• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sinyal warna dikirimkan dengan dimodulasi pada sub pembawa dengan cara modulasi dua sisi, pembawa ditekan (DSB Suppresed Carier).

3. Osilator referens

Untuk pendemodulasian penerima dengan fasa yang benar, diperlukan persyaratan osilator sebagai berikut :

a. Osilator harus dapat ditala pada frekuensi semestinya.

b. Harus bebas harmonisa, sehingga tidak ada sinyal tambahan pada keluaran demodulator sinkron.

c. Kopling antara kuarsa penggetar dan transistor osilator harus cukup leluasa, dengan begitu perubahan dari parameter transistor khususnya kapasitansi, tidak mempengaruhi frekuensi.

d. Osilator dapat bergetar bebas, dan mengendalikan demodulator sinkron. 33K +24V 560 C1 C2 560pF 150pF 10K 8,2K CR Q BC 183 Tegangan atur dari diskrinator fasa

Gambar 11.25. Rangkaian osilator pembawa referensi dengan kuarsa (Quarz)

Osilator pembawa referensi dengan transistor dioperasikan dalam rangkaian kolektor untuk pengkopelan sefasa.. Osilator ini juga dinamakan osilator CLAPP.

Frekuensi resonansi ditentukan oleh kuarsa yang disini beroperasi sebagai induktor, yang ditala bersama dengan kapasitansi dioda kapasitor CR, C1 dan C2. Karena dituntut frekuensi pembawa referensi sepasti mungkin maka komponen-komponen reaktansi yang lain selain penentu frekuensi tidak boleh ikut mempengaruhi. Oleh sebab itu parameter C masukan dan CCB melalui perubahan temperatur dan tegangannya mempunyai pengaruh mendasar.

Besar kapasitansi masukan Ce.

Ur = tegangan temperatur

 = penguatan f = frekuensi batas Besar kapasitansi basis kolektor

Dari kesimpulan diatas dapat disimpulkan :

a) Diperlukan transistor silikon, karena pengaruh suhu terhadap arus bocor kecil.

b) Diperlukan transitor yang perpenguatan (  ) besar dan frekuensi batas f yang tinggi, sehingga pengaruh dari perubahan arus kolektor terhadap kapasitas masukan sangat kecil.

Jika temperatur transistor naik maka kapasitor masukan dan CCB akan merubah besar frekuensi osilator, untuk itu diperlukan rangkaian penetralisir untuk mengembalikan frekuensi pada besar frekuensi semula.

Untuk itu diperlukan CR variabel yang dapat mengkompensasi perubahan CE dan CCB.

33K

BC 237B Tegangan atur dari diskrinator fasa

+24V 560 27K 12K 390pF 270pF BB102 6,8K 4,7nF BC 237A

Gambar 11.26. Rangkaian dioda kapasitor pararel dengan kapasitor beban

Pada gambar 9 dioda kapasitor BB 102 berfungsi untuk mengembalikan kembali perubahan frekuensi osilator pada frekuensi yang benar. Jika frekuensi osilator berubah, maka tegangan pengatur yang dihasilkan oleh diskriminator fasa akan ikut berubah. Dengan demikian besar kapasitansi dioda BB 102 akan ikut berubah sebanding dengan perubahan tegangan pengatur.

E. Pemati Warna

Pemati warna dinamakan juga colour killer, digunakan untuk menutup kanal warna, jika yang diterima adalah sinyal hitam putih atau sinyal desis melebihi sinyal warna.

Sinyal gambar Y diatas 3,5 MHz akan dapat sampai pada demodulator sinkron tanpa melewati pemblokiran penguat sinyal macam warna , disana akan didemodulasi dan mengendalikan tabung gambar dengan informasi warna yang tidak terdefinisi dan sangat mengganggu gambar hitam putih. Karena sinyal burs hanya ada selama pengiriman sinyal warna, maka ia dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya warna.

BC182 BC183 68pF 100pF 1,5M 3,3M 10nF 10K +250V +24V 3,3K 100 390 0,1uF 8,2K 270K 4,7nF 220k 120K 120K 4,7nF 4,7nF + Pemati warna Penguat burs 33 R1 R2 R3 R4 R5 T1 T2 R6 Masukan penguat PAL 2,2K D Gelombang referensi dari osilator kwarsa Diskriminator fasa

