PAPARAN DAN ANALISIS DATA
A. Paparan Data
Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam “Al Falah” berdiri pada tahun
1986, diasuh oleh KH. M Zoemri RWS bersama istri beliau Nyai Hj. Latifah. Pondok Pesantren ini berdiri di atas tanah milik pribadi yang mendapat dorongan dari masyarakat sekitar dan pemerintah. Awalnya muassis hanya menerima dan menampung santri putra dan putri dari lingkungan sekitar, yang kemudian diikuti oleh santri dari daerah sekitarnya. Seiring perkembangan zaman, Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah dituntut pula untuk menampung aspirasi masyarakat yang membutuhkan pendidikan agama lebih mapan lagi. Untuk itu, pada tahun 1990, KH. M Zoemri mendirikan madrasah diniyyah yang materi pelajaran khusus agama. Adapun waktu pendidikan yang harus ditempuh adalah 7 tahun yang mana diwajibkan bagi santri putra maupun putri. Melihat keadaan santri yang mayoritas berpendidikan formal,
maka pengajian madrasah diniyyah dimulai pada ba‟da ashar (± pukul 15:30) , ba‟da maghrib sampai isya (± pukul 18.30-19.30) , ba‟da isya (± pukul 20.00-
22.30) serta ba‟da subuh sampai dengan jam 6 pagi.
Lima tahun berikutnya, tepatnya pada tahun 1995 pendidikan Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah menambah kurikulum pembelajaran berupa ekstrakurikuler pesantren antara lain: kaligrafi, khitobah, qiro‟atul
qur‟an, Bahasa arab dan menjahit. Selain itu pada tahun penelitian dilakukan
yakni 2017, ditambahkan ekstrakurikuler UPS ( Unit Pengembangan Santri), UKS (Unit Kesehatan Santri) dan BUMP (Badan Usaha Milik Pesantren). Berbagai pendidkan tambahan berupa ekstrakurikuler ini didirikan dengan dasar, santri mampu berkreasi dan mempunyai skill untuk terjun di masyarakat serta mampu mengubah masyarakat yang terbelakang menjadi masyarakat yang berkembang.
Sepuluh tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2005 karena melihat tantangan zaman yang semakin menggejolak dan bahkan santri dituntut untuk bisa menyikapinya maka pada tahun tersebut didirikan SMK Al Falah dengan 2 jurusan, yaitu Otomotif dan Tata Busana.
Dua puluh tahun kemudian, tepatnya pada Sabtu pagi 3 Oktober tahun 2015 berita duka menyelimuti keluarga besar Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah karena KH. M Zomri RWS berpulang ke Rahmatullah dengan tenang. Semoga amal ibadah beliau diterima disisi Allah SWT, amin amin ya
robbal „alamin, dan keluarga serta santri yang ditinggalkan semoga diberi ketabahan dan kesabaran. Setelah beliau meninggal, Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah diasuh oleh istri beliau Nyai Hj. Latifah sampai sekarang. (Dikutip dari brosur PPTI Al Falah tahun 2017/2018)
1. Letak Geografis PPTI Al Falah
Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah terletak di ujung barat Kota Salatiga yang berdekatan dengan Kab. Semarang Jl. Bima No. 02, Rt 02/02 Dusun Ngemplak, Kel. Dukuh, Kec. Sidomukti, Kota Salatiga 50722.
2. Dasar dan Tujuan a. Dasar
Al Qur‟an dan As Sunnah merupakan landasan dasar yang
digunakan oleh Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran sehingga hasilnya akan lebih terarah dan firah yang dimilikinya akan lebih terjaga dari berbagai kemungkinan dalam perjalanan peradaban umat manusia
dewasa ini. Pemahaman terhadap Al Qur‟an dan As Sunnah tersebut
dijabarkan dalam sikap dan perilaku santri, maka dasar tersebut adalah sebagai berikut:
1) Dasar atau asas yang akan memberi ruh di Pondok Pesantren
Tarbiyatul Islam Al Falah Salatiga adalah Al Qur‟an dan As
Sunnah.
2) Al Qur‟an dan As Sunnah digunakan sebagai neraca dan ukuran dalam segala pelaksanaan pendidikan dan pengajaran.
