• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ikan karang yang tertangkap oleh fyke net setelah melakukan modifikasi pada bagian sayap dan mulut kantong berhubungan dengan sifat ikan karang. Pada pengoperasian fyke net diduga keberadaan ikan masuk ke serambi karena mendeteksi keberadaan alat sebagai tempat berlindung (shelter), mekanisme ini serupa dengan sifat ikan karang memutuskan masuk ke bubu sebagai tempat berlindung seperti yang dikemukakan oleh Furevik (1994).

Sifat ikan karang yang melakukan bermigrasi vertikal dan horizontal (Spotte, 1992) yang akhirnya menjadikan fyke net sebagai tempat berlindung juga menjadi alasan ikan karang tertangkap. Migrasi horizontal dilakukan oleh jenis ikan karang herbivor dan pemakan plankton seperti pada famili Apogonidae, Holocentridae dan Scaridae, yang juga ditemukan tertangkap oleh fyke net. Famili Apogonidae tertangkap sebanyak 62 ekor (23,5 %) berat 886 g (8,41 %); Holocentridae 39 ekor (14,50 %) seberat 1418 g (13,46 %); Scaridae 4 ekor (1,49 %) berat 195 g (1,85 %) (Lampiran 1, Gambar 11). Migrasi vertikal keluar terumbu karang dilakukan oleh jenis ikan predator dan aktif makan pada malam hari dan kembali lagi ke karang pada saat tidak aktif makan (Hobson, 1973 yang

diacu Versteegh, 2003); (Spotte, 1992), jenis ini juga ditemukan tertangkap oleh fyke net seperti pada Famili: Lutjanidae sebanyak 11 ekor (4,09 %) berat 2.148 g

(20,39 %); Lethrinidae sebanyak 6 ekor (2,23 %) berat 1.102 g (10,46 %); Serranidae 2 ekor (0,74 %) berat 332 g (3,15 %); Haemulidae 1 ekor (0,37 %) berat 310 g (2,94 %) (Gambar 11).

Material utama penyusun fyke net yang berat (besi batangan 35 kg, jaring 5 kg) memberi dampak terhadap pengoperasian alat selama penelitian. Penanganan saat setting dan hauling membutuhkan tenaga yang kuat untuk mengangkat, menarik dan memindahkan fyke net selama penelitian. Kesulitan penanganan juga berasal dari keberadaan bahan-bahan terlarut di air dan yang menempel (fouling) pada jaring yang menambah beban saat diangkat dan harus senantiasa dibersihkan. Berdasarkan kenyataan ini maka pemilihan material yang tepat

43 sebagai penyusun fyke net yang terbuat dari bahan yang lebih ringan dan dapat mengurangi fouling perlu dipertimbangkan.

Dimensi fyke net yang relatif besar dengan ukuran panjang 9 m dan lebar 2 m membutuhkan penanganan khusus dalam pengoperasiannya. Fyke net sebelum di-setting terlebih dahulu ditarik dari pantai menuju ke fishing ground. Demikian pula pengoperasian yang dilakukan secara berpindah-pindah, fyke net ditarik dengan posisi dibawah perahu yang memberi gesekan kepada air yang cukup besar untuk memperlambat laju dan olah-gerak perahu penarik. Posisi penarikan alat dibawah perahu memperbesar resiko kapal tersangkut karena membutuhkan jarak lebih besar terhadap dasar perairan. Berdasarkan uraian tersebut maka konstruksi fyke net disarankan mempertimbangkan kesulitan-kesulitan teknis dalam pengoperasiannya. Oleh karena itu maka perlu dipertimbangkan penelitian lanjutan yang memodifikasi bagian-bagian fyke net yang dapat dibongkar-pasang (portable). Konstruksi fyke net portable diharapkan lebih mempermudah dalam pengoperasian dan dapat menjadi pilihan nelayan yang masih menggunakan metoda penangkapan ikan yang merusak karang seperti pembiusan dan pengeboman serta pengoperasian bubu yang menggunakan karang hidup sebagai bahan penyamar untuk ikan karang masuk ke mulut bubu.

5.3 Hasil Tangkapan Fyke Net

Berdasarkan berat hasil tangkapan ikan target lebih dominan yang umumnya bersifat karnivor seperti famili Lutjanidae, Serranidae, Lethrinidae dan Haemullidae (Gambar 12)(Lampiran 2b). Ikan target umumnya bersifat karnivor dan tertangkap dengan ukuran lebih besar walaupun dengan jumlah individu lebih sedikit. Ikan target karnivor yang tertangkap berukuran panjang 198-322 mm dengan berat 155-420 g sedangkan jumlah individu hanya 20 ekor (0,07 %). Ikan target karnivor tertangkap dengan jumlah individu relatif lebih sedikit diduga berhubungan dengan sifat soliter yang cenderung hidup menyendiri dan sifat kompetisi sesama jenis yang mengejar ikan lain untuk mempertahankan wilayah

karnivor yang wilayah feeding ground-nya berada pada lokasi pemasangan fyke

net.

Ikan non-target berdasarkan jumlah individu tertangkap fyke net dominan karena umumnya berenang diseputar terumbu karang dan membentuk kawanan dalam berinteraksi dengan fyke net seperti pada Famili Pomacentridae, Labridae, Diodontidae, Scorpaenidae, Zanclidae (Gambar 11). Ikan non-target yang tertangkap fyke net adalah ikan karang yang bersifat migrasi horizontal (Spotte, 1992) dan berinteraksi dengan fyke net sebagai shelter (Furevik, 1994).

Ikan migrasi horizontal yang tertangkap fyke net terdiri atas Famili Apogonidae, Holocentridae dan Scaridae (Lampiran 2b). Famili Apogonidae (Spesies Apogon exostigma) tertangkap dengan jumlah yang paling dominan yaitu 62 ekor (23,05 %), hal ini disebabkan sifat ikan ini yang membentuk kawanan sehingga tertangkap lebih banyak yaitu 4-8 ekor pada 10 hauling tertangkapnya. Famili Holocentridae (spesies Myripristis pralinia, Sargocentron diadema) juga tertangkap 39 ekor (14,50 %), kedua spesies ini bersifat migrasi nokturnal dan cenderung berdiam diri ditempat perlindungan sehingga dapat tertangkap oleh

fyke net di 8 hauling.

Ikan karang target seperti jenaha (Lutjanidae), lencam (Lethrinidae), kuniran (Mullidae) diduga tertangkap karena sifat ikan yang bermigrasi keluar karang secara horizontal untuk mencari makan sehingga dapat berinteraksi dengan

fyke net yang terpasang di luar karang. Interaksi ikan setelah berada disekitar fyke net berhubungan dengan sifat tigmotaxis ikan yang cenderung mendekati

benda-benda asing yang padat. Proses inilah yang kemudian menuntun ikan untuk menemukan celah menuju serambi yang akhirnya terkurung dalam kantong.

Ikan karang target tertangkap pada kisaran panjang 198-322 mm dengan berat pada kisaran 155-420 g, hal ini menunjukkan fyke net menangkap ikan karang target pada ukuran yang layak dikonsumsi. Ikan non-target tertangkap pada kisaran panjang 71-137 mm dengan berat pada kisaran 9-155 g, hal ini menunjukkan ikan tertangkap yang relatif berukuran kecil dengan nilai ekonomis rendah dan merupakan komponen tangkapan sampingan (by-catch) sehingga disarakan untuk memperbesar ukuran mata jaring fyke net yang lebih besar dari ¾

45 inci (2 cm). Penggunaan ukuran mata jaring fyke net yang lebih besar diharapkan akan mengurangi komponen by-catch hasil tangkapannya sehingga tetap menjaga konsistensi ekologis biodiversitas terumbu karang.

Berdasarkan uraian tersebut maka penelitian uji coba pengoperasian fyke

net ternyata dapat menangkap ikan karang setelah dilakukan modifikasi pada

bagian sayap dan mulut kantong. Keberhasilan pengoperasian fyke net selain ditentukan oleh modifikasi konstruksi juga pemilihan lokasi yang tidak pada koloni karang melainkan pada tubir karang yang memiliki areal lebih landai. Dasar perairan tubir karang yang tidak terdapat koloni karang memudahkan ikan karang target dengan sifat migrasi horizontal dan vertikal pada terumbu karang menurut Spotte (1992) (Veersteegh, 2003) akan mudah dideteksi keberadaan fyke

net sebagai shelter (tempat berlindung) (Furevik, 1994) kemudian masuk ke

dalam serambi dan akhirnya tertangkap. Migrasi horizontal dilakukan oleh jenis ikan karang non-target yang umumnya bersifat herbivor ( dan pemakan plankton yang juga ditemukan tertangkap oleh fyke net hal ini diduga karena ikan ini mendeteksi keberadaan fyke net juga sebagai shelter (Furevik, 1994).

5.3.1 Hasil Tangkapan Fyke Net Tipe A

Hasil tangkapan fyke net tipe A dengan disain sayap dengan serambi didominasi kategori ikan target penangkapan yang membentuk kawanan baik berdasarkan jumlah maupun berdasarkan berat. Jumlah individu spesies ikan tertangkap dominan adalah pepetek (Secutor indicus) sebanyak 38 ekor (18,91 %) dengan jumlah kawanan 8-16 ekor, selanjutnya hasil tangkapan paling berat yaitu sembilang karang (Plotosus lineatus) seberat 1.165 g (13,19%) dengan jumlah kawanan 9-14 ekor.

Famili Lutjanidae merupakan hasil tangkapan terberat pada fyke net tipe A hal ini disebabkan ikan yang tertangkap berukuran relatif lebih besar seperti umumnya ikan-ikan predator di terumbu karang. Famili Lutjanidae tertangkap seberat 2.148 g (24,31%) dari total tangkapannya (Lampiran 3b), selanjutnya ukuran tertangkap pada kisaran panjang 198 – 322 mm. Hal lain yang mendukung tertangkapnya Famili Lutjanidae pada fyke net tipe A adalah sifat ikan

yang bermigrasi horizontal Spotte (1992) (Veersteegh, 2003) keluar terumbu karang sehingga memungkinkan berinteraksi dengan fyke net. Famili Lutjanidae yang tertangkap umumnya bersifat soliter (Allen & Swainston, 1984) yaitu kakap jenaha (Lutjanus gibbus), kakap bengali (L. bengalensis,) tanda-tanda batu (L.

decuscatus) dan tanda-tanda karang (L. sebae), hal ini sesuai hasil pengamatan

yang menunjukkan masing-masing didapati hanya satu ekor pada hauling tertangkapnya pada fyke net tipe A.

5.3.2 Hasil Tangkapan Fyke Net Tipe B

Hasil tangkapan fyke net tipe B (sayap tanpa serambi) berdasarkan jumlah didominasi ikan target yaitu pepetek (Secutor indicus, 27 ekor ; 39,71 %) sedangkan berdasarkan berat didominasi ikan non-target yaitu capungan (Apogon

exostigma, berat 372 g; 21,8%). Jika hasil tangkapan digolongkan berdasarkan

Famili, baik jumlah maupun berat hasil tangkapan didominasi ikan target Famili Leioghnatidae yaitu: 27 ekor (39,71%) dengan berat 372 g (21,8%).

Sifat membentuk kawanan dan berinteraksi dengan fyke net sebagai shelter

pada spesies Pepetek (S. indicus) yang merupakan penyebab utama ikan ini tertangkap dominan oleh fyke net tipe B, kenyataan saat hauling tertangkap dengan jumlah kawanan 5-9 ekor. Hal serupa juga terjadi pada capungan (A.exostigma), spesies ini juga cenderung membentuk kawanan dan berinteraksi dengan Fyke netsebagai shelter, kenyataan saat hauling tertangkap dengan jumlah kawanan 5-8 ekor.

5.4 Perbandingan Hasil Tangkapan Fyke Net Tipe A dan Tipe B

Berdasarkan individu hasil tangkapan ikan karang berbeda sangat signifikan antara fyke net tipe A dan tipe B (A > 2,96*B) (Gambar 13). Hal ini menunjukkan disain fyke net yang menggunakan sayap dengan serambi lebih produktif dari segi jumlah hasil tangkapan dibanding disain sayap tanpa serambi.

Hal serupa juga terjadi pada berat hasil tangkapan, Selanjutnya berat ikan karang hasil tangkapan juga berbeda sangat signifikan antara tipe fyke net A dan tipe B (A > 5,19*B) (Gambar 13). Hal ini menunjukkan bahwa disain fyke net

47 yang menggunakan sayap dengan serambi lebih produktif dari segi berat hasil tangkapan dibanding disain sayap tanpa serambi.

Perbedaan hasil tangkapan ikan karang tipe A dan B ditinjau dari jumlah individu dan berat individu diduga berkaitan dengan perbedaan disain sayap. Disain sayap pada fyke net tipe A memiliki serambi sedangkan tipe B tidak memiliki serambi. Disain serambi pada tipe A memiliki celah pemasukan (entrance) untuk ikan dapat dengan mudah berenang masuk serambi tanpa menyadari bahwa telah terkurung pada serambi. Sedangkan serambi adalah ruang yang terbentuk di dalam fyke net yang memudahkan ikan berenang-renang mengitari dinding serambi yang berakhir pada mulut kantong. Oleh karena itu rancangan fyke net untuk kepentingan produktifitas hasil tangkapan ikan karang dengan penggunaan disain sayap dengan serambi menjadi pilihan yang tepat dibanding dengan sayap tanpa serambi.

Dokumen terkait