• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SWOT TERHADAP IMPLEMENTASI STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN SUKARELA LANCAR (SIRELA) DI BMT BINA USAHA KARANGJATI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS SWOT TERHADAP IMPLEMENTASI STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN SUKARELA LANCAR (SIRELA) DI BMT BINA USAHA KARANGJATI"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS SWOT TERHADAP IMPLEMENTASI

STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN

SUKARELA LANCAR (SIRELA) DI BMT BINA

USAHA KARANGJATI

HALAMAN JUDU L

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi

Syari’ah (A.Md.E.Sy)

Disusun Oleh

ELSA DINI ANGGRAENI

NIM : 64010150047

PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)
(3)

iii

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Jalan Tentara Pelajar No. 02 Telepon ( 0298) 34327784 Salatiga 50721

Website :www.febi.iainsalatiga.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka

Tugas Akhir Saudari:

Nama : Elsa Dini Anggraeni

NIM : 64010150047

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Program Studi : D III Perbankan Syariah

Judul : ANALISIS SWOT TERHADAP IMPLEMENTASI

STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN

SUKARELA LANCAR (SIRELA) DI BMT BINA

USAHA KARANGJATI

Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Tugas Akhir. Demikian surat ini dibuat

untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Salatiga, 30 Juli 2018

Pembimbing

Fetria Eka Yudiana, M.Si

(4)

iv

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Jalan Tentara Pelajar No. 02 Telepon ( 0298) 34327784 Salatiga 50721

Website :www.febi.iainsalatiga.ac.id

(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Elsa Dini Anggraeni

NIM : 64010150047

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Program Studi : D III Perbankan Syariah

Judul : ANALISIS SWOT TERHADAP IMPLEMENTASI

STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN

SUKARELA LANCAR (SIRELA) DI BMT BINA

USAHA KARANGJATI

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir ini benar-benar karya saya

sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang

ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuhan atau kutipan dengan

(6)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu namun ia amat baik bagimu dan boleh jadi

kamu menyukai sesuatu namun ia amat buruk bagimu, Allah Maha Mengetahui

sedangkan kamu tidak.”

(QS. Al-Baqarah: 216)

PERSEMBAHAN

Dengan penuh kasih sayang serta cinta kupersembahkan Tugas Akhir ini untuk

kedua orang tuaku tercinta Ibu Eni Setyowati dan Bapak Junaedi, adikku

tersayang Handika Danuardi dan segenap keluargaku yang selalu mendukung

dan mendoakanku dengan sepenuh hati serta sahabat-sahabatku yang senantiasa

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat

dan karunia-Nya sehingga penyusunan Tugas Akhir ini bisa terselesaikan tepat

waktu. Semua ini tak lepas dari dukungan, bantuan dan bimbingan dari semua

pihak yang terlibat dalam penulisan karya ilmiah ini. Shalawat serta salam semoga

tercurah limpahkan kepada Nabi kita yakni Nabi Muhammad SAW, beserta

keluargannya, para sahabat, tabi’in dan tabiat serta kepada kita semua umatnya.

Tugas Akhir ini disusun sebagai syarat meraih gelar Ahli Madya Ekonomi

Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga dengan judul

“Analisis SWOT Terhadap Implementasi Strategi Pemasaran Produk Simpanan

Sukarela Lancar (SIRELA) di BMT Bina Usaha Karangjati”. Penulis mengakui

bahwa semua ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari semua pihak yang terlibat

dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Karena itulah penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah

membantu. Ungkapan terimakasih terkadang tidak bisa mewakili kata-kata,

hingga kiranya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat dan segala barokah-Nya.

2. Kedua orang tuaku, Ibu (Eni Setyowati) dan Bapak (Junaedi) dan semua

keluarga yang dengan segala ketulusannya senantiasa mendoakan,

membimbing, mengarahkan, memberi kepercayaan dan dukungan kepada

(8)

viii

3. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

4. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam IAIN Salatiga.

5. Bapak Ari Setiawan, S.Pd., M.M. selaku Ketua Prodi Jurusan DIII Perbankan

Syariah.

6. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si.. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang

senantiasa sabar membimbing dan mendukung penulis dalam segala bentuk

keluh kesah selama penelitian.

7. Bapak Qi Mangku Bahjatulloh selaku Dosen Pembimbing Akademik.

8. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga, khususnya

Program Studi Perbankan Syariah DIII yang telah memberikan bekal berbagai

teori, ilmu pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi

penulis.

9. Seluruh staff dan karyawan di lingkungan IAIN Salatiga khususnya Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam atas segala bentuk bantuannya.

10. Segenap karyawan BMT Bina Usaha Karangjatiyang telah membantu

kelancaran kegiatan penelitian ini.

11. Sahabat-sahabat seperjuangan yang menimba ilmu di IAIN Salatiga,

khususnya pada Prodi D-III Perbankan Syariah angkatan tahun 2015 yang

tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

12. Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak

(9)

ix

pelaksanaan kegiatan penelitian maupun dalam penyelesaian penyususnan

laporan penelitian ini.

Semoga Allah SWT membalas semua amal baik mereka dengan imbalan

yang lebih baik dari yang mereka berikan kepada penulis dan senantiasa diberikan

kesehatan, keselamatan dan dilindungi Allah SWT dengan ciptaan-Nya. Penulis

menyadari bahwa penulisan dari Tugas Akhir ini jauh dari kata sempurna tapi

penulis akan berusaha untuk membuatnya menjadi mendekati sempurna. Saran

dan kritik yang diberikan sangat berharga dan membantu dalam proses penelitian

selanjutnya. Oleh karena itu, dengan senang hati penulis menerima kritik serta

saran yang bersifat membangun. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi peneliti

dan bagi pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Salatiga, 23 Juli 2018

Penulis,

(10)

x ABSTRAK

Anggraeni, Elsa Dini. 2018. Analisis SWOT Terhadap Implementasi Strategi Pemasaran Produk Simpanan Sukarela Lancar (SIRELA) di BMT Bina Usaha Karangjati. Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D III Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Fetria Eka Yudiana, M.Si.

Penelitian ini dilator belakangi persaingan global yang terjadi dalam kehidupan ekonomi yang menuntut setiap lembaga menentukan strategi yang sesuai dari sudut pandang posisi dan tujuan, peluang, keahlian serta sumber dayanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara umum gambaran tentang produk SIRELA di BMT Bina Usaha, untuk mengetahui factor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki BMT serta pengembangan strategi pemasaran yang diterapkan di BMT Bina Usaha berdasarkan kondisi keadaan yang ada. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan teknik pengambilan data melalui wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder berasal dari dokmen-dokumen BMT Bina Usaha Karangjati. Analisis SWOT digunakan dalam perencanaan strategi pemasarannya dengan menganalisa factor internal berupa kekuatan dan kelemahan serta factor eksternal berupa peluang dan ancaman. Dengan pendekatan matriks SWOT dapat diketahui beberapa alterfnatif strategi yang sesuai dengan keadaan BMT Bina Usaha Karangjati saat ini, yaitu: strategi jemput bola, membangun jaringan, mempertahankan hubugan baik dengan anggota, memberikan service excellent, dan memberikan fasilitas yang memuaskan untuk meningkatkan kepuasan dan menjaga kepercayaan anggotanya. Hasil interpretasi dari analisis SWOT menunjukkan bahwa BMT Bina Usaha kuat dan berpeluang, karena factor kekuatan lebih besar dibandingkan faktor kelemahan yang dimiliki dan factor peluang juga lebih besar bila dibandingkan dengan faktor ancaman yang dihadapi sehingga mampu untuk bersaing dengan lembaga keuangan lainnya.

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LOGGO ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Kegunaan Penelitian... 6

E. Metodologi Penelitian ... 7

(12)

xii

BAB II ... 12

LANDASAN TEORI ... 12

A. Telaah Pustaka ... 12

B. Kerangka Teori... 17

1. Pengertian Strategi ... 17

2. Pengertian Pemasaran ... 18

3. Strategi Pemasaran ... 20

4. Analisis SWOT ... 28

5. Pengertian Simpanan ... 33

6. Pengertian Sirela ... 34

BAB III ... 36

DATA OBJEK PENELITIAN ... 36

A. Gambaran Umum BMT Bina Usaha Karangjati ... 36

B. Legalitas BMT Bina Usaha Karangjati ... 37

C. Visi dan Misi BMT Bina Usaha Karangjati ... 37

D. Struktur Oraganisasi BMT Bina Usaha Karangjati ... 38

E. Tugas dan Wewenang Masing – Masing Bagian ... 40

F. Operasional BMT Bina Usaha ... 46

BAB IV ... 57

ANALISIS DATA ... 57

(13)

xiii

1. Prosedur Pembukaan Rekening SIRELA ... 59

2. Prosedur Penutupan Rekening SIRELA ... 59

B. Faktor Internal BMT Bina Usaha ... 61

1. Analisis Kekuatan (Strength) ... 61

2. Analisis Kelemahan (Weaknesseses) ... 62

C. Faktor Eksternal BMT Bina Usaha ... 63

1. Analisis Peluang (Opportunities) ... 63

2. Analisis Ancaman (Threats) ... 65

D. Strategi Pemasaran Berdasarkan Analisis SWOT ... 66

BAB V ... 72

PENUTUP ... 72

A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74

LAMPIRAN

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Tabel Perbedaan dan Kesimpulan Penelitian Terdahulu ... 16

Tabel 2. 2 Matriks SWOT ... 31

Tabel 4. 1 Perkembangan SIRELA di BMT Bina Usaha... 60

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Struktur Organisasi BMT Bina Usaha Karangjati ... 38

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampian 1 Brosur Produk Simpanan BMT Bina Usaha Karangjati

Lampiran 2 Brosur Produk Pembiayaan BMT Bina Usaha Karagjati

Lampiran 3 Formulir Pendaftaran Anggota Baru BMT Bina Usaha Karagjati

Lampiran 4 Formulir Permohonan Pembukaan Simpanan

Lampiran 5 Slip Setoran Tunai

Lampiran 6 Slip Penarikan

Lampiran 7 Slip Setoran Pembiayaan

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini usaha jasa keuangan berkembang semakin pesat. Bukan

hanya lembaga berbasis bank namun lembaga keuangan syariah nonbank

seperti BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) mulai merambah dunia

perekonomian masyarakat dan bersaing dengan lembaga keuangan lainnya.

Berbeda dengan bank, lembaga keuangan nonbank seperti BMT memiliki

pangsa pasar atau sasaran masyarakat menengah kebawah. Masyarakat

menerima kehadiran BMT dengan sangat baik, mereka menjadikan BMT

sebagai koperasi berbasis syariah yang lebih umum untuk dikenal.

BMT merupakan salah satu lembaga mikro syariah yang mulai

banyak diminati masyarakat. Dahulu hanya terdapat satu BMT dalam suatu

kecamatan namun saat ini lebih dari tiga BMT berada dalamsatu kecamatan

yang sama. Saling berinovasi dan bersaing dalam memberikan pelayanan

yang terbaik. Hal tersebut menimbulkan persaingan yang ketat dalam

mencari nasabah atau anggota. Oleh karena itu strategi pemasaran diperlukan

untuk menghadapi persaingan tersebut dalam memenuhi kebutuhan anggota

yang berbeda-beda. Di Kecamatan Bergas sendiri terdapat20 lembaga

keuangan dan limadiantaranya adalah BMT. Berada dalam satu kecamatan

yang sama dengan pesaing yang tidak sedikit merupakan tantangan bagi

setiap lembaga untuk menunjukkan kemampuan dan pelayanan terbaik agar

(18)

Pesatnya persaingan dalam dunia keuangan inilah yang

menimbulkan dorongan khusus untuk menciptakan adanya strategi-strategi

pemasaran sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya. Pemasaran

merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk

menstimulasi permintaan atas produk atau jasanya dan memastikan bahwa

produknya dijual dan disampaikan kepada pelanggan. Pada pemasaran jasa

keuangan, secara umum strategi pemasaran jasa diterapkan dalam konteks

perusahaan secara keseluruhan, tidak hanya membutuhkan pemasaran

eksternal, tetapi juga pemasaran internal untuk memotivasi karyawan dan

pemasaran interaktif untuk menciptakan keahlian peyedia jasa (Kotler &

Amstrong, 2004: 8).

Strategi-strategi untuk menarik konsumen atau sering disebut

dengan bauran pemasaran (marketing mix) adalah mengkombinasikan

kegiatan-kegiatan marketing untuk menciptakan kombinasi maksimal

sehingga memunculkan hasil paling memuaskan. Strategi pemasaran

merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan keuangan seperti

BMT. Jika marketing mix itu berhasil, dalam arti memiliki tingkat efektivitas

yang tinggi, maka akan mendapat hasil penjualan total dalam presentasi yang

lebih besar. Begitu juga sebaliknya jika strategi-strategi yang digunakan

kurang tepat atau gagal, maka akan menimbulkan turunnya daya beli

masyarakat/nasabah dalam penggunaan produk jasa sehingga perusahaan

(19)

Kebutuhan akan adanya lembaga keuangan bagi masyarakat

Kecamatan Bergas telah direspon baik oleh lembaga keuangan syariah seperti

BMT Bina Usaha Karangjati. BMT mempunyai peran penting dalam

melakukan pembinaan dan pendanaan yang berdasarkan prinsip-prinsip

Islam. Besarnya pengaruh renternir terhadap perekonomian masyarakat

mendorong BMT untuk memberikan solusi alternatif dalam menyelesaikan

permasalahan ekonomi yang dihadapi masyarakat, kondisi masyarakat yang

lebih sering berinteraksi dengan para renternir terutama pedagang yang

menjajankan dagangannya dipasar, oleh karenanya BMT diharapkan dapat

mampu berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat

terhadap renternirjuga mampu berperan lebih aktif dan berfungsi lebih baik

dalam rangka pencapaian tujuannya. BMT merupakan salah satu harapan

bagi perekonomian menengah kebawah untuk meningkatkan

perekonomiannya. Dengan misi merambah dunia ekonomi tingkat menengah

kebawah dan membantu mensejahterakannya, BMT diharapkan mampu

mengatasi permasalahan-permasalahan mengenai perkembangan msyarakat

perekonomian menengah kebawah.

Berdirinya BMT Bina Usaha disambut dengan baik oleh masyarakat

sekitar. Namun pada kenyataannya masih banyak anggota BMT Bina Usaha

yang belum memahami produk yang mereka beli atau gunakan. Hal ini masih

kurangnya optimalnya sosialisasi serat promosi yang dilakukan oleh BMT

Bina Usaha sehingga mengakibatkan perkembangan BMT masih belum

(20)

Untuk mengembangkan BMT maka upaya-upaya meningkatkan

teknik pemasaran perlu dilakukan, guna memperkenalkan eksistensi BMT

ditengah-tengah masyarakat dengan adanya sosialisasi dan promosi secara

lebih optimal kepada masyarakat. Inovasi dalam pemasaran dapat

mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan secara langsung melalui

peningkatan penjualan, melalui terobosan dalam media periklanan atau

saluran pemasaran serta sarana promosi yang lainnya.

Adanya strategi pemasaran produk yang baik, produk akan dapat

tersedia pada saat dan tempat yang tepat dengan bantuan tenaga pemasaran

seperti marketing. Jika suatu perusahaan tidak memiliki strategi pemasaran

yang baik, maka perusahaan akan mengalami kesulitan didalam penjualan,

memperluas badan usaha, dan menyebabkan konsumen atau anggota

kesulitan dalam memperoleh produk atau barang yang dibutuhkan.

