• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.4 Multimedia

2.4.4 Objek Multimedia

Menurut Sutopo (2003), setiap objek multimedia memerlukan cara penanganan tersendiri, dalam hal kompresi data, penyimpanan dan pengambilan kembali untuk digunakan. Multimedia terdiri atas beberapa objek, yaitu teks,

image (grafik), animasi, audio, video dan link interaktif. Beberapa di antaranya dijelaskan sebagai berikut:

1. Teks

Menurut Sutopo (2003), hampir semua orang yang biasa menggunakan komputer sudah terbiasa dengan teks. Teks merupakan dasar dari pengolahan kata dan informasi berbasis multimedia.

Menurut Suyanto (2003), secara umum ada empat macam teks, yaitu teks cetak, teks hasil scan, teks elektronik dan hypertext. Beberapa di antaranya dijelaskan sebagai berikut:

a. Teks Cetak (Printed Text)

Teks hasil cetakan yang akan dimasukkan ke dalam sistem multimedia harus ditransformasikan ke bentuk yang dapat dibaca oleh komputer. Cara yang biasa digunakan adalah dengan mengetikkan teks tersebut dengan pengolah kata atau teks editor. Teks tercetak seperti teks yang ada pada buku-buku atau dokumen.

Gambar 2.20 Teks Cetak dalam Bentuk Poster (Sumber: Suyanto, 2003)

b. Electronic Text

Teks elektronik adalah teks yang dapat dibaca oleh komputer dan dapat ditransmisikan secara elektronis melalui jaringan.

Gambar 2.21 Electronic Text

(Sumber: Print Screen WordArt Gallery MS Word) 2. Image

Menurut Sutopo (2003), secara umum image atau grafik berarti still image

seperti foto dan gambar. Manusia sangat berorientasi pada visual dan gambar merupakan sarana yang sangat baik untuk menyajikan informasi.

Menurut Suyanto (2003), secara umum ada enam macam image, yaitu gambar bitmap, gambar vektor, clip art, digitized picture, hyperpicture dan format

file grafik. Beberapa di antaranya dijelaskan sebagai berikut: a. Gambar Bitmap (Bitmap Images)

Gambar Bitmap adalah sebuah gambar yang disimpan sebagai sekumpulan pixel yang berkorespondensi dengan titik-titik garis pada sebuah layar komputer. Gambar Bitmap dapat dibuat dengan menggunakan program Paint, Adobe Photoshop atau CorelDRAW.

Gambar 2.22 Gambar Bitmap

(Sumber: Suyanto, 2003) b. Gambar Vektor (Vector Images)

Gambar Vektor disimpan sebagai sekumpulan persamaan matematika yang disebut algoritma yang mendefinisikan kurva, garis dan bentuk dalam sebuah gambar. Gambar vektor dapat dibuat dengan menggunakan program AutoDesk dan AutoCAD.

Gambar 2.23 Gambar Vektor (Sumber: Suyanto, 2003) c. Format File Grafik

Diantara format file grafik yang ada dan dapat digunakan pada aplikasi multimedia, yaitu: Acrobat TouchUp Image (*.PDF, *.AI dan *.PDP), BMP (*.BMP dan *.RLE), Photoshop (*.PSD dan *.PDD), Photoshop

DPS/DCS (*.EPS), CompuServ GIF (*.GIF), JPEG (*.JPG dan *.JPE), PICT file (*.PIC dan *.PCT), PNG (*.PNG), PSD, Raw (*.RAW), Scitex

CT (*.SCT), Targa (*.TGA, *.VDA, *.ICB dan *.VST) dan TIFF (*.TIF). Beberapa di antaranya dijelaskan sebagai berikut:

- JPEG, bertanggung jawab terhadap pengembangan standar dan format pemetaan gambar yang digunakan secara luas di seluruh dunia. Format JPEG merupakan format grafik yang terkompresi, digunakan untuk

menampilkan foto dan gambar secara kontinyu dan dapat mengendalikan kedalaman warna. File JPEG diindikasikan dengan ekstensi .JPG.

- PSD, merupakan format yang digunakan Photoshop untuk menyimpan

file yang telah dibuat dan dimanipulasi. PSD mendukung seluruh mode

gambar yang tersedia (bitmap, grayscale, indexed colour, RGB, CMYK, Lab dan Multi Channel). File PSD tidak dikompresi dan memuat informasi tentang berbagai graphic layer yang ada tanpa sebuah file. File PSD diindikasikan dengan ekstensi .PSD.

3. Animasi

Menurut Sutopo (2003), animasi berarti gerakan image atau video, seperti gerakan orang yang sedang melakukan suatu kegiatan, dan lain-lain. Konsep dari animasi adalah menggambarkan sulitnya menyajikan informasi dengan satu gambar saja, atau sekumpulan gambar. Demikian juga tidak dapat menggunakan teks untuk menerangkan informasi. Animasi seperti halnya film, dapat berupa

frame-based atau cast-based. Frame-based animation (animasi berbasis frame) dibuat dengan merancang setiap frame tersendiri sehingga mendapatkan tampilan akhir. Cast-based animation (animasi berbasis cast) mencakup pembuatan kontrol dari masing-masing objek (disebut cast member atau actor) yang bergerak melintasi background.

Menurut Suyanto (2003), ada sembilan macam animasi yang dapat digunakan dalam multimedia, yaitu animasi sel, animasi frame, animasi sprite,

animasi lintasan, animasi spline, animasi vektor, animasi karakter, animasi

computational dan morphing. Beberapa di antaranya dijelaskan sebagai berikut: a. Animasi Frame (Frame Animation)

Animasi frame adalah bentuk animasi yang paling sederhana. Animasi

frame merupakan susunan frame yang disusun secara berurutan dan digerakkan secara cepat, sehingga seolah-olah menampilkan gambar yang bergerak.

b. Animasi Lintasan (Path Animation)

Animasi lintasan adalah animasi dari objek yang bergerak sepanjang garis kurva yang ditentukan sebagai lintasan.

4. Bunyi (Audio)

Menurut Sutopo (2003), penyajian audio atau suara merupakan cara lain untuk lebih memperjelas pengertian suatu informasi. Contohnya, narasi merupakan kelengkapan dari penjelasan yang dilihat melalui video. Suara dapat lebih menjelaskan karakteristik suatu gambar, misalnya musik dan suara efek

(sound effect).

Menurut Suyanto (2003), kemampuan dasar bunyi yang harus dimiliki PC multimedia antara lain:

a. Membuat dan mensintesis bunyi.

b. Menangkap bunyi dari dunia luar, dari yang didengar dan dari CD (Compact Disk).

c. Mengendalikan bunyi yang dibuat dari instrument elektronik, misalnya MIDI.

d. Memainkan kembali bunyi tersebut melalui speaker atau sejenisnya. Ada tiga belas jenis objek bunyi yang dapat digunakan dalam produksi multimedia, yakni format waveform audio, aiff, dat, ibf, mod, rmi, sbi, snd, voc, au, MIDI sound track, compact disk audio dan MP3 file. Beberapa di antaranya dijelaskan sebagai berikut:

a. Format Waveform Audio

Format waveform audio merupakan format file audio yang berbentuk

digital, dapat dimanipulasi dengan perangkat lunak PC multimedia. Kualitas produksi waveform audio bergantung pada sampling rate

(banyaknya sampel per detik). Waveform audio disebut juga pulse code modulator (PCM) audio. Waveform (wav) merupakan standar untuk

Windows PC, meskipun demikian file wav dapat digunakan pada

Macintosh.

b. MP3

MP3 kependekan dari MPEG Audio Layer 3 merupakan format file audio

yang menggunakan suatu codec untuk melakukan encoding (compressing) dan decoding (decompressing) suatu rekaman musik. MP3 dapat memadatkan audio track dalam CD menjadi file berukuran sangat kecil dengan bandwidth lebih sedikit dan data ditransfer melalui internet tanpa mengurangi kualitas suara aslinya.

5. Video

Menurut Suyanto (2003), video merupakan elemen multimedia paling kompleks karena penyampaian informasi yang lebih komunikatif dibandingkan

gambar biasa. Walaupun terdiri dari elemen-elemen yang sama seperti grafik, suara dan teks, namun bentuk video berbeda dengan animasi.

Perbedaan terletak pada penyajiannya. Dalam video, informasi disajikan dalam kesatuan utuh dari objek yang dimodifikasi sehingga terlihat saling mendukung penggambaran yang seakan terlihat hidup.

