BMT Bina Usaha sebagai organisasi bisnis adalah menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali dalam
bentuk pmbiayaan terhadap usaha-usaha produktif dan menguntungkan.
Maka dari itu BMT Bina Usaha menawarkan produk-produk untuk menarik
anggota anggotanya. Produk yang ditawarkan BMT Bina Usaha adalah
sebagai berikut :
1. Produk Simpanan
Simpanan adalah dana yang terpercayakan oleh nasabah dalam
bentuk simpanan biasa atau simpanan berjangka. Produk simpanan yang
terdapat pada BMT Bina Usaha meliputi:
a) Si Rela (Simpanan Sukarela Lancar)Merupakan simpanan dengan
dengan tanggungan keamanan dari BMT dan BMT diperkenankan
untukmengelola uang tersebut untuk keperluan yang bermanfaat
BMT akan memberikan kadar keuntungan sesuai dengan ketetapan
BMT. Dengan Ketentuan :
1) Simpanan atas nama pribadi/lembaga
2) Membayar simpanan pokok Rp. 10.000,-
3) Setoran awal minimal Rp. 10.000,-
4) Dapat diambil sewaktu-waktu
5) Melayani sistem jemput bola
b) Si Supel (Simpanan Sukarela Pelajar)Merupakan simpanan yang
diperuntukan bagi pelajar dengan akad wadiah yadhamanah, yaitu
akad titipan uang dengan tanggunga keamanan ari BMT dan BMT
diperkenankan untuk mengelola uang tersebut untuk keperluan yang
bermanfaat BMT akan memberikan pembagian kadar keuntungan
sesuai dengan ketetapan BMT. Dengan ketentuan :
1) Setoran awal minimal Rp. 5000,-
2) Setoran selanjutnya minimal Rp. 2.000,-
3) Dapat diambil sewaktu-waktu
c) Si Suka (Simpanan Sukarela Berjangka)Merupakan simpanan
dengan akad mudharbah, yaitu anggota BMT menginvestasikan
sejumlah dana kedapa BMT dan BMT akan mengelola dana tersebut
BMT akan memperoleh bagian keuntungan berdasarkan nisbah yang
telah disepakati. Dengan Ketentuan :
1) Simpanan atas nama pribadi/lembaga
2) Setoran minimal Rp. 50.000,-
3) Nisbah diberikan setiap akhir bulan
Jangka waktu jatuh tempo :
1) 3 bulan, nisbah 40 : 60
2) 6 bulan, nisbah 45 : 55
3) 12 bulan, nisbah 50 : 50
d) Si Suqur (Simpanan Persiapan Ibadah Qurban)Merupakan simpanan
yang direncanakan untuk pembelian hewan qurban pada hari raya
Idul Adha. Si Suqur menggunakan akad wadiah yadhamanah. BMT
akan memberikan pembagian kadar keuntungan sesuai dengan
ketetpan BMT. Denngan ketentuan :
1) Setoran awal minimal Rp. 50.000,-
2) Setoran selanjutnya minimal Rp. 20.000,-
3) Pengambilan hanya bisa dilakukan 1 bulan sebelum hari raya
e) Si Aman (Simpanan Amanah)Adalah dana amanah anggota BMT
berupa zakat, infaq, shodaqoh, dan dana sosial yang disampaikan
kepada BMT dan BMT akan menyalurkan serta mengalokasikan
dana tersebut kepada pihak yang membutuhkan dan berhak
2. Produk Pembiayaan
Pembiayaan dalah penyediaan uang yang dapat dipinjamkan
kepada peminjam berdasrkan persetujuan atau kesepakatan bersama antara
pihak BMT dengan nasabah. Nasabah peminjam (pembiayaan) wajib
mengembalikan dan melunasi pinjaman berserta bagi hasilnya setelah
jangka waktu tertentu yang telah ditentukan sesuai kesepakatan bersama.
Jenis-jenis pembiayaan di BMT Bina Usaha adalah sebagai berikut :
a) Mudharabah (MDA) yaitu akad kerjasama suatu usaha antara dua
pihak dimana pihak pertama BMT selaku shahibul maalmenyediakan
seluruh modal usaha, sedangkan pihak kedua anggota BMT sebagai
mudharib bertindak selaku pengelola usaha dan keuntungan usaha
dibagi antara BMT.Berikut ini syarat pengajuan pembiayaan:
1) Bersedia menjadi anggota.
2) Amanah dan bertanggung jawab.
3) Memiliki kartu identitas .
4) Memiliki usaha dan atau pekerjaan tetap.
5) Mengisi formulir permohonan pembiayaan.
6) Bersedia disurvei ke rumah atau empat usaha.
7) Permohonan pembiayaan dilengkapi fotocopy identitas diri (KTP
suami-istri dan Kartu Keluarga).