Ke

multivibrator PAL

Gambar 11.27 Rangkaian lengkap pemati warna

Tegangan keluaran dari diskriminator fasa diberikan pada basis transistor pemati warna T1, yang menyediakan tegangan depan basis transistor penguat sinyal macam warna T2. Pada penerimaan sinyal hitam putih atau pada amplitudo burs sangat kecil, atau pada perbedaan fasa antara burs dan gelombang pembawa referensi, diskriminator fasa memberikan sinyal keluaran positif. Tegangan positif tersebut membuat T1 menjadi menghantar penuh. Keadaan ini menyebabkan basis T2 melalui R4 dan T1 yang terhubung ketanah berpolaritas OV. T2 dalam keadaan menyumbat, dan tidak melakukan penguatan sinyal warna. Pada pengiriman gambar dengan amplitudo burs yang besar, bebas dari desis dan mempunyai hubungan fasa yang benar, diskriminator fasa memberikan tegangan negatif. Tegangan negatif pada basis T1 menyebabkan T1 menyumbat. Basis T2 melalui R2 dan R4 mendapat tegangan depan yang besar. Dengan demikian T2 bekerja memperkuat sinyal warna. Dioda (D) bersama R5 dan R6 membatasi tegangan basis dari T2.

c. Rangkuman

Penguat macam warna adalah penguat resonansi yang melewatkan

frekuensi sub pembawa warna 4,43

 0,5 MHz, dan bertugas

menaikkan tingkatan sinyal pembawa warna menjadi 100% dari 50%

yang ditekan pada penguat IF gambar. Penekanan sub pembawa

warna sampai 50% pada tingkat IF dengan maksud mencegah sinyal

pembawa warna sampai pada penguat Y.

d. Tugas

Buatlah kelompok kecil, diskusikan tentang pengolahan warna pada sistem penerima televisi warna. Presentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas.

e. Test Formatif

1) Dimana letak pemrosesan sinyal warna dibawah ini pada blok diagram kelompok warna diatas dan jelaskan !

U (V)

t (det)

... ... ...

2) Jelaskan fungsi dari penguat macam warna ! Jawab :

... ... ...

3) Jelaskan apa fungsi pensaklar PAL dalam rangkaian penerima televisi warna !

Jawab :

... ... ... 4) Berapa jumlah gelombang sinyal burs dari pembawa gambar pada

penerima televisi ! Jawab :

... ... ... 5) Apakah kegunaan sinyal burs pada penerima televisi ? Jelaskan !

Jawab :

... ... ... 6) Jelaskan kegunaan dari rangkaian pemati warna !

Jawab :

... ...

f. Jawaban Test Formatif

1) Pemrosesan sinyal warna pada blok diagram kelompok warna diatas adalah : 1 2 3 4 5 6 U (V) t (det)

Sinyal gambar campuran 6V

Sinyal warna 10V

+ Fv 7V

Fu 5,5V

Tegangan pengendali untuk saklar PAL 30V

Burs 40V

2) Penguat macam warna adalah penguat resonansi yang melewatkan frekuensi sub pembawa warna 4,43  0,5 MHz, dan bertugas

menaikkan tingkatan sinyal pembawa warna menjadi 100% dari 50% yang ditekan pada penguat IF gambar. Penekanan sub pembawa warna sampai 50% pada tingkat IF dengan maksud mencegah sinyal pembawa warna sampai pada penguat Y.

3) Fungsi pensaklar PAL dalam rangkaian penerima televisi warna adalah untuk mengembalikan pulsa sinyal UR-Y yang dibalik 90 dari pemancar.

Prinsip kerja rangkaian pensaklar PAL berikut ini adalah :

0 180 L1 L2 D1 D2 4,7n 4,7n 100 R - Y Synchron PAL Referensi Oscilator Multivibrator 100

Gelombang pembawa dari lilitan-lilitan ini melalui dioda sampai pada demodulator sinkron R-Y. Dioda-dioda melewatkan sinyal kotak dari PAL- Multivibrator. Pada saat D1 mendapat pulsa kotak positip, D1 menghantar dan sinyal pembawa mengalir dari L1 dengan fasa 0. Pada saat itu D2 mati. Pada saat D2 menghantar sinyal pembawa mengalir melalui L2 pada demodulator sinkron dengan pergeseran fasa 180. Kapasitor yang terletak pada titik kaki L1 dan L2 harus cukup kecil supaya proses saklar dilaksanakan kalau baris baru mulai, tetapi jika kapasitor cukup besar, tidak ada tegangan sinyal referensi yang jatuh. 4) Jumlah gelombang sinyal burs dari pembawa gambar pada penerima

televisi adalah : sebanyak 10 sampai 12 gelombang. 5) Kegunaan sinyal burs pada penerima televisi adalah :

Untuk menghasilkan kembali sinyal warna, maka perlu dibangkitkan kembali sinyal pembawanya. Agar pembangkitan kembali sinyal pembawa warna tepat seperti asalnya, maka perlu diinformasikan, contoh sinyal pembawa warna dari pemancar. Sinyal pembawa tersebut diikutkan pada sinyal sinkronisasi horisontal.

6) Kegunaan dari rangkaian pemati warna adalah untuk menutup kanal warna jika yang diterima sinyal hitam putih atau sinyal desis melebihi sinyal warna.

g. Lembar Jawaban Peserta Didik

... ... ... ... ... ...

Dokumen terkait