• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Pembahasan

4.3.2 Uji Parsial

Variabel inflasi memperoleh thitung = -1,097 maka H0 diterima pada signifikansi 5% dengan ketentuan variabel inflasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap pergerakan harga saham. Harga saham pada penelitian ini terdiri dari

enam bank yang pergerakan harga sahamnya tiap bulan tiap tahun berbeda antara satu bank dengan bank yang lainnya dan masih banyak lagi faktor lain yang mempengaruhi harga saham seperti keadaan politik, keamanan dan isu – isu yang biasa mempengaruhi para investor dalam memperjualbeliakan saham, oleh karena itu hasil dari variabel inflasi ini tidak signifikan. Variabel inflasi menunjukkan hasil yang negatif yang berarti bila semakin tinggi inflasi maka harga saham akan menurun atau sebaliknya. Secara teoitis hubungan negatif antara tingkat inflasi dengan harga saham disebabkan oleh meningkatnya permintaan atas produk yang melebihi kapasitas penawaran produknya, sehingga harga – harga barang cenderung mengalami kenaikan. Inflasi yang yang tinggi juga bisa mengurangi pendapatan riil yang diperoleh investor dari investasinya.

4.3.2.2 Kurs ( X2 )

Variabel kurs memperoleh thitung sebesar -3.199 dengan nilai signifikan 0,02, sedangkan besarnya ttabel pada signifikan 0,05 adalah -1,960. Dikarenakan thitung > ttabel ( - 3.199 > -1,960 ) atau nilai signifikansi 0.273 > 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti variabel kurs memiliki pengaruh secara sigifikan terhadap pergerakan harga saham. Dengan hasil demikian menyatkan bahwa variable kurs berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Pengaruh nilai tukar rupiah ( kurs ) terhadap harga saham adalah negatif dan signifikan. Hasil ini mengidentifikasikan bahwa hubungan kurs terhadap harga saham berlawanan arah artinya semakin tinggi / kuat nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika

( melemahnya nilai US $ ) akan menyebabkan harga saham semakin tinggi. Hubungan secara teoritis antara nilai tukar rupiah dengan harga saham bersifat negatif yaitu apabila terjadi penurunan nilai tukar mata uang rupiah terhadap US$ ( rupiah terdepresiasi ) maka harga saham akan mengalami peningkatan.

4.3.2.3 Suku Bunga ( X3 )

Variabel suku bunga memperoleh thitung = -7,48 lebih klecil dari ttabel = 1,960 maka H0 diterima pada tingkat signifikansi 5% dengan ketentuan variabel suku bunga tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel harga saham, hal ini dikarenakan suku bunga Bank Indonesia merupakan suku bunga acuan dan pergerakan harga saham perbankan berbeda setiap bulan dan setiap tahunnya antar bank dan faktor lain yang mempengaruhi harga saham seperti keadaan politik, keamanan dan isu – isu yang biasa mempengaruhi para investor dalam memperjualbeliakan saham. Oleh karena itu variabel suku bunga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Hasil yang menunjukkan koefisien regresi yang negatif artinya jika tingkat suku bunga tinggi maka investor akan lebih tertarik untuk memindahkan investasinya pada berupa tabungan atau deposito tidak berinvestasi di saham, oleh karena itu hubungannya berlawanan arah atau negatif.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengujian hipotesis dalam penelitian ini yang telah dilaksanakan terhadap variabel inflsi, kurs dan suku bunga terhadap harga saham perbankan indeks LQ 45 BEI, maka dapat diperoleh kesimpulan :

1. Pengaruh variabel inflasi, kurs dan suku bunga menunjukkan hasil yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham perbankan yang masuk indeks LQ 45 Bursa Efek Indonesia. Maka kesimpulannya bahwa analisis fundamental berpengaruh signifikan terhadap pergerakan harga saham. 2. Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial

dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Variabel inflasi berpengaruh tidak signifikan terhadap pergerakan harga saham perbankan yang terdaftar pada indeks LQ 45 Bursa Efek Indonesia ( BEI ) periode 2006 – 2009.

b. Variabel kurs berpengaruh secara signifikan terhadap pergerakan harga saham perbankan yang terdaftar pada indeks LQ 45 Bursa Efek Indonesia ( BEI ) periode 2006 – 2009.

c. Variabel suku bunga berpengaruh tidak signifikan terhadap pergerakan harga saham perbankan yang terdaftar pada indeks LQ 45 Bursa Efek Indonesia ( BEI ) periode 2006 – 2009.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan dari hasil dan pembahasan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi para investor, dalam mempertimbangkan untuk menanamkan saham sebaiknya lebih berfokus pada varibel kurs karena variabel kurs dalam penelitian ini menunjukkan hasil yang signifikan terhadap harga saham. 2. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan populasi yang tidak hanya

terbatas pada perbankan yang terdaftar pada indeks LQ 45 tetapi juga dapat mengambil populasi pada sektor lain yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.

3. Bagi perusahaan diharapkan dapat mempertimbankan faktor – faktor lain di luar dari variabel inflasi, kurs dan suku bunga. Faktor tersebut misalnya dari faktor internal yaitu laporan keuangan perusahaan, seperti Rasio harga saham terhadap penjualan (price/sales ratio), rasio harga saham

terhadap nilai buku (price book value), rasio hutang perseroan ( debt

ratio), margin pendapatan bersih (net profit margin), earning per share

(EPS) dan deviden per share (DPS), price earning ratio, net profit margin,

return on assets (ROA), dan lain-lain atau faktor eksternal yang lain

Dwiridotjahjono ,Jojok , 2006, Manajemen Akuntansi dan Bisnis, Terakreditasi, Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Widyagama, Malang.

Faizal,M, 2001, Manajemen Keuangan Internasional, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.

Fakhrudin,M, 2008, Kamus Pasar Modal A – Z, Penerbit : Erlangga, Jakarta.

Fakhrudin,M dan Sophian. S,2001, Metode Penelaian Pasar Modal dan Investasi, Penerbit : Erlangga, Jakarta.

Husnan,Suad, 2004, Dasar – Dasar Manajemen Keuangan, Penerbit : UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Jogiyanto,2000, Teori dan Analisis Investasi, vol 2, Jakarta, Penerbit : ANDI.

Nachrowi dan Usman, H., 2006, Pendekatan Popular dan Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, Penerbit : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Puspranoto,Sawaldjo, 2004, Keuangan Perbankan dan Pasar Keuangan, Penerbit : LP3ES, Jakarta.

Sunariyah, 2004, Pengantar Pasar Modal, Edisi revisi keempat, Penerbit : UPP YKPN, Yogyakarta.

Sugiyono, 2008, Metodologi Penelitian Bisnis, Penerbit : Alfabeta, Jakarta.

Supriyanto,2001, Statistik, Teori dan Aplikasi, Penerbit : Erlangga, Jakarta.

Taufik, Alfian, 2010, Analisis Pengaruh Earning Per Share, Debt Equity Ratio, dan Kurs Terhadap harga saham Perbankan Pada Indeks LQ45 BEI, Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UPN, Surabaya.

Tandelilin,2001, Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Harga Saham, Penerbit : Wahana, vol 1, Agustus.

http://www.bi.go.id/web/id/. ( 9 Januari 2011 ). http://www.idx.co.id/. ( 9 Januari 2011 ).

http://id.shvoong.com/society-and-news/news-items/2008088-inflasi-dan-jenis-jenis-inflasi/. ( diakses 8 Pebruari 2011 ).

www.bri.co.id/. ( diakses 25 Pebruari 2011 ). www.klikbca.com/. ( diakses 25 Pebruari 2011 ). www.danamon.co.id/. ( diakses 25 Pebruari 2011 ). www.bankmandiri.co.id. ( diakses 25 Pebruari 2011 ). www.cimbniaga.com. ( diakses 25 Pebruari 2011 ). www.bii.co.id/. ( diakses 25 Pebruari 2011 ).

Dokumen terkait