4.5 Interpretasi Data
4.5.4 Pandangan Mahasiswa Terhadap Fasilitas Kebersihan Yang Di Sediakan Pihak Universitas Sumatera Utara
Pandangan adalah sebuah proses saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris guna memberikan arti bagi mereka. Individu sering kali di dasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi bisa terletak dalam diri membentuk persepsi, dalam diri atau objek target yang diartikan, atau dalam konteks dimana pandangan itu di buat.
Kenyamanan dan perasaan nyaman adalah penilaian kompehernsip seseorang terhadap lingkungannya. Kenyamannan tidak dapat terwakili oleh satu angka tunggal. Manusia memiliki kondisi lingkungan berdasarkan rengsangan yang masuk kedalam dirinya melalui keeman indra melalu saraf dan dicerna otak untuk di nilai. Dalam hal ini yang terlibat tidah hanya fisik biologis, manun juga perasaan, suara, cahaya, bau, suhu, dan lain-lain. Rangsangan di tangkap sekaligus lalu di olah otak, kemudian otak akan memberikan penilaian relatif apakah kondisi itu nyaman atau tidak. Ketidak nyamanan di satu faktor dapat di tutupi oleh faktor lainnya. (satwiko, 2009:21-22)
Pandangan yang ingin penulis sampaikan dalam penelitian ini adalah bagaimana kemudian tanggapan mahasiswa terhadap kebersihan yang ada di Universitas Sumatera Utara dalam hal ini adalah Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Untuk gambaran mengenai persepsi mahasiswa terhadap fasilitas kebersihan di Fakultas Kesehatan Masyarakat penulis telah melakukan wawancara dengan beberapa mahasiswa diantaranya adalah Nur sania, Asbi Syahreza, Maulidia Rahma, dan Dinda Faradiba. Berikut adalah petikan wawancara mereka mengenai persepsi terhadap fasilitas dan kebijakan kebersihan yang ada di Fakultas Kesehatan Masyarakat:
Wawancara dengan Nur Sania Harahap
“ menurut saya sih tidak terlalu di sediain, soalnya sapu itu gak pernah ada berkeliaran dimana-mana, tapi petugas penyapu selalu menyapu jadi sampah tidak nampak banyak di lantai itu. Tangga juga selalu di pel oleh petugas jadi selalu terlihat bersih. Fasilitas yang di sediain oleh piham kampus itu berupa tong sampah saja.”
(Sumber: hasil wawancara tanggal 1 Oktober 2015) Wawancara dengan Asbi Syahreza Putra
“Ada bang, kampus memberikan fasilitas untuk menunjang kegiatan yang dilakukan oleh bank sampah ini bang seperti, alat-alat kebersihan, tempat untuk berkumpulnya komunitas bank sampah yaitu semacam sekretariat gitu bang”.
(Sumber: hasil wawancara tanggal 1 Oktober 2015) Wawancara Dengan Maulidia Rahma Utami
“Pihak fakultas sih sebenarnya memberikan fasilitas-fasilitas yang dapat di gunakan mahasiswa untuk menjaga kebersihan lingkungan kampus bang khususnya di Fakultas Kesehatan Masyarakat ini. Cuma belum semua mahasiswa memanfaatkan fasilitas tersebut
bang”.
(Sumber: hasil wawancara tanggal 2 Oktober 2015) Wawancara dengan Dinda Faradiba Lubis
“Di Fakultas Kesehatan Masyarakat bang pihak fakultas telah memberikan fasilitas -fasilitas kebersihan seperti tong sampah, sapu, dan alat kebersihan lainnya. Tapi ini tiak merata bang soalnya di kamar mandi tidak ada alat kebersihannya bang. Seperti tempat sampah, apalagi kan kalau cewek bang kan banyak sampah yang mau di buang, kalau di buang ke wc kan bisa tersumbat bang. Yah kalau bisa merata lah bang pengadaan fasilitasnya biar tidak
tercemari lingkungan kampus ini”.
