• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Luas Panen

Luas panen adalah tanaman yang dipungut hasilnya setelah tanaman tersebut cukup umur. Dalam panen berhasil (luas panen) in termasuk juga tanaman yang hasilnya sebagian saja dapat dipungut (paling sedikit sampai dengan 11%) yang mungkin disebabkan karena mendapat serangan organisme pengganggu tumbuhan atau bencana alam.

Luas panen pertanian akan mempengaruhi skala usaha. Skala usaha ini pada akhirnya akan mempengaruhi efisien atau tidaknya suatu usaha pertanian dan mempengaruhi pendapatan petani (Soekartawi, 2011). Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa luasnya lahan mengakibatkan upaya melakukan tindakan yang mengarah pada efisiensi akan semakin berkurang. Indonesia memiliki lahan potensial yang sangat luas untuk pengembangan kakao. Kita memiliki lebih

dari 6,2 juta ha lahan yang cocok untuk kakao, terutama di daerah Papua, Sulawesi, Kalimantan, disamping itu kebun yang telah dibangun masih berpeluang untuk ditingkatkan produktivitasnya.

Kesesuaian lahan merupakan ukuran kecocokan suatu lahan untuk digunakan, termasuk untuk budidaya tanaman kakao. Oleh karena itu, sebelum memulai penanaman, alangkah baiknya bila telebih dahulu melakukan evaluasi terhadap lahan yang akan digunakan. Evaluasi ini bertujuan untuk menilai sumberdaya lahan. Bisa didapatkan informasi yang jelas mengenai seluk beluk lahan sesuai dengan yang dibutuhkan dari hasil penelitian akan segera diketahui data-data mengenai berbagai aspek sumber datanya baik yang mencakup

agroklimat, sifat fisik dan kimia tanah, sampai kendala-kendala yang mungkin ada.

Dengan demikian, bisa diketahui antisiserta teknik-teknik budidaya yang harus dilakukan apabila dibutuhkan perbaikan-perbaikan untuk mengoptimalkan penggunaan lahan (Wahyudi 2008). luas lahan yang selalu digunakan dalam skala usaha pertanian tradisional karena komunitas yang ditanam oleh petani tradisional. Dengan demikian pedoman luas lahan juga secara otomatis mengacu pada nilai modal, aset dan tenaga kerja.

Menentukan kesesuaian lahan pertanaman bertujuan untuk menentukan tingkat kesesuaian lahan suatu tanaman, sehingga dapat melakukan tindakan pengelolaan lahan dengan baik. Kakao merupakan tanaman tahunan yang memerlukan lingkungan khusus untu dapat berproduksi secarabaik. Lingkungan alami kakao adalah hutan hujan tropis. Di daerah itu suhu udara tahunan tinggi dengan variasi kecil, curah hujan tahunan tinggi dengan musim kemarau pendek, kelembapan udara tinggi, dan intensitas cahaya matahari rendah (Spillane 2000) 2.4 Analisis Trend

Analisis trend adalah pendekatan dengan menggunakan perbandingan keuangan perusahaan dari waktu ke waktu (misal dari tahun ke tahun). Jika trend baik maka dapat diasumsikan bahwa kinerja perusahaan relatif baik dan begitu pula sebaliknya. Menurut Yaqub Ibrahim, 2013 dalam bukunya Studi Kelayakan Bisnis menegaskan “Trend adalah satu peralatan statistik yang dapat digunakan untuk memperkirakan keadaan di masa yang akan datang berdasarkan data masa lalu”.

15 Trend merupakan peramalan suatu variabel dengan variabel bebasnya waktu atau gerakan dari deret berkala selama beberapa tahun dan cenderung menuju pada suatu arah, dimana arahnya dapat naik, mendatar, maupun menurun (Ibrahim,2003)

Trend adalah jangka panjang yang mendasari pertumbuhan atau penurunan dalam suatu data runtun waktu. Kekuatan – kekuatan dasar yang menghasilkan atau mempengaruhi trend dari suatu data runtun waktu adalah perubahan populasi, inflasi, perubahan teknologi dan peningkatan produktivitas (Arsyad,1994)

Analisis trend merupakan suatu metode analisis statistika yang ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Untuk melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan berbagai macam informasi (data) yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif cukup panjang, sehingga hasil analisis tersebut dapat mengetahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang memengaruhi terhadap perubahan tersebut (Atira, 2021)

Trend juga merupaka suatugerakan (kecenderungan) nai atau turun dalam jangka panjang, yang diperoleh dari rata-rata perunahan dari waktu ke waktu.

