• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wardiyanta 2006 Metode Penelitian Pariwisata Yogyakarta: Andi Pustaka.

Lampiran 1 Obyek wisata alam di Bogor.

NO. Oyek Wisata Daya tarik dan Aksesibilitas Lokasi

Pengelola/ Penanggung Jawab Kawasan Desa-Kecamatan A. Kabupaten Bogor

1. Taman Wisata Alam Talaga Warna

Daya tarik utama yang ditawarkan yaitu telaga dan wisata ziarah (petilasan jaman dahulu). Kawasan ini dibuka untuk umum pada bulan Juni 1981. Berada di sekitar Puncak Pass, + 45 km dari Kota Bogor, dan secara administratif masuk ke dalam wilayah Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua. Kawasan hutan Telaga Warna seluas 368,25 Ha ditetapkan sebagai cagar alam berdasarkan SK Mentan No.481 KTSU/6/1981 tanggal 9 Juni 1956. Kemudian sebagian areal yang meliputi sebuah telaga berubah fungsinya menjadi Taman Wisata Alam (TWA) seluas 5 Ha, yang melewati areal perkebunan teh, pada kemiringan lahan >40% dan ketinggian tempat >1.400 mdpl. Jenis – jenis tumbuhan yang terdapat di kawasan ini antara lain Rasamala (Altingia excelsa), Puspa (Schima walichii), Mara (Macaranga rhizoides), Kaliandra (Caliandra sp.), Teklan (Eupatorium riparium), Kirinyuh (Eupatorium inulifolium), Salira (Lantana camara), Nampang Bulu (Clibadium surinamense L.), Gelagah (Scharum spontaneum), dan Alang – alang (Imperata cylindrica). Jenis – jenis fauna yang terdapat di kawasan ini antara lain Babi Hutan (Sus scrova), Musang (Paradoxurus hermaproditus), Lutung (Presbytis cristata), Wau – wau (Hylobates moloch), Meong Congkok (Felis bengalensis), Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Kowak Malam (Nycticorax nycticorax), Elang Hitam (Ictinaetus malayensis), Elang Jawa (Spizaetus bartelsii), dan Tohtor (Megalaima armillaris). Aksesibilitas menuju Telaga Warna tergolong baik. Tempat ini dengan mudah dapat dicapai oleh berbagai jenis kendaraan dari Kota Jakarta, Bogor, Sukabumi, Cianjur, dan Bandung. Dengan kendaraan umum maupun pribadi, kawasan Telaga Warna dapat ditempuh dari Jakarta melalui Cisarua dalam waktu sekitar 1 jam 30 menit/± 80 Km, dan dari Bandung melalui Cianjur (± 1 jam 45 menit). Selanjutnya dari puncak pass melalui jalan setapak (di sekitar perkebunan teh PTP VIII Gunung Mas) ke pintu gerbang kawasan dengan berjalan kaki ditempuh dengan waktu ± 10 menit atau dengan kendaraan selama ± 3 menit.

