• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

94 Parameter pengganti

95 Flowchart filtering nilai parameter penentu tanah gambut ... 175

96 Flowchart filtering nilai parameter penentu tanah mineral ... 176

I.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Era globalisasi yang terjadi saat ini telah melahirkan tuntutan kehidupan yang semakin

kompetitif bagi manusia, salah satunya dalam bidang pertanian. Penyusutan luas lahan sawah

irigasi di Jawa, pelandaian produksi dan produktivitas, perubahan iklim yang kurang mendukung,

serta serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) merupakan ancaman bagi ketahanan

pangan nasional (Mulyani et al, 2001). Kondisi seperti ini menuntut dilakukannya perencanan

dan pengolahan lahan pertanian yang baik untuk dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas

komoditas pangan.

Peningkatan kualitas dan kuantitas komoditas pangan antara lain dapat dilakukan dengan

melakukan evaluasi lahan dalam rangka memilih jenis tanaman pangan yang sesuai dengan

karakteristik tanah yang akan digunakan. Proses evaluasi lahan sebaiknya dilakukan oleh petani

sebelum melakukan proses penanaman tanaman, supaya dapat terjadi kesesuaian antara lahan

yang akan digunakan dengan jenis tanaman pangan yang akan ditanam pada lahan tersebut.

Evaluasi lahan dapat dilakukan dengan membandingkan persyaratan penggunaan lahan dengan

kualitas (karakteristik) lahan (Hardjowigeno, 2007). Pengolahan lahan yang tidak sesuai dengan

karakteristik lahan itu sendiri dapat menghambat proses bercocok tanam yang dilakukan dan pada

akhirnya dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya gagal panen (Prasetyo dan Suriadikarta,

2006). Ada banyak karakteristik lahan, baik yang berupa karakter fisik maupun kimia yang dapat

menjadi parameter dalam penentuan kesesuaian lahan dengan suatu tanaman. Kesesuaian lahan

Pada dasarnya komoditas pertanian dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti lahan

pertanian, tenaga kerja, modal, pupuk, pestisida, bibit, teknologi, dan manajemen (Hastuti dan

Rahim, 2007). Kurangnya pengetahuan dan pemahaman pelaksana pertanian (petani) akan

karakteristik lahan yang akan diolah dan jenis tanaman pangan yang akan ditanam serta sulitnya

memperoleh data yang benar tentang karakteristik lahan dapat membuat petani kesulitan dalam

menentukan kesesuaian lahannya. Terkadang petani juga mendapatkan kesulitan dalam

menentukan lokasi yang sesuai dengan jenis tanaman yang mereka inginkan. Selain itu para

petani juga tentunya memerlukan pengetahuan tentang cara memperbaiki kekurangan yang

dimiliki oleh lahannya yang akan dapat menghambat produktivitas tanaman yang dihasilkan,

meskipun hanya faktor kekurangan lahan yang tidak tergantung pada alam yang dapat diperbaiki

oleh petani.

Untuk memperoleh semua pengetahuan yang diperlukan oleh petani dan pelaksana

pertanian tersebut, tentunya diperlukan waktu yang cukup lama dan biaya yang besar.

Keberadaan pakar atau orang yang berpengalaman maupun data-data penelitian yang memadai

akan sangat membantu petani, terutama petani yang belum berpengalaman dalam menentukan

kesesuaian lahan dengan tanaman yang akan ditanam. Apabila dana dan waktu merupakan faktor

pembatas, maka perlu adanya keberadaan suatu sistem penunjang pembuatan keputusan yang

terkomputerisasi (Amien, Sosiawan, dan Susanti, 1997).

Keberadaan sistem pakar dalam bidang pertanian dapat membantu petani untuk membuat

keputusan melalui perencanaan yang baik sebelum mulai melakukan apapun terhadap lahan

mereka (Wai, et al., 2005). Dengan adanya sistem pakar yang memuat pengetahuan dari para

pakar mengenai penentuan kesesuaian lahan yang akan digunakan dengan jenis tanaman yang

mereka akan tanam, akan dapat membantu petani dan pelaksana pertanian dalam menjalankan

pada saat terjadi kesulitan dalam memperoleh data karakteristik lahan yang benar-benar tepat.

Mengingat bahwa cukup banyak data karakteristik lahan yang nilainya mengandung ketidak

pastian, maka untuk pengolahan data pada sistem pakar dapat menggunakan Fuzzy Inference

System (FIS), yang meniru cara berpikir manusia, sehingga dianggap memungkinkan untuk

penyelaian masalah yang mengandung ketidak pastian ini.

Keberadaan internet dan lahirnya era digital juga sangat berpotensi untuk mendukung

akses dan kemudahan pada aktifitas penentuan kesesuaian lahan untuk tanaman pangan. FAO

(Food and Agriculture Organization), sebagai badan internasional yang mengurusi soal pertanian

dan pangan, juga telah memasukkan informasi dan knowledge management sebagai salah satu

dari lima strategi kunci yang kemudian ditetapkan sebagai FAO Strategic Framework untuk

mencapai tujuan mengatasi kekurangan pangan di dunia (Salokhe, et al., 2004). Pemanfaatan

teknologi informasi dan komunikasi ini salah satunya dapat diwujudkan dalam bentuk pembuatan

sistem pakar online yang dapat memberikan anjuran atau saran dalam menentukan kesesuaian

lahan. Anjuran atau saran yang dihasilkan dari sistem pakar merupakan representasi pengetahuan

dari para pakar dan hasil-hasil penelitian yang dikumpulkan dari tahun ke tahun.

Keberadaan sistem pakar online untuk penentuan kesesuaian lahan ini diharapkan dapat

membantu petani dan pelaksana pertanian dalam merencanakan dan mengolah lahan mereka.

Mengingat bahwa sistem ini dapat diakses secara online, tentunya diharapkan juga dapat

memperluas jangkauan dan fleksibilitas penggunaannya. Hasil yang diberikan oleh sistem pakar

ini dapat memberi masukan kepada petani tentang tingkat kesesuaian antara lahan yang akan

mereka gunakan dengan jenis tanaman pangan yang akan mereka tanam dan juga anjuran

manajerial tentang perbaikan faktor penghambat yang ada pada lahan tersebut, beserta beberapa

lokasi yang dianggap sesuai dengan jenis tanaman yang mereka inginkan. Diharapkan dengan

pertanian dalam menentukan jenis tanaman yang paling sesuai dengan kondisi lahan mereka dan

bagaimana mereka harus memperbaiki lahan mereka untuk menghasilkan produksi yang lebih

baik. Dengan mengetahui lokasi yang sesuai dengan jenis tanaman yang mereka inginkan, juga

diharapkan dapat membantu petani untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan pasar yang

sudah mereka miliki.

Tujuan dan Manfaat

Pembuatan sistem pakar penentuan kesesuaian lahan untuk tanaman pangan mempunyai

tujuan utama untuk membuat sebuah sistem terkomputerisasi online untuk membantu perencana

dan pelaksana pertanian. Sistem ini dapat membantu perencana dan pelaksana pertanian dengan

memberikan keluaran tentang kesesuaian lahan dan faktor penghambat yang ada berdasarkan

jenis tanaman yang akan ditanam dan karakteristik lahan yang akan ditanami. Sistem ini juga

akan memberikan saran manajerial untuk mengatasi faktor-faktor penghambat yang ada.

Penentuan kesesuaian lahan dan saran yang akan diberikan merupakan hasil pengolahan

pengetahuan pada basis pengetahuan yang diakuisisi dari beberapa pakar.

Selain tujuan utama yang ingin dicapai tersebut, penulis juga merumuskan beberapa

tujuan lainnya yang ingin dicapai, yaitu :

1. Identifikasi kebutuhan informasi dan data petani dalam mengenali kesesuaian lahan

untuk tanaman pangan berdasarkan karakteristik lahan tersebut.

2. Identifikasi faktor-faktor yang terkait dalam penentuan kesesuaian lahan.

3. Membandingkan karakteristik dan kualitas lahan dengan persyaratan penggunaan

4. Menghasilkan sistem pakar yang dapat memberi anjuran yang bersifat manajerial

tentang perbaikan sifat tanah yang diperlukan supaya dapat menghasilkan kelas

kesesuaian lahan terbaik.

5. Membantu petani dalam menentukan karakteristik dan lokasi lahan yang sesuai

dengan jenis tanaman pangan yang diinginkan.

6. Membantu pekerjaan petugas pertanian dalam memberikan penyuluhan kepada petani

mengenai pemilihan jenis tanaman pangan sesuai dengan karakteristik lahan yang

akan diolah.

Terdapat beberapa manfaat yang diharapkan dapat diperoleh melalui pembuatan sistem

pakar untuk penentuan kesesuaian lahan untuk jenis tanaman pangan. Beberapa manfaat yang

dapat diperoleh antara lain adalah :

1. Mengurangi resiko terjadinya kesalahan pemilihan jenis tanaman pangan yang akan

ditanam pada suatu lahan tertentu.

2. Menambah pengetahuan perencana dan pelaksana pertanian tentang cara-cara

manajerial untuk mengatasi berbagai faktor penghambat yang dimiliki oleh lahan

mereka.

3. Menambah pengetahuan perancana dan pelaksana pertanian tentang karakteristik

lahan dan lokasi yang sesuai dengan jenis tanaman pangan yang mereka inginkan.

4. Mempermudah akses petani dan pelaksana pertanian dalam mengakses pengetahuan

para pakar karena sistem yang dihasilkan berbasis web dan dapat diakses secara

Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem pakar dirancang khusus untuk 14 tanaman pangan : padi sawah, padi gogo,

jagung, sorgum, gandum, ubi kayu, ubi jalar, talas, iles-iles, kedelai, kacang hijau,

kacang tanah, kacang tunggak, kacang arab.

2. Sistem pakar dirancang untuk menentukan kesesuaian lahan yang berjenjang dengan

faktor pembatasnya.

3. Terdapat 19 parameter yang akan digunakan untuk menentukan kesesuaian lahan,

dimana dua diantaranya merupakan parameter pengganti, yaitu TBE dan bahaya

banjir. Parameter lain yang akan digunakan adalah : suhu, curah hujan, kedalaman

efektif, kedalaman sulfidik, bahan kasar, KTK, kejenuhan basa, pH, C-Organik,

salinitas, sodisitas, tekstur, drainase, lereng, kematangan dan ketebalan gambut, serta

tinggi air tanah.

4. Pemberian rekomendasi perbaikan hanya untuk aspek manajerial.

5. Rekomendasi perbaikan untuk peningkatan kesesuaian lahan hanya dapat dilakukan

pada karakteristik lahan yang tidak tergantung pada kondisi alam.

6. Software yang akan digunakan adalah PHP.

7. Pengujian keluaran sistem pakar dilakukan dengan laporan penelitian survei tanah

Dokumen terkait