• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Mahasiswa Terhadap Kebersihan Lingkungan Kampus (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Mahasiswa Terhadap Kebersihan Lingkungan Kampus (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Amos Neolaka. 2008.Kesadaran Lingkungan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi, 1999. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

Azhari , Akyas. (2004). Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta: Teraju.

Bahrudin Supardi. 2019. Berbakti Untuk Bumi, Bandung: Rosdakarya.

Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya. Airlangga Universitas Press. Dasar.Depertemen Pendidikan Nasional. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2000 Gea, Antonius, dkk. 2002. Character Building I: Relasi dengan Diri Sendiri. Edisi Revisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Gerungan, W.A. , 1987, Psikologi Sosial, Bandung : Eresco

Harum M. Huasein. 1993.Lingkungan Hidup: Masalah Pengelolaan dan Penegakan Hukumnya, Jakarta: PT. Bumi Aksara,

Ibrahim, Rusli. (2001). Landasan Psikologis Pendidikan Jasmani di Sekolah.Tim

Nadjmuddin Ramly.2005.Membangun Lingkungan Hidup yang Harmonis & Berperadaban.Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu

Meleong, Lexy. 2006. Penelitian Kualitatif . Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Nawawi, Hadari. 1995. Instrumen Penelitian Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University press.

(2)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan melakukan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dapat diartikan sebagai pendekatan yang menghasilkan data, tulisan, dan tingkah laku yang di dapat dari apa yang diamati. Pendekatan kualitatif juga dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik (utuh) misalnya tentang perilaku, tindakan motivasi dan lain-lain (Moleong, 2006:6).

Menurut (Nawawi, 1995:2), ciri-ciri penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:

1. Sumber data dalam kondisi sewajarnya

2. Data yang dikumpulkan bersifat deskriptif berupa uraian-uraian atau kalimat-kalimat yang menginformasikan mengenai keadaan sebagaimana adanya sumber data dalam hubungannya dengan masalah yang diteliti.

3. Dalam penelitian kualitatif baik proses maupun hasil sama pentingnya.

4. Analisis data dilakukan terus menerus sejak awal dan selama proses penelitian berlangsung.

3.2 Lokasi Penelitian

(3)

3.3. Unit analisis dan informan

Unit analisis adalah satuan yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian (Arikunto, 1999:132). Adapun unit analisis dalam penelitian ini adalah para siswa dan guru yang dianggap berkompeten untuk menjadi informan dalam penelitian ini.

Informan adalah subjek yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian (Bungin, 2007 : 76). Adapun informan dalam penelitian ini adalah :

1) Mahasiswa stambuk 2014 Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2) Mahasiswa stambuk 2014 Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang aktif di organanisasi Lingkungan.

3.4 Tekhnik pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dapat di bedakan atas dua bagian yaitu data primer dan data sekunder : 1. Data primer

Teknik pengumpulan data primer adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian langsung ke lokasi penelitian untuk mencari data-data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara :

(4)

para infoman ketika melakukan wawancara di lokasi penelitian tanpa ikut terlibat langsung didalam pekerjaan yang mereka laksanakan setiap harinya.

b) Wawancara mendalam, yaitu peneliti melakukan Tanya jawab secara langsung dengan para informan. Agar wawancara terarah maka digunakan instrument guide atau pedoman wawancara yang berupa urutan-urutan daftar pertanyaan sebagai acuan bagi peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan.

c) Dokumentasi, dilakukan dengan menggunakan kamera foto untuk mengabadikan hal-hal yang tidak terobservasi serta aktivitas masyarakat atau perilaku para mahasiswa ketika beraktivitas.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian. Pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini dilakukan dengan cara studi kepustakaan, pencatatan dokumen yaitu dengan cara mengumpulkan data mengambil referensi, dokumen, majalah, jurnal dan bahan dari situs internet yang dianggap relevan dengan masalah yang diteliti.

3.5 Interpretasi Data

Setelah data selesai dikumpulkan dengan lengkap dari lapangan tahap berikutnya yang harus dilakukan adalah interpretasi data.Ini adalah tahap yang penting dan menentukan. Pada tahap inilah data dikerjakan dan dimanfaatkan dengan sedemikian rupa sampai berhasil menyimpulkan kebenaran yang berguna untuk menjawab persoalan yang diajukan dalam penelitian.

(5)

ditelaah kemudian tahap selanjutnya adalah mereduksi data yaitu melalui pembuatan abstrtaksi yang merupakan usaha membuat rangkuman inti.

3.6 Keterbatasan Penelitian

Adapun kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pelaksaan penelitian ini adalah :

1. Faktor internal, merupakan kendala-kendala yang berasal dari dalam peneliti yang meliputi keterbatasan waktu peneliti dan sedikitnya literatur. Dalam hal ini peneliti belum dapat mendeskripsikan penelitian ini secara komprehensif dan mendalam sehingga penyajian data dan analisis masih belum maksimal.

(6)

BAB IV

DESKRIPSI LOKASI DAN INTERPRETASI DATA

4.1 Sejarah dan Gambaran Umum Universitas Sumatera utara

Sejarah Universitas Sumatera Utara (USU) dimulai dengan berdirinya Yayasan Universitet Sumatera Utara pada tanggal 4 Juni 1952. Pendirian yayasan ini dipelopori oleh Gubernur Sumatera Utara untuk memenuhi keinginan masyarakat Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya. Yayasan ini diurus oleh suatu Dewan Pimpinan yang diketuai langsung oleh Gubernur Sumatera Utara, dengan susunan sebagai berikut: Abdul Hakim (Ketua); Dr. T. Mansoer (Wakil Ketua); Dr. Soemarsono (Sekretaris/Bendahara); Ir. R. S. Danunagoro, Drh. Sahar, Drg. Oh Tjie Lien, Anwar Abubakar, Madong Lubis, Dr. Maas, J. Pohan, Drg. Barlan, dan Soetan Pane Paruhum (Anggota). Sebenarnya hasrat untuk mendirikan perguruan tinggi di Medan telah mulai sejak sebelum Perang Dunia-II, tetapi tidak disetujui oleh pemerintah Belanda pada waktu itu. Pada zaman pendudukan Jepang, beberapa orang terkemuka di Medan termasuk Dr. Pirngadi dan Dr. T. Mansoer membuat rancangan perguruan tinggi Kedokteran. Setelah kemerdekaan Indonesia, pemerintah mengangkat Dr. Mohd. Djamil di Bukit Tinggi sebagai ketua panitia. Setelah pemulihan kedaulatan akibat clash pada tahun 1947, Gubernur Abdul Hakim mengambil inisiatif menganjurkan kepada rakyat di seluruh Sumatera Utara mengumpulkan uang untuk pendirian sebuah universitas di daerah ini.

(7)

berdirinya terdiri dari: Dewan Kurator, Presiden Universitas, Majelis Presiden dan Asesor, Senat Universitas, dan Dewan Fakultet. Sebagai hasil kerja sama dan bantuan moril dan material dari seluruh masyarakat Sumatera Utara yang pada waktu itu meliputi juga Daerah Istimewa Aceh, pada tanggal 20 Agustus 1952 berhasil didirikan Fakultas Kedokteran di Jalan Seram dengan dua puluh tujuh orang mahasiswa diantaranya dua orang wanita. Tanggal 20 Agustus 1952 telah ditetapkan sebagai hari jadi atau Dies Natalis USU yang diperingati setiap tahun. Kemudian 2 tahun berikutnya fakultas yang ada kemudian bertambah dengan berdirinya Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (1954), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (1956), dan Fakultas Pertanian (1956).

Pada tanggal 20 November 1957, USU diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Dr. Ir. Soekarno menjadi universitas negeri yang ketujuh di Indonesia. Dan seiring dengan berjalannya Universitas Sumatera Utara terus melakukan penambahan fakultas seperti Fakultas Kedokteran Gigi (1961), Fakultas Sastra (1965), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (1965), Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik (1982), Sekolah Pascasarjana (1992), Fakultas Kesehatan Masyarakat (1993), Fakultas Farmasi (2007), Fakultas Psikologi (2008), dan Fakultas Keperawatan (2009).

(8)

Peternakan USU di Banda Aceh. Kemudian disusul berdirinya Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Medan (1964), yang sekarang berubah menjadi Universitas Negeri Medan (UNIMED) yang embrionya adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USU. Setelah itu, berdiri Politeknik Negeri Medan (1999), yang semula adalah Politeknik USU.