Tugu Selatan- Cisarua

PT. Lintas Daya Kreasi/BKSDA

31

NO. Oyek Wisata Daya tarik dan Aksesibilitas Lokasi

Pengelola/ Penanggung Jawab

Kawasan Desa-Kecamatan

2. Wana Wisata Curug Cilember

Curug ini memiliki daya tarik berupa air terjun sebanyak 7 buah dengan ketinggian 7-30 meter, hutan pinus, penangkaran kupu-kupu dan bumi perkemahan. Curug Cilember terletak pada ketinggian 1.050 mdpl dengan kemiringan lereng >30% dan temperatur mencapai 180-230C. Kawasan ini mempunyai curah hujan 4.000 mm/tahun. Tahun berdirinya objek wisata ini yakni tahun 1980, dibuka pada tahun 1995, serta mulai dikembangkan pada tahun 1999. Jenis – jenis vegetasi yang terdapat di kawasan Wana Wisata Curug Cilember antara lain Pinus (Pinus merkusii), Paku – pakuan (Archantophora spicifera), Rumput – rumputan, pacing (Costus speciosus), Centrosema pubescens, talas hutan (Alocasia longiloba), medang buaya (Crypyocarya griffithiana), sempur segel atau sempurtalang (Dillenia excelsa), salak (Salacca edulis), jambu mawar (Eugenia jambos), pandan (Pandanus immersus), sirih hutan (Piper miniatum), menteng (Bacaurea racemosa), mindi (Melia azedarach), pinang lura (Iguanura macrotachya) dan pulus serta berbagai jenis anggrek yang sengaja dibudidayakan sebagai salah satu obyek wisata di kawasan tersebut. Jenis – jenis burung yang dapat ditemukan di kawasan Wana Wisata Curug Cilember antara lain burung anis gunung, kutilang, burung cinenen, burung cabai, burung cikrak bambu, burung cekakak sungai, burung pelatuk semak, burung madu, burung tekukur dan elang hitam. Di Curug Cilember terdapat usaha penangkaran kupu – kupu. Selain itu dapat dijumpai juga ular pucuk, berbagai jenis katak dan kodok, tupai, babi hutan dan musang. Kadang – kadang terlihat juga monyet ekor panjang (Macaca sp.). Objek wisata ini berada sekitar 2,5 km dari jalan raya Puncak dan 21 km dari Kota Bogor. Lokasi curug dapat dicapai dengan kendaraan roda empat, sampai areal pintu masuk, dan dilanjutkan dengan berjalan kaki sampai di lokasi curug.

Jogjogan- Cisarua

Kesatuan Bisnis Mandiri Agroforestry, Ekowisata dan Jasa Lingkungan (KBM AEJ) Perum Perhutani Unit III Jawa Barat Banten

3. Wana Wisata Curug Kembar/Batulayang

Daya tarik unggulan kawasan ini adalah Curug Kembar yang berjumlah 5. Aliran air yang mengalir sangat deras di Curug Kembar Batulayang ini berasal dari sebuah sungai dibagian atas yang bernama sungai Cimandala.Untuk mencapai curug 1 jaraknya sekitar 50 meter dari pos. Sedangkan untuk curug 2 dan 3 letaknya bersebelahan. Pemberian nama Curug Kembar Batulayang ini berdasarkan lokasi curug 2 dan 3 yang terletak bersebelahan. Namun untuk curug 4 dan 5 jarak tempuhnya agak berjauhan dan medannya agak sulit yaitu berupa lereng yang curam. Ssehingga biasanya pengunjung

Batu Layang- Cisarua

PT. Nirwana Damai Sejahtera/Perum Perhutani KPH Bogor

32

NO. Oyek Wisata Daya tarik dan Aksesibilitas Lokasi

Pengelola/ Penanggung Jawab

Kawasan Desa-Kecamatan

yang dapat menempuh untuk sampai di curug 4 dan 5 adalah usia remaja hingga dewasa. Untuk menuju Curug Batu Layang dapat dilalui menggunakan mobil, atau motor. Bisa juga dengan menggunakan transportasi angkutan umum arah Cisarua, kemudian turun di pesimpangan Kampung Babakan yang terletak tidak jauh dari sebrang persimpangan Taman Safari. Menggunakan angkutan umum menuju Curug Kembar Batulayang, setelah itu dilanjutkan dengan berjalan kaki dengan jarak tempuh kurang lebih 2 km, melewati jalan aspal menanjak yang akan berujung pada Desa Batulayang.

4. Perkebunan Teh Gunung Mas Daya tarik berupa perkebunan teh. Perkebunan teh ini berada pada ketinggian 1.000- 2.000 m dpl dengan suhu rata-rata 12-22ºC, dengan luas areal 2.551,43 Ha. Lahan produktif yang dijadikan kawasan agrowisata memiliki luas 892,7 Ha. Lahan yang tidak produktif tapi berperan menunjang agrowisata seluas 17,73 Ha, dan sejumlah 5,2 Ha dikhususkan untuk perumahan karyawan. Pengunjung yang akan berkunjung dapat dengan mudah mencapai Wisata Agro Gunung Mas karena hanya berjarak + 80 Km dari Jakarta ke arah Puncak, atau sekitar 1,5-2 jam perjalanan. Objek wisata ini mulai dikelola pada tahun 1992 dan mendapatkan dukungan dari masyarakat setempat, sehingga terlihat bahwa masyarakat sekitar turut berperan sebagai karyawan, tukang kuda, dan penyedia angkot.