8) Pengajuan pembiayaan harus diketahui suami-istri atau orang tua
9) Suatu keluarga hanya diperbolehkan mengajukan satu permohonan
pembiayaan.
10) Memberikan fotocopy jaminan yang akan dijadikan agunan.
11) Berkas yang sudah masuk tidak dapat diminta kembali.
Ketentuan:
a. Pembiayaan untuk modal usaha produktif.
b. Modal usaha disediakan BMT.
c. Anggota BMT bertindak selaku pengelola usaha.
d. Anggota BMT bersedia untuk menyampaikan kondisi usaha,
dan laporan keuangan secara jujur dan terbuka.
e. Keuntungan hasil usaha dibagi antara BMT dan anggota BMT
sesuai kesepakatan bersama (nisbah).
b) Musyarakah (MSA) yaitu akad kerjasama antara BMT dan anggota
BMT untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak
memberikan kontribusi dana (modal usaha) dan keuntungan usaha
dibagi antara BMT dengan anggota BMT sesuai kesepakatan yang
dituangkan dalam akad pembiayaan.Berikut ini syarat pengajuan
pembiayaan:
1) Bersedia menjadi anggota.
2) Amanah dan bertanggung jawab.
3) Memiliki kartu identitas .
4) Memiliki usaha dan atau pekerjaan tetap.
6) Bersedia disurvei ke rumah atau empat usaha.
7) Permohonan pembiayaan dilengkapi fotocopy identitas diri (KTP
suami-istri dan Kartu Keluarga).
8) Pengajuan pembiayaan harus diketahui suami-istri atau orang tua
(bagi yang belum nikah).
9) Suatu keluarga hanya diperbolehkan mengajukan satu permohonan
pembiayaan.
10) Memberikan fotocopy jaminan yang akan dijadikan agunan.
11) Berkas yang sudah masuk tidak dapat diminta kembali.
Ketentuan:
a. Pembiayaan untuk modal usaha produktif.
b. BMT menyertakan sebagian modal atas usaha yang dikelola
oleh anggota BMT.
c. Anggota BMT bersedia untuk menyampaikan kondisi usaha,
dan laporan keuangan secara jujur dan terbuka.
d. Keuntungan hasil usaha dibagi antara BMT dan anggota BMT
sesuai kesepakatan bersama (nisbah).
c) Murabahah (MBA) yaitu akad jual beli suatu barang antara BMT
(penjual) dengan anggota BMT (pembeli) dengan menegaskan harga
belinya kepada anggota BMT dan anggota BMT membayarnya
dengan harga yang lebih sebagai laba. Berikut ini syarat pengajuan
pembiayaan:
2) Amanah dan bertanggung jawab.
3) Memiliki kartu identitas .
4) Memiliki usaha dan atau pekerjaan tetap.
5) Mengisi formulir permohonan pembiayaan.
6) Bersedia disurvei ke rumah atau empat usaha.
7) Permohonan pembiayaan dilengkapi fotocopy identitas diri (KTP
suami-istri dan Kartu Keluarga).
8) Pengajuan pembiayaan harus diketahui suami-istri atau orang tua
(bagi yang belum nikah).
9) Suatu keluarga hanya diperbolehkan mengajukan satu permohonan
pembiayaan.
10) Memberikan fotocopy jaminan yang akan dijadikan agunan.
11) Berkas yang sudah masuk tidak dapat diminta kembali.
Ketentuan :
a. Pembiayaan untuk pembelian barang (kebutuhan konsumtif).
b. Pihak BMT membelikan barang yang dipesan oleh anggota
BMT, kemudian menjualnya kepada anggota, atau BMT
mewakilkan kepada Anggota BMT untuk membeli barang yang
dikehendakinya dan selanjutnya BMT menjual barang tersebut
kepada anggota.
c. BMT menyampaikan harga perolehan (harga beli barang) dan
menjual kepada anggota dengan harga lebih (profit margin)
d. Anggota BMT membayar barang yang dibeli tersebut dengan
cara jatuh tempo maupun angsuran sesuai jangka waktu yang
disepakati.
d) Ijaroh (IJR) adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas
suatubarang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran
sewa/upah, tanpa diikuti dengan pemindahan pemilikan barang itu
sendiri. Berikut ini syarat pengajuan pembiayaan:
1) Bersedia menjadi anggota.
2) Amanah dan bertanggung jawab.
3) Memiliki kartu identitas .
4) Memiliki usaha dan atau pekerjaan tetap.
5) Mengisi formulir permohonan pembiayaan.
6) Bersedia disurvei ke rumah atau empat usaha.
7) Permohonan pembiayaan dilengkapi fotocopy identitas diri (KTP
suami-istri dan Kartu Keluarga).
8) Pengajuan pembiayaan harus diketahui suami-istri atau orang tua
(bagi yang belum nikah).
