• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panen dan Pascapanen

Dalam dokumen LAPORAN MAGANG TANAMAN BIT. pdf (Halaman 42-46)

B. Hasil dan Pembahasan Kegiatan Khusus Budidaya Biet

6. Panen dan Pascapanen

Bit siap di panen pada saat umurnya sudah mencapai antara 8-10 minggu. Pemanenan dilakukan dengan cara yang sederhana yaitu dengan cara mencabut tanaman bit dengan hati-hati agar tidak merusak umbi kemudian daun dan akarnya dipotong. Namun, batang yang dipotong disisakan 4-5 cm supaya umbi tetap segar karena batang bit mengeluarkan getah yang menyebabkan umbi menjadi layu karena terjadi penguapan yang berlebihan. Selanjut umbi bit dicuci dan akan diproses lebih lanjut di gedung pemasaran untuk di wrappingatau packing (pengemasan). Setiap satu bedengan yang di tanami 80 pohon menghasilkan lebih kurang 8 kg. Kebutuhan bit setiap satu bulan di tanam 2 bedeng dengan jumlah berat benih 10 gram dengan harga Rp. 20.000.

Gambar12.Panen bit Perompesan batang Packing bit.

Hasil sortasi(grade b) b. Pasca Panen

Penanaman bit sendiri,mengikuti permintaan pasar. Karena di BSB mempunyai konsep memenuhi permintaan pasar, supaya semua hasil produksi tidak sia-sia,efektif dan efesien. Khususnya bit, pasarnya masih terbatas karena hanya kalangan tertentu

40

saja yang meminati, sehingga permintaannya tidak sebesar sayuran lain. Masih sedikitnya permintaan, bit juga dipengaruhi dari sifat bit itu sendiri baik itu kualitas maupun kuantitas.

Dalam memenuhi permintaan ini yaitu dalam satu minggu memerlukan 40 kg, maka di BSB menanam 3 bedengan, yang rata-rata perbedengan menghasilkan kurang lebih 15 kg bit dalam 160 pohon. Kenyataannya,dalam setiap bedengan hanya menanam 80 bedengan dengan tanaman tumpang sari yang berumur pendek. Karena pertanian organis menerapkan sistem rellay croping. Tujuan tumpangsari dengan tanaman yang berumur pendek, agar pada saat tanaman umur pendek dipanen,bit juga telah mendapatkan pemeliharaan yaitu pendangiran dan pembumbunan ketika keluar umbi, agar sirkulasi oksigen lancar sehingga umbi yang dihasilkan maksimal.

Tenaga kerja untuk memproduksi bit yaitu 2 orang dengan 5 jam kerja. Karyawan sering hanya memperhatikan kuantitas bit, yaitu jumlah panen dan beratnya. Namun, dari segi kualitas kurang mendapat perhatian. Kualitas bit yang baik apabila 3 umbi bit mempunyai berat rata-rata 0,5 kg. Kualitas bit sendiri kadang di pengaruhi dari segi budidaya dan bibit yang disemai dari benih hybrid.

Benih hybrid masih menjadi andalan di BSB untuk penanaman bit, karena belum bisa memprodukjsi sendiri. Kendala dalam produksi benih bit dikarenakan intensitas sinar matahari yang kurang. Untuk menumbuhkan bunga bit memerlukan penyinaran 16 jam yang dapat dipenuhi di negara yang memiliki 4 musim, sedangkan indonesia penyinaraannya 12 jam. Benih hybrid sendiri memiliki kelemahan tidak tahan lama,apabila kemasannya sudah dibuka. Dan di YBSB satu bungkus benih bit bisa di pakai untuk 1 bulan, sehingga sangat memungkinkan hasil bit semakin lama semakin menurun. Hal ini dapat dikurangi apabila pemakaian benih bit langsung di habiskan dalam satu hari.

Pola tanam dalam pertanian organis merupakan rotasi tanaman dan tumpangsari.

Gambar 13.Skema Rotasi tanaman pola panjang

41

Skema rotasi tanaman yaitu Legume-daun-buah-umbi. Gunanya untuk menjaga kesuburan tanah. Legume ditanam pertama kali untuk mengumpulkan unsur hara, karena kemampuan legume untuk mengikat dan mengfiksasi nitrogen dengan bintil akar. Dilanjutkan tanaman atau sayuran daun karena daun merupakan kelompok tanaman yang banyak membutuhkan unsur N dan P. Setelah daun di lanjutkan tanaman yang menghasilkan buah seperti tomat,timun dan lain-lain. Kemudian dilanjutkan dengan tanaman umbi-umbian seperti wortel,lobak,biet dan lain-lain. Setelah di tanami tanaman daun dan buah,kandungan N dalam tanah semakin berkurang karena telah di serap oleh tanaman daun, kandungan N dalam tanah penempatan tanaman akar atau umbi-umbian berada di akhir siklus karena pada dasarnyta tanaman akar merupakan tanaman yang sedikit mengikat unsur N.

Tumpangsari di BSB juga sangat dijaga dan di atur supaya terdapat simbiosis mutualisme anatar jenis tanaman. Saling mendukung dalam kesuburan dan pertumbuhan tanaman. Khususnya bit, paling baik di tumpangsarikan dengan tanaman umur pendek seperti bayam,caisim dan selada, supaya dapat di panen terlebih dahulu dari pada tanaman bit, untuk membantu perawatan yaitu penjarangan dan membantu menambah unsur hara dengan sisa-sisa panen yang dijadikan mulsa. Bit juga baik di tumpangsari dengan jagung, dengan catatan jagung harus ditanam 2 sampai 3 minggu sebelumnya agar tidak terjadi persaingan. Tumpangsari dengan jagung baik untuk bit karena bit mendapatkan naungan sehingga tumbuh dengan lebih baik.

Adapun Keunggulan Pergiliran Tanaman

a. Memutus siklus hidup Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) b. Mendorong keseimbangan hara dalam tanah

c. Mencegah terjadinya dominasi OPT tertentu d. Mengurangi resiko gagal panen

c. Pemasaran bit

Sebagian besar sayuran di BSB di pasarkan di agen, supermarket dan toko milik sendiri dan jika ada kelebihan produksi, maka dipasarkan ke pasar tradisional. Begitu juga untuk bit. Bit di YBSB sebagian besar dipasarkan di supermarket dan agen, sedangkan yang di pasarkan ke toko milik sendiri hanya beberapa kilogram saja. Harga bit di setiap saluran pemasaran sangat berbeda-beda,hal ini disebabkan oleh kualitas dan kemasannya. Kualitas bit yang bagus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

42

bit siap untuk di panen ketika berumur 8-10 minggu, dengan ukuran diameter 6-10cm, tekstur nya bulat,berwarna merah dengan berat 1-2 ons/biji.

Jumlah bit yang akan di pasarkan di supermarket lebih banyak dari pada di agen hal ini disebabkan harga yang dipasarkan di supermarket lebih tinggi sehingga keuntungan yang diperoleh lebih banyak . permintaan bit di supermarket lebih banyak karena sebagian besar konsumen bit berasal dari masyarakat golongan menengah ke atas sehingga mereka lebih merasa nyaman belanja di supermarket.

Untuk harga jual bit di tingkat supermarket lebih mahal dibandingkan dengan agen dan toko. Harga bit di supermarket di kenai biaya tambahan untuk packing, sehingga diperoleh harga untuk supermarket sebesar Rp.24.000,00/kg. Harga bit untuk agen lebih cendrung murah karena bit dijual dalam bentuk curah yaitu tidak memerlukan biaya tambahan yang begitu besar, sehingga diperoleh harga untuk agen sebesar Rp 17.000,00/kg,. Harga bit di tingkat petani di YBSB sendiri yaitu Rp 6.500,00.

d. Permasalahan yang dihadapi beserta solusinya 1. Permasalahan

Dalam usahanya Yayasan Bina Sarana Bakti mengalami beberapa permasalahan,diantaranya adalah:

a) Belum mampu membenihkan sendiri sayuran bit.

b) Banyak jenis sayuran yang di usahakan yang menimbulkan petani tidak fokus terhadap bit sehingga tidak di peroleh hasil yang optimal.

c) Terdapat blok yang mampu menghasilkan bit dengan kualitas dan jumlah yang bagus, namun distribusi tanaman bit dalam blok sama seperti blok yang lain, padahal permintaan bit belum terpenuhi seluruhnya

2. Solusi

Untuk mengatasi permasalahan benih tanaman bit di BSB masih mengimpor benih karena benih bit yang ditanam termasuk jenis benih hybrid yaitu benih yang apabila ditanam tidak bisa menghasilkan bunga. Salah satu faktor yang menyebabkan yaitu lama penyinaran matahari untuk bit berbunga 16-18 jam sedangkan waktu di indonesia untuk penyinaran hanya 12 jam.

Untuk masalah petani yang tidak fokus dalam membudidayakan tanaman khususnya bit, seharusnya lebih intensif lagi dalam pemeliharaan dan perawatan sehingga di harapkan dapat memperoleh hasil yang optimal.

43

Langkah yang harus di ambil untuk mengatasi permintaan bit yang belum terpenuhi yaitu pada blok yang berpotensi distribusi tanamanya dibuat berbeda dengan blok lain( penambahan bedengan untuk di tanami bit).

Dalam dokumen LAPORAN MAGANG TANAMAN BIT. pdf (Halaman 42-46)

Dokumen terkait