• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisis Data

4.2.1 Pada Level Realitas 1 Kostum dan Make-up

Gambar 4.1 Kostum Christina Santika ( Tina ) sehari-hari

Analisis :

Pada gambar 4.1 diatas, terlihat seorang gadis berdiri di dekat lift sedang menunggu temannya adalah tokoh Christina Santika ( Tina ) yang

dikarakteristikkan sebagai gadis yang cantik dan berkulit putih, dengan pilihan kostum yang standard yaitu jaket, singlet dan celana jeans diatas lutut terlihat bahwa Tina merupakan seorang gadis yang berpenampilan cuek. Akan tetapi kostum yang digunakan sehari-hari adalah model-model baju yang selalu terbuka dibagian dadanya, identik dengan penampilan dari seorang gadis yang seksi, dan itu cenderung membuat laki-laki tergoda dan terangsang nafsu seksualnya.

Hal ini dikerenakan perkembangan kostum yang berlangsung cepat memberikan cara pandang baru terhadap para perempuan. Salah satunya seperti yang dikenakan pemeran Tina, yaitu merupakan kostum bergaya androgyny dengan kata lain memiliki sentuhan maskulin sekaligus feminim disaat bersamaan (okezone.com).

Jadi, secara tidak langsung kekerasan seksual yang dilakukan oleh Yama, selain kesalahan Tina yang bergaul dengan Steffi ( Wichita Satari ) yang berprofesi sebagai pelacur, juga bisa dikarenakan Tina sendiri yang tidak bisa menjaga cara berpakaiannya.

Gambar 4.2 Make up Tina

Analisis :

Pada potongan scene diatas akan menjelaskan tentang Make up Tina. Gambar diatas adalah tokoh cerita Tina yang sebenarnya. Make up yang digunakan adalah make up yang natural yang memang sesuai dengan usianya dan memang biasa digunakan dalam keseharian baik dalam rumah maupun saat berada dilingkungan publik. Tidak menggunakan make up yang berlebihan memperlihatkan dari tokoh cerita tersebut untuk tampil cuek dan ekspresif. Dengan menggunakan bedak secukupnya dan lipstick berwarna bibir dioleskan tipis-tipis, yang merupakan simbol dari kepribadian seorang gadis yang cuek namun masih memperlihatkan sisi feminimnya. Dari make up tokoh Tina dapat digambarkan bahwa sosok Tina sebagai gadis yang feminim tapi cuek, seorang gadis tidak harus selalu tampil sebagai sosok yang lembut,

adakalanya memadukan dengan sifat lainnya termasuk ketegasan yang identik dengan laki-laki agar bisa dianggap setara. Hal itu juga bias tercermin dari penampilan.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kostum dan make up merupakan wujud dari ekspresi diri yang sebenarnya. Fashion dan pakaian / kostum dapat membentuk pikiran masyarakat tentang bagaimana seharusnya memandang laki-laki dan perempuan. Dengan pilihan pakaian / kostum dapat merepresentasikan kepribadian seperti apa yang ditonjolkan. Apa yang terjadi disini adalah lambang yang arbriter, yang dipakai untuk menandai status atau posisi tertentu. Begitu lambang disepakati, diantara tanda-tanda komunitas masyarakat, kekuatan, kesederhanaan serta sifat-sifat yang lain yang ditandai dengan berbagai model dan cara berpakaian serta make up maupun aksesoris yang digunakan. Celana pendek diatas lutut dan topi penutup kepala yang dikenakan adalah merupakan sebuah ideology bahwa seorang gadis tidak harus tampil lembut dengan mengenakan rok atau gaun.

Dalam sebuah penokohan, menyangkut konsep yang menyangkut pada para pelaku (performers) yang dilekati oleh khalayak dengan sifat-sifat khusus yang menarik, yang memelihara sifat tersebut melalui penampilan mereka. Seperti dalam berpenampilan pembentukan citra diri menjadi kepentingan bagi perempuan ( Burton,2000:128 ).

Gambar 4.3 Kostum (Yama Carlos) Yama sehari hari

Analisis :

Pada potongan gambar 4.3 diatas, terlihat seorang laki laki dengan sorot mata yang tajam dan senyuman yang sinis adalah tokoh cerita ( Yama Carlos ) Yama. Dengan pilihan kostum kaus oblong dan jaket kulit yang garang merupakan cerminan dari seorang pria yang sebenarnya. Kostum yang sangat menunjukkan sisi maskulin yang terawat serta sangat nyentrik dan dikenakan dalam kesehariannya merupakan karakter seorang pria yang maskulin.

4.2.1.2 Setting

Penggalan Scene 25 (1)

Gambar 4.4 Kamar Mandi Yama

Pada potongan gambar 4.4 diatas terlihat Tina didalam bath-up kamar mandi Yama dan Yama sedang berdiri dihadapannya merupakan penggalan dari scene tersebut. Terlihat dalam gambar, Tina dalam posisi duduk dan menyandarkan kepalanya di tepi bath up sambil memegang baju dan selimut, sedangkan Yama berdiri bertolak pinggang dihadapannya. Tina terlihat terkulai lemas tak berdaya setelah berhasil diperkosa secara paksa dan disiksa dengan kejam oleh Yama dan Yama hanya diam melihat keadaan Tina.

4.2.1.3 Dialog

Tidak semua dialog dalam film ini yang akan dibahas, melainkan hanya beberapa dialog saja yang dapat menampilkan representasi kekerasan seksual dalam film Virgin 2 ini dengan tokoh Tina dan Yama melalui symbol- simbol yang terkait dengan kode-kode sosial didalamnya. Dalam menganalisis dialog, ditampilkan per-scene secara keseluruhan agar dapat sekaligus memahami konteks pada dialog.

Potongan Gambar Adegan Kekerasan Seksual Penggalan scene 7

Visual : Internal. Kamar Tina – Malam

Long Shot (LS) Terlihat dengan jelas pada gambar diatas Tina sedang ditarik dan dipeluk erat sampai dengan posisi Tina menindihi kekasih ibunya, hal ini yang menyebabkan ibu Tina salah faham mengira Tinalah yang menggoda kekasihnya karena posisi Tina yang sedang menindihi kekasih ibunya dalam kamar Tina.

Dialog :

Kekasih Ibu Tina : Siniii om bantuin…

Tina : Jangan oomm.. ( sambil mengancingkan bajunya yang ditarik paksa oleh kekasih ibunya tersebut ) Kekasih Ibu Tina : Siniii…( sambil menarik baju Tina dan mendekap

Tina dan menarik Tina hingga possisi Tina berada tepat diatasnya )

Ibu Tina : Tinaaaaaa !!!!! (berteriak karena kaget dan marah memergoki Tina dan kekasihnya dalam kamar Tina) Ngapain sich kamu disini? Keluar loe!!

( Ibu Tina mempertanyakaan kepada kekasihnya dan berteriak marah sambil menangis ).

Ngapain sich ?

Kekasih Ibu Tina : Dia yang mulai ( sambil menunjukkan jari kearah Tina ).

Ibu Tina : Kamu udah sering ya maki-maki dia? Tina : Aku nggak pernah…

Ibu Tina : Ngapain sich kamu?

Aku doang nggak cukup??!!!

Dasar penipu!! Keluar !!! (memaki kekasihnya) Ibu Tina : Denger yah.. denger yah…??!!

Dia itu pacar mama bukan pacar kamu!!! (berteriak marah dan menampar Tina) Tina : Dia yang mulai…

Ibu Tina : Keluar kamu!!! Pergi…Pergiii…..!!!!

Analisis :

Bahwa dalam penggalan scene dan dialog dari scene 7 diatas, menggambarkan kekerasan yang nyata dan berupa kekerasan fisik karena tampak sangat jelas adegan saat melakukan kekerasan dan kekerasan ditujukan pada fisik korban . Dan dikarenakan adanya pemaksaan yang menjurus kearah hubungan seksual yang tidak diinginkan oleh korbannya, maka dapat disebut kekerasan seksual.

Pada dialog : “siniii oomm bantuinnn….” ,“Jangan ommm…”, “siniiii…..”, kekasih ibu Tina memaksa Tina untuk membantu mengancingkan baju yang dikenakan Tina namun bukan untuk dikancingkan

melainkan menariknya dengan paksa kemudian mendekap erat tubuh Tina dan dibaringkan tepat diatasnya. Pada kalimat “Jangan omm…”, berarti Tina tidak menginginkan hal itu terjadi. Karenanya adegan dan dialog dari scene 7 ini disebut kekerasan seksual yang nyata dan merupakan kekerasan fisik.

Penggalan scene 25 (1)

Visual : Internal. Kamar Yama - Malam

Gambar 4.6 Tina saat diperkosa oleh Yama

Close Up (CU) Terlihat dalam potongan gambar , Yama sedang berusaha melucuti pakaian Tina dan memperkosa Tina secara paksa. Dan terlihat raut wajah Tina yang mencoba berontak namun tak berdaya karena Tina dalam kondisi mabuk setelah sebelumnya dicekoki minuman oleh Yama saat berkenalan dengan Yama di tempat hiburan malam.