Tugu Selatan- Cisarua

33

NO. Oyek Wisata Daya tarik dan Aksesibilitas Lokasi

Pengelola/ Penanggung Jawab

Kawasan Desa-Kecamatan

5. Wana Wisata Curug Naga

Daya tarik dari Wahana Curug Naga adalah air terjun yang digunakan sebagai wahana outbond. Curug Naga dikenal sebagai green canyon-nya bogor. Curug ini merupakan pengelolaan lahan bersama perhutani bogor seluas 3.6 Ha (optimal) dan pemanfaatan DAS (Daerah Aliran Sungai) seluas 6 Ha. Dikawasan terdapat 3 curug yaitu; curug yang pertama adalah Curug Priuk, lalu yang kedua Curug Naga, dan yang terakhir itu Curug Barong. Setiap Curug memiliki ciri khas, karakter, dan tingkat kesulitan yang berbeda untuk dijelajahi. Curug yang tingkat kesulitan paling rendah yaitu curug Barong dengan ketinggian 6-7 meter, Curug ini biasanya dikunjungi untuk para pengunjung yang baru pertama kali menjelajahi wahana curug naga. Dalam penjelajahan curug barong setiap pengunjung akan melewati sungai dan hutan, dimana ditengah perjalanan akan menemui jalan yang buntu yang mengharuskan pengunjung untuk melompati tebing setinggi kurang lebih 3 meter. Lalu melanjutkan penjelajahan dengan menyusuri sungai. Curug yang kedua yaitu curug naga, yang merupakan objek unggulan dari wahana ini, dimana tingkat kesulitan menjelajah curug ini dua kali lipat dibanding dengan curug barong, dikarenakan untuk mencapai curug ini pengunjung harus melakukan susur sungai yang memiliki 3 kolam dengan arus yang deras dan memiliki kedalaman seklitar 2,5 – 3,5 meter. Atau pengujung di arahkan untuk susur sungai menuju ke puncak Curug Naga yang memiliki ketinggian 15 meter untuk menikmati pengalaman terjun bebas ke sungai. Terakhir yaitu curug Priuk, curug ini tidak setenar curug-curug sebelumnya karena letaknya yang cukup jauh, dan curug priuk merupakan curug teratas yang berada dikawasan wahana curug naga. Akses menuju Curug ini dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda empat atau sepeda motor. Jarak tempuh dari Bogor menuju desa Megamendung kurang lebih 1 jam 30 menit.

Megamendung- Megamendung

PT. Wahana Curug Naga/Perum Perhutani KPH Bogor

6. Wana Wisata Curug Panjang

Curug ini memiliki luas sekitar 3 Ha, berada pada ketinggian 830 mdpl, dengan suhu udara 170-200C. Wana wisata ini menawarkan daya tarik pesona air terjun yang sangat elok dan indah, serta suasana yang asri dan suhu yang sejuk. Saat ini objek wisata masih dalam tahap pengembangan, namun cukup banyak pengunjung yang tertarik akan pesona objek wisata ini. Daya tarik utama kawasan ini adalah 3 curug di sekitar kawasan, yaitu Curug Panjang, Curug Cibalong (air terjun 3 tingkat yang berjarak 15 menit dari Curug Panjang), dan Curug Bunder (berjarak 30 menit dari Curug Panjang). Lokasi Wana

Megamendung- Megamendung

PT. Wisata Alam Lestari/Perum

34

NO. Oyek Wisata Daya tarik dan Aksesibilitas Lokasi

Pengelola/ Penanggung Jawab

Kawasan Desa-Kecamatan

Wisata Curug Panjang dari jalan raya berjarak + 11 Km, dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Objek wisata alam ini berada di Kecamatan Megamendung yang termasuk jalur pariwisata Puncak-Bogor.

7. PPKAB Bodogol Daya tarik utama kawasan ini yaitu air terjun setinggi 45 m dan 15 m, hutan konservasi, tempat rehabilitasi owa jawa, serta koleksi hidup tumbuhan hias Bodogol (sebagian besar anggrek). Bodogol diresmikan pada tanggal 12 Desember 1998 sebagai objek wisata yang juga merupakan salah satu PPKA yang ada di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dengan luas 56 Ha. Berada pada ketinggian 800 mdpl dan dikelilingi oleh hutan tropis menjadikan kawasan ini sangat sejuk dan nyaman. Di kawasan ini terdapat beberapa satwa seperti owa jawa dan elang jawa. Dengan bimbingan pemandu, pengunjung diajak untuk berinteraksi langsung dengan kehidupan hutan hujan tropis melalui permainan dan diskusi. PPKA (Pusat Pendidikan Konservasi Alam) Bodogol secara administratif berada di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang merupakan perbatasan antara Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi, tepatnya di Jl. Babakan Kencana Lido Bogor, + 15 km dari Ciawi menuju Lido. Hutan konservasi milik TNGP ini terletak di dekat kawasan wisata Lido. Jarak Bodogol dengan Danau Lido + 5 km.

Srogol- Cigombong

Badan Pengelola Harian/Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

8. Curug Nangka Daya tarik utamanya berupa Curug Daun, Curug Kawung, dan Curug Nangka dengan ketinggian rata-rata 10-20m. Objek wisata alam ini berada pada ketinggian ± 750 mdpl dan letaknya berdekatan dengan wana wisata Bumi Perkemahan Gunung Salak. Kawasan ini mempunyai curah hujan 4.000 mm/tahun dengan suhu udara 20-22°C. Udaranya sejuk dengan hamparan hutan pinus yang indah. Luas kawasan ini + 5 ha. Jenis vegetasi yang ada dan tumbuh antara lain Pinus (Pinus sp.), Kaliandra (Kaliandra calothirsus), Bunga Kecubung, Pakis/paku-pakuan, Mindi (Melia azedarach), Harendong (Melastoma malabathricum) dan Babadotan (Ageratum conyzoides). Satwa-satwa liar yang ditemui di kawasan curug Nangka antara lain berbagai jenis burung, diantaranya Burung Sesep Madu (Aethipyga eximia), burung Gereja (Passer trontanus), Burung Kapinis (Apus affmis) , Burung Kutilang (Pygnonotus aurigaster), berbagai jenis reptil, jenis - jenis Ampibi, dan berbagai jenis serangga.

Sukajadi- Tamansari

Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak

35

NO. Oyek Wisata Daya tarik dan Aksesibilitas Lokasi

Pengelola/ Penanggung Jawab

Kawasan Desa-Kecamatan

Objek wisata alam Curug Nangka berjarak ± 15 Km dari pusat Kota Bogor, tepatnya di Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari. Wana wisata ini dapat dicapai dengan jarak 26 km dari Bogor, dengan kondisi jalan umumnya baik dan dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda empat.

9. Danau Lido Daya tarik utama yang dimiliki oleh taman rekreasi ini adalah sebuah danau buatan Belanda pada saat zaman penjajahan dengan tujuh mata air. Danau ini diresmikan sebagai taman rekreasi oleh Bung Karno, presiden pertama RI, pada tahun 1952. Taman rekreasi Lido berada di Jalan Raya Bogor-Sukabumi Km.21, Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, sekitar ± 21 km dari Kota Bogor. Aksesibilitas menuju taman rekreasi ini cukup baik, karena letaknya di pinggir jalan raya Bogor-Sukabumi, dan banyak dilalui kendaraan angkutan umum. Taman Rekreasi Lido berada pada areal kebun karet dengan luas 1.700 Ha, dengan pemandangan Gunung Gede, Gunung Pangrango, dan Gunung Salak, sehingga memberikan nilai lebih pada objek wisata ini.

Wates Jaya- Cigombong

Lead Indonesia – PT. PAP

10. Curug Luhur Indah Paradise

Curug Luhur Indah berada di kaki Gunung Salak. Daya tarik utama di dalam kawasan yaitu curug yang di sekitarnya terdapat kira-kira 20 kolam renang. Curug Luhur memiliki dua buah air terjun yang sejajar dengan ketinggian tertinggi mencapai 62,4 m. Sebenarnya air terjun di kawasan ini hanya ada satu, namun penduduk setempat membuat cabang baru pada aliran sungai dan membelokkannya sehingga tercipta air terjun baru. Dikarenakan letak air terjun yang baru itu sedikit lebih tinggi, maka air yang mengalir tidak sederas air terjun utama. Sumber kedua air terjun ini berasal dari Gunung Salak. Selain itu kedua curug utama memiliki sederet limpahan air yang mengalir secara deras pada dinding tanah dengan ketinggian kurang lebih 2 meter. Limpahan air ini mirip air terjun mini yang bisa digunakan pengunjung untuk membasuh tangan atau kaki sambil menikmati kesegaran air khas pegunungan. Air terjun mini tersebut ditampung pada sebuah parit kecil yang akhirnya akan menyatu dengan limpahan air Curug Luhur pada sungai yang ada di bagian tengah bawah area. Lokasi Curug Luhur berada di kawasan Bogor - Gunung Salak Endah yaitu sekitar 20 Km ke arah selatan dari Kota Bogor (kira-kira 30 – 45 menit waktu tempuh berkendaraan). Perjalanan ke Curug luhur,

Gunung Malang- Tenjolaya

Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak

36

NO. Oyek Wisata Daya tarik dan Aksesibilitas Lokasi

Pengelola/ Penanggung Jawab

Kawasan Desa-Kecamatan

bisa melalui beberapa alternatif jalan, salah satunya dapat melalui jalan raya Bogor kearah Leuwiliang, belok di pertigaan Cikampak, lalu menelusuri jalan menuju Tenjolaya (belok kiri terus). Atau dari Ciapus, dengan mengambil arah ke kanan dari pertigaan menuju Curug Nangka (Sukamantri).Untuk menuju lokasi air terjun, pengunjung berjalan kaki sekitar 150 meter dari pelataran parkir atau pintu masuk. Kondisi jalan menuju curug sudah tertata rapi karena telah dibuatkan undak-undakan semen hingga air terjun

.

11. Buper Sukamantri Daya tarik dari Bumi Perkemahan Sukamantri adalah pemandangan bentang alam menuju lokasi berupa pegunungan dan perkebunan, selain itu terdapat hutan tanaman (Agatis, Rasamala dan Pinus) yang menjadikan udara sejuk. Kawasan ini terletak pada ketinggian 750 mdpl sehingga memiliki konfigurasi lapangan yang umumnya bergelombang. Curah hujan di kawasan ini 4.000 mm/tahun dengan suhu udara 25°C. Jenis tumbuhan antara lain damar (Agathis damara), pinus (Pinus merkusii) dan rasamala (Altingia excelsa), Puspa (Schima walichii, Ki Sampang (Evodia latifolia, Pasang (Quercus sp, Huru (Codaemum varigatum), Saninten (Castanopsis javanica), Sonokembang, Matoa (Pometia pinnata), Sungkai, Pachira affinis, Kaliandra, Alpukat, Kayu Afrika, Harendong pohon, Ketapang, Hamelar, Limus, dan Durian (Durio zibetinus). Berbagai jenis satwa mamalia yang dapat ditemukan adalah Babi hutan (Sus sucrofa), Landak (Hystrix javanica), Kijang (Muntiacus muntjak), Sigung (Mydaus javanicus), Musang (Paradoxurus hermaproditus), Ajak (Cuon alpinus), Bajing (Callosciurus notatus), Meong congkok (Felis marmorata), Macan tutul (Panthera pardus), Tikus (Ratus sp), Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), Owa jawa (Hylobates moloch), dan Surili. Selain itu juga dapat ditemukan berbagai jenis burung seperti Elang (Haliustus indus), Gagak (Carvus enca), Tekukur (Streptopelia spp), Betet (Psittacula alexandria), Pipit (Lonchura leucogastroides), Saeran (Dicrurus leucohens), Kutilang (Pycnonolus aurigaster). Sedangkan satwa dari jenis reptilia adalah Ular sanca (Phyton reticulatus), Ular tanah (Agkis trodonrudusthoma) dan Kadal (Mabuloya muhifasciata).

Bumi perkemahan Sukamantri merupakan objek wisata alam yang berlokasi di Desa Sukamantri, Kecamatan Ciomas, + 15 km dari Kota Bogor. Bumi Perkemahan Sukamantri memiliki luas sekitar 5 Ha, dengan pemandangan hutan pinus dan rasamala.

Sukamantri- Tamansari

Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak

37

NO. Oyek Wisata Daya tarik dan Aksesibilitas Lokasi

Pengelola/ Penanggung Jawab

Kawasan Desa-Kecamatan

Jarak tempuh objek wisata ini dapat dicapai dari Kecamatan Ciomas (14 km) dan dari Kabupaten Bogor (14 km). Namun kondisi jalan dari jalan raya menuju bumi perkemahan sejauh 2 km sudah sangat rusak dan berbatu, sehingga kendaraan roda empat harus berjalan dengan sangat perlahan untuk melewatinya.

12. Pemandian Air Panas GSE

Daya tarik utama dari objek ini adalah sumber mata air panas dan sungai dengan batuan- batuan besar yang mengelilinginya. Sumber mata air panas ini dilengkapi dengan kolam- kolam berendam dan pancuran. Vegetasi di sekitar kawasan wisata pemandian air panas didominasi oleh pohon sengon dan berbagai jenis bambu. Sedangkan satwa yang terdapat di sekitar lokasi pemandian air panas antara lain monyet ekor panjang, berbagai macam serangga, trenggiling, dan landak. Berbagai jenis burung juga dapat dijumpai di lokasi pemandian air panas seperti burung cicak rante, srigunting, burung gereja, dan elang hitam. Aksesibilitas menuju Pemandian Air Panas yang terdekat adalah melalui Kecamatan Leuwiliang. Objek wisata air panas Gunung Salak Endah ini memiliki fasilitas antara lain kamar rendam, pancuran air panas, toilet, loket karcis, dan musholla.

Gunungsari II Pamijahan

Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak

13. Curug Cigamea

Daya tarik utama dari objek Curug Cigamea adalah air terjun. Curug Cigamea terdiri dari dua buah air terjun utama dengan karakter yang berbeda. Air terjun pertama yang lebih dekat dengan jalan masuk, berupa air terjun dengan tebing curam menyerupai dinding dan didominasi bebatuan warna hitam. Selain dua air terjun utama tersebut, terdapat tiga air terjun lainnya yang berada disisi kanan jalan. Masing-masing dengan ketinggan berkisar antara 5 hingga 10 meter. Jenis flora yang ditemukan di kawasan Curug Cigamea antara lain Jati (Tectona grandis), Karet (Hevea brasiliensis), Mahoni (Swietenia mahagoni), Pakis Ekor Monyet (Cycas sp), Jeruk (Citrus sp), Pepaya (Carica papaya), Pinus (Pinus merkusii), Kayu Afrika (Maesopsis eminii), Kemiri (Aleurites moluccana), Kecubung, Pisang Hutan (Musa sp), Sengon (Paraserianthes falcataria), Palem, Angsana (Pterocarpus indicus), Pandan (Pandanus immerses), Rotan (Calamus sp), Bambu (Bambusa sp), Amperu Badak, Pakis (Cycas sp), Nangka (Artocapus heterophyllus), Anggrek (Dendrobium sp) dan Rumput -rumputan. Jenis – jenis fauna yang ditemukan di kawasan ini antara lain Kadal (Mabouya sp), Elang Hitam (Aviceda

Gunungsari- Pamijahan

Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak

38

NO. Oyek Wisata Daya tarik dan Aksesibilitas Lokasi

Pengelola/ Penanggung Jawab

Kawasan Desa-Kecamatan

jerdoni), Kupu-kupu (Ornithoptera sp), Srigunting (Cicurus sp), Kapinis (Apus affinis), Cinenen (Orthotomus sepium), Bondol Jawa (Lonchura leucogastroides), Kutilang (Pycnonotus aurigaster), Monyet (Macaca fascicularis), Burung madu (Nectarinia juglaris) Curug Cigamea terletak hanya ± 0,5 km dari jalan yang menuju ke Kawah Ratu dan Curug Seribu. Pemandangan curug ini sangat indah walaupun tinggi air terjunnya tidak melebihi 50 m, tetapi karena alamnya yang asli, udaranya yang segar menjadi daya tarik tersendiri. Untuk menuju lokasi, pengunjung harus menyusuri jalan setapak yang kondisinya telah diperbaiki, sejauh 300 meter.

14. Curug Seribu Daya tarik utama berupa air terjun dengan ketinggian lebih dari 100 m. Dalam perjalanan menuju ke arah Curug Seribu, pengunjung dapat melihat pemandangan alam yang indah. Jenis vegetasi yang terdapat di kawasan tersebut antara lain pasang, puspa, huri, rasamala, saninten, kisampang, gompong, ki kopi, ki huut, hamerang, ki wates, lemo, mara, hoe tali, ki beling gunung, awi rambat, begonia, cangkok, harendong, paku tiang, pandan, tali said, dan tepus. Beberapa jenis satwa yang dapat ditemukan di lokasi ini antara lain surili, owa jawa, lutung, sigung, kijang, macan tutul, harimau jawa, ajag, puyuh, gonggong jawa, benteluk, takut tohtor, cerecet, tepus pipi perak, poksai kuda, wergan jawa, kipasah mutiara, kipas belang, katak bertanduk, katak buduk, bangkong, ceuhay, katak pohon, katak tanggung, katak teratai, katak sawah, katak batu, dan katak biasa. Jarak dari Kota Bogor menuju Curug Seribu ± 45 Km. Akses dapat ditempuh melalui Cibatok dan Cikampak. Curug Seribu yang dikelola oleh Pemda Kabupaten Bogor, merupakan curug yang paling indah dan paling menarik di kawasan pariwisata Gunung Salak Endah. Curug ini terletak ± 7 km dari Loka Purna.

Gunungsari- Pamijahan

Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak

39

NO. Oyek Wisata Daya tarik dan Aksesibilitas Lokasi

Pengelola/ Penanggung Jawab

Kawasan Desa-Kecamatan

15. Curug Ngumpet Daya tarik utamanya adalah air terjun. Curug Ngumpet memiliki ketinggian lebih kurang 45 meter, dengan panorama alam yang indah dan asri. Curug Ngumpet ini lebih tinggi daripada Curug Cihurang dan kolam airnya pun lebih dalam dengan batu-batu sungai yang besar-besar. Ada satu lagi curug dengan nama yang sama tak jauh dari lokasi Curug Ngumpet yang disebut dengan Curug Ngumpet 2. Letak curug ini berada di samping pintu daki masuk ke Kawah Ratu. Ketinggiannya sekitar hanya 20 m saja dengan kolam penampungan air di bawahnya yang terbuat dari semen. Jenis – jenis vegetasi yang terdapat di kawasan ini antara lain Nangka (Arthocarpus heterophyllus), Suplir, Pisang (Mussa spp), Alang-alang, Durian(Durio zibethinus), Pakis, Harendong, Harendong Raja, Rasamala (Altingia excelsa), Palem, Katuk, Pacing, Tepus, Puspa (Schima wallichii), Rambutan Hutan(Nephelium mutabile), Kopi, Kemiri, (Aleurites moluccana), Kayu Manis (Cinnamomum burmanii), Kayu Afrika, Kecubung, dan Bambu. Jenis – jenis satwa yang terdapat di Curug Ngumpet antara lain Kutilang (Pycnonotus aurigaster), Walet (Callocalia linchi), Kadal (Mabouya sp.), Layang-layang (Hirundo sp.), Burung Madu (Nectaria jugularis), Katak (Rana sp.), Kupu-kupu, Prenjak (Prinia familiaris), Wiwil Kelabu(Cacomantis merulinus). Lokasi Curug Ngumpet berjarak lebih kurang 38 km dari kota Bogor hingga Pintu Gerbang Kawasan Wisata Gunung Salak Endah. Selanjutnya dari pintu gerbang ini berjarak lebih kurang 2 km hingga tiba di pintu masuk Curug Ngumpet. Dari pintu masuk ini dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak lebih kurang 200 m atau 15 menit waktu tempuh hingga tiba di lokasi Curug Ngumpet. Ada empat jalur yang bisa digunakan untuk menuju kawasan Salak Endah. Pertama adalah jalur Cemplang (Cibungbulang)-Pamijahan-Salak Endah, kemudian ada jalur Cikampak-Salak Endah, Cibatok-Salak Endah dan terakhir jalur Tamansari-Gunung Bunder-Salak Endah. Umumnya jalur pertama lebih banyak dilalui, hal ini dikarenakan memiliki jarak dan waktu tempuh terpendek dari jalan raya Bogor-Leuwiliang. Selain itu, kondisi fisik jalan di jalur ini lebih bagus dan tidak berkelok-kelok.

Gunungsari- Pamijahan

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Bogor /Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak

40

NO. Oyek Wisata Daya tarik dan Aksesibilitas Lokasi

Pengelola/ Penanggung Jawab

Kawasan Desa-Kecamatan

16. Curug Geblug Daya tarik dari objek ini adalah air terjun dengan ketinggian lebih kurang 50 m, diberikan nama geblug dikarenakan suara dentuman jatuhnya air terjun yang sangat deras sehingga terdengar bunyi geblug (istilah bahasa sunda). Jenis tumbuhan lain yang

Dokumen terkait