• Tidak ada hasil yang ditemukan

Partai Komunis Indonesia

Dalam dokumen Hilang Dalam Terang.docx (Halaman 48-51)

2.3 Politik Nasional Republik : 1946 – 1947 1 Angkatan Darat

2.3.3 Partai Komunis Indonesia

Dalam arti ideologi atau pragmatis menurut mana partai – partai politik dipahami didunia Anglo – Saxon , satu – satunya partai politik di Indonesia adalah yang bercorak marxis. Sejak tahun – tahun 1920 – an sudah umum pagi orang – orang Indonesia membagikan organisasi – organisasi politik mereka kedalam tiga golongan : apakah dasar mereka marxis , nasionalis atau religius. Bagi golongan agama dan untuk tingkat tertentu juga kaum nasionalis ; partai terutama suatu cara guna menjamin perwakilan suatu kelompok kebudayaan. Kalau partai – partai Islam membawa suara masyarakat santri , maka orang – orang Jawa Abangan dan orang – orang luar Jawa non – Muslim cenderung mencari imbangan dalam partai – partai nasional. Kalaupun

2323 Ibid., hal. 139 – 141.

2424Lihat AnthonyReid , The Blood Of The People :Revolution And The End Of Tradisional

Rule In Northern Sumatra , atau Perjuangan Rakyat : Revolusi Dan Hancurnya Kerajaan Di Sumatera , terj. Tim PSH ( Jakarta : Pustaka Sinar Harapan , 1987 ) , hal. 372.

mereka mempunyai program maka kaum nasionalis Indonesia menekankan persatuan diatas presisi.

Kalau partai – partai marxis sering merumuskan isu – isu praktis di Indonesia , maka hal itu terutama berlaku pada tahun – tahun dini revolusi. Latarbelakang anti – Jepang kaum marxis surat kepercayaan dari kemahiran revolusioner mereka bahasa berapi – api yang digunakan bila bercerita dengan para pemuda memberikan mereka suatu posisi yang dominan. Itu sebabnya perpecahan – perpecahan terpenting adalah antara kaum marxis. Pada akhir tahun 1945 sudah sangat jelas bahwa perpecahan paling penting terdapat bukan antara kaum komunis dengan demokrat sosialis , namun antara kaum komunis dikedua kamp tersebut yang orientasi utamanya adalah internasional dengan mereka yang berpengalaman dan perasaannya terutama atau seluruhnya adalah Indonesia. Bagi yang disebut pertama isu utama masih tetap perjuangan internasional melawan fasisme , dan setelah itu melawan kapitalisme internasional ; strateginya adalah front persatuan bersama kekuatan – kekuatan anti – fasis dan berjouis – demokratis ; dan salah satu asusmsi adalah kepercayaan secara relatif kepada sayap kiri Belanda dan Inggris yang kedua – duanya sedang berkuasa. Bagi kaum marxis Indonesia yang lebih kebarat – baratan yang telah menderita dalam resistance ( perlawanan terhadap pendudukan Jerman ) bersama – sama orang Eropa , ikatan anti – fasis mula – mula lebih kuat daripada ikatan manapun yang mengikat mereka kepada saudara – saudara sebangsanya dalam kelompok – kelompok seperti barisan pelopor.

Sebaliknya mayoritas terbesar orang Indonesia yang tertarik kepada komunisme pada tahun 1945 melihatnya sebagai partai revolusi par excellence yang melanjutkan tradisi menantang dari pemberotakan tahun 1926 – 1927 siap menandingi retorik dengan aksi dan untuk membawa revolusi ke struktur – struktur sosial Indonesia. Berhasilnya kaum marxis internasional didalam mengendalikan sebagian besar anggota kelompok ini merupakan salah satu faktor terpenting didalam menahan gerakan revolusioner sosial.25

Marxisme dipahami sebagai kesatuan dialektika antara unsur – unsur yang bertentangan , kesatuan revolusioner antara teori dan praktek , dan ungkapan – ungkapan lainnya. Metodologi marxis bertolak pada perpaduan daripada tiga unsur utama. Unsur pertama adalah holisme metodologis yang memandang bahwa didalam kehidupan sosial terdapat pernyataan – pernyataan koliktivitas atau keseluruhan tentang apa yang tidak bisa direduksi kedalam pernyataan – pernyataan tentang individu – individu anggota masyarakat. Unsur kedua penjelasan fungsional ; suatu usaha untuk menjelaskan fenomena sosial berdasarkan konsekuensi – konsekuensi yang bermamfaat bagi seseorang atau sesuatu bahkan ketika sama sekali tidak ada keinginan untuk memamfaatkan konsekuensi – konsekuensi ini yang berhasil ditunjukkan. Unsur ketiga adalah deduksi dialektis , suatu cara berpikir yang diturunkan dari logic karya Hegel dan yang tidak mungkin disajikan.

Dalam keyakinan marxis mengenai kapitalisme , marxis mendapati tiga cacat dalam kapitalisme yaitu inefisiensi , penindasan , dan alienasi. Ketiganya memainkan dua peran yang sangat penting dalam teorinya. Pada satu sisi mereka dengan kental mewarnai penilaian normatifnya tentang apa yang salah dalam kapitalisme dan pada sisi yang lain dari koin yang sama , apa yang diharapkan dalam komunisme. Pada sisi lainnya , mereka merupakan bagian dari penjelasannya tentang keruntuhan kapitalisme dan transisi liniernya menuju komunisme. Tentu saja dua peran ini sangat berkaitan satu sama lain. Pada umumnya berbagai alasan mengapa kapitalisme harus dihancurkan juga menjelaskan bagaimana kapitalisme akan hancur. Namun ketiganya mendapatkan penekanan yang sedikit berbeda satu sama lain dalam beberapa bagian teori Marx yang berbeda. Teori umum cara – cara produksi memberikan posisi inefisiensi paling besar dan paling penting untuk menjelaskan mengapa suatu cara digantikan oleh cara lainnya. Teori perjuangan kelas menempatkan posisi yang sentral dalam analisisnya tentang penindasan. Dalam teori normatif , alienasi dalam keragaman maknanya merupakan konsep yang paling penting. Marx menghargai komunisme diatas segalnya karena komunisme akan menghapuskan alienasi dalam keragaman maknanya pada konteks – konteks yang berbeda. Perbedaan dan konflik antara orang kaya dan orang miskin , orang kaya yang santai dan orang miskin yang bekerja adalah tema – tema yang selalu muncul dalam perjalanan sejarah manusia. Teori Marx tentang penindasan ( eksploitasi ) merupakan sebuah ikhtiar untuk memberikan suatu pernyataan yang teliti dan ilmiah tentang gagasan – gagasan intuitif ini. Dalam karya Marx secara keseluruhan , teorinya memiliki dua tujuan yang berbeda. Pada satu sisi ia menyandung fungsi eksplanatif. Penindasan dalam kacamata mereka yang tertindas memberikan suatu motivasi untuk mengadakan perlawanan , protes , pemberontakan , atau bahkan revolusi. Dalam konteks ini ia bisa masuk kedalam penjelasan perjuangan kelas dan perubahan sosial. Pada sisi yang lain penindasan itu merupakan suatu konsep yang normatif yang menjadi bagian dari teori keadilan distributif secara lebih luas. Penindasan itu , apakah itu dalam pandangan mereka yang tertindas atau bukan , salah secara moral.26

Di Sumatera Timur unsur – unsur marxis “internasional” memperoleh dukungan rakyat pada awalnya hanya di bagian selatan. Di Sumatera bagian utara dan tengah PKI berkembang sebagai partai pertama yang memenangkan dukungan pemuda secara antusias. Suatu badan eksklusif PKI Sumatera dibentuk di Medan pada 18 Nopember 1945 yang dipimpin oleh Abdul Xarim M.S. Berbeda tajam dengan para marxis “internasional” , Xarim menonjol selama pendudukan Jepang sebagai jurubicara utama bagi organisasi propaganda politik Sumatera Timur. Rekan – rekannya yang utama seperti Nathar Zainuddin di Medan , dan Haji Dato Batuah di Sumatera Barat merupakan “komunis Islam” yang sama seperti dia giat dalam PKI pra – 1926. Baik secara pribadi dan secara ideologis orang – orang itu lebih dekat kepada Tan Malaka daripada kepada kaum marxis “internasional” yang akhirnya memimpin PKI. Dalam

2626Elster. An Introductions To Karl Marx , atau Marxisme : Analisis Kritis , terj. Sudarmaji

dua keresidenan terbesar ; Sumatera Timur dan Sumatera Barat PKI berhasil menentukan arah revolusi pemuda , sekurang – kurangnya PNI dan Islam mulai berkembang pada awal tahun 1946. Walaupun ia tetap kuat , PKI Sumatera menderita setelah bulan Maret 1946 oleh karena hubungannya yang meningkat dengan PKI di Jawa yang menahan radikalisme oprtunisnya yang awal.27

Dalam dokumen Hilang Dalam Terang.docx (Halaman 48-51)

Dokumen terkait