0,3 0,5 0,3 0,5 0,7 0,3 0,5 0,7 8a 0,3 0,5 0,7 0,5 0,7 0,9 0,5 0,7 0,9 8b 0,5 0,7 0,9 0,3 0,5 0,7 0,3 0,5 0,7 8c 0,3 0,5 0,7 0,3 0,5 0,7 0,5 0,7 0,9 9a 0,1 0,3 0,5 0,1 0,3 0,5 0 0,15 0,3 9b 0 0,15 0,3 0 0,15 0,3 0,1 0,3 0,5 9c 0,1 0,3 0,5 0 0,15 0,3 0,1 0,3 0,5 10a 0,5 0,7 0,9 0,3 0,5 0,7 0,5 0,7 0,9 10b 0,1 0,3 0,5 0,3 0,5 0,7 0,3 0,5 0,7 10c 0,5 0,7 0,9 0,5 0,7 0,9 0,5 0,7 0,9 10d 0,1 0,3 0,5 0 0,15 0,3 0,1 0,3 0,5 10e 0 0,15 0,3 0,1 0,3 0,5 0 0,15 0,3

Salah satu contoh grafik fuzzy number EPC 1a dapat dilihat pada Gambar 4.3 sesuai dengan variable linguistic berdasarkan Gambar 2.6.

Expert 1 dan expert 3 memiliki nilai fuzzy number yang sama, sehingga expert 1 dibuat secondary axis agar grafik dapat terlihat jelas. Secondary axis dapat dilihat pada value disebelah kanan grafik.

Gambar 4.3 Fuzzy Number Pada EPC 1a

0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1

0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1

0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 0,0

AP

Fuzzy Number Expert 2 Expert 3 Expert 1

Linguistic values yang telah ditransformasikan ke dalam fuzzy number, kemudian penilaian dari ketiga expert tersebut dirata-rata dengan menggunakan perhitungan rata-rata geometric seperti pada rumus (8).

Berikut adalah contoh grafik fuzzy number pada task 1a.

Berikut merupakan contoh perhitungan rata-rata geometrik li, mi, dan ui terhadap expert 1, expert 2, dan expert 3 pada operator penyambung kertas dengan no. EPC 1a.

1) Perhitungan rata-rata geometric untuk li pada no. EPC 1a terhadap fuzzy number expert 1, expert 2, dan expert 3:

Xg =

Xg = 0,3 0,1 0,3 Xg = 0,21

keterangan: li untuk 1a expert 1 = 0,3 li untuk 1a expert 2 = 0,1 li untuk 1a expert 3 = 0,3

2) Perhitungan rata-rata geometric untuk mi pada no. EPC 1a terhadap fuzzy number expert 1, 2, dan 3:

Xg =

Xg = 0,5 0,3 0,5 Xg = 0,42

keterangan: mi untuk 1a expert 1 = 0,5 mi untuk 1a expert 2 = 0,3 mi untuk 1a expert 3 = 0,5

3) Perhitungan rata-rata geometric untuk ui pada no. EPC 1a terhadap fuzzy number expert 1, 2, dan 3:

Xg = ∏

Xg = 0,7 0,5 0,7 = 0,62 keterangan: ui untuk 1a expert 1 = 0,7

ui untuk 1a expert 2 = 0,5 ui untuk 1a expert 3 = 0,7

Berdasarkan perhitungan rata-rata geometrik, maka dapat dilakukan proses defuzzifikasi untuk mengubah masukan fuzzy menjadi crisp (Fi) menggunakan metode Center of Gravity (COG). Hasil perhitungan berupa nilai crisp (Fi) menyatakan nilai dari Assessed Proportion of Effect (APOE). Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus (9). Berikut merupakan contoh perhitungan defuzzifikasi pada hasil rata-rata geometric pada EPC 1a.

Fi (APOE) = ( − ) + ( − )

3 +

Fi (APOE) = (0,62 − 0,21) + (0,42 − 0,21)

3 + 0,21

Fi (APOE) = 0,42

Nilai Fi atau APOE terbesar terdapat pada nomor Error Producing Condition (EPC) 6a. EPC No. 6a yaitu pekerjaan melempar kertas ke

mesin calender dengan membalikkan badan serta posisi kaki di depan dan kaki kiri di belakang dengan EPC waktu yang singkat untuk mendeteksi kegagalan dan melakukan tindakan koreksi. Penilaian ketiga expert untuk EPC waktu yang singkat untuk mendeteksi kegagalan dan melakukan tindakan koreksi pada task tersebut adalah very high untuk expert 1 dan 3, sedangkan untuk expert 2 adalah high. Hasil perhitungan menunjukkan nilai terbesar pada EPC 6a yaitu 0,898. Uraian seluruh EPC terdapat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Rata-Rata Geometrik Penilaian Expert Menyambung Kertas

Rata-Rata Geometrik

EPC

1a 1b

li mi ui Fi li mi ui Fi

0.21 0.42 0.62 0.42 0.3 0.5 0.7 0.503

1c 2a

li mi ui Fi li mi ui Fi

0.43 0.63 0.83 0.63 0.36 0.56 0.76 0.562

2b 3a

li mi ui Fi li mi ui Fi

0 0.19 0.36 0.18 0.43 0.63 0.83 0.628

3b 4a

li mi ui Fi li mi ui Fi

0.5 0.7 0.9 0.7 0.3 0.5 0.7 0.503

4b 5a

li mi ui Fi li mi ui Fi

0 0.19 0.36 0.18 0.43 0.63 0.83 0.628

5b 5c

li mi ui Fi li mi ui Fi

0 0.15 0.3 0.15 0.43 0.63 0.83 0.628

5d 6a

li mi ui Fi li mi ui Fi

0 0.19 0.36 0.18 0.63 0.8 0.97 0.798

Lanjutan Tabel 4.9 Rata-Rata Geometrik Penilaian Expert Menyambung Kertas

EPC

Rata-rata Geometrik

6b 6c

li mi ui Fi li mi ui Fi

0.43 0.63 0.83 0.63 0 0.24 0.43 0.222

6d 7a

li mi ui Fi li mi ui Fi

0.5 0.7 0.9 0.7 0.43 0.63 0.83 0.628

7b 8a

li mi ui Fi li mi ui Fi

0.21 0.42 0.62 0.42 0.43 0.63 0.83 0.628

8b 8c

li mi ui Fi li mi ui Fi

0.36 0.56 0.76 0.56 0.36 0.56 0.76 0.562

9a 9b

li mi ui Fi li mi ui Fi

0 0.24 0.43 0.22 0 0.19 0.36 0.184

9c 10a

li mi ui Fi li mi ui Fi

0 0.24 0.43 0.22 0.43 0.63 0.83 0.628

10b 10c

li mi ui Fi li mi ui Fi

0.21 0.42 0.62 0.42 0.5 0.7 0.9 0.702

10d 10e

li mi ui Fi li mi ui Fi

0 0.24 0.43 0.22 0 0.19 0.36 0.184

c. Perhitungan Assessed Effect

Nilai Assessed Proportion of Effect (APOE) yang telah dihitung, kemudian dilakukan perhitungan untuk mencari nilai Assessed Effect (AE). Perhitungan Assessed Effect (AE) dilakukan pada masing-masing EPC di setiap task. Rumus pada perhitungan Assessed Effect (AE) dapat dilihat pada rumus (1). Berikut merupakan contoh perhitungan Assessed Effect (AE) pada EPC 1a.

AEi = [(bi-1) x ci + 1]

AEi = [(4-1) x 0,42 + 1]

AEi = 2,25

keterangan: bi = nilai EPC pada 1a ci = nilai APOE pada 1a

Hasil perhitungan AE nilai terbesar ditunjukkan pada nomor EPC 6a yaitu sebesar 0,98. Faktor yang mempengaruhi suatu besaran nilai AE adalah nilai EPC dan nilai APOE. Nilai dari APOE dan EPC secara berturut-turut adalah 0,8 dan 11. Hasil perhitungan dari nilai Assessed Effect (AE) operator penyambung kertas ditunjukkan pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Nilai AE pada masing-masing EPC Operator Penyambung Kertas

No APOE Nominal

EPC AE No APOE Nominal

EPC AE

1a 0,42 4 2,25 6c 0,22 3 1,44

1b 0,5 1,2 1,1 6d 0,7 1,2 1,14

1c 0,63 2,5 1,94 7a 0,63 4 2,88

2a 0,56 11 6,62 7b 0,42 2 1,42

2b 0,18 3 1,37 8a 0,63 4 2,88

3a 0,63 11 7,28 8b 0,56 2,5 1,84

3b 0,7 2,5 2,05 8c 0,56 1,3 1,17

4a 0,5 4 2,51 9a 0,22 8 2,56

4b 0,18 2 1,18 9b 0,18 3 1,37

5a 0,63 4 2,88 9c 0,22 1,6 1,13

5b 0,15 3 1,3 10a 0,63 11 7,28

5c 0,63 2,5 1,94 10b 0,42 4 2,25

5d 0,18 1,4 1,07 10c 0,7 1,8 1,56

6a 0,8 11 8,98 10d 0,22 1,6 1,13

6b 0,63 4 2,88 10e 0,18 1,1 1,02

d. Perhitungan Human Error Probability (HEP)

Nilai HEP didapatkan dari perkalian antara generic task dan nilai Assessed Effect (AE) seperti terlihat pada rumus (2) sehingga didapat nilai probabilitas terjadi suatu kesalahan atau kegagalan manusia terhadap aktivitas yang dikerjakan. Berikut merupakan contoh perhitungan HEP operator penyambung kertas pada task 1.1.

HEPj = a x AE1 x AE = 0,09 x 2,25 x 1,1 x 1,94 = 0,43

Nilai human unreliability (a) operator penyambung kertas didapatkan melalui tabel 4.4, sedangkan nilai Assessed Effect (AE) operator penyambung kertas didapatkan melalui tabel 4.10. Berikut merupakan tabel rekap nilai Human Error Probability (HEP) operator penyambung kertas.

Nilai HEP tertinggi dari seluruh task yaitu aktivitas melempar kertas dari mesin calender ke pope reel dengan tangan kiri pada task 2.3 sebesar 0,85. Aktivitas tersebut menunjukkan probabilitas tertinggi terhadap suatu human error yang terjadi. HEP terendah terdapat pada task 3.2 Mengambil kertas dengan kedua tangan sebesar 0,12. Aktivitas tersebut menunjukkan probabilitas terendah terhadap suatu human error yang terjadi. Kedua task tersebut dilakukan oleh operator ketiga. Rekapan nilai Human Error Probability (HEP) diuraikan pada Tabel 4.11.

Dokumen terkait