• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM

3.1.1 Program Pokok Tema

3.1.1.1 Optimalisasi Lahan Untuk Pembudidayaan Sayuran

a. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan optimalisasi lahan untuk pembudidayaan sayuran dilakukan di Desa Silangjana. Program optimalisasi lahan ini bertujuan untuk mengoptimalkan lahan pekarangan rumah masyarakat Desa Silangjana dan mengurangi biaya pengeluaran untuk sayuran, serta menambah penghasilan ibu rumah tangga. Beberapa kegiatan pembudidayaan tanaman sayuran diantaranya tanaman hidroponik dan hortikultura.

Tanaman hidroponik bertujuan agar dapat memanfaatkan lahan-lahan yang sempit untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal dan tanaman hidroponik memiliki hasil sayuran yang sehat dan berguna untuk sehari-hari. Sedangkan tanaman hortikultura bertujuan untuk menghemat pengeluaran biaya dari pembelian sayuran setiap hari.

Program ini bekerja sama dengan ibu PKK Desa Silangjana yang dilaksanakan pada :

Hari, tanggal : Selasa, 26 Juli 2016 Waktu : 17.00 – 18.00 WITA

Tempat : Balai Masyarakat Desa Silangjana

b. Pihak yang Terlibat

Program optimalisasi lahan untuk pembudidayaan sayuran melibatkan ketua PKK dan anggota PKK Desa Silangjana sebanyak 19 orang.

c. Deskripsi Kegiatan

Kegiatan optimalisasi lahan untuk pembudidayaan sayuran dilakukan di Balai Masyarakat Desa Silangjana mulai pukul 17.00 – 18.00 WITA. Bentuk kegiatan pembudidayaan sayuran meliputi sosialisasi cara pembuatan sayuran hidroponik dan hortikultura serta pemberian bibit kangkung dan sayur hijau. Pemberian sosialisasi dilakukan oleh mahasiswa KKN Unud di bidang peningkatan produksi. Sosialisasi budidaya sayuran ini dilakukan dengan cara mempraktekkan langsung dengan ibu PPK tentang cara pembuatannya dengan menggunakan botol bekas.

Sosialisasi pembudidayaan sayuran di Desa Silangjana dimulai dari pelatihan cara pembudidayaan sayuran secara hidroponik dengan menggunakan media botol bekas yang gelap diisi dengan cocopeat dan pupuk urea jenis 16-16-16. Sayuran yang cocok untuk jenis tanaman hidroponik adalah sayuran kangkung karena kangkung bisa hidup dengan intensitas air yang banyak. Hal ini dikarenakan teknologi penanaman sayuran secara hidroponik mengutamakan pada penggunaan media air dan bukan tanah.

Pembudidayaan selain hidroponik yaitu pembudidayaan sayuran hortikultura yang juga menggunakan botol bekas dengan jenis sayuran yang digunakan adalah bibit sayur hijau. Pembudidayaan sayuran hortikultura sangat cocok di aplikasikan di pekarangan rumah masyarakat Desa Silangjana karena bisa ditanam secara vertikal dimana botol bekas cukup digantung ditembok rumah.

Sosialisasi pelatihan tanaman hidroponik dan hortikultura ini disambut dengan baik oleh ibu PKK Desa Silangjana, terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang dilontarkan kepada mahasiswa KKN Unud mengenai cara pembuatan sayuran secara hidroponik dan hortikultura. Pertanyaan tersebut diantaranya : bagaimana cara penyemaian bibit sayur jika media tanamnya adalah botol bekas, berapa takaran pupuk yang digunakan sampai pada bibit apa yang paling cocok ditanam dengan metode budidaya hidroponik dan hortikultura.

2) Hasil Program

Para Kelompok ibu PKK Desa Silangjana mendapat pengetahuan baru mengenai cara pembuatan tanaman sayuran hidroponik dan hortikultura dan selanjutnya bisa menanam sendiri dirumah dengan memanfaatkan barang bekas seperti botol dan

barang barang bekas yang sudah tidak terpakai sehingga ramah lingkungan sehingga dapat mendukung pengurangan sampah pastik yang ada di Desa Silangjana.

3) Kendala dan Masalah

Kendala yang ada dalam kegiatan pembudidayaan sayuran hidroponik dan hortikultura adalah sebagai berikut.

1. Kurangnya pengalaman bercocok tanaman sayur dari ibu PKK di Desa Silangjana

2. Kurangnya waktu mencoba dari ibu PKK di Desa Silangjana 3. Terlalu jauhnya lokasi membeli bibit sayuran dari desa 4. Masih murahnya harga sayuran

Masalah yang ada dalam kegiatan pembudidayaan sayuran dengan hidroponik dan holtikultura adalah sebagai berikut:

1. Sangat mudahnya tanaman sayur mengalami kematian.

2. Banyaknya hama ayam yang senang memakan tanaman sayur yang di budidayakan di pekarangan rumah.

3. Masih sedikitnya konsumsi sayuran di desa Silangjana.

4. Kurangnya pengetahuan tentang sistem budidaya tanaman sayur secara hidroponik dan holtikultura.

4) Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah yang dapat dilakukan dalam memberdayakan tanaman sayuran hidroponik dan holtikultura yaitu.

1. Dengan melakukan sosialisasi di Balai Masyarakat Desa Silangjana dengan mengajak ibu PKK silangjana duduk bersama belajar menanam tanaman sayur dengan cara hidroponik dan hortikultura.

2. Karana banyaknya kegiatan yang dilakukan Ibu PKK Desa Silangjana maka kami mengajak ibu PKK untuk mau mencoba melakukan kegiatan pada waktu sore hari.

3. Dengan sulitnya mencari bibit sayuran maka kami juga membagikan bibit sayuran kepada Ibu PKK di Desa Silangjana agar dapat mencoba menanam sayuran setiap hari.

4. Kami mempersilahkan para Ibu PKK untuk berkunjung ke posko kami untuk mengetahui bagaimana cara menanam sayuran, selain tu kami juga melakukan pendampingan secara satu persatu ke setiap rumah.

5. Kami juga menyarankan agar Ibu PKK menanam sayuran secara vertikultur di pekarangan rumah selain sebagai penghematan lahan juga sebagai cara pengendalian serangan hama sepeti ayam dan yang lainnya.

5) Simpulan dan Saran

Simpulan kegiatan pembudidayaan sayuran di Desa Silangjana adalah

1. Kegiatan pembudidayaan sayuran bertujuan untuk mengoptimalkan lahan pekarangan rumah masyarakat Desa Silangjana dan mengurangi biaya pengeluaran untuk sayuran, serta menambah penghasilan ibu rumah tangga. 2. Kegiatan pembudidayaan sayuran bertempat di Balai Masyarakat Desa

Silangjana pada pukul 17.00 WITA yang dihadiri oleh mahasiswa KKN Unud XIII dan Ibu PKK yang berjumlah 19 orang.

3. Kegiatan pembudidayaan sayuran berjalan dengan baik meskipun terdapat kendala dan masalah yang timbul dari persiapan sampai pelaksanaan program, namun kendala dan masalah itu dapat diatasi.

Saran dalam kegiatan pembudidayaan sayuran sebagai berikut.

1. Diharapkan Ibu PKK dapat membuat telur asin sendiri di rumah masing- masing.

2. Diharapkan dengan pelatihan pembuatan telur asin ini dapat menambah penghasilan Ibu PKK dan mengurangi pengeluaran pembelian telur asin.

6) Laporan Keuangan

Pendapatan : Dana Program KKN-PPM XIII *) Pengeluaran :

No. Pengeluaran Jumlah Satuan Harga Satuan (Rp) Total (Rp) 1. NPK Mutiara 1 Kg 15.000,- 15.000,- 2. Gandasil D 100 Gram 10.000,- 10.000,- 3. Cocopeat 1 Bungkus 20.000,- 20.000,- 4. Gelas Plastik 1 Bungkus 15.000,- 15.000,- 5. Cat Pilox 1 Buah 25.000,- 25.000,- 6. Bibit Sayur Hijau 5 Bungkus 16.000,- 80.000,- 7. Bibit Kangkung 1 Bungkus 30.000,- 30.000,-

*) Dana yang digunakan untuk seluruh kegiatan bersumber dari mahasiswa/i KKN- PPM XIII Unud

7) Lampiran

Foto bersama Mahasiswa/i Unud dengan Ibu PKK Desa Silangjana Sumber : Dokumentasi Mahasiswa/i KKN-PPM XIII Unud 2016

3.1.1.2 Pembudidayaan Bunga Pacar Air di Desa Silangjana

Dokumen terkait