Rata-rata perubahan tersebut bisa bertambah bisa berkurang. Jika rata-rata perubahan bertambah disebut trend positif atau trend mempunyai kecenderungan naik. Sebaliknya, jika rata-rata perubahan berkurang disebut trend negatif atau trend mempunyai kecenderungan menurun (Maryat,2010)

Menurut Yaqub Ibrahim (2013:60) dalam bukunya Studi Kelayakan Bisnis menegaskan “Trend adalah satu peralatan statistik yang dapat digunakan untuk memperkirakan keadaan di masa yang akan datang berdasarkan data masa lalu”.

Sedangkan menurut Kasmir (2008:114) dalam bukunya Analisa Laporan Keuangan mengatakan bahwa “Analisis trend atau tendensi merupakan analisis laporan keuangan yang biasanya dinyatakan dalam persentase tertentu. Dalam analisis trend dapat dilakukan dengan menggunakan analisis horizontal atau dinamis, data yang digunakan adalah data tahun atau periode”.

Jadi dapat disimpulkan, analisis trend merupakan suatu metode analisis yang ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Untuk ini dibutuhkan berbagai macam data untuk memperoleh informasi yang cukup banyak dan dalam jangka waktu yang cukup panjang, sehingga dari analisis tersebut dapat diketahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruh terhadap perubahan tersebut. Secara teoritis, dalam analisis time series (runtun waktu) yang paling menentukan adalah kualitas atau keakuratan dari informasi atau data-data yang dikumpulkan.Dengan kata lain, trend adalah gerakan dari data deret berkala selama beberapa tahun dan cenderung menuju pada satu arah, dimana arahnya bisa naik, mendatar maupun menurun.

Secara teoristis, dalam analisis runtun waktu (time series) hal yang paling menentukan adalah kualitas dan keakuratan dari data-data yang diperoleh, serta waktu atau periode dari data-data tersebut dikumpulkan. Jika data yang dikumpulkan tersebut semakin banyak maka semakin baik pula estimasi atau

17 Peramalan yang diperoleh. Sebaliknya, jika data yan dikumpulkan semakin sedikit maka hasil estimasi atau peramalannya akan semakin jelek (Atira, 2021)

Analisis trend dapat dipergunakan untuk meramalkan kondisi apa data di masa mendatang, maupun dapat dipergunakan untuk memprediksi data pada suatu waktu dalam kurun waktu tertentu. Beberpa metode yang dapat dipergunakan untuk memodelkan trend, diantaranya model linear (Linear Model), model kuadrat (Quadratic Model), model pertumbuhan eksponensial (Exponential Growt Model) dan model kurva-S (S-Curve Model) (Atira, 2021)

2.5 Kerangka pikir

Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan dan devisa negara. Disamping itu kakao juga berperan dalam

mendorong pengembangan wilayah dan pengembangan agroindustry. Pemerintah telah melakukan berbagai cara dalam hal meningkatkatkan produksi dan luas panen kakao di Indonesia, mulai dari penggunaan benih unggul sampai dengan perluasan lahan tanam untuk pembudidayaan kakao. Meskipun produksi dan luas panen kakao sudah meningkat dari tahun – ketahun akan tetapi produksi kakao yang ada masih belum mampu memenuhi permintaan konsumen yang juga terus meningkat. Dengan melihat data – data produksi serta luas panen kakao pada tahun – tahun sebelumnya maka dapat diramalkan produksi dan luas panen kakao dimasa yang akan datang melalui analisis trend (time series) dengan menggunakan metode kuadrat terkecil. Tersedianya data produksi dan luas panen tanaman kakao, maka dapat diproyeksikan atau diramalkan produksi dan luas

panen tanaman kakao untuk tahun yang akan datang. Secara sistematis kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut:

Komoditas Tanaman Kakao

Produksi Luas Panen

Analisis Trend

Peramalan

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Analisis Trend Pada Produksi Tanaman Kakao di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng

19 III. METODE PENELITIAN

3.1Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng yang merupakan salah satu wilayah penghasil tanaman kakao di Kabupaten Soppeng. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan 27 April – 15 juli 2022.

3.2. Jenis Dan Sumber Data 3.2.1 Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang berupa data time series dengan kurun waktu selama 11 tahun, yakni antara tahun 2011–2021 untuk komoditas kakao di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng. Dalam penelitian ini data kuantitatif yang diperlukan adalah hasil produksi dan luas panen tanaman kakao.

3.2.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Soppeng.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik

dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data-data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Soppeng yang telah tercatat dan dipublikasikan secara resmi, bentuk Annual Report dikeluarkan oleh website resmi milik Badan Pusat Statistik

Kabupaten Soppeng.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara teknik dokumentasi dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Soppeng yang telah tercatat dan dipublikasikan secara resmi, data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder bentuk time series mulai tahun 2016-2020. Metode trend yang digunakan adalah metode kuadrat terkecil (least square method).

3.5 Teknik Analisis Data

Mengutip dari salah seorang pakar metode penelitian, Lexy J. Moleong, teknik analisis data adalah kegiatan anlisis pada suatu penelitian yang dikerjakan dengan memriksa seluruh data dari instrument penelitian, seperti catatn, dokumen, hasil tes, rekaman dan lain-lain. Yang dimana bertujuan untuk memahami data lebih mudah dan dapat menghasilkan kesimpulan. Dalam penelitian ini data yang dianalisis adalah data kuantitatif, data kuantitatif adalah data numerik yang dapat dihitung secara akurat. Adapun beberapa teknik analisis data yang digunakan yaitu sebagai berikut :

1. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier sederhana yaitu hubungan secara linier antara satu veriabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, apakah positif atau negative dan memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai veriabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.

21 Rumus regresi linier sederhana sebagai berikut:

Y = a + bx Keterangan :

Y = Variabel yang diramalkan (produksi) X = Periode waktu

a = Intersep/konstanta (nilai Y apabila X = 0)

b = Besarnya perubahan variabel Y yang terjadi pada setiap perubahan satu unit.

Nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini :

(Σy)(Σx2 )−(Σx)(Σxy)

2. Teknik analisis data deskriptif adalah metode dengan penggambaran atau penganalisisan suatu hasil penelitian tetapi tidak untuk membuat kesimpulan yang lebih luas (Sugiyono 2017). Analisis deskriptif dilakukan ketika kita melihat performa data dimasa lalu untuk memperoleh suatu kesimpulan. Teknik analisis data ini umumnya digunakan ketika mendapatkan data dengan volume yang besar atau banyak.

3.6 Definisi Operasional

1. Komoditas kakao adalah salah satu komoditas atau tanaman perkebunan yang dijadikan sebagai produk makanan, di Kabupaten Soppeng.

2. Analisis Trend adalah analisis yang digunakan untuk mengamati

kecenderungan data secara menyeluruh pada suatu kurun waktu yang cukup panjang.

3. Produksi adalah penghasilan atau total hasil panen kakao di Provinsi Sulawesi Selatan, yang dihitung dalam satuan ton.

4. Peramalan adalah perkiraan tentang sesuatu yang akan terjadi pada waktu yang akan dating yang didasarkan pada data yang ada pada waktu sekarang dan waktu lampau.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Letak Geografis Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng 4.1.1 Luas dan Letak Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng

Kecamatan Marioriwawo memiliki luas wilayah 300 km2 yang terbagi ke dalam 13 wilayah desa dan kelurahan. Desa/kelurahan yang memiliki wilayah terluas yaitu Desa Mariorilau dengan luas 41 km2 atau sekitar 13,66 persen luas wilayah Kecamatan Marioriwawo. Kecamatan Marioriwawo berada pada ketinggian antara 25-1.400 meter di atas permukaan laut. Jarak ibu kota Desa Gattareng Toa ke ibu kota Kecamatan Marioriwawo sejauh 22 km dan merupakan ibu kota desa terjauh. Kecamatan Marioriwawo memiliki topografi cenderung datar.

Namun begitu, ada sebanyak 3 desa yang memiliki topografi berbukit-bukit diantaranya Desa Gattareng, Marioriaja dan Gattareng Toa. Untuk lebih jelasnya gambaran umum Luas wilayah menurut Desa atau Kelurahan yang ada dalam wilayah Kecamatan Marioriwawo dapat dilihat pada Tabel 2

Tabel 2. Luasa wilayah desa atau kelurahan di Kecamatan Marioriwawo, 2020 No Desa/Kelurahan Luas Wilayah ( Hektar)

1 Gattareng 24

2 Marioriaja 16

3 Watu 19

4 Marioritengnga 24

5 Goarie 33

6 Barae 29

7 Mariorilau 41

8 Tettikenrarae 17

9 Labessi 17

10 Congko 17

11 Watu Toa 29

12 Gattareng Toa 12

13 Soga 22

Sumber: Badan Pusat Statistika 2020

25 4.2 Kondisi Demografis

4.2.1 Keadaan Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Adpun keadaan penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng dilihat pada Tabel 3

Tabel3. Jumlah keadaan penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng

No Jenis Kelamin Jumlah (orang)

1 Laki-laki 20.797

2 Perempuan 23.994

Total 44.791

Sumber: Badan Pusat Statistika 2020

Tabel 3 menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng adalah jumlah keadaan penduduk yang banyak adalah perempuan yaitu 23.994 orang sedangkan jumlah keadaan penduduk paling sedikit laki-laki yaitu 20.797 orang Jumlah penduduk terbanyak ada di Kelurahan Tettikenrarae sebanyak 6.950 orang. Rasio jenis kelamin Kecamatan Marioriwawo sebesar 8 yang berarti ada sebanyak 87 laki-laki diantara 100 perempuan.

4.2.2 Keadaan Penduduk Berdasarkan Umur

Adapun keadaan penduduk di Desa Mariorilau Kecamatan Marioriwawo Kabupaten soppeng terhitung mulai angka bayi sampai lanjut usia. Keadaan umur penduduk Kecamatan Marioriwawo masih sangat potensial untuk mengembangkan pertanian karena masih banyak yang didominasi oleh umur yang

masih produktif. Keadaan penduduk di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten soppeng dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4. Jumlah Penduduk di Desa Mariorilau Kecamatan Marioriwawo Berdasarkan Tingakt Umur

No Tingkat Umur (Tahun) Jumlah (Jiwa)

1 0-4 3 948

Sumber: Data Sekunder Badan Pusat Statistika Kecamatan Marioriwawo, 2020 Tabel 4, terlihat bahwa penyebaran penduduk menurut tingkat umur yang mendominasi anatara umur 10-14 dengan jumlah 4192 jiwa sedangkan yang paling rendah yaitu umur 70-74 keatas dengan jumlah 1319 jiwa.

27 4.3 Sarana dan Prasarana

4.3.1 Sarana

Sarana pendidikan, keagamaan, dan transportasi mempunyai peranan penting dalam menunjang pembangunan daerah di segala bidang.Selain itu, sarana pendidikan, keagamaan dan transportasi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Secara rinci mengenai sarana pendidikan dan sarana keagamaan di Kecamatan Marioriwawo dapat dilihat pada Tabel 5 dan Tabel 6.

Tabel 5. Sarana Pendidikan di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng.

No Sarana Jumlah (Unit)

Sumber : Data Sekunder Badan Pusat Statistika Kecamatan Marioriwawo, 2020

Tabel 5 sarana pendidikan yang paling banyak di Desa Mariorilau Kecamatan Marioriwawo adalah SD dengan jumlah 58 unit sedangkan sarana pendidikan yang paling sedikit di Kecamatan Marioriwawo adalah SMA/MA sederajat dengan jumlah 3 unit.

Tabel 6. Sarana Keagamaan di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng

No Sarana Jumlah (Unit)

Sumber : Data Sekunder Badan Pusat Statistika Kecamatan Marioriwawo, 2020

Tabel 6, sarana keagamaan yang dimiliki atau yang ada di Kecamatan Marioriwawo sangat memadai dengan fasilitas posyandu sebanyak 66 unit, fasilitas mesjid sebanyak 77 unit sedangkan fasilitas poskesdes sebanyak 16 unit, fasilitas mushallah sebanyak 12 unit sedangan fasilitas gereja 1 unit.

4.3.2 Prasarana

Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses. Prasarana transportasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang pembangunan khususnya kelancaran bertransportasi dan demi kepentingan bersama. Prasarana transportasi merupakan salah satu demi memperlancar suatu pekerjaan

4.4 Kondisi Pertanian di Kecamatan Marioriwawo

Kondisi wilayah Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng merupakan suatu daerah yang cukup potensial untuk dijadikan daerah perkebunan dan pertanian dengan komoditas yang beragam, hal ini disebabkan karena kondisi lahan yang subur dan cukup baik untuk beberapa komoditas umumnya tanaman kakao, padi, jagung, kacang tanah, cabe merah dll

Luas Panen (ha)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Perkembangan Kakao di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng 5.1.1 Perkembangan Luas Panen Kakao di Kecamatan Marioriwawo

Kabupaten Soppeng

Jumlah luas panen kakao dari tahun 2011 – 2021 sebesar 69487,4 hektar dengan rata-rata 6317,036 hektar. Luas panen tertinggi terjadi pada tahun 2014,2016 dan 2017 yaitu sebesar 7044,52 ha. dan Luas panen terendah terjadi pada tahun 2020 yaitu sebesar 4800,93. Data luas panen Kakao di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten dapat di lihat pada Gambar 2.

