• Tidak ada hasil yang ditemukan

Paguyuban dan Patembayan (Ferdinand Tonnies, 1967)

Dalam dokumen sma11sos Sosiologi Suhardi (Halaman 166-169)

Bab V Klasifikasi Kelompok Sosial dalam Masyarakat

E. Paguyuban dan Patembayan (Ferdinand Tonnies, 1967)

lih; hidup di desa ataukah di kota? Hi- dup di desa biasanya aman, tenteram, damai, suka bergotong-royong, dan tenang, sedangkan hidup di kota terasa bising, sibuk, padat penduduk, penuh polusi, dan setiap orang sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri. Mungkin di antara Anda, ada yang memilih kehi- dupan sederhana di desa. Mungkin ju- ga ada yang lebih senang kehidupan di kota. Apabila Anda menyukai kehi- dupan yang guyub dan bergotong- royong, maka selera Anda sama de- ngan Ferdinand Tonnies (1967).

1 Kelompok acuan adalah kelompok yang men- jadi idola seseorang.

2 Tidak semua orang sikapnya mengacu kepada kelompoknya sendiri.

3 Kelompok acuan dapat menjadi inspirasi bagi cita-cita seseorang.

4 Keanggotaan seseorang secara fisik pada suatu kelompok sosial sering tidak mencerminkan acuan nilai-nilai yang diserap.

5 Kelompok acuan dapat memengaruhi perkem- bangan kepribadian seseorang.

No. Pernyataan S TS R

Tes Skala Sikap

Gambar 5.6 Keluarga adalah bentuk paguyuban, setiap anggotanya berhubungan akrab.

Sosiolog Jerman ini membedakan kelompok sosial menjadi dua tipe, yaitu paguyuban atau komunitas gemeinschaft dan patembayan atau komunitas gesellchaft. Pembedaan kedua tipe ini, berdasarkan sifat hubungan para anggota kelompok.

1. Paguyuban

Kelompok sosial yang tergolong dalam tipe paguyuban adalah keluarga, kekerabatan, rukun tetangga, dan teman sepermainan. Setiap anggota diikat oleh hubungan batin yang murni, alamiah, kekal, serta didasari oleh rasa cinta dan kesatuan batin. Ibarat tubuh manusia, setiap bagian (organ) saling ber- hubungan secara erat dan masing-masing menjalankan fungsinya. Oleh karena itu, dalam paguyuban terjadi hubungan yang bersifat organis di antara para anggotanya. Setiap anggota dalam paguyuban dapat diibaratkan sebagai organ- organ dalam sebuah organisme.

Hubungan antaranggota kelompok sosial yang bersifat paguyuban ditandai oleh tiga ciri utama, yaitu intim, privat, dan eksklusif. Intim adalah hubungan yang sangat dekat, akrab, dan mesra. Hubungan privat bersifat pribadi atau khusus untuk beberapa orang saja. Adapun hubungan eksklusif hanya melibatkan pihak pertama dan kedua, dan tidak melibatkan pihak ketiga.

Anggota kelompok sosial yang berupa paguyuban memiliki kemauan ber- sama, sikap saling pengertian, dan terdapat kaidah-kaidah interaksi. Keber- samaan itu membuat hubungan antaranggota bersifat menyeluruh sekaligus melibatkan semua aspek kehidupan. Akibatnya, konflik yang mungkin terjadi akan sulit diatasi karena setiap konflik akan menjalar ke bidang-bidang lain. Hal seperti ini masih terjadi di desa-desa. Ibarat sebatang jarum jatuh di ujung selatan desa, maka kejadian itu akan diketahui sampai ke ujung utara.

