• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.

Terbatasnya jumlah SDM yang memiliki kualifikasi dan pemahaman tentang dana bergulir

7.

Terbatasnya jumlah KUMKM yang mendapat fasilitas pinjaman/pembiayaan

Strategi pemecahan masalah

1. Penerapan PPK BLUD memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan.

2. Banyaknya potensi dan jumlah pelaku UMKM diberbagai sektor usaha.

3. Tingginya dukungan pemerintah pusat terhadap pengembangan KUMKM 4. Opini publik yang positif terhadap KUMKM

5. Meningkatnya tuntutan kebutuhan untuk memberikan layanan publik yang professional dan transparan dan lebih mengakomodasi pasar

6. Adanya alokasi pembiayaan bagi KUMKM secara kontinue dari Pemerintah 7. Legalitas usaha KUMKM diharapkan dapat meningkatkan penerimaan pajak

melalui PAD.

3. Sasaran ke tiga yaitu meningkatnya nilai sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kubar

Untuk menilai keberhasilan/kegagalan sasaran ini menggunakan 1 indikator kinerja, dengan tingkat keberhasilan mencapai 100 % dengan kategori Sangat Berhasil.

Tabel 3.7

Prosentase Keberhasilan / Kegagalan sasaran 3

Meningkatnya nilai sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kubar

Indikator Kinerja Satuan

Tahun 2016 Capaian Tahun

2016

Tahun 2017 Capaian Tahun 2017

Target Realisasi Target Realisasi % Kategori Nilai sektor industri pengolahan

terhadap PDRB kubar Rp 1.304.703 1.304.703 100 1.409.671 1.409.671 100 SB

Tingkat Keberhasilan 100 SB

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT DINAS PERDAGANGAN ,KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2017 72 Grafik 3.8

Peningkatan Nilai Sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB Kutai Barat

Realisasi capaian sasaran 3 Meningkatnya nilai sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kubar dengan indikator Nilai sektor industri pengolahan terhadap PDRB kubar adalah Rp. 1.409.671 dari target yg ditetapkan Rp. 1.409.671 maka tercapai 100 %.

Peranan lapangan Industri pengolahan di Kutai Barat periode 2016 sd 2017 ada kecenderungan semakin meningkat, meskipun belum mampu menggeser lapangan usaha dominan lainnya. Pada Tahun 2016 secara umum lapangan Industri Pengolahan memberi share sebesar 5,93 persen terhadap ekonomi Kutai Barat. Penyumbang peranan terbesar (dominan) pada kategori Industri Pengolahan adalah Lapangan Usaha Industri Makanan dan minuman yaitu sebesar 79,50 persen yang ditopang oleh kegiatan Industri CPO, diikuti oleh Industri Kayu sebesar 11,38 persen. Sementara itu industri lainnya yang terdapat di Kutai Barat hanya memberi peran kurang dari 5 persen terhadap kategori Industri Pengolahan.

Sementara untuk mengamati pertumbuhan IKM, Tenaga Kerja dan Nilai Produksi IKM dapat dilihat pada diagram berikut :

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT DINAS PERDAGANGAN ,KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2017 73 Grafik 3.9

Pertumbuhan IKM

Nilai pertumbuhan IKM dari tahun 2015 terus menunjukkan pertumbuhan dimana pada Tahun 2015 IKM berjumlah 1129 IKM atau meningkat 8,14%

dibandingkan tahun 2014 dan pada Tahun 2016 menjadi 1218 IKM atau meningkat sebesar 7,88% dan pada tahun 2017 berjumlah 1401 IKM atau mengalami pertumbuhan sebesar 15,02% disbanding tahun 2016

Tabel 3.8

Realisasi sasaran 3 dibandingkan target akhir Renstra SKPD Indikator Kinerja Satuan Realisasi Kinerja

s/d tahun 2017

Target Akhir Renstra

Persentase Capaian Kinerja (%) Nilai sektor Industri Pengolahan

Terhadap PDRB Kubar

Rp 1.409.671 1.409.685 99,99

Angka prosentase Nilai sektor Industri Pengolahan Terhadap PDRB Kubar dihitung berdasarkan nilai sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kubar

Untuk mencapai target dari sasaran 3 ini maka dilakukan melalui kebijakan : Pemberian insentif dan dukungan permodalan guna peningkatan nilai tambah produk IKM,, Peningkatan kualitas SDM pelaku IKM dalam upaya peningkatan nilai tambah

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT DINAS PERDAGANGAN ,KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2017 74 produ k IKM;, Dukungan pemasaran produk IKM Pengembangan pola kemitraan dan kerjasama pemasaran Peningkatan promosi produk IKM; Upaya terwujudnya OVOP

Adapun upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah Kutai Barat dalam peningkatan Nilai sektor Industri Pengolahan Terhadap PDRB Kubar dilaksanakan melalui tiga program yaitu Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri, , Program Penataan Struktur Industri dan Program Pengembangan IKM

1. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

Program ini difokuskan untuk meningkatkan Nilai Produksi Meningakat 1,5%/tahun (Dalam Rupiah), Mengukur pangsa koperasi produk IKM local dalam meningkatkan daya saing industri ada pun capaian program ini dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Grafik 3.10

Pertumbuhan Nilai Produksi

Berdasarkan data Nilai Produksi IKM selama tiga Tahun terakhir terus mengalami peningkatan dimana pada tahun 2015 sebesar Rp. 74.175.786.000 kemudian tahun 2016 meningkat menjadi Rp. 83.127.921.000,- atau mengalami pertumbuhan sebesar 12,07% dan pada Tahun 2017 meningkat menjadi Rp. 86.528.843.000,- atau mengalami pertumbuhan sebesar 4,09 %.

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT DINAS PERDAGANGAN ,KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2017 75 Tahun 2017 Kegiatan utama yang mendukung program ini adalah Pembinaan dan Pengawasan IKM di Sendawar di lakukan di 13 kecamatan kepada Pelaku Usaha Kerajinan Rotan,Tenun Doyo,Tenun Badong,Tumpar,Pangan.

Ket. Foto: Kerajinan tenun doyo Ket. Foto: Hasil kerajinan tenun & Ket. Foto :Kerajinan Rotan Sulam tumpar

Hambatan dalam pencapaian program

1. Masih rendahnya SDM Pelaku IKM serta masih minimnya teknologi yang digunakan dalam mendukung proses produksi sehingga harga jual produk masih tinggi, kurangnya minat IKM dalam mengurus perijinan yang diperlukan untuk mendukung usaha, kurangnya modal usaha

2. masih kurangnya fasisiltasi dalam promosi dan pameran yang berkelanjutan dalam mempromosikan dan memasarkan produk, Belum tersedianya outlet pemasaran produk IKM di tempat tempat strategis baik dalam maupun luar daerah, belum terjalinnya kemitraan usaha dengan pihak lain baik dalam produksi maupun

pemasaran produk . Faktor Pendorong : meningkatnya minat masyarakat dalam menggunakan produk

IKM, terbukanya pasar baik dalam maupun luar daearah, tersedianya Even Promosi baik dalam maupun luar daerah bahkan luar negeri.

Strategi pemecahan masalah

Memaksimalkan sumber daya yang ada dalam memfasilitasi, memotivasi dan mengembangkan IKM melalui pendampingan, pelatihan dan mengikutkan dalam promosi baik dalam maupun luar daerah serta memfalilitasi kemitraan antar pelaku IKM, mendorong penggunaan produk-produk kerajinan IKM Kutai Barat agar semakin memasyarakat dan meningkatkan kecintaan akan produk sendiri serta mendukung omset penjualan bagi IKM

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT DINAS PERDAGANGAN ,KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2017 76 2. Program Penataan Struktur Industri

Capaian Program ini di hitung dari Jumlah serapan Tenaga Kerja IKM (Org) ada pun capaian program ini dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Grafik 3.11

Dokumen terkait