• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Pemimpin

Pemimpin Desa Dramaga memiliki pengaruh dan peran serta bertanggungjawab dalam mengimplementasikan program ADD. Dalam hal ini, pemimpin memiliki peran dan tanggungjawab besar dalam memberikan bimbingan, menggerakan serta memberikan ruang gerak bagi masyarakat untuk terlibat dalam pelaksanaan pemanfataan program ADD. Adapun peran pemimpin yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peran sebagai komunikator, motivator dan fasilitator. Berdasarkan hasil analisis data masing-masing peran pemimpin lokal diuraikan sebagai berikut :

Peran Komunikator

Lestari (1991) menyebutkan bahwa sebagai seorang komunikator, pemimpin lokal harus mampu memilih, menyusun, merencanakan program- program, serta cerita-cerita yang disebarkan kepada khalayak lewat pesan yang diterjemahkan dari pemerintah diatasannya desa dan penyampaian informasi terbaru terkait dengan program- program pembangunan desa.

Adapun ukuran peran pemimpin sebagai komunikator dalam penelitian ini yaitu penerjemahan pesan (kebijakan) pemerintah diatasnya kepada masyarakat dan penyampaian informasi terbaru kepada masyarakat pada kegiatan pelaksanaan Program pemanfaatan ADD di Desa Dramaga. Jumlah dan persentase peran pemimpin lokal perangkat Desa Dramaga pada kedua indikator peran pemimpin sebagai peran komunikator secara rinci dapat dilihat pada Tabel 8 di bawah ini:

Tebel 8 Jumlah dan persentase responden peran pemimpin sebagai komunikator dalam program ADD berdasarkan kategorinya Kategori

Indikator komunikator Penerjemah pesan (perintah) dari

pemerintah diatasny Penyampaian informasi terbaru n % n % Tinggi 62 86.11 60 83.33 Sedang 10 13.89 12 16.67 Rendah 0 0 0 0 Total 72 100 72 100

Tabel 8 menunjukkan bahwa peran pemimpin sebagai komunikator dalam indikator penerjemahan pesan (perintah/kebijakan) dari pemerintah diatasannya kepada masyarakat pada pemanfaatan program ADD termasuk dalam kategori tinggi. Adapun jumlah reponden 86.11 persen dengan banyak warga 62 orang. Kategori sedang pada indikator komunikator penerjemah pesan (perintah) dari pemimpin lokal kepada masyarakat adalah 10 orang dengan 13.89 responden. Peran pemimpin sebagai komunikator dalam kedua indikator pada kategori rendah memiliki kategori yang rendah yakni berjumlah 0 dengan persentase 0. Hal ini menyatakan, bahwa tidak ada

informasi baru atau pesan dari pemerintah yang tidak diketahui oleh masyarakat umum karena pada umumnya masyarakat selalu mengetahu pesan dan informasi yang disampaikn dari pemerintahan diatasan desa. Dalam hal ini, peran pemimpin lokal sebagai komunikator berhasil dalam penyampaian informasi terkait kebijakan ataupun informasi program pengembangan masyarakat. Hal ini, sesuai dengan tingginya peran pemimpin lokal Desa Dramaga dalam mengkampannyekan informasi baru dari pemerintah diatasnya kepada khalayak umum. Kemudian, dengan jumlah nilai dan persentase responden yang tinggi maka, dapat dikatakan peran pemimpin sebagai komunikator memiliki hubungan yang kuat dalam menyampaian pesan yang baik dalam pelaksanaan pemanfaatan program ADD.

Sama halnya dengan indikator komunikator pada akses penyampaian informasi terbaru memiliki pengaruh yang tinggi terhadap informasi karena masyarakat tahu betul informasi dari pemimpin terkait kegiatan pembangunan pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan di Desa Dramaga. Hal ini terlihat dari jumlah yang tinggi 83.33 persen responden dengan banyaknya 60 orang sehingga sangat jelas penyampaian informasi sampai pada kalangan masyarakat secara merata. Sebagian besar bahkan hampir dari seluruh responden sudah mengetahui dan peran pemimpin lokal Desa Dramaga dapat dikatakan berhasil dalam menyampaikan informasi terkait program ADD. Adanya peran pemimpin dalam program ADD di Desa Dramaga sehingga khalayak bersedia dan turut serta terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ADD, Sesuai dengan pernyataan salah satu responden sebagai berikut ;

“... ada apa-apa selalu diinformasikan kepemimpinan kepala desa sekarang mbak, seperti kegiatan BLSM yang di berikan 5-6 bulan ke desa dramaga hingga RASKIN dan BOS yang diberikan disampaikan oleh pemimpin kepada warga mbak ... (M.A.S Rw O1/Rw 05).

Pernyataan responden berdasarkan pada peran pemimpin dalam menyampaikan informasi terkait program-program yang ada di desa, lebih khusus dalam pelaksanaan pemanfaatan kegiatan program ADD.

Peran Motivator

Peran pemimpin lokal salah satunya yaitu peran sebagai motivator. Menurut Mahayana (2013) peran motivator adalah sebagai pendorong dan pemberi semangat kepada masyarakat setempat, agar ikut melakukan tindakan-tindakan yang positif sehingga apa yaang diharapkan dapat lebih berkembang dan suatu saat dapat menjadi penopang perekonomian yang ada. Tindakan nyata dalam pembangunan program pedesaan merupakan hal penting dalam meningkatkan penopang perekonomian desa tersebut. Wujud nyata tingkat kemampuan menggerakkan masyarakat yaitu dengan perilaku peran pemimpin dalam menemukan, menampung dan mengemukakan ide-ide yang baik dalam program pemberdayaan masyarakat salah satunya pemanfaatan ADD. Peran pemimpin yang memiliki motivasi dan pendorong semangat yang tinggi mampu membangkitkan emosi, pola pikir positif

hingga dapat kemauan atau keinginan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan program pemberdayaan masyarakat desa seperti pemanfaatan ADD oleh masyarakat. Peran pemimpin dapat mendorong masyarakat atau komunitas memiliki keinginan untuk ikut terlibat dan melaksanakan kegiatan. Tingginya peran pemimpin dalam menggerakan masyarakat dan memotivasi dan mendorong semangat warga Desa Dramaga dalam program pemanfaat ADD akan terlihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Jumlah dan persentase responden peran pemimpin sebagai motivator dalam program ADD berdasarkan kategorinya

Kategori

Indikator motivator Motivasi dan pemberi

semangat Tingkat kemampuan menggerakan masyarakat n % n % Tinggi 47 65.28 46 63.89 Sedang 16 22.22 21 29.17 Rendah 9 12.50 5 6.94 Total 72 100 72 100 Selanjutnya tabel 9 menunjukkan bahwa hasil analisis peran pemimpin lokal sebagai motivator dalam memberikan motivasi, mendorong serta memberikan semangat bagi masyarakat memiliki hasil yang signifikan tinggi 65.28 persen dengan jumlah 47 responden. Hal ini karena loyalitas peran pemimpin yang aktif dalam mengunjungi warga dalam berbagai instansi organisasi sosial yang ada salah satunya Organisasi agama dalam wadah pengajian disetiap dusun wilayah Desa Dramaga. Dalam forum tersebut pemimpin sering menyampaikan informasi terkait program-program di desa. Sama halnya ditingkat kecamatan aktif mengadakan pertemuan setiap minggu sekali hingga pada pertemuan setiap rabu untuk desa bersama- sama dengan pemimpin- pemimpin tokoh masyarakat, RT dan RW. Di sela-sela kegiatan pertemuan, pemimpin desa selalu mengkampayekan program yang akan jalan, sedang jalan dan akan mendatang pun pemimpin sampaikan dalam forum-forum tersebut. Hal ini memudahkan pemimpin dalam mengajak dan menginformasikan program bagi warga sehingga masyarakat mudah menerima segala informasi terkait program pembangunan desa.

Hanya sebagian kecil yang menjawab rendah yakni 12.50 persen dengan banyaknya warga 9 orang. Hal ini responden yang berumur tua dan lanjut umur tidak terlibat banyak dalam program tetapi sering memberikan ide atau konsep program untuk pelaksanaan dalam program. Adakalanya tidak semua ajakan peran pemimpin diikuti oleh masyarakat dalam program karena kesibukan masing-masing masyarakat dalam kegiatan atau pekerjaan yang ditekuni masyarakat. Walaupun informasi sudah diketahui oleh responden.

Hasil Tabel 9 menyatakan bahwa peran pemimpin sebagai motivator dalam kategori tingkat kemampuan menggerakan masyarakat untuk terlibat dalam program ADD memiliki signifikansi nilai yang tinggi dengan persentase 63.89 dengan jumlah 60 orang. Berdasarkan hal tersebut, kemampuan pemimpin menggerakan masyarakat untuk terlibat dala program

memiliki bukti nyata yang sesuai. Demikian halnya, peran pemimpin sebagai motivator untuk mempengaruhi masyarakat turut serta dalam program pembangunan pedesaan. Sementara ukuran motivator yakni peran pemimpin mengerakan masyarakat kurang mengambil bagian dalam pelaksanaan tersebut berjumlah 21 orang dengan persentase rendah yakni 29.17 responden. Hal ini menunjukkan, semua ajakan peran pemimpin tidak diikuti oleh masyarakat dalam program karena kesibukan masing-masing masyarakat dalam kegiatan atau pekerjaan yang ditekuni masyarakat untuk menopang perekonomiannya. Hal tersebut sesuai dengan mayoritas pekerjaan penduduk Desa Dramaga yakni swasta. Hal ini juga menyebabkan masyarakat terlibat dalam program pembangunan desa pada malam hari atau hari libur yakni sabtu dan minggu sperti pernyataan responden RT 6.

Tingkat kemampuan pemimpin untuk menggerakkan masyarakat untuk terlibat dalam pemanfaatan program ADD tidak dapat diragukan lagi, hal ini sesuai dengan kemampuan yang tinggi dalam menggerakan masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan program ADD sangat tinggi dengan jumlah dan persentase indikator motivator yang memiliki kategori tinggi pada Tabel 9.

Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin lokal sebagai komunikator mampu membangkitkan emosi dan pikiran positif serta kemauan atau keinginan masyarakat melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat khususnya dalam pemanfaatan ADD telah berhasil dalam menggerakan masyarakat. Alhasil, mereka mampu menggerakkan masyarakat berarti menumbuhkan keinginan atau kemauan masyarakat untuk terlibat. Walaupun sangat nyata lebih besar ukuran pernyataan responden pada ukuran fasilitator motivasi pendorong dan pemberi semangat kepada warga sesuai dengan kenyataan di desa karena menurut warga bahwa peran kepala desa dalam memberikan contoh sangat nyata sehingga para RT dan RW sangat menghormatinya dan menjadi panutan dalam kegiatan-kegiatan di desa untuk berusaha menjadi pemberi motivasi juga bagi warganya di RT dan RWsetiap kegiatan pemberdayaan masyarakat di desa.

Peran Fasilitator

Fasilitator dalam hal ini Kepala Desa sebagai fasilitator yaitu orang yang memberikan bantuan dan menjadi narasumber yang baik untuk berbagai permasalahan serta memfasilitasi kegiatan-kegiatan pembangunan desa. Hal tersebut memberikan kemudahan dan kelancaran dalam proses pembangunan sehingga program pembangunan desa dapat berjalan dengan baik. Menurut Mahayana (2013) Peran pemimpin sebagai fasilitator dalam penelitian mengenai pemanfaan program ADD di ukur dengan 2 indikator peran sebagai fasilitator yakni memberikan bantuan fasilitas kegiatan yakni kemudahan dan kelancaran dalam proses pembangunan. Dengan demikian program pembangunan pemanfaatan ADD dapat berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan karena memberikan mediasi permasalahan warga adalah peran pemimpin sebagai narasumber dalam penyelesaian persoalan warga dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat lebih dalam program ADD. Jumlah dan nilai tingkat peran fasilitator secara rinci dipaparkan pada Tabel 10:

Tabel 10 Jumlah dan persentase responden peran pemimpin sebagai fasilitator dalam program ADD berdasarkan kategorinya

Kategori Indikator fasilitator Memberikan fasilitas bagi masyarakat Memberikan mediasi permasalahan n % n % Tinggi 51 70.83 50 69.44 Sedang 19 26.39 17 23.61 Rendah 2 2.78 5 6.94 Total 72 100 72 100

Tabel 10 menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasakan kinerja atau pelaksanaan peran pemimpin sebagai fasilitator dalam program ADD dengan jumlah 70.83 persen responden dengan 51 orang. Hal ini menyatakan bahwa responden telah mendapatkan bantuan fasilitas yang di berikan oleh pemimpin lokal dalam program ADD. Berbeda dengan ukuran fasilitator pemberian fasilitas pada masyarakat hanya 2.78 persen dengan jumlah 2 warga masyarakat yang menyatakan bahwa peran pemimpin fasilitator dalam ukuran pemberian fasilitas kepada masyarakat tidak diketahui. Responden ini merupakan masyarakat yang kurang aktif dalam kegiatan pembangunan pedesaan. Mereka lebih banyak di rumah dibandingkan terlibat dalam kegiatan yang ada di desa, sehingga rendah dalam mengetahui peran pemimpin dalam memberikan fasilitas bagi masyarakat. Ditambah lagi, sebagian warga juga kurang kedekatan personal terhadap tokoh pemimpin penggerak program di RW dan RT sehingga kurang terlibat dalam kegiatan pemanfaatan ADD yang diadakan di desa.

Sama halnya dengan jumlah dan persentase ukuran fasilitator dalam memberikan mediasi permasalahan warga menunjukkan bahwa lebih banyak pada kategori tinggi yakni 69.44 persen dengan 50 responden. Peran pemimpin dalam memenuhi hak dan kewajibannya sebagai fasilitator dalam memediasi permasalahan warga yang diberikan oleh peran pemimpin lokal Desa Dramaga telah terbukti nyata dengan hasil tersebut. Walapun ada masyarakat yang tidak mengetahui akan peran pemimpin sebagai fasilitator yakni dengan jumlah 17 responden dengan persentase (23.61%). Dimana hasil tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa tidak semua masyarakat menyadari fasilitas peran pemimpin dalam kegiatan program ADD yang ada di desa. Hal ini karena masyarakat tidak terlibat langsung, masyarakat ini kurang mengetahui akan setiap permasalahan antar warga dan juga mereka kurang berperan dalam kegiatan program ADD, serta tidak terlalu melibatkan diri dalam kegiatan- kegiatan di desa.

Secara keseluruhan menurut responden peran pemimpin sebagai fasilitator dalam dua ukuran fasilitastor yang digunakan dalam Tabel 10 sangat jelas berdominan pada ukuran fasilitator pemberian fasilitas bagi masyarakat dari pada ukuran fasilitator peran pemimpin fasilitator dalam memberikan mediasi permasalahan warga. Sesuai dengan pernyataan responden bahwa tidak ada permasalahan warga desa yang sangat besar sehingga warga tidak mengadu pada pemimpin Desa Dramaga untuk

diselesaikan tetapi hanya masalah kecil saja sehingga cukup diselesaikan hingga rana RT tidak sampai pada kepala desa sehingga peran pemimpin desa tidak turut terlibat dalam permasalahan warga, kecuali permasalahan yang berhubungan dengan kantor kepolisian terkait pencurian dan semacamnya. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu responden berikut:

“... Masalah tidak ada, di luar kriminal dapat ditangani oleh rana RT ...” (Drs. H.B warga RT 02/RW 02).

Dalam kemampuan peran pemimpin sebagai fasilitator dalam program ADD terhadap masyarakat. Sebagian besar responden menyatakan setuju dalam kedua indikator ukuran fasilitator dalam memberikan fasilitas masyarakat dan memberikan mediasi permasalahan warga. Kedua indikator sangat memilki pengaruh yang tinggi dibandingkan dengan besarnya proporsi responden yang menyatakan sedang dan rendah. Dapat disimpulkan bahwa responden yang menyatakan pemimpin lokal sangat menggerakkan masyarakat untuk terlibat dalam program/kegiatan dengan 65.63 persentase dan memiliki pengaruh besar dalam memberikan mediasi permasalahan warga dengan jumlah 64.24 persen seperti salah satu pernyataan responden yang berprofesi sebagai kader posyandu berikut:

“... Ibu sangat mendukung semangat bapak (kepala desa) dalam kegiatan posyandu di desa ini, kami kader posyandu sebulan sekali selalu ada kegiatan posyandu dan kami selalu ada laporan pertanggungjawabannya Mbak ...” (bapak H.S RT 03/RW 06).

Tindakan positif pemimpin untuk turut memberikan ruang gerak sekaligus fasilitas bagi masyarakat, yang terlihat dalam program ADD desa. Sebagaimana dalam RPJM Desa Dramaga yang terdiri dari bantuan fasilitas kepada berbagai bidang yang terdiri dari pendidikan, kesehatan, pembangunan jalan hingga pada santunan kepada warga dan lingkungan air bersih dan berbagai kegiatan yang memfasilitasi kepada warga Desa Dramaga. Semangat pemimpin dalam membangun desa sangat nyata dengan adanya berbagai kegiatan yang dilakukan dari program sumber keuangan desa yang di kelola secara mandiri dan otonomi oleh desa untuk kesejahteraan masyarakat telah dinyatakan oleh pemimpin lokal desa. Pemimpin mendukung masyarakat dan merangsang pembangunan komunitas dengan memberikan bantuan dan menjadi narasumber yang baik untuk berbagai permasalahan serta memfasilitasi kegiatan-kegiatan pembangunan desa. sesuai dengan salah satu pernyataan responden sebagai berikut:

”... kami ada kerjakan perbaikan masjid mbak, kami di kasih semen 10 sak. kalo kerja mah gotong royong bersama warga ...” (HS RT03/RW06).

Pernyataan responden di atas menyatakan bahwa pemerintah desa telah memberikan fasilitas berupa bahan material yaitu semen. Dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan masyarakat bekerja secara gotong royong dan turut terlibat dalam pemanfaatan program ADD.

Ikhtisar

Peran pemimpin lokal pada masyarakat Desa Dramaga dalam pemanfaatan AAD di Desa Dramaga secara keseluruhan dinyatakan pada Tabel 11. masing-masing peran pemimpin memiliki tingkat pengaruh tinggi. Lihat dari hasil analisa standar deviasi pada Tabel 15 menunjukkan bahwa peran pemimpin lokal memiliki jumlah kategori peran yang tinggi. Sesuai dengan jumlah dan persentase masing-masing peran yakni; komunikator memiliki jumlah kategori tinggi 59 responden dengan persentase 81.94, motivator memiliki jumlah kategori tinggi 41 responden dengan persentase 56.94, dan fasilitator memiliki jumlah kategori dengan jumlah 44 reponden dengan 61.11 responden. Berbeda dengan kategori sedang pada masing- masing peran menunjukan bahwa pada peran pemimpin sebagai komunikator tidak ada responden yang menjawab sehingga memiliki nilai persentase nol. Selanjutnya peran pemimpin motivator memiliki satu responden sehingga persentase 1.39 responden dan dari ketiga peran tersebut peran fasilitator memiliki nilai yang tinggi pada kategori sedang yakni 2 responden dengan persentase 2.78. Kemudian kategori yang rendah dari masing-masing peran pemimpin menunjukkan bahwa peran pemimpin komunikator memiliki jumlah 13 responden dengan persentase 18.06 warga, untuk peran pemimpin motivator memiliki 30 orang dengan persentase 41.67 responden, kemudian peran pemimpin fasilitator memiliki jumlah yang lebih tinggi nilai rendahnya yakni 26 warga dengan persentase 36.11 responden. Secara detail jumlah dan persentase peran pemimpin pada masyarakat Desa Dramaga dalam pemanfaatan program ADD dapat dilihat pada Tabel 11 di bawah ini: Tabel 11 Standar deviasi jumlah dan persentase peran pemimpin lokal dalam pemanfaatan program ADD berdasarkan kategorinya

Kategori Peran pemimpim

Komunikator Motivator Fasilitator

n % n % n %

Tinggi 59 81.94 41 56.94 44 61.11

Sedang 0 0 1 1.39 2 2.78

Rendah 13 18.06 30 41.67 26 36.11

Total 72 100 72 100 72 100

Tingkat kecenderungan jumlah dan persentase peran pemimpin memiliki kategori tinggi dibandingkan dengan kategori sedang dan rendah. Hal ini menunjukan bahwa memang peran pemimpin lokal Desa Dramaga memiliki pengaruh yang besar dalam pemanfaatan program-program di Desa Dramaga, terutama program ADD yang telah dilaksanakan di desa tersebut.

Seperti halnya dengan pernyataan sebelumnya bahwa pada peran pemimpin ini memiliki tingkat pengaruh yang besar dalam pemanfaatan ADD

karena peran sebagai komunikator. Sekaligus penyambung bahkan penghubung masyarakat dengan pemerintah. Pemimpin lokal Desa Dramaga telah menyampaikan program ADD berbagai wadah lewat organisasi yang ada, pertemuan tokoh-tokoh hingga pada rapat desa yang di adakan. Terlebih pemimpin tokoh- tokoh dan aparat RW dan RT telah sangat membantu dan mengabil bagian penting di lapangan dalam melanjutkan informasi pemimpin desa hingga pada masyarakat sehingga informasi tersampaikan dengan baik. Peran yang tak kala penting yakni peran pemimpin sebagai motivator memiliki Tingkat kategori yang tinggi. Dalam hal ini pemimpin memiliki pengaruh dalam memberikan motivasi, semangat dan telah memberikan contoh yang baik bagi masyarakatnya dalam program pemanfaatan ADD. Hal-hal nyata yang menandakan kepemimpin tersebut yakni terlihat dari bagaimana pemimpin ini selalu turun lapang jika ada duka dan pengajian hingga pada acara tahlilaan dan acara posyandu desa pemimpin selalau hadir. Bapak RT/ RW merasa malu jika tidak hadir karena pemimpin desa selalu aktif ke masayarakat dan sangat royal dalam kepemimpinannya serta memiliki inisiatif pembangunan desa yang tinggi. Setiap acara yang diadakan warga hampir didatangi oleh bapak desa, RW dan RT dengan memberikan bantuan bahkan semangat untuk kegiatan-kegiatan yang diadakan di desa.Pemimpin desa di mata warga desa adalah seseorang yang sederhana dan sangat memiliki wibawah yang santun sehingga masyarakat bangga dan sangat menghormati seorang pemimpin Desa Dramaga ini, terlebih lagi kepemimpinannya telah diangkat menjadi 2 periode sehingga telah terbukti akan peranannya, bahkan memiliki motivasi yang tinggi untuk pembangunan Desa Dramaga.

Peran pemimpin sebagai fasilitator memiliki bobot kategori yang tinggi dalam pelaksanaan kegiatan pemanfaatan ADD. Hal ini sesuai dengan bukti nyata fasilitas yang dirasakan oleh responden dengan jawaban masyarakat yang mencapai kategori tinggi. Hal tersebut terbukti dari pemberian fasilitas baik materi maupun non materi yang diberikan pada warga melalui berbagai program pembangunan dan pengembangan masyarakat yang ada di desa dan salah satunya adalah ADD. Dalam kegiatan pemanfaatan ADD terdiri dari berbagai bidang, namun yang peneliti temukan adalah pembangunan jalan raya hingga jalan-jalan lorong rumah, MCK, irigasi pertanian, bedah rumah, santunan anak pendidikan, posyandu, pembangunan masjid, dan berbagai hal yang dilakukan untuk membantu memfasilitasi warga untuk dapat menikmati hak dan mendapatkan manfaat dari program pemerintah tersebut.

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN

Dokumen terkait