• Tidak ada hasil yang ditemukan

Factor Loading (O) Sample Mean (M) Standard Deviation (STDEV) Standard Error (STERR) (|O/STERR|) T Statistics X1.1 <- HARGA 0.882200 0.881247 0.022977 0.022977 38.395489 X1.2 <- HARGA 0.830008 0.826467 0.036401 0.036401 22.801970 X1.3 <- HARGA 0.873356 0.874427 0.016977 0.016977 51.443273 X2.1 <- PROMOSI 0.795066 0.795243 0.043435 0.043435 18.304760 X2.2 <- PROMOSI 0.865104 0.864649 0.025707 0.025707 33.652088 X2.3 <- PROMOSI 0.838854 0.838793 0.029464 0.029464 28.470895 X3.1 -> KUALITAS LAYANAN 0.653500 0.635483 0.122391 0.122391 5.339433 X3.2 -> KUALITAS LAYANAN 0.532910 0.524396 0.129046 0.129046 4.129604 X3.3 -> KUALITAS LAYANAN 0.834788 0.822691 0.071708 0.071708 11.641555 X3.4 -> KUALITAS LAYANAN 0.761522 0.756695 0.065931 0.065931 11.550254 X3.5 -> KUALITAS LAYANAN 0.453647 0.450018 0.077193 0.077193 5.876800 Y1 <- KEPUTUSAN PEMBELIAN 0.709174 0.699804 0.071950 0.071950 9.856464 Y2 <- KEPUTUSAN PEMBELIAN 0.669220 0.668944 0.062064 0.062064 10.782819 Y3 <- KEPUTUSAN PEMBELIAN 0.773701 0.771227 0.045954 0.045954 16.836489 Y4 <- KEPUTUSAN PEMBELIAN 0.839915 0.842471 0.035896 0.035896 23.398527

Berdasarkan pada tabel outer loading di atas, maka pada variabel dengan indikator reflektif Yaitu, Harga, Promosi dan Keputusan Pembelian menunjukkan seluruh indikator tersebut memiliki factor loading

lebih besar dari 0,50 atau signifikan (Nilai T-Statistic lebih dari nilai Z α = 0,10 (10%) = 1,645 ), sehingga indikator yang memiliki factor loading lebih besar dari 0,50 dan atau signifikan (Nilai T-Statistic lebih dari nilai Z α = 0,10 (10%) = 1,645), tersebut adalah menjadi pengukur/indikator variabelnya. Secara keseluruahn hasil estimasi telah memenuhi Convergen vailidity dan validitas baik.

B. Average variance extracted (AVE)

Model Pengukuran berikutnya adalah nilai Avarage Variance Extracted (AVE) , yaitu nilai menunjukkan besarnya varian indikator yang dikandung oleh variabel latennya. Konvergen Nilai AVE lebih besar 0,5 juga menunjukkan kecukupan validitas yang baik bagi variabel laten. Pada variabel indikator reflektif dapat dilihat dari nilain Avarage variance extracted (AVE) untuk setiap konstruk(variabel). Dipersyaratkan model yang baik apabila nilai AVE masing-masing konstruk lebih besar dari 0,5.

Tabel 4.9 Avarage Variance Extracted (AVE)

AVE

HARGA 0.743314

KEPUTUSAN PEMBELIAN 0.563713

KUALITAS LAYANAN

PROMOSI 0.694737

Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai AVE untuk konstruk (variabel) Harga, Promosi dan Keputusan memiliki nilai lebih besar dari 0,5, sehingga variabel tersebut dikatakan valid. Untuk variabel dengan indikator Formatif yaitu Kualitas Layanan tidak memerlukan ukuran validitas (maka tidak terdapat nilai AVE).

C. Composite Reliability

Reliabilitas konstruk yang diukur dengan nilai composite reliability,

konstruk reliabel jika nilai composite reliability di atas 0,70 maka indikator disebut konsisten dalam mengukur variabel latennya.

Tabel 4.10 Composite Reliability

Composite Reliability

HARGA 0.896708

KEPUTUSAN PEMBELIAN 0.836861

KUALITAS LAYANAN

PROMOSI 0.872113

Sumber : Data diolah

Hasil pengujian menunjukkan bahwa konstruk atau variabel Harga memiliki nilai composite reliability sebesar 0.896708, Keputusan Pembelian sebesar 0,836861, dan Promosi sebesar 0,872113 atau secara keseluruhan variable reflektip diatas nilai reliabilitasnya lebih besar dari 0,7. Sehingga reliabel. Untuk variabel dengan indikator Formatif yaitu Kualitas Layanan tidak memer lukan ukuran reliabilitas (maka tidak terdapat composite reliability).

Variabel dengan indikator formatif tidak dapat dianalisis dengan melihat convergen validity dan composite reliability. Oleh karena variabel

dengan indikator for matif yaitu Kualitas Layanan pada dasarnya merupakan hubungan regresi indikator ke variabel , maka cara menilainya adalah dengan melihat nilai koefisien regresi dan signifikansi dari koefisien regresi tersebut. Jadi dilihat nilai outer weight masing-masing indikator dan nilai signifikansinya.

Tabel 4.11 Outer Weights

Factor

Loading (O) Sample Mean (M)

Standard Deviation (STDEV) Standard Error (STERR) T Statistics (|O/STERR|) X1.1 <- HARGA 0.454565 0.451885 0.027600 0.027600 16.469814 X1.2 <- HARGA 0.233555 0.234060 0.029601 0.029601 7.890138 X1.3 <- HARGA 0.463877 0.465360 0.035657 0.035657 13.009552 X2.1 <- PROMOSI 0.335238 0.337416 0.018325 0.018325 18.293722 X2.2 <- PROMOSI 0.469559 0.467894 0.026602 0.026602 17.650976 X2.3 <- PROMOSI 0.390111 0.389844 0.020148 0.020148 19.361951 X3.1 -> KUALITAS LAYANAN 0.294805 0.282074 0.124402 0.124402 2.369779 X3.2 -> KUALITAS LAYANAN 0.135293 0.131349 0.115883 0.115883 1.167497 X3.3 -> KUALITAS LAYANAN 0.707338 0.687962 0.136499 0.136499 5.181986 X3.4 -> KUALITAS LAYANAN -0.079719 -0.057908 0.109024 0.109024 0.731202 X3.5 -> KUALITAS LAYANAN 0.452944 0.431015 0.092382 0.092382 4.902945 Y1 <- KEPUTUSAN PEMBELIAN 0.283654 0.281552 0.025045 0.025045 11.326003 Y2 <- KEPUTUSAN PEMBELIAN 0.261358 0.266336 0.038214 0.038214 6.839403 Y3 <- KEPUTUSAN PEMBELIAN 0.338935 0.337575 0.024186 0.024186 14.013595 Y4 <- KEPUTUSAN PEMBELIAN 0.430638 0.429067 0.034319 0.034319 12.548188

Hasil pengujian pada tabel outer weight menunjukkan bahwa tidak seluruh indikator pada variable Kualitas Layanan memiliki nilai signifikansi yang baik atau T-Statistiknya lebih besar dari 1,645 (pada Z α = 0,10), artinya hanya indikator yang memiliki factor loading diatas 0,50 atau T-statistik diatas 1,635 sebagai indikator yang validitasnya baik dalam mengukur variabelnya. Pada table outer weight diatas hanya satu indikator yaitu X3.3 yang memiliki nilai factor loading sebesar 0,707 atau diatas 0,50 sekaligus sebagai indikator yang paling dominan sebagai pengukur indikator dari Variabel Kualitas Layanan sedangkan indikator lainnya validitasnya kurang baik.

4.4.2 Evaluasi Model Struktural

Pengujian terhadap model struktural dilakukan dengan melihat nilai R-Square yang merupakan uji goodness-fit model. Pengujian inner model dapat dilihat dari nilai R-square pada persamaan antar variabel latent. Nilai R2 menjelaskan seberapa besar variabel eksogen (independen/bebas) pada model mampu menerangkan variabel endogen (dependen/terikat). Tabel 4.12 R-Square R Square HARGA KEPUTUSAN PEMBELIAN 0.799383 KUALITAS LAYANAN PROMOSI

Nilai R2 = 1- (1-0,799383) = 0,200617. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa model mampu menjelaskan masalah Keputusan Pembelian sebesar 79,9383%. Sedangkan sisanya (20,0617%) dijelaskan oleh variabel lain (selain Harga, Kualitas Layanan dan Promosi) yang belum masuk ke dalam model dan error. Artinya Keputusan Pembelian dipengaruhi oleh Variabel Harga, Kualitas Layanan dan Promosi sebesar 79,9383% sedang sebesar 20,0617% dipengaruhi oleh variabel selain Harga, Kualitas Layanan dan Promosi.

4.4.3 Uji Kausalitas

Gambar 4.1

Model Pengukuran PLS Harga ( X1 ) Promosi (X2) Kualitas Pelayanan (X3) terhadap Keputusan Pembelian ( Y )

Tabel 4.13 Uji Hipotesis Coefficient Path (O) Sample Mean (M) Standard Deviation (STDEV) Standard Error (STERR) T Statistics (|O/STERR|) HARGA -> KEPUTUSAN PEMBELIAN 0.110618 0.108024 0.056197 0.056197 1.968406 KUALITAS LAYANAN -> KEPUTUSAN PEMBELIAN 0.377081 0.403708 0.047719 0.047719 7.902139 PROMOSI -> KEPUTUSAN PEMBELIAN 0.487230 0.470200 0.069855 0.069855 6.974885

Sumber : Data diolah

1. Harga berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian dengan koefisien path sebesar 0.110618, dapat diterima dimana nilai T-Statistic = 1.968406 lebih besar dari nilai Z α = 0,10 (10%) = 1,645 , maka Signifikan (positif). 2. Kualitas Layanan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian dengan koefisien path sebesar 0.377081, dapat diterima dimana nilai T-Statistic = 7.902139 lebih besar dari nilai Z α = 0,10 (10%) = 1,645 , maka Signifikan (positif) .

3. Promosi berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian dengan koefisien path sebesar 0.487230, dapat diterima dimana nilai T-Statistic = 6.974885 lebih besar dari nilai Z α = 0,10 (10%) = 1,645 , maka Signifikan (positif) .

4.5 Pembahasan

4.5.1 Pengaruh Harga ( X1 ) Terhadap Keputusan Pembelian ( Y )

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan di dapatkan bahwa harga berpengaruh posifif terhadap keputusan pembelian. dengan koefisien path sebesar 0.110618, dapat diterima dimana nilai T-Statistic = 1.968406lebih besar dari nilai Z α = 0,10 (10%) = 1,645. Maka semakin murah harga smartphone blackberry yang ditawarkan semakin besar juga keputusan pembelian yang diambil konsumen untuk membeli produk tersebut. Wijayanti (2008) membuktikan bahwa harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, apabila penetapan harga secara rasional dan sepadan dengan manfaat produk yang diberikan dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian

4.5.2 Pengaruh Promosi (X2) Terhadap Keputusan Pembelian (y)

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan di dapatkan bahwa promosi berpengaruh posifif terhadap keputusan pembelian. dengan koefisien path sebesar 0.377081, dapat diterima dimana nilai T-Statistic = 7.902139 lebih besar dari nilai Z α = 0,10 (10%) = 1,645 . Maka semakin gencar promosi yang dilakukan semakin besar juga keputusan yang diambil konsumen untuk membeli produk tersebut. Hal ini sesuai dengan penelitian Riyatno (2004), Nova Christian Immanuel Mamuaya (2008), lia Natalia dan Ratna Wijayanti (2008) membuktikan bahwa promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, apabila promosi dilakukan secara berkala atau sering maka dapat merangsang pembelian produk dengan segera dan meningkatkan

jumlah barang yang dibeli konsumen. Dengan melalui promosi, perusahaan dapat menarik konsumen baru, mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak dan mempengaruhi konsumennya untuk mencoba produk baru.

4.5.3 Hubungan Kualitas Pelayanan (X3) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan di dapatkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh posifif terhadap keputusan pembelian. dengan koefisien path sebesar 0.487230, dapat diterima dimana nilai T-Statistic = 6.974885 lebih besar dari nilai Z α = 0,10 (10%) = 1,645. Maka semakin bagus kualitas pelayanan yang diberikan semakin besar juga keputusan pembelian yang diambil konsumen untuk membeli produk tersebut. Hal ini sesuai dengan penelitian Rahajani (2005) yang meneliti pengaruh pelayanan terhadap keputusan pembelian di pasar swalayan menghasilkan penelitian bahwa variable pelayanan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

BAB V

Dokumen terkait