Paguyuban terdiri atas tiga macam, yaitu paguyuban karena ikatan darah, paguyuban karena tempat tinggal, dan paguyuban karena kesamaan pikiran. Paguyuban karena ikatan darah adalah ikatan kelompok sosial berdasarkan keturunan atau darah, contohnya adalah keluarga dan kelompok kekerabatan. Paguyuban karena tempat tinggal adalah kelompok sosial yang beranggotakan orang-orang yang saling berdekatan tempat tinggalnya. Mereka dapat saling menolong dan bergotong-royong dalam menghadapi berbagai hal, walaupun berasal dari latar belakang yang berbeda, contohnya adalah Rukun Tetangga, Rukun Warga, dan Kelompok Dasa Wisma. Adapun paguyuban karena ikatan pikiran beranggotakan orang-orang memiliki kesamaan ideologi, jiwa, dan pikiran sama. Orang-orang ini tidak harus tinggal berdekatan apalagi memiliki hubungan darah, contohnya adalah para penganut paham komunisme yang menyebar di seluruh dunia, begitu pula ideologi-ideologi lain di dunia. Ikatan sosial paguyuban jenis ketiga ini tidak sekuat kedua tipe yang disebut dahulu.

2. Patembayan

Kelompok sosial yang tergo- long dalam tipe patembayan di- tandai dengan sifat hubungan tidak intim di antara para anggotanya. Setiap anggota hanya terikat secara lahiriah dan tidak ada hubungan batin (perasaan). Keutuhan kelom- pok seperti ini hanya bersifat jangka pendek (sementara). Para anggota berhubungan secara resmi berda- sarkan kesepakatan timbal balik.

Patembayan merupakan kehidupan publik. Anggota-anggotanya adalah orang yang kebetulan hadir bersama tetapi masing-masing tetap berdiri sendiri. Oleh karena itu, patembayan bersifat sementara dan semu. Hubungan anggota- anggota patembayan bersifat kontrak dan strukturnya bersifat mekanis. Dalam hubungan yang bersifat kontrak, seolah-olah ikatan antaranggota berdasarkan perjanjian semata. Hubungan antaranggota kelompok patembayan bisa diibaratkan seperti dua orang yang mengadakan perjanjian atau kontrak jual beli rumah. Keduanya berhubungan semata-mata untuk kepentingan jual beli yang sifatnya sesaat. Mereka berbicara secukupnya sebagaimana seorang pedagang dan pembeli. Setelah urusan selesai, maka selesai pula hubungan ke- duanya. Kelompok sosial seperti ini memiliki struktur seperti mesin yang bersifat mekanis. Apabila salah satu bagian dalam mesin rusak, maka harus segera diganti agar mesin bisa kembali berfungsi. Begitu pula dalam kelompok sosial dengan struktur patembayan. Keuntungan dari kelompok patembayan adalah jika terjadi konflik antaranggota kelompok, maka persoalannya dapat dibatasi pada bidang-bidang tertentu. Sikap antaranggota tidak akrab dan lebih mengutamakan untung rugi. Hubungan seperti ini terjadi pada masyarakat modern yang sudah kompleks.

Sifat Hubungan a. personal b. informal c. tradisional d. sentimental e. umum Paguyuban Patembayan a. impersonal b. formal, kontraktual c. utilitarian d. realistis, ketat e. khusus

Gambar 5.7 Hubungan dalam organisasi perusahaan bersifat tidak intim dan sementara.

Sebagai contoh, Anda sedang menawar harga baju di toko. Hubungan Anda dengan penjual baju bersifat sementara. Anda juga dapat menanyakan beberapa pertanyaan lain seputar baju yang akan Anda beli. Akan tetapi, tidak mungkin Anda berakrab-akrab seperti seorang sahabat. Contoh lain kelompok sosial patembayan adalah berbagai organisasi resmi, seperti sekolah, perusahaan, dan lain-lain. Hubungan antaranggota organisasi bersifat sementara dan tidak akrab.

F. Kelompok Solidaritas Mekanis dan Kelompok Solidaritas Organis

Dalam dokumen sma11sos Sosiologi Suhardi (Halaman 166-169)