(Sumber: hasil wawancara tanggal 2 Oktober 2015)
Untuk gambaran mengenai persepsi mahasiswa terhadap fasilitas kebersihan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik penulis telah melakukan wawancara dengan beberapa mahasiswa diantaranya adalah Hary Cahya Purnama, Yusria Aqmarina, Anggi Wardhani, dan Hamum Reza Berikut adalah petikan wawancara mereka mengenai persepsi terhadap fasilitas dan kebijakan kebersihan yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik:
“Menurut saya bang kalau fasilitas kebersihan yang di berikan oleh pihak Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik sudah ada bang, seperti tong sampah, sapu, bahkan petugas kebersihan sudah ada di sediakan oleh pihak kampus. Tapi bang mahasiswa kurang dalam memanfaatkan fasilitas yang di berikan kampus, ini terlihat dari masih banyaknya mahasiswa yang membuang
sampah bekas konsumsinya sembarangan bang”.
(Sumber: hasil wawancara tanggal 28 September 2015) wawancara dengan Yusria Aqmarina
“fasilitas yang di berikan kampus sih ada bang, tapi hal ini tidak begitu merubah pola
pikir mahasiswa sini untuk lebuh sadar dalam menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu fasilitas yang di berikan belum lengkap bang menrut saya, seperti tidak adanya tempat sampah dan sapu di kamar mandi bang. Maunya kan kalau bisa pihak kampus lebih bisa melengkapinya bang agar kampus ini bisa terjaga kenbersihanya. Juga buat peraturan atau pun sangsi apabila membuang sampah sembarangan biar mahasiswa tidak lagi membuang sampah sembarangan
bang”.
(Sumber: hasil wawancara tanggal 29 September 2015)
Wawancara dengan Anggi Wardhani
“Yang ku lihat bang fasilitas yang di sediakan pihak Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ini sudah lumayan lengkap bang, bahakan sekarang sudah ada petugas kebersihan yang di sediakan oleh pihak kampus. Hal ini tetntu saja menjadikan lingkungan kampus menjadi lebih bersih bang, walaupun terkadang masih ada juga sampah yang berserakan di seputaran kampus ini di sebabkan oleh beberapa mahasiswa yang belum peduli akan menjaga kebersihan lingkungannya. Maunya pihak kampus membuat peraturan tentang pentingnya menjaga kebersihan bang. Agar kampus lebih terlihat rapi dan nyaman untuk di jadikan tempat menimba
ilmu”.
(Sumber: hasil wawancara tanggal 28 September 2015) Wawancara dengan Hamum Reza
“Dalam menjaga kebersihan dilingkungan kampus Fisip, saat ini memang telah disediakan fasilitas fasilitasnya seperti tempat sampah dibeberapa titik, peralatan kebersihan dsb. Namun saya kira kuntitasnya masih minim, dan terkesan tidak terawat. Karena jumlah tempat sampah yang sedikit membuat mahasiswa malas untuk berjalan menghampirinya, ditambah mereka juga berpikir bahwa ada petugas kebersihan yang nantinya akan membersihkan. Secara keseluruhan saya kira fasilitas yang diberikan cukup baik. Selain itu kampus juga didukung oleh beberapa kebijakan dari tiap jurusan untuk melakukan penanaman
pohon, hal ini membuat lingkungan terlihat lebih asri dan sejuk.”.
(sumber: hasil wawancara tanggal 29 September 2015)
Dari hasil wawancara di atas dapat kita lihat bahwa persepsi atau tanggapan mahasiswa terhadap kebersihan kampus secara garis besar bisa di katakan sudah cukup baik. Hal itu tentunya menjadi sesuatu hal yang positif bagi pihak Universitas dimana pihak Universitas bisa dikatakan berhasil dalam menerapkan kebijakannya meskipun tidak secara keseluruhan berhasil, penyebabnya adalah kurangnya kesadaran mahasiswa terhadap kebersihan itu sendiri. Inilah yang menjadi tugas pihak Universitas bagaimana caranya agar bisa mengatur itu semua, dimulai dari menanamkan kesadaran bagi mahasiswa dan masyarakat kampus akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kampus serta menjadi tanggung jawab Universitas juga untuk membudayakan kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan.