• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinggi tanaman diamati empat minggu sekali yaitu saat tanaman berumur 4,8,12 dan 16 MST. Sampel tanaman sebanyak lima rumpun tanaman untuk setiap perlakuan. Pada setiap sampel dibuat patok tanda sampel. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan menggunakan alat meteran.

2. Jumlah Anakan

Jumlah anakan diamati empat minggu sekali selama penelitain berlangsung dengan hand

counter. Pengamatan dilakukan saat tanaman berumur 4,8,12 dan 16 MST.

3. Luas Daun

Luas daun diukur dengan leaf area meter. Pengukuran dilakukan saat tanaman berumur

4,8,12 dan 16 MST. Pengukuran luas daun dilakukan pada sampel destruktif untuk setiap

perlakuan.

4. Khloropil Daun

Jumlah khloropil daun dihitung dengan menggunakan alat chloropyl meter. Diukur pada

daun yang telah berkembang sempurna pada daun bagian bawah, tengah dan bagian atas tanaman. Jumlah hkloropil adalah rata-rata dari hasil pengukuran ke tiga daun tersebut di atas. Pengukuran dilakukan pada akhir penelitian.

5. Volume Akar

Volume akar diamati sebanyak empat kali yaitu 4, 8, 12, dan 16 MST. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan gelas ukur. Dilakukan sebagai berikut : Akar tanaman yang telah dibersihkan dimasukan ke gelas ukur yang telah diisi air pada volume tertentu. Volume akar merupakan selisish antara volume gelas ukur sesudah dan sebelum diisi sampel akar.

6. Bobot Kering Akar

Setiap sampel akar tanaman yang telah dicuci bersih sesuai perlakuan dikering - anginkan. Kemudian akar dipotong-potong ± 5 cm lalu dimasukan ke dalam amplop kertas dan dilem.

Amplop diovenkan di laboratorium pada temperatur 60 0C sampai bobot kering akar

konstan. Berat kering akar diukur sebanyak empat kali yaitu saat tanaman berumur 4,8,12,

dan 16 MST. Pengamatan dilakukan pada tanaman sampel destruktif dari setiap perlakuan.

7. Bobot Kering Jerami

Pengukuran bobot kering jerami dilakukan pada saat tanaman berumur 4,8,12 dan 16 MST.

Jerami tanaman sampel setelah diambil dari petak percobaan sesuai perlakuan dipotong-potong dengan ukuran ± 5 cm. Setelah itu dijemur di sinar matahari beberapa hari sampai kondisinya kering. Kemudian dimasukan ke dalam amplop dan dikeringkan lebih lanjut di

dalam oven di laboratoruim pada suhu 80 0C hingga berat keringnnya konstan. Pengamatan

dilakukan pada tanaman sampel destruktif dari setiap perlakuan.

8. Rasio Bobot Kering Akar – Jerami

Data ini dihitung dengan memperbandingkan bobot kering akar dan jerami untuk masing-masing perlakuan. Data diukur saat tanaman berumur 4,8,12 dan 16 MST.

9. Jumlah Malai

Jumlah malai dihitung dari setiap rumpun tanaman sampel sesuai perlakuan yang dicobakan. Data diamati pada akhir penelitian.

10. Panjang Malai

Jumlah malai pada setiap rumpun tanaman sampel sesuai perlakuan diukur panjang malainya. Panjang malai diukur dari pangkal sampai ujung malai. Data panjang malai rata-rata jumlah panjang malai dibagai jumlah malai dari rumpun tanaman sampel.

11. Jumlah Gabah/Malai

Pada setiap rumpun tanaman sampel sesuai perlakuan dihitung jumlah gabah pada setiap malai yang ada. Data rata-rata jumlah gabah per malai sesuai perlakuan yang dicobakan

77

adalah jumlah seluruh gabah pada rumpun tanaman sampel dibagi jumlah seluruh malai yang ada. Data ini digunakan sebagai data jumlah gabah per malai.

12. Persentase Gabah Hampa

Pada setiap malai dari rumpun tanaman sampel dihitung jumlah gabah hampa untuk masing-masing perlakuan. Persentase gabah hampa adalah jumlah gabah hampa dari seluruh malai yang ada dari tanaman sampel dibagi total jumlah seluruh gabah dalam satuan persen.

13. Bobot 1000 Butir Gabah

Hasil gabah dari setiap rumpun tanaman sampel dari masing-masing perlakuan dijemur di

bawah sinar matahari hingga kadar air ± 14%. Kadar air diukur dengan alat Protimeter.

Gabah yang telah dikeringkan ditimbang bobotnya untuk 1000 butir dengan timbangan digital. Penimbangan untuk setiap perlakuan dilakukan sebanyak tiga kali. Hasil rata-rata sebanyak tiga kali penimbangan merupakan data bobot 1000 butir gabah.

14. Produksi Gabah

Pada setiap rumpun tanaman sampel sesuai masing-masing perlakuan yang dicobakan produksi gabahnya dipanen. Gabah kemudian dikeringkan di sinar matahari sampai kadar air 14 %. Selanjutnya gabah berisi dan gabah hampa dipisahkan dengan cara ditampi. Gabah berisi pada setiap rumpun tanaman sampel ditimbang dan hasil rata-ratanya merupakan data produksi gabah per rumpun tanaman.

15. Indeks Panen

Data indeks panen (IP) dari masing-masing perlakuan yang dicobakan dalam penelitian ini dihitung dengan formula sebagai berikut :

Produksi gabah adalah rata-rata hasil gabah per rumpun tanaman sampel dari masing-masing perlakuan. Produksi gabah dihitung pada kadar air 14 %. Berat kering total tanaman adalah

berat kering akar tanaman ditambah berat kering jerami dari rumpun tanaman sampel dari masing-masing perlakuan.

16. Produksi Gabah Per Plot

Produksi gabah per plot tanaman percobaan diukur pada saat akhir penelitian. Gabah dipanen dan dikeringkan di sinar matahari sampai kadar air ± 14 %. Kemudian gabah berisi dipisahkan dengan gabah hampa dengan cara ditampi. Produksi gabah berisi per petak tanaman percobaan untuk setiap perlakuan selanjutnya ditimbang untuk pendataan.

17. Serapan Karbon

Dalam rangka mengikuti Kyoto Protocol tentang Clean Development Mechanism (CDM) dengan memanfaatkan Carbon Credit yaitu menjual emisi carbon yang bisa ditekan, maka

dari sehamparan pertanaman dihitung berapa ton emisi karbon yang dapat ditekan.

Sehubungan itu maka dalam percobaan ini dihitung berapa besar karbon dapat difiksasi oleh sehamparan tanaman padi gogo di areal perkebunan karet umur 2 Dan 3 tahun. Pengukuran karbon dalam penelitian ini dihitung berdasarkan bobot kering atau biomassa total tanaman dari setiap perlakuan dikali dengan konstanta 0.46. (Hairiah, K. dan Rahayu, S. 2007).

18. Bobot Kering Gulma

Bobot kering gulma diukur saat padi gogo berumur 4, 8, 12 dan 16 MST. Pengamatan

dilakukan dari petak sampel ukuran 1 m x 1 m untuk setiap perlakuan. Cara pengukuran

dilakukan sebagai berikut : Gulma dari setiap petak sampel dipotong-potong sepanjang ± 5 cm, kemudian dijemur beberapa hari. Setelah itu gulma dimasukan ke dalam amplop kertas

dan diovenkan pada suhu 80 0C hingg berat kering gulma konstan.

19. Pertumbuhan Tanaman Karet

Dalam penelitian ini diamati bagaimana pengaruh hamparan tanaman padi gogo di sela areal tanaman karet terhadap pertumbuhan vegetatif karet. Pengamatan dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran parameter pertumbuhan vegetatif tanaman karet di areal

79

vegetatif karet yang diamati terdiri dari : lilit batang, tinggi tanaman dan jumlah cabang. Pengamatan dilakukan dua kali yaitu pada awal dan akhir percobann. Jumlah sampel tanaman karet diamati untuk masing-masing kelompok pembanding populasi tanaman karet di atas sebanyak 30 tanaman karet yang dipilih secara acak.

20. Perbahan Fisik Kimia Tanah

Untuk mengetahui bagaimana dampak hamparan tanaman padi gogo di areal perkebunan

karet terhadapperubahan karakteristik fisik kima tanah maka dilakukan analisis sebelum dan

sesudah penanaman padi dilakukaan di areal percobaan. Untuk tujuan ini maka dari dua lokasi percobaan, masing-masing dianalisis 6 contoh tanah komposit yaitu 3 contoh tanah sebelum penelitian dilakukan dan 3 contoh tanah sesudah penelitian dilakukan.

Karakteristik fisik kimia tanah yang dianalisis terdiri atas 15 parameter seperti tertera pada Tabel 23. Analisis dilakukan di Laboratorium Uji Mutu Lembaga Penelitian USU, Medan.

Tabel 23. Parameter Penilaian Kualitas Fisik Kimia Tanah

No Parameter Tanah

Kriteria Penilaian Kualitas Tanah Sangat

Rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat Tinggi

1 Pasir (%) - - - - -

2 Debu (%) - - - - -

3 Liat (%) - - - - -

4 Kadar air tanah (%) - - - - -

5 pH H2O < 4.5 4.5 - 5.5 5.6 - 6.5 6.6 - 8.5 > 8.5 6 C - organik(%) < 1.00 1.00-2.00 2.01-3.00 3.01-5.00 >5.00 7 N-total (%) < 0.10 0.10-0.20 0.21-0.50 0.51- > 0.75 8 C/N < 5 5 -10 11 - 15 16 - 25 > 25 9 P2O5 Bray 1 (ppm) < 10 10 - 15 16 - 25 25 - 35 > 35 10 K-Tukar (me/100g) < 0.1 0.1 - 0.2 0.3 - 0.5 0.6 - 1.0 > 1.0 11 Ca-Tukar (me/100g) < 2 2 -5 6 -10 11- 20 > 20 12 Mg-Tukar (me/100g) < 0.4 0.4 - 1.0 1.1-2.0 2.1-8.0 > 8.0 13 KTK (me/100g) < 5 5 -16 17 – 24 25 – 40 > 40 14 Al dd (me/100g) - - - - - 15 Fe (ppm) - - - - -