• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

II. LANDASAN TEOR

4. Kesesuaian lahan tingkat unit

4.3 Rancangan Proses

4.3.3 Rancangan Proses Evaluas

Pada sistem pakar penentuan kesesuaian lahan pada tanaman pangan, terdapat dua proses evaluasi, yaitu penentuan kesesuaian lahan sesuai dengan jenis tanaman yang diinginkan oleh pengguna dan penentuan kriteria lahan (karakteristik tanah) dan lokasi yang sesuai dengan jenis tanaman pangan dari pengguna sistem. Rancangan proses evaluasi yang dilakukan oleh sistem dibagi menjadi tiga proses, yaitu proses input (masukan), proses penarikan kesimpulan, dan proses output (keluaran). Gambaran proses evaluasi dalam sistem penentuan kesesuaian lahan pada tanaman pangan dapat dilihat pada Gambar 37.

Sedangkan proses evaluasi pada penentuan kriteria lahan dan lokasi yang dapat ditanami tanaman pangan sesuai dengan yang diinginkan pengguna dapat dilihat pada Gambar 38.

Gambar 38. Proses evaluasi sistem penentuan kriteria dan lokasi lahan

4.3.3.1Proses Input (Masukan)

Pada proses input, pengguna sistem akan diminta untuk memasukkan nilai dari semua parameter yang ada. Sebelum mulai memasukkan nilai untuk masing-masing parameter, sistem akan menanyakan pada pengguna tentang jenis tanah pada lahan yang akan digunakan. Terdapat dua jenis tanah lahan yang dapat dipilih, yaitu tanah gambut dan tanah mineral. Apabila lahan yang digunakan adalah tanah gambut, maka parameter pertama yang harus diisi pengguna adalah ketebalan dan kematangan gambut serta tinggi air tanah. Terdapat dua kemungkinan kesimpulan apabila tanah yang akan digunakan adalah tanah gambut, yaitu bahwa lahan tersebut tidak sesuai digunakan untuk tanaman pangan atau lahan tersebut masih dapat digunakan untuk tanaman pangan selama nilai dari parameter lainnya dinilai masih cocok untuk kebutuhan tumbuh tanaman pangan. Sedangkan apabila jenis tanah lahan yang akan digunakan adalah tanah mineral, maka pengguna akan diminta untuk dua nilai parameter, yaitu lereng dan kedalaman efektif. Sama seperti halnya tanah gambut, pada tanah mineral juga akan terdapat dua kemungkinan kesimpulan. Kesimpulan pertama adalah bahwa tanah tersebut tidak cocok untuk ditanami tanaman pangan apabila nilai lereng yang dimasukkan berada pada kelompok agak curam atau curam. Kesimpulan kedua, tanah tersebut masih ada kemungkinan dapat ditanami tanaman pangan, selama nilai dari parameter lainnya masih cocok untuk kebutuhan tumbuh tanaman pangan. Pada tanah mineral, pengguna tidak akan diminta untuk memasukkan nilai ketebalan dan kematangan (gambut).

Parameter penentu pada tanah gambut adalah ketebalan dan kematangan (gambut), serta tinggi air tanah. Apabila lahan yang akan digunakan mempunyai ketinggian permukaan air tanah

lebih dari 50 cm, atau nilai kematangan hemik atau fibrik, atau nilai ketebalan lebih dari 300 cm, maka sistem akan langsung menyatakan bahwa tanah gambut tersebut tidak cocok untuk tanaman pangan. Namun apabila ketinggian permukaan air tanah kurang dari 50 cm, ketebalan kurang dari 300 cm, dan kematangan termasuk kelompok saprik, maka pengguna diminta untuk memasukkan 16 parameter lainnya. Diantara 16 parameter tersebut, dua diantaranya merupakan parameter pengganti, yaitu TBE dan bahaya banjir. Sebagai parameter pengganti, TBE dan bahaya banjir dapat menggantikan parameter tekstur dan drainase dan hanya ditampilkan apabila pengguna tidak memiliki nilai tekstur dan drainase.

Pada tanah mineral, terdapat dua parameter penentu, yaitu lereng dan kedalaman efektif. Nilai lereng yang berada pada kelompok agak curam dan curam, serta nilai kedalaman efektif yang berada pada kelompok dangkal atau agak dangkal, akan menghasilkan kesimpulan bahwa tanah tersebut tidak cocok untuk tanaman pangan, tanpa perlu melihat nilai parameter lainnya. Parameter lereng dapat digantikan dengan parameter TBE, apabila pengguna tidak memiliki nilai lereng. Selama nilai lereng dan kedalaman efektif masih berada pada range yang diperkenankan, maka pengguna diminta untuk memasukkan 12 nilai parameter lainnya, dimana dua diantaranya, yaitu TBE dan bahaya banjir merupakan parameter pengganti untuk parameter tekstur dan drainase.

Diantara semua parameter yang digunakan untuk menentukan kesesuaian lahan, terdapat 17 parameter fuzzy dan 2 parameter non-fuzzy, yaitu curah hujan. Nilai data fuzzy yang dimasukkan oleh pengguna ke dalam sistem akan difuzzifikasi, dibagi menjadi beberapa himpunan fuzzy, dan dihitung nilai keanggotaannya sesuai dengan fungsi keanggotaan trapesium. Selang nilai (domain) untuk masing-masing data fuzzy dapat dilihat pada Tabel 8. Pemilihan himpunan fuzzy dan domain dari masing-masing himpunan ditentukan berdasarkan pengamatan dan pengelompokkan pola nilai masing-masing parameter yang terdapat pada buku Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan Untuk Komoditas Pertanian (2003) dan wawancara dengan pakar. Sedangkan khusus untuk penentuan himpunan fuzzy pada parameter kejenuhan basa, KTK, dan C-Organik dilakukan berdasarkan pengelompokkan yang terdapat pada Survei Kapabilitas Tanah (1983) dari Pusat Penelitian Tanah P3MT.

Tabel 8. Parameter, himpunan fuzzy, dan domain himpunan fuzzy

Parameter / Variabel Himpunan Fuzzy Domain

Suhu (°C) Sangat Rendah 1 – 11 Rendah 10 – 20 Sedang 19 – 29 Tinggi 28 – 38 Sangat Tinggi 37 – 47 Kedalaman Efektif (cm) Sangat Dangkal 0 – 28

Dangkal 25 – 53 Sedang 50 – 78 Dalam 75 – 200 Bahan Kasar (%) Sedikit 0 – 20

Sedang 15 - 55 Banyak 50 – 70 Sangat Banyak 65 – 85 Kapasitas Tukar Kation

(KTK) (me/100 gr)

Sangat Rendah 3 – 12 Rendah 11 – 21 Sedang 20 – 30 Tinggi 29 – 39 Kejenuhan Basa (%) Rendah 1 – 39

Sedang 36 – 58 Tinggi 55 – 100 Salinitas (dS/m) Rendah 0 – 4 Sedang 3 – 7 Tinggi 6 - 10 Sodisitas (%) Rendah 0 – 15 Sedang 12 – 27 Tinggi 25 – 45 pH Rendah 2 – 6 Sedang 5 – 9

Parameter / Variabel Himpunan Fuzzy Domain

C-Organik (%) Rendah 0 – 1.2 Sedang 1 – 2.2 Tinggi 2 – 3.5 Kedalaman Sulfidik (cm) Rendah 1 – 60

Sedang 50 – 110 Tinggi 100 – 200 Tekstur Sangat Halus 0 – 4

Agak Halus 3 – 7 Halus 6 – 10 Sedang 9 – 13 Agak Kasar 12 – 16 Kasar 15 – 19 Drainase Terhambat 0 – 4 Agak Terhambat 3 – 7 Agak Baik 6 – 10 Baik 9 – 13 Agak Cepat 12 – 16 Cepat 15 – 19 Lereng (%) Sangat Datar 0 – 4

Datar 3 – 7 Agak Curam 6 – 10 Curam 9 – 13 Bahaya Banjir Tanpa (F0) 0 – 4

Ringan (F1) 3 – 7 Sedang (F2) 6 – 10 Agak Berat (F3) 9 – 13 Berat (F4) 12 – 16

Parameter / Variabel Himpunan Fuzzy Domain

Tingkat Bahaya Erosi (TBE) Sangat Rendah 0 – 4 Rendah 3 – 7 Sedang 6 – 10 Berat 9 – 13 Sangat Berat 12 – 16 Kematangan (Gambut) Saprik 0 – 4

Hemik 3 – 7 Fibrik 6 – 10 Ketebalan (Gambut) (cm) Tipis 1 – 60

Sedang 55 – 105 Agak Tebal 95 – 225 Tebal 200 – 440 Sangat Tebal 400 – 660

4.3.3.1.1 Paramater Penentu Kesesuaian Lahan Untuk Penggunaan Tanaman Pangan

Setiap tanaman akan memerlukan kebutuhan yang berbeda untuk dapat tumbuh. Oleh karena itu, proses pertama yang dilakukan dalam sistem yang dirancang adalah menentukan kesesuaian lahan untuk penggunaan tanaman pangan berdasarkan masukan dari pengguna. Penentuan kesesuian lahan untuk penggunaan tanaman pangan dilakukan berdasarkan 15 parameter yang meliputi sifat fisik dan sifat kimia tanah. Sifat fisik tanah yang digunakan untuk menentukan kesesuaian lahan untuk penggunaan tanaman pangan adalah :

1. Suhu

Suhu yang diperlukan adalah suhu udara rata-rata pada lahan yang akan digunakan. Suhu dikelompokkan dalam lima kelompok fuzzy, yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.

Dokumen terkait