4.2 Pimpinan Universitas

Adapun pimpinan universitas dari tahun 1958 – sekarang adalah :

1957-1958 Prof. Dr. Ahmad Sofian, Presidium

1958-1962 Z. A. Soetan Koemala Pontas, Ketua Presidium

1962-1964 Prof. Mr. Mahadi, Ketua Presidium

1964-1965 Ulung Sitepu, Presidium

1965-1966 Drg. Nazir Alwi, Rektor

1966 (Mei-Nov) Prof. Dr. S. Hadibroto, M.A., Pejabat Rektor

1966-1970 Dr. S. Harnopidjati, Rektor

1970-1978 Harry Suwondo, SH, Rektor

1978 (Mei-Juli) O. K. Harmaini, SE, Ketua Rektorium

1978-1986 Dr. A. P. Parlindungan, SH, Rektor

(9)

1994-2010 Prof. Chairuddin P. Lubis, D.T.M.&H., Sp.A.(K), Rektor

2010-2015 Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc.(CTM), Sp.A.(K)

4.3 Sejarah dan Perkembangan Fakultas Kesehatan Masyrarakat Dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

4.3.1 Sejarah Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Pada tahun 1982 di Indonesia baru didapati 2 (dua) buah Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) yaitu FKM UI di Jakarta (1965) dan FKM UNHAS di Ujung Pandang (1982). Pada saat itu kedua FKM tersebut belum mampu menghasilkan Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) sejumlah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan kesehatan di Indonesia. Oleh sebab itu dirasa perlu untuk menambah FKM di Indonesia yang lokasinya tersebar yaitu dengan mendirikan 3 (tiga) FKM lainnya yang menyebar di seluruh tanah air yaitu FKM UNAIR di Surabaya, FKM UNDIP di Semarang dan FKM USU di Medan.

Pada 1 Juni 1983 tiba di Medan dr. Does Sampoerno, MPH sebagai tim “Consortium Health Sciences (CHS)” untuk menjajaki kemungkinan dan perencanaan berdirinya FKM USU di

(10)
(11)

Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat (PSKM). Dasar pembukaan PSKM FK USU adalah SK Dirjen Dikti Depdikbud No. 11/Dikti/Kep/1985 tanggal 20 Maret 1985 tentang Pembukaan Program Studi Kesehatan Masyarakat pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Pada tanggal 9 April 1985 Rektor USU dengan SK No. 186/PT05/ SK/C.85 telah membentuk tim Pengelola Program Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran USU dengan susunan :

Penanggung jawab : dr. Bachtiar Fanani Lubis

Ketua : dr. Rozaini Nasution, SKM

Sekretaris Bidang Akademis : dr. Nasap Sembiring, SKM

Sekretaris Bidang Adm. & Keuangan : dr. Zainal Rasyid, SKM

Sekretaris Bidang Kemahasiswaan : dr. David H. Simanjuntak

(12)

Pada tahun akademik 1987/1988 mulai menerima mahasiswa lulusan SLTA melalui ujian SIPENMARU. Jumlah mahasiswa yang diterima pada tahun akademik tersebut adalah 58 orang, 38 orang lulusan SLTA dan 20 orang lulusan Akademi.

Berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0376/O/1993 tanggal 21 Oktober 1993 tentang pembukaan Fakultas Kesehatan Masyarakat pada Universitas Sumatera Utara berdirilah FKM USU sebagai fakultas ke-10 di Universitas Sumatera Utara. Peresmian pembukaan dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 25 Januari 1994.

Semula Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat menggunakan fasilitas gedung Fakultas Kedokteran USU berupa ruang kuliah, ruang komputer, ruang baca, dan ruang diskusi. Pada tahun 1988 secara keseluruhan Program Studi telah pindah ke gedung baru yang luasnya 2400 m2. Pada tahun 1996 FKM-USU mendapat tambahan gedung baru tiga lantai dengan luas 2400 m2, sehingga total luas gedung FKM-USU menjadi 4800 m2.Terhitung sejak 12 Januari 2009 ruang baca FKM USU dipindahkan dari lantai III ke lantai I gedung B dan berubah menjadi Pustaka Pusat USU Cabang FKM USU, dengan demikian pengelolaan dan fungsinya sudah sama dengan Pustaka Pusat USU. Disamping itu pada tanggal 17 Agustus 2009 telah diresmikan sarana belajar terbuka yang disebut dengan ”Sanggar Akademik” dengan luas 200 m2

.

(13)

pendapat persetujuan dalam rapat Dewan Pertimbangan Fakultas (DPF) tanggal 9 Mei 2006, diikuti dengan keluarnya Keputusan Rektor USU Nomor : 888/JO5/SK/PP/ 2006 tanggal 20 Juni 2006 tentang Penetapan Kurikulum Pendidikan Sarjana (S1) Program Studi Kesehatan Masyarakat Kelas Ekstensi pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, dan Keputusan Rektor USU Nomor : 889/JO5/SK/PP/2006 tanggal 20 Juni 2006 tentang Penetapan Kurikulum Pendidikan Sarjana (S1) Program Studi Kesehatan Masyarakat Kelas Reguler dan Reguler Mandiri pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. FKM USU mulai melaksanakan kurikulum baru yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), merujuk pada Pasal 37 ayat (2), Pasal 38 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 9 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional.

(14)

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Strata-1 (Kode PS : 201), Strata-2 (Kode PS : 13-101) dan Strata-3 (Kode PS : 13-001).

Sebagai tidak lanjut Evaluasi Diri terkait dengan Akreditasi Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Strara-1 yang telah disampaikan kepada BAN PT DepDikNas, juga telah dikunjungi oleh tim asesor BAN PT pada bulan Juli 2009 telah dilaksanakan Lokakarya Evaluasi Kurikulum dengan topik“Penyempurnaan Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi” pada tanggal 28

-29 Juli 2009 bertempat di Hotel Sibayak, Berastagi. Evaluasi kurikulum terus berlanjut di kampus FKM USU sampai telaah dan kajian secara substansi dan komprehensif menghasilkan kurikulum yang tepat dan bisa diterapkan sebagai instrumen Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Hasil reakreditasi Program Studi (S1) Kesehatan Masyarakat telah diperoleh berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor : 027/BAN-PT/Ak-XII/S1/IX/2009 tentang Status, Peringkat dan Hasil Akreditasi Program Sarjana di Perguruan Tinggi, tanggal11 September 2009, dengan nilai B.

(15)

759/JO5/SK/KP/2005, tanggal 23 Juni 2005. Sejak bulan Juli 2010 Dekan FKM USU digantikan Dr. Drs. Surya Utama, M.S berdasarkan SK Rektor USU Nomor 2048/H5.1.R/SK/SDM/2010, tanggal 7 Juli 2010.

DEKAN FKM USU

1. Prof. dr. Rozaini Nasution, SKM (1994-1997)

2. dr. Achsan Harahap, MPH (1997-2004)

3. dr. Ria Masniari Lubis, Msi (2005-2010)

4. Dr. Drs. Surya Utama, M.S (2010-2015)

VISI

Menjadi Fakultas Unggulan untuk Pengembangan Tenaga Kesehatan Masyarakat di Tingkat Nasional pada Tahun 2019

MISI

1. Mempersiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat akademik dan profesional dalam menerapkan, mengembangkan pengetahuan ilmiah, teknologi dan seni, serta berdaya saing tinggi dalam bidang kesehatan masyarakat di tingkat nasional. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu, teknologi, seni dan rancangan penerapannya untuk mendukung produktivitas dan daya saing masyarakat dalam bidang kesehatan masyarakat

(16)

3. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu, teknologi, seni dan rancangan penerapannya untuk mendukung produktivitas dan daya saing masyarakat dalam bidang kesehatan masyarakat di tingkat nasional.

TUJUAN

1. Menghasilkan sarjana, magister, dan doktor untuk menjadi anggota masyarakat yang bermoral, memiliki kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang kesehatan masyarakat di tingkat nasional. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dalam bidang kesehatan masyarakat yang berbasis industri, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.

2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam bidang kesehatan masyarakat yang berbasis industri, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat di tingkat nasional.

3. Meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat secara berkelanjutan untuk menempati posisi unggul dalam persaingan dan kerjasama global dalam bidang kesehatan masyarakat.

4. Mendukung pembangunan kesehatan masyarakat dengan berperan sebagai kekuatan konseptual dan moral yang mandiri di tingkat nasional.

4.3.2 Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

(17)

dalam bidang Ilmu Sosial, Administrasi , dan Manajemen yang berada di Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum pada tahun 1979. Prakarsa pendirian FISIP USU berasal dari beberapa dosen dalam bidang Ilmu Sosial, Administrasi, dan Manajemen yang berada di Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Hukum pada tahun 1979.

Persiapan proposal pendirian dilakukan oleh Drs. M. Adham Nasution, Asma Affan MPA, Dr. AP. Parlindungan, S.H, M.Solly Lubis, S.H dan beberapa dosen lainnya. Berdasarkan proposal tersebut Rektor USU Dr. AP Parlindungan, S.H memperjuangkan agar di USU didirikan FISIP. Pada tahun 1980 mulanya FISIP USU merupakan Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat di Fakultas Hukum USU. Para pendiri FISIP ini sepakat untuk mengangkat Drs. M. Adham Nasution sebagai Ketua Jurusan dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Rektor USU Nomor 1181/PT05/C.80 tertanggal 1 Juli 1980.

Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat ini pertama kali menerima mahasiswa melalui ujian SIPENMARU pada tahun ajaran 1980/1981 dengan jumlah mahasiswa sebanyak 75 orang. Kegiatan perkuliahan pertama kali dimulai tanggal 18 Agustus 1980 yang pembukaannya diresmikan oleh Rektor USU Prof. Dr. AP Parlindungan,SH di gedung perkuliahan Fakultas Kedokteran Gigi USU, dan perkuliahan selanjutnya dilaksanakan sore hari di gedung tersebut. Walaupun Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat merupakan salah satu jurusan di Fakultas Hukum USU, namun kegiatan perkuliahan dan kegiatan administrasi jurusan tidak dilaksanakan di Fakultas Hukum USU. Kegiatan administrasi dilaksanakan di salah satu ruangan BAAK USU yang sekarang merupakan gedung Fakultas Sastra USU. Selanjutnya pada tanggal 7 April 1983 kegiatan administrasi jurusan dipindahkan ke gedung Biro Rektor yang sekarang merupakan gedung Pusat Komputer. Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat merupakan „embrio‟ (cikal

(18)

Berkat perjuangan dan usaha, yang dilakukan pendiri FISIP USU, maka dua tahun kemudian tahun 1982, keluarlah Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 36 tahun 1982 tanggal 7 September 1982. Dalam Surat Keputusan tersebut dicantumkan Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Sumatera Utara yang merupakan fakultas ke- 9 di USU. Semua mahasiswa yang terdaftar pada Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat tersebut menjadi mahasiswa FISIP USU.

(19)

tersebut, maka dibentuklah satu panitia persiapan pemilihan Dekan FISIP USU dengan Surat Keputusan Rektor USU Nomor 573/PT05/C.82 tertanggal 19 Oktober 1982. tujuan dari pembetukan panitia tersebut adalah untuk memilih Dekan yang akan memimpin FISIP USU. Dalam rapat tersebut dengan suara bulat menyetujui Drs. M. Adham Nasution sebagai Pejabat Sementara Dekan FISIP USU. Kemudian pada tanggal 1 Maret 1983 terbitlah Surat Keputusan Rektor tentang Pengangkatan saudara Drs. M. Adham Nasution sebagai pPejabat Sementara Dekan FISIP USU dengan Nomor 64/PT05/SK/C.83. sedangkan Pejabat Sementara Para Pembantu Dekan yang diangkat sebagai pejabatnya adalah:

1. Pembantu Dekan I : T. Daoed Ahmad, S.H. 2. Pembantu Dekan II : Drs. Haniful Chair Nasution 3. Pembantu Dekan III : Dra. Nurlela Ketaren

Pada Tahun Akademi 1982/1983 jumlah mahasiswa yang diterima pada FISIP USU adalah sebanyak 73 orang.

Pada tanggal 7 April 1983 kegiatan administarsi FISIP USU dipindahkan ke Gedung Biro Rektor USU Lantai I, yang sekarang merupakan Gedung Pusat Komputer yang terletak di Jalan Universitas Kampus USU. Pada bulan Oktober 1983 FISIP USU yang untuk pertama kalinya melantik sebanyak 24 orang sarjana muda dari mahasiswa angkatan 1980/1981. Sedangkan pelantikannya diadakan di Gelanggang Mahasiswa Jalan Universitas Kampus USU Medan. Sesuai dengan perkembangannya sebagai suatu fakultas, FISIP USU mengusulkan agar dapat membuka beberapa jurusan. Pada tahun 1983 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0535/0/83 tentang jenis dan jumlah Fakultas di lingkungan USU, disebutkan bahwa FISIP USU terdiri dari lima jurusan yaitu:

(20)

2. Jurusan Ilmu Komunikasi

3. Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial 4. Jurusan Sosiologi

5. Jurusan Antropologi

Namun demikian, pembukaan kelima jurusan tersebut dilakukan secara bertahap hal ini disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Mengingat juga terbatasnya jumlah tenaga pengajar (dosen) yang ada, dan terbatasnya disiplin ilmu yang dimiliki dosen pada masing-masing jurusan, maka jurusan yang pertama dibuka adalah Jurusan Ilmu Administrasi dan Ilmu Komunikasi.

Bagi mahasiswa angkatan 1980/1981 yang sebelumnya tidak memiliki jurusan sampai semester VI, maka pada semester VII mereka diwajibkan untuk memilih salah satu dari dua jurusan yang ada.

Berdasarkan kedua jurusan yang telah dibuka pada FISIP USU, maka melalui SIPENMARU, FISIP USU menambah jumlah penerimaan mahasiswa. Adapun jumlah mahasiwa yang diterima pada Tahun Akademik 1983/1984 yaitu sebanya 74 orang.

Setelah tiga tahun berdiri yaitu pada tahun 1983 Drs M. Adham Nasution yang sebelumnya adalah sebagai Pejabat Sementara Dekan, diangkat menjadi Dekan FISIP USU yang pertama berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 77121/C.I/83 dengan masa periode 1983-1986.

Pada periode ini Dekan sebagai pimpinan fakultas menunjuk para pembantunya yaitu sebagai berikut:

(21)

2. Pembantu Dekan II : Drs. Haniful Chair Nasution 3. Pembantu Dekan III : Drs. Arifin Siregar

Pada tahun 1983 berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 4/K. Tahun 1982 Drs. M. Adham Nasution diangkat sebagai Guru Besar pertama pada FISIP USU.

Melalui Proyek Pengembangan Pendidikan Tinggi (P3T) di USU, maka pada tahun 1984 gedung FISIP USU telah selesai dibangun di Jalan Dr. A. Sofyan No. 1 Kampus USU. Dengan selesainya gedung baru tersebut, maka pada tanggal 18 Agustus 1984 baik itu kegiatan perkuliahan maupun kegiatan administrasi yang menunjang pendidikan dan pengajaran dipindahkan ke gedung baru tersebut.

Pada Tahun Akademik 1984/1985 mahasiswa yang diterima melalui SIPENMARU berjumlah 71 orang pada dua jurusan yaitu Jurusan Ilmu Administrasi dan Jurusan Ilmu Komunikasi.

Pada bulan Februari tahun 1985 FISIP USU berhasil mecetak alumni pertamanya sebanyak 10 orang terdiri dari 3 orang Jurusan Ilmu Komunikasi atas nama Suwardi Lubis, Mukti Sitompul, dan Ahmad Daud Siregar. Sedangkan 7 orang dari Jurusan Ilmu Administrasi yaitu atas nama Zakaria, Marlon Sihombing, Ridwan Rangkuti, Rasyudin Ginting, Tunggul Sihombing, Henry Lubis, dan Panca Ria Sembiring. Pelantikan terhadap kesepuluh orang ini diadakan pada 8 Maret1985 di Gedung Perkuliahan FISIP USU.

Jumlah keseluruhan alumni yang dihasilkan FISIP USU pada tahun 1985 adalah sebanyak 36 orang terdiri dari 25 orang Jurusan Ilmu Administrasi dan 11 orang Jurusan Ilmu Komunikasi. Pada Tahun Akademik 1985/1986, karena kedua jurusan tersebut dianggap sudah mapan, maka pada tahun akademik ini dibuka pula Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial.

(22)

Sarjana Muda sebagai mahasiswa Tugas Belajar untuk mengikuti perkuliahan pada jenjang strata-I atau Sarjana. Pada tahun pertama FISIP USU menerima mahasiswa Tugas Belajar sebanyak 26 orang.

Kemudian pada Tahun Akademik 1986/1987 FISIP USU menambah lagi dua jurusan yaitu Jurusan Sosiologi dan Jurusan Antropologi. Mahasiswa Jurusan Antropologi yang diterima adalah mahasiswa pindahan dari Fakultas Sastra USU berdasarkan Surat Keputusan Rektor USU Nomor 163/PTO5/SK/Q.86 tanggal 14 Mei 1986.

Dalam perpindahan ini semua kegiatan administrasi dan kemahasiswaan yang terdaftar di Jurusan Antropologi pada Fakultas Sastra USU dipindahkan ke FISIP USU, kecuali mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi dan mengikuti perkuliahan pada semester VIII, mereka tetap mengikuti perkuliahan di Fakultas Sastra USU sampai selesai pendidikannya.

Pada Tahun Akademik 1986/1987 jumlah mahasiswa yang diterima di FISIP USU sebanyak 375 orang terdiri dari 333 orang mahasiswa Reguler dan 42 orang mahasiswa Tugas Belajar.

Setelah menjalani periode pertama yaitu tahun 1983-1986 sebagai Dekan FISIP USU, maka pada tahun 1986 tersebut Prof. M. Adham Nasution diusulkan kembali menjadi Dekan FISIP USU. Selanjutnya melalui Surat Keputusan Mendikbud Nomor 79511/A.2/C/1986, tanggal 23 Oktober 1986 mengangkat kembali Prof. M. Adham Nasution sebagai Dekan FISIP USU untuk kedua kalinya yaitu periode 1986-1989.

Pada periode ini Dekan sebagai pimpinan Fakultas menunjuk para pembantunya yaitu sebagai berikut:

(23)

Pada Tahun Akademi 1987/1988 FISIP USU telah memiliki lima jurusan yaitu Ilmu Administrasi, Ilmu Komunikasi, Ilmu Kesejahteraan Sosial, Sosiologi, dan Antropologi.

Jumlah mahasiswa yang diterima pada Tahun Akademik 1987/1988 adalah sebanyak 205 orang. Terdiri dari 161 orang mahasiswa Reguler dan 44 orang mahasiswa Belajar.

