• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4 Uji Organoleptik

Uji organoleptik yang dilakukan merupakan uji kesukaan atau uji hedonik. Uji hedonik atau kesukaan merupakan salah satu uji penerimaan yang menyangkut penilaian seseorang terhadap kesukaan atau ketidaksukaan suatu produk. Uji kesukaan dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap sabun transparan yang dihasilkan dari semua perlakuan dengan menggunakan minyak (A1 = olein, A2 = RBDPO, A3 = NPKO) dan gliserin (B1 = 4%, B2 = 7%, B3 = 10%). Uji organoleptik yang dilakukan meliputi transparansi, tekstur, banyak busa, dan kesan kesat setelah pemakaian. Panelis yang digunakan dalam uji ini merupakan panelis agak terlatih berjumlah 30 orang.

4.4.1 Transparansi

Pemilihan bahan baku khususnya asam lemak akan memberikan pengaruh yang signifikan pada warna produk akhir sabun transparan. Sifat transparansi sabun transparan dipengaruhi oleh adanya penambahan transparent agent, seperti gliserin, etanol, dan sukrosa.

Penilaian kesukaan terhadap transparansi merupakan penilaian secara visual. Panelis memberikan respon terhadap transparansi sabun transparan yang dihasilkan dengan nilai rata-rata tertinggi pada sabun yang terbuat dari minyak sawit fraksi olein dengan konsentrasi gliserin 10 % (A1B3), yaitu sebesar 4.03 (antara agak suka hingga suka). Nilai rata-rata penilaian panelis terendah terhadap transparansi sabun transparan yaitu 1.63 (antara tidak suka hingga agak tidak suka) pada sabun yang terbuat dari NPKO dengan konsentrasi gliserin 4 % (A3B1). Data penilaian panelis terhadap transparansi sabun transparan disajikan pada Lampiran 18.

Berdasarkan uji Friedman terhadap transparansi menunjukkan bahwa faktor perbedaan jenis minyak dan konsentrasi gliserin berpengaruh nyata pada kesukaan panelis terhadap transparansi sabun transparan yang dihasilkan. Hal ini disebabkan karena gliserin berfungsi sebagai transparent agent, sehingga transparansi sabun meningkat seiring bertambahnya penggunaan gliserin.

Berdasarkan persentase penilaian kesukaan panelis terhadap transparansi menunjukkan bahwa jumlah panelis terbesar yang memberikan respon penilaian terhadap transparansi pada skala penilaian 3 (biasa) yaitu 53.33 % pada sabun yang terbuat dari NPKO dengan konsentrasi gliserin 7 % (A3B2) seperti terlihat pada Gambar 10.

Keterangan :

A1 : Minyak sawit fraksi olein B1 : Gliserin 4 %

A2 : RBDPO B2 : Gliserin 7 %

A3 : NPKO B3 : Gliserin 10 %

Gambar 10. Grafik Persentase Jumlah Panelis Berdasarkan Skala Penilaian terhadap Transparansi

4.4.2 Tekstur

Kelembutan/kekerasan sabun dipengaruhi oleh penggunaan bahan baku, seperti asam lemak dan gliseirn. Pemilihan rantai C dari komposisi asam lemak bahan baku yang digunakan mempengaruhi tekstur sabun. Rantai C yang baik untuk fungsi kekerasan, yaitu rantai C16– C18.

Penilaian kesukaan terhadap tekstur sabun dilakukan dengan cara merasakan tekstur atau tampilan sabun. Panelis memberikan respon terhadap transparansi sabun transparan yang dihasilkan dengan nilai rata-rata tertinggi pada sabun yang terbuat dari minyak sawit fraksi olein dengan konsentrasi gliserin 10 % (A1B3), yaitu sebesar 3.87 (antara biasa hingga agak suka). Nilai rata-rata penilaian panelis terendah terhadap transparansi sabun transparan yaitu 2.30 (antara agak tidak suka hingga biasa) pada sabun yang terbuat dari NPKO dengan konsentrasi gliserin 4 % (A3B1). Data penilaian panelis terhadap transparansi sabun transparan disajikan pada Lampiran 19.

Berdasarkan uji Friedman terhadap tekstur sabun transparan menunjukkan bahwa faktor perbedaan jenis minyak dan konsentrasi gliserin berpengaruh nyata pada kesukaan panelis terhadap

tekstur sabun transparan yang dihasilkan. Hal ini disebabkan karena penggunaan jenis asam lemak memberikan hasil yang berbeda terhadap kekerasan sabun. Semakin banyak jumlah asam lemak jenuh dalam sabun menjadikan sabun semakin keras. Penilaian panelis terhadap tekstur sabun transparan dapat dilihat pada Gambar 14.

Berdasarkan persentase penilaian kesukaan panelis terhadap tekstur menunjukkan bahwa jumlah panelis terbesar yang memberikan respon penilaian terhadap transparansi pada skala penilaian 3 (biasa) yaitu 53.33 % pada sabun yang terbuat dari minyak sawit fraksi olein dengan konsentrasi gliserin 4 % (A1B1) seperti terlihat pada Gambar 11.

Keterangan :

A1 : Minyak sawit fraksi olein B1 : Gliserin 4 %

A2 : RBDPO B2 : Gliserin 7 %

A3 : NPKO B3 : Gliserin 10 %

Gambar 11. Grafik Persentase Jumlah Panelis Berdasarkan Skala Penilaian terhadap Tekstur

4.4.3 Banyak Busa

Pada umumnya konsumen beranggapan bahwa sabun yang baik adalah sabun yang menghasilkan busa yang banyak, padahal banyaknya busa tidak selalu sebanding dengan kemampuan daya bersih sabun. Karakteristik busa sendiri dihasilkan oleh bahan aktif sabun, seperti surfaktan, penstabil busa, serta komposisi asam lemak yang digunakan.

Penilaian banyaknya busa sabun dilakukan dengan cara membasuh tangan dengan sabun transparan dan panelis menilai banyaknya busa yang dihasilkan berdasarkan skala kesukaan. Panelis memberikan respon terhadap transparansi sabun transparan yang dihasilkan dengan nilai rata-rata tertinggi pada sabun yang terbuat dari NPKO dengan konsentrasi gliserin 4 % dan 10 % (A3B1 dan A3B3), yaitu sebesar 3.93 (antara biasa hingga agak suka). Nilai rata-rata penilaian panelis terendah terhadap transparansi sabun transparan yaitu 2.63 (antara agak tidak suka hingga biasa) pada sabun yang terbuat dari minyak sawit fraksi olein dengan konsentrasi gliserin 4 % (A1B1). Data penilaian panelis terhadap transparansi sabun transparan disajikan pada Lampiran 20.

Berdasarkan uji Friedman terhadap banyak busa menunjukkan bahwa faktor perbedaan jenis minyak dan konsentrasi gliserin berpengaruh nyata pada kesukaan panelis terhadap banyak busa sabun transparan yang dihasilkan. Hal ini dipengaruhi oleh penggunaan asam lemak sebagai bahan baku. Asam laurat dalam NPKO menghasilkan sabun dengan busa yang lebih banyak.

Berdasarkan persentase penilaian kesukaan panelis terhadap banyak busa menunjukkan bahwa jumlah panelis terbesar yang memberikan respon penilaian terhadap transparansi pada skala penilaian 4 (agak suka) yaitu 50 % pada sabun yang terbuat dari NPKO dengan konsentrasi gliserin 7 % (A3B2) seperti terlihat pada Gambar 12.

Keterangan :

A1 : Minyak sawit fraksi olein B1 : Gliserin 4 %

A2 : RBDPO B2 : Gliserin 7 %

A3 : NPKO B3 : Gliserin 10 %

Gambar 12. Grafik Persentase Jumlah Panelis Berdasarkan Skala Penilaian terhadap Banyak Busa

4.4.4 Kesan Kesat

Sabun merupakan produk perawatan diri yang berfungsi untuk membersihkan kotoran sehingga kesan kesat atau bersih setelah pemakaian sabun menjadi salah satu faktor yang cukup penting dalam penilaian kesukaan. Namun kesan kesat setelah pemakaian sabun tidak selalu menunjukkan tingkat kebersihan.

Penilaian kesan kesat dilakukan dengan cara membasuh tangan dengan sabun transparan dan panelis menilai kesan kesat setelah mencuci tangan berdasarkan skala kesukaan. Panelis memberikan respon terhadap transparansi sabun transparan yang dihasilkan dengan nilai rata-rata tertinggi pada sabun yang terbuat dari minyak sawit fraksi olein dengan konsentrasi gliserin 10 % (A1B3), yaitu sebesar 3.40 (antara biasa hingga agak suka). Nilai rata-rata penilaian panelis terendah terhadap transparansi sabun transparan yaitu 2.93 (antara agak tidak suka hingga biasa) pada sabun yang terbuat dari minyak sawit fraksi olein dengan konsentrasi gliserin 4 % (A1B1). Data penilaian panelis terhadap transparansi sabun transparan disajikan pada Lampiran 21.

Berdasarkan uji Friedman terhadapkesan kesat menunjukkan bahwa faktor perbedaan jenis minyak dan konsentrasi gliserin tidak berpengaruh nyata pada kesukaan panelis terhadap kesan kesat setelah penggunaan sabun transpran yang dihasilkan. Hal ini disebabkan penggunaan NaOH sebagai basa kuat pembentuk sabun pada komposisi perlakuan adalah hampir sama. Kesan kesat dipengaruhi oleh banyaknya penambahan NaOH sebagai bahan pembentuk stok sabun.

Berdasarkan persentase penilaian kesukaan panelis terhadap kesan kesat menunjukkan bahwa jumlah panelis terbesar yang memberikan respon penilaian terhadap transparansi pada skala penilaian 4 (agak suka) yaitu 50 % pada sabun yang terbuat dari NPKO dengan konsentrasi gliserin 10 % (A3B3) seperti terlihat pada Gambar 13.

Keterangan :

A1 : Minyak sawit fraksi olein B1 : Gliserin 4 %

A2 : RBDPO B2 : Gliserin 7 %

A3 : NPKO B3 : Gliserin 10 %

Gambar 13. Grafik Persentase Jumlah Panelis Berdasarkan Skala Penilaian terhadap Kesan Kesat

Dokumen terkait