Dari gambaran latar belakang diatas jelas bahwa strategi pemasaran

berperan penting dalam kelangsungan hidup suatu perusahaan. Dan

berdasarkan uraian diatas, maka pada penulisan tugas akhir ini penulis

mengambil judul "Analisis SWOT Terhadap Implementasi Strategi

Pemasaran Produk Simpanan Sukarela Lancar (SIRELA) di BMT Bina

Usaha Karangjati". Penelitian ini bukan hanya penting, namun juga sangat

relavan bagi perkembangan lembaga keuangan syariah khususnya BMT Bina

(21)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas dapat diambil

beberapa rumusan masalah yang akan diteliti lebih lanjut, yaitu:

1. Bagaimana mekanisme produk Simpanan Sukarela Lancar (SIRELA) di

BMT Bina Usaha?

2. Apa faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan BMT Bina

Usaha?

3. Apa faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman bagi BMT Bina

Usaha?

4. Bagaiamana strategi yang tepat untuk pemasaran produk Simpanan

Sukarela Lancar (SIRELA) yang sesuai dengan keadaan lingkungan

BMT Bina Usaha?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah penulis paparkan di atas,

penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mendiskripsikan secara umum mekanisme produk SIRELA di BMT Bina

Usaha Karangjati.

2. Mendiskripsikan faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dan

kelemahan BMT Bina Usaha Karangjati.

3. Mendiskripsikan faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dan

(22)

4. Mendiskripsikan alternatif strategi pemasaran produk Simpanan Sukarela

Lancar (SIRELA) berdasarkan hasil analisis SWOT.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian tentang Analisis SWOT Terhadap

Strategi Pemasaran Produk Simpanan Sukarela Lancar (SIRELA) di BMT

Bina Usaha Karangjatisebagai berikut:

1. Bagi Penulis

a. Sebagai syarat program kelulusan DIII Perbankan Syariah dan

sebagai bukti bahwa mahasiswa telah melakukan penelitian.

b. Menambah wawasan dan pengetahuan yang belum diperoleh selama

perkuliahan yang berkaitan tentang analisis SWOT terhadap strategi

pemasaran produk SIRELA di BMT Bina Usaha Karangjati

2. Bagi IAIN Salatiga

a. Memberi manfaat untuk menambah literatur dan wawasan untuk

seluruh mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam.

b. Menciptakan hubungan baik antara lembaga pendidikan dengan

lembaga keuangan.

3. Bagi Lembaga Keuangan Syariah (BMT)

a. Untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam memaksimalkan strategi

pemasaran berdasarkan analisis SWOT.

(23)

c. Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kepedulian terhadap

masyarakat sekitar.

4. Bagi Pembaca

Menjadi bahan pembanding dalam memperoleh informasi

ketika melakukan penelitian ditempat yang berbeda, sehingga saling

dapat bertukar pikiran satu sama lain.

E. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini

adalah sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat

deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang lebih

mengarah kepada teori-teori yang dikembangkan, sehingga hasil dari

penelitian kualitatif dapat ditemukan teori -teori baru yang berupa data

non statistik yang dituangkan dalam bentuk kata-kata, gambar serta lebih

menekankan makna daripada generalisasi (Wirartha, 2006: 134). Dalam

penelitian ini, peneliti memahami fenomena apa yang ada dalam subyek

penelitian, misalnya kebijakan, produk, kelembagaan, pemasaran,

pengelolaan secara holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk

kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan

dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2014:6).

(24)

sedangkan objek peelitian ini adalah tentang strategi pemasaran yang

diterapkan pada BMT Bina Usaha Karangjati.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua

hal, yaitu:

a. Data primer

Data primer adalah data yang didapat dari sumber utama baik

dari individu atau perseorangan (Suryanto dkk, 2006: 69). Dalam

penelitian ini data diperoleh dari hasil wawancara langsung penulis

dengan narasumber, yaitu karyawan pada divisi marketing yang

bekerja di BMT Bina Usaha Karangjati. Penulis mengajukan

pertanyaan yang berkaitan dengan konsep strategi pemasaranyang

dilakukan pada BMT Bina Usaha.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen,

publikasi yang sudah dalam bentuk jadi. Data sekunder ini diperoleh

melalui bahan kepustakaan yaitu data yang sudah tertulis dan diolah

orang lain, dengan kata lain, datanya sudah jadi (Wirartha, 2006:

36). Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari beberapa

buku, dokumen dan literatur mengenai strategi pemasaran produk

simpanan sukarela lancer (SIRELA) di BMT Bina Usaha. Dengan

(25)

tersebut penulis dapat memperoleh dokumen atau publikasi yang

sudah ada untuk dijadikan data sekunder dari penelitian.

3. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengambilan data penyusun menggunakan 2 cara yaitu :

a. Metode observasi

Metode observasi adalah metode yang dilakukan sebagai

pengamatan dan pencatatan secara sistematis atas

fenomena-fenomena yang diteliti.Menurut Wirartha (2006: 37) tujuan

pengamatan atau observasi adalah mendeskripsikan objek

peneltianserta memahaminya, atau hanya ingin mengetahui frekuensi

suatukejadian.Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu

mengamati secara langsung kegiatan pengelolaan dan pemasaran

pada BMT Bina Usaha Karangjati.

b. Interview atau wawancara

Metode interview atau wawancara merupakan teknik

pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan

pertanyaan lisan kepada subyek penelitian. Jenis wawancara yang

dipilih adalah wawancara terbuka dan terstruktur. Terbuka

maksudnya para subyek tahu bahwa mereka sedang diwawancarai

dan mengetahui pula apa maksud wawancara tersebut. Sedangkan

terstruktur berarti pewawancara yang menetapkan sendiri masalah

pertanyaan yang diajukan (Suryanto dkk, 2006: 70). Dalam

(26)

mendalam terhadap pihak-pihak yang berkompeten dalam objek

penelitianini dengan mengajukan pertanyaan mengenai konsep

strategi pemasaran yang diterapkan, yaitu karyawan yang bekerja

pada divisi marketing di BMT Bina Usaha Karangjati.

F. Sistematika Penulisan

Pada penulisan Tugas Akhir ini terdapat lima bab dimana setiap bab

terdiri dari beberapa sub bab. Sistematika penulisan merupakan uraian

secara garis besar mengenai hal-hal pokok yang dibahas, guna

mempermudah dalam memahami dan melihat hubungan suatu bab dengan

yang lainnya. Adapun uraian pada setiap bab adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab pendahuluan yang menjelaskan

mengenai berbagai hal yang melatarbelakangi dilakukannya

kegiatan penelitian ini, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan

penelitian, metode penelitian, metode penelitian yang akan

dilakukan, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Di dalam bab ini akan menyajikan landasan teori yang

menguraikan hal-hal yang bersangkutan dengan materi yang akan

dibahas dalam penelitian, dengan sumber dan referensi dari

(27)

BAB III DATA OBJEK PENELITIAN

Di dalam bab ini penulis menguraikan tentang gambaran

umum objek penelitian, yaitu BMT Bina Usaha Karangjati,

data-data deskriptif seperti profil, lokasi, visi misi, struktur organisasi,

tugas dan wewenang dari masing-masing bagian, dan

produk-produk yang ditawarkan BMT Bina Usaha Karangjati.

