• Tidak ada hasil yang ditemukan

199 parameter Lingkungan

Dalam dokumen Laporan Tahunan | Semen Indonesia (Halaman 76-80)

environmental standard Baku Mutu standard satuan unit hasil pengukuran Measured result

emisi udara emission

- raw Mill :

nitrogen dioksida, no2 1.000 mg/m3 55,1

sulfur dioksida, so2 800 mg/m3 0,6

partikulat debu 80 mg/m3 5,7

- Debu Dust Clinker Cooler 80 mg/m3 11,6

- Debu Dust Coal Mill 80 mg/m3 24,1

- Debu Dust Cement Mill 80 mg/m3 31,0

- Debu Dust Cement Packer 80 mg/m3 7,2

dan profit (ekonomi). keseriusan manajemen terhadap pentingnya pengelolaan lingkungan dituangkan kedalam kebijakan perseroan, sebagai berikut:

• Mengelola dan mengendalikan seluruh kegiatan yang dapat memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) dengan senantiasa mentaati peraturan dan perundang- undangan yang berlaku, melakukan pengelolaan lingkungan yang lebih baik, termasuk upaya pencegahan pencemaran, kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan selalu memperhatikan dampak penting, risiko dan praktik terbaik Good Corporate Governance (GCG) dalam mewujudkan perseroan bertaraf internasional.

penetapan kebijakan tersebut ditindak-lanjuti dengan menetapkan serangkaian program pengelolaan lingkungan, mengacu pada berbagai standar pengelolaan lingkungan, yakni sistem Manajemen Lingkungan Iso- 14001:2004, sistem Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (sMk3) dan ohsas 18001:2007 serta penerapan program 5r dan sistem saran. perseroan kemudian menerapkan berbagai program-program kegiatan pengelolaan lingkungan, meliputi:

• progam pantau Lingkungan. • program kelola Lingkungan. • program konservasi sumber Daya. • Implementasi CDM.

PRoGRam PanTaU LInGKUnGan

pemantauan rutin dilakukan terhadap: emisi udara cerobong pabrik; kualitas udara ambien; tingkat kebisingan lingkungan; konsentrasi debu area pabrik; iklim kerja; kualitas air buangan, air badan air dan air laut; serta pemantauan keberadaan air bawah tanah. pemeriksaan atas parameter Baku Mutu Lingkungan (BML) dilakukan secara rutin baik oleh internal perseroan maupun oleh badan independen yang berkompeten.

tabel hasil pemantauan sesuai parameter BML yang berlaku adalah sebagai berikut.

environmental management is a concern that the management takes very seriously, as relected in the Company policy:

• Manage and control all activities that can provide beneits for stakeholders while always complying with the applicable laws and regulations; ensure better environmental management, including through efforts to prevent pollution, workplace accidents and work-related illness, by always giving due attention to signiicant impacts and risks as well as best practices in Good Corporate Governance (GCG), to create an international-standard Company.

the establishment of this policy was followed up by setting up a series of environmental management programs, based on various environmental management standards such as the Iso-14001:2004 environmental Management system, Workplace safety and health Management system (sMk3) and ohsas 18001:2007, and the 5r program and the suggestion system. the Company then applied these standards through various environmental management activities, including the following:

• environmental Monitoring program; • environmental Management program; • natural resource Conservation program; • CDM Implementation.

envIRonmenTaL monIToRInG PRoGRam

routine monitoring is undertaken of emissions from factory smokestacks; ambient air quality; level of environmental noise; concentration of dust in factory areas; work climate; quality of wastewater, water in lakes/ponds and sea water; and groundwater. the parameters of environmental Quality standards (eQs) are routinely checked, both internally by the Company and by competent independent agencies.

Monitoring results according to the applicable eQs parameters are shown in the following table.

200

PRoGRam KeLoLa LInGKUnGan

program kelola Lingkungan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjamin keberlanjutan lingkungan. kegiatan yang dilakukan meliputi:

• Pencegahan pencemaran dan polusi

kegiatan yang dilakukan meliputi pemasangan peralatan pencegah pencemaran dan polusi di pabrik serta membangun ”Budaya produksi Bersih” dalam pengoperasian pabrik. kegiatan yang dilakukan perseroan terkait dengan pengendalian pencemaran meliputi:

- Pengendalian Pencemaran udara

aspek lingkungan yang paling dominan pada industri semen adalah emisi debu. peralatan proses produksi perseroan dilengkapi dengan alat pengendali debu khusus yang memadai untuk mengendalikan debu supaya tidak melampuai ambang batas, seperti

Electrostatic Precipitator (EP), cyclone, conditioning tower, bag house filter dan lain-lain.

perseroan menyediaan buffer zone, melakukan penanaman pohon pada area green belt di sekitar lahan bahan baku dan green barrier di dalam dan sekitar pabrik untuk mengurangi pencemaran udara.

- Pengendalian Pencemaran Air

perseroan melakukan upaya pencegahan melalui: pembuatan slabing beton, pembuatan saluran air, dan pengoperasian oil trap, diikuti pemantauan kualitas air secara periodik baik oleh internal perseroan maupun oleh laboratorium independen.

parameter Lingkungan environmental standard Baku Mutu standard satuan unit hasil pengukuran Measured result

udara ambien air ambient

- Carbon monoksida, Co 20 ppm 0,99

- oksida nitrogen, nox 0,05 ppm 0,020

- sulfur dioksida, so2 0,1 ppm 0,001

- hidrogen sulida, h2s 0,03 ppm 0,001 - amonia, nh3 2 ppm 0,086 - oksidan, o3 0,1 ppm 0,029 - Debu Dust 0,26 mg/m3 0,153 - timah hitam, pb 0,06 mg/m3 0,0001 - hidrokarbon, hC 0,24 ppm tdk terdeteksi

air Limbah Domestik Domestic Wastewater

- ph 6.0 - 9.0 - 7,2

- BoD 100 mg/L 12,0

- tss 100 mg/L 3,4

- Minyak/lemak oil/Grease 10 mg/L tdk terdeteksi

envIRonmenTaL manaGemenT PRoGRam

the environmental Management program comprises a series of activities undertaken to ensure environmental sustainability. these activities include:

• Prevention of contamination and pollution

this includes the installation of equipment to prevent contamination and pollution in the factories and creating a “Clean production Culture” in factory operations. activities undertaken by the Company related to contamination control include:

- Air Pollution Control

the most dominant environmental pollutant in the cement industry is dust emissions. the Company’s production process equipment is equipped with suficient special dust control devices to ensure that dust does not leave the system, such as electrostatic precipitators (ep), cyclones, conditioning towers, bag house ilters, and so on.

the Company has established buffer zones, planted trees in a green belt area surrounding the raw material land and created a green barrier inside and around the factory to reduce air pollution.

- water Pollution Control

the Company’s efforts include making concrete slabbing, making water channels, and operating oil traps, accompanied by periodic monitoring of water quality both internally by the Company and at independent laboratories.

201

- Pengelolaan limbah b3 dan non-b3.

pengelolaan limbah, baik untuk limbah B3 maupun limbah non-B3 dilakukan dengan cermat dan hati-hati, dengan selalu mengedapankan aspek pemenuhan terhadap peraturan perundangan. upaya ”co-processing” lebih diutamakan untuk menjamin bahwa limbah yang dikeluarkan dapat dimanfaatkan kembali kedalam proses produksi.

Dalam pengelolaan limbah, baik B3 maupun non-B3, perseroan melakukan upaya penerapan produksi bersih (Clean Production) sesuai dengan prinsip 3r (Reduce, Reuse dan Recycle), sebagai berikut:

• Memanfaatkan oli bekas untuk pelumasan peralatan pabrik.

• Memanfaatkan majun dan kaos tangan yang terkontaminasi dengan oli/minyak untuk bahan bakar alternatif.

• Melakukan recycle tumpahan material reject

untuk dikembalikan ke proses produksi.

• Reklamasi lahan pasca-penambangan

kegiatan reklamasi lahan pasca-penambangan dilakukan sesuai dengan dokumen aMDaL-ukL/upL. Beberapa kegiatan reklamasi yang telah dilakukan oleh perseroan meliputi:

- pemanfaatan bekas lahan tambang tanah sebagai tandon air, perikanan dan sarana hiburan.

sebelum Before sesudah after

- Managing toxic and hazardous and non-toxic and hazardous Waste

the management of both toxic and hazardous waste and non-toxic and hazardous waste is undertaken wisely and carefully, with compliance with laws and regulations always a priority. “Co-processing” efforts are prioritized to ensure that wastewater can be reused in the production process.

In managing both toxic & hazardous and non-toxic & hazardous waste, the Company aims to apply clean production methods in accordance with the 3r principle (reduce, reuse and recycle), as follows:

• Make use of used/old oil as a lubricant for factory equipment.

• use oil-contaminated dust cloths and gloves as alternative fuel source.

• recycle rejected material back into the production processes.

• post-mining land reclamation.

post-mining land reclamation activities are undertaken in accordance with aMDaL-ukL/upL documents. the Company’s reclamation activities involve:

- use of land in former mining areas as reservoirs, for ishing and recreation.

202

- pemanfaatan bekas tambang untuk kegiatan pertanian, fasilitas perumahan/perkantoran/ pergudangan industri dan tempat usaha. - revegetasi bekas tambang dengan melakukan

penanaman tanaman pelindung dan tanaman produktif, seperti trembesi, mahoni, jarak pagar, waru, keres, mindi, mete dan lain-lain.

• Penghijauan

perseroan melakukan upaya penghijauan secara terencana dan berkelanjutan, dengan serangkaian kegiatan meliputi:

- penghijauan Green Belt dan Green Barrier dikelola dengan pola kemitraan bersama warga sekitar perseroan.

- kegiatan penanaman pohon BuMn peduli Lingkungan, sejumlah 300.000 pohon.

- pembuatan hutan kota di kabupaten tuban.

PRoGRam KonSeRvaSI SUmBeRdaYa

perseroan juga memberi perhatian pada upaya eisiensi pemanfaatan sumber daya alam dan energi untuk menjaga kelangsungan dan ketersediaannya dengan melakukan langkah konservasi sumberdaya, sebagai berikut: • pemanfaatan aFr (Alternative Fuel & Raw Material)

dari produk samping industri lain sebagai pengganti bahan baku yang berasal dari alam, yakni: biomassa dari sekam padi, tongkol jagung, serpihan kayu, sisa tembakau dan lain-lain.

• Melakukan audit dan pengelolaan energi dalam upaya eisiensi energi listrik dan energi panas. Langkah ini ditindak lanjuti dengan:

- Melakukan peningkatan unjuk kerja peralatan dan pengendalian operasi pabrik dalam rangka penghematan energi.

- Meningkatkan kapasitas produksi dan mengoptimalkan pengendalian operasi, sehingga index kebutuhan bahan baku/produk menjadi lebih kecil.

• pemanfaatan air hujan dan air buangan pabrik untuk direcycle sebagai air proses dalam rangka eisiensi penggunaan air. eisiensi juga dilakukan melalui kegiatan pemeliharaan dan inspeksi saluran distribusi air (perpipaan, valve, dll) secara berkelanjutan.

ImPLemenTaSI Cdm

perseroan mulai menerapkan Clean Development Mechanism (CDM), sebagai bentuk partisipasi atas upaya bersama mengatasi efek pemanasan global. sebagai komitmen atas hal tersebut, perseroan ikut berpartisipasi dalam pengembangan proyek CDM (Clean Development

- use of former mine areas for agriculture, housing/ ofices/industrial warehouse facilities and business premises.

- revegetating former mine areas by planting both protective and productive plants, such as jarak pagar, waru, keres, mindi, mete and so on.

• Greening

the Company undertakes planned, ongoing regreening efforts, including the following activities: - Greening of Green Belts and Green Barriers,

managed through a partnership model with people living in the vicinity of the Company.

- taking part in the BuMn peduli Lingkungan (soes Caring for the environment) tree planting program, with 300,000 trees planted.

- Creating a city forest in tuban district.

naTURaL ReSoURCe ConSeRvaTIon PRoGRam

the Company has also focused on efforts to make the use of natural resources and energy more eficient in order to safeguard their sustainability and availability, by taking various natural resource conservation measures, as follows:

• using alternative Fuel & raw Materials (aFr) from the by-products of other industries as alternative, natural fuel sources, such as biomass from rice husks, corn stalks, wood chips, leftover tobacco and so on. • undertaking an audit and energy management to

create eficiencies in electricity and heat energy use. this was followed up by:

- Improving the running of equipment and controlling factory operations with regard to saving energy.

- Increasing production capacity and optimizing operations control, to reduce the raw material need/product index.

• using rainwater and recycled factory wastewater for processes to make water usage more eficient. eficiencies were also achieved through the continuous inspection and maintenance of water distribution channels (pipes, valves, etc.).

Cdm ImPLemenTaTIon

the Company has begun to apply the Clean Development Mechanism (CDM), to play its part in the collective effort to mitigate the effects of global warming. as part of its commitment to this issue, the Company is participating in the development of an international CDM project,

203

Penghargaan PrOPer hijau

Dalam dokumen Laporan Tahunan | Semen Indonesia (Halaman 76-80)

Dokumen terkait