• Tidak ada hasil yang ditemukan

Partisipasi pendidikan juga dapat dilihat dari perbandingan antar jenjang pendidikan yaitu rasio siswa/sekolah, rasio

DATA PEJABAT STRUKTURAL DI KABUPATEN KARANGASEM S/D 31 DESEMBER

A. URUSAN WAJIB.

11. Partisipasi pendidikan juga dapat dilihat dari perbandingan antar jenjang pendidikan yaitu rasio siswa/sekolah, rasio

siswa/kelas, rasio siswa/guru, rasio kelas/ruang kelas dan rasio kelas/guru. Capaian rasio diatas rata-rata dibawah target ideal yang ditetapkan, artinya perluasan akses dan

pemerataan pendidikan pada jejang PAUD, Wajar 9 Tahun jenjang SMP dan layanan pendidikan pendidikan menengah perlu lebih ditingkatkan sehingga tercapai target secara nasional. Sedangkan partisipasi pendidikan jenjang SD perlu dipertahankan serta diupayakan meningkat sehingga tercapai tuntas secara paripurna yaitu APM 100 % dan jenjang SMP dan SMTA diupayakan meningkat sehingga tercapai target nasional tuntas wajar 9 tahun di tahun 2013 dengan capaian APK minimal 95 % dan APK SMA tercapai minimal 70 % di tahun 2013 dimana untuk tahun 2013 APK untuk jenjang SMP dan SMA/SMK terlampaui di tahun 2013.

12. Peningkatan Mutu Pendidikan

1. Peningkatan persentase lulusan dan rata-rata nilia ujian nasional

Meskipun nilai ujian nasional (NUN) bukan merupakan satu- satunya parameter mutu pendidikan, namun sampai saat ini dalam proses penyelenggaraan pendidikan di sekolah NUN merupakan salah satu indikator keberhasilan siswa. Keberhasilan dalam peningkatan mutu pendidikan tahun 2013 nampak dari capaian rata-rata NUN SD = 7,48 lebih tinggi dari 0,48 dari target pada tahun 2013, Rata-rata NUN SMP tercapai sebesar 5,872 . Pada jenjang pendidikan menengah rata-rata NUN SMA/MA tahun 2013 adalah sebesar 6,224 dan SMK sebesar 6,887.

2. Menekan angka mengulang dan angka putus sekolah

Angka mengulang dari tahun ketahun sedapat mungkin dapat ditekan sehingga tidak ada lagi siswa yang mengulang dengan tetap mempertimbangkan objektivitas standar penilaian. Pada tahun 2013 tingkat siswa SD yang mengulang masih diatas target yang ditentukan yaitu 2% dari siswa yaitu 3,6%. Walaupun angka mengulang dapat ditekan namun posisi tahun

2013 masih diatas standar yang ditetapkan sebesar 2,5 %. Berbeda dengan di SMP dimana angka mengulang tahun 2013 sudah berada dibawah target 1 % yaitu untuk SMP 0.1 % dan SLTA 0,1 %. Masih tingginya angka mengulang pada jenjang SD disebabkan diantaranya rendahnya mutu masukan dan juga adanya siswa baru SD umurnya dibawah standar yang ditetapkan sehingga anak belum memiliki kesiapan secara optimal untuk masuk di SD.

3. Rata-rata Lama Sekolah

Dilihat dari rata-rata lama sekolah pada semua jenjang pendidikan belum mencapai siklus yang ditetapkan yaitu 6 tahun di SD, 3 tahun di SMP dan SMTA. Capaian tahun

pelajaran 2011/2013 yaitu 6 untuk SD, 3 untuk SMP dan 3

untuk SMTA. Lamanya lama sekolah juga menunjukan mutu pendidikan di suatu sekolah, namun disadari pula bahwa tingkat kemampuan siswa yang rendah berpotensi untuk tidak naik kelas ataupun tidak lulus sehingga siswa harus mengulang untuk terpenuhinya pengembangan potensi yang kompetetif.

4. Kelayakan Guru Mengajar

Semua guru pada jenjang pendidikan sudah layak mengajar karena telah memenuhi persyaratan ber ijazah guru. Dari data yang terhimpun di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karangasem terkait data individual guru menurut tingkat pendidikan untuk SD sejumlah 2.932 orang sudah berpendidikan S1/Diploma IV/lebih tinggi dan 775 orang belum berpendidikan S1.Untuk jenjang SMP sejumlah 1116 orang berijasah S1 keatas dan 134 orang masih dibawah S1.Untuk jenjang SMA/SMK 1116 orang sudah berijasah S1 keatas dan 134 orang masih belum.

Angka Melek Huruf.

Sesuai target nasional angka buta aksara menjadi 5 % di tahun 2011, sedangkan di Kabupaten Karangasem angka buta aksara sampai tahun 2011 sudah menunjukan penurunan dari 25,77 % di tahun 2010 menurun menjadi 24,85 % di tahun 2011 menunjukkan penurunan yang signifikan menjadi 3,2% dari jumlah penduduk di tahun 2013. Dalam upaya meningkatkan angka melek huruf pemerintah kabupaten karangasem berupaya mempercepat penuntasan buta aksara dan hasilnya dari tahun ke tahun tingkat buta aksara telah jauh menurun (dalam tahun anggaran 2013 tertangani 1.250 orang).

2). Kesehatan.

a. PELAYANAN KESEHATAN DASAR :

1. Cakupan kunjungan ibu hamil (K4)

Cakupan kunjungan ibu hamil ( K4) pada tahun 2013 sebesar 89,24%, turun dari cakupan tahun 2012 sebesar 92,61%, belum mencapai target SPM sebesar 95,%, ini disebabkan karena rata-rata ibu hamil memeriksakan kehamilannya pada usia kehamilan diatas 24 minggu, mobilisasi penduduk yang tinggi sehingga banyak ibu hamil yang tinggal diluar wilayah.

2. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani

Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani pada tahun 2013 sebesar 47,08 %, meningkat dari cakupan tahun 2012 sebesar 45,56% namun masih dibawah target SPM sebesar 80 %. Data sasaran Komplikasi Kebidanan untuk tahun 2013 yang ada didapat dari : 20 % dari bumil (8.749) yaitu 1.746. Kenyataan riil komplikasi kebidanan yang ada dilapangan ditemukan 822 bumil yang mengalami komplikasi kebidanan dan semua sudah tertangani ( 100 % ).

3. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Bidan/Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan

Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Bidan/Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan pada Tahun 2013 sebesar 95,61% turun dibandingkan dengan cakupan tahun 2012 yaitu sebesar 97,13 % sudah melebihi target SPM yang telah ditetapkan 90 %, ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan/pemerataan tenaga Bidan sebagai penolong Persalinan serta masyarakat sudah mulai meningkat kesadarannya untuk bersalin di tenaga kesehatan. 4. Cakupan Pelayanan Nifas

Cakupan Pelayanan Nifas pada Tahun 2013 sebesar 95,82% meningkat kalau dibandingkan dengan cakupan tahun 2012 sebesar 96,74% dan sudah melebihi target SPM 90%. Ini berarti ibu pasca persalinan sudah mulai mengerti dan sadar akan pentingnya perawatan ibu pasca persalinan.

5. Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani

Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani pada tahun 2013 sebesar 51,97% meningkat dibandingkan tahun 2012 sebesar 50,68% dan masih dibawah target SPM 80%. Adapun perhitungan sasaran Neonatus dengan komlikasi dihitung berdasarkan 15% dari jumlah bayi baru lahir, kenyataan riil komplikasi neonatur dilapangan ditemukan 620 orang dan semuanya sudah tertangani sesuai standar ( 100 % sudah tertangani ).

6. Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Imunization ( UCI)

Pelayanan imunisasi dilaksanakan guna menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi dan balita yang disebabkan terkena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi ( PD3I ). Keberhasilan pelayanan imunisasi dapat diukur dengan Indikator desa/kelurahan UCI (Universal Child Immunitation). Cakupan Desa/Kelurahan UCI di Kabupaten Karangasem pada tahun 2013 sebesar 94,87% yaitu 74 desa dari 78 Desa meningkat bila dibandingkan dengan capaian tahun lalu yaitu 93,59% namun belum mencapai target SPM ( 100% ). Ini disebabkan mulai tahun 2011

kriteria UCI ditentukan oleh capaian 5 ( lima ) jenis antigen yang harus memenuhi syarat sesuai dengan target, sedang tahun 2013 ada 4 (empat) antigen yang harus dipenuhi sesuai dengan target yang telah ditetapkan, dan untuk tahun 2013 ada 4 (empat) desa yang belum memenuhi target kriteria UCI yang telah ditetapkan.

21. Balita gizi buruk yang mendapat perawatan di Kabupaten Karangasem tahun 2013 sebanyak 29 orang meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebanyak 23 orang balita gizi buruk dan semuanya telah mendapat perawatan sehingga cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan sebesar 100%, dan sudah mencapai target yang ditentukan dalam SPM (100%), ini menunjukan kemampuan manajemen program Gizi sudah baik . 22. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit

a) Penemuan penderita baru TBC BTA positif di Kabupaten Karangasem tahun 2013 sebesar 56,70 % menurun bila dibandingkan dengan cakupan tahun 2012 yaitu sebesar 52,23 % dan belum memenuhi target SPM sebesar 100 %, ini disebabkan karena kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri ke Puskesmas masih sangat kurang.

b) Penderita DBD yang ditangani

Tingkat keberhasilan pencegahan dan pemberantasan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dapat dilihat dari penderita DBD yang ditangani tahun 2013 100 % sama dengan cakupan tahun lalu dan sudah memenuhi target SPM ( 100 % ) ini berarti semua penderita DBD sudah tertangani 100 %.

b. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin adalah jumlah kunjungan pasien maskin di sarana kesehatan strata dua dan strata tiga pada kurun waktu tertentu (lama& baru). Cakupan rujukan pasien maskin di Kabupaten Karangasem Tahun 2013 sebesar 12.427 pasien maskin yang berkunjung ke

sarana kesehatan strata dua dari semuanya sudah terlayani (100%). Bila dibandingkan dengan target SPM sebesar 100% maka Kabupaten Karangasem sudah mencapai target. Namun jika dibandingkan dengan jumlah sasaran masyarakat miskin yang ditanggung dari program jamkesmas yaitu sebesar 127.235 jiwa, maka cakupan pelayanan pelayanan rujukan sebesar 9,77%. Hal ini disebabkan karena pasien program jamkesmas sudah mendapat penanganan di puskesmas, dan jika tidak dapat ditangani di Puskesmas akan dirujuk ke Rumah Sakit.

2. Cakupan kunjungan bayi tahun 2013 sebesar 101,06.%, sudah melebihi target SPM (90%), namun ini sudah menujukkan bahwa kemampuan manajemen program KIA sudah semakin baik dalam melindungi bayi sehingga kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan kesehatan.

3). Lingkungan Hidup.

1. Penanganan sampah di Kabupaten Karangasem tercapai 82,03% yang artinya 164,58M³ produksi sampah per hari baru bisa tertangani 135M³ per hari melalui TPA Linggasana Kecamatan Bebandem, TPST 3R Besakih Kecamatan Rendang, TPST 3R Kecamatan Manggis dan kelompok-kelompok pengomposan yang tersebar di kecamatan. Timbulan sampah berasal dari sampah rumah tangga, sampah komersial, sampah kelembagaan, sampah pasar, sampah upakara dan sampah alam yang tersebar terarah di 8 (delapan) kecamatan yaitu Kecamatan Karangasem, Kecamatan Manggis, Kecamatan Bebandem, Kecamatan Rendang, Kecamatan Selat, Kecamatan Abang, Kecamayan Kubu dan Kecamatan Sidemen. Bila dibandingkan dengan IKK Tahun 2012 sebesar 97,38% menunjukan tidak ada kenaikan volumen sampah di tahun 2013 artinya adanya kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah.

2. Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Kabupaten Karangasem per satuan penduduk tercapai sebesar 0,34% yang artinya dari 438.475 Jiwa tersedia TPS dengan daya tampung 150 M³. Bila dibandingkan dengan tahun 2013 stabil hal ini menunjukan masih adanya

kesadaran masyarakat cukup tinggi untuk mengolah sampahnya sendiri sehingga penyediaan TPS berkurang seimbang dengan partisipasi masyarakat dalam mengolah sampah rumah tangganya. 3. Peningkatan partisipasi masyarakat untuk mengurangi dan

menangani sampahnya sendiri khususnya di Kota Amlapura berkorelasi positif dengan tingkat perolehan prestasi di bidang lingkungan hidup, hal ini terbukti dengan diraihnya Penghargaan Tropi Adipura Kota Amlapura Peringkat I Nasional 6 (enam) kali berturut-turut yaitu dari tahun 2007 - 2012.

4). Pekerjaan Umum.

1. Panjang jalan di Kabupaten Karangasem sampai akhir 2013 dalam

kondisi baik adalah mencapai 49,32% ini terlihat dari panjang jalan Kabupaten dalam kondisi baik mencapai 380,33 km dibandingkan dengan jumlah panjang seluruh jalan Kabupaten yang mencapai 771.147 km

2. Sedangkan prosentase luas irigasi di Kabupaten Karangasem dalam

kondisi baik mencapai 58,3% dimana luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik seluas 5.032,45 Ha dibandingkan dengan total luas irigasi kabupaten yang mencapai 8.632 Ha.

3. Adapun prosentase rumah tangga bersanitasi telah mencapai 48,76%

dimana jumlah rumah bersanitasi sebanyak 56.067 unit dibandingkan dengan total rumah yang ada di kabupaten karangasem sebanyak 114.986 unit,

4. Kabupaten Karangasem hingga akhir 2013 kawasan kumuh tidak ada

lagi.

5). Penataan Ruang.

5. Prosentase ruang terbuka hijau di Kabupaten Karangasem pada tahun

2013 yaitu 67,90% dimana luas ruang terbuka hijau 3.005,86 ha sedangkan luas wilayah ber HPL/HGB seluas 4.421,4 ha. Perkotaan Amlapura Perda No. 17 Tahun 2006.

6). Perencanaan Pembangunan.

6. Dokumen Perencanaan RPJPD Kabupaten Karangasem telah

7. Dokumen perencanaan RPJMD Kabupaten Karangasem telah ditetapkan dalam peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2010 - 2015

8. Tersedianya dokumen perencanaan RKPD telah ditetapkan dengan

peraturan Bupati Karangasem setiap tahun yang diimplementasikan dalam APBD Kabupaten Karangasem peraturan Bupati Nomor 24 Tahun 2012 tentang RKPD Kabupaten Karangasem tahun 2013 yang ditetapkan tanggal 21 Mei 2012

9. Prosentase penjabaran program RPJMT ( Renstra) ke dalam RKPD

mencapai 100% dimana jumlah program RKPD tahun berkenan sebanyak 239 program sedangkan jumlah program RPJMD yang harus dilaksanakan tahun berkenan sebanyak 239 program.

7). Perumahan.

10. Rumah tangga yang ada di Kabupaten Karangasem yang telah menggunakan air bersih dari PDAM mencapai 47,02% dari jumlah rumah seluruhnya yang mencapai 114.986 unit sedangkan jumlah pelanggan sebanyak 54.066 pelanggan mengingat mata air di Kabupaten Karangasem banyak dan cukup bersih banyak penduduk yang mempergunakan air tersebut secara langsung.

11. Kabupaten Karangasem tidak lagi mempunyai lingkungan pemukiman kumuh

12. Prosentase rumah layak huni sudah mencapai 76,937 % dimana jumlah rumah layak huni adalah 90.490 unit dibandingkan dengan jumlah rumah seluruhnya adalah 117.615 unit.

8). Kepemudaan dan Olah raga.

13. Jumlah gelanggang / balai remaja selain milik swasta di Kabupaten Karangasem per 1000 penduduk adalah 25%

14. Jumlah lapangan olahraga per 1000 penduduk adalah mencapai 25% Lapangan sepak bola = 16 lapangan

Lapangan basket = 8 lapangan

Lapangan volley = 8 lapangan

Kolam renang = 1 kolam

Jumlah =37 lapangan

9). Penanaman Modal

15. Pada tahun 2013, penanaman modal oleh investor di Kabupaten Karangasem 0 perusahaan

10) Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

16. Presentase koperasi aktif di Kabupaten Karangasem pada tahun 2013 adalah mencapai 92%, dimana jumlah koperasi aktif sebanyak 284 koperasi sedangkan jumlah seluruh koperasi di Karangasem sebanyak 306 koperasi,

17. Sedangkan prosentase Usaha Mikro dan kecil mencapai 99% dimana jumlah usaha Mikro dan Kecil sebanyak 37.368 Unit dibandingkan jumlah seluruh UKM yang mencapai 37.788 UKM.

11). Kependudukan dan Catatan Sipil.

18. Presentase penduduk Karangasem yang wajib KTP (berusia 17 tahun dan atau pernah/sudah menikah) berjumlah 418.032 orang yang telah memiliki KTP(menerima KTP baik itu EKTP maupun KTP manual ) karena untuk tahun 2013 s/d tahun 2014 masih diberikan kewenangan daerah oleh pusat untuk mengeluarkan KTP manual ini disebabkan EKTP yang sudah terekam belum keluar seluruhnya. EKTP baru keluar sebesar 260.193 KTP manual sebanyak 28.344 maka jumlahnya 288.537 mencapai 69,02 %

19. Kepemilikan akta kelahiran di Kabupaten Karangasem baru mencapai 70% orang per 1000 orang penduduk. Artinya jumlah penduduk yang memiliki akta kelahiran sebanyak 393.750 orang sedangkan jumlah penduduk tahun 2013 sebanyak 559.989 orang

12). Ketenagakerjaan.

20. Tingkat partisipasi angkatan kerja tahun 2013 di Kabupaten Karangasem telah mencapai 86.747 / 139.905 X 100% = 62 % yang dilihat dari perbandingan jumlah penduduk angkatan kerja sebesar 86.747 jiwa dengan jumlah penduduk usia kerja (15-64 tahun).usia kerja = 139.905 jiwa

21. Tahun 2013, Jumlah pencari kerja yang terdaftar ditempatkan sebanyak 321 orang sedangkan jumlah pencari kerja yang mendaftar sebanyak 2.293 orang capaian kinerja 14,00%

Pemerintah Kabupaten Karangasem, masih menjalin hubungan dan berusaha bekerjasama dengan pemerintah jepang dalam hal pengiriman tenaga kerja sehingga kegiatan pendidikan, pelatihan dan keterampilan selalu di prioritaskan.

Tenaga Kerja Perempuan berdasarkan wajib lapor ketenagakerjaan pada tahun 2013 berjumlah 448 orang.

13) Ketahanan Pangan.

22. Pemerintah Kabupaten Karangasem telah memiliki regulasi ketahanan pangan dalam bentuk Keputusan Bupati Karangasem Nomor 452 tahun 2008 tanggal 3 Nopember 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Keanggotaan Dewan Ketahanan Pangan Daerah Kabupaten Karangasem.

23. Adapun rata – rata ketersediaan bahan pangan utama untuk tahun 2013 dimana jumlah ketersediaan pangan utama per tahun 92.160,24 kg jumlah penduduk 559.989 jiwa kebutuhan pangan equivalen beras per orang per tahun 164,58 kg/capita/tahun sehingga kebutuhan pangan Kabupaten Karangasem berarti telah melampaui angka tingkat kecukupan pangan untuk wilayah Bali sebesar 116 kg/Kap/Th, sehingga ketersediaan Pangan untuk Tahun 2013 Surplus 27.204,27 Ton.

14). Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

24. Partisipasi perempuan di lembaga Pemerintahan Kabupaten Karangasem, untuk tahun 2013 pekerja perempuan di lembaga pemerintahan sebanyak 2.939 orang sedangkan jumlah pekerjaan perempuan sebanyak 160.193 orang jadi capaian kinerja = 1,83%. 25. Tahun 2013, angka melek huruf perempuan usia 15 tahun keatas

65,73% dimana jumlah anak perempuan usia ˃ 15 yang melek huruf

berjumlah 105.295 orang sedangkan jumlah anak perempuan usia ˃ 15 berjumlah 160.193 orang.

26. Prosentase partisipasi angkatan kerja perempuan tahun 2013 adalah 2,67%. Dimana jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan sebanyak 4.274 sedangkan jumlah angkatan kerja perempuan sebanyak 160.193 orang.

15). Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.

27. Presentase tingkat prevalensi peserta KB aktif mencapai 81,84% dimana peserta program KB aktif berjumlah 70.607 pasangan dibandingkan pasangan usia subur yang mencapai 86.266 pasangan. 28. Presentase Keluarga Para Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I tahun

2013 mencapai 24,66%, dimana jumlah keluarga para sejahtera dan sejahtera I mencapai 25.135 KK dibandingkan jumlah keluarga seluruhnya yang mencapai 101.925 KK.

16). Perhubungan.

29. Presentase jumlah angkutan darat 66.158 dibandingkan dengan jumlah penumpang 230.812 sehingga mencapai 1 : 3 dengan 1 angkutan = 9 seet..

17). Komunikasi dan Informatika.

30. Pemerintah daerah telah memiliki Website yaitu www.karangasemkab.go.id yang dioperasikan oleh Kantor Informasi dan Komunikasi dan Karangasem Tool Gate ke 081 236 465 000.

31. Sedangkan jumlah pameran / expo yang diikuti untuk tahun 2013 satu kali Karnaval pada bulan Agustus 2013.

18). Pertanahan.

32. Prosentase luas lahan di Kabupaten Karangasem yang sudah bersertifikat mencapai 69,23% dimana luas lahan bersertifikat adalah 581.217.423 m2 dibandingkan luas lahan keseluruhan yaitu 839.540.000 m2.

33. Di Karangasem pada tahun 2013 tidak ada penyelesaian Kasus Tanah Negara.

34. Dalam pelayanan Ijin Lokasi, untuk tahun 2013 telah berhasil diterbitkan sebanyak 0 buah ijin lokasi, dan 9 buah penetapan lokasi yang artinya mencapai 100 % dari 0 buah permohonan yang masuk ijin

lokasi dan 9 buah ijin penetapan lokasi yang telah diselesaikan tepat waktu.

19). Kesatuan Bangsa dan Politik.

35. Kegiatan pembinaan politik daerah di Kabupaten Karangasem tahun 2013 adalah sebanyak 1 kegiatan.

36. Kegiatan tersebut juga dilaksanakan dalam pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP.1 kegiatan.

20). Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian.

37. Jumlah Sistim Informasi Manajemen Pemda yang telah dibuat oleh Pemda baru 1 sistem yaitu Sistim Manajemen Kepegawaian (Simpeg) . 38. Pemerintah Kabupaten Karangasem sudah melaksanakan Survey

Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat namun hasilnya belum ditentukan, ini dilaksanakan oleh Bagian Organisasi Setda Kabupaten Karangasem.

21). Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.

39. Prosentase PKK aktif di Kabupaten Karangasem mencapai 100 % dari jumlah seluruh PKK baik di Tingkat Kabupaten Kecamatan, Desa/Kelurahan untuk ditingkat Kabupaten dimana PKK aktif berjumlah 48 orang sedangkan jumlah anggotanya 48 orang jadi kesemuanya aktif

40. Begitu juga halnya dengan Posyandu, dimana seluruh Posyandu yang ada di setiap desa dan kelurahan yang berjumlah 671 Posyandu, 70 Pustu, 80 Poskesdes, 12 Pusling seluruhnya 100% merupakan posyandu yang masih aktif.

22). Sosial.

41. Di Kabupaten Karangasem terdapat 4 buah sarana sosial baik panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi yang tersebar di seluruh Kecamatan.

42. Selama tahun 2013, prosentase penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial mencapai 81,48%, dimana jumlah PMKS yang

tertangani adalah 22 PMKS dibandingkan jumlah PMKS seluruhnya 27 PMKS.

43. Prosentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial berjumlah 11 PMKS sedangkan yang mendapatkan penangnan yaitu mencapai 50%, dari jumlah PMKS seluruhnya, 22 PMKS .

23). Kebudayaan.

44. Selama tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Karangasem menyelenggarakan festival seni dan budaya sebanyak 2 kali

45. Adapun jumlah sarana penyelenggaraan seni dan budaya yang ada di Kabupaten Karangasem sebanyak 5

46. Sedangkan prosentase Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan sudah mencapai 100% dari total Benda, Situs dan Kawasan yang harus dilestarikan. Jumlah benda situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan ada 28 sedangkan total benda situs dan kawasan yang dimiliki daerah 28

24). Statistik.

47. Tahun 2013, sudah disusun dan tersedia Buku Karangasem Dalam Angka Tahun 2012, yang penyusunannya bekerjasama dengan Kantor Statistik Kabupaten Karangasem namun penyelesaiannya rampung setiap bulan september Karangasem Dalam Angka Tahun 2012 sudah rampung. .

48. Buku PDRB Tahun 2012 Kabupaten Karangasem telah tersusun dan telah disampaikan kepada setiap SKPD.

25). Kearsipan.

49. Prosentase penerapan pengelolaan arsip secara baku sudah mencapai 100%, dimana didapat dari jumlah SKPD yang ada yaitu 50 SKPD yang telah menerapkan arsip secara baku 50 SKPD.

50. Jumlah kegiatan pembinaan petugas pengelola perngarsipan adalah sebanyak 1 kali pata tahun 2013 kegiatan pengelolaan kearsipan tidak didanai namun masalah kearsipan tetap dilakukan walaupun itu hanya berupa pembinaan dan arahan – arahan.

51. Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan Daerah Kabupaten Karangasem jumlahnya baru mencapai 16 exp sedangkan jumlah judul koleksi buku yang tersedia di perpustakaan sebanyak 8.000 judul jika jumlah koleksi judul buku yang tersedia di perpustakaan dibagi jumlah koleksi huku yang ada di kali 100 persen, maka didapat 70,52%.

52. Sedangkan pengunjung perpustakaan ditargetkan 12 ribu dalam

setahun baru mencapai 75 % dimana 8.640 orang pengunjung perpustakaan selama satu tahun dibandingkan dengan jumlah orang dalam populasi yang harus dilayani yaitu berjumlah 30% dari jumlah penduduk karangasem 109.202 orang = 32.760 orang

B. URUSAN PILIHAN

Dokumen terkait