Pada tahun 1987 jumlah alumni yang dihasilkan FISIP USU sebanyak 91 orang terdiri dari 51 orang Jurusan Ilmu Admnistrasi, 15 orang Jurusan Ilmu Komunikasi, dan 25 orang Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial.

Pada Tahun Akademik 1988/1989 FISIP USU menerima mahasiswa sebanyak 241 orang yang terdiri dari 197 orang mahasiswa Reguler dan 44 orang mahasiswa Belajar. Jumlah alumni yang dihasilkan FISIP USU pada tahun 1988 adalah sebanyak 125 orang.

Pada Tahun Akademik 1989/1990 FISIP USU menerima mahasiswa sebanyak 207 orang yang kesemuanya adalah mahasiswa Reguler. Jumlah alumni FISIP USU pada tahun 1989 adalah 141 orang.

Pada tahun 1990, masa periode jabatan Dekan untuk yang kedua kalinya sudah berakhir. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku bahwa jabatan Dekan hanya maksimal selama 2 periode. Pada proses pemilihan Dekan selanjutnya, FISIP USU melalui senat melakukannya secara voting. Dari hasil voting tersebut, yang terpilih menjadi Dekan adalah Dr. Asma Affan, MPA, yang selanjutnya untuk diusulkan ke Mendikbud atas rekomendasi Rektor.

(24)

Pembantu Dekan I : Drs. Rahim Siregar, M.A Pembantu Dekan II : Dra. Arnita Zainuddin Pembantu Dekan III : Drs. Siswo Suroso

Pada Tahun Akademik1990/1991 jumlah mahasiswa yang diterima di FISIP USU adalah sebanyak 233 orang. Jumlah alumni yang dihasilkan FISIP USU tahun 1990 adalah sebanyak 135 orang.

Pada Tahun Akademik 1991/1992 jumlah mahasiswa yang diterima di FISIP USU sebanyak 237 orang. Pada tahun 1991 jumlah alumni yang dihasilkan FISIP USU sebanyak 108 orang.

Berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud Nomor 520931/A2.I2/C/1993 tanggal 20 Agustus 1993, maka Drs. Amru Nasution diangkat sebagai Dekan FISIP USU untuk masa periode 1993-1996. Pada periode ini Dekan sebagai pimpinan Fakultas menunjuk para pembantunya sebagai berikut:

Pembantu Dekan I : Dra. Nurwida Nuru Pembantu Dekan II : Dra. Irmawati Soeprapto Pemabntu Dekan III : Drs. Sakhyan Asmara

Setelah 3 tahun masa jabatan Dekan FISIP USU, maka tahun 1996 dibentuklah Panitia Pemilihan Calon Dekan yang baru. Dari hasil rapat Senat yang dilaksanakan ternyata Drs. Amru Nasution diusulkan kembali sebagai calon tunggal masa periode 1996-1999. Berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud Nomor 51141/A2.I2/KP/1996 tanggal 23 September 1996 Drs. Amru Nasution diangkat kembali sebagai Dekan FISIP USU, dengan menunjuk para pembantunya:

(25)

Pada tahun 1999 masa jabatan Dekan FISIP USU tlah berakhir. Drs. Amru Nasution sebagai Dekan tidak dapat lagi mencalonkan diri untuk ketiga kalinya. Melalui Rapat Senat FISIP USU, ternyata yang terpilih sebagai Dekan FISIP USU adalah Drs. Subilhar, MA yang selanjutnya diusulkan ke Mendikbud atas rekomendasi Rektor. Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor 1998/JO5/KP/1999 tanggal 9 Desember, Drs. Subilhar, MA diangkat sebagai Dekan FISIP USU masa periode 1999-2003.

Dalam perkembangan selanjutnya pada tahun 2001/2002 FISIP USU mengusulkan kembali agar menambah jurusan yang baru yaitu Jurusan Ilmu Politik. Berdasarkan Surat Izin Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Nomor 2809/D/T/2001 tanggal 30 agustus 2001 dibukalah jurusan tersebut. Melalui rapat senat tanggal 25 April 2001 FISIP USU kembali mengusulkan ke Rektor USU agar FISIP USU membuka program baru yaitu Program Extension yang berada di bawah naungan masing-masing jurusan yang ada di FISIP USU. Pada tahun 1983 dengan surat Keputusan Menteri Pendidikan dna Kebudayaan RI Nomor 0535/0/83 tentang Jenis dan Jumlah pada Fakultas – Fakultas di lingkungan Universitas Sumatera Utara, disebutkan bahwa FISIP USU mempunyai 5 (lima) jurusan dengan urutan sebagai berikut:

1. Jurusan Ilmu Administrasi Negara

2. Jurusan Ilmu Komunikasi

3. Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial

4. Jurusan Sosiologi

(26)

Pada tahun Akademik 1995/1996, FISIP USU membuka Program Diploma I (DI) dan Program Diploma II (DII), bekerjasama dengan Direktorat Jendral Pajak. Pada Tahun ajaran 2000/2001 program DI Administrasi Perpajakan tidak menerima mahasiswa baru lagi, dengan jumlah alumni FI seluruhnya adalah 153 orang.

Pada tahun akademik 2001/2002 telah dibuka Program Studi Ilmu Politik berdasarkan SK No.616/J05/SK/PP/2002 dan telah menerima sejumlah 60 mahasiswa. Selang tujuh tahun tepatnya tahun 2009 terjadi penambahan Program Studi Jurusan Administrasi Bisnis/Niaga Hingga sekarang ini pada tahun akademik 2013/2014 Program Studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU mempunyai 8 (delapan) jurusan, yaitu:

1. Jurusan Ilmu Administrasi Negara

2. Jurusan Ilmu Komunikasi

3. Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial

4. Jurusan Sosiologi

5. Jurusan Antropologi

6. Jurusan Ilmu Politik

7. Jurusan Administrasi Perpajakan

(27)

Adapun struktur kepemimpinan Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu politik adalah :

Dekanat

Dekan : Prof.Dr.Badaruddin, M.Si Pembantu Dekan : Drs.Zakaria, MSP

Pembantu Dekan II : Dra. Rosmiani, MA Pembantu Dekan III : Drs. Edward, MSP

Departemen / Program Studi Administrasi Negara

Ketua : Drs. M. Husni Thamrin Nasution, M.Si Sekretaris : Dra.Elita Dewi, MSP

Ilmu Komunikasi

Ketua : Dra.Fatma Wardy Lubis, MA Sekretaris : Dra. Dayana, M.Si

Ilmu Kesejahteraan Sosial

Ketua : Hairani Siregar, S.Sos, MSP Sekretaris : Mastauli Siregar, S.Sos, M.Si

Sosiologi

(28)

Ketua : Dr. Fikarwin Zuska Sekretaris : Drs.Agustrisno, M.SP

Ilmu Politik

Ketua : Dra. T. Irmayani, M.Si Sekretaris : Drs.P.Antonius Sitepu, M.Si Administrasi Perpajakan

Ketua : Drs. AlwiHashim Batubara, M.Si Sekretaris : Arlina, SH, M.Hum

Administrasi Niaga / Bisnis

Ketua : Prof.Dr. Marlon Sihombing, MA Sekretaris : M.Arifin Nasution, S.Sos, MSP

FISIP USU yang beralamat di Jl. Dr. A. Sofyan No. 1 Kampus USU Padang Bulan ini memiliki 4 (empat) buah gedung yang berfungsi sebagai infrastruktur dalam kegiatan perkuliahan di kampus ini. Keempat gedung tersebut terdiri atas :

1. Gedung A yang terdiri atas 4 ruang besar dan 7 ruang sedang 2. Gedung B yang terdiri atas 7 ruang besar

3. Gedung C yang merupakan ruangan yang dikhususkan untuk kantor dengan rincian sebagai berikut :

(29)

b. Lantai 2: Ruang Kantor Departemen yaitu Departemen Ilmu Komunikasi, Departemen Ilmu Politik, Departemen Ilmu Sosiologi, Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial, dan Departemen Ilmu Antropologi. Ruang Laboratorium Radio Ilmu Komunikasi yaitu USUKOM

c. Lantai 3 : Ruang Perpustakaan dan Ruang Laboratorium Komputer

Sarana lainnya yang telah ada di FISIP USU adalah sarana peribadatan (Musholla), ruang Pemerintahan Mahasiswa (PEMA), kantin, warnet, lapangan bulutangkis, layanan fotocopy, dan gedung serbaguna.

4. Gedung D yang terdiri atas 2 ruang kecil, yaitu D III-1 dan D III-2 yang dipakai untuk perkuliahan.

5. Gedung E yang terdiri atas 10 ruang sedang, yaitu E I-1 – E I-5 dan E II-I E II-5 yang dipakai untuk perluliahan.

VISI

Adapun yang menjadi visi fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas sumatera utara adalah “Menjadi Pusat Pendidikan dan Rujukan Bidang-Bidang Ilmu Sosial dan Politik di Wilayah Asia Tenggara”.

MISI

(30)

1. Menghasilkan Alumni dengan skala kualitas global dan menjadi pusat riset , kajian dalam studi ilmu sosial dan politik.

2. Menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan seluruh stakeholders dan mitra pendidikan. Misi ini berhubungan dengan fungsi relasi yang harus dibangun oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sebagai suatu organisasi profesional pendidikan. Bentuk kolaborasi dengan organisasi lain perlu dijajaki dengan sikap open minded dan profesional. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara harus mampu melihat peluang kerjasama yang ditawarkan atau malah mampu menawarkan kerjasama tersebut pada pihak lain.

3. Membentuk lingkungan kerja sehat, harmonis dan profesional bagi staf dan mitra kerja. Misi ini berhubungan dengan azas profesionalitas dalam menjalankan pekerjaan. Lingkungan dan suasana kerja yang dibangun harus memperhatikan situasi fisik dan psikologis seluruh sivitas akademika. Harus ada mekanisme yang mampu membangun suasana tersebut. Prinsip Profesionalitas juga harus didukung dengan prinsip persaudaraan dan pertemanan (makna positif) dengan kemampuan bisa menempatkan dan menjalankan fungsi masing-masing.

4. Menjadi Institusi bagi kepentingan publik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sangat potensial sebagai institusi pendidikan yang membawa misi di atas dengan melihat pengalaman-pengalaman yang telah dilalui oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sendiri.

TUJUAN

(31)

a. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademika dan atau profesional yang mampu menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan dan keterampilan tinggi, disertai budi yang luhur, mencintai bangsa dan sesama manusia sesuai dengan falsafah.

b. Mengembangkan dan menebarkan ilmu pengetahuan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional sesuai dengan Pancasila.

Tugas

Menyelenggarakan kegiatan untuk mencapai tujuan sebagaimana tersebut diatas dengan berpedoman pada:

a. Tujuan pendidikan nasional

b. Kaedah, moral dan etika ilmu pengetahuan.

c. Kepentingan masyarakat serta memperhatikan minat, kemampuan dan prakarsa pribadi

Fungsi

a. Melaksanakan pengembangan pendidikan dan pengajaran.

b. Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan kebudayaan, khususnya ilmu pengetahuan sosial.

c. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat.

d. Melaksanakan kegiatan pelaksanaan adminstratif.

(32)

I . PROFIL INFORMAN

Nama : Nur sania Harahap

Usia : 19 tahun

Agama : Islam

Jenis kelamin : Perempuan Suku : Batak Mandailing

Fakultas/Jurusan : Kesehatan Masyarakat / Ilmu Kesehatan Masyarakat

Stambuk :2014

Nur sania adalah mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Stambuk 2014. Saat ini dia mengambil jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Sania, begitu mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat ini biasa di panggil, adalah anak ke dua dari tiga bersaudara. Dia memiliki seorang kakak laki-laki dan seorang adik perempuan. Orang tua sania, Ayah berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil dan Ibu berprofesi sebagai wirausahawan sebagai pedagang kelontong di rumahnya. Sehari-hari sania sebelum pergi ke kampus selalu membantu ibunya menjaga toko.

(33)

Sania menuturkan bahwa kebersihan lingkungan di sekitar kampusnya khususnya di FKM sudah terlihat baik, karena petugas kebersihan telah melakukan tugasnya dengan baik. Menurut Sania indikator kampus dikatakan bersih adalah ketika tidak ada sampah yang berserakan, ruangan perkuliahan rapi, tidak ada bau yang tidak sedap mengganggu penciuman, dan nyaman untuk di gunakan sebagai tempat belajar. Sania juga berpendapat bahwa ketika kampus bersih dan nyaman di gunakan sebagai tempat menimba ilmu maka materi yang di berikan akan lebih mudah di cerna oleh pikiran, dan kampus juga akan menghasilkan mahasiswa yang betul-betul siap untuk mengabdikan diri kepada masyarakat luas.

Sania juga menjelaskan bahwa selain petugas kebersihan, mahasiswa juga harus bisa menjaga dan bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan kampus agar kampus tetap terjaga kenyamannya untuk di gunakan sebagai tempat belajar mahasiswa. Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat menurut Sania sudah sadar akan pentingnya menjaga kebersihan kampus hal itu terlihat dari tingkah laku mahasiswa dengan membuang sampah pada tempat yang sudah di sediakan oleh pihak kampus sehingga kampus tidak lagi terlihat berantakan karena sampah. Nama : Asbi Syahreza Putra

Usia : 19 tahun

Agama : Islam

Jenis kelamin : Laki-laki

Suku : Batak Mandailing

Fakultas/Jurusan : Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kesehatan Masyarakat

(34)

Asbi Syahreza Putra adalah mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara stambuk 2014 yang mengambil jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Asbi sebagaimana teman-teman kampusnya memanggilnya adalah anak pertama dari dua bersaudara, asbi memiliki seorang adik perempuan yang masih duduk di bangku SMA di medan. Sehari-hari asbi menggunakan sepeda motornya sebagai kendaraan untuk melakukan aktifitas dari rumah menuju kampus bahkan diluar kegiatan kampus asbi juga menggunakan sepeda motornya sebagai kendaraan.

Selain menjalankan aktifitas sebagai mahasiswa Asbi juga aktif di komunitas pencinta lingkungan yang bernama Bank Sampah yang berdiri 2 tahun lalu. Asbi aktif di Bank Sampah karena rasa peduli terhadap lingkungan kampus yang sebelumnya tidak terjaga dengan baik.hal ini terlihat ketika Bank Sampah berdiri lingkungan kampus semakin bersih. Hal ini terjadi karena Bank Sampah memiliki banyak kegiatan untuk mengkampanyekan tentang perlunya menjaga lingkungan khususnya kampus dengan mengadakan seminar tentang lingkungan dan lain sebagainya. Bank Sampai juga memiliki perogram seperti Bank pada umumnya yaitu dengan menukarkan sampah menjadi rupiah yang mana Bank sampah tersebut mau membeli sampah yang bisa di daur ulang dengan harga yang sudah di tentukan. Menurut Asbi sebelum ada Bank Sampah kondisi lingkungan kampus FKM tidak serapi seperti saat sekarang ini.

(35)

Menurut asbi mahasiswa di kampus FKM belum sepenuhnya sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kampus. Hal ini terlihat dari prilaku beberapa mahasiswa yang tidak membuang sampah bekas makannya pada tempat yang telah di tentukan. Hal tersebut membuat kondisi lingkungan menjadi tidak bersih dan rapi. Memang ada petugas kebersihan yang di sediakan oleh pihak kampus untuk membersihkan kampus tapi kan dapat dilihat bahwa mahasiswa belum sepenuhnya sadar akan pentingnya menciptakan lingkungan yang bersih, tutur Asbi.

Nama : Maulidia Rahma Uami

Usia : 19 tahun

Agama : Islam

Jenis kelamin : Perempuan

Suku : Jawa

Fakultas/Jurusan : Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kesehatan Masyarakat

Stambuk :2014

Maulidia Rahma Uami adalah mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Stambuk 2014. Saat ini dia mengambil jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Tami, begitu mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat ini biasa di panggil, adalah anak ke tida dari empat bersaudara. Dia memiliki dua orang kakak laki-laki dan seorang adik perempuan. Orang tua Tami, Ayah berprofesi sebagai karyawan pabrik dan Ibu berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Tami beserta keluarga bermukim di daerah Marelan.

(36)

individu dalam mencintai lingkungannya, apalagi kalau berbicara mengenai lingkungan kampus pasti tak lepas dari peran masyarakat kampus seperti mahasiswa maupun dosen. Tami menjelaskan bahwa keadaan kampus kususnya FKM USU sudah terlihat rapi, ini dikarenakan sebagian besar mahasiswa sudah sadar akan pentingnya menjaga kebersihan kampus. Hal ini terlihat dari prilaku mahasiswa maupun dosen yang membuang sampah pada tempatnya, tidak mencemari udara dengan asap rokok, dan lain sebagainya yang sifatnya tidak merusak lingkungan.

Tami juga menjelaskan walau masih ada mahasiswa yang masih kurang peduli akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan Kampus FKM USU yaitu dengan mebnuang sampah tidak pada tempat yang sudah di sediakan namun hal tersebut tidak begitu terlihat mencolok hali ini dikarenakan peran dari petugas kebersihan yang selalu sigap membersihkan sampah bekas konsumsi mahasiswa yang belum sadar akan lingkungan. Selain membersihkan sampah petugas kebersihan juga selalu merapikan ruangan kuliah agar mahasiswa nyaman dalam belajar.

Menurut Tami kampus dikatakan bersih apabila tidak adalagi sampah yang berserakan, ruangan kelas rapi dan nyaman untuk digunakan, adanya tempat sampah di sekitaran kampus guna untuk tempat mahasiswa membuang sampah hasil konsumsinya. Pihak Kampus FKM USU juga mendukung akan pentingnya menjaga lingkungan kampus dengan membuat peraturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di seputaran kampus FKM USU, memberikan sarana dan prasarana untuk menjaga lingkungan seperti tempat sampah, dan alat kebersihan.

