• Tidak ada hasil yang ditemukan

Partisipasi Masyarakat

Partisipasi merupakan aktivitas pengambilan bagian atau keterlibatan sesama individu masyarakat dalam suatu proses pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan. Adapun keterlibatan masyarakat Desa Dramaga dalam program ADD yaitu pada tahapan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan hasil dan Evaluasi. Tinggi rendahnya tingkat partisipasi masyarakat Desa Dramaga dalam program ADD dapat dilihat pada tabel-tabel sebagai berikut:

Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan

Menurut Cohen dan Uphoff (1979) dalam Barlan (2011) pada tahapan pertama yaitu pengambilan keputusan (perencanaan) yaitu diwujudkan dengan keikutsertaan masyarakat dalam rapat dan keaktifan masyarakat dalam memberikan konsep program. Oleh karena itu dalam penelitian ini mengukur 2 indikator tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan yakni tingkat kehadiran masyarakat dalam kegiatan ADD dan keaktifan masyarakat dalam memberikan konsep program untuk kegiatan tersebut. Untuk lebih detail mengenai tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 12 sebagai berikut Tabel 12 Tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan kegiatan ADD

berdasarkan kategorinya

Kategori Indikator perencanann

Kehadiran Konsep program

n % n % Tinggi 62 86.11 56 0.00 Sedang 56 77.78 1 1.39 Rendah 10 13.89 15 20.83 Total 72 100 72 100

Tabel 12 menunjukan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan memiliki kategori yang tinggi yakni (86.11%) dengan jumlah responden (62) orang pada indikator kehadiran dalam perencanaan program ADD. Berbeda dengan kategori sedang, yakni sama sekali tidak ada jawaban responden. Hal ini, karena hanya akan dijawab oleh masyarakat atau reponden yang hadir dan tidak hadir sehingga masyarakat tidak ada yang menjawab sedang dalam hal indikator kehadiran ini. Jumlah responden dalam kategori rendah adalah (13. 89%) responden dengan jumlah 10 orang, kondisi ini menyatakan bahwa ada pula masyarakat yang tidak hadir dalam rapat perencanaan program. Kegiatan rapat dalam tahapan perencanaan ini tidak semua masyarakat turut terlibat, biasanya yang hadir dalam kegiatan tersebut yakni tokoh masyarakat, aparat RT dan RW. Hasil analisis tersebut

menyatakan bahwa kehadiran masyarakat dalam kegiatan ADD dalam perencanaan program sangat baik dan tinggi akan partisipasi masyarakat dalam program ADD.

Sama halnya dengan indikator konsep program dalam tahapan partisipasi masyarakat dalam perencanaan program ADD diketahui pada Tabel 12 menunjukkan bahwa 77.78 persen responden yang menjawab kategori tinggi sehingga dalam tahapan perencanaan program ADD tinggi akan partisipasi masyarakat. Banyaknya responden dalam penelitian ini adalah aparat RT dan RW makanya selalu hadir dalam rapat mewakili masyarakat. Hampir seluruh RT dan Rw hadir dalam setiap pertemuan yang berkaitan dengan kegiatan pembangunan desa. Sekecil apapun kegiatannnya atau informasi apapun pemimpin desa selalu menginformaskan kepada RW dan RT. Oleh karenanya selaku perwakilan masyarakat, pengurus desa dan sekaligus pelaksana lapang, responden berusaha hadir dan memberikan saran dalam perencanaan program, kalo pun tidak datang rapat karena waktu kerjaa yang tidak bisa di tinggalkan selalu minta izin kepada bapak kepala desa jika tidak bisa hadir, merasa canggung dan kurang enak terhadap pemimpin karena pemimpin memberikan contoh yang baik dalam kepemimpinannya di desa ini menurut RT O2 RW 02 dan RW 04. Sebagian kecil responden yang menyatakan intensitas kehadiran mereka dalam konsep program rendah yakni 20.83 persen orang dengan jumlah 13 warga. Hal ini karena masyarakat awam Desa Dramga tidak menghadiri rapat sehingga tentu tidak memberikan saran dalam kegiatan perencanaan kegiatan, kemudian hal lain yang menjadi kendala adalah faktor umur responden yang sudah tua sehingga tidak hadir dalam rapat dan memberikan saran menurut salah satu responden di RT03/RW O1.

Secara umum data menunjukkan sangat nyata akan peran masyarakat dalam perencanaan program karena kedua indikator perencanaan program tinggi baik dalam kehadiran maupun konsep program. Hal ini tentu membawa keaktifan masyarakat dalam memberikan masukan, konsep, saran serta mengungkapkan persoalan desa tentu memiliki manfaat yang tinggi sesuai dalam perencanaan program.

Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan yang merupakan tahap terpenting dalam pembangunan, sebab inti dari pembangunan adalah pelaksanaannya. Wujud nyata partisipasi pada tahap ini dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu partisipasi dalam bentuk sumbangan pemikiran, bentuk sumbangan materi, dan bentuk keterlibatan sebagai anggota proyek, menurut Cohen dan Uphoff (1979) dalam Barlan (2011) dimana, sumbangsih non materi adalah wujud nyata keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan pemanfatan ADD dalam hal-hal teknis di lapangan. Bentuk keterlibatan responden atau masyarakat yaitu dengan menyumbangkan pemikiran, tenaga, makanan dan minuman yang pada mereka. Sumbangsih materi adalah kemampuan masyarakat dalam mendukung pelaksanaan program dengan materi (uang) yang dimilikinya.

Referensi dari teori diatas maka peneliti mengambil 2 indikator sebagai alat ukur dalam tahapan perencanaan partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan program ADD, yakni sumbangsih non materi dan sumbangsih materi. Sumbangsih non materi adalah wujud nyata keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan pemanfaatan ADD dalam hal-hal teknis di lapangan yaitu dengan menyumbangkan pemikiran, tenaga, makanan dan minuman yang pada mereka dan Sumbangsih materi adalah kemampuan masyarakat dalam mendukung pelaksanaan program dengan materi (uang) yang dimilikinya. Tingkat jumlah dan persentase masyarakat pada kedua ukuran partisipasi masyarakat dalam perencanaan secara detail dapat padaTabel 13 di bawah ini:

Tabel 13 Tingkat partisipasi masyarakat dalam pelaksanan kegiatan ADD berdasarkan kategorinya

Kategori Indikator pelaksanaan

Sumbangan non materi Sumbangan materi

n % n %

Tinggi 47 65.28 28 38.89

Sedang 16 22.22 29 140.28

Rendah 9 12.50 15 20.83

Total 72 100 72 100

Hasil tingkat partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan ADD memiliki kategori yang tinggi dengan jumlah sebesar 47 responden dan persentase 65.28 persen, pada pelaksanaan sumbangansih non materi sedangkan pelaksanaan sumbangsih materi sebesar 28 dan 38.89 persen. kategori sedang diperoleh hasil pelaksanaan sumbangansih non materi dengan jumlah dan persentase sebesar 16 dan 22.22 persen, sedangkan pada pelaksanaan sumbangansih materi sebesar 29 dan 40.28 persen. Berbeda halnya dengan kategori rendah pada pelaksanaan sumbangansih non materi jumlah dan persentase yang diperoleh sebesar 9 dan 12.50 persen, sementara pada pelaksanaan sumbangansih materi dengan jumlah dan persentase secara berturut-turut sebesar 15 dan 20.83 persen. Secara keseluruhan jumlah dan persentase pelaksanaan antara sumbangsih non materi dan materi dengan memiliki kategori tinggi dibandingkan dengan kategori sedang dan rendah.

Hasil pada Tabel 13 menunjukkan bahwa sebagian besar jumlah tinggi dengan persentase 65,28 persen dan 47 responden dalam memberikan sumbangan non materi dalam pelaksanaan pemanfaatan program ADD. Sumbangsi non materi lebih mudah di laksanakan oleh warga Desa Dramga karena memberikan sumbangan apa yang ada pada masyarakat bagi pelaksanaan program pemerintah dalam program ADD. Hal ini juga tentu memiliki tujuan mulia dan sangat memberikan manfaat bagi masyarakat sehingga masyarakat maumendukung dan terlibat dalam sumbangan non materi seperti tenaga, waktu dan makanan serta minuman yang di sediakn bagi pekerja yang membantu atau melaksanaan kegiatan program ADD selain dari pada bantuan yang diberikan oleh pemerintah bagi masyarat seperti sumabngan materi dan material. Dengan kata lain, Ukuran peran sumbangsi

non materi telah membantu kekurangan dari sumbangsi materi yang ada dalam setiap kegiatan program desa.

Masyarakat merespon yang sama terhadap pelaksanaan program ADD terkait dengan sumbangan materi berupa uang yang diberikan dalam pelaksanaan kegiatan program ADD memiliki skor tinggi yakni 38.89 persen dengan jumlah 28 responden. Keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan menandakan bahwa antusias masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan pemanfaatan ADD sangat baik.

Sebanyak ukuran sumbangsih non materi bagi pelaksanaan kegiatan ADD dengan sumbangan materi juga sama- sama memiliki nilai yang tinggi dari jawaban responden dengan ikut terlibat dalam program tersebut. Demikian masing-masing ukuran pelaksanaan program ADD yang bernilai tinggi memberikan sumbangan materi yang berbeda–beda dalam program ADD, dimana dengan jumlah yang terlihat pada Tabel 13 sangat tinggi akan partisipasi masyarakat memiliki pengaruh sebagai pelaksana dalam kegiatan ini. Hal itu menunjukkan bahwa peran pelaksana kegiatan dalam kedua ukuran pelaksanaan ini miliki kekuataan yang tinggi untuk meningkatkan program pembangunan di desa.

Wujud peran serta masyarakat dalam kegiatan pemanfaatan ADD dapat juga diwujudkan dalam kemauannya memberikan sumbangan materi untuk kegiatan pemanfaatan ADD dengan jumlah 37.73 persen responden berbeda dengan sumbangan non materi dalam proporsi masyarakat untuk memberikan sumbangan materi tidak sebaik pada sumbangan non materi, dimana hanya 65.28 persen responden masyarakat yang selalu menyumbang materi sebagai bentuk partisipasinya dalam pemanfaatan ADD. Hal tersebut mengindikasikan tingkat pendapatan masyarakat belum cukup baik untuk bisa memberikan sumbangan untuk pelaksanaan kegiatan ADD kemudian keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pemanfaatan ADD terwujud dalam bentuk non materi berupa sumbangan pemikiran, tenaga, makanan dan minuman sehingga masyarakat mudah dalam memberikan sumbangan berupa non materi.

Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Menikmati Hasil

Tahapan menikmati hasil merupakan indikator keberhasilan partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan dan pelaksanaan program. Selain itu, dengan melihat posisi masyarakat sebagai subjek pembangunan, maka semakin besar manfaat program yang dirasakan, berarti bahwa program tersebut berhasil mengenai sasaran menurut Cohen dan Uphoff (1979) dalam Barlan (2011). Manfaat yang didapat merupakan hasil dari perencanaaan dalam pelaksanaan kegiatan sebagai perserta atau anggota pelaksana kegiatan. Keberhasilan yang didapat telah membawah manfaat dan kenikmatan dalam kehidupan bermasyarakat secara umum dari tahapan sebelumnya yang telah dilalui dalam kegiatan pemanfaatan ADD. Kegunaan hasil dalam kehidupan sehari-hari telah dirasakan responden atau memenuhi kebutuhan masyarakat yang diinginkan berarti dapat dipastikan bahwa memenuhi sasaran yang tepat. Sasaran yang sesuai akan sangat terkait dengan waktu yang akan digunakan dalam pemanfaatan kegiatan atau pemanfatan

ADD yang ada, yakni waktu yang digunakan untuk menikmati hasil memiliki jangkah waktu yang lama berarti program tersebut sangat baik dan memenuhi kebutuhan warga desa, contoh tempat MCK dan Kakus serta pengaspalan jalan. Adapun Tingkat Partisipasi masyarakat pada tahap menikmati hasil dalam program ADD pada penelitian ini terdiri dari dua indikator yakni manfaat yang di dapat dan kegunaan hasil dalam kehidupan sehari-hari, hasil analisi data dapat dilihat pada Tabel 14 di bawah ini:

Tabel 14 Tingkat partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan hasil kegiatan ADD berdasarkan kategorinya

Kategori

Indikator pemanfaatan hasil

Manfaat yang didapat Kegunaan hasil dalam kehidupan sehari-hari n % n % Tinggi 63 87.50 63 87.50 Sedang 5 6.94 6 8.33 Rendah 4 5.56 3 4.17 Total 72 100 72 100

Hasil dari Tabel 14 menunjukkan bahwa jumlah dan persentase indikator manfaat yang didapat pada tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan ADD memiliki kategori tinggi dengan nilai 63 orang serta jumlah persentase sebanyak 87.50 responden. Kegiatan ADD sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat juga berharap dimasa yang akan datang kegiatan serupa dapat dilaksanakan kembali dengan jumlah yang lebih besar, hal ini sesuai tingkat partisipasi masyarakat dalam tahapan menikmati hasil yang dirasa memiliki manfaat yang besar pada ukuran yang dianalisi dalam penelitian ini. Sesuai manfaat yang dirasakan warga karena fasilitas yang diberikan oleh pemimpin secara umum merupakan kebutuhan warga yang sangat mendesak dan memang sanga dibutuhkan.

Fasilitas yang dirasakan sangat bermanfaat serta dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan program sudah dan sedang dilaksanakan di Desa Dramaga. Adapun kegiatan-kegiatan atau program pemanfaatan ADD menurut responden dalam penelitian yaitu irigasi pertanian, pengaspalan jalan, pendidikan anak, perbaiakan mesjid, santunan anak, bedah rumah dan pengadaan air bersih dan kegiatan yang lainnya sehingga memberikan manfaat yang besar bagi warga Desa Dramaga. Sangat jelas perbedaannya bahwa responden yang menjawab kategori sedang yakni 5 orang dengan 6.94 persen dan rendah hanya 4 orang dengan persentase 5.56 persen responden dalam kegiatan ADD ini. Adapula warga yang masah bodoh dengan kegiatan ADD, tidak terlibat dalam program pengembangan masyarakat yang diadakan, belum tahu asal usul suatu kegiatan yang ada di desa tersebut serta kurang terlibat dalam kegiatan karena waktu pekerjaan yang tidak sesuai. Oleh sebab itu manfaat yang didapat melalui kegiatan ADD tidak akan dirasakan oleh warga yang tak acuh terhadap suatu kegiatan di desa, dalam kegiatan hanya sekedar tahu bahwa pembangun jalan atau kegiatan desa oleh pemerintah dan hanya tahu terima-terima saja tanpa

terlibat dalam kegiatan yang sudah dilaksankan. Masyarakat ini termasuk dalam masayarakat yang pasif dan tidak aktif dalam berbagai kegiatan ADD di desa.

Manfaat yang sama juga terlihat pada ukuran menikmati hasil bagi kegunaan hasil dalam kehidupan sehari-hari pada tingkat partisipasi masyarakat dalam tahapan menikmati hasil dalam kegiatan ADD menunjukkan hasil tinggi sebanyak 63 orang dengan jumlah persentase 87.50. Hal ini menunjukan bahwa manfaat yang di dapat sesuai dengan apa diharapkan oleh masyarakat dari pelaksanaan pemanfaatan ADD. Adanya manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dari kegiatan pemafanfaatan ADD telah memenuhi kebutuhan masyarakat Desa Dramaga sehingga harapan masyarakat bahwa kegiatan yang didanai ADD berlanjut di masa yang akan mendatang. Indikator manfaat kehidupan dalam sehari-hari pada tahapan menikmati hasil dalam tingkat partisipasi masyarakat hanya 3 warga yang menjawab tidak merasakan manfaat dengan jumlah 4.17 persen warga, sedangkan responden yang memiliki kategori sedang yakni 6 warga dengan 8.33 persen.

Secara keseluruhan kegiatan ADD dalam tahapan menikmati hasil telah memberikan dampak positif terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Sebagian besar masyarakat dari kedua ukuran pemanfaatan hasil merasakan dan memiliki manfaat yang tinggi yakni sebanyak 87.50 persen responden pada tingkat partisipasi masyarakat dalam menikmati hasil kegiatan ADD. Dengan kata lain bahwa hasil kegiatan ADD sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Dramaga karena dalam kegiatan ADD memberikan manfaat jangka pendek maupun jangka panjang. Hal tersebut ditunjukkan dengan tingginya proporsi masyarakat menyatakan bahwa kegiatan ADD sangat berguna bagi mereka. Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Evaluasi

Tahap evaluasi, dianggap penting sebab partisipasi masyarakat pada tahap ini dianggap sebagai umpan balik yang dapat memberi masukkan demi perbaikan pelaksanaan proyek selanjutnya menurut Cohen dan Uphoff (1979) dalam Barlan (2011). Tahap evaluasi dalam kegiatan program ADD yang diteliti yaitu kehadiran dan kritik serta saran dalam kegiatan pemanfaatan program ADD yang telah dilaksanakan. Indikator kehadiran adalah keikutsertaan responden atau masyarakat dalam rapat atau musyawarah untuk mengevaluasi kesalahan, kelebihan atau kekurangan sesuai dengan pelaksanaan pemanfatan program ADD yang diadakan saat program berakhir. Indikator kritik dan saran yakni merupakan bentuk keterlibatan masyarakat atau responden dengan menyumbangkan kritik, saran, atau argumen terhadap program ADD yang telah dilaksanakan sebelumnya. Adapaun tingkat partisipasi masyarakat dalam evaluasi program dengan jumlah dan persentase indikator evaluasi yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15 Tingkat partisipasi masyarakat dalam evaluasi kegiatan ADD berdasarkan kategorinya

Kategori Indikator evaluasi

Kehadiran Kritik dan saran

n % n %

Tinggi 44 61.11 44 61.11

Sedang 2 2.78 2 2.78

Rendah 26 36.11 26 36.11

Total 72 100 72 100

Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat aktif berperan dalam kegiatan evaluasi baik pada indikator kehadiran ataupun kritik dan saran. Dalam hal ini, terlihat dari tingginya proporsi responden yang menjawab terlibat dalam tahapan evaluasi yakni masing-masing indikator memiliki jumlah yang sama yakni 44 orang dengan memiliki bobot 61.11 persen. Berbeda nilai dengan kategori sedang pada indikator tahapan evaluasi yakni dalam kehadiran ataupun kritik dan saran masing-masing memiliki nilai yang sama yakni memiliki 2 responden dengan jumlah 2. 78 persen, dari hasil tersebut terlihat bahwa kategori sedang ini memiliki nilai kehadiran yang rendah.

Keaktifan warga dalam tahapan evaluasi kegiatan program ADD tinggi pada kedua indikator evaluasi menandakan bahwa masyarakat merasa memiliki kegiatan dari program ADD dan membawah manfaat bagi warga. Selain itu, responden terbesar dalam penelitian ini adalah RT dan RW sehingga keterlibatan mereka tentu akan tinggi didalam rapat evaluasi bandingkan warga yang diteliti sebagai responden sehingga menjadi penting dan berpengaruh yang tinggi dalam kehadiran warga yang tinggi dalam evaluasi kegiatan pemanfaatan ADD di Desa Dramaga.

Tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran responden dalam kegiatan evaluasi memiliki kategori yang tinggi namun masyarakat yang tidak aktif hadir didalamnya pun cukup besar. Dalam kedua indikator evaluasi baik dalam kehadiran ataupun kritik dan saran memiliki cukup besar responden yang menjawab kurang aktif dalam evaluasi ditunjukkan dengan rendahnya proporsi masyarakat dengan jumlah reponden 26 orang dengan nilai 36.11 persen. Hal ini menyatakn bahwa sebagian besar warga kurang atau tidak aktif memberi saran pada kegaitan ADD terutama dalam ukuran menyampaikn saran untuk partisipasi masyarakat pada tahapan evaluasi program. Sebagaimana tingkat kehadiran dalam kegiatan evaluasi hanya dihadiri oleh pengurus program dan tokoh-tokoh masyarakat yang cenderung hadir dalam undangan rapat selama evaluasi. Hal ini sesuai dengan pernyataan responden:

”... Kalo rapat-rapat mah hanya bapak-bapak dan RT/RW saja mbak kami ibu-ibu memfasilitasi

makanan dan minuman aja mbah”,...(ibu SM RW05,RT03).

Hal ini karena sebagian besar warga menyatakan bahwa masyarakat lebih banyak terlibat dalam kegiatan pelaksanaan akan tetapi pada tahapan evaluasi kegiatan menyerahkan penuh kepada petugas yang menangani prorgam ADD. Kepercayaan masyarakat terhadap peran pemimpin- pemimpin lokal desa mendorong masyarakat untuk tidak terlibat dalam kegiatan evaluasi program. Responden menganggap bahwa pemimpin dan tokoh masyarakat lebih mengetahui keberhasilan, kelemahan serta persolan yang dialami oleh masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan ADD sehingga pemimpin lokal akan memberikan saran dan kritik serta segala persoalan sesuai dengan pelaksanaan program tersebut. Selain itu, Pemimpin desa memiliki ide-ide yang berkualitas untuk mengkritik dan memberikan saran, bahkan mampu menemukan, menampung serta mengemukakan ide-ide yang baik dalam pemanfaatan program ADD selanjutnya sehingga hasil evaluasi dapat memberikan kegiatan yang memiliki kebutuhan dasar dan berkualitas tinggi bagi masyarakat nantinya.

Ikhtisar

Tingkat partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan ADD di Desa Dramaga sebagian besar memiliki tingkat partisipasi yang tinggi menurut tabel 16 dibawah ini. Hal tersebut sesuai dengan tahapan tingkat partisipasi masyarakat yang menunjukkan bahwa memiliki kategori tinggi pada tahapan pemanfaatan hasil dengan jumlah 49 warga dengan persentase 68.06 responden dan tahapan perencanaan juga memiliki kategori tinggi dengan banyaknya responden 49 orang dengan persentase 68.94 warga.

Berbeda halnya dengan tahapan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan termasuk dalam kategori sedang dengan jumlah 23 responden dan tahapan partisipasi evaluasi memiliki kategori rendah dengan jumlah 16 orang yang memiliki 22.22 persen responden. Hasil analisis standar deviasi dalam penelitian ini menyatakankan bahwa jumlah dan persentase masing- masing tahapan partisipasi dari tahapan partisipasi masyarakat yang memiliki kategori tinggi hingga rendah. Untuk lebih jelas dapat diketahui pada Tabel 16 sebagai berikut:

Tabel 16 Standar Deviasi jumlah dan persentase tingkat partisipasi masyarat dalam pemanfaatan progran ADD berdasarkan kategorinya. Kategori

Partisipasi masyarakat Perencanaan Pelaksanaan Pemanfaatan

hasil Evaluasi n % n % n % n % Tinggi 36 50.00 23 31.94 49 68.06 16 22.22 Sedang 7 9.72 26 36.11 6 8.33 3 4.17 Rendah 29 40.28 23 31.94 17 23.61 53 73.61 Total 72 100 72 100 72 100 72 100

Hasil data Tabel 16 menyatakan bahwa tingkat partisipasi masyarakat pada tahapan perencanaan dalam pemanfaatan program ADD di Desa Dramaga menunjukkan bahwa jumlah kategori yang tinggi (36) orang dengan persentase 50 responden, jumlah kategori sedang 7 orang dengan persentase 9.72 reponden, dan kategori rendah berjumlah 29 orang dengan persentase 40. 28 reponden. Tingkat partisipasi dalam tahapan perencanaan tinggi karena rapat dalam perencanaan kegiatan tidak hanya dirumuskan dalam rapat desa tapi dalam pelaksanaan kegiatan pada rana RW dan RT juga dirembuk dahuluh sehingga masyarakat memiliki informasi dan menyampaikan ide pelaksanaan yang tinggi, ditambah lagi, bahwa bapak RW dan RT selalu hadir jika tidak ada halangan sehingga tinggi akan peran responden dalam pelaksanaan kegiatan program ADD.

Tingkat partisipasi masyarakat dalam tahapan pelaksanaan memiliki nilai tinggi pada kategori sedang yakni dengan jumlah 26 orang dengan persentase 36.11, berbeda halnya dengan jumlah kategori tinggi, pada kategori rendah secara berturut-turut memiliki jumlah 23 orang pada persentase 31.94 responden. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan memiliki kategori nilai yang cukup tinggi dan hal ini sesuai dengan kapasitas kehadiran masyarakat dalam pelaksanaan. Dimana warga akan hadir dan turut terlibat dalam program jika kegiatan warga didekat rumahnya contoh pengaspalan jalan didepan rumah, hingga pada sumbangsi materi dalam pelaksanaan kegiatan. walapun tidak dipungkiri bahwa ada pula RT yang memiliki partisipasi yang tinggi dalam pelaksanaan contoh RT02 dan RW 02, hal ini karena pekerjaan yang ada dilaksanakan yakni perbaikan jalan setapak didalam lorong jalan dan demikin lebih banyak aktif sebagai penyediaan sumber makanan oleh warga yang dekat dengan jalan yang dikerjakan.

Tingkat partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan hasil dari kegiatan ADD membawah manfaat bagi masyarakat sehingga pada tahapan ini memiliki kategori yang tinggi yakni 49 orang dengan persentase 68,06 responden. Skor pada kategori sedang berada pada jumlah 6 orang dengan persentase 8.33 sedangkan pada kategori rendah berjumlah 17 orang dengan persentase 23.61 responden. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat termasuk dalam kategori tinggi sehingga mengindikasikan masyarakat mendapatkan manfaat yang sangat baik dari adanya program ADD.

Tingkat partisipasi masyarakat pada tahapan evaluasi dalam pelaksanaan kegiatan ADD menunjukkan bahwa nilai tinggi pada kategori

Dokumen terkait