• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

1. Pangsa Pasar (Market Share)

Pangsa pasar adalah perbandingan antara hasil penjualan suatu perusahaan dengan total penjualan industri. Setiap perusahaan memiliki pangsa pasarnya sendiri, dan besarnya berkisar antara 0 hingga 100 persen dari total penjualan seluruh pasar. Pangsa pasar mencerminkan proksi keuntungan bagi perusahaan karena pangsa pasar yang besar biasanya menandakan kekuatan pasar yang besar dalam menghadapi persaingan dan sebaliknya. Pangsa pasar dapat dihitung dengan beberapa cara yaitu berdasarkan nilai penjualan, unit penjualan, unit produksi dan kapasitas produksi. Pada produk yang bersifat homogen biasanya pangsa pasar diukur dengan menggunakan unit atau volume penjualan sedangkan pada pasar yang produknya heterogen pangsa pasar dihitung terhadap total penjualan. Beberapa tipe pasar dengan kondisi pangsa pasar dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Tipe-tipe Pasar

Tipe Pasar Kondisi Utama Contoh

Monopoli murni Suatu perusahaan yang memiliki 100 persen dari pangsa pasar.

PLN, TELKOM, PAM

Perusahaan yang dominan (dominant firm)

Suatu perusahaan yang memiliki 50-100 persen dari pangsa pasar dan tanpa pesaing yang kuat.

Surat kabar lokal atau nasional, film kodak, batu baterai.

Oligopoli ketat Penggabungan empat perusahaan terbesar yang memiliki pangsa pasar 60-100 persen. Kesepakatan di antara mereka untuk menetapkan harga relatif mudah.

Bank-bank lokal, siaran TV, bola lampu, sabun, toko buku, rokok kretek dan semen.

Oligopoli longgar Penggabungan empat perusahaan terbesar yang memiliki 40-60 persen pangsa pasar, kesepakatan mereka untuk menetapkan harga sebenarnya tidak mungkin.

Kayu, perkakas rumah tangga, mesin-mesin kecil, perangkat keras, majalah, batu baterai, obat-obatan.

Persaingan monopolistik

Banyak pesaing yang efektif, tidak satu pun yang memiliki lebih dari 10 persen pangsa pasar.

Pedagang eceran, penjual pakaian

Persaingan murni Lebih dari 50 persen pesaing yang mana tidak satupun yang memiliki pangsa pasar yang berarti.

Sapi dan unggas

Sumber : Jaya, 2001

Shepherd (1992) menyatakan pangsa pasar yang mencapai 100 persen termasuk dalam monopoli murni, jika satu perusahaan mempunyai pangsa pasar lebih dari 40 persen dan tidak mempunyai pesaing yang berarti termasuk dalam perusahaan dominan. Jika pangsa pasar mencapai lebih dari 60 persen termasuk dalam oligopoli ketat. Semakin besar pangsa pasar maka semakin besar pula hak monopoli bagi perusahaan yang bersangkutan. Derajat kekuatan pasar pada umumnya akan muncul ketika pangsa pasar mencapai 15 persen, pada tingkatan yang lebih tinggi yaitu 25-30 persen derajat monopoli menjadi signifikan, dan pada tingkat 50-60 persen biasanya perusahaan mempunyai kekuatan pasar yang sangat besar. Kesuksesan perusahaan biasanya selain digambarkan oleh profit

tetapi juga oleh besarnya pangsa pasar. Secara umum terdapat hubungan yang positif antara pangsa pasar dan keuntungan (Yunianti, 2001).

2. Konsentrasi (Concentration)

Konsentrasi industri merupakan suatu variabel yang dapat diukur dan pada umumnya pengukuran ini lebih banyak dilakukan untuk derajat struktur oligopoli (Hasibuan, 1994). Konsentrasi sering digunakan sebagai ukuran tingkat persaingan. Konsentrasi juga sering dipakai sebagai alat analisis struktur pasar, perilaku dan kinerja perusahaan yang beroperasi di dalamnya dan secara tidak langsung menjadi indikator perilaku anti persaingan atau kolusi (Satriawan dan Wigati, 2002). Geroski (1991) mengungkapkan bahwa pesaing baru dalam industri atau pasar akan mengurangi konsentrasi pasar apabila ukuran perusahaan tersebut relatif sama besar dengan ukuran perusahaan-perusahaan yang ada di industri atau pasar tersebut. Keluarnya perusahaan dari suatu industri atau pasar akan meningkatkan konsentrasi apabila ukuran perusahaan yang keluar relatif kecil dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi dalam industri tersebut.

Pengukuran konsentrasi tersebut dapat memperlihatkan perubahan-perubahan namun perubahan-perubahan tersebut kurang terlihat dalam jangka pendek. Menurut Shepherd dalam Yunianti (2001) mengemukakan bahwa konsentrasi adalah penjumlahan pangsa pasar dari perusahaan-perusahaan terbesar yang sering diukur pada empat perusahaan terbesar. Nilai konsentrasi pasar dapat menunjukkan derajat oligopoli. Studi empiris yang dilakukan oleh Bain menunjukkan adanya hubungan positif antara kondisi entry dan konsentrasi pasar terhadap kekuatan pasar dimana semakin tinggi konsentrasi pasar dan semakin

sulit suatu industri baru untuk memasuki pasar maka kekuatan pasar akan semakin tinggi.

Greer dalam Hasibuan (1994) menjelaskan bahwa ada empat sebab pokok adanya konsentrasi, yakni pertama, nasib baik (luck); kedua, sebab teknis; ketiga, karena kebijaksanaan pemerintah; dan keempat, kebutuhan bisnis, sehingga ada kebijaksanaan perusahaan untuk mengambil keputusan tertentu. Bird (1999) menyatakan hipotesis konsentrasi-kolusi bahwa industri dengan jumlah perusahaan sedikit dan rasio konsentrasi empat perusahaan (CR4, merupakan pangsa pasar empat perusahaan terbesar) di atas 75 persen mempunyai masalah dengan persaingan dibanding industri dengan jumlah perusahaan yang lebih banyak dan konsentrasi dibawah 50 persen.

Konsentrasi dapat diukur dengan menggunakan indeks konsentrasi yaitu statistik yang dikembangkan untuk menghasilkan ukuran ringkasan struktur pasar. Ukuran pasar konsentrasi yang umumnya digunakan adalah persentase dari seluruh jumlah pengiriman yang dipasok oleh empat perusahaan terbesar. Ukuran lain adalah Hirschmann-Herfindahl Index (HHI) yang menimbang pangsa pasar rata-rata dari semua perusahaan dalam sebuah industri (Asian Development Bank, 2001). Indeks konsentrasi memiliki kelemahan yaitu ketidakmampuan untuk menunjukkan atau memberikan gambaran ukuran atau kontribusi dari masing-masing perusahaan di pasar. Walters dalam Yunianti (2001) menyatakan bahwa indeks konsentrasi mempunyai kelemahan dari perhitungan konsentrasi adalah bahwa nilai konsentrasi (CR) tidak dapat menunjukkan tentang kondisi potensial

dari entry. Pengukuran-pengukuran konsentrasi perusahaan dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Pengukuran-Pengukuran Konsentrasi Perusahaan

Pengukuran Rumusρ Rasio konsentrasi CR =

= n i i MS 1 Indeks Hirshcman-Herfindahl H =

2 = n i MSi 1 Indeks Rosenbluth R =

= n i pi i 1 ) . 2 ( 1 -1 Indeks Entrophy E = . log( 1) 1

= n i pi pi Sumber: Jaya, 2001

Dimana : Msi = jumlah perusahaan terbesar

i

ρ = pangsa pasar perusahaan ke-i (%) n = jumlah perusahaan terbesar

Menurut Martin dalam Yunianti (2001) menyatakan bahwa apabila empat perusahan terbesar menguasai 40 persen atau lebih terhadap total penjualan termasuk ke dalam pasar oligopoli.

Pengukuran indeks konsentrasi :

a. Rasio Konsentrasi yang standar memerlukan data mengenai ukuran pasar secara keseluruhan dan ukuran perusahaan-perusahaan yang memimpin dalam pasar.

b. Indeks Hirschman-Herfindahl merupakan penjumlahan kuadrat pangsa pasar semua perusahaan dalam suatu industri.

c. Indeks Rosenbluth didasarkan pada peringkat setiap perusahaan dan pangsa pasarnya.

d. Indeks Entropy mengukur semua pangsa pasar semua perusahaan dalam industri.

Teori ekonomi memperkirakan bahwa kekuatan pasar lebih berlaku dalam pasar yang menunjukkan tingkat konsentrasi yang tinggi. Kekuatan perusahaan dicerminkan oleh sedikitnya perusahaan yang menguasi pasar atau adanya perusahaan dominan dalam suatu industri.

Dokumen terkait