Nama : Dinda Faradiba Lubis

Usia : 19 tahun

Agama : Islam

(37)

Suku : Batak Mandailing

Fakultas/Jurusan : Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kesehatan Masyarakat

Stambuk :2014

Dinda Faradiba Lubis adalah mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara stambuk 2014 yang mengambil jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Dinda sebagaimana teman-teman kampusnya memanggilnya adalah anak kedua dari tiga bersaudara, Dinda memiliki kakak Laki-laki yang sudah bekerja dan seorang adik perempuan yang masih duduk di bangku SMA di medan. Sehari-hari Dinda menggunakan sepeda motornya sebagai kendaraan untuk melakukan aktifitas dari rumah menuju kampus bahkan diluar kegiatan kampus Dinda juga menggunakan sepeda motornya sebagai kendaraan.

Dinda menjelaskan bahwa kebersihan lingkungan di sekitar kampusnya khususnya di FKM sudah terlihat baik, karena sudah ada petugas kebersihan telah melakukan tugasnya dengan baik. Menurut Dinda indikator kampus dikatakan bersih adalah ketika tidak ada sampah yang berserakan, ruangan perkuliahan rapi, tidak ada bau yang mengganggu penciuman, dan nyaman untuk di gunakan sebagai tempat belajar.

(38)

oleh pengelola Bank Sampah. Kelompok ini juga di dukung oleh pihak kampus FKM USU dengan seringnya mengadakan diskusi tentang pengelolaan limbah bekas dan pentingnya menjaga lingkungan.

Nama : Hary Cahya Purnama

Usia :19 Tahun

Agama : Islam

Jenis kelamin : Laki-laki

Suku : jawa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan ilmu politik /Ilmu Administrasi Negara

Stambuk :2014

Hary Cahya Purnama adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara 2014. Saat ini sedang kuliah dijurusan Administrasi Negara. Harry begitu biasa dia dipanggil dikalangan mahasiswa lain adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Hary memiliki satu orang adik perempuan yang masi duduk di bangu SMA dan satu orang adik laki-laki yang saat ini masih duduk di Bangku SMP. Orang tua hary, ayah berkerja sebagai wirausaha dan ibu sebagai ibu rumah tangga. Hary tinggal didaerah deli tua yang sehari-hari kekampus naik sepeda motor. Mahasiswa yang sangat suka dengan musik ini sehari-hari aktif melakukan kegiatan di kampus baik perkuliahan maupun organisasi ekstra di kampus FISIP seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

(39)

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara karena ,masih banyaknya sampah bekas konsimsi mahasiswa di lingkungan kampus. Tapi karena adanya petugas kebersihan di kampus hal tersebut sedikit lebih baik karena lingkungan kampus jadi lebih rapi dari sampah yang di buang begitu saja oleh para mahasiswa.

Hary menjelaskan bawa kampus sudah memberikan tempat atau wadah untuk mahasiswa sebagai tempat sampah agar kampus bebas dari sampah tapi sebagian mahasiswa belum sadar untuk membuang sampah pada tempatnya.

Hary juga menjelaskan bahwa selain petugas kebersihan, mahasiswa juga harus bisa menjaga dan bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan kampus agar kampus tetap terjaga kenyamannya untuk di gunakan sebagai tempat belajar mahasiswa. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik menurut Hary belum sepenuhnya sadar akan pentingnya menjaga kebersihan kampus hal itu terlihat dari tingkah laku mahasiswa dengan membuang sampah bukan pada tempat yang sudah di sediakan oleh pihak kampus sehingga kampus terlihat sedikit berantakan karena sampah.

Nama : Yusria Aqmarina

Usia :19 Tahun

Agama : Islam

Jenis kelamin : Perempuan

Suku : jawa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan ilmu politik /Ilmu Antropologi

Stambuk : 2014

(40)

mahasiswa lain adalah anak pertama dari dua bersaudara. Ria memiliki satu orang adik perempuan yang masi duduk di bangu SMA. Orang tua Ria, ayah berkerja sebagai Petani dan ibu sebagai ibu rumah tangga. Ria tinggal didaerah Tembung yang sehari-hari kekampus naik sepeda motor. Mahasiswa yang sangat suka dengan Fotografi sehari-hari aktif melakukan kegiatan di kampus baik perkuliahan maupun organisasi ekstra di kampus FISIP seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Walaupun Ria tidak aktif di organisasi atau kelompok mahasiswa pencinta lingkungan tapi Ria juga selalu memperhatikan keadaan sekitanya terutama di lingkungan Kampus FISIP USU ini.

Menurut Ria mahasiswa FISIP USU belum sepenuhnya sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kampus hai ini terlihat dari kaedaan lingkungan kampus yang masih belum merdeka dari sampah. Padahal suadah ada petugas yang membersihkan tapi pada kenyataannya sebagian besar mahasiswa masih membuang sampah sembarangan dan tidak pada tempatnya. Sebagai mahasiswa FISIP USU Ria merasa harusnya mahasiswalah yang aktif melestarikan lingkungan kampus ini. Karena menurut Ria apabila kampus bersih dari sampah sudah pasti akan nyaman bagi mahasiswa untuk melakukan berbagai aktifitas seperti kuliah, diskusi, dan berorganisasi. Pihak kampus FISIP USU juga sudah menyediakan fasilitas kebersihan seperti tempat sampah, sapu, dan lain-lain. Tapi fasilitas- fasilitas tersebut belum maksimal di manfaatkan oleh sebagian besar mahasiswa.

Nama : Anggi Wardhani

Usia :19 Tahun

Agama : Islam

(41)

Suku : jawa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan ilmu politik /Ilmu Administrasi Bisnis

Stambuk : 2014

Anggi Wardani adalah salah satu mahasiswa Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara angkatan tahun 2014. Anggi sebagaimana teman-teman kampusnya memanggilnya adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Anggi memiliki satu orang adik laki-laki yang masih duduk di bangku SMA dan seorang adik perempuan yang masih duduk di bangku SMP. Orang tua Anggi berpropesi sebagai, ayah Karyawan PT.KIM (persero) dan ibu sebagai Guru Sekolah Dasar swasta di Medan. Setiap hari anggi ke kampus menggunakan angkutan umum. Walaupun Anggi tidak aktif dealam Organisasi ekstra maupun intra tapi Anggi selalu peduli akan kelestarian lingkungan sekitarnya khususnya di kampus FISIP USU ini.

Menurut Anggi mahasiswa di FISIP USU sebagian besar masih mencemari lingkungan kampus seperti membuang sampah sembarangan sementara pihak kampus sudah menyediakan wadah atau tempat untuk mengumpulkan sampah yang nantinya akan di buang jika sudah penuh. Hal ini tentu saja mengganggu pandangan ketika kita beraktifitas di lingkungan kampus juga bisa merusak lingkungan sekitar kampus. Anggi berpendapat bahwa ini terjadi karena kurangnya kesadaran mahasiswa akan pentingnya menjaga lingkungan, juga karena kurangnya kampanye yang di lakukan oleh pihak kampus dalam menjaga lingkungan seperti tulisan-tulisan tentang menjaga kebersihan.

(42)

sebagai mahasiswa akan nyaman menimba ilmu di kampus ini, kita juga akan nyaman beraktifitas seperti diskusi di seputaran kampus. Memang sudah ada petugas kebersihan yang membersihkan kampus, tapi sebagai mahasiswa kita juga harus turut serta manjaga kelestarian lingkungan kampus seperti tidak membuang sampah sembarangan.

Nama : Hanum Reza

Usia :19 Tahun

Agama : Islam

Jenis kelamin : Perempuan

Suku : jawa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan ilmu politik /Sosiologi

Stambuk : 2014

Hanum Reza adalah mahasiswa Ilmu Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara angkatan tahun 2014. Eza sebagaimana teman-teman kampus memanggilnya adalah anak ketiga dari lima bersaudara. Eza memiliki dua orang kakak laki-laki dan seorang adik laki-laki. Orang tua Eza berprofesi, ayah sebagai petani dan ibu sebagai wirausaha. Eza setiap hari melakukan aktifitas ke kampus dengan menggunakan sepeda motor. Selain akif menjalankan kuliah di kampus FISIP USU Eza juga aktif di ornganisasi ekstra di kampus yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

(43)

sampah bekas konsimsi mahasiswa di lingkungan kampus. Tapi karena adanya petugas kebersihan di kampus hal tersebut sedikit lebih baik karena lingkungan kampus jadi lebih rapi dari sampah yang di buang begitu saja oleh para mahasiswa.

Menurut Eza mahasiswa FISIP USU belum sepenuhnya sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kampus hai ini terlihat dari kaedaan lingkungan kampus yang masih belum merdeka dari sampah. Padahal suadah ada petugas yang membersihkan tapi pada kenyataannya sebagian besar mahasiswa masih membuang sampah sembarangan dan tidak pada tempatnya. Sebagai mahasiswa FISIP USU Eza merasa harusnya mahasiswalah yang aktif melestarikan lingkungan kampus ini. Karena menurut Ria apabila kampus bersih dari sampah sudah pasti akan nyaman bagi mahasiswa untuk melakukan berbagai aktifitas seperti kuliah, diskusi, dan berorganisasi.

4.5 Interpretasi Data

Pada bab ini penulis akan menyajikan data dan menganalisisnya, analisis yang digunakan dilakukan guna memperoleh jawaban permasalahn berdasarkan data dan fakta yang terdapat di lapangan.

