K A R A N G A S E M
INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH ( ILPPD )
KABUPATEN KARANGASEM
TAHUN 2013
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan karunia-Nya Imformasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2013 dapat terselesaikan penyusunannya, guna disampaikan kepada Masyarakat.
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ini disusun berdasarkan Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 27, yang diatur lebih lanjut melalui Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2013 merupakan ringkasan pelaksanaan Program dan kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Laporan ini merupakan bahan evaluasi oleh Pemerintah dan merupakan bahan informasi bagi publik tentang penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Karangasem. Semoga apa yang dimuat dapat bermanfaat dalam upaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Terima kasih.
Amlapura, Maret 2014
BAB l
PENDAHULUAN
Bahwa sesuai pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa Kepala Daerah
mempunyai kewajiban untuk memberikan Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah Pusat dan memberikan keterangan
pertanggungjawaban kepada DPRD, serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat.
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten
Karangasem Tahun 2013 merupakan ringkasan Laporan pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan selama satu tahun
anggaran yang dilaksanakan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) Kabupaten Karangasem Tahun 2014, sebagai bahan evaluasi
dan koreksi untuk mewujudkan efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas serta
transparansi sesuai prinsip Tata Pemerintahan yang baik.
Mengingat isi dari Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah ini sangat ringkas, namun padat dari segi materi, dengan harapan
dapat dimengerti oleh halayak atau masyarakat.
A. Dasar Hukum
Dasar hukum penyusunan laporan ini adalah :
1. Undang – undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649)
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Tambahan Lembaran Negara Reppublik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005
tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara
Republik Nomor 4548);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4614);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban kepada DPRD, dan Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelengaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4815);
9. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 7 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang ( RPJP ) Daerah Kabupaten
10. Peraturan daerah Nomor 5 Tahun 2008, tentang Pokok – Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Karangasem Tahun 2008 Nomor 5);
11. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten Karangasem (Lembaran Daerah Kabupaten
Karangasem Tahun 2008 Nomor 6);
12. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2008
Nomor 7)
13. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 9 Tahun 2011 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Daerah
Kabupaten Karangasem Tahun 2010-2015;
14.Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 22 Tahun 2012 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 dan
Peraturan Bupati Karangasem Nomor 60 Tahun 2012 tentang Penjabaran
Anggran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013.
B. Gambaran Umum Daerah
Kabupaten Karangasem merupakan salah satu Kabupaten di
Provinsi Bali yang terletak di ujung timur Pulau Bali. Secara geografis
terletak pada posisi antara 8º 00’ 00” - 8º 41’ 37, 8” Lintang Selatan, dan
115º 35’ 9,8 “ - 115º 54’ 8,9 “ Bujur Timur dengan batas-batas :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Bali.
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Lombok.
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Klungkung,
Kabupaten Bangli dan Kabupaten Buleleng.
Kabupaten yang sebagian besar wilayahnya merupakan dataran
tinggi ini memiliki Luas wilayah secara keseluruhan kurang lebih 839,54
Bila dilihat dari daratan yang ada secara topografi 43,5 % wilayahi
Kabupaten Karangasem ini memiliki ketinggian lebih dari 500 m di atas
permukaan laut, selain itu 74,8% wilayah Kabupaten Karangasem memiliki
tekstur yang sedang dan 25,2% sisanya memiliki tekstur yang kasar.
Selain itu wilayah Kabupaten Karangasem juga memiliki bentangan
pantai sepanjang 87 km.
Kabupaten Karangasem secara umum beriklim laut tropis yang
dipengaruhi oleh angin musim. Terdapat musim kemarau dan musim hujan
yang diselingi oleh musim pancaroba. Curah hujan terbanyak terjadi pada
bulan Januari hingga Maret curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari mencapai 420,4 mm dan dengan hari hujan selama 25 hari. Sedangkan pada bulan September, berdasarkan pengamatan di stasiun Meteorologi
Kahang – Kahang cuaca berada pada kondisi yang paling kering
dibandingkan bulan – bulan lainnya. Kelembaban udara relatif rendah
dengan rata – rata penyinaran matahari yang paling tinggi. Meskipun
demikian, kecepatan angin yang cukup tinggi, membuat suhu pada bulan ini
relatif rendah. Adapun puncak terpanas terjadi pada bulan Nopember
dengan rata – rata suhu mencapai 28,4º C.
Secara administratif Kabupaten Karangasem, terdiri dari 8
Kecamatan, dengan 3 kelurahan, 75 Desa Dinas, 529 Banjar Dinas 52
Lingkungan, 190 Desa Adat dan 716 Banjar Adat.
Jumlah penduduk Kabupaten Karangasem pada tahun 2013
tercatat 559.989 jiwa terdiri dari 281.616 jiwa laki-laki dan 278.373 jiwa
perempuan, meningkat 7,12% sedangkan tahun 2012 tercatat 522,757
jiwa terdiri dari 263.307 jiwa laki-laki dan 259.450 jiwa perempuan,
dengan jumlah rumah.tangga pada tahun 2013 sebanyak 152.314 kk
sedangkan tahun 2012 berjumlah 141.879 kk, Jumlah Angka
pertumbuhan ini berada diatas angka rata-rata pertumbuhan daerah Bali
dalam kurun yang sama sebesar 1 % dengan tingkat kepadatan
penduduk rata-rata 667 jiwa/km2.
Adapun sebaran penduduk per kecamatan dan tingkat kepadatan
TABEL 1
JUMLAH PENDUDUK, LUAS DAERAH, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN Catatan : Data untuk tahun 2013 Disdukcapil Kab.Karangasem
JUMLAH PENDUDUK MENURUT PENDIDIKAN DAN JENIS KELAMIN DI KAB. KARANGASEM TAHUN 2013
PENDIDIKAN L P Total %
TIDAK / BELUM SEKOLAH 75.497 85.298 160.795 28,71%
TIDAK TAMAT SD/SEDERAJAT 33.053 33.498 66.551 11,88%
TAMAT SD/SEDERAJAT 85.457 95.974 181.431 32,40%
SLTP/SEDERAJAT 33.172 27.758 60.930 10,88%
SLTA/SEDERAJAT 43.721 28.638 72.359 12,92%
DIPLOMA I/II 2.647 1.663 4.310 0,77%
AKADEMI/DIPLOMA III/S. MUDA 1.933 1.636 3.569 0,64%
DIPLOMA IV/STRATA I 5.682 373 9.412 1,68%
STRATA II 435 161 596 0,11%
STRATA III 19 17 36 0,01%
c. Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan.
Gambaran mengenai ketenaga kerjaan Kabupaten Karangasem
menunjukan angkatan kerja pada tahun 2013 adalah 86.747 orang dengan
usia kerja 139.905 orang, sedangkan yang bukan angkatan kerja sebanyak
53.158 seperti sekolah sebanyak 21.772 orang, mengurus rumah tangga
30.879 orang dan pensiun 507 orang.
JUMLAH PENDUDUK MENURUT UMUR DAN ANGKA PARTISIASI ANGKATAN KERJA DI KAB KARANGASEM TAHUN 2013
UMUR
ANGKATAN KERJA BUKAN ANGKATAN KERJA
JUMLAH USIA KERJA BEKERJA TIDAK/BELUM
BEKERJA JUMLAH MRT MHS/PEL
PENSI
UNAN JUMLAH
15-19 728 7.219 7.947 208 12.626 1 12.835 20.782
20-24 5.386 7.488 12.874 1.832 6.904 1 8.737 21.611
25-29 10.856 4.440 15.296 4.330 1.663 1 5.994 21.290
30-34 10.702 1.740 12.442 4.873 316 4 5.193 17.635
35-39 9.140 811 9.951 4.608 103 6 4.717 14.668
40-44 7.713 394 8.107 3.982 53 4 4.039 12.146
45-49 6.896 305 7.201 3.636 36 7 3.679 10.880
50-54 5.483 248 5.731 3.135 33 36 3.204 8.935
55-59 3.965 219 4.184 2.333 21 144 2.498 6.682
60-64 2.762 252 3.014 1.942 17 303 2262 5.276
Total 63.631 23.116 86.747 30.879 21.772 507 53.158 139.905
Sumber Disdukcapil data siak tahun 2013
d. Penduduk Menurut Pendidikan
Angkatan kerja tertampung dalam berbagai sektor lapangan kerja
pada tahun 2013 sangat kecil sekali, namun demikian berbagai upaya dan
cara baik melalui pelatihan keterampilan maupun magang dilakukan
Bahkan mereka sesungguhnya diharapkan untuk bisa membuka
lapangan kerja baru bagi masyarakat dilingkungan sekitarnya.