BAB IV ANALISIS DATA

Di dalam bab ini berisi tentang uraian anallisis penulis

terhadap mekanisme produk SIRELA,strategi pemasaran yang

sudah diterapkan di BMT Bina Usaha, faktor internal dan faktor

eksternal yang dapat menjadi pendukung serta penghambat

berkembanganya pemasaran di BMT Bina Usaha Karangjati dan

strategi pengembang apa yang yang dapat diterapkan berdasarkan

analisis SWOT.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bagian terakhir dari penulisan yang

memuat kesimpulan yang diambil berdasarkan pada analisis data

penelitian yang telah dilakukan dan berisikan saran yang disusun

dari kesimpulan tersebut ini dan diakhiri dengan lampiran-lampiran

yang terkait dengan hasil penelitian yang ditemukan di lapangan

(28)

12 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Sebelum melakukan penelitian, penulis melakukan pengkajian

pustaka dan karya yang mempunyai relevan terhadap analisis SWOT

dalam penentuan strategi pemasaran. Telaah pustaka dalam penelitian ini

adalah:

Penelitian yang dilakukan oleh Elyarni dan Hermanto (2016)

“Analisis SWOT Terhadap Strategi Pemasaran Layanan SAP Express

pada PT. SAP”. Hasil penelitian menjelaskan faktor internal IFASdan

faktor eksternal didapat IFAS didapatkan nilai SO 3,96 disusul nilai ST

3.78 WO 3,59 dan WT 3,41 dan PT SAP ada pada kuadran I

menunjukkan situasi yang sangat menguntungkan perusahaan tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Hadi, Wasuhua, dan Masri

(2017) “Metode Analisis SWOT dalam pelaksanaan One Village One

Product Agribisnis Hortikultura”. Hasil penelitian menjelaskan bahwa

berdasarkan data faktor-faktor internal dan eksternal didapatkan skor

pembobotan sebagai berikut; faktor kekuatan = 1,865; aktor kelemahan

= 0,899; faktor peluang = 1,719; faktor ancaman = 6,803. Dari skor

pembobotan tersebut perpotongan keempat garis faktor kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman berada pada kuadran II yakni strategi

(29)

Penelitian yang dilakukan Noor (2014) “Penerapan Analisis

SWOT Dalam Menentukakn Strategi Pemasaran Daihatsu Luxio di

Malang (Studi Kasus Pada PT. Astra International Tbk.-Daihatsu

Malang)”. Hasil penelitian menjelaskan bahwa suatu strategu melalui

integrasi vertical yang dapat meningkatkan segmentasi pasar dan pangsa

pasar meliputi peningkatan pembekalan secara matang untuk sales dalam

hal penguasan materi mengenai produk Daihatsu Luxio serta

memberikan motivasi lebih sehingga lebih mudah dan bersemangat

dalam memasarkan produk dan nantinya hal tersebut secara tidak langsng

akan meningkatkan volume penjualan.

Penelitian yang dilakukan Dewi, Daryanto dan Fahmi (2012)

“Aplikasi Metode AHP-SWOT Untuk Perencanaan Strategi Lembaga

Non Profit”. Hasil penelitian menjelaskan bahwa faktor kekuatan

memiliki bobot terendah dari kelompok faktor yang lain yaitu 0,138.

Kelemahan mempunyai bobot 0,233, Peluang mempunyai bobot 0,298

dan Ancaman mempunyai bobot 0,341. Hal ini berarti kekuatan yang

dimiliki LEI belum dimanfaatkan secara maksimal sehingga harus

ditingkatkan dan diperbaiki. Faktor kelemahan dan peluang juga penting

untuk diperhatikan agar mampu menunjang program-program LEI yang

sebaiknya ditujukan untuk mengatasi ancaman, karena ancaman

merupakan kelompok faktor dengan bobot tertinggi.

Peneitian yang dilakukan Siregar (2016) “Analisis SWOT

(30)

PT. Harmony Toba Jaya”. Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat

dua faktor yang memperngaruhi kinerja pemasaran dari perusahaan, yaitu

faktor internal dan faktor eksternal. Pada penelitian, faktor internal terdiri

dari dua variabel yaitu kekuatan dna kelemahan. Sedangkan faktor

eksternal juga terdiri dari dua variabel yaitu kekuatan dan kelemahan.

Masing-masing variabel memiliki komponen yang diidentifikasi terlebih

dahulu hasil dari kuesioner merupakan data kuantitatif dengan

pendekatan jawaban menggunakan skala Likert dan hasil pengolahan

data menujukkan perusahaan berada pada kuadran IV, yang artinya

perusahaan memiliki kelemahan yang besar dan ancaman yang serius

sehingga perlu dilakukan perbaikan.

Penelitian yang dilakukan Nazwirman dan Wulandari (2016)

“Analisis SWOT Untuk Strategi Pemasaran PT. Indorama Synthetics

Tbk.”. Hasil penelitian menjelaskan bahwa PT. Indorama Synthetics Tbk

dari analisis SWOT kegiatan merebut peluang bisnis dikategorikan

sedang. Dalam kondisi tersebut maka strategi insentif yang dapat

dilakukan adalah strategi penetrasi pasar dan strategi pengembangan

pasar dan produk. Dalam operasional pemasarannya perusahaan

menerapkan beberapa konsep bauran pemasaran diantaranya strategi

produk dengan mengedepankan kualitas dan keinginan konsumen,

strategi harga, yang ditawarkan berasal dari kualitas dan negosiasi

terhadap permintaan konsumen, strategi distribusi, dilakukan ke beberapa

(31)

Penelitian yang dilakukan Wicaksono (2017) “Strategi

Pemasaran dengan Menggunakan Analisis SWOT Tanpa Skala Industri

Pada PT X Di Jakarta”. Hasil dari penelitian menjelaskan bahwa

perhitungan analisis EFAS dan IFAS, menunjukkan bahwa PT X dalam

menggunakan SWOT Tanpa Skala Industri (STI) menempatkan

menempatkan strategi Strength (S) > Opportunities (O), Strategi

Opportunities (O) >Weaknesses (W), Strategi Strength (S) > Threat (T)

dan Strategi Threat >Weaknesses (W). Kondisi ini bahwa PT X berada

pada posisi memanfaatkan strategi SO yang mempunyai nilai skor

tertinggi yaitu = 7,6, selanjutnya diikuti strategi ST= 6,6, WO= 6,0 dan

WT= 4,8. Strategi yang akan dilakukan oleh perusahaan adalah dengan

mempertahankan citra merek perusahaan yang kuat dengan tetap

melakukan promosi untuk mempertahankan pangsa pasar yang ada serta

berupaya untuk memperluas pangsa pasar

Dari pemaparan penelitian yang sudah ada diatas, maka

penelitian yang akan diajukan penulis berbeda dengan penelitian

sebelumnya. Beberapa perbedaan itu diantara lain objek penelitian yang

akan dilakukan yaitu BMT dan metode penelitian dimana

penelitian-penelitian sebelumnya menggunakan metode regresi liner berganda,

analisis jalur dan kuantitatif. Sedangkan dalam penelitian ini

menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu data yang digunakan

melalui inteview dan observasi kemudian data ditulis menggunakan

(32)

Tabel 2. 1 Tabel Perbedaan dan Kesimpulan Penelitian Terdahulu

No. Nama dan Judul Perbedaan Kesimpulan

1. Recca Elyarni, Hermanto

(2016) tentang “Analisis 4. Syamsudin Noor (2014)

(33)

Harmony Toba Jaya” instrument dan uji pasar yang baik dalam hal infrastruktur dimana industri konstruksi yang sedang tumbuh, berdampak signifikan terhadap PT X dan didukung pertumbuhan sektor konstruksi lebih tinggi dibandingkan sektor tambang sehingga mengingat

kelemahan relatif kecil maka bisa membenahi faktor internal dan eksternalnya

Sumber: Data yang diolah, 2018

B. Kerangka Teori

1. Pengertian Strategi

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Strategia ini

berasal dari bahasa Stratos yang berarti Militer dan yang berarti

memimpin. Dari segi etimologi (asal kata), penggunaan strategi dalam

(34)

utama yang dirancang secara sistematik dalam melaksanakan fungsi-fungsi

manajemen yang terarah kepada tujuan strategi organisasi.

Strategi adalah pendekatan dengan pelaksanaan gagasan.

Perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.

Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat berkembang, tujuan

tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan

meningkatkan tingkat keuntungan/laba yang diperolehnya. Agar

tercapainya suatu tujuan dari perusahaan tersebut maka dibutuhkan

strategi-strategi khusus untuk menarik minat pelanggan atau nasabah baru

serta meningkatkan loyalitas pelanggan atau nasabah yang lama.

2. Pengertian Pemasaran

Menurut Kartajaya dan Sula (2006) pemasaran adalah sebuah

disiplin bisnis strategi yang mengarahkan peroses penciptaan, penawaran,

dan perubahan nilai dari suatu inisiator kepada stakeholdersnya. Tujuan

utama pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan

nilai supesior dan mempertahankan pelanggan saat ini dengan

memberikan kepuasan. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa

pengertian pemasararn adalah caara atau proses untuk mendistribusikan

barang atau jasa dari produsen kepada para konsumen untuk kepuasan

pelanggan.

Menurut Kartajaya dan Sula (2006) dalam buku Marketing

Syariah, mendefinisikan pemasaran sebagai sebuah disiplin bisnis

(35)

perubahan nilai dari suatu inisiator kepada para pemegang sahamnya,

yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan

prinsip-prinsip muamalat bisnis dalam Islam.

Pemasaran syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang

mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan values dari

satu inisiator kepada stakeholder-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya

sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah dalam Islam

Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh

berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial. Akibat

dari pengaruh tersebuut masing-masing individu maupun kelompok

mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan,

menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai tukar uang.

(Rangkuti, 2005: 48).

Mennurut Rangkuti (2005) nilai pemasaran dikelompokkan

menjadi tiga, yaitu:

a) Merek atau brand, yaitu nilai yang erkaitan dengan nama atau nilai

yang dimiliki dan melekan pada suatu perusahaan. Sebaiknya

perusahaan senantiasa berusaha meningkatkan brand equity. Jika

brand equity dapat dikelola dengan baik, perusahaan setidaknya akan

mendapatkan dua hal. Pertama, para konsumen akan menerima nilai

prodknya, yaitu merasakan semua manfaat yang diperoleh dari

produk yang dibeli dan merasa puas karena produk itu sesuai dengan

(36)

loyalitas pelanggan terhadap merek, yaitu peningkatan margin

keuntungan, keunggulan bersaing dan efiensi, serta efektifitas kerja

khususnya pada program pemasarannya.

b) Pelayanan atau service, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian

jasa pelayanan kepada konsumen. Kualitas pelayanan kepada

konsumen ini perlu terus menerus ditingkatkan.

c) Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk

membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab

dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun

secara tidak langsung.

3. Strategi Pemasaran

Menurut Hasan (2009), strategi pemasaran merupakan bagian

integral dari strategi bisnis yang memberikan arah pada semua fungsi

manajemen suatu organisasi bisnis. Dengan adanya strategi pemasaran,

maka implementasi program dalam mencapai tujuan organisasi dapat

dilakukan secara aktif, sadar dan rasional. Strategi pemasaran bagi setiap

perusahaan khususnya bank syariah dapat berfungsi sebagai berikut.

a. Sebagai respons organisasi untuk menanggapi dan menyesuaikan diri

terhadap lingkungan sepanjang siklus bisnis.

b. Sebagai upaya untuk membedakan dirinya dari pesaing dengan

menggunakan kekuatan korporat untuk memenuhi kebutuhan

(37)

c. Sebagai kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan

bisnis, memberikan kesatuan arah bagi semua mitra internal

perusahaan. Strategi pemasaran yang jelas akan memberi arah

mengkombinasi variabel-variabel segmentasi pasar, identifikasi pasar

sasaran, positioning, elemen bauran pemasaran, dan biaya bauran

pemasaran konsep strategi yang tidak jelas, keputusan yang diambil

akan subjektif.

d. Sebagai pedoman dalam mengalokasikan sumber daya dan usaha

organisasi.

e. Sebagai alat fundamental untuk mencapai tujuan perusahaan dengan

mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan dalam

melayani pasar sasaran

Kartajaya dan Sula (2006) membagi strategi pemasaran pada era

baru menjadi 3 kompenen, sebagai berikut :

1. Perumusan Strategi Pemasaran (Strategic)

Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran,

kebijakan serta aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha

pemasaran dari waktu ke waktu pada masing-masing tingkatan serta

lokasinya. Pasar untuk produk jasa perbankan sangatlah luas, sehingga

perusahaan atau bank tidak mudah untuk memasuki pasar yang

sedemikian luas dan jika hal tersebut terjadi kemungkinan berhasil

sangatlah kecil. Pasar yang luas ini perlu untuk dipilah-pilah agar

(38)

pemasarannya. Karena pasar yang luas maka sebelum melakukan

kegiatan pemasaran produk harus dilakukan terlebih dahulu riset pasar

yang bertujuan untuk mengetahui sebrapa besar pasar yang akan

dimasuki, siapa yang menjadi konsumen produk tersebut dan seberapa

besar kompetitor.

a. Segmentasi (Segmentation)

Segmentasi adalah cara membagi pasar berdasarkan

variabel-variabel tertentu seperti geografi, demografi, psikologi,

prilaku dan pada akhirnya ke variabel terkecil, yaitu

individu.segmentasi demografi melibatkan faktor seperti jenis

kelamin, usia, ukuran keluarga dsb. Sosio ekonomi terdiri dari

pendapatan, pendidikan, kelas sosial, agama, kebangsaan dan

etnik.segmen psikografis, yaitu membagi pasar menjadi suatu

kelompok yang berbeda berdasarkan pada karakteristik kelas sosial,

gaya hidup dan karakteristik kepribadian. segmentasi geografik,

yaitu membagi pasar menjadi beberapa unit geografis seperti

negara, profinsi, perkotaan, pedesaan atau kompleks

perumahan/pemukiman. sebuah bank dimungkinkan dapat

memutuskan untuk beroperasi di semua wilayah tetapi lebih

meperhatikan perbedaan kebutuhan dan keinginan yang dijumpai.

b. Target pasar (Targetting)

Targetting adalah proses pemilihan target dan mencocokkan

(39)

keterbatasan yang dimiliki. Dikarenakan sebuah produk atau jasa

tidak dapat memasuki semua segmen di masyarakat, maka

diperlukan sebuah proses targetting. Kejelian pemilihan target akan

mempermudah masuknya sebuah produk baru yang diluncurkan.

c. Penentuan posisi (Positioning)

Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra

perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang

berarti dan berada dalam benak pelanggan sasarannya. Sebuah

perusahaan dapat menentukan posisinya melalui persepsi

pelanggan terhadap produknya dan produk pesaingnya sehingga

akan dihasilkan peta persepsi. Dengan menggunakan informasi dari

peta persepsi itu, dapat dikenali berbagai strategi penentuan

posisi.Selain manfaat diatas, produk atau jasa diposisikan pada

posisi yang dinginkan nasabah, sehingga dapat menarik minat

nasabah untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan.

2. Taktik Pemasaran (Marketing Tactic)

a. Diferensiasi (Differentiation)

Diferensiasi dapat diartikan sebagai sebuah pembeda atau

bagaimana caranya agar menjadi berbeda dengan produk atau

perusahaan pesaing.Diferensiasi merupakan tindakan merancang

seperangkat perbedaan yang bermakna dalam tawaran perusahaan.

(40)

yang berbeda, namun harus benar-benar berbeda dalam hal content,

context dan infrastruksturnya.

b. Bauran pemasaran (Marketing Mix)

Marketing mix adalah istilah yang dipakai untuk

menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti sistem

pemasaran sebuah organisasi. Marketing Mix merupakan kegiatan

pemasaran yang dilakukan secara terpadu artinya kegiatan ini

dilakukan secara bersamaan diantara elemen-elemen yang ada

dalam marketing mix itu sendiri (Kasmir, 2004: 186).

Menurut Kasmir (2004) kegiatan pemasaran dilakukan

secara bersamaan di antara elemen strategi yang ada dalam

marketing mix itu sendiri. Setiap elemen tidak dapat berjalan

sendiri- sendiri tanpa dukungan dari elemen yang lain.

Elemen-elemen yang ada dalam marketing mix yaitu product (produk),

price (harga), place (lokasi), promotion (promosi). Oleh karena

itu setiap elemen mempunyai strategi masing-masing, namun tetap

akan terkait pada elemen lainnya, yaitu:

1. Strategi Produk

Dalam hal dunia perbankan produk yang dihasilkan

berbentuk jasa. Terdapat empat karakteristik utama jasa yang

(41)

1) Tidak berwujud (Intangibility)

Tidak berwujud artinya tidak dapat dirasakan atau dinikmati

sebelum jasa tersebut dibeli atau dikonsumsi. Oleh karena itu

jasa tidak memiliki wujud tertentu sehingga harus dibeli lebih

dahulu.