9) Suatu keluarga hanya diperbolehkan mengajukan satu permohonan
pembiayaan.
10) Memberikan fotocopy jaminan yang akan dijadikan agunan.
Ketentuan :
a. Ijaroh digunakan untuk keperluan menyewa barang/jasa
(pemindahan hak guna/manfaat barang/jasa).
b. Pihak BMT menyewakan barang atau jasa (menyediakan hak
guna barang/jasa) sesuai kebutuhan anggota BMT.
c. Pembayaran sewa dilakukan secara mengangsur sesuai jangka
waktu yang disepakati.
d. Keuntungan BMT diperoleh dari imbalan jasa (ujroh) atas
penggunaan manfaat barang/jasa tersebut.
e) Qardhul Hasan (QH) yaitu suatu akad pinjaman kepada anggota
BMT, dan anggota berkewajiban mengembalikan sejumlah pokok
pinjaman tanpa tambahan keuntungan kepada BMT. Produk ini tidak
ada syarat-syarat khusus untuk pengajuan seperti sebelumnya hanya
saja ada ketentuan untuk pengajuan sebegai berikut :
1) Pinjaman ini diprioritaskan untuk kaum dhuafa.
2) Anggota hanya diwajibkan mengembalikan sejumlah pokok
pinjaman tanpa tambahan keuntungan.
3) Bai Bitsaman Ajil adalah pembiayaan yang diberikan kepada
anggota untuk pembelian barang.keuntungan diperoleh dari harga
barang ditambah jumlah kelebihan harga barang sesuai dengan
f) Bai Bitsaman Ajil (BBA) adalah pembiayaan yang diberikan kepada
anggota untuk pembelian barang.keuntungan diperoleh dari harga
barang ditambah jumlah kelebihan harga barang sesuai dengan
kesepakatan, antara BMT dan lembaga. Berikut ini syarat pengajuan
pembiayaan:
1) Bersedia menjadi anggota.
2) Amanah dan bertanggung jawab.
3) Memiliki kartu identitas .
4) Memiliki usaha dan atau pekerjaan tetap.
5) Mengisi formulir permohonan pembiayaan.
6) Bersedia disurvei ke rumah atau empat usaha.
7) Permohonan pembiayaan dilengkapi fotocopy identitas diri (KTP
suami-istri dan Kartu Keluarga).
8) Pengajuan pembiayaan harus diketahui suami-istri atau orang tua
(bagi yang belum nikah).
9) Suatu keluarga hanya diperbolehkan mengajukan satu permohonan
pembiayaan.
10) Memberikan fotocopy jaminan yang akan dijadikan agunan.
11) Berkas yang sudah masuk tidak dapat diminta kembali
Ketentuan :
a. Pembiayaan untuk pembelian barang (kebutuhan konsumtif).
b. Pihak BMT membelikan barang yang dipesan oleh anggota
mewakilkan kepada Anggota BMT untuk membeli barang yang
dikehendakinya dan selanjutnya BMT menjual barang tersebut
kepada anggota.
c. BMT menyampaikan harga perolehan (harga beli barang) dan
menjual kepada anggota dengan harga lebih (profit margin)
sebagai laba.
d. Anggota BMT membayar barang yang dibeli tersebut dengan
cara jatuh tempo maupun angsuran sesuai jangka waktu yang
57 BAB IV ANALISIS DATA
Strategi pemasaran yang sudah diterapkan BMT Bina Usaha meliputi
strategi jemput bola dan memberikan pelayanan semaksimal mungkin agar
anggota merasa nyaman dan puas. Namun strategi pemasaran baru yang lebih
inovatif dan disesuaikan dengan keadaan saat ini sangat diperlukan. Seperti yang
sudah dijelaskan Bapak Juwanto selaku Kepala Bagian (Kabag) BMT Bina Usaha
Karangjati bahwa tahap awal dalam perencanaan dan penyusunan strategi
pemasaran produknya adalah mengkaji analisis lingkungan yang meliputi
lingkungan internal dan lingkungan eksternal BMT. Hasil dari analisis lingkungan
internal dan eksternal akan diketahui faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman yang dapat memperlancar ataupun menghambat perkembangan
BMT Bina Usaha.
Peneliti mengembangkan hasil dari wawancara mengenai strategi yang
diterapkan sebelumnya serta faktor internal dan faktor eksternal yang menjadi
penghambat atau pendukung dalam pelaksanaannya menggunakan analisis
Matriks SWOT. Menurut Ragkuti (2005), matriks ini menggambarkan secara jelas
bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan
dengan kekuatan yang menjadi peluang serta kelemahan atau penghambat yang
dihadapi BMT Bina Usaha sehingga menghasilkan strategi alternatif berdasarkan
Gambar 4. 1 Kerangka Pemikiran Penelitian