Walaupun pencari kerja masih cukup tinggi dan masih terbatasnya
lapangan kerja program ketenagakerjaan di Kabupaten Karangasem boleh
dikatakan berhasil dengan semakin meningkatnya kualitas tenaga kerja
yang berpendidikan diatas SLTA.
JUMLAH PENDUDUK MENURUT PENDIDIKAN DAN JENIS KELAMIN PERKECAMATAN
DI KAB. KARANGASEM 2013
PENDIDIKAN ABANG
BEBAN DEM
KARANG
ASEM KUBU MANGGI S RENDANG SELAT SI DEMEN Total
TIDAK/BELUM
SEKOLAH 25.718 16.136 27.192 38.725 17.038 11.361 12.339 12.286 160.795
TIDAK TAMAT
SD/SEDERAJAT 9.068 6.813 12.033 13.150 8.621 5.436 6.321 5.109 66.551
TAMAT
SD/SEDERAJAT 36.234 22.095 34.139 26.033 19.240 15.227 16.105 12.358 181.431
SLTP/SEDERAJAT 10.639 7.878 11.730 7.612 7.579 4.858 5.348 5.286 60.930
SLTA/SEDERAJAT 8.286 9.127 18.621 5.814 11.342 5.735 6.888 6.546 72.359
DIPLOMA I/II 617 353 1.075 572 527 477 325 364 4.310
AKADEMI/DIPLOM
A III/S. MUDA 338 527 826 292 355 377 571 283 3.569
DIPLOMA
IV/STRATA I 847 1.154 3.335 730 1.174 583 1.052 537 9.412
STRATA II 46 57 249 39 70 58 44 33 596
STRATA III 15 6 2 2 - 5 1 5 36
Total 91.808 64.146 109.202 92.969 65.946 44.117 48.994 42.807 559.989
2. Kondisi Ekonomi
a. Potensi Unggulan Daerah.
Selama periode tahun 2008-2012, produksi kegiatan ekonomi di
Kabupaten Karangasem meningkat ditunjukkan dengan kenaikan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB), dari 3,19 trilyun rupiah di tahun 2008
mempunyai tiga sektor ekonomi utama yang diandalkan untuk
menggerakan roda perekonomian di daerah. Ketiga sektor tersebut
secara berurutan adalah pertanian, jasa-jasa, serta perdagangan, hotel
dan restoran.
Diakui bahwa selama ini Kabupaten Karangasem belum cukup
banyak dikenal oleh wisatawan domestik ataupun mancanegara.
Bahkan, daerah di ujung timur Bali itu seperti terlupakan dalam promosi
pariwisata Bali maupun nasional. Selain promosi yang masih kurang,
persoalan infrastruktur tetap menjadi kendala.
Kabupaten Karangasem yang berbatasan langsung dengan tiga
kabupaten di sebelah barat, yakni Kabupaten Klungkung, Bangli dan
Buleleng. Di sebelah timur berbatasan dengan selat lombok, sedangkan
di sebelah utara berbatasan dengan laut Bali, dan di sebelah selatan
dengan Samudra Indonesia, juga menyimpan potensi lain yang
merupakan sandaran ekonomi utama kabupaten ini, yakni sektor
pertanian dalam arti luas termasuk di dalamnya sub sektor peternakan,
perikanan dan kelautan, maupun industri kerajinan.
Potensi unggulan Daerah Kabupaten Karangasem, didominasi
oleh sektor Penggalian, Pertanian secara luas, sektor pariwisata, yang
merupakan penyumbang yang signifikan dalam perekonomian
Kabupaten Karangasem. Hal ini dapat dilihat bahwa sumber
penerimaan PAD terbesar adalah pajak hotel dan restoran, dan disusul
oleh sektor pengangkutan, keuangan, konstruksi/bangunan dan jasa –
jasa ) diharapkan masih tetap memberikan share yang tinggi.
Pembangunan bidang pariwisata dilaksanakan melalui
pengembangan dan pemeliharaan peninggalan sejarah serta obyek
dan daya tarik lainnya dengan tetap mengedepankan nilai-nilai budaya
daerah. Sedangkan pembangunan bidang industri terbatas pada
kegiatan industri kecil dan menengah didukung dengan
pengembangan koperasi yang diarahkan untuk mendukung bidang
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Karangasem Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008 – 2012
SEKTOR 2008 2009 2010 2011 2012
1. Pertanian 29,60 28,96 28,33 27,33 26,13
2. Pertambangan dan Penggalian 2,46 2,64 2,93 3,27 3,81
3. Industri Pengolahan 6,82 6,79 6,86 6,91 6,44
4. Listrik Gas &Air Bersih 1,09 1,13 1,14 1,17 1,21
5. Bangunan 4,76 4,75 4,90 4,97 5,07
6. Perdagangan, Hotel & Restoran 17,33 17,42 17,25 17,25 17,58
7. Pengangkutan dan Komunikasi 8,78 9,20 9,29 9,38 9,57
8. Keu, Persewaan & Jasa Perusahaan 6,46 6,46 6,56 6,60 6,61
9. Jasa – jasa 22,71 22,64 22,74 23,14 23,59
PDRB 100 100,00 100,00 100.,00 100,00
Suber Data : PDRB Kecamatan Tahun 2012
1. Struktur Ekonomi
Struktur perekonomian Daerah Kabupaten Karangasem
tahun 2013 masih sangat bertumpu pada sektor tersier dengan
kontribusi 55,84%, sektor primer memberikan konstribusi 31,26%
dan sektor sekunder sebesar 12,90%.
STRUKTUR PEREKONOMIAN KAB. KARANGASEM TAHUN 2008 SAMPAI 2012
SEKTOR 2008 2009 2010 2011 2012
1. Primer 32,06 31,60 31,26 30,60 29,94
2. Sekunder 12,67 12,67 12,90 13,04 12,71
3. Tersier 55,27 55,73 55,84 56,36 57,35
2. PDRB Per Kapita
Berdasarkan perkiraan laju pertumbuhan ekonomi
Karangasem dari tahun 2009 sebesar 5,01% dan tahun 2010
sebesar 5,09 dan PDRB PerKapita Tahun 2013 direncanakan
sebesar 12-13 juta rupiah atas dasar harga berlaku, sedangkan
atas dasar harga konstan direncanakan sebesar 5-6 juta rupiah
dengan asumsi pertumbuhan penduduk mencapai maksimum
1,00%.
PDRB PERKAPITA PENDUDUK KAB. KARANGASEM TAHUN 2008 - 2012
3. Inflansi.
Untuk menjaga stabilitas perekonomian daerah maka inflansi
perlu dikendalikan pada kisaran 5 ± 1 % khususnya terhadap harga
barang – barang kebutuhan pokok masyarakat.
4. Kemiskinan.
Data tahun 2009 Rumah Tangga Miskin di Kabupaten
Karangasem sebanyak 33.199, sedangkan berdasarkan PPLS
Tahun 2011 RTM (Sangat Miskin + Miskin + Hampir Miskin)
sebanyak 17.061 RTM. Berdasarkan perkiraan capaian tahun
TAHUN PDRB Perkapita Atas Dasar
2012, dan melalui pelaksanaan berbagai kebijakan dan program
pembangunan, ditargetkan pada tahun 2013 jumlah penduduk
miskin terus diturunkan berkisar mencapai angka 10%.
Faktor geografis merupakan salah satu penyebab terjadinya
kemiskinan (secara alamiah) seperti yang terjadi di Kecamatan
Kubu, Abang dan Karangasem. Sedangkan kemiskinan yang
disebabkan oleh nilai – nilai sosial budaya adalah seperti gender,
tingkat pendidikan yang rendah dan kondisi kesehatan yang buruk
(penyebab kemiskinan kultural) demikian juga kemiskinan yang
berhubungan dengan kebijakan peraturan dan lembaga yang ada
di masyarakat, adalah kemiskinan yang menghambat produktivitas
BAB ll
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