• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

D. Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)

7. Panduan pelaksanaan rational emotive behavior group

Adapun beberapa kegiatan yang disarankan diaplikasikan dalam setting REBT kelompok pada anak-anak dan remaja antara lain (Doyle dalam Ellis & Bernard, 2006), yaitu:

a. Introduction exercises

Pada tahap ini setiap anggota kelompok diminta untuk menyelesaikan kalimat, "Sesuatu hal yang saya harap saya dapatkan dalam kelompok ini . . .". Kalimat tersebut akan membantu anggota kelompok dalam menetapkan tujuan mereka masing-masing. Selain itu juga memungkinkan anggota kelompok untuk saling mendengar apa yang rekan-rekan mereka butuhkan dalam mengatasi permasalahan mereka dan apa yang mungkin dapat dilakukan oleh anggota kelompok lainnya untuk membantu mereka dalam proses kelompok.

b. Comprehensive self-inventory

Setiap anggota kelompok diminta untuk menggunakan kertas dan pensil untuk menilai kekuatan dan kelemahan mereka. Mereka mulai dari kelemahan yang mungkin dapat diperbaiki. Hal ini dapat membantu mereka untuk menyadari permasalahan yang mereka alami. c. Expectations/fears

Setiap anggota kelompok diminta untuk menyatakan harapan dan ketakutannya bila tergabung dalam kelompok. Hal ini dapat membantu menghilangkan adanya pikiran negatif atau kekhawatiran (misalnya takut rahasia mereka akan diceritakan kepada orang lain di luar kelompok, dsb.) yang mungkin dipikirkan oleh setiap anggota kelompok atau dapat mengklarifikasi adanya kesalahan persepsi dari setiap anggota kelompok. Selain itu hal ini dapat memperjelas aturan dalam kelompok selama melaksanakan terapi.

d. Best and worst day

Setiap anggota kelompok diminta untuk menceritakan tentang hari terbaik dan hari terburuk mereka dalam satu bulan terakhir atau lebih, didepan anggota kelompok lainnya. Terapis dapat memfasilitasi percakapan mengenai pengalaman apa yang membuat hari tersebut menjadi baik atau buruk, dan dapat membantu anggota kelompok dalam mencari pola berpikir yang membedakan antara keduanya. e. Learning from mistakes

Setiap anggota kelompok diminta untuk memikirkan situasi yang mereka percayai bahwa mereka tidak dapat mengatasinya dengan sangat baik. Mereka diminta untuk menutup mata dan mencoba mengingat perasaan dan pikiran yang muncul saat itu. Kemudian mereka diminta untuk menuliskannya dan membaginya (dengan menceritakan) dengan kelompok. Hal ini memungkinkan anggota kelompok untuk membantu mereka dalam mengidentifikasi adanya kesalahan berpikir/ distorsi kognitif. Terapis juga meminta anggota kelompok untuk mendiskusikan hal-hal yang mereka harapkan untuk terjadi, lalu membuat daftar keyakinan rasional dan membuat pernyataan-pernyataan yang mungkin akan membantu mereka dalam menghadapi situasi tersebut.

f. Strongest hour

Setiap anggota kelompok akan mencoba melakukan hal yang benar setelah belajar dari kesalahan. Pada kegiatan ini, setiap anggota kelompok diminta untuk mengingat saat dimana mereka pernah

mengandalkan diri mereka sendiri untuk menghadapi suatu situasi yang sulit bagi mereka. Setiap anggota kelompok diminta untuk membawa situasi tersebut dengan jelas dalam pikiran mereka dengan mengingat secara detail (suasana, orang-orang yang terlibat, waktu dan tempat, hal-hal yang dikatakan, dll,). Latihan ini dapat membuat mereka merasakan kepuasan dan kebanggaan pada diri mereka karena mereka sendiri telah berhasil dalam mengatasi situasi tersebut. Hal ini baik juga bagi dilakukan oleh siswa yang sedang mengalami frustasi karena dapat menunjukkan kepada mereka bahwa mereka dapat menangani kesulitan. Kemudian setiap anggota kelompok juga diminta untuk mengingat apa yang mereka katakan sendiri, selama situasi tersebut berlangsung dan mendiskusikan bagaimana mereka dapat meningkatkan kemungkinan berpikir dan berperilaku seperti itu lagi di masa yang akan datang. Kegiatan ini sangat baik dilakukan dalam kelompok remaja karena dengan mendengar keberhasilan rekan-rekan mereka, dapat membuat mereka termotivasi.