Ada empat macam video yang dapat digunakan sebagai objek link dalam aplikasi multimedia, yaitu live video feeds, videotape, videodisc dan digital video. Beberapa di antaranya dijelaskan sebagai berikut:

a. Videotape

Videotape merupakan objek link multimedia juga, tetapi medium ini mempunyai keterbatasan, yaitu pertama bersifat linier, informasi tersimpan dalam pita gulungan dan untuk mengaksesnya harus menunggu, karena harus mempercepat (fast-forward) atau menggulung balik (rewind), untuk sampai pada spot yang diinginkan. Kedua, kebanyakan videotape player

tidak dikontrol lewat komputer, ini berarti pengguna harus menekan tombol play, stop, fast-forward atau rewind secara manual ketika menggunakan videotape dalam presentasi multimedia.

b. Digital Video

Digital video merupakan medium penyimpanan video yang paling menarik dan menjanjikan. Digital video dapat disimpan dalam bentuk file pada

harddisc, CD-ROMatau DVD. Karena video itu menjadi digital, sehingga dapat disajikan lewat jaringan komputer, yang dapat mengurangi kebutuhan akan video tape player maupun video disc player. Digital video

dapat diakses secara acak berdasarkan frame, yang memungkinkan pengguna dapat memainkan klip tertentu.

Ada enam macam format file video yang dapat digunakan dalam aplikasi multimedia, yaitu Audio Video Interleave (AVI), Quick Time (MOV), Motion Picture Experts Group (MPEG), Real Video (RM/RAM) dan Flash (SW). Beberapa di antaranya dijelaskan sebagai berikut:

a. Quick Time (MOV)

Quick Time (MOV) merupakan sebuah sistem multimedia tambahan pada komputer Macintosh dan Windows, yang menyediakan lintas platform, sinkronisasi waktu video digital, audio digital dan lingkungan 3D virtual reality, dikembangkan oleh Apple Computer. Quick Time menggunakan ekstensi .mov dan digunakan dalam berbagai aplikasi multimedia, misalnya CD-ROM dan produksi video broadcast serta mempunyai kemampuan melakukan kompresi-dekompresi melintasi berbagai platform.

Quick Time merupakan teknologi yang sudah matang, didukung oleh sebagian besar authoring multimedia dan merupakan standar terdekat format file multimedia lintas platform. Kemampuan playback Quick Time

dapat bekerja standar dengan Netscape Navigator dan Microsoft Internet Explorer yang menjadi sarana utama untuk multimedia berbasis web. Untuk berbagai aplikasi, Quick Time merupakan solusi terbaik lintas

b. Motion Picture Experts Group (MPEG)

Motion Picture Experts Group (MPEG) adalah skema kompresi dan spesifikasi format file video digital yang dikembangkan oleh grup ini. MPEG merupakan salah satu dari “rich media” yang mendukung web dan banyak situs web mempunyai video dan animasi MPEG. Hampir seluruh

web browser terkenal mendukung MPEG. MPEG ditandai dengan ekstensi .mpg atau .mpeg. Pada masa lalu, MPEG mempunyai keterbatasan, misalnya ketidak mampuannya untuk memainkan video dan audio secara sinkron. Untuk menciptakan video MPEG, biasanya membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak yang mahal. Agar playback dapat memainkan video secara halus, maka membutuhkan perangkat keras. MPEG release terbaru didukung perangkat keras yang lebih murah dan mendukung teknologi yang baru berkembang, misalnya DVD (Digital Video Disk).

6. Interactive Link

Menurut Sutopo (2003), sebagian dari multimedia adalah interaktif, dimana pengguna dapat menekan mouse atau objek pada screen seperti button

atau teks dan menyebabkan program melakukan perintah tertentu.

Interactive link dengan informasi yang dihubungkannya sering kali dihubungkan secara keseluruhan sebagai hypermedia. Secara spesifik, dalam hal ini termasuk hypertext (hotword), hypergraphics dan hypersound menjelaskan jenis informasi yang dihubungkan.

Interactive link diperlukan bila pengguna menunjuk pada suatu objek atau button agar dapat mengakses program tertentu. Interactive link diperlukan untuk menggabungkan beberapa elemen multimedia sehingga menjadi informasi yang terpadu. Cara pengaksesan informasi pada multimedia terdapat dua macam, yaitu linier dan non-linier. Informasi linier adalah informasi yang ditampilkan secara sekuensial, yaitu dari atas ke bawah atau halaman demi halaman, sedangkan pada informasi non-linier dapat ditampilkan langsung sesuai dengan kehendak pengguna.

Gambar 2.24 Informasi dalam Multimedia Linier dan Multimedia Non Linier (Sumber: Sutopo, 2003)

Dokumen terkait