• Tidak ada hasil yang ditemukan

Parameter SWAT untuk file gw, bsn, mgt, hru, sol, sub, dan rte

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMAS

Lampiran 1 Parameter SWAT untuk file gw, bsn, mgt, hru, sol, sub, dan rte

35

No

Parameter Definisi (satuan)

37

WDLPQ.bsn Faktor kematian untuk bakteri kurang gigih pada tanah saat 20˚C (1/hari)

38

WGLPQ.bsn Faktor pertumbuhan untuk bakteri kurang gigih pada tanah saat 20˚C (1/hari)

39

WDPS.bsn Faktor kematian untuk bakteri gigih yang diserap partikel tanah saat 20˚C (1/hari)

40

WGPS.bsn Faktor pertumbuhan untuk bakteri yang diserap partikel tanah saat 20˚C (1/hari)

41

WDLPS.bsn Faktor kematian untuk bakteri kurang gigih yang diserap partikel tanah saat 20˚C (1/hari)

42

WGLPS.bsn Faktor pertumbuhann untuk bakteri kurang gigih yang diserap partikel tanah saat 20˚C (1/hari)

43

WDPF.bsn Faktor kematian untuk bakteri gigih pada dedaunan saat 20˚C (1/hari)

44

WGPF.bsn Faktor pertumbuhan untuk bakteri gigih pada dedaunan saat 20˚C

(1/hari)

45

WDLPF.bsn Faktor kematian untuk bakteri kurang gigih pada dedaunan saat 20˚C (1/hari)

46

WGLPF.bsn Faktor pertumbuhan untuk bakteri kurang gigih pada dedaunan saat 20˚C (1/hari)

47

THBACT.bsn Faktor kesesuaian suhu pada kematian/pertumbuhan bakteri

48

BACTMINLP.bsn Kehilangan bakteri kurang gigih minimum harian (cfu/m2)

49

BACTMINP.bsn Kehilangan bakteri gigih minimum harian (cfu/m2)

50

BACTMIX.bsn Koefisien perkolasi bakteri (10 m3/Mg)

51

NPERCO.bsn Koefisien perkolasi nitrat

52

PHOSKD.bsn Koefisien keterpisahan kandungan fosfor tanah (m3/Mg)

53

PERCOP.bsn Koefisien perkolasi pestisida

54

BACTKDQ.bsn Koefisien keterpisahan bakteri tanah (m3/Mg)

55

N_UPDIS.bsn Parameter distribusi penyerapan nitrogen

56

CN2.mgt SCS curve number pada kondisi II

57

CNOP.mgt SCS curve number pada kondisi kelembaban III

58

LAT_TIME.mgt Waktu pegaliran aliran lateral (hari)

59

GDRAIN.mgt Waktu lag pengurasan atap/genting (jam)

60

USLE_P.mgt Faktor USLE

61

PHU.mgt Unit panas potensial pada tanaman yang tumbuh saat awal simulasi pada HRU

62

HEAT UNITS.mgt Unit panas potensial pada tanaman yang tumbuh berdasarkan waktu penanaman

63

HUSC.mgt Nilai fraksi unit panas potensial saat operasi penanaman sedang dilakukan

64

BIO_TARG.mgt Target biomassa (metrik ton/ha)

65

HI_TARG.mgt Target index pemanenan

66

HI_OVR.mgt Target index pemanenan

67

HARVEFF.mgt Efisiensi pemanenan

68

MGT_OP.mgt Kode operasi

69

PLANT_ID.mgt Kode penutupan lahan/tanaman dari crop.dat

70

LAI_INIT.mgt Index luasan daun pada kanopi

71

BIO_INIT.mgt Total biomassa tanaman (kg/ha) Lampiran 1. (lanjutan)

36

No

Parameter Definisi (satuan)

72

IGRO.mgt Kode status penutupan lahan

73

GRZ_DAYS.mgt Jumlah hari pemanenan

74

BIO_EAT.mgt Berat kering biomassa tanaman yang dikonsumsi per hari (kg/ha)

75

MANURE_ID.mgt Kode pemupukan dari fert.dat

76

MANURE_KG.mgt Jumlah berat kering pupuk yang digunakan (kg/ha)

77

BIO_TRMP.mgt Berat kering biomassa tanaman yang diinjak per hari (kg/ha)

78

BIO_MIN.mgt Biomassa tanaman minimum untuk proses pemanenan yang terjadi

(kg/ha)

79

CANMX.hru Tampungan maksimum kanopi (H2O)

80

EPCO.hru Faktor pergantian terusan tanaman

81

ESCO.hru Faktor pergantian evaporasi tanah

82

SLSUBBSN.hru Panjang kemiringan rata-rata (m)

83

SLSOIL.hru Panjang kemiringan aliran bawah permukaan lateral (m)

84

HRU_FR.hru Nilai fraksi pada sub basin di HRU

85

HRU_SLP.hru kemiringan rata-rata (m/m)

86

OV_N.hru Nilai manning "n" untuk aliran overland

87

IWATABLE.hru Kode muka air tinggi

88

DEP_IMP.hru Kedalaman lapisan kedap air (mm)

89

RSDIN.hru Material genangan residu pada 10 mm di atas tanah (kg/ha)

90

SLOPE.hru kemiringan rata-rata subbasin (% atau m/m)

91

LAT_SED.hru Konsentrasi sedimen pada aliran lateral dan aliran bawah tanah (mg/L)

92

ERORGN.hru Rasio penyuburan nitrogen organik

93

ERORGP.hru Rasio penyuburan fosfor

94

IPOT.hru Jumlah HRU yang menampung air

95

POT_FR.hru Nilai fraksi pada luasan HRU yang terendam pada lubang

96

SOL_AWC.sol Kapasitas air pada lapisan tanah (mm)

97

SOL_K.sol Konduktivitas hidrolik saat jenuh (mm/hari)

98

SOL_BD.sol moist bulk density (Mg/m3 atau g/cm3)

99

SOL_ALB.sol Nilai albedo tanah saat basah

100

SOL_Z.sol Kedalaman dari permukaan tanah hingga bawah lapisan (mm)

101

CLAY.sol Persentase kandungan lempung

102

SAND.sol Persentase kandungan pasir

103

SOL_CRK.hru Potensial volume retakan pada profil tanah

104

SOL_CBN.sol Jumlah kandungan organik karbon pada lapisan (%)

105

USLE_K.sol Faktor erodibilitas tanah USLE (0.013 ton m2 jam/(m3-metrik ton cm))

106

ROCK.sol Persentase batuan pada lapisan pertama tanah (%)

107

ANION_EXCL.sol Fraksi porositas berdasarkan anion yang dikeluarkan

108

SOL_ZMX.sol Kedalaman ruting maksimum pada tanah (mm)

109

CH_N11.sub Nilai manning "n" untuk saluran cabang

110

CH_L1.sub Saluran cabang terpanjang pada sub-basin (km)

111

CH_K1.sub Konduktivitas hidrolik efektif pada saluran cabang (m/m)

112

CO2.sub Konsentrasi karbon dioksida (ppmv)

37

Sumber: Neitsch et al 2004

No

Parameter Definisi (satuan)

113

SUB_LAT.sub Derajat latitude dari subbasin

114

ISGAGE.sub Jumlah radiasi solar terekam yang digunakan pada subbasin

115 ITGAGE.sub

Suhu terekam yang digunakan pada subbasin

116

IWGAGE.sub Kecepatan angin terekam yang digunakan pada subbasin

117

IRGAGE.sub Curah hujan terekam yang digunakan pada subbasin

118

SUB_ELEV.sub Elevasi (m)

119

IHGAGE.sub Kelembaban terekam yang digunakan pada subbasin

120

SNO_HUB.sub Kandungan air salju pada subbasin (mm)

121

SNOEB.sub Kandungan air salju pada bidang elevasi subbasin (mm)

122

ELEVB.sub Elevasi pada pertengan bidang elevasi (m)

123

ELEVB_FR.sub Nilai fraksi area subbasin pada bidang elevasi

124

PLAPS.sub Nilai kehilangan curah hujan (mm)

125

TLAPS.sub Nilai kehilangan suhu (˚C/km)

126

RFINC.sub Persentase perubahan hujan dalam hitungan bulan

127

TMPINC.sub Kenaikan atau penurunan suhu dalam hitungan bulan (˚C)

128

RADINC.sub Kenaikan atau penurunan radiasi matahari yang mencapai permukaan bumi dalam hitungan bulan (MJ/m2)

129

HUMINC.sub Kenaikan atau penurunan kelembaban dalam hitungan bulan

130

SUB_KM.sub Luasan area subbasin (km2)

131

CH_N2.rte Nilai manning "n" untuk saluran utama

132

CH_K2.rte Konduktivitas hidrolik efektif pada saluran utama (mm/hari)

133

CH_W.rte Lebar saluran pada bagian atas pesisir sungai

134

CH_D.rte Kedalaman air di saluran saat sedang terisi (m)

135

CH_L2.rte Panjang saluran utama (km)

136

CH_S2.rte Rata-rata kemiringan sepanjang saluran (m/m)

137

ALPHA_BNK.rte Aliran resesi konstan atau resesi proporsional pada tepi sungai

138

CH_COV.rte Faktor penutupan pada saluran

139

CH_EROD.rte Faktor erodibilitas saluran (cm/jam/Pa)

140

CH_WDR.rte Rasio antara lebar saluran dengan kedalaman

33

LAMPIRAN

34

No

Parameter

Definisi (satuan)

1

RCHRG_DP.gw Fraksi perkolasi akuifer dalam

2

ALPHA_BF.gw Faktor alfa untuk aliran permukaan (hari)

3

GW_DELAY.gw Perlambatan aliran bawah tanah (hari)

4

GWQMN.gw Kedalaman ambang air pada akuifer dangkal yang dibutuhkan agar terjadi arus balik (mm)

5

GW_REVAP.gw Koefisien "revap" air bawah tanah

6

GW_SPYLD.gw Kapasitas lapang akuifer dangkal (m3/m3)

7

SHALLST_N.gw Jumlah nitrat pada akuifer dangkal (Kg N/ha)

8

HLIFE_NGW.gw hal life of nitrate in the shallow aquifer (hari)

9

GWSOLP.gw Konsentrasi fosfor yang larut pada aliran bawah tanah (mg P/L)

10

SFTMP.bsn temperatur salju / uap air (˚C)

11

SNOCOVMX.bsn Kedalaman ambang salju

12

SNO50COV.bsn Fraksi dari SNOCOVMX yang mencakup 50% tutupannya

13

TIMP.bsn Faktor lag suhu salju

14

SMFMN.bsn Faktor leleh salju

15

SMTMP.bsn Temperatur ambang lelehan salju (˚C)

16

SMFMX.bsn Faktor leleh pada 21 Juni (mm/hari - ˚C)

17

ISED_DET.bsn Nilai yang mengatur perhitungan curah hujan setengah jam harian maksimum

18

ADJ_PKR.bsn Faktor kesesuaian rasio puncak

19

IPET.bsn Metode Evapotranspirasi potensial

20

IEVENT.bsn Pemilihan faktor curah hujan, aliran permukaan, dan ruting

21

ICN.bsn Metode perhitungan curve number harian

22

CNCOEF.bsn Faktor pembobot yang digunakan dalam menghitung koefisien retensi untuk perhitungan curve number harian pada evapotranspirasi tanaman

23

SURLAG.bsn Koefisien lag aliran limpasan permukaan

24

ICRK.bsn Kode bypass flow

25

DEPIMP_BSN.bsn Kedalaman lapisan kedap air (mm)

26

CMN.bsn Koefisien rasio untuk kandungan mineral pada nutrien humus organik aktif

27

RSDCO.bsn Koefisien rasio untuk kandungan mineral pada nutrien residu organik segar

28

CDN.bsn Koefisien rasio pada proses denitrifikasi

29

SDNCO.bsn Nilai ambang untuk faktor siklus air nutrien pada proses denitrifikasi yang berlangsung

30

RCN.bsn Konsentrasi nitrogen saat hujan (mg N/L)

31

PSP.bsn Index ketersediaan fosfor

32

PPERCO.bsn Koefisien perkolasi fosfor (10 m3/Mg)

33

WOF_P.bsn Nilai fraksi pencucian untuk bakteri gigih

34

WOF_LP.bsn Nilai fraksi pencucian untuk bakteri kurang gigih

35

WDPQ.bsn Faktor kematian untuk bakteri gigih pada tanah saat 20˚C (1/hari)

36

WGPQ.bsn Faktor pertumbuhan untuk bakteri gigih pada tanah saat 20˚C (1/hari)

35

No

Parameter Definisi (satuan)

37

WDLPQ.bsn Faktor kematian untuk bakteri kurang gigih pada tanah saat 20˚C (1/hari)

38

WGLPQ.bsn Faktor pertumbuhan untuk bakteri kurang gigih pada tanah saat 20˚C (1/hari)

39

WDPS.bsn Faktor kematian untuk bakteri gigih yang diserap partikel tanah saat 20˚C (1/hari)

40

WGPS.bsn Faktor pertumbuhan untuk bakteri yang diserap partikel tanah saat 20˚C (1/hari)

41

WDLPS.bsn Faktor kematian untuk bakteri kurang gigih yang diserap partikel tanah saat 20˚C (1/hari)

42

WGLPS.bsn Faktor pertumbuhann untuk bakteri kurang gigih yang diserap partikel tanah saat 20˚C (1/hari)

43

WDPF.bsn Faktor kematian untuk bakteri gigih pada dedaunan saat 20˚C (1/hari)

44

WGPF.bsn Faktor pertumbuhan untuk bakteri gigih pada dedaunan saat 20˚C

(1/hari)

45

WDLPF.bsn Faktor kematian untuk bakteri kurang gigih pada dedaunan saat 20˚C (1/hari)

46

WGLPF.bsn Faktor pertumbuhan untuk bakteri kurang gigih pada dedaunan saat 20˚C (1/hari)

47

THBACT.bsn Faktor kesesuaian suhu pada kematian/pertumbuhan bakteri

48

BACTMINLP.bsn Kehilangan bakteri kurang gigih minimum harian (cfu/m2)

49

BACTMINP.bsn Kehilangan bakteri gigih minimum harian (cfu/m2)

50

BACTMIX.bsn Koefisien perkolasi bakteri (10 m3/Mg)

51

NPERCO.bsn Koefisien perkolasi nitrat

52

PHOSKD.bsn Koefisien keterpisahan kandungan fosfor tanah (m3/Mg)

53

PERCOP.bsn Koefisien perkolasi pestisida

54

BACTKDQ.bsn Koefisien keterpisahan bakteri tanah (m3/Mg)

55

N_UPDIS.bsn Parameter distribusi penyerapan nitrogen

56

CN2.mgt SCS curve number pada kondisi II

57

CNOP.mgt SCS curve number pada kondisi kelembaban III

58

LAT_TIME.mgt Waktu pegaliran aliran lateral (hari)

59

GDRAIN.mgt Waktu lag pengurasan atap/genting (jam)

60

USLE_P.mgt Faktor USLE

61

PHU.mgt Unit panas potensial pada tanaman yang tumbuh saat awal simulasi pada HRU

62

HEAT UNITS.mgt Unit panas potensial pada tanaman yang tumbuh berdasarkan waktu penanaman

63

HUSC.mgt Nilai fraksi unit panas potensial saat operasi penanaman sedang dilakukan

64

BIO_TARG.mgt Target biomassa (metrik ton/ha)

65

HI_TARG.mgt Target index pemanenan

66

HI_OVR.mgt Target index pemanenan

67

HARVEFF.mgt Efisiensi pemanenan

68

MGT_OP.mgt Kode operasi

69

PLANT_ID.mgt Kode penutupan lahan/tanaman dari crop.dat

70

LAI_INIT.mgt Index luasan daun pada kanopi

71

BIO_INIT.mgt Total biomassa tanaman (kg/ha) Lampiran 1. (lanjutan)

36

No

Parameter Definisi (satuan)

72

IGRO.mgt Kode status penutupan lahan

73

GRZ_DAYS.mgt Jumlah hari pemanenan

74

BIO_EAT.mgt Berat kering biomassa tanaman yang dikonsumsi per hari (kg/ha)

75

MANURE_ID.mgt Kode pemupukan dari fert.dat

76

MANURE_KG.mgt Jumlah berat kering pupuk yang digunakan (kg/ha)

77

BIO_TRMP.mgt Berat kering biomassa tanaman yang diinjak per hari (kg/ha)

78

BIO_MIN.mgt Biomassa tanaman minimum untuk proses pemanenan yang terjadi

(kg/ha)

79

CANMX.hru Tampungan maksimum kanopi (H2O)

80

EPCO.hru Faktor pergantian terusan tanaman

81

ESCO.hru Faktor pergantian evaporasi tanah

82

SLSUBBSN.hru Panjang kemiringan rata-rata (m)

83

SLSOIL.hru Panjang kemiringan aliran bawah permukaan lateral (m)

84

HRU_FR.hru Nilai fraksi pada sub basin di HRU

85

HRU_SLP.hru kemiringan rata-rata (m/m)

86

OV_N.hru Nilai manning "n" untuk aliran overland

87

IWATABLE.hru Kode muka air tinggi

88

DEP_IMP.hru Kedalaman lapisan kedap air (mm)

89

RSDIN.hru Material genangan residu pada 10 mm di atas tanah (kg/ha)

90

SLOPE.hru kemiringan rata-rata subbasin (% atau m/m)

91

LAT_SED.hru Konsentrasi sedimen pada aliran lateral dan aliran bawah tanah (mg/L)

92

ERORGN.hru Rasio penyuburan nitrogen organik

93

ERORGP.hru Rasio penyuburan fosfor

94

IPOT.hru Jumlah HRU yang menampung air

95

POT_FR.hru Nilai fraksi pada luasan HRU yang terendam pada lubang

96

SOL_AWC.sol Kapasitas air pada lapisan tanah (mm)

97

SOL_K.sol Konduktivitas hidrolik saat jenuh (mm/hari)

98

SOL_BD.sol moist bulk density (Mg/m3 atau g/cm3)

99

SOL_ALB.sol Nilai albedo tanah saat basah

100

SOL_Z.sol Kedalaman dari permukaan tanah hingga bawah lapisan (mm)

101

CLAY.sol Persentase kandungan lempung

102

SAND.sol Persentase kandungan pasir

103

SOL_CRK.hru Potensial volume retakan pada profil tanah

104

SOL_CBN.sol Jumlah kandungan organik karbon pada lapisan (%)

105

USLE_K.sol Faktor erodibilitas tanah USLE (0.013 ton m2 jam/(m3-metrik ton cm))

106

ROCK.sol Persentase batuan pada lapisan pertama tanah (%)

107

ANION_EXCL.sol Fraksi porositas berdasarkan anion yang dikeluarkan

108

SOL_ZMX.sol Kedalaman ruting maksimum pada tanah (mm)

109

CH_N11.sub Nilai manning "n" untuk saluran cabang

110

CH_L1.sub Saluran cabang terpanjang pada sub-basin (km)

111

CH_K1.sub Konduktivitas hidrolik efektif pada saluran cabang (m/m)

112

CO2.sub Konsentrasi karbon dioksida (ppmv)

37

Sumber: Neitsch et al 2004

No

Parameter Definisi (satuan)

113

SUB_LAT.sub Derajat latitude dari subbasin

114

ISGAGE.sub Jumlah radiasi solar terekam yang digunakan pada subbasin

115 ITGAGE.sub

Suhu terekam yang digunakan pada subbasin

116

IWGAGE.sub Kecepatan angin terekam yang digunakan pada subbasin

117

IRGAGE.sub Curah hujan terekam yang digunakan pada subbasin

118

SUB_ELEV.sub Elevasi (m)

119

IHGAGE.sub Kelembaban terekam yang digunakan pada subbasin

120

SNO_HUB.sub Kandungan air salju pada subbasin (mm)

121

SNOEB.sub Kandungan air salju pada bidang elevasi subbasin (mm)

122

ELEVB.sub Elevasi pada pertengan bidang elevasi (m)

123

ELEVB_FR.sub Nilai fraksi area subbasin pada bidang elevasi

124

PLAPS.sub Nilai kehilangan curah hujan (mm)

125

TLAPS.sub Nilai kehilangan suhu (˚C/km)

126

RFINC.sub Persentase perubahan hujan dalam hitungan bulan

127

TMPINC.sub Kenaikan atau penurunan suhu dalam hitungan bulan (˚C)

128

RADINC.sub Kenaikan atau penurunan radiasi matahari yang mencapai permukaan bumi dalam hitungan bulan (MJ/m2)

129

HUMINC.sub Kenaikan atau penurunan kelembaban dalam hitungan bulan

130

SUB_KM.sub Luasan area subbasin (km2)

131

CH_N2.rte Nilai manning "n" untuk saluran utama

132

CH_K2.rte Konduktivitas hidrolik efektif pada saluran utama (mm/hari)

133

CH_W.rte Lebar saluran pada bagian atas pesisir sungai

134

CH_D.rte Kedalaman air di saluran saat sedang terisi (m)

135

CH_L2.rte Panjang saluran utama (km)

136

CH_S2.rte Rata-rata kemiringan sepanjang saluran (m/m)

137

ALPHA_BNK.rte Aliran resesi konstan atau resesi proporsional pada tepi sungai

138

CH_COV.rte Faktor penutupan pada saluran

139

CH_EROD.rte Faktor erodibilitas saluran (cm/jam/Pa)

140

CH_WDR.rte Rasio antara lebar saluran dengan kedalaman

Dokumen terkait