8000,00

Gambar 2. Grafik Perkembangan Luas Areal Panen Kakao di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng Tahun 2011 – 2021

Luas area panen kakao dari tahun ke tahun mengalami peningkatan meskipun pada tahun-tahun tertentu cenderung mengalami penurunan yang disebabkan oleh beberapa faktor. Seperti pada tahun 2011 luas panen menurun yaitu sebesar 5554,60 ha, namun luas panen 2012– 2017 terus mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Berdasarkan data luas panen pada Gambar 2.

Produksi (ha)

Menunjukkan adanya penurunan luas cabai pada tahun 2018,2019 dan 2020.

Sedangkan pada tahun 2002 terjadi kenaikan luas panen seluas 5.700,00 ha. Dimana kecenderungan luas panen mengalami peningkatan disebabkan dalam enam tahun terakhir sejak 2012 hingga 2017.

5.1.2 Perkembangan Produksi Kakao di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng

Jumlah Produksi Kakao di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng dari tahun 2011 sampai 2021 sebesar 43149,2 ton dengan rata-rata produksi sebesar 3922,655 ton. Pada tahun 2011 produksi Kakao di Kecamatan Marioriwawo sebesar 3857,00 ton, sedangkan produksi kakao yang tertinggi terjadi pada tahun 2013 sebesar 5930,00 peningkatan produksi tertinggi ini dikarenakan peningkatan luas panen yang terjadi mulai pada tahun 2012– 2017. Sedangkan produksi kakao terendah terjadi pada tahun 2021 sebesar 1517,46 ton.

Produksi kakaoi dapat dilihat pada Gambar 3.

7000,00

Gambar 3. Grafik Perkembangan Produksi Kakao di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng Tahun 2011 – 2021.

31

Luas Panen (ha)

Seperti halnya luas panen, produksi juga mempunyai perkembangan yang semakin meningkat disetiap tahunnya, namun menurun pada tahun tertentu secara rinci dapat dilihat pada garfik diatas, produksi tertinggi juga terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 5930,00 ton namun kembali menurung pada tahun 2014 - 2015 dan kembali lagi mengalami kenaikan pada tahun 2016-2017 sebesar 5000,03 ton dan kembali menurung pada tahun selanjutnya. produksi terendah terjadi pada tahun 2021 yaitu sebesar 1517,46 ton.

5.2 Analisis Trend Kakao di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng 5.2.1 Trend Luas Panen kakao

Berdasarkan hasil analisis trend dengan menggunakan metode kuadrat terkecil diperoleh persamaan garis trend luas panen kakao di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng adalah Y = 7240,8 + -153,97x. Perkembangan luas panen kakao selama kurun waktu 2011 – 2021 mengalami fluktuasi dari

tahun ke tahun walaupun pada tahun tahun tertentu mengalami penurunan.

8000,00

Gambar 4. Grafik Trend Luas Panen kakao di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng 2011-2021

Berdasarkan Gambar 4 dapat di peroleh persamaan garis trend luas panen kakao 11 tahun terakhir (2011-2021) sebesar Y = 7240,8 + -153,97x dari persamaan tersebut diperoleh nilai intersept (a) = 7240,8, koefisien (b) menunjukkan tingkat kecenderungan (trend) tiap tahun sebesar -153,97 ribu ton/tahun tahun yang berkorelasi (-) yang berarti bahwa tiap tahun luas panenya berkurang dan kadan mengalami kenaikan. Sedangkan R 2 merupakan tingkat korelasi antara produksi dan waktu selama 11 tahun (2011-2021) sebesar 32,53% (R2 = 0,3253). Hal ini berarti bahwa perkembangan luas Luas Panen kakao di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng 2011-2021 mengalami peningkatan sebesar 32,53% menurut kronologis waktu tahun 2011-2021, artinya kronologis waktu tersebut merupakan perubahan dari faktor – faktor tertentu.

5.2.2 Trend Produksi Kakao

Berdasarkan hasil analisis trend dengan menggunakan metode kuadrat terkecil diperoleh persamaan garis trend produksi kakao di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng adalah Y = 6213,8+ -381,86x. Perkembangan produksi kakao selama kurun waktu 2011 – 2021 mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun walaupun pada tahun tahun tertentu mengalami penurunan.

33

Gambar 5. Grafik Trend produksi kakao di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng 2011-2021

Berdasarkan Gambar 5 dapat di peroleh persamaan garis trend produksi tanaman kakao 11 tahun terakhir (2004-2013) sebesar Y= 6213,8+ -381,86x dari persamaan tersebut diperoleh nilai intersept (a) = 6213,8 ribu ton yang, koefisien (b) menunjukkan tingkat kecenderungan (trend) tiap tahun sebesar -381,86 ribu ton/tahun yang berkorelasi (-) yang berarti bahwa tiap tahun berkurang produksinya dan kadang mengalami kenaikan. Sedangkan R 2 merupakan tingkat korelasi antara produksi dan waktu selama 11 tahun (2011-2021) sebesar 61,97% (R2 0,6197). Hal ini berarti bahwa perkembangan produksi kakao di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng mengalami peningkatan sebesar 61,97% menurut kronologis waktu tahun 2011-2021, artinya kronologis waktu tersebut merupakan perubahan dari faktor – factor tertentu.

5.3 Peramalan kakao di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng 5.3.1 Peramalan Luas Panen

Peramalan luas panen kakao di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng selama kurun waktu 11 tahun mendatang disajikan pada tabel 2. untuk mengetahui perkembangan luas panen kakao di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng selama kurun waktu 22 tahun (2011 - 2021) mengalami fluktuasi dari tahun ketahun, dimana proyeksi dari sisi luas panen selama kurun waktu 2022 – 2031 bertujuan untuk mengetahui luas panen kakao di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng pada 11 tahun yang akan datang. Berdasarkan peramalan dari luas panen dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7. Peramalan Jumlah Luas Panen kakao di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng Tahun 2022 – 2031

TAHUN LUAS PANEN (HA)

35

Produksi (ton)

Berdasarkan grafik 5. Dari hasil analisis Dapat diketahui bahwa peramalan luas panen selama kurun waktu 2022– 2031 seluas 51011,56 ha dengan rata-rata 4637,415 hektar, cenderung mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011- 2021 luas panen mengalami penurunan seluas 18475,84 ha, dimana luas panen kakao pada tahun 2011-2021 seluas 920. 459 ha dengan rata-rat 6317,036 hektar.

6000,00

Gambar 6. Grafik Perkembangan Peramalan Luas Panen kakao di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng Tahun 2022 – 2031

Berdasarkan hasil analisis trend dengan menggunakan metode kuadrat terkecil diperoleh persamaan garis trend peramalan luas panen kakao 11 tahun terakhir (2022-2031) sebesar Y Y= 5519,2+ -146,97x dari persamaan tersebut diperoleh nilai intersept (a) = 5519,2 ribu ton yang, koefisien (b) menunjukkan tingkat kecenderungan (trend) tiap tahun sebesar -146,97x ribu ton/tahun yang berkorelasi (-) yang berarti bahwa tiap tahun luas panenya berkurang dan kadang mengalami kenaikan. Sedangkan R 2 merupakan tingkat korelasi antara produksi dan waktu selama 11 tahun (2022-2031) sebesar 99,32% (R20,9932). Hal ini berarti bahwa perkembangan luas panen kakao di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten

Peramalan Luas Panen

Soppeng mengalami peningkatan sebesar 99,32% menurut kronologis peramalan waktu tahun 2022-2031, artinya kronologis waktu tersebut merupakan perubahan dari faktor – factor tertentu.

Gambar 7. Grafik Trend Peramalan Luas Panen kakao di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng Tahun 2022 – 2031

5.3.2 Peramalan Produksi

Peramalan produksi kakao di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten selama kurun waktu 11 tahun mendatang disajikan pada tabel 3 untuk mengetahui perkembangan produksi kakao di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten selama kurun waktu 2011 – 2021 mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, dimana proyeksi dari sisi produksi selama kurun waktu 2022– 2031 yang bertujuan untuk

Peramalan produksi kakao di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten selama kurun waktu 11 tahun mendatang disajikan pada tabel 3 untuk mengetahui perkembangan produksi kakao di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten selama kurun waktu 2011 – 2021 mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, dimana proyeksi dari sisi produksi selama kurun waktu 2022– 2031 yang bertujuan untuk

Dokumen terkait