2) Tidak terpisahkan (Inseparability)

Jasa tidak terpisahkan artinya artinya anta ra si pembeli jasa

dan si pengguna jasa saling berkaitan satu sama lainnya, tidak

dapat dititipkan melalui orang lain. Misalnya, pemilik kartu

kredit dengan hotel

3) Beraneka ragam (Variability)

Jasa memiliki aneka ragam bentuk artinya jasa bisa

diperjual-belikan dalam berbagai bentuk atau wahana seperti waktu,

tempat atau sifat.

4) Tidak tahan lama (Perishability)

Jasa diklasifikasikan tidak tahan lama, artinya jasa tidak bisa

disimpan begitu jasa dibeli maka akan segera dikonsumsi.

2. Strategi Harga

Harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur

dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut

seseorang atau perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa

(42)

Harga sebuah produk mempengaruhi jumlah produk

yang akan dijual dan lebih lanjut akan menentukan penerimaan

perusahaan pada penjualan tertentu. Sehingga harus ditentukan

pada waktu yang tepat dan dalam jumlah tepat. Harga

merupakan satu elemen marketing mix yang memiliki peranan

penting bagi suatu perusahaan

3. Strategi Lokasi (Tempat)

Lokasi adalah tempat dimana diperjual belikannya

produk cabang bank dan pusat pengendalian perbankan.

Penentuan suatu lokasi cabang bank merupakan salah satu

kebijakan yang sangat penting. Bank yang terletak dalam lokasi

yang strategis sangat memudahkan nasabah dalam berurusan

dengan bank.

4. Strategi Promosi

Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat

mengenal bank. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana

yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan

nasabahnya.Secara garis besar ada empat macam sarana promosi

yang dapat digunakan oleh setiap bank dalam mempromosikan

baik produk maupun jasanya.

c. Penjualan (Selling)

Elemen terakhir dari taktik pemasaran adalah melakukan

(43)

diungkapkan oleh hermawan kertajaya dalam bukunya syariah

marketing adalah bagaimana memaksimalkan kegiatan penjualan

sehingga dapat menciptakan situasi yang win-win solution bagi

penjual dan pembeli. Dalam melakukan selling, perusahaan tidak

hanya menyampaikan fitur-fitur dari produk dan jasa yang

ditawarkan saja, melainkan juga keuntungan dan bahkan solusi dari

produk atau jasa tersebut.disamping itu perusahaan harus bisa

memberikan solusi bagi konsumennya sehingga konsumen akan

semakin loyal terhadap produk atau jasa perusahaan itu. Salah satu

caranya adalah dengan menciptakan hubungan jangka panjang

dengan konsumen (Kasmir, 2004: 187-188).

3. Nilai Pemasaran (Marketing Value)

Kalau marketing strategic adalah cara bagaimana

menanamkan produk di benak atau pikiran konsumen, marketing

tactic bagaimana caranya memenangkan pasar, maka marketing

value adalah bagaimana memenangkan hati, jadi disini kemenangan

untuk membuat konsumen jatuh cinta kepada suatu produk. Oleh

karena itu akumulasi dari brand, service, dan process, menjadi kunci

utama. Kekuatan suatu produk dapat tergambarkan dari kekuatan

ketiga elemen yang akan dibahas di bawah ini.

a. Merek (Brand)

Salah satu hal penting yang membedakan produk anda

(44)

value indicator bagi konsumen. Brand yang baik adalah brand

yang mempunyai karakter yang kuat, dan bagi perusahaan atau

produk yang menerapkan syariah marketing, suatubarand juga

harus mencerminkan karakter-karakter yang tidak bertentangan

dengan prinsip-prinsip syariah atau nilai-nilai spiritual

b. Pelayanan (Service)

Dalam melakukan pelayanan yang baik sebenarnya sudah

digambarkan seseorang melalui sikap, pembicaraan, dan bahkan

bahasa tubuh (body language) yang bersifat simpatik, lembut,

sopan, hormat dan penuh kasih sayang.

c. Proses (Process)

Dalam sebuah perusahaan ada 3 proses disiplin manajeman

yang harus dimiliki, sebuah perusahaan yang memiliki strategi

yang baik tanpa proses yang mendukung tidak akan menghasilkan

kesuksesan yang berkisinambungan. Ketiga proses tersebut adalah

yaitu jaringan pemasok, manajemen asset perusahaan,

pengetahuan akan kondisi lingkungan bisnis.

4. Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2005), analisis SWOT adalah indentifikasi

berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.

Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan

(45)

meminimalkan kelemahan (weaknesses) danancaman (threats). Proses

pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan

misi, tujuan, strategi, dankebijakan perusahaan. Dengan demikian

perencana strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan

(kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat

ini.

Adapun yang dimaksut dengan analisis SWOT adalah :

a. Strength

Strength atau kekuatan adalah situasi atau kondisi yang

merupakan kekuatan dari organisasi pada saat ini. Strength merupakan

faktor internal yang mendukung perusahaan dalam mencapai

tujuannya. Faktor pendukung dapat berupa sumber daya, keahlian,

atau kelebihan lain yang mungkin diperoleh berkat sumber keuangan,

citra, keunggulan di pasar, serta hubungan baik antara buyer dan

supplier.

b. Weaknessesess

Weaknesses atau kelemahan adalah kegiatan-kegiatan

organisasi yang tidak berjalan dengan baik atau sumber daya yang

dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak dimiliki oleh organisasi.

Kelemahan itu terkadang lebih mudah dilihat daripada sebuah

kekuatan, namun ada beberapa hal yang menjadikan kelemahan itu

tidak diberikan solusi yang tepat dikarenakan tidak dimaksimalkan

(46)

yang menghambat perusahaan dalam mencapai tujuannya. Faktor

penghambat dapat berupa fasilitas yang tidak lengkap, kurangnya

sumber keuangan, kemampuan mengelola, keahlian pemasaran, dan

citra perusahaan.

c. Opportunities

Opportunities atau kesempatan adalah faktor positif yang

muncul dari lingkungan dan memberikan kesempatan bagi organisasi

untuk memanfaatkannya. Opportunities tidak hanya berupa kebijakan

atau peluang dalam hal mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi

bisa juga berupa respons masyarakat atau isu yang sedang diangkat.

Opportunities merupakan faktor eksternal yang mendukung

perusahaan dalam mencapai tujuannya. Faktor eksternal yang

mendukung dalam pencapaian tujuan dapat berupa perubahan

kebijakan, perubahan persaingan, perubahan teknologi, dan

perkembangan hubungan supplier dan buyer.

d. Threat

Threat atau ancaman adalah faktor negatif dari lingkungan

yang memberikan hambatan bagi berkembangnya atau berjalannya

sebuah organisasi dan program. Ancaman ini adalah hal yang

terkadang selalu terlewat dikarenakan banyak yang ingin mencoba

untuk kontroversi atau melawan aurs. Namun, pada kenyataannya

organisasi tersebut lebih banyak layu sebelum berkembang. Threat

(47)

mencapai tujuannya. Faktor eksternal yang menghambat perusahaan

dapat berupa masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lambat,

meningkatnya bargaining power daripada supplier dan buyer utama,

perubahan teknologi serta kebijakan baru.

Berdasarkan hasil identifikasi kekuatan dan kelemahan serta

peluang dan ancaman yang dihadapi BMT maka akan diperoleh alternatif

strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks ini menggambarkan

secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan

dapat disesuaikan dengan kekuatan yang menjadi peluang serta kelemahan

atau penghambat yang dihadapi BMT Bina Usaha.

(48)

IFAS adalah internal strategic factors analisys summary, yaitu

faktor-faktor strategis yang berasal dari dalam suatu perusahaan.Sedangkan

EFAS adalah external strategic factors analisys summary, yaitu faktor-faktor

strategis yang berasal dari luar suatu perusahaan. Kedua faktor tersebut

dipertimbangkan dalam analisis SWOT yang membandingkan antara faktor

internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor external (peluang dan

ancaman) sehingga mendapatksn hasil alternatif strategi sebagai berikut:

a. Strategi SO (Strength-Opportunities)

Strategi SO atau strategi kekuatan-peluang yaitu strategi yang

menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan

peluang yang ada (Rangkuti, 2005: 31).

b. Strategi ST (Strength-Threat)

Strategi ST atau strategi kekuatan-ancaman yaitu strategi yang

menggunakan kekuatan untuk menghindari maupun mengurangi dampak

ancaman dari faktor eksternal (Rangkuti, 2005: 32).

c. Strategi WO (Weaknesses-Opportunities)

Strategi WO atau strategi kelemahan-peluang yaitu strategi yang

bertujuan untuk meminimalkan kelemahan yang ada dengan

memanfaatkan peluang yang ada (Rangkuti, 2005: 32)

d. Strategi WT (Weaknesses-Threat)

Strategi WT atau strategi kelemahan-ancaman adalah strategi untuk

mengurangi kelemahan perusahaan serta menghindari ancaman dari

(49)

Setelah diketahui strategi apa saja yang dihasilkan maka dapat

disimpulkan dari hasil analisis SWOT untuk pengembangan sebagai berikut:

a. Jika faktor kekuatan dan faktor peluang lebih dominan atau lebih besar

dari faktor kelemahan dan faktor ancaman maka dapat disimpulkan bahwa

BMT Bina Usaha sudah mampu bersaing dengan pesaing yang sudah ada.

b. Namun jika faktor kekuatan dan faktor peluang lebih kecil bila

dibandingkan dengan faktor kelemahan dan faktor ancaman maka BMT

Bina Usaha perlu melakukan evalusai dan tindakan lebih terhadap kendala

yang ada untuk memperkuat posisi BMT Bina Usaha sebelum bersaing

dengan yang lain.

5. Pengertian Simpanan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indoneisa (KBBI) kata simpanan

berarti sesuatu yang disimpan. Sedangkan dalam dunia perbankan

simpanan dapat diartikan dengan tabungan. Simpanan adalah uang

nasabah yang dititipkan atau diinvestasikan ke bank, dimana si pemilik

dana (Shohibul Maal) memberikan dananya kepada pihak bank

(Mudharib) untuk dititipkan dan nantinya akan diberikaan imbalan jasa

atas dana yang disimpannya.

Landasan hukum syariah tentang simpanan diatur dalam Fatwa

Dewan Syariah Nasional No: 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang tabungan,

ketentuan umum tabungan berdasarkan mudharabah dan ketentuan umum

tabungan berdasarkan wadi’ah dan dijelaskan dalam beberapa ayat dalam

(50)

(mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan

jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela di antaramu….” QS. An-Nisa’ [4]: 29.

hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya dan hendaklah ia

bertakwa kepada Allah Tuhannya…” QS. Al-Baqarah [2]: 283.

Berdasarkan buku pedoman BMT Bina Usaha, SIRELA (Simpanan

Sukarela Lancar) merupakan simpanan dengan akad wadiah yad

dhomanah dimana penarikan dan penyetorannya dapat dilakukan setiap

saat selama jam kerja. Bagi hasil keuntungan diberikan setiap bulan atas

saldo rata-rata harian dan langsung menambahkan simpanan tersebut.

Setiap perubahan atas besarnya nisbah bagi hasil, akan diumumkan di

BMT Bina Usaha Karangjati dan semua penyimpan dianggap

mengetahuinya. Sirela merupakan salah satu produk penghimpun dana

(51)

dana dari pihak ketiga (DPK) yakni masyarakat dan anggota BMT Bina

Usaha Karangjati. Bisa dilayani dengan jemput bola untuk kemudahan

transaksi baik setoran maupun penarikan yang diantar langsung oleh

(52)

36 BAB III

DATA OBJEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum BMT Bina Usaha Karangjati

Proses pendirian BMT Bina Usaha dilakukan melalui beberapa kali

pertemuan oleh para pendiri di lingkungan Kecamatan Bergas yang

diprakarsai oleh Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) Kabupaten

Dati II Semarang. Sosialisasi awal tentang BMT dilakukan di Masjid

Al-Taqwa Tegalsari yang dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama

dan pemuda di lingkungan Kecamatan Bergas dan Tim PINBUK sebagai

inisiator. Secara resmi lembaga yang terlahir dari program P3T (Proyek

Penanggulangan Pekerjaan Terampil) ini mulai berdiri pada tanggal 01

November 1998 di Masjid Ad-Dakwah Karangjati oleh sekitar 30 orang

pendiri dan beroprasional sejak tanggal 09 November 1998.

Awal mula pendirian BMT Bina Usaha berlokasi di jalan PTP

Ngobo No.4 Sruwi Karangjati, namun sejak tanggal 29 juli 2008 BMT Bina

Usaha Berlokasi di desa Ngimbun RT 03 RW 03, Kelurahan karangjati Kec.

Bergas Kab. Semarang. Saat ini BMT Bina Usaha mempunyai kantor kas

yang berada di jalan Karangjati-Pringapus serta kantor pusat yang masih

(53)

B. Legalitas BMT Bina Usaha Karangjati

Landasan hukum yang digunakan sebagai pedoman dalam

pelaksanaan operasi BMT Bina Usaha Karangjati adalah sebagai berikut :

1. BMT Bina Usaha berbadan hukum koperasi berdasarkan akta pendirian

koperasi dengan SK Menteri Koperasi PKM No.006/BH/KDK.11./1999

tanggal 2 Maret 1999.

2. Perubahan Anggaran Dasar dan Badan Hukum Nomor

57/BH/PAD/XIV/23/188.4/II/2009 tanggal 11 Febuari 2009.

3. SISIPK N0.064/SISIPK/KDK11.1/V/2011.

4. Ijin Gangguan No. 503/124/2011.

5. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Koperasi No. 11.17,2,64.00263.

C. Visi dan Misi BMT Bina Usaha Karangjati

1. Visi

Menjadi lembaga keuangan syariah yang besar, terpercaya dan

mampu mensejahterakan anggota.

2. Misi

a) Memberdayakan ekonomi anggota pada kususnya dan masyarakat

pada umumnya diwilayah kabupaten Semarang.

b) Memberikan pelayanan dengan kekeluargaan pada anggota sesuai

dengan prinsip-prinsip koperasi.

1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

(54)

3) Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan

besarnya jasa usaha masing-masing anggota.

4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

5) Kemandirian.

6) Melaksanakan pendidikan perkoperasian bagi anggota.

7) Kerjasama antar koperasi.

c) Menjalankan kegiatan usaha jasa keuangan syariah dengan

efektif,efisien dan transparan.

d) Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak.

D. Struktur Oraganisasi BMT Bina Usaha Karangjati

Strutuk organisasi yang berlaku di BMT Bina Usaha pada tahun

2015-2018 dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3. 1 Struktur Organisasi BMT Bina Usaha Karangjati

Sumber: BMT Bina Usaha

Rapat Anggota Tahunan

Pengurus Pengawas DPS

Manager

Operasional Pemasaran

1. Kasir / Teller 2. Pembukuan

1. Kabag Pemasaran 2. Marketing

(55)

Keterangan :

Pengawas: 1. Drs. Toni Irianto

2. Drs. Nasokha M. Noor

3. Drs. H. Umar Sujadi

Pengurus: 1. Drs. Agus Gunawan, M.Pd

2. Muhaimin, S.Ag., M.Pd

3. Siti Fatekah

DPS: 1. H. M. Mutaqin, ST.MM

2. H. Muhari, S.Ag,MM

3. H. Hartono, S.Pd

Manager: 1. Siti Hanifah, S.Ag

Operasional: Kasir / Teller

1. Ramadhani NKP

2. Anisa’ Ummahmudah, S.Pd

Pembukuan

1. Irsyam Priyadi, SE

Pemasaran: Kepala Bagian (Kabag) Pemasaran

1. Juwanto

Marketing

1. Puji Arto

2. Ahmad Turyono, SE

3. Arum Gumilar, A.Md

(56)

Adm. Pembiayaan

1. Catur Setyani

E. Tugas dan Wewenang Masing – Masing Bagian

1. Rapat Anggota

Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam

BMT, rapat ini dihadiri oleh anggota, pengurus, pengawas dan tamu

undangan. Rapat anggota ini membahas tentang :

a. Kebijakan umum di bidang organisasi, manajemn dan usaha BMT.

b. Pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian pengurus dan pengawas.

c. Penyususnan rencana kerja, RAPB BMT serta pengesahan laporan

keuangan.

d. Pertanggung jawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.

e. Pembagian hasil usaha.

f. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran BMT.

g. Perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

2. Pengawas

a. Melakukan pengawasan secara tidak langsung.

b. Melakukan koordinasi dengan pengurus.

3. Pengurus

a. Mengadakan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan

(57)

b. Menentukan arah kegiatan dan mengelola keseluruhan proses BMT

dalam rangka mengemban visi dan misi serta pencapaian tujuan.

c. Melakukan pengawasan dan memonitoring terhadap pelaksanaan

kebijakan atas pengelolaan usaha BMT yang dijalankan pengelola.

d. Mengatur mekanisme pembinaan terhadap sistem organisasi

keanggotaan secara menyeluruh dan terpadu antara bidang spiritual

dan material.

e. Menyelenggarakan rapat pengurus minimal 1 kali setiap bulan untuk

mengevaluasi pelaksanaan usaha BMT oleh pengelola.

f. Menunjuk pengelola BMT yang profesional.

g. Menerima laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan

dalam pelaksanaan tugas yang dijalankan pengelola setiap bulan.

h. Mendelegasikan tugas dan wewenang kepada yang pengelola.

i. Menyetujui / menolak mengenai :

1) Pembiayaan yang nilainya diatas Rp 10.000.000,-

2) Kebijakan baru dengan pertimbangan pengurus lainnya.

3) Kerja sama dengan pihak lain.

4) RAB cabang dengan pertimbangan pengurus lain.

j. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama BMT Bina

Usaha.

4. Dewan Pengawas Syariah (DPS)

Identitas jabatan DPS adalah sejajar dengan pengurus dan

(58)

keseluruhan aspek organisasi dan usaha BMT sehingga benar-benar sesuai

syariah. Tugas lain dari DPS adalah sebagai berikut:

a. Memastikan produk atau jasa koperasi sesuai dengan syariah

1) Menelaah dan mengesahkan setiap spesifikasi produk

penghimpunan (funding) maupun produk penggunaan dana

(lending)

2) Mengkomunikasikan kepada DSN usul dan saran pengembangan

produk dan jasa koperasi yang memerlukan kajian dan fatwa DSN.

3) Memberikan penjelasan kepada pengurus dan manajemen BMT

tentang berbagai fatwa DSN yang relevan dengan bisnis BMT.

b. Memastikan tata laksana manajemen dan pelayanan sesuai dengan

syariah.

1) Menelaah dan mengesahkan tata laksana manajemen dan pelayanan

BMT ditinjau dari kesesuaiannya dengan prinsip muamalah dan

akhlaq islam.

2) Membantu manajmen dalam pembinaan aqidah, ibadah dan akhlaq

manajemen dan staff BMT.

3) Mengidentifikasi berbagai bentuk pelanggaran syariah dalam

interaksi antar sesama manajemen atau staf dengan anggota dan

masyarakat.

5. Pimpinan (Manager)

a. Memimpin Usaha BMTsesuai dengan tujuan dan kebijaksanaan

(59)

b. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh

aktivitas lembaga yang meliputi penghimpunan dana dari anggota dan

lainnya.

c. Melindungi dan menjaga asset perusahaan yang berada dalam

tanggung jawabnya.

d. Menandatangani surat-surat untuk kepentingan intern dan extern.

e. Menjabarkan kebijaksanaan umum BMT yang telah dibuat Pengurus

dan disetujui rapat anggota.

f. Menyusun dan menghasilkan rancangan anggaran BMT dan rencana

jangka pendek, rencana jangka panjang, serta proyeksi (finansial

maupun non finansial) kepada pengurus yang selanjutnya akan

dibawa pada rapat anggota.

g. Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya tak melampaui batas

wewenang manajemen.

h. Mengusulkan kepada pengurus tentang penambahan, pengangkatan,

pemberhentian karyawan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan

operasional BMT,

i. Membina hubungan dengan anggota, calon anggota, dan pihak lain

yang dilayani dengan tujuan untuk mengembangkan pelayanan yang

lebih baik.

j. Membina hubungan kerjasama eksternal dan internal, baik dengan

lingkungan sekitarnya maupun secara internal dengan seluruh

(60)

6. Operasional

a. Kasir (Teller)

Kasir merupakan frontliner yang langsung bertatap muka

dengan setiap anggota dan mempunyai wewenang untuk

melaksanakan seluruh aktivitas yang berhubungan dengan transaksi

kas seperti :

1) Memberikan pelayanan dan informasi kepada setiap anggota

2) Melayani penerimaan penyetoran dan penarikan simpanan,

angsuran pembiayaan dari dan ke anggota.

3) Melakukan Pembayaran sesuaiperintah manajer.

4) Menghitung bagi hasil atau nisbah setip anggota.

5) Mengadministrasikan seluruh transaksi yang berhubungan

denngan kas.

6) Bertanggungjawab atas kecocokan saldo akhir laporan kas dengan

tunai yang ada memberikan saldo kas kepada manajer melalui

Kabag Keuangan menurut ketentuan yang telah ditetapkan

b. Pembukuan (Accounting)

1) Membukukan semua transaksi keuangan

2) Membuat laporan-laporan keuangan secara periodik

3) Mengadministrasikan seluruh dokumen yang berhubungan

dengan bagian keuangan

(61)

5) Mengarsip semua berkas, surat-surat dan dokumen-dokumen lain

sehingga tidak hilang.

7. Pemasaran (Marketing)

a. Kepala Bagian Pemasaran (Kabag Pembiayaan)

1) Menyusun rencana pembiayaan

2) Menerima usulan dan melakukan wawancara analisa pembiayaan

3) Memantau, membina, dan mendata jalannya pengangsuran

pembiayaan agar tidak macet

4) Menganalisa proposal pembiayaan nasabah

5) Mengajukan persetujuan pembiayaan kepada manager

6) Melakukan survei untuk mencari calon nasabah baru

7) Melakukan penagihan lapangan

8) Melaksanakan pelayanan pengambilan pengambilan dan

pengantaran dari debitur.

b. Pemasaran (Marketing)

1) Melakukan kegiatan-kegiatan kerja dan promosi

2) Mencari sumber-sumber dana untuk funding maupun landing.

3) Mengambil tabungan milik anggota yang menabung tetapi tidak

bisa datang ke kantor untuk melakukan penarikan.

4) Menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat yang membutuhkan

Gambar

Tabel 2. 1 Tabel Perbedaan dan Kesimpulan Penelitian Terdahulu
Tabel 2. 2 Matriks SWOT
Gambar 3. 1 Struktur Organisasi BMT Bina Usaha Karangjati
Gambar 4. 1 Kerangka Pemikiran Penelitian
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) pada Yasra Studio menyatakan : (1) Faktor kekuatan yang dimiliki adalah

Dari pembahasan sebelumnya, penelti mencoba menganalisis dengan metode analisis SWOT ( Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threaths ) yaitu suatu metode

Dalam komponen total nilai skor IFAS didapatkan nilai dominan terbesar ada pada kekuatan perusahaan dibandingkan dengan kelemahan perusahaan, ini menunjukkan bahwa kondisi