Dengan dasar dan pengertian tersebut di atas, maka sikap dan perilaku sehari-hari yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah Salatiga harus mencerminkan suatu pelaksanaan disiplin, yaitu disiplin terhadap diri sendiri dan disiplin terhadap Allah SWT. ( Diambil dari papan pemberitahuan dasar dan tujuan PPTI Al Falah)
b. Tujuan
Pada dasarnya tujuan Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah mempunyai tujuan yang sangat signifikan, yakni:
1) Tujuan Umum
Membimbing anak didik menjadi manusia yang berkepribadian islami yang sanggup dengan ilmu agamanya menjadi mubaligh islam dalam masyarakat sekitar melalui ilmu dan amalnya.
2) Tujuan Khusus
a) Pembinaan suasana hidup dalam Pondok Pesantren sebaik mungkin sehingga berkesan pada jiwa santri.
b) Memberikan pengertian keagamaan melalui pengajaran Ilmu Agama Islam.
d) Mewujudkan Ukhuwah Islamiyah dalam Pondok Pesantren dan sekitarnya.
e) Memberikan Pendidikan dan Ketrampilan civic dan Kesehatan Olahraga kepada santri.
f) Mengusahakan perwujudan segala aktivitas dalam pesantren yang mungkin pencapaian tujuan umum tersebut.
g) Membantu sumber daya santri yang memiliki nilai dan sikap agamis, pengetahuan, kecerdasan, ketrampilan, kemampuan komunikasi dan kesadaran akan ekologi lingkungan.
h) Melahirkan dan menciptakan alumni pesantren yang figur keilmuan yang begitu tangguh dan mampu memainkan propertinya pada masyarakat secara umum.
i) Menciptakan siswa dan santri yang berbasic IMTAQ dan IPTEK.
c. Visi dan Misi Visi
Mewujudkan PPTI Al Falah Salatiga sebagai pencetak sumber daya manusia professional yang bermoral, beriman, bertaqwa, serta sebagai pusat dakwahtul islamiah bagi masyarakat yang berlandasaan pada asas-asas ajaran islam.
Misi
a. Menyiapkan alumni yang menguasai ilmu pengetahuan umum maupun agama yang mempunyai iman dan taqwa berdasarkan hukum islam.
b. Membantu tamatan yang tangguh dan kepribadian unggul bagi pengembangan diri yang islami.
c. Menyiapkan para pengajar berbasis pesantren yang professional dibidang keahlian agama (islam).
d. Mendidik, melatih dan menyiapkan dakwahtul islamiah.
e. Meningkatkan mutu pondok pesantren menuju era globalisasi maupun modern.
f. Sebagai sumber layanan informasi dan tempat pelatihan dibidang keahlian keagamaan. (Dikutip dari papan pemberitahuan Visi dan Misi PPTI Al Falah)
d. Keadaan Asatidz/ Asatidzah
Tenaga pendidik (ustadz/ustadzah) Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah, terdiri dari lulusan pesantren. Adapun nama-nama beliau dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Nama ustad/ustadzah Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah Tabel 4.1
NAMA ALAMAT
Nyai Hj. Latifah PPTI Al Falah Salatiga
Ustdz. Ma‟sum Salatiga
Ustdz. Kholilurrohman Salatiga Ustdz. Nur Soim Muhtasib Salatiga
Ustdz. Edi Romli Ambarawa
Ustdz. Gunawan L.A., S.Pd.I.,M.A Susukan, Semarang Ustdz. Yusuf Burhan Habibi Tingkir, Salatiga Ustdz. Badarudin Al Hafidz Dukuh, Salatiga Gus Najib Tafrikhan Pucang, Magelang Gus Wildan Attamimi Salatiga
Kang Muh Lasin, S.Pd.I Purwodadi, Grobogan Kang Imam Adi, S.E Grabag, Magelang Kang Jihan Abdillah Dukuh, Salatiga Kang Azkal Murtadho Temanggung Kang Khoirul Munzilin Suruh, Semarang Ustdzh. Rofiqotul Asna Tingkir, Salatiga Ning Siti Nur Halimah, S.H PPTI Al Falah Salatiga
Mbak Chusna Semarang
Mbak Laelatul Jannah, S.Pd.I Grabag, Magelang Mbak Mufidatul Latifah Muncul, Semarang Mbak Akmilatul Haq Al Maulida Wedung, Demak Mbak Eki Wijayanti Purwodadi
e. Tata Tertib
1) Sholat berjamaah
2) Mengikuti kegiatan belajar mengajar
3) Mengikuti kegiatan pondok yang diselenggarakan pengurus dan pengasuh
4) Menyertakan surat ijin dari keamanan jika tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar
5) Meminta ijin kepada pihak yang berwenang jika keluar malam, keluar hari libur dan meninggalkan pondok
6) Tidak diperkenankan bertamu kepada warga tanpa tujuan / ngendong
7) Penggunaan gadget sesuai waktu dan ketentuan yang sudah ditetapkan
8) Penggunaan sepeda motor diperuntukkan untuk mahasiswa dan siswa yang bersekolah di SMAN 2 Salatiga
9) Dilarang berpacaran atau berboncengan dengan lawan jenis
10)Peraturan lain tertera dalam undang-undang yang berlaku dan telah ditetapkan oleh Pengasuh (Dikutip dari Buku Santri PPTI Al Falah Salatiga)
Jika terdapat pelanggaran yang terjadi, dari pihak pesantren telah
menyiapkan beberapa hukuman (ta‟ziran) bagi para pelanggar. Hukuman
diberikan disesuaikan dengan kadar berat tidaknya pelanggaran yang
dilakukan. Berikut beberapa ta‟ziran yang berlaku di Pondok Pesantren
Tarbiyatul Islam Al Falah Salatiga sejak dulu hingga sekarang: 1. Membaca Al Qur‟an
2. Membersihkan Kamar Mandi 3. Gundulan
4. Gebyuran jamban f. Sarana Prasarana
Unit-unit bangunan komplek Pondok (Madrasah Diniyyah) dan SMK Al Falah yang terletak di Jl. Bima No.02, Kelurahan Dukuh, Kota Salatiga berada di atas tanah pribadi milik yayasan Al Falah yang luasnya ± 4.000m2. Selanjutnya mengenai sarana dan prasarana yang ada di Pondok Pesantren dan SMK Al Falah adalah sebagai berikut:
a. Musholla
b. Asrama komplek A = 6 ruang c. Asrama komplek B = 4 ruang d. Asrama komplek C = 11 ruang e. Asrama komplek D = 2 ruang f. Asrama komplek E = 3 ruang
g. Asrama komplek F (putra) = 10 ruang h. Asrama Komplek Hafidzah = 2 ruang i. Gedung madrasah :
1) Lantai I = 5 ruang 2) Lantai II = 4 ruang j. Sarana-sarana yang lain:
1) Kamar mandi 2) Wc 3) Dapur 4) Aula 5) Tempat cuci 6) Areal jemuran 7) Kolam wudhu 8) Aliran listrik
9) PosKesTren (Pos Kesehatan Pesantren) 10)Ruang perpustakaan
11)Ruang elektronik 12)Ruang koperasi 13)Ruang sambaing
14)Ruang In Santri (Inspirasi Santri) 15)Ruang kantor/ ruang tamu:
(b) Kantor putri (c) Kantor SMK (d) Kantor yayasan (e) Kantor PSB (f) Kantor asatidz (g) Ruang tamu
g. Mekanisme Pengelolaan Pesantren
Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah didirikan oleh Almaghfurlah KH. Zoemri RWS ini terletak di Jl. Bima No. 2 Dukuh, Salatiga. Didirikan di atas tanah milik pribadi kyai dan keluarga, layaknya pesantren pada umumnya.
Selain sebagai pendiri pondok pesantren, Almaghfurlah KH. Zoemri RWS berperan sebagai pengasuh, penasehat dan juga sebagai dewan tertinggi. untuk pengelolaan pesantren beliau dibantu oleh ahlul bait yang lain, kerabat serta santri yang ditunjuk sebagai pengurus. Pengurus ini dipilih oleh tim formatur atau yang di sini merupakan tim penyelenggara pemilihan pengurus baru. Tim formatur mempunyai beberapa calon nama ketua (lurah), sekretaris, bendahara serta dilengkapi dengan seksi-seksi yang selanjutnya dimintakan persetujuan dari pengasuh. Tentang tugas, pengurus bertugas melaksanakan kebijaksanaan yang telah disetujui oleh pengasuh.
Berikut susunan kepengurusan Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah yang telah terpilih dan dilantik masa khidmah 2017- 2019:
SUSUNAN KEPENGURUSAN PPTI AL-FALAH MASA KHIDMAH 2017-2019
Dewan Pengurus Harian (BPH)
Ketua : 1. Gunawan Lakono Aji, S.Pd.I., M.A. 2. Ulfah Mahmudah
Wakil : 1. Khabib Sholihuddin 2. Dina Arini Fitri
Sekretaris : 1. M. Efan Bagus P
2. Renita Ayu Mustika Sari
Bendahara Pusat : 1. Nur Fandilah
Bendahara : 1. Zein Khoirul M 2. Fatichatin Najibah
Keamanan : 1. Nur Kholis
2. Denis Wiki Permana
1. Uswatun Fitriyah 2. Inna Nur Khasanah 3. Lina Muslikhah
3. Muhammad Ainul Yaqin 4. Hufron Faqih
5. Fatwah Abdul Majid 6. M. Khoirul Munzilin
Diklat : 1. Azkal Murtadlo
2. Ganang Fatkhurrohman 3. Hanafi Maghrib
Kebersihan : 1. Basit Chusnil Mubarok 2. Abdul Kharis Susilo 3. M. Ghulam Fakhruruzam 4. Miftahul Khoiri
Rumah Tangga : 1. Ahmad Nur Khakim 2. M. Ulin Nuha 3. Misbakhul Munib 4. Ihsan Maulana
Ketua Komplek : 1. M. Irfan Arif 2. M. Syaf‟ul Ikhtafi
1. Hanifatul Masruroh 2. Mufidatul Latifah 3. Ika Nur Anggita 4. Aisyah
5. Dafinatul Ulum
1. Meila Sari
2. Erika Wijayanti A 3. Imroatus Solihah 4. Dika Suci Winarti 5. Meilal Khasanah
1. Fattatus Soimah 2. Siti Nurul Mawadati 3. Tyas Astina Suciyati 4. Susi Susanti
Logistik : 1. Hastomo Kusumo W 2. Ilham Maulana Kesehatan : 1. M. Abdau Yazid
2. Siti Izzatul Ummah
Pengembangan : 1. Ahmad Faozi dan BUMP 2. M. Yasin Al Amin
sedangkan berkaitan dengan biaya masuk ke Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah, menggunakan rincian sebagai berikut:
Pendaftaran Rp. 20.000,00 Sarana – Prasarana Rp. 100.000,00 Syahriah Rp. 75.000,00 Dana Kesehatan Rp. 15.000,00 Syahadah Rp. 30.000,00 Taspona Rp. 15.000,00 KTS/ E-Money Rp. 25.000,00 Uang Pembangunan : 1. Rp. 750.000,00 atau 2. Rp. 900.000,00 atau 3. Rp. 1.000.000,00 1. Latifah 2. Afra Fadhilah 3. Luluk Lutfiyah 4. Alfi Lutfiyana
Seragam :
1. Putra Rp. 150.000,00 2. Putri Rp. 160.000,00
Uang Makan (pagi dan sore)
1. Putra Rp. 300.000,00 2. Putri Rp. 200.000,00
h. Latar Belakang Keberadaan Santri
Santri di Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah berasal dari berbagai tingkatan umur. Jika dilihat dari segi usia, ada anak usia mulai dari 6-12 tahun atau usia anak usia sekolah dasar (SD), anak usia sekolah menengah pertama (SMP), anak usia sekolah menengah atas (SMA) dan anak kuliah (mahasiswa) serta beberapa santri yang sudah menyelesaikan pendidikan di bangku kuliah namun masih memilih menetap dan mengabdi di sana. Selain itu jumlah santri yang menuntut ilmu di PPTI Al Falah dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dan penurunan layaknya pondok pesantren dan lembaga pendidikan lainnya. Untuk tahun ajaran 2017/2018 jumlah santri putra-putri sebanyak 362 santri dengan perincian 224 santri putri dan 138 santri putra.
Selain itu jika di lihat dari segi daerah asal mereka tinggal dapat diketahui bahwa tidak hanya berasal dari wilayah Salatiga dan
sekitarnya saja, akan tetapi juga berasal dari daerah lain seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatra, Kalimantan dan lain-lain. i. Kelembagaan
Dari segi kelembagaan, seberti yang telah penulis sebutkan sebelumnya bahwa di PPTI AL FALAH lama pendidikan madrasah diniyahnya adalah 7 tahun. Pendidikan ini wajib diikuti oleh seluruh santri tanpa terkecuali. Selain itu pada tahun 2005 didirikan SMK Al Falah yang memiliki dua jurusan yaitu Teknik Otomotif dan Tata Busana. Materi dan kurikulum yang digunakan adalah kurikulum Pendidikan Nasional.
Sedangkan materi dan kurikulum yang di gunakan di Madrasah Diniyah PPTI AL FALAH adalah sebagai berikut:
1) Kelas I Ula
Kelas ini juga disebut kelas tingkat dasar, karena memang di berikan kepada santri awal sebagai dasar dalam mempelajari ilmu agama. Pada tahap ini materi yang diajarkan adalah sebagai berikut:
a) Aqidatul Awam b) Alala
c) Syifaul Jinan d) Fasholatan
e) Risalatul Mahid f) Al Qur‟an 2) Kelas II Ula
Setelah menyelesaikan tingkat dasar, santri melanjutkan ke kelas II Ula. Adapun materi yang diajarkan adalah sebagai berikut: a) Ta‟limul Muta‟alim
b) Hujjah Aswaja c) Safinatun Najjah d) Nadzom Jazariyah e) Al Qur‟an
3) Kelas III Ula
Setelah menyelesaikan kelas II Ula, santri melanjutkan ke kelas III Ula. Adap un materi yang diajarkan adalah sebagai berikut: a) Al Jurumiyah b) Shorof c) Sulam At Taufik d) Arba‟in Nawawi e) Minhatul Mughis f) Al Qur‟an
4) Kelas I Wustho
Setelah menyelesaikan kelas III Ula, santri melanjutkan ke kelas I Wustho. Adapun materi yang diajarkan adalah sebagai berikut: a) Al Imrithi b) Fathul c) Qowa‟idul I‟rob d) Tadhib e) Al Qur‟an 5) Kelas II Wustho
Setelah menyelesaikan kelas I Wustho, santri melanjutkan ke kelas II Wustho. Adapun materi yang diajarkan adalah sebagai berikut:
a) Alfiyah I b) Tafsir Jalalain I c) Fathul Mu‟in I d) Al Qur‟an
6) Kelas III Wustho
Setelah menyelesaikan kelas II Wustho, santri melanjutkan ke kelas III Wustho. Adapun materi yang diajarkan adalah sebagai berikut: a) Alfiyah II b) Tafsir Jalalain II c) Fathul Mu‟in II d) Al Qur‟an 7) Kelas I Ulya
Setelah menyelesaikan kelas III Wutho, santri melanjutkan ke kelas I Ulya. Adapun materi yang diajarkan adalah Fathul Wahab.
Sedangkan untuk waktu Kegiatan belajar mengajar (KBM) madrasah diniyah PPTI AL FALAH dilaksanakan secara keseluruhan hampir secara bersamaan yaitu pada:
a) Ba‟da Ashar, mulai pukul 15.30-17.00 WIB b) Ba‟da Isya I, mulai pukul 19.30-21.00 WIB c) Ba‟da Isya II, mulai pukul 21.00-22.30 WIB d) Ba‟da Subuh, mulai pukul 05.00-06.00 WIB
3. Gambaran Informan
Untuk mengetahui langkah yang kyai ambil dalam pembinaan akhlak santri di PPTI Al Falah, kondisi akhlak santri sebelum dan setelah Kyai wafat, serta peran kyai dalam pembinaan akhlak santri, maka peneliti mencari dan mengumpulkan informasi dengan melibatkan beberapa orang yang peneliti rasa dapat mewakili keseluruhan erkait dengan beberapa hal di atas.
Daftar Nama Informan Tabel 4.2
No. Nama Informan
Kode Informan
Keterangan
1. Ibu Nyai Hj. Latifah Zoemri
LZ Pengasuh Pesantren
2. Kholilul Rohman KR Ustadz Pesantren
3. Nur Shoim Al Muhtasibi NS Ustadz Pesantren 4. Gunawan Laksono Aji, S.Pd.I., M.A GL Ustadz Pesantren
5. Habib Alwi, S.Pd HA Alumni
6. Zuni Ma‟rifah, S.Pd ZM Alumni
8. Mufidatul Latifah ML Pengurus Pesantren
9. Lyna Muslikah LM Pengurus Pesantren
10. Nur Fadhilah NF Pengurus Pesantren
11. Ahmad Faozi AF Santri
12. Aini Murthofi‟ah AM Santri
13. Rodziatus Sholikhah RS Santri
14. Ulfah Mahmudah UM Santri
15. Bakir BK Warga luar pesantren
B. Analisis Data
Pada bagian ini, peneliti akan memaparkan hasil analisis peneliti berdasarkan hasil temuan yang diperoleh melalui wawancara, dokumentasi maupun observasi. Analisis ini mencakup pembinaan akhlak santri di Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al Falah Salatiga, perbedaan kondisi akhlak santri sebelum dan setelah Kyai wafat dan peran Kyai dalam pembinaan akhlak santri.
1. Kondisi Akhlak Santri sebelum dan Setelah Kyai Wafat
Hasil wawancara dengan beberapa responden, dapat disimpulkan bahwa kondisi akhlak santri sebelum dan setelah kyai wafat adalah sebagai berikut:
“Keadaan santri di PPTI Al Falah sama seperti dulu, berbeda dalam hal kedisiplinan karena sekarang tidak ada sosok yang tegas dan ditakuti sperti ketika bapak Kyai hidup.” (LZ/ 09-09-2018/ 16.35 WIB)
Sama seperti yang dipaparkan oleh seorang warga luar pesantren: “Akhlak santri bagus ketika masa Kyai hidup. Karena masih ada yang ditakuti dan di patuhi. Memang imbang jika dikatakan dari keseluruhan akhlak, tapi dalam hal ketelatenan dalam memberikan pembinaan.”(BK/ 10-09-2018/ 07.30 WIB)
Tidak ada yang berbeda berkaitan dengan akhlak santri sebelum dan setelah kyai meninggal. Yang berbeda adalah pembinaan dan kedisiplinan yang tidak lagi berjalan secara kontinue. Semasa kyai hidup, kedisiplinan santri sangat terjaga baik dalam KBM, perijinan pulang.
Akhlak pada dasarnya terbagi menjadi dua, yakni akhlak mahmudah dan madzmumah. Akhlak mahmudah adalah akhlak yang baik. Tidak hanya sekedar mengetahui tapi juga menerapkan dalam keseharian. Baik akhlak kepada Sang Pencipta, orang tua, guru/kyai maupun orang lain. Menjalankan peraturan yang sudah menjadi ketetapan. Sehingga mampu membedakan mana yang haq dan yang bathil. Sedangkan akhlak madzmumah adalah akhlak tercela. Akhlak yang berlawanan dengan fitrah manusia. Seperti yang diketahui, manusia dalam fitrahnya dilahirkan
dalam keadaan suci. Baik buruknya ketika menginjak dewasa tergantung bagaimana orang tua mendidik dan lingkungan membentuknya.
NS berpendapat sebagai berikut:
“Secara umum dilihat dari masyarakat luar akhlak santri di PPTI Al Falah sudah tertata dengan baik hanya saja sebagian santri perlu perhatian khusus untuk pembinaan karakter.”(NS/ 08-09-2018/ 18.30 WIB)
Hal tersebut senada dengan penuturan alumni :
“Akhlak santri di ppti al falah saat ini sudah baik.tapi tidak bisa dipungkiri bahwa akhlak santri di Al Falah saat ini sedikit mengalami penurunan kualitas akhlak.”(FI/ 01-09-2018/ 15.00 WIB)
ZM juga berpendapat sebagai berikut:
“Kondisi akhlak santri di ppti al falah belum bisa dikatakan mencapai kata “baik”, masih ada beberapa bahkan banyak santri yang masih membutuhkan bimbingan agar menjadi lebih baik. Dan karena di Al Falah santrinya berdari dari beberapa kalangan (anak kecil, remaja bahkan dewasa) maka perlu kehati-hatian dalam memberikan
bimbingan akhlak.”(ZM/ 31-08-2018/ 14.05 WIB)
Kondisi akhlak santri bagi menurut sudut pandang beberapa orang berpendapat bahwa akhlak santri belum bisa dikatakan baik secara keseluruhan. Ada beberapa santri yang memang membutuhkan kebutuhan khusus berupa pembinaan akhlak dan rehabilitasi. Hal tersebut biasanya dilihat dari jenis pelanggaran yang dilakukan. Tingkah laku dan sikap santri yang demikian tak jarang disebabkan oleh factor latar belakang keluarga yang kurang memperhatikan pergaulan buah hati dan cenderung sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Namun juga tak menutup
kemungkinan karena pergaulan yang salah baik di sekolah maupun lingkungan bermain.
Ada beberapa orang juga menyebutkan kondisi akhlak santri di PPTI Al Falah sebagai berikut:
“Akhlak santri di ppti al falah saat ini masih kurang. Ada penurunan kualitas akhlak.” (AF/ 30-08-2018/ 22.42 WIB)
Sependapat dengan AF, LM juga berpendapat sebagai berikut:
“Kondisi akhlak santri di PPTI Al Falah saat ini semakin majunya zaman akhlak santri berkurang. Berbeda dengan santri dulu. Santri sekarang lebih mengedepankan akal rasio, bykan rasa. Dalam artian rasa hormat bagaimana cara dia mendapat ilmu bukan seberapa banyak ilmu yang diperoleh. Semakin merosot.”
Adapun pendapat dari NF adalah sebagai berikut:
“Akhlak santri di PPTI Al Falah saat ini kurang baik. Hal ini dilihat dari kurang unggah ungguh dan ta‟dimnya santri kepada pengasuh (Ibu Nyai).” (NF/ 04-09-2018/ 07.05 WIB)
Akhlak santri di PPTI Al Falah berkurang dalam hal keta‟diman dan
ketawadhu‟an kepada guru dan orang-orang yang lebih tua. Sehingga peraturan pun dengan mudahnya dilanggar dan tidak pernah mengindahkan apa yang dikatakan orang lain. Berpendapat bahwa dirinya yang paling benar.
2. Peran Kyai dalam Pembinaan Akhlak Santri
Berkenaan dengan peran kyai dalam pembinaan akhlak santri, berikut peran yang kyai jalankan dalam sebuah pesantren terlebih dahulu:
a. Pengajar atau guru
“Pengajar kebaikan kepada orang lain dan memahamkan soal agama, serta yang haq dan yang batil.” (AF/ 30-08-2018/ 22.42 WIB)
Salah satu santri juga berpendapat demikian:
“Selain sebagai pemimpin dan pemilik adalah berperan sebagai pembimbing santri, mengajar santri dalam hal
kegamaan.” (AM/ 29-08-2018/ 21.21 WIB)
Sependapat dengan AF dan AM, berikut pendapat ML:
“Peran kyai selain sebagai pemilik dan pemimpin pesantren adalah guru = di gugu dan tiru. Kyai adalah panutan.” (ML/ 29-08-2018/ 20.04)
Guru merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah lembaga pendidikan. Guru adalah orang yang memiliki ilmu pengetahuan yang patut dijadikan sebagai suri tauladan. Menurut pepatah jawa guru berasal dari kata digugu lan ditiru yang berarti merupakan sosok yang menjadi panutan bagi anak didiknya. Guru, baik dalam lembaga formal maupun informal seperti pesantren, merupakan pendidik yag tidak hanya dituntut mampu menyampikan materi pelajaran akan tetpai lebih kepada bagaimana mendidik anak agar menjadi pribadi yang baik, yang berakhlakul karimah.
b. Orang tua
“Sebagai pemilik dan pemimpin pesantren. Kyai adalah orang tua. Kyai adalah guru. Kyai adalah penasihat dan pribadi yang tegas.” (RS/ 29-08-2018/ 21.05 WIB)
“Peran kyai selain sebagai pemilik dan pemimpin pesantren