g. Dear Dr. Rational

Setiap anggota kelompok diminta untuk menulis sebuah surat singkat tentang salah satu dari masalah mereka, seolah-olah mereka sedang menulis kepada seseorang (yang terhormat Nona, Bunda, dll.). Surat-surat tersebut kemudian diedarkan kepada anggota kelompok lainnya yang ada di dalam ruangan, dan setiap anggota lainnya harus memberikan jawaban terhadap surat tersebut secara tertulis. Kegiatan ini akan mendorong mereka untuk saling membantu dengan

memberikan solusi praktis dan solusi yang berlandaskan pemikiran rasional.

h. Evidence against Ibs

Setiap anggota kelompok diminta untuk menuliskan pada sebuah kartu tentang keyakinan irasional mereka terhadap suatu situasi. Kemudian mereka diminta untuk menuliskan lima hal negatif yang telah terjadi pada mereka karena mereka memiliki pemikiran seperti yang mereka tuliskan di kartu. Lalu setiap anggota kelompok ditugaskan untuk membaca pikiran irasional tersebut berserta dampaknya, selama beberapa hari agar mengingatkan mereka tentang bagaimana keyakinan irasional berdampak secara negatif terhadap diri mereka.

i. Anonymous disputing

Setiap anggota kelompok diminta untuk menuliskan keyakinan irasional mereka pada selembar kertas, dan memberikannya kepada terapis. Lalu terapis membaca dengan suara keras dan setiap anggota kelompok lainnya nenantang keyakinan irasional tersebut. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan bola kecil, dimana anggota kelompok secara bergantian melemparkan bola ke rekan-rekan mereka untuk melibatkan semua anggota kelompok dalam perdebatan.

j. Shame-attacking

Pada kegiatan ini anggota kelompok melakukan sesuatu atau memberitahu anggota kelompok lainnya untuk melakukan sesuatu

yang biasanya tidak pernah mereka lakukan (biasanya karena takut reaksi negatif dari orang lain).

k. Round of applause

Setiap anggota kelompok diminta untuk memberikan pujian kepada anggota kelompok lainnya. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan. Terapis dapat memimpin tepuk tangan, untuk memberikan pujian pada hal-hal positif yang telah dilakukan oleh setiap anggota, dan membantu memfokuskan kembali anggota kelompok pada hal-hal positif dalam hidup mereka.

l. Positive talk

Biasanya dilakukan bersamaan dengan tepuk tangan dan memiliki tujuan yang sama. Setiap anggota kelompok diminta untuk berbicara positif tentang diri mereka sendiri selama 2 menit penuh.

m. Role-play

Setiap anggota kelompok diminta untuk memikirkan situasi yang membuat mereka khawatir, lalu mencoba bermain peran dengan rekannya dalam situasi tersebut. Anggota kelompok dapat menggunakan kesempatan ini untuk memberikan umpan balik mengenai perilaku rekan-rekan mereka serta menawarkan asumsi mengenai apa yang mereka alami secara kognitif.

n. Reverse role-play

Kegiatan ini biasanya dilakukan setelah anggota kelompok merasa akrab dengan satu sama lain. Dalam kegiatan ini, salah satu anggota kelompok memainkan peran rekannya dan berpegang teguh pada

keyakinan irasional dari rekannya. Rekannya tersebut harus berbicara dengan pemain peran sampai keluar ide-ide yang disfungsional.

o. Hotseat

Satu per satu anggota kelompok "duduk" dan tetap diam, sedangkan anggota lainnya memberikan umpan balik (baik positif maupun negatif). Hal ini dapat membantu setiap anggota kelompok untuk belajar menerima umpan balik dari orang lain dan merasakan bagaimana kebenaran umpan balik tersebut.

E. Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) Untuk Meningkatkan Self