• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN

B. Gambaran Umum Lokasi Studi Kelurahan Makassar Timur,

4. Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah

Bentuk partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah merupakan gambaran mengenai hasil observasi lapangan yang telah dilakukan pada Kelurahan Makassar Timur Kota Ternate.

Observasi ini merupakan awal dari kegiatan pengumpulan data untuk memperoleh bentuk partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah yang mencakup bagaimana pewadahan, pengangkutan, pembuangan serta kondisi lingkungannya.

Setelah melakukan observasi awal dan bentuk partisipasi telah diketahui, maka proses berikutnya melakukan wawancara dengan responden wakil tiap rumah tangga untuk memperoleh gambaran mengenai jumlah rumah tangga yang terlibat dalam atau berpartisipasi dalam pengelolaan sampah di lokasi studi.

61 a. Program Kerja Bakti

Program kerja bakti rutin dilakukan pada lokasi studi (Kelurahan Makassar Timur Kota Ternate) dalam setiap minggu, kegiatan ini berlangusung setiap hari jumat dengan nama Program Jumat Bersih.

▪ Pertemuan atau Rapat Mengenai Kerja Bakti

Sebelum memulai kerja bakti seperti biasanya selalu ada pemberitahuan untuk kemudian melakukan pertemuan maupun rapat. Untuk kegiatan ini tidak ada organisasi pemuda maupun kelurahan yang menaungi, namun semua berdasarkan inisiasi kelompok pemuda dan orang tua. Pemberitahuan untuk diadakannya pertemuan dilakukan lewat masjid dengan melakukan pengumuman akan adanya kegiatan dan waktu kegiatan, selain itu mengenai tempat pertemuan seperti biasanya dilakukan di masjid.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada beberapa rumah mengenai keikut sertaan perwakilan tiap rumah dalam mengikuti pertemuan, tingkat kehadiran masyarakat dalam mengikuti pertemuan cukup tinggi yaitu sebesar 58%. Hal ini dkarenakan waktu pertemuan biasanya diadakan sore sampai malam dan mayoritas masyarakat berprofesi sebagai pedagang, maka untuk waktu tersebut cukup dapat dijangkau oleh mereka.

▪ Keikut sertaan dalam kerja bakti

Sebagaimana yang sebelumnya dikatakan pada pembahasan diatas, bahwa kerja bakti dilakukan rutin setiap hari jumat dengan program Jumat Bersih. Pada

62 kegiatan tersebut kehadiran masyarakat di Kelurahan Makassar Timur cukup rendah, berdasarkan hasil obervasi lapangan dan juga dengan melakukan wawancara langsung pada setiap rumah tangga mengenai perwakilan rumah tangga yang mengikuti program program kerja bakti jumat bersih, maka didapati bahwa tingkat keikut sertaan hanya sebesar 30%.

Ini tentu saja berbanding terbalik dengan keikut sertaan pada pertemuan diatas, jika pada pertemuan tingkat kehadiran masyarakat cukup tinggi maka pada kerja bakti kehadiran menjadi labih rendah. Hal ini dipengaruhi oleh profesi masyarakat pada lokasi studi yang dominan merupakan pedagang, sedangkan waktu pelaksanaan program kerja bakti dilalakukan mulai pagi hari merupakan waktu yang tidak dapa dijangkau oleh pedagang yang memiliki kecenderungan untuk berangkat berdagang. Selain itu juga karena yang mengikuti program kerja bakti adalah masyarakat asli Ternate sedangkan pada kelurahan tersebut jumlahnya lebih kecil dari pada penduduk pendatang yang berpforesi sebagai pedagang maka tingkat kehadiran peserta kerja bakti cenderung lebih kecil.

Namun demikian bukan berarti masyarakat pendatang tersebut tidak berpartisipasi sama sekali, karena tidak dapat hadir maka mereka memberikan bantuan berupa uang maupun makanan untuk dimakan bersama-sama sehabis kerja bakti, karena hal tersebut sampai saat ini tidak ada complain dari masyarakat atas ketidak hadiran

63 itu dan semuanya berjalan aman dengan nuansa kekeluargaan yang sangat baik.

b. Tempat Pembangan Sampah

Cara dan tempat masyarakat pada lokasi studi dalam hal ini Kelurahan Makassar Timur masih beragam. Cara membuang sampah ada yang diantar langsung dan ada yang hanya menyimpan didepan rumah. Sedangkan tempat pembuangan sampah ada 2 tempat yang biasa digunakan untuk membuang sampah yaitu : TPS (Tempat Pembuangan Sementara) sampah dan juga kali mati yang digunakan untuk membuang sampah rumah tangga masyarakat pada Kelurahan Makassar Timur.

Berdasarkan hasil wawancara pada beberapa rumah mengenai dimana masyarakat membuang sampah maka mayoritas rumah tangga (sebanyak 46%) tidak membuang sampahnya ke TPS maupun kali mati, melainkan hanya disimpan didepan rumahnya masing-masing kemudian menunggu truk sampah dating untuk mengangkut sampah-sampah tersebut.

Melihat kondisi kali mati yang sangat banyak sampah berserakah dan juga setelah melakukan wawancara dengan beberapa masyarakat, hal tersebut bukan merupakan sampah hasil buangan dari masyarakat Kelurahan Makassar Timur, melainkan sampah hasil buangan masyarakat pada hulu yang ketika hujan tiba, sampah-sampah tersebut terbawa arus hingga sampai ke hilir kali mati.

64 c. Sumbangan Bakti Sosial

Sumbangan untuk kerja bakti merupakan bentuk lain dari partisipasi masyarakat dalam upaya membersihkan lingkungan, sumbangan tersebut dapat berupa uang, makanan maupun minuman.

Pada tahap ini bentuk partisipasi dapat dikategorikan berupa partisipasi secara langsung dan partisipasi secara tidak langsung. Mengenai masyarakat yang tidak berpartisipasi secara langsung maka mereka dapat berpartisipasi secara tidak langsung yaitu dengan cara memberikan sumbangan berupa uang dan barang. Berdasarkan hasil observasi lapangan, didapati bahwa yang terlibat langsung melakukan kerja bakti/ bakti social adalah warga setempat dan sebagian warga pendatang, namun sebagian besar warga pendatang lainnya juga ikut berpartisipasi secara tidak langsung.

Maka dari itu berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa rumah tangga mengenai partisipasi tidak langsung tersebut didapati bahwa jumlah rumah tangga yang berpartisipasi pada kerja bakti dalam bentuk uang maupun barang adalah sebesar 48% dari total sampel rumah tangga yang diwawancarai, sedangkan sisanya sebesar 57%

lainnya tidak berpartisipasi sama sekali.

d. Kondisi Halaman Rumah

Kondisi halaman rumah merupakan gambaran mengenai terdapatnya sampah yang menumpuk dan juga terdapatnya sampah didalam saluran atau drainase, kondisi seperti demikian kemudian dikatakan bahwa halaman rumah dikatakan tidak bersih atau buruk.

65 Berdasarkan hasil obervasi lapangan pada lokasi studi dalam hal ini Kelurahan Makassar Timur Kota Ternate maka didapati bahwa pada sebagian besar rumah yang menjadi sampel penelitian sebaigan besar memiliki kondisi halaman buruk/ tidak bersih yaitu sebesar 83%. Hal tersebut sangat mungkin untuk terjadi, mengingat Kelurahan Makassar Timur ini merupakan salah satu dari kawasan dengan pemukiman padat yang terdapat di Kota Ternate, malah dapat juga dikatakan sebagai kawasan kumuh dengan lebar jalan yang cukup sempit untuk dapat dilalui kendaraan roda 4 (empat).

Karena kondisi demikian maka sampah-sampah yang dibuang didepan rumah menjadi jarang diangkat oleh truk sampah sehingga ketika hujan tiba sangat tidak jarang sampah tersebut malah jatuh ke saluran drainase. Selain itu ketersediaan gerobak sampah maupun motor sampah dalam beberapa tahun terahir sudah tidak beroperasi lagi sehingga sampah jarang terangkut.

C. Analisis Bentuk dan Tingkat Partisipasi Masyrakat Dalam

Dokumen terkait