Dialog: ---

Analisis :

Bahwa dari penggalan scene 25 diatas merupakan representasi dari kekerasan yang dilakukan Yama kepada Tina. Kekerasan yang dilakukan Yama pada scene ini termasuk dalam kekerasan fisik karena berupa tindakan yang menyebabkan korbannya (Tina) merasakan tersakiti dan perbuatan kekerasan Yama kepada Tina dilakukan dengan paksa sehingga terlibat dalam suatu hubungan seksual yang tidak diinginkan oleh korbannya.

Dalam adegan kekerasan yang dilakukan oleh Yama kepada Tina diatas, sama sekali tidak ada dialaog diantara mereka. Itu dikarenakan keedaan Tina saat diperkosa oleh Yama dalam keadaan mabuk berat setelah sebelumnya dicekoki minuman keras oleh Yama saat perkenalan dengan Tina ditempat hiburan malam.

Penggalan Scene 25 (2)

Visual : Internal. Kamar Yama-Malam

Gambar 4.7 Yama menjambak rambut Tina

Longshot (LS) potongan gambar dari scene 25 diatas terlihat sangat jelas Yama memperlakukan Tina dengan sangat kejam yaitu dengan menjambak rambut Tina, dan Tina dengan kondisi pakaian yang sudah setengah telanjang, berteriak serta menangis kesakitan.

Dialog :

Yama : Oww..oww.oww…

Mau kemana sayaaaangg…..???? (sambil menjambak dan mendoromg Tina kekamar mandi)

Analisis:

Pada gambar diatas, menggambarkan salah satu tindakan kekerasan seksual yang dilakukan oleh Yama secara nyata, yaitu dengan menjambak rambut dan melucuti pakaian Tina , ini termasuk bentuk kekerasan seksual karena objek tidak menginginkan kejadian tersebut terjadi terhadap dirinya. Namun hal ini juga terjadi karena Tina sebelumnya meminum alkohol yang diberikan Yama dan Tina juga mengenakan celana pendek ( hot pants ) yang terlalu seksi, sehingga mengundang niat jahat dari pria.

Penggalan Scene 29

Visual : Internal. Kamar Yama - Pagi

Close up (CU) terlihat pada potongan gambar dari scene 29 ini, Yama memaksa Tina untuk menelan obat yang dikeluarkan dari saku celana Yama, yang diperkirakan adalah obat tidur atau obat psikotropika lainnnya agar Tina tetap terkulai lemas tak berdaya sehingga Yama dapat melancarkan niat jahat yang selanjutnya yaitu menjual Tina pada klien Yama yang tidak lain adalah para Hidung belang.

Dialog :

Yama : Sakit loe??? ( Yama mengeluarkan obat dari saku celananya) Ayo, telen..telen.. teleeeennn!!!!

(sambil memasukkan secara paksa obat tidur kemulut Tina dengan mencengkram wajah Tina).

Analisis :

Potongan scene dan dialog diatas menggambarkan kekerasan yang dilakukan Yama pada Tina secara nyata. Dan kekerasan ini termasuk dalam kekerasan fisik sekaligus kekerasan mental / psikologis. Disebut kekerasan fisik karena pelaku kekerasan menyakiti fisik korbannya dan bisa juga disebut kekerasan psikologis karena obat yang diberikan Yama pada Tina mempengaruhi psikologis Tina sehingga membuat Tina tidak sadarkan diri, terkulai lemas dan linglung.

Penggalan Scene 32 (1)

Visual : Internal.Pelataran Kamar Klien Yama – Malam

Gambar : Yama menjual Tina secara paksa kepada hidung belang

Medium Shot (MS) pada potongan gambar dari scene 32 diatas terlihat dari belakang seorang pria yang sedang berdiri membukakan pintu, dan tampak juga Yama mencengkram wajah Tina, Tina terlihat memejamkan mata dan sangat lemas.

Dialog :

Yama : Malem boss…(sambil mencengkram wajah Tina dan akan membantu Tina masuk kedalam kamar kliennya).

Klien : Masuk….! Eeiitt…oowww… Tunggu diluar yah…. Yama : Santai boss…have fun yah…satu jam !!

Analisis:

Dari potongan scene dan dialog dari scene 32 diatas menggambarkan kekerasan seksual yang nyata dilakukan oleh pelaku kekerasan terhadap korbannya dengan mengumpankan korban (Tina) untuk melayani nafsu seksual dari kliennya, setelah sebelumnya Yama puas memperkosa dan menyiksa Tina. Hal ini menunjukkan kepribadian Yama sebagai seorang pria yang hiper seks dan kejam , hal itu dilakukan untuk tujuan nafsu seksualnya dan untuk mendapatkan uang dengan menghalalkan segala cara yaitu dengan menjual Tina kepada hidung belang.

Penggalan Scene 32 (2)

Visual : Internal. Kamar Klien Yama – Malam

Medium Shot (MS) tampak dalam potongan gambar dari scene 32 diatas, Tina berada didalam kamar bersama seorang Om-om yang tidak lain adalah klien Yama yang sedang berusaha merayu dan memaksa Tina melayani nafsu seksualnya. Tina mengenakan pakaian seragam SMU putih abu-abu dilengkapi badge Osis disaku sebelah kirinya.

Dialog :

Klien Yama : Tadi disekolah belajar apa? (sambil merayu Tina) Tina : Saya bukan pelacur omm…

Klien Yama : Siapa yang bilang kamu pelacur?

Kamu itu pelajar yang baik…Rajin lagii…(sambil membuka kancing baju Tina)

Tina : Saya bukan pelacur…. AAAArrrgghhh…!!! (berteriak karena ditarik paksa oleh klien Yama)

Analisis :

Jika dilihat dari potongan gambar dan dialog dari scene 32, terlihat jelas Tina sedang dirayu secara paksa oleh klien Yama serta ditarik paksa saat Tina berusaha berontak. Hal tersebut merepresentasikan kekerasan seksual yang nyata dilakukan oleh pelaku terhadap korbannya karena memaksakan korbannya untuk terlibat dalam suatu hubungan seksual yang tidak diinginkan oleh Tina sebagai korban kekerasan.

Penggalan Scene 36

Visual : External. Diparkiran mobil – Malam

Gambar 4.10 Tina ditampar oleh Yama karena berusaha melarikan diri

Medium Shot (MS) terlihat jelas Tina ditampar oleh Yama. Tina berusaha kabur dari Yama karena tahu Tina akan dijual lagi oleh Yama pada klien-klien Yama yang lain. Tapi sebelum Tina berhasil kabur, Yama memergokinya kemudian mengejar Tina sambil berteriak dan menampar Tina.

Dialog:

Yama : Loe jangan kemana-mana yah!!! Tina : Hikks..hikss (menangis terisak).

Analisis :

Jika dilihat dari penggalan scene dan dialog dari scene 36 diatas, tampak jelas perlakuan kekerasan yang dilakukan Yama kepada Tina karena Tina menolak untuk dijual lagi pada klien Yama yang lainnya. Tina diperlakukan Yama seperti binatang, Yama sama sekali tidak berbelas kasihan kepada Tina yang hanya seorang gadis kecil yang lemah

Perlakuan Yama terhadap Tina diatas menggambarkan bagaimana cara laki-laki memanfaatkan seorang gadis seperti dengan mengumpankan Tina sebagai penghasil uang dengan cara menjualnya kepada para hidung belang.

Laki-laki sebagai individual maupun kelompok memiliki kepentingan material dan menikmati penindasan terhadap perempuan. Sebagai kelamin mereka mempunyai akses yang lebih baik ke pendidikan, pekerjaan dan upah yang lebih baik. Mereka tak memikul dua beban kerja upahan dan bururh domestic gratis, karena situasi ekonomi mereka yang lebih baik mereka mempunyai akses seksual terhadap perempuan, melalui industri seksual. Penindasan perempuan dalam masyarakat social membawa laki-laki menerima keistimewaan yang melembaga dan keuntungan terhadap perempuan (WordPress.com)

Penggalan Scene 80

Visual : Internal. Kamar Yama – Malam

Gambar 4.11 Yama tampak sangat kejam memperlakukan Tina.

Dialog :

Yama : Sini loe…!!!! (sambil mencekik leher Tina, kemudian menjambak) Tina : Aaaaarrgghh jangaaannn….!!!

Yama : Mau kemana loee??? Tina : Pipis….

Analisis :

Dialog diatas merupakan kata-kata paksaan yang diucapkan Yama sembari menyiksa Tina, Yama merasa sangat optimis mendapatkan Tina secara paksa dan kemudian dapat melampiaskan nafsu seksual dalam dirinya.

Bahkan Yama suadah tidak peduli lagi walaupun harus dengan menggunakan cara yang kejam terhadap Tina.

Hal ini merupakan simbol sebagai penandaan bahwa Yama adalah pria yang keji, dan juga mampu melakukan tindakan-tindakan yang tidak wajar untuk memperoleh apa yang diinginkannya.

Sebenarnya, satu-satunya jalan bagi perempuan ataupun kaum yang tertindas untuk memenangkan pembebasan adalahdengan melawan untuk sebuah system baruyang demokratik- masyarakat yang berfungsi untuk menemukan kebutuhan mayoritas orang dan lingkungan lebih baik dari minoritas yang haus keuntungan.

Dokumen terkait