• Tidak ada hasil yang ditemukan

M ONITORING & EVALUASI DAM PAK EKOLOGIS PENANAM AN JENIS – JENIS EKSOTIK

Dalam dokumen MONITORING and EVALUASI JENIS TANAMAN RI (Halaman 42-47)

Dalam pemilihan jenis t anaman rimba merupakan salah sat u upaya untuk mengurangi kegagalan t anaman dan dampak negat if yang akan dit imbulkan, kecuali itu untuk penanaman rimba pada kawasan perlindungan yang perlu diperhat ikan dalam pemilihan jenis harus mengacu pada sumber pakan, tempat perlindungan / habitat sat w a SI dan RTE . Pengembangan jenis tanaman pada pembangunan hut an perlu serangkaian penelitian dan percobaan di lapangan. Kesalahan dalam memilih jenis tanaman akan berdampak panjang dan jelas akan sangat merugikan dalam pengelolaan hut an.

Penanaman jenis lokal maupun eksot ik dapat menyebabkan perubahan penyusun veget asi hutan, sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi ekosist em karena hutan bukan hanya merupakan sekumpulan flora dan fauna. Apabila jenis eksot ik yang dikembangkan, maka harus dipilih dengan hati-hat i dan harus dipantau secara seksama. Selanjutnya jenis eksot ik yang menimbulkan masalah terhadap lingkungan yang baru harus dicegah secara aktif.

Pada umumnya jenis-jenis t ersebut t elah lama dikembangkan di Perum Perhutani dan sampai sekarang belum menjadi jenis yang invasif. Namun terhadap jenis-jenis eksotik perlu pengaw asan/ monit oring yang lebih intensif. M onit oring dan evaluasi meliput i : kemampuan regenerasi/ perkembangan dan dampak negatif yang dit imbulkan sert a kesuburan tanah.

No. Na ma lokal Nama latin Asa l 1. M ahoni Sw it enia macrophylla King Eksotik

2. Sonokeling Dalbergia lat ifolia Roxb. Eksotik

3. Sonobrit Dalbergia sissoo Roxb. Eksotik

4. Sengon Falcat aria moluccana (M iq.) Barneby & J.W Grimes)

Eksotik

5. Johar Cassia siamea Lokal

6. Akasia Acacia mangium W illd Eksotik

7. Gmelina Gmelina arborea Roxb. Eksotik

8. Kesambi Schleichera oleosa M err. Eksotik

9. Trembesi Samanea saman (Jacq) M err Eksotik

10. Salam Syzygium polyant hum (W right ) W alper Lokal

11. Randu Ceiba pentandra (L) Gaert n Eksotik

12. Kluw ih Artocarpus altilis (Park) Fsb Lokal

13. M angga M angifera indica Eksotik

14. Nyamplung Callophyllum inophyllum Linn Eksotik

15. Jengkol Archidendron pauciflorum Lokal

16. Durian Durio zibethinus Lokal

17. Duw et Syzygium cumini (L) Skeels Lokal

18. Ket apang Terminalia catapa Lokal

19. Cemara laut Casuarina equisetifolia L. Lokal

20. Kelapa Cocos nucifera L Lokal

22. Pet e Parkia spesiosa Lokal

23. Nangka Arthocarpus heterophyllus Eksotik

24 Jambu met e Anacardium occident ale L Eksotik

25 M indi M elia azedarah L. Eksotik

26 Kepuh St erculia foetida Lokal

Berdasarkan tabel di at as maka t anaman yang terdapat di kaw asan hutan KPH Kendal sebanyak 26 jenis yang termasuk jenis lokal sebanyak 11 jenis dan jenis eksotik sebanyak 14 jenis. Tet api dari ke 26 jenis t anaman rimba eksotik t ersebut yang merupakan tanaman pokok adalah jenis M ahoni, sono keling, sono brit dan sengon. Selebinya merupakan tanaman campuran yang t ergabung dalam tanaman Rimba Campur.

Sesuai dengan st andar SFM FSC, prinsip 6.9 bahw a penggunaan spesies eksotik harus dikont rol secara t elit i dan secara akt if dimonitor unt uk menghindari dampak ekologi yang buruk. Tindakan yang perlu dilakukan adalah :

1. M embuat kajian kelayakan lebih dahulu sebelum menggunakan spesies eksotik di areal kerja.

2. M elaksanakan dan memant au uji coba skala kecil, sebelum menerapkannya pada skala besar.

3. M embangun mekanisme unt uk mengont rol dan mengevaluasi penerapannya di lapangan. Tindakan antisipatif perlu diambil segera apabila t erdapat indikasi regenerasi spont an di luar tegakan yang dit anam, t ingkat kemat ian individu yang tidak biasa, meningkatkan serangan penyakit dan hama hutan dan lain-lain dampak negat if yang mungkin dit imbulkan oleh keberadaan spesies eksot ik tersebut .

4. M embuat dokumentasi proses yang baik dan lengkap, serta melakukan konsult asi dengan para ahli yang relevan unt uk pelaksanaan butir 1 s/ d 3 di at as.

A.Dampak terhadap keanekaragaman Hayati ( Jumlah jenis dan Dominasi )

Jenis akasia mangium termasuk jenis Eksot ik Infasiv oleh karena itu perlu dilaksanakan monit oring keaneka ragaman hayat inya, tidak hanya jenis akasia mangium saja t et api juga jenis- jenis lainnya seperti mahoni, sono brit, sono kelingdan sengon .

Berdasarkan survey Biodiversity pada lokasi t anaman eksot ik Akasia mangium keaneka ragaman hayat inya lebih sedikit dibandingkan dengan jenis M ahoni,sengon, dan sono brit, at aupun sono keling. Rendahnya keanekaragaman hayat i pada t egakan akasia mangium disebabkan karena pada tegakan akasia mangium t ajuknya sudah saling menutup, sehingga akan mengurangi sinar yang sampai pada permukaan tanah pada lokasi t ersebut . Terbatasnya sinar yang masuk pada permukaan t anah akan menghambat pertumbuhan jenis-jenis lain. Disamping itu serasah akasia mangium t idak gampang t erurai karena mengandung allelopat i,

sehingga pembent ukan bahan organik dari serasah sangat kecil karena membutuhkan w akt u yang sangat lama. Dengan rendahnya bahan organik tanah pada t opsoil tanah akan menghambat t umbuhnya tumbuhan lain.

a.Tabel Jumlah jenis vegetasi pada lokasi tanaman akasia mahoni, sengon, dan sono keling, sono brit

Jumlah jenis vegetasi merupakan suatu indikasi bahw a kondisi t anah pada lokasi tersebut banyak mengandung unsur hara at au tidak. Pada t abel dibaw ah untuk jenis veget asi dibaw ah t egakan t anaman eksot ik lebih beragam kecuali t anaman jenis Accasia M angium yang jumlah veget asinya sedikit .

Pohon Tiang Pancang Semai T.bwh

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Plelen Banyuputih 70 d M ahoni 3 0 0 2 3

2 Plelen Karangjati 82 D2 Sono brit 2 1 1 2 5

3 Plelen Karangjati 83 c M ahoni 2 1 2 3 4

4 Sojomert o Soj.Timur 43 d Gmelina 2 2 2 3 10

5 Sojomert o Soj.Timur 37 g M ahoni 2 2 2 3 16

6 Sojomert o Besokor 4 f Sono klg 3 2 0 3 14

7 Subah Jatisari Utr 3 L Accasia M . 1 0 0 1 3

8 M angkang M angkang 43 g Sengon 2 0 0 2 5

Ket Jumlah jenis veget asi

No BKPH RPH Petak Jenis Tan

B. Dampak Terhadap kesuburan tanah

Unsur hara yang terkandung dalam t anah dibaw ah t egakan t anaman eksotik dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Dari ke 4 sample t anah di baw ah t egakan t anaman eksot i ke empat -empat nya masuk dalam kat egori Agak masam, ini disebabkan karena tajuk pada tegakan t anaman eksot ik saling menut up sehingga sedikit sinar yang masuk, kecuali itu pada tegakan tanaman eksot ik banyak menghasilkan mulsa / serasah yang jarang terbakar sehingga serasah menumpuk menut upi permukaan t anah.

b. Unsur Nit rogen yang terkandung dari sample t anah pada t egakan t anaman eksot ik dalam kategori Rendah, karena serasah t anaman eksot ik mengandung allelopati

sehingga sulit terurai menyebabkan serasah memerlukan w akt u lama unt uk proses pelapukannya.

c. Kandungan mineral pada sample t anah Sedang sampai Tinggi ini sangat bagus untuk membant u proses foto sint esa ( proses pemasakan makanan ), unsur ini pengaruh dari st rukt ur t anah bukan karena pengaruh dari t umbuhan.

KTK

H2O KCL C N C/ N

1 M angkang/ M ugas 13 E M ahoni 5.7 4.5 1.74 0.17 10 26.28 2 Subah/ Jat isari Ut r 3 M Accasia M . 6.4 5.5 1.57 0.17 9 35.66 3 Subah/ Jat isari Ut r 3L Johar 5.5 4.6 1.42 0.16 9 12.78 4 M angkang/ M ugas 9A2 Sengon 5.6 4.4 1.07 0.11 10 17.94

Ket PH Bahan Organik

BKPH/ RPH

No Pet ak Jenis Tan

C. Dampak terhadap kerusakan / hama dan penyakit

Species eksotik dikhaw at irkan dapat mendat angkan ( Int roduksi ) hama penyakit yang bisa menular kepada tegakan alami yang sudah ada sebelumnya. Oleh karena it u sangat diperlukan monit oring dan evaluasi terhadap ada dan t idaknya serangan hama / penyakit pada lokasi t anaman eksot ik. M onit oring hama dan penyakit pada tanaman eksotik sudah dilakukan pada t ahun 2011 ini sampai dengan

a.Tabel laporan monitoring serangan hama dan penyakit pada t anaman Eksotik tahun 2011

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 Ket eranga n BKPH RPH PETAK No LOKASI Luas Tanaman ( Ha) Jenis Tan. Yg diserang Jumlah pohon yang Jenis Hama / Penyakit Int enitas Serangan % Upaya yang telah dilakukan

E. Tindaklanjut Penanganan Tanaman Eksotik Invasif

Agar t anaman Eksot ik t idak berdampak luas terhadap lingkungan dan berpengaruh t erhadap fungsi biodiversit y maka t anaman eksot ik baik pada lokasi lindung dan lokasi produksi perlu penanganan yang serius.

1. Pada Lokasi Produksi

Tanaman rimba yang t ergolong eksot ik Invasif yang fungsinya sebagai tanaman pokok apabila dit anam pada lokasi produksi penangannya t idak sulit , karena Perum Perhut ani dalam penanganannya menggunakan sist em petak. Artinya apabila sudah w aktunya penebangan t ent u akan dit ebang sesuai dengan rencana t ebangan yang t erdapat pada pet ak t ersebut, apalagi dalam pengolahan t anahnya menggunakan sist em t umpang sari t ent u pengolahan t anahnya akan lebih int ensif sehingga penyebaran dari t anaman eksotik tersebut bisa dikendalikan. KPH Kendal sudah melaksanakan penebangan pada tanaman eksot ik Invasif jenis Accasia M angium.

Tebangan jenis tanaman eksotik Invasif (Accasia M angium)

2006 2007 2008 2009

1 Boja/ Darupono 15 C Tebang

2 Boja/ Ngareanak 80 D Tebang

3 Boja/ Darupono 16 G Tebang

4 Boja Darupono 20 D Tebang

Rencana Tebangan

No BKPH/ RPH Pet ak

2. Pada Lokasi Lindung

Unt uk jenis – jenis eksot ik infasiv yang di t anam pada lokasi perlindungan ( KPS ) penangannya kami berpedoman dengan SOP Penanganan Tanaman Eksotik invasive dalam penangannannya lebih int ensif karena pada lokasi t ersebut tidak boleh ada kegiatan penggarapan oleh pesanggem ( Petani penggarap) dan t idak boleh ada penebangan. Tindakan pengendalian yang kami rekomendasikan adalah dengan metode pengendalian habitat dengan cara melakukan penanaman lebih rapat pada batas / border petak tersebut dengan jenis lokal yang pert umbuhannya lebih cepat dari jenis yang dikendalikan.

Dalam dokumen MONITORING and EVALUASI JENIS TANAMAN RI (Halaman 42-47)

Dokumen terkait