• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Analisis Umum Model Dugaan

5.2.3 Output

Blok Output terdiri atas persamaan PDRB Pertanian, PDRB Industri dan PDRB Jasa serta PDRB Lainnya. PDRB pertanian dipengaruhi oleh jumlah tenaga kerja pertanian, pengeluaran pendidikan dan kesehatan, dan pengeluaran infrastruktur. Variabel-variabel penjelas tersebut mempengaruhi PDRB pertanian secara positif dan nyata.

Tabel 11 Faktor-faktor yang mempengaruhi PDRB Pertanian

Variabel Label Variabel Parameter

Estimasi t- statistik Prob Elastisitas Jangka Pendek Jangka Panjang Intercept -584.05300 -1.255 0.210

TKTANI Tenaga Kerja Pertanian 0.00526 27.068 0.000 0.481

PENGTANI Pengeluaran Pertanian 1.87347 1.211 0.226

PENGPEND

KES Pengeluaran Pend&Kes 0.56049 3.491 0.001 0.097

PENGINFRA Pengeluaran Infrastruktur 0.30498 0.971 0.332

F-hitung 633.72

Adj-R2 0.914

Sumber: hasil pengolahan

Sektor pertanian merupakan sektor yang banyak menyerap tenaga kerja, sehingga jumlah tenaga kerja pertanian memberikan pengaruh positif yang nyata terhadap output (PDRB) pertanian. Semakin besar tenaga kerja yang bekerja pada sektor pertanian maka akan meningkatkan PDRB pertanian. Namun, dalam jangka pendek respon PDRB pertanian terhadap perubahan jumlah tenaga kerja pertanian kurang elastis. Hal tersebut terlihat dari PDRB pertanian hanya meningkat sebesar 0.48% apabila jumlah tenaga kerja pertanian meningkat sebesar 1%. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sumedi (2005)

bahwa peningkatan tenaga kerja pertanian akan mempengaruhi peningkatan PDRB pertanian.

Pengeluaran pertanian memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan PDRB pertanian. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian Astuti (2007) bahwa pengeluaran untuk sektor pertanian merupakan hal yang penting berkaitan dengan sektor pertanian yang menyerap tenaga kerja.

Peningkatan pendidikan dan kesehatan guna menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas berpengaruh positif dan nyata pula terhadap PDRB pertanian. Oleh karena itu, peran pemerintah dalam mengalokasikan pengeluaran pemerintahnya terhadap belanja di bidang pendidikan dan kesehatan menjadi sangat penting. Semakin meningkat pengeluaran pendidikan dan kesehatan, maka akan meningkatkan jumlah tenaga kerja yang berkualitas, tidak terkecuali tenaga kerja di bidang pertanian. Peningkatan kualitas tenaga kerja tersebut dapat berupa peningkatan kecakapan dalam penguasaan teknologi pertanian, yang kemudian nantinya akan berdampak pada meningkatkan output dari sektor pertanian. Namun, karena pendidikan dan kesehatan memerlukan waktu yang lama, sehingga dalam jangka pendek elastistasnya bersifat inelastis, yaitu sebesar 0.1% peningkatan PDRB pertanian yang akan terjadi apabila jumlah pengeluaran pendidikan dan kesehatan meningkat sebesar 1%.

Peningkatan infrastruktur seperti jalan dan jembatan akan meningkatkan akses petani dalam pendistribusian hasil produksi maupun dalam akses menuju tempat kegiatan ekonominya. Hal tersebut tentunya dapat menciptakan efisiensi biaya produksi dan nantinya akan meciptakan harga jual produk yang kompetitif. Kemudahan tersebut tentunya akan berimbas pada peningkatan produksi petani dan selanjutnya akan meningkatkan PDRB pertanian. Fan dan Kang (2004) dalam penelitiannya mengenai dampak pembangunan infrastruktur terutama jalan terhadap pertumbuhan ekonomi menemukan hubungan positif pula antara pengeluaran infratruktur terutama jalan terhadap PDRB pada sektor pertanian,

PDRB industri dipengaruhi oleh tenaga kerja industri, pengeluaran infrastruktur dan investasi secara positif dan nyata. Peningkatan tenaga kerja industri sebagai salah satu faktor produksi secara signifikan akan meningkatkan PDRB industri. Peningkatan jumlah tenaga kerja sektor industri sebesar 1% pad

jangka pendek akan langsung meningkatkan PDRB industri sebesar 0.61%. Pengaruh positif tenaga kerja industri terhadap PDRB industri ini sejalan pula dengan hasil penelitian Astuti (2007) dan Sumedi (2005).

Tabel 12 Faktor-faktor yang mempengaruhi PDRB Industri

Variabel Label Variabel Parameter

Estimasi t-statistik Prob

Elastisitas Jangka Pendek Jangka Panjang Intercept -4454.02100 -3.672 0.000

TKIND Tenaga Kerja Industri 0.02301 20.754 0.000 0.612

PENGINFRA Pengeluaran Infrastruktur 2.27888 3.766 0.000 0.213

INV Investasi 0.47327 11.384 0.000 0.421

F-hitung 832.97

Adj-R2 0.903

Sumber: hasil pengolahan

Kegiatan industri sangat memerlukan sarana infrastruktur yang memadai. Oleh karena itu, peningkatan pengeluaran infrastruktur sangat berpengaruh secara nyata terhadap peningkatan PDRB industri. Selain ketersediaan infrastruktur, kegiatan industri juga memiliki keterkaitan yang erat dengan tingkat investasi (PMTB). Semakin tinggi tingkat investasi, maka akan meningkatkan output dari kegiatan industri. Pada jangka pendek, elastisitas perubahan PDRB industri terhadap perubahan tenaga kerja industri, pengeluaran infrastruktur dan investasi bersifat inelastis.

Sektor jasa terdiri atas sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor transportasi dan komunikasi, sektor keuangan dan sektor jasa-jasa. PDRB Jasa dipengaruhi oleh tenaga kerja jasa dan pengeluaran infrastruktur secara positif dan nyata. Peubah-peubah penjelas yang digunakan dalam persamaan pengeluaran infrastruktur ini memiliki nilai R2 sebesar 0.516, yang artinya bahwa sebesar 51.6% variasi dalam persamaan pengeluaran infrastruktur ini dapat dijelaskan oleh peubah-peubah penjelas yang dimasukkan ke dalam persamaan struktural ini. Peningkatan tenaga kerja jasa sebagai salah satu faktor produksi secara signifikan akan meningkatkan PDRB jasa. Elastisitas jumlah tenaga kerja jasa terhadap PDRB jasa ini cukup elastis. Peningkatan jumlah tenaga kerja sektor jasa sebesar 1% akan direspon dengan meningkatkan PDRB jasa sebesar 1.83%.

Penelitian Sumedi (2005) memberikan hasil yang tidak berbeda dalam melihat keterkaitan tenaga kerja pada sektor jasa dengan PDRB jasa.

Tabel 13 Faktor-faktor yang mempengaruhi PDRB Jasa

Variabel Label Variabel Parameter

Estimasi t- statistik Prob Elastisitas Jangka Pendek Jangka Panjang Intercept -5938.96900 -1.348 0.178

TKJASA Tenaga Kerja Sektor Jasa 0.01317 8.722 0.000 1.825

PENGINFRA Pengeluaran Infrastruktur 9.61274 4.396 0.000 1.471

F-hitung 192.03

Adj-R2 0.516

Sumber: hasil pengolahan

Kegiatan jasa sangat memerlukan sarana infrastruktur yang memadai. Oleh karena itu, peningkatan pengeluaran infrastruktur sangat berpengaruh secara nyata terhadap peningkatan PDRB jasa. Peningkatan pengeluaran infrastruktur sebesar 1% akan meningkatkan PDRB jasa sebesar 1.47%.

Tabel 14 Faktor-faktor yang mempengaruhi PDRB Lainnya

Variabel Label Variabel Parameter

Estimasi t- statistik Prob Elastisitas Jangka Pendek Jangka Panjang Intercept -212.61780 -0.179 0.858

TKLAIN Tenaga Kerja Sektor Lain 0.00413 1.604 0.109

PENGINFRA Pengeluaran Infrastruktur 5.53243 9.843 0.000 0.847

F-hitung 149.30

R2 0.453

Sumber: hasil pengolahan

PDRB lainnya merupakan gabungan dari PDRB yang dihasilkan oleh sektor pertambangan, sektor listrik, gas dan air bersih, serta sektor konstruksi. PDRB lainnya ini dipengaruhi secara positif walaupun tidak nyata oleh tenaga kerja lainnya. Selain itu, PDRB lainnya juga dipengaruhi secara positif oleh pengeluaran infrastruktur. Bagi sektor lainnya ini, pengeluaran infrastruktur sangatlah penting, karena kegiatan pertambangan, kegiatan pembangkitan listrik, gas dan air bersih serta kegiatan konstruksi sangatlah memerlukan infrastruktur yang memadai.

Peubah-peubah penjelas yang digunakan dalam persamaan PDRB lainnya ini memiliki nilai R2 sebesar 0.453, yang artinya bahwa sebesar 45.3% variasi dalam persamaan PDRB lainnya ini dapat dijelaskan oleh peubah-peubah penjelas yang dimasukkan ke dalam persamaan struktural ini.

Dokumen terkait