4.5.1 Keadaan Kebersihan Lingkungan Kampus Universitas Sumatera Utara

(44)

Kesemunya itu tentunya merupakan kebijakan yang telah di tetapkan oleh pihak kampus Universias Sumaera Uara.

Meskipun demikian tidak dapat di pungkiri bahwasanya walau pun sudah tersedianya fasilitas kebersihan bukan berarti menjamin bahwa kampus selalu bersih. Hal ini bisa di lihat dengan masih adanya sampah yang berserakan di seputaran kampus.

Seperti yang di ungkapkan salah seorang petugas kebersihan kampus Universitas Sumatera Utara yaitu ibu Zannah:

“memang dek di USU ini sedah lengkapnya segala fasilitas kebersihan, Cuma terkadang adek-adek mahasiswa ini belum semua memanfaafkan fasilitas tersebut. Kayak tong sampah dek, masih banyak mahasiswa yang buang sampah bukan di tong sampah. Jadi kan berantakan semuanya dek”.

Dari hasil wawancara di atas, kita dapat melihat bahwa penyediaan alat-alat fasilitas kebersihan telah di sediakan oleh pihan Universitas, seperti tong sampah dan perangkat penunjang lainnya. Juga petugas-petugas kebersihan yang bekerja untuk membersihkan lingkungan kampus. Tetapi meskipun demikian kita juga melihat bahwa penyediaan fasilititas tersebut tidak menjamin kebersihan lingkungan kampus secara keseluruhan. Karena masih dapat di temui beberapa tempat yang belum sepenuhnya bersih. Seperti yang diungkapkan oleh informan. Hal ini bukanlah kesalahan dari pihak Universitas melaikan karena rendahnya kesadaran masyarakat kampus akan pentingnya menjaga lingkungan.

4.5.1.1 Keadaan Kebersihan Lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Sering kali kita dengar slogan “Kebersihan sebagian dari iman”. Sebagian orang awam pasti

(45)

tubuh, kebersihan tempat kerja, kebersihan lingkungan, dan bahkan kebersihan tempat dimana Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung. Makna bersih tidak hanya bebas dari kotoran, tapi juga bersih dari hal-hal yang tak sepantasnya dilihat. Unmul sebagai kampus dimana lebih dari dua puluh ribu mahasiswanya menimba ilmu merupakan universitas yang besar. Dengan jumlah mahasiswa yang banyak tidak menutup kemungkinan banyaknya pula sampah yang dihasilkan setiap hari.

Keadaan kebersihan lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara tidak jauh berbeda dengan Fakultas-Fakultas yang ada di Universitas Sumatera Utara. Yang mana hal ini bisa di lihat dari masih banyaknya sampah yang berserakan di lingkungan kampus meskipun seperti kita ketahui bahwsanya pihak Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik telah menyediakan fasilitas-fasilitas kebersihan seperti sapu dan tempat sampah dan juga telah menyediakan petugas kebersihan. Seperti kita ketahui bersama bahwa meski sudah ada fasilitas kebersihan tersebut tetapi nyantanya sampah masih berserakan dimana-mana. Seperti yang di ungkapkan salah satu petugas kebersihan yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yaitu Ibu Masdah

“ iya dek disini sebenarnya sudah lengkapnya fasilitas kebersihan yang di berikan kampus, tapi terkadang masih terlihat berantakan juga padahal kami para petugas sudah menyapunya pagi hari tapi siang sudah kotor lagi sore juga di sapu laginya. Mungkin memang sudah kebiasaan mahasiswa ini tak pernah sadar diri untuk membuang sampah bekasnya sendiri ke tong sampah

yang sudah disediakan kampus”.

(Sumber: hasil Wawancara 23 September 2015)

(46)

“iya sih sebenarnya masih banyak juga yang kotor padahal tiap hari sudah kakak sapu

dan pel lantainya tiap pagi dan sore tapi masih ada juga sampah seperti puntung rokok, bungkus rokok, dan sisa-sisa makanan mahasiswa disini, bahkan kadang pas kakak ngepel masih ada juga yang lewat-lewat padahal lantai masih basah”.

(Sumber: hasil wawancara 23 September 2015)

Dari hasil wawancara di atas kita dapat melihat bahwa kebersihan lingkungan kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara masih belum sepenuhnya rapi meski sudah tersedia fasilitas kebersihan. Hal ini dikarenakan kurangnya kepedulian mahasiswa untuk menjaga kebersihan lingkungan kampus. Tingkat kesadaran mahasiwa sangatlah kurang, mereka acuh tak acuh dengan keberadaan sampah dan kebersihan lingkunganya. Padahal lingkungan yang kotor sangat berpengaruh terhadap proses kegiatan belajar mengajar. Menurut Krech, Crutchfield dan Ballachey (1982) dalam Rusli Ibrahim (2001), perilaku sosial seseorang tampak dalam pola respons antar orang yang dinyatakan dengan hubungan timbal balik antar pribadi. Perilaku sosial juga identik dengan reaksi seseorang terhadap orang lain (Baron & Byrne, 1991 dalam Rusli Ibrahim, 2001). Perilaku tersebut ditunjukkan dengan perasaan, tindakan, sikap, keyakinan, kenangan, atau rasa hormat terhadap orang lain.Ruang lingkup sosial tidak hanya berlaku kepada hubungan timbal balik manusia melainkan lingkungan atau tempat tinggal manusia juga merupakan bagian dari kehidupan sosial, maka kepedulian terhadap lingkungan juga merupakan prilaku sosial.

4.5.1.2 Keadaan kebersihan lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Sebuah pertanyaan retoris apabila anda sebagai mahasiswa menjawab “Kebersihan kampus itu

(47)

lingkungan fakultasnya. Seringnya membuang sampah sembarangan menjadikan sebuah budaya baru yang kini berkembang di Indonesia tak terkecuali di lingkungan kampus.

Slogan kebersihan yang terpampang dimana-mana seharusnya bisa mengingatkan seluruh warga Kampus akan pentingnya kebersihan. Tapi yang terjadi adalah sebaliknya. Seakan-akan tidak bisa membaca, mereka cenderung untuk tidak menghiraukan himbauan-himbauan tersebut. Mirisnya lagi adalah slogan-slogan yang terpasang di tempat yang tidak strategis justru membuat sampah karena merusak pemandangan mata.

Berbeda dengan keadaan pada Fakultas Ilmu Soaial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, kedadaan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara jika dilihat secara sekitas lebih sedikit terawat hal itu di tandai dengan beberapa perturan-peraturan seperti di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara menerapkan peraturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Selain itu mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara juga mendirikan suatu kelompok mahasiswa pencinta lingkungan dengan nama Bank Sampah. Pihak kampus juga menyediakan fasilitas-fasilitas kebersihan seperti yang ada pada fakultas-fakultas yang ada di Universitas Sumatera Utara.

Menurut hasil wawancara dengan Ibu Laila yang penulis lakukan terhadap petugas kebersihan yang ada di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, dapat di ambil informasi sebagai berikut:

Jadi beginilah dek, kalo dilihat dari keadaan kebersihan di FKM ini memang bersih dek ko lihat tapi dek masih ada juga kelakuan-kelakuan mahasiswa yaang sukak-saukanya saja menbuang sampah sembarang, jadi cemana lagi mau di buat uda adanya semua tong sampah disitu di buat tapi taknya di buangnya di situ. Makanya kami disini jadi kerja ekstra keras tiap

ada sampah langsung kami bersihkan”.

(48)

Hal yang sama juga di ungkapkan oleh petugas kebersihan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang lainnya yang bernama Ibu Rosidah:

“Seperti ini lah dekku sebernanya kalo di FKM ini memang sudah agak bersih, tapi dek itu karna kami yang kerja mati-matian membersihakan sampah anak-anak mahasiswa ini. Memang gak semua dek mahasiswa yang suka-sukanya membuang sampah ada juganya yang

masih sadar mau membuang sampah di tong sampah yang sudah di sediakan”.

(Sumber: hasil wawancara 24 September 2015)

Dari hasil wawancara di atas dapat di lihat bahwa kepedulian mahasiswa terhadap kebersihan lingkungan kampus di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara sama seperti di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, dimana tingkat kepedulian mahasiswa masih belum bisa dikatakan tinggi. Menurut Krech, Crutchfield dan Ballachey (1982) dalam Rusli Ibrahim (2001), perilaku sosial seseorang tampak dalam pola respons antar orang yang dinyatakan dengan hubungan timbal balik antar pribadi. Perilaku sosial juga identik dengan reaksi seseorang terhadap orang lain (Baron & Byrne, 1991 dalam Rusli Ibrahim, 2001). Perilaku tersebut ditunjukkan dengan perasaan, tindakan, sikap, keyakinan, kenangan, atau rasa hormat terhadap orang lain.Ruang lingkup sosial tidak hanya berlaku kepada hubungan timbal balik manusia melainkan lingkungan atau tempat tinggal manusia juga merupakan bagian dari kehidupan sosial, maka kepedulian terhadap lingkungan juga merupakan prilaku sosial.

4.5.2 Hubungan Kebersihan Lingkungan Kampus Dengan Kenyamanan Belajar Mahasiswa

(49)

lingkungan fisik seperti ukuran kelas, suhu udara di dalam ruang kelas, pengendalian kebisingan, kebersihan kampus. Lingkungan kampus yang kondusif dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Lingkungan yang tidak sehat akan membuat siswa merasa stres dan pada akhirnya menurunkan motivasi belajar mahasiswa yang pada akhirnya mempengaruhi prestasi belajarnya.

Penelitian dalam skripsi ini ingin mengetahui apakah terdapat pengaruh lingkungan kampus terhadap motivasi belajar mahasiswa sehingga dosen dan semua pihak yang terlibat di dalam pengelolaan universitas dapat menggunakannya untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.

Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik bahwasanya menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis ternyata ada hubungan antara kebersihan lingkungan kampus dengan kenyamanan belajar bmahasiswa seperti petikan hasil wawancara yang penulis lakukan dengan saudara Hary mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

“Ya pasti ada lah bang. Kalau lingkungan kampus kita bersih dan gak ada bau-bau yang tidak sedap ruangan kelas rapi udah pasti nyaman la bang belajar di kelas. Tidak seperti sekarang ni

bang kalau kelas kotor mahasiswa kurang semangat belajarnya bang”.

(Sumber: hasil wawancara 28 September 2015)

Hal yang sama juga di ungkapkan salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Anggi Wardhani:

Begini bang kalau berbicara masalah hubungan kebersihan lingkungan kampus dengan kenyamanan mahasiswa sedah tentu ada bang, kalau lingkungan kampus bersih maka mahasiswa juga semangat dalam melakukan segala bentuk aktifitas di kampus, baik itu kuliah maupun diskusi bang. Hal ini juga berpengaruh bang pad perstasi mahasiswa karena mahasiswa nyaman dalam belajar di kampus karena lingkungan kampus yang bersih.”

(50)

Dari hasil wawancara yang dilakukan penulis terhadap mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara bahwa hubungan antara kebersihan lingkungan kampus dengan kenyamanan belajar mahasiswa sangat erat hubungannya. Hal tersebut di buktikan dengan pernyataan-pernyataan informan seperti di atas.

Tidak berbeda jauh dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara hal serupa juga terjadi di Fakultas Kesehatan Masyarakat. Dimana hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan informan yang merupakan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat yang bernama Nur sania Harahap

Pasti ada, soalnya kalau misalnya kotorkan kelihatan jorok terus kalau udah kotor dan mengendap lama kan jadi bau tidak sedap hal itu akan mengganggu pikiran dan mahasiswa tidak akan nyamnan dalam perkuliahan. Kalau bersih lingkunganya kan semangat mahasiswa juga bertambah bang dalam menimba ilmu di kampus.”

(Sumber: hasil wawancara tanggal 1 Oktober 2015)

Hal yang sama juga di ungkapkan salah satu mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat yang bernama Asbi Syahreza Putra.

Sudah pasti ada bang, karena kalau lingkungan kampus kita bersih maka akan nyaman bagi mahasiswa untuk menimba ilmu. Hal ini juga akan sangat berpengaruh pada prestasi mahasiswa. Kalau kampusnya kotor kan akan jadi gak nyaman buat mahasiswa untuk belajar. (Sumber: hasil wawancara tanggal 1 Oktober 2015)

Lingkungan kampus adalah lingkungan dimana mahasiswa menjalani proses belajar dan melakukan aktivitas. Pengertian lingkungan kerja dapat memberikan kesamaan defenisi dari pengertian lingkugan kampus. Sihombing (2004) menyatakan bahwa: “lingkungan kerja adalah

(51)

kerja sedangkan non fisik mencakup hubungan kerja yang terbentuk di perusahaan antara atasan dan bawahan serta antara sesama karyawan. Lingkungan kerja yang mendukung produktivitas kerja akan menimbulkan kepuasan kerja bagi pekerja dalam suatu organisasi. Indikator lingkungan kerja adalah (1) fasilitas kerja, (2) gaji dan tunjangan, (3) hubungan kerja”.

4.5.3 Peran Mahasiswa Terhadap Kebersihan Lingkungan di Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Banyak ahli memberikan pengertian mengenai konsep partisipasi. Bila dilihat dari asal katanya, kata partisipasi berasal dari kata bahasa Inggris “participation” yang berarti pengambilan bagian,

pengikutsertaan (John M. Echols & Hasan Shadily, 2000: 419). Partisipasi berarti peran serta seseorang atau kelompok masyarakat dalam proses pembangunan baik dalam bentuk pernyataan maupun dalam bentuk kegiatan dengan memberi masukan pikiran, tenaga, waktu, keahlian, modal dan atau materi, serta ikut memanfaatkan dan menikmati hasil -hasil pembangunan (I Nyoman Sumaryadi, 2010: 46).

Pengertian tentang partisipasi dikemukakan oleh Fasli Djalal dan Dedi Supriadi, (2001: 201-202) dimana partisipasi dapat juga berarti bahwa pembuat keputusan menyarankan kelompok atau masyarakat ikut terlibat dalam bentuk penyampaian saran dan pendapat, barang, keterampilan, bahan dan jasa. Partisipasi dapat juga berarti bahwa kelompok mengenal masalah mereka sendiri, mengkaji pilihan mereka, membuat keputusan, dan memecahkan masalahnya.

(52)

a. Partisipasi Langsung adalah Partisipasi yang terjadi apabila individu menampilkan kegiatantertentu dalam proses partisipasi. Partisipasi ini terjadi apabila setiap orang dapat mengajukan pandangan, membahas pokok permasalahan, mengajukan keberatan terhadap keinginan orang lain atau terhadap ucapannya.

b. Partisipasi tidak langsung adalah Partisipasi yang terjadi apabila individu mendelegasikan hak partisipasinya.

Mahasiswa sebagai kaum intelektual mempunyai tanggung jawab yang besar untuk menjaga lingkungan hidup. Selain itu mahasiswa adalah agent of change atau agen pembawa perubahan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik dari sebelumya. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah salah satu caranya yaitu perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. Dukungan berbagai pihak seperti pemerintah, WALHI, GREEN PEACE, dan juga AMDAL juga dibutuhkan dalam menciptakan lingkungan hidup yang sehat. Lingkungan yang sehat akan menciptakan perdamaian pula.

(53)

yang dimiliki mahasiswa bagi pembangunan diharapkan mutlak demi kemajuan pembangunan. Mahasiswa yang sudah mapan dalam berpikir, adalah mahasiswa yang tidak sekedar memikirkan kepentingan akademis semata, namun jauh tersirat dalam benaknya tentang arti dari kualitas hidupnya sebagai pribadi yang mampu mengabdi terhadap masyarakat. Sebagai pribadi yang mampu melihat permasalahan disekitarnya dan menjadi bagian dari penyelesaiannya. Sehingga ia mampu mengerahkan potensi yang dimilikinya dan menjadi bagian penentu arah dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Lebih-lebih mahasiswa juga harus peduli terhadap lingkungan kampusnya sendiri, baik itu secara langsung ataupun secara tidak langsung.

Seperti yang di ungkapkan salah satu informan di bawah ini, yang bernama Maulidia Rahma Uami dari Fakultas Kesehatan Masyarakat.

“kalau masalah peran atau partisipasi mahasiswa dalam menjaga kebersihan lingkungan kampus ada bang dengan mahasiswa juga turut untuk menjaga kebersihan lingkungan kampus Fakultas Kesehatan Masyarakat ini. Iyakan kayak tadi di bilang mahasiswa itu gak buang sampah sembarangan.kalau gitu kan enak di lihat, kalau pun ada sampah pasti di kumpuli dan

di buang juga”.

(Sumber: hasil wawancara tanggal 2 Oktober 2015)

Sama juga halnya seperti yang di ungkapkan informan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat yang bernama Dinda Faradiba Lubis

“berbicara masalah partisipasi mahasiswa dalam menjaga kebersihan lingkungan kampus khususnya di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara ini bang pasti ada, seperti mahasiswa sudah turut menjaga fasilitas-fasilitas kampus kayak toilet, tong sampah dan lain sebagainya. Selain itu bang sebagian besar mahasiswa disini juga sudah sadar akan pentingnya menjaga kebersihan seperti membuang sampah pada tempatnya dan tidak

mencemari lingkungan kampus”.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian kesadaran mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan terhadap kesehatan lingkungan kampus diketahui mayoritas dalam kategori baik, hal ini

RESPON MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TERHADAP PROGRAM UANG KULIAH TUNGGAL (UKT)..

Penelitian ini berjudul Media Sosial Twitter sebagai Pembentuk Pemikiran Politik Mahasiswa (Studi Analisis Wacana Sara Mills pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

RESPON MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TERHADAP PROGRAM UANG KULIAH TUNGGAL (UKT)..

Setelah dilakukan pengategorian diketahui bahwa Kesadaran mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan terhadap kesehatan lingkungan kampus dilihat dari faktor kesadaran pengolahan

Sejarah Singkat Universitas Sumatera Utara dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.. Sejarah universitas Sumatera Utara (USU) dimulai dengan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) didirikan atas prakarsa beberapa dosen dalam bidang ilmu sosial, administrasi dan manajemen yang berada di Fakultas

Penulisan skripsi ini merupakan karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik,