• Tidak ada hasil yang ditemukan

OIML ( International Organization of Legal Metrology )

Dalam dokumen HALAMAN JUDUL KALIBRASI INFUSION PUMP PT (Halaman 38-60)

v = ∞ ……….. (3.11) k = 2

Bila dinyatakan tingkat konfidensial 90% maka k = 1,64 Bila dinyatakan tingkat konfidensial 95% maka k = 1,96 Bila dinyatakan tingkat konfidensial 99% maka k = 2,58

Atau dapat Standard Uncertainty diperoleh dengan membagi quota uncertainty terhadap coverage factor-nya (k)

Contoh :

Dalam suatu laporan kalibrasi mencantumkan uncertainty ± 0,1 mV dengan coverage faktor (k) = 2,63. Untuk menghitung standard uncertainty-nya adalah sebagai berikut :

U =

0,1mV

2,63

………(3.12)

 Kadang-kadang ketidakpastian dinyatakan dengan kelipatan simpangan bakunya, misalnya ketidakpastian dari suatu masa anak timbangan adalah 240 μg pada tingkat tiga kali simpangan baku, maka ketidakpastian baku dari standar masa tersebut adalah 240 μg/3 = 80 μg.

b. Ketidakpastian Alat yang dikalibrasi (Ualat)

 Bila tidak ada informasi lain maka ketidakpastiannya dianggap mengikuti distribusi segi empat (rectangular) dan diyakini terdistribusi diantara dua batas nilai tertentu a- dan a+ dan selang paruhnya adalah a, maka :

……….. (3.13)

...……….. (3.14)

...……….. (3.15)

Contoh :

Spesifikasi pemanufakturan, misalnya

Ketidakpastian daya baca/resolusi (Udb) dengan menggunakan persamaan Udb =

U

semiranget

k

=

resolusi

2√3

= UB2

 Bila diketahui harganya cenderung mengumpul di dekat pusat distribusi, maka lebih baik dipakai distribusi segitiga, bila selang paruhnya a, maka ketidakpastian bakunya adalah :

………. (3.16)

……….. (3.17)

 Bila diketahui harganya cenderung berhimpit dengan nilai rata-ratanya, dan selang paruhnya adalah a, maka ketidakpastian bakunya adalah :

a=(a−)+(2 a+)

k=3

U=

a

√3

k=√6

U=

a

√6

……….. (3.18)

3. Hitung Derajat Kebebasan Tipe B (UB )

Sebagaimana ketidakpastian Tipe A, maka ketidakpastian Tipe B pun harus dilengkapi dengan analisis derajat kebebasannya, yang didasarkan pada reability.

Reliability adalah nilai yang menyatakan persentasi melesetnya ketidakpastian Tipe B. Dalam suatu hal, mungkin ditentuukan suatu nilai Reliability (mampu dipercaya) yang dilambangkan dengan “R %”, nilainya dapat berbeda tergantung dari operator yang melakukan perhitungan ketidakpastian.

Maka untuk menghitung degress of freedom atau derajat kebebasan (U) untuk ketidakpastian Tipe B dapat menggunakan rumus formula sebagai berikut :

UB =

1

2(100R

)

2 ………. (3.19) dimana :

UB = derajat kebebasan Tipe B

R = kehandalan (Reliability) dalam satuan %.

U=

a

Korelasi antara reliability (R%) dengan degrees of fredom (U) Tabel 3.2 Tabel Degrees Of Fredom

Reliability estimate Degrees Fredom R% Fractional U = (1/2) x (100/R)2 10% 1/10 50 20% 1/5 12,5 25% ¼ 8 33% 1/3 4,5 50% ½ 2

4. Ketidakpastian Baku Gabungan (UC)

a. Ketidakpastian baku gabungan Uc(y) adalah akar varian dari :

……….. (3.20)

b. Turunan parsial disebut koefisien sensitifitas. Koefisien ini menggambarkan bagaimana besaran output y berubah jika input xi berubah dengan mengganti dengan ci, maka persamaan (16) menjadi :

..………….. (3.21)

Dengan : Ui(y) = ciU(xi) dan ci =

U

c2

(y)=∑

i=1 n

[

∂∂xf

i

]

2

U

2

(x

i

)

[∂f

x

i

]

[∂f

x

i

]

U

c2

(y)=∑

i=1 n

[c

i

U(x

i

)]

2

=∑

i =1 n

U

i2

(y)

[∂f

x

i

]

Untuk Laboratorium Kalibrasi umumnya koefisien sensitifitas nilainya satu (ci = 1) sehingga ketidakpastian gabungan (UC ) dapat disederhanakan menjadi :

UC =

U

A 2 +

U

B1 2 +. ..+

U

Bn 2 ………. (3.22) Dimana :

UC adalah ketidakpastian gabungan UA adalah ketidakpastian Tipe A

UB1 adalah ketidakpastian Tipe B jenis ke-1 UBt adalah ketidakpastian Tipe B jenis ke-t

Dalam beberapa hal nilai parameter atau variabel lebih dari satu, sehingga dalam menghitung standard uncertainty harus memperhitungkan beberapa parameter tersebut. Perhitungan yang seperti ini disebut dengan Combine Standard Uncertainty.

Contoh:

Diketahui suatu besaran sbb.: Z = v + w + x Dengan v, w dan x merupakan variabel acak bebas. Maka:

σZ2 = σV2 + σW2 + σX2

Contoh tersebut diatas berlaku untuk semua sebaran bebas dan tidak tergantung pada jenisnya (tidak ada masalah jika yang satu mempunyai distribusi Gauss dan lainnya persegi-empat.

Pendekatan untuk Combine Uncertainty (ketidakpastian kombinasi atau total) adalah sbb.: UZ2 = UV2 + UW2 + UX2

5. Derajat kebebasan efektif (Veff)

 Derajat kebebasan effektif, v eff, dihitung menggunakan rumus Welch-Satterwaite :

……… (3.23)

v i = derajat kebebasan dari U(xi).

Bila U(xi) didapat dari evaluasi tipe A, maka v i = n-1. Bila dari tipe B maka v i = ∞

Derajat kebebasan effektif, v eff, dihitung menggunakan rumus Welch-Satterwaite :

... (3.24)

v i = derajat kebebasan dari U(xi).

Bila U(xi) didapat dari evaluasi tipe A, maka v i = n-1. Bila dari tipe B maka v i = ∞

6. Ketidakpastian Bentangan (Expanded Uncertainty), Uexp

 Umumnya ketidakpastian pengukuran harus diyatakan dengan “expanded uncertainty” atau ketidakpastian yang diperluas (Uexp). Nilai Uexp memberikan suatu interval (rentang) di dalam mana kuantitas yang diukur (nilai benar) diperkirakan berada, dan pada tingkat kepercayaan tertentu.

veff= Uy 4 (y)

i=1 n ci4U4(xi) vi = Uc 4 UA4 vA+ UB41 vB1+ UB42 vB2+−−−−−

v

eff

=

U

y 4

(y)

in=1

c

i 4

U

4

(x

i

)

v

i

=

U

c 4

U

A4

v

A

+

U

B41

v

B1

+

U

B42

v

B2

+−−−−−

 Ketidakpastian bentangan (Uexp) merupakan hasil kali ketidakpastian gabungan (Uc) dengan factor cakupan (k) :

……….. (3.25)

Nilai k bergantung kepada v eff dan tingkat kepercayaan

yang diambil. Misalkan pada tingkat kepercayaan sekitar 95% nilai k=2.

 Jadi hasil pengukuran dapat dilakukan sebagai berikut :

……….. (3.26)

 Artinya harga tafsiran terbaik terhadap harga besaran ukur Y terletak di dalam interval :

……….. (3.27)

 Pada umumnya harga k dipilih dari table Students t-distribution berdasarkan tingkat keyakinan (p) yang dikehendaki dan Veff dari Uc. Langkah-langkah untuk mendapatkan harga k adalah sebagai berikut :

a. Hitung y dan Uc (y)

b. Tentukan v eff dari Uc (y) menggunakan persamaan (20)

c. Dari table Student’s t-distribution pada kolom p% yang dikehendaki dan baris v = v eff akan didapat harga tp (tingkat kepercayaan), maka k = tp.

U=k.U

C

(y)

Y=y±U

3.5 Infusion Device Analyzer (IDA) 4 Plus 3.5.1 Fungsi

Alat ini berfungsi untuk mengukur Flow Rate, Volume dan Occlusion (penyumbatan) pada Infuse Pump dan Syringe Pump.

Gambar 3.4 Infusion Device Analyzer 1. Power On/Off : Untuk menghidupkan / mematikan alat

2. Key-pad switch Up, Down, Right dan Left: Untuk memindahkan kursor keatas, kebawah, kekanan dan kekiri

3. Konektor Ch 1, Ch 2, Ch 3 dan Ch 4 : Untuk pengukuran 4. ENTER : Untuk entrie data yang dipilih

3.5.2 Ruang Lingkup Resolusi / Ketelitian : 1. Flow

a. Range Pengukuran : 0.5 - 1000 ml/hr.

b. Akurasi : 1% of reading ±1 LSD untuk Flow 16 -

200 ml/hr untuk volume 20 ml. Sebaliknya 2% of reading ±1LSD

setelah 10 ml dibawah kondisi laboratorium.

2. Volume

a. Range Pengukuran : 0,06 ~ 9999 ml

b. Akurasi : 1% of reading ±1 LSD untuk Flow 16 -

200 ml/hr untuk volume 20 ml. Sebaliknya 2% of reading ±1LSD setelah 10 ml dibawah kondisi laboratorium.

3. Pressure

a. Range Pengukuran : 0 - 45 PSI atau equivalent dengan mmHg dan Kpa

b. Akurasi : 1% dari Full Scale ±1 LSD dibawah kondisi laboratorium

Data Umum :

a. Suhu Pengoperasian : 10 °C ~ 40 °C b. Suhu Penyimpangan : -20 °C ~ 50 °C

c. Relative Humidity : 15 ~ 30 °C sampai 50% 3.5.3 Cara Pengoperasian

1. Siapkan semua peralatan (alat ukur “IDA 4” dan alat yang akan diukur ”Infusion atau Syringe pump”) dengan kelengkapannya. 2. Pasang semua accessories alat IDA 4, yaitu :

a. Pasang power cord.

b. Pasang Keyboard (optional) melalui konektor keyboard.

c. Pasang printer, langsung ke alat (optional) melalui Konektor paralel port printer.

d. Pasang kelengkapan PCA trigger/remote call interface (optional) melalui konektor port alarm control.

e. Koneksikan Bar code wand (optional) untuk dikonfigurasikan dengan HP Smart Wand RS-232 port.

3. Pasang selang untuk waste pada fluid outlet dan hubungkan ke tempat penampungan agar cairan buangan tidak tumpah kemana - mana.

4. Buat campuran cairan pembersih pencegah karat (mikro 90) dengan air aquades dengan campuran maksimal 1 : 20. Gunakan cairan ini untuk membersihkan jalur pipa aliran pada IDA 4 dengan cara memasukannya ke fluid inlet melalui syringe (penggunaannya wajib saat pemakaian pertama, setelah itu sebelum dan sesudah penggunaan).

5. Hubungkan output aliran infusion pump atau syringe pump ke alat IDA 4 pada fluid inlet channel.

Penggunaan Tanpa Interface dengan Komputer :

1. Hidupkan alat IDA 4 dan infusion atau syringe pump yang akan diukur dan atur besarnya aliran infusion atau syringe pump sesuai keinginan.

2. Untuk settingan dasar pada IDA 4 yaitu dengan cara pemilihan utilities (UTIL).

3. Setelah selesai penyetingan, kembali ke tampilan awal. Lalu pilih menu SETUP untuk mengaktifkan chanel pengukuran yang akan digunakan (chanel 1 - 4). Kemudian lakukan pengukuran dengan sistem :

a. Quick measurement (tidak dapat disimpan dalam memory alat) : Langsung pilih jenis pengukuran yang akan dilakukan FLOW, OCCLUSION, DUAL FLOW, atau PCA, masukan data pengukuran, lalu tekan enter untuk memulai pengukuran.

b. Normal measurement (dapat disimpan dalam memory alat) : Pilih menu DEV INFO, lalu masukan data - data pengukuran yang akan dilakukan, tekan enter untuk konfirmasi, pilih jenis

pengukuran yang akan dilakukan, lalu tekan enter untuk memulai pengukuran.

4. Setelah selesai pengukuran simpan data hasil pengukuran ke dalam memory alat (normal measurement) dan dapat langsung di print. 5. Setelah selesai semua lepas semua koneksi alat, bersihkan pipa

saluran alat dengan campuran mikro 90, lalu kembalikan alat ke tempat semula.

Penggunaan Dengan Interface ke Komputer :

1. Koneksikan IDA 4 ke komputer melalui konektor port komputer RS 232.

2. Hidupkan alat IDA 4 dan infusion atau syringe pump yang akan diukur dan atur besarnya aliran infusion atau syringe pump sesuai keinginan.

3. Setting sinkronisasi antara alat dan komputer pada menu setting dasar pada IDA 4 pada menu utilities (UTIL), lalu pilih menu RS232 PORT.

4. Pilih perintah CONNECTED pada komputer untuk mengkoneksikan software dari komputer dengan alat.

5. Setelah terkoneksi, pilih chanel mana yang akan digunakan untuk pengukuran (1 - 4).

6. Masukan data – data pengukuran dan pilih jenis pengukuran yang ingin dilakukan, yaitu pengukuran FLOW, OCCLUSION, DUAL FLOW, atau PCA melalui komputer.

7. Setelah muncul perintah untuk mulai mengukur (START), tekan tombol enter pada alat dan alat akan mulai mengukur dengan hasil pengukuran ditampilkan dalam layar komputer.

8. Setelah selesai pengukuran simpan data hasil pengukuran ke dalam memory komputer dan dapat langsung di print melalui printer yang terkoneksi ke komputer.

9. Setelah selesai semua lepas semua koneksi alat, bersihkan pipa saluran alat dengan campuran mikro 90, lalu kembalikan alat ke tempat semula.

Menu utilities (UTIL) untuk setting dasar berisi menu :

1. RECALL TEST : untuk melihat, membuka, dan mencetak data - data yang telah disimpan dalam memory alat.

2. SET CLOCK : untuk menyeting waktu.

3. LCD SETUP : untuk merubah warna display tampilan LCD dengan pilihan black in white, atau sebaliknya.

4. PRINTER : untuk menyetting mode print perlembar (pages) atau terus menerus (continous), jumlah baris tiap lembar, dan mode printer summary (tiap ada perubahan akan di print) atau selesai pengukuran baru di print (full).

5. REPORT HEADER : untuk memasukan data.

6. RS232 PORT : untuk menyeting baud rate, parity, data, dan stop guna mensinkronkan alat dengan komputer yang akan dikoneksikan.

7. ENG TEST : untuk pengetesan printer dan PCA trigger box secara internal dari alat tersebut.

8. TEST PARAMETERS : untuk merubah parameter satuan pengukuran occlusion, grafik deviasi (garis penyimpangan pengukuran), dan PCA minute.

3.6 Electrical Safety Analyzer 3.6.1 Fungsi

Electrical safety atau keselamatan listrik merupakan point yang sangat penting pada pengecekan uji mutu setiap peralatan. Karena kebocoran arus yang disebabkan oleh peralatan medik dapat menimbulkan luka (bahaya) bahkan kematian. Maka dari itu

dibutuhkan sebuah alat untuk mengkalibrasi kelistrikan pada alat kesehatan yaitu Electrical Safety Analyzer (ESA).

Gambar 3.5 Electrical Safety Analyzer 3.6.2 Bagian-bagian Electrical Safety Analyzer

Gambar 3.6 Kontrol Panel Depan Keterangan :

1. Tombol konfigurasi peralatan outlet: Mengontrol konfigurasi peralatan outlet. membuka-menutup netral, koneksi tanah dan membalikkan polaritas koneksi netral dan panas.

2. Indikator tegangan tinggi: mengindikasikan tegangan tinggi saat diterapkan ECG/Applied Parts posts.

3. Tombol Test Fungsi : Memilih berbagai fungsi tes analyzer.

4. Tombol Navigasi : tombol kontrol kursor untuk navigasi menu dan daftar.

5. Tombol test.

6. Tombol save : untuk menyimpan pengukuran atau gelombang ECG untuk memory.

7. Input jack : mengetes lead konektor.

8. Nulling Jack : menghubungkan untuk pengenolan tes lead resistance.

9. Function softkey : kunci F1 - F4 digunakan untuk memilih dari nomor pilihan yang tampil dalam tampilan LCD diatas masing- masing function softkey.

Keterangan :

1. Peralatan outlet : Peralatan outlet, versi khusus analyzer, yang mana dilengkapi sebuah DUT connection.

2. USB Device Port : koneksi digital untuk mengendalikan analyzer dari PC atau instrumen kontroler.

3. Pintu akses fuse : penutup peralatan outlet fuse.

4. Tilt Stand : pendukung untuk menahan analyzer dalam posisi miring.

5. AC Power Switch : saklar untuk menyalakan dan menghidupkan analyzer.

6. Power input connector : Sebuah ground laki tiga cabang ( IEC 60320 C19 ) konektor yang menerima kabel line- listrik

7. ECG/Applied Parts Jacks : menghubungkan port Device Under Test (DUT) diterapkan pada bagian, seperti lead ECG. hal ini digunakan untuk menguji kebocoran arus melalui lead dan untuk memasok sinyal ECG dan bentuk gelombang kinerja untuk DUT . 8. Jack banana untuk adapter ECG : adapter untuk menghubungkan

lead ECG pada analyzer.

9. Carry Handle : hendle untuk mengangkat analyzer. Menghubungkan DUT dengan analyzer

Gambar 3. 8 Koneksi DUT dengan Analyzer

Pada gambar 3.9 menunjukan cara menghubungkan antara DUT dengan Analyzer, dimana kabel power DUT masuk kedalam equipment outlet pada analyzer. Sedangkan kabel merah merupakan jack yang terhubung dengan pembumian DUT.

3.6.3 Parameter Yang Diukur 1. Main Voltage

2. Protective Earth Resistance 3. Insulation Resistance 4. Earth Leakage Current 3.6.3 Cara Pengoperasian

1. Periksa Kondisi Fisik Yang Akan Diukur a. Pastikan alat dalam kondisi bersih; b. Tidak terjadi kerusakan pada display;

c. Switch dan control alat dapat digunakan dengan baik; d. Label yang terdapat pada alat masih tersedia;

e. Sistem pengamanan alat masih bagus; f. Power cord, aksesoris dan adaptor tersedia. 2. Set Up

a. Nyalakan ESA dan pastikan pada posisi Start Up;

b. Hubungkan power cord alat yang akan diukur dengan ESA dan pastikan dalam posisi ON;

c. Pastikan tegangan PLN sesuai dengan standar. 3. Tes Secara Otomatis

a. Setelah semua terhubung, maka setelah itu pilih Standard yang akan digunakan dan alat yang akan diukur dengan menekan Test Library;

b. Tekan START, maka secara otomatis alat langsung melakukan pengukuran keselamatan listrik.

3.7 Thermohygrometer 3.7.1 Fungsi

Alat ini berfungsi untuk mengukur suhu pada satuan oC atau oF dan kelembaban relatif pada satuan % RH.

Gambar 3.9 Thermohygrometer 3.7.2 Cara Pengoperasian

Cara pengoperasian alat thermohigrometer tersebut adalah sebagai berikut.

1. Buka tempat baterai dengan mendorong

penutup di bagian belakang instrument. Hapus strip keamanan baterai dan tutup pelindung pada layar LCD. Instrumen ini sekarang siap untuk digunakan.

2. Unit suhu dapat berubah dari oC ke oF dengan menggeser saklar terletak di bagian belakang instrumen. 3. a. Layar atas menunjukkan waktu.

b. Tampilan tengah menunjukkan Suhu oC atau oF

c. Bagian bawah layar menunjukkan Kelembaban Relatif di %. 4. Menampilkan nilai minimum dan maksimum.

a. Tekan tombol MAX / MIN. Ketika tombol Reset ditekan Nilai tertinggi terakhir akan muncul di layar.

b. Tekan tombol MAX / MIN lagi untuk menampilkan nilai terendah sejak tombol Reset terakhir ditekan.

c. Tekan tombol MAX / MIN lagi untuk kembali ke pengoperasian layar normal.

Tekan tombol RESET sementara di layar MAX / MIN untuk menghapus memori dan mulai merekam nilai max / min baru. 8. Unit dapat dipasang di dinding atau ditempatkan pada permukaan

yang datar menggunakan kaki lipat.

9. Tanda baterai rendah akan muncul di layar bila baterai rendah. Ganti baterai ketika hal ini terjadi untuk memastikan pembacaan yang akurat.

10. Mengatur jam.

a. Tekan dan tahan tombol CLOCK sementara dalam mode normal sampai menit digit mulai berkedip.

b. Tekan tombol ADVANCE untuk memajukan digit menit atau tahan untuk memajukan digit lebih cepat.

c. Tekan tombol Jam untuk mengubah tampilan jam dan ulangi langkah b. untuk mengatur digit.

d. Tekan tombol Jam lagi untuk kembali ke mode operasi normal.

11. Jam akan menampilkan mode 12 jam dalam oF dipilih dan mode 24 jam ketika oC dipilih.

3.8 Prosedur Pelaksanaan Kalibrasi Infusion Pump

Adapun langkah kerja melakukan kalibrasi infusion pump adalah sebagai berikut.

1. Siapkan peralatan Infusion Pump dan

pasang seluruh kelengkapannya;

2. Siapkan peralatan Infusion Device

Analyzer dan pasang semua perlengkapan standarnya;

3. Hubungkan saluran keluaran pada alat

Infusion Pump ke saluran masukan; (perhatikan contoh seperti gambar 3.11)

Gambar 3.10 Instalasi Infusion Pump dan Infusion Device Analyzer

4. Hidupkan peralatan Infusion Device

Analyzer dengan menekan tombol ON;

5. Pilih menu SETUP sesuai dengan

channel (saluran) yang akan dipakai, kemudian tekan ENT;

6. Lakukan pengukuran untuk akurasi

aliran/flow sebagai berikut :

a. Aturlah tombol pemilihan pada posisi FLOW, kemudian tekan ENT (enter);

b. Hidupkan peralatan Infusion Pump dengan menekan tombol ON; c. Atur besarnya nilai aliran pada Infusion Pump sesuai dengan nilai

yang telah ditentukan pada lembar kerja;

d. Tunggu beberapa saat sampai tanda PRIME pada Infusion Device Analyzer menjadi AUTOSTART atau START;

e. Perhatikan nilai penunjukan pada Infusion Device Analyzer dan catat dalam lembar kerja;

7. Lakukan pengujian fungsi alarm occlusion (penyumbatan) sebagai berikut :

a. Aturlah tombol pemilihan pada posisi OCCL, kemudian tekan ENT (enter);

b. Hidupkan peralatan Infusion Pump dengan menekan tombol ON; c. Atur besarnya nilai aliran pada Infusion Pump sesuai dengan nilai

yang telah ditentukan pada lembar kerja;

d. Tunggu beberapa saat sampai tanda PRIME pada Infusion Device Analyzer berubah menjadi AUTOSTART atau START;

e. Catat nilai penunjukan tekanan pada Infusion Device Analyzer di lembar kerja saat fungsi alarm pada Infusion Pump aktif;

8. Bersihkan dan keringkan saluran pada

Infusion Device Analyzer menggunakan Syringe yang bersih;

9. Rapikan peralatan setelah selesai

melakukan kalibrasi.

3.9 ECRI (Emergency Care Research Institute)

ECRI (Emergency Care Research Institute) adalah suatu badan riset pelayanan kesehatan dan mutu (Agency for Health Care Research And Quality) yang ada di Amerika, yang mengeluarkan laporan hasil riset terhadap nilai-nilai dan batasan keluaran beberapa parameter alat kesehatan. ECRI juga merupakan suatu lembaga penelitian pelayanan kesehatan nirlaba independen. Pada awal 1960, Joel J nobel menemukan ECRI institute. Markas pusat ECRI terletak di Plymouth Meeting, Pennsylvania.

Misi ECRI adalah untuk mempromosikan standar tertinggi keselamatan, kualitas, dan efektivitas biaya dalam perawatan kesehatan untuk manfaat perawatan pasien melalui penelitian, penerbitan, pendidikan, dan konsultasi.

Sesuai dengan metode kerja PT. SIS Semarang untuk kalibrasi infusion pump mengacu pada ECRI 416-20010301 (lihat lampiran).

3.10 OIML (International Organization of Legal Metrology)

International Organization of Legal Metrology (OIML) didirikan pada tahun 1955 dan merupakan organisasi antar pemerintah di seluruh dunia yang mempunyai tujuan utama yaitu untuk menyelaraskan peraturan dan kontrol metrologi yang diterapkan oleh metrologi nasional. Dua kategori utama publikasi OIML adalah:

1. International Recommendation (OIML-R), merupakan suatu model regulasi yang membangun karakteristik metrologi, dimana diperlukan dalam pengukuran instrumen tertentu dan yang menentukan metode dan peralatan untuk memeriksa kesesuaian instrumen.

2.

International Documents (OIML-D), menyediakan informasi yang informatif yang bertujuan untuk meningkatkan kerja pelayanan metrologi.

Sesuai dengan metode kerja PT. SIS Semarang untuk kalibrasi

infusion pump mengacu pada OIML R-26 (lihat lampiran)..

3.11 ANSI/AAMI (American National Standards Institute/Association for

Dalam dokumen HALAMAN JUDUL KALIBRASI INFUSION PUMP PT (Halaman 38-60)

Dokumen terkait