DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
4) Pada komponen silabus dan RPP
a) Pada sub komponen standar kompetensi
Untuk item ketiga belas, 16 % guru mengalami kesulitan menerapkan Standar Kompetensi dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, dikarenakan untuk input siswa sekolah swasta rendah, maka untuk mengejar standardisasi kompetensi menjadi timpang dengan sekolah negeri, selain itu ada patokan secara nasional. Alasan lain yang diutarakan guru adalah siswa kurang serius untuk diajak belajar dan kurangnya waktu karena banyak kegiatan lain.
Sejumlah 84 % guru yang tidak mengalami kesulitan mengutarakan alasannya antara lain karena silabus dan RPP disusun dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi sekolah dan dalam standar kompetensi sudah memuat semua materi dan indikator pencapaiannya. Misalnya ada hambatan dalam menerapkan Standar Kompetensi dalam melaksanakan pembelajaran di kelas dilakukan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) sekolah.
b) Pada sub komponen kompetensi dasar
Untuk item keempat belas, 11 % guru mengalami kesulitan menerapkan Kompetensi Dasar dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, dikarenakan guru dihadapkan pada kemampuan siswa yang rendah, dan siswa dari latar belakang yang beraneka ragam
(sosial, budaya). Selain itu guru juga dihadapkan pada permasalahan siswa yang kur ang serius dalam proses pembelajaran dan keterbatasan media pembelajaran di sekolah.
Sejumlah 89 % guru yang tidak mengalami kesulitan mengutarakan alasannya bahwa Kompetensi Dasar sudah sesuai dengan materi (kompetensi dasar jelas dan materipun jelas), selain itu karena Kompetensi Dasar sebagai acuan dan disusun untuk mempengaruhi life skill peserta didik. Ada juga guru yang memberikan alasan bahwa mereka sebelumnya telah melakukan diskusi terlebih dahulu dengan guru mata pelajaran yang sama untuk memantapkan pelaksanaannya.
c) Pada sub komponen kegiatan pembelajaran
Untuk item kelima belas, 64 % guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas, dikarenakan antara lain keterbatasan pengadaan sarana dan prasarana (media pembelajaran, refrensi, biaya dan waktu), sulit dalam membuat model pembelajaran dan mempersiapkan media pembelajaran yang menarik bagi siswa, kondisi siswa yang kurang mempersiapkan diri (malas membaca, mencari wawasan), dan guru juga melihat kemampuan siswa. Alasan lain yang diutarakan guru adalah kadang materinya sulit untuk divisualkan secara konkrit.
60
Sejumlah 36 % guru yang tidak mengalami kesulitan mengutarakan alasannya yaitu banyak hal yang bisa dipakai sebagai media pembelajaran, khususnya di Yogyakarta, (contohnya: pasar, bank, kantor pajak) dan apapun model pembelajarannya akan membawa hasil yang maksimal kalau guru yang bersangkutan menguasai materi dan kreatif dalam menyampaikannya.
d) Pada sub komponen indikator
Untuk item keenam belas, 14 % guru mengalami kesulitan dalam pelaksanaan indikator pencapaian kompetensi di dalam kelas, dikarenakan guru dihadapkan pada permasalahan kemampuan siswa dan dan motivasi siswa yang rendah, dan guru susah mengarahkan siswa untuk serius belajar.
Sejumlah 86 % guru yang tidak mengalami kesulitan mengutarakan alasannya yaitu indikator jelas dan materinya pun jelas jadi tinggal mengaplikasikan dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), kemudian disesuaikan dengan kondisi peserta didik dan lingkungan. Dan alasan lainnya adalah guru tidak mengalami kesulitan karena untuk materi tertentu, guru mengajar dengan cara mengulang-ulang hingga siswa jelas dan memberi tugas / PR.
e) Pada sub komponen penilaian
Untuk item ketujuh belas, 16 % guru mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian otentik (unjuk kerja, proyek, hasil kerja, paper & pen, portofolio, sikap diri), dikarenakan keterbatasan kemampuan dan kemauan siswa, dan guru tidak dapat memberikan penilaian karena ada sebagian siswa yang tidak pernah mengumpulkan hasil kerja.
Sejumlah 86 % guru yang tidak mengalami kesulitan mengutarakan alasannya yaitu sudah ada standar penilaian yang jelas dalam penyusunan suatu jenis tagihan, penilaian disesuaikan dengan hasil kerja siswa dan diadakan ujian semester, mid semester, ulangan harian, tugas. Alasan lain yang diutarakan guru yaitu karena penilaian merupakan sua tu langkah untuk mengukur kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.
f) Pada sub komponen alokasi waktu
Untuk item yang kedelapan belas, 14 % guru mengalami kesulitan dalam menyesuaikan alokasi waktu pembelajaran yang sudah ditentukan dengan pelaksanaannya di dalam kelas, dikarenakan kadang-kadang siswa harus dijelaskan lebih mendalam, dan kadang waktu banyak terbuang untuk kegiatan yang tidak terduga (lebih pada kegiatan guru sendiri), misalnya rapat sekolah / dengan instansi lain.
62
Sejumlah 86 % guru yang tidak mengalami kesulitan mengutarakan alasannya yaitu antara lain dalam penyusunan alokasi waktu guru melihat keluasan materi serta kalender pendidikan, dan apabila alokasi waktu pembelajaran kurang dapat diambilkan waktu cadangan. Selain itu guru tidak mengalami kesulitan karena guru terampil didalam melaksanakan metode pembelajaran dikelas.
g) Pada sub komponen sumber belajar
Untuk item yang kesembilan belas, 5 % guru mengalami kesulitan dalam menyampaikan pembelajaran di dalam kelas dengan sumber belajar yang beragam, dikarenakan banyak siswa yang tidak memiliki buku pegangan dan sekolah menyediakan buku diperpustakaan yang jumlahnya kurang / tidak memenuhi dengan jumlah siswa. Sedangkan guru sendiri tidak memberikan modul kepada siswa untuk belajar.
Sejumlah 95 % guru yang tidak mengalami kesulitan mengutarakan alasannya yaitu guru harus bersifat aktif mencari sumber / materi pembelajaran agar relevan dan berkembang, dan dengan sumber belajar yang beragam justru mempermudah penyampaian materi dan menambah wawasan, juga dengan sumber belajar yang beragam dapat saling melengkapi.
h) Pada sub komponen metode belajar
Untuk item yang kedua puluh, 32 % guru mengalami kesulitan dalam menerapkan metode pembelajaran yang akan digunakan di dalam kelas, dikarenakan sulit menemukan metode yang paling cocok untuk setiap kompetensi dasar dan dalam menerapkan metode pembelajaran perlu disesuaikan dengan materi yang diajarkan. Guru juga mengalami kesulitan dalam menerapkan metode pembelajaran yang akan digunakan di dalam kelas, untuk materi yang abstrak.
Sejumlah 68 % guru yang tidak mengalami kesulitan mengutarakan alasannya yaitu antara lain guru sudah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang nantinya akan diterapkan dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terdapat metode- metode yang akan diterapkan dalam pembelajaran dikelas, metode pembelajaran tersebut menyesuaikan pokok bahasan / standar kompetensinya. Selain itu, guru tidak mengalami kesulitan karena guru juga dituntut untuk semakin terampil di dalam setiap tatap muka dan jika model atau metode pembelajaran semakin banyak atau menarik, siswa lebih jelas menerima materi pelajaran. Ada juga guru yang memberikan alasan yaitu karena sering menggunakan ceramah dan tanya jawab, sehingga guru tidak
64
mengalami kesulitan dalam menerapkan metode pembelajaran di dalam kelas.
b. Masalah Kedua: Cara mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di kelas. Peneliti mengelompokkan komponen-komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang menjadi kesulitan guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikelas ke dalam tabel-tabel berikut ini:
Tabel 10
Komponen Tujuan Pendidikan Sekolah
No Sub Komponen Cara guru mengatasi kesulitan-kesulitan 1 Tujuan Pendidikan SMA • Belajar terus- menerus dan mengikuti
perkembangan
• Meningkatkan profesionalisme guru agar memiliki kompetensi guna mencapai tujuan pendidikan
• Kolaborasi dengan sekolah
• Siswa diarahkan dalam bentuk praktek
• Menyesuaikan yang telah direncanakan/ditetapkan
2 Visi SMA • Siswa diarahkan dalam bentuk praktek dan pengamalan sehari- hari
• Menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dengan menyesuaikan visi sekolah
• Disesuaikan dengan kondisi sekolah dan tujuan sekolah
• Menyesuaikan yang telah direncanakan/ ditetapkan
3 Misi SMA • Mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan misi sekolah
No Sub Komponen Cara guru mengatasi kesulitan-kesulitan pengamatan atau penerapan
permasalahan sekolah
• Disesuaikan dengan kondisi sekolah dan tujuan sekolah
• Menyesuaikan yang telah direncanakan / ditetapkan Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2008
Jika dirangkum, pada bagian komponen tujuan pendidikan sekolah ini, guru mengatasi kesulitannya dengan mengarahkan siswanya untuk praktek, terus menerus belajar, dan guru sendiri harus profesional dan mampu menggunakan model pembelajaran yang bervariasi yang sesuai dengan tujuan dan visi misi sekolah yang akan dicapai.
Tabel 11
Struktur dan Muatan KTSP
No Sub Komponen Cara guru mengatasi kesulitan-kesulitan 1 Mata Pelajaran • Dengan musyawarah guru (MGMP)
dan sekolah
• Dalam hal waktu, lebih diperbanyak untuk siswa yang kurang mampu menangkap materi dengan cepat
• Dengan memberikan tugas tertulis
• Guru harus kompeten dalam bidangnya
• Dikenalkan pada kegiatan sehari- hari yang mendasar yang berkaitan dengan mata pelajaran tersebut
2 Pengembangan Diri • Siswa memilih pelajaran
pengembangan diri sesuai minat dan bakat
• Memberi pengarahan kepada siswa dalam rangka pengembangan diri siswa
• Analisa potensi yang dimiliki serta kreatif dalam mengembangkan model pembelajaran
66
No Sub Komponen Cara guru mengatasi kesulitan-kesulitan
• Siswa diajak berinteraksi dengan pemahaman materi
• Lebih mengamati setiap anak didik sesuai dengan potensi dan bakat
• Menyediakan sarana dan prasarana yang dapat mengembangkan potensi diri siswa
3 Pengaturan beban belajar • Penyesuaian materi ajar dengan waktu yang tersedia
• Siswa diberi tugas / PR untuk dikerjakan
• Menentukan peta-peta konsep dari guru sehingga siswa dapat diajak berkembang dalam proses
pembelajaran 4 Kriteria Ketuntasan
Belajar
• Siswa yang belum tuntas diberi tugas tambahan (remidi)
• Penyesuaian KKM dengan memperhatikan potensi siswa
• Menyesuaikan standar KKM melihat kategori sulit / tidaknya mapel (mapel ringan, berat, sedang)
5 Kenaikan Kelas dan Kelulusan
• Kolaborasi pihak sekolah bersama para orang tua siswa
• Disesuaikan dengan prestasi, potensi dan kondisi peserta didik
• Pelaksanaan remidi harus sesuai dengan kriteria, jangan asal diberi soal lagi
• Secara khusus siswa dibimbing untuk bisa dan mau belajar, dan masuk / ikut pelajaran di kelas
• Menjalin komunikasi antara guru dan siswa secara berkelanjutan
6 Penjurusan di SMA • Disesuaikan kondisi siswa / sesuai dengan minat jurusan siswa
• Memotivasi siswa pada awal tahun pelajaran
• Guru lebih bijaksana untuk langkah kedepan siswa
No Sub Komponen Cara guru mengatasi kesulitan-kesulitan
• Menganalisa potensi siswa dengan melakukan test IQ dan angket minat siswa
7 Pendidikan Kecakapan Hidup
• Diselipkan dalam mata pelajaran
• Disesuaikan dengan materi ajar
• Memberi dorongan (motivasi) supaya peserta didik semangat
• Perlu mengetahui latar belakang dan lingkungan peserta didik
• Interaksi dan menganalisa kebutuhan dan potensi siswa dengan
memperhatikan tuntutan masyarakat
• Menggunakan metode pembelajaran kontekstual dan banyak diskusi Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2008
Jika dirangkum, pada bagian komponen struktur dan muatan KTSP, untuk sub komponen mata pelajaran guru mengatasi hambatannya dengan mengenalkan siswa pada kegiatan sehari- hari yang mendasar yang berkaitan dengan mata pelajaran tersebut dan guru sendiri harus lebih kompeten dalam bidangnya. Untuk sub komponen pengembangan diri, guru mengatasi hambatannya dengan lebih mengamati setiap anak didik sesuai dengan potensi, bakat, dan memberikan pengarahan kepada siswa dalam rangka pengembangan diri siswa, dan menganalisa potensi yang dimiliki serta kreatif dalam mengembangkan model pembelajaran.
Untuk sub komponen pengaturan beban belajar, guru mengatasi hambatannya dengan guru menyesuaikan materi ajar dengan waktu yang tersedia, siswa diberi tugas agar dapat belajar diluar jam pelajaran, dan guru menentukan peta-peta konsep sehingga siswa dapat diajak
68
berkembang dalam proses pembelajaran agar lebih efisien dan efektif. Untuk sub komponen kriteria ketuntasan belajar, guru mengatasi hambatannya dengan cara me mberikan tugas tambahan / remidi untuk siswa yang belum tuntas dan menyesuaikan dengan sulit tidaknya materi (mapel ringan, berat, sedang).
Untuk sub komponen kenaikan kelas dan kelulusan, guru mengatasi hambatannya dengan cara membimbing siswa secara khus us untuk bisa dan mau belajar, guru juga menjalin komunikasi secara berkelanjutan dengan siswa, dan guru benar-benar melaksanakan remidi yang sesuai kriteria. Untuk sub komponen penjurusan di SMA, guru mengatasi kesulitannya dengan langkah-langkah kongkrit, seperti lebih bijaksana dengan menganalisa potensi siswa sehingga guru dapat memotivasi siswa agar dapat mengembangkan bakat dan minat dari siswa. Untuk sub komponen pendidikan kecakapan hidup guru mengatasi kesulitannya dengan cara menyelipkan pendidikan kecakapan hidup dalam mata pelajaran dan mengetahui latar belakang, lingkungan siswa sehingga dapat memotivasi siswa untuk bisa berinteraksi dan guru dapat menganalisa kebutuhan dan potensi siswa.
Tabel 12
Kalender Pendidikan Sekolah
No Sub Komponen Cara guru mengatasi kesulitan-kesulitan 1 Kalender Pendidikan
yang digunakan sekolah
• Membuat cadangan waktu
• Kalender pendidikan yang disusun oleh sekolah hendaknya menyesuaikan
No Sub Komponen Cara guru mengatasi kesulitan-kesulitan kurikulum yang telah ditentukan diknas
• Menyesuaikan kalender acuan dari MKS dan BKS
• Penyusunan alokasi waktu yang baik Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2008
Jika dirangkum, pada bagian komponen kalender pendidikan sekolah, guru mengatasi hambatannya dengan membuat cadangan waktu dan guru bersama sekolah menyusun alokasi waktu kegiatan pembelajaran secara terencana.
Tabel 13 Silabus dan RPP
No Sub Komponen Cara guru mengatasi kesulitan-kesulitan 1 Standar Kompetensi • Mengarahkan siswa
• Cari model pembelajaran yang mudah sesuai tingkat kemampuan siswa
• Memahami standar kompetensi dan menguasai materi
• Lebih menekankan pada pemahaman siswa yang didukung oleh pemahaman guru mata pelajaran
• Disesuaikan dengan kondisi sekolah 2 Kompetensi Dasar • Mengarahkan siswa
• menyesuaikan dari diknas dan kondisi sekolah
• Memahami kompetensi dasar dan penguasaan materi
• Pemahaman siswa sangat dibantu pemahaman guru yang bersangkutan 3 Materi Pokok
Pembelajaran
• Menambah sumber buku dan mengkombinasikan dimana guru menekankan materi pokok pelajaran tersebut
• Memberikan pengarahan
• Guru menyusun materi pembelajaran yang akan diajarkan, dimana guru menguasai materi dan mencari literature lebih dari 1 guna mendukung keluasan
70
No Sub Komponen Cara guru mengatasi kesulitan-kesulitan pengetahuan dalam proses pembelajaran
• Menyesuaikan kondisi sekolah dan siswa
• Menyesuaikan silabus
4 Kegiatan Pembelajaran • Menyesuaikan kegiatan pembelajaran dengan jumlah jam mengajar
• Menyesuaikan situasi dan kondisi siswa / proses pembelajaran
• Pengarahan dan motivasi
• Perlu ada apersepsi, materi pokok dan penyimpulan
• Kreatif dan inovatif dalam mengelola KBM di kelas
• Cari bahan mata pelajaran di berbagai sumber
• Menggunakan metode yang sesuai dengan materi
• Memanfaatkan media yang ada
5 Indikator • Memotivasi siswa untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa
• Menentuan indikator yang jelas sesuai dengan kompetensi yang hendak dicapai
• Menyesuaikan dengan materi dan kondisi
6 Penilaian Hasil Belajar • Memberikan ulangan harian, mid semester, ujian akhir semester
• Memberikan remidi (tambahan) sampai tuntas (KKM)
• Diberi soal-soal untuk dikerjakan
• Kreatif dalam menentukan jenis tagihan dan menyusun prosedur penilaian yang jelas
• Disesuaikan dengan materi
• Ikut seminar tentang penilaian hasil belajar dan baca buku sumber
• Memberikan tes tertulis, lisan, penugasan individu atau kelompok 7 Alokasi Waktu • Setiap 1 jam 45’
• Cadangan waktu harus ada
No Sub Komponen Cara guru mengatasi kesulitan-kesulitan waktu yang tersedia
• Mempercepat tempo KBM sehingga dapat selesai sesuai rencana
8 Sumber Belajar • Memahami macam- macam buku untuk pengayaan
• Referensi di perpus dan dengan TI (Internet), browsing internet koneksi web yang relevan
• Memberikan contoh-contoh dari surat kabar (mas media), masyarakat / pengalaman
• Pemilihan sumber belajar yang tepat dan sesuai
9 Metode Belajar • Menyesuaikan dengan kondisi kelas dan kemampuan siswa dalam menyerap materi
• Mempersiapkan metode pembelajaran yang cocok untuk proses pembelajaran
• Guru harus kreatif membuat metode pembelajaran yang bervariasi agar siswa mampu menerima materi dengan baik
• Memberikan diskusi, informasi, dan penugasan
• Penguasaan metode pembelajaran dan kreatif mengembangkan model- model pembelajaran
• Menyesuaikan media yang ada disekolah Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2008
Jika dirangkum, pada bagian komponen silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), untuk sub komponen standar kompetensi dan kompetensi dasar guru mengatasi hambatannya dengan mengarahkan siswa untuk dapat memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan, dan lebih menekankan pada pemahaman siswa yang didukung oleh pemahaman guru mata pelajaran.
72
Untuk sub komponen materi pokok pembelajaran, guru mengatasi hambatannya dengan menambahkan sumber buku dan mengkombinasikan dimana guru menekankan materi pokok pembelajaran tersebut, memberikan pengarahan kepada siswa, dan guru menyusun secara sistematis materi pembelajaran yang akan diajarkan dimana guru menguasai materi dan mencari lebih dari satu literature guna mendukung keluasan pengetahuan dalam proses pembelajaran.
Untuk sub kegiatan pembelajaran, guru mengatasi hambatannya dengan menyesuaikan kegiatan pembelajaran dengan jumlah jam belajar dan menyesuaikan situasi serta kondisi siswa / proses pembelajaran, memberikan pengarahan dan motivasi, dan kreatif serta inovatif dalam mengelola Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas. Untuk sub komponen indikator, guru mengatasi hambatannya dengan memotivasi siswa untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa dan menentukan indikator yang jelas sesuai dengan kompetensi yang hendak dicapai.
Untuk sub komponen penilaian hasil belajar, guru mengatasi hambatannya dengan memberikan remidi sampai tuntas, kreatif dalam menentukan jenis tagihan dan menyusun prosedur penilaian yang jelas, serta ikut seminar tentang hasil belajar dan baca buku sumber. Untuk sub komponen alokasi waktu, guru mengatasi hambatannya dengan membuat cadangan waktu untuk mengganti waktu yang terbuang dan penyesuaian keluasan materi dengan waktu yang tersedia.
Untuk sub komponen sumber belajar, gur u mengatasi hambatannya dengan memilih sumber-sumber belajar yang tepat dan sesuai kemudian memahaminya untuk pengayaan, menambah refrensi dari dari berbagai sumber dan media (perpustakaan, surat kabar dan dengan teknologi (TI) sehingga dapat memberikan contoh yang tepat bagi siswa. Untuk sub komponen metode belajar, guru mengatasi hambatannya dengan mempersiapkan metode pembelajaran yang cocok untuk proses pembelajaran, menyesuaikan dengan kondisi kelas dan kemampuan siswa dalam menyerap materi, dan menyesuaikan media yang ada di sekolah.
c. Masalah Ketiga: Rencana tindakan selanjutnya yang bisa diusulkan dalam mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di kelas. Hasil analisis data berikut mengulas rencana tindakan selanjutnya yang bisa diusulkan atau yang menjadi harapan para guru agar pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di kelas menjadi lebih mudah dan operasional.
1) Komponen Tujuan Pendidikan Sekolah
Pada komponen ini yaitu yang terdiri dari tujuan, visi dan misi sekolah, mayoritas guru yang mengalami kesulitan merekomendasikan agar dilaksanakan lokakarya atau pertemuan rutin terjadwal untuk mempelajari tujuan, visi, dan misi sekolah oleh yayasan / kepala sekolah / dinas.
74
2) Komponen Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Pada komponen ini yaitu dari mata pelajaran hingga pendidikan kecakapan hidup, mayoritas guru yang mengalami kesulitan merekomendasikan agar guru lebih dibina lagi dan diberi pelatihan yang lebih mendalam agar semua guru dapat menjadi profesional dalam bidangnya masing- masing. Sehingga guru tidak hanya sebatas mengerti mengenai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), namun mampu memahami dan menguasai, serta mempunyai kemampuan mengajar dan Kurikulum Tingkat Satuan Pend idikan (KTSP) akan berhasil untuk diterapkan.
Selain itu, guru juga berharap jika ada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), tidak perlu ada Ujian Nasional karena apapun dan bagaimanapun pelaksanaannya terukur oleh Ujian Nasional, jadi kadang mengesampingkan metode Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tetapi terfokus siswa agar lulus Ujian Nasional. Ujian Nasional boleh ada bukan untuk menentukan hasil akhir, tetapi hanya sebatas untuk mengukur potensi sekolah saja. Untuk penilaian itu sendiri, mayoritas guru yang mengalami kesulitan merekomendasikan agar kriteria kelulusan siswa harus diubah bukan lagi by product tetapi by process (UNAS bukan salah satu penentu kelulusan siswa).
3) Komponen Kalender Pendidikan
Pada komponen kalender pendidikan, mayoritas guru mengalami kesulitan dalam menyesuaikan pelaksanaan pembelajaran dikelas yang telah disusun dalam kalender pendidikan yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan setempat. Sehingga merekomendasikan agar kalender dinas disusun lebih awal sehingga tidak menyulitkan pihak sekolah dalam menyesuaikan.
4) Komponen Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pada komponen ini yang terdiri dari Standar Kompetensi hingga metode pembelajaran, mayoritas guru yang mengalami kesulitan merekomendasikan, karena kurangnya media pembelajaran yang bisa dipakai dalam pembelajaran maka baik jika melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), guru secara tim menyediakan media dan kolaborasi dengan sekolah-sekolah lain dalam bentuk kerjasama untuk mendukung alat-alat peraga dan tercapainya penerapan model / metode pembelajaran. Selain itu, guru juga berharap adanya penyederhanaan administrasi guru sehingga banyak waktu yang dicurahkan untuk merancang media / metode pengajaran.
Mayoritas guru yang mengalami kesulitan juga merekomendasikan agar guru diberikan kebebasan untuk mengembangkan pengetahuan, seperti pemberian contoh yang kontektual pada berbagai literature. Sehingga guru bisa menyampaikan
76
materi dengan lebih baik. Dan untuk mata pelajaran baru seperti TIK, mulok perlu digalakkan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).
B. PEMBAHASAN
1. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan