METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
3.2 Operasional Variabel .1 Operasionalisasi Variabel .1 Operasionalisasi Variabel
Secara teoritis variabel dapat diartikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang memiliki βvariasiβ antara satu dengan yang lainnya (Hatch dan Farhady, 1981 dalam Sugiyono, 2011:38). Dimana variabel penelitian digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada dari identifikasi masalah penelitian. Oleh sebab itu, variabel operasional pada penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu dua variabel independen (X1) yaitu Motif menurut McQuail (dalam Rakhmat dan Jalaluddin, 2016:
120-12) selanjutnya variabel X2 pada penelitian ini adalah penggunaan media sosial instagram menurut Chris Heuer dalam Solis yaitu Context, Communication, Collaboration, dan Connection. Variabel Y menurut Lou, et al., 2021 yaitu Socialization, Information driven news consumption, dan Efficiency.
37 Tabel 3.1 Variabel Operasional
Variabel Dimensi Pernyataan No.
Item Skala
Informasi Instagram @folkative menjadi akun instagram yang pertama saya lihat ketika ingin mencari keterbaruan informasi
1 Likert
@folkative membuat saya mengetahui berbagai macam informasi yang terjadi di lingkungan sekitar
2 Likert
Ketika saya melihat informasi dari
@folkative, saya mendapatkan wawasan informasi terbaru yang belum pernah saya ketahui sebelumnya
3 Likert
Personal Identity Saya berinisiatif untuk melihat unggahan
@folkative dari diri sendiri
4 Likert
Unggahan instagram
@folkative bisa menjadi sumber inspirasi untuk diri saya
5 Likert
Saya merasa unggahan instagram @folkative sesuai dengan yang diinginkan
6 Likert
38 Hubungan
Personal
Menurut saya unggahan yang ada di instagram
@folkative bisa menjadi bahan perbincangan bersama teman
7 Likert
Melalui instagram
@folkative saya
berempati ketika terdapat informasi berita mengenai bencana atau musibah
8 Likert
Saya berinteraksi dengan followers lain, dengan cara berkomentar di salah satu unggahan instagram
@folkative
9 Likert
Hiburan Saya melihat unggahan instagram @folkative ketika sedang bersantai
10 Likert
Saya melihat unggahan
@folkative untuk menghilangkan penat
11 Likert
Saya terhibur ketika melihat unggahan konten yang diberikan oleh
@folkative
Context Saya memahami bahasa yang digunakan pada caption unggahan instagram @folkative
13 Likert
Menurut saya visual dari konten instagram
@folkative terlihat simpel
14 Likert
39 Menurut Chris
Heuer dalam (Solis, 2010:283)
namun pesan tetap bisa dipahami dengan jelas Menurut saya isi pesan pada unggahan feeds instagram @folkative diberikan secara lengkap (detail)
15
Communication Saya merasa instagram
@folkative membangun hubungan dengan
followers melalui bentuk konten-konten yang diberikan
16 Likert
Menurut saya admin instagram @folkative memberikan respon yang baik kepada followersnya
17 Likert
Setiap harinya instagram
@folkative membagikan konten yang up to date kepada followers
18
Collaboration Menurut saya antara akun instagram @folkative dan followers saling
bergantung satu sama lain
19 Likert
Saya terlibat dengan memberikan likes pada unggahan @folkative
20 Likert
Saya terlibat dengan mengunggah kembali (repost) atau share unggahan @folkative
21
40 Connection Saya pernah mencari
kembali informasi berita yang terdahulu melalui instagram @folkative
22 Likert
Menurut saya instagram
@folkative selalu
Socialization Saya menggunakan berita untuk memulai sebuah percakapan
24 Likert
Setiap harinya, saya membutuhkan informasi
Informasi berita yang saya konsumsi berupa berita yang biasa dibicarakan pada umumnya.
26 Likert
Informasi berita bisa untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
27 Likert
Efficiency Saya mudah untuk mengakses berita dari instagram @folkative
28 Likert
Saya nyaman untuk melihat berita yang diinformasikan oleh
@folkative karena ketepatan serta kredibilitasnya
29 Likert
Dari berbagai macam
pilihan media untuk 30 Likert
41 mendapatkan berita, saya
lebih memilih melihat melalui akun instagram
@folkative (Sumber: Olahan Peneliti, 2022) 3.2.2 Skala Pengukuran
Pengukuran terhadap variabel menghasilkan data yang dapat diklasifikasikan dengan menggunakna skala sebagai alat atau mekanisme pengelompokkan variabel penelitian. Jenis skala pengukuran yang digunakan peneliti untuk mengukur hasil jawaban dari kuesioner ialah skala likert, dimana skala likert digunakan untuk mengukur subjek terhadap suatu objek dengan pernyataan setuju-tidak setuju Suryadi, et al., (2019:156). Pada instrumen jawaban skala likert yaitu gradasi positif ke negatif ialah Sangat Setuju, Setuju, Ragu-Ragu, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju dengan skor 5,4,3,2,1.
Menurut Sugiyono (2016:93) untuk menghindari Error of Central Tendency yaitu kecendrungan responden untuk melakukan penilaian secara netral yang mana hal tersebut akan sulit untuk dianalisis, maka peneliti tidak menggunakan instrument ragu-ragu sebagai instrument jawaban. Jawaban dibuat dalam empat skala, yaitu Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju (4,3,2,1). Berikut ialah tabel skala pengkuran yang digunakan dalam penelitian ini:
Tabel 3.2 Skala Pengukuran
Tingkat Pengukuran Skala
Sangat Setuju (SS) 4
Setuju (S) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 (Sumber: Olahan Peneliti, 2022) 3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut (Sugiyono, 2008:117) populasi merupakan wilayah generalisasi yang ditetapkan peneliti memiliki subyek atau obyek yang mempunyai kualitas dan
42 karakteristik untuk dipelajari dan kemudian untuk ditarik kesimpulannya. Populasi tidak hanya orang namun juga obyek dan benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, namun termasuk seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek tersebut. Populasi dari penelitian ini ialah followers dari instagram @folkative per-bulan Maret 2022 ialah sebanyak 2.500.000 followers.
3.3.2 Sampel
Bagian dari jumlah serta karakteristik yang dimiliki populasi ialah pengertian dari sampel (Sugiyono, 2008). Jika populasi pada penelitian terlalu besar karena adanya keterbatasan tenaga, waktu, dan biaya maka dapat digunakan sampel yang diambil dari populasi yang mewakili atau representatif sebagai sumber data yang dianalisis untuk ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2008:118). Pada penelitian ini sampel yang digunakan berdasarkan unit populasi yang ada yaitu followers instagram
@folkative. Peneliti menggunakan rumus slovin untuk menentukan jumlah sampel yang akan diteliti:
π = π
1 + π (π)2 Keterangan:
n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi
e = Persentase Tingkat Kesalahan
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tingkat kesalahan sebesar 5% atau (0,05) sehingga perhitungan menggunakan rumus slovin ialah sebagai berikut:
π = 2.500.000
1 + 2. 500.000 (0,05)2 π = 2.500.000
1 + 2.500.000 (0,0025) π =2.500.000
1 + 6250 π =2.500.000
6251
43 π = 399,93
Berdasarkan perhitungan sampel diatas, hasil yang diperoleh ialah 399,93.
Untuk menghindari kesalahan pengisian kuesioner yang akan disebar kepada responden, sehingga peneliti membulatkan hasil perhitungan dari jumlah sampel tersebut menjadi 400 responden.
3.3.3 Teknik Sampling
Penelitian ini menggunakan nonprobabilty sampling (teknik pengambilan sampel tanpa peluang) sebagai teknik rancangan pengambilan sampel. Menurut Suryadi et al., (2019:164) nonprobability sampling di jelaskan bahwa setiap elemen dalam sebuah populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel. Teknik pengambilan sampel dari nonprobability yang peneliti gunakan ialah purposive sampling, dimana pada jenis penentuan sampel ini teknik pengambilan sampel dengan melakukan pertimbangan tertentu (Sudaryana, 2016:124).
Adapun pertimbangan yang peneliti tentukan ialah dengan memilih pengguna instagram yang mengikuti (followers) dari instagram @folkative sebagai responden penelitian yang termasuk kedalam generasi Z, atau pada rentang kelahiran antara 1995-2012.
3.4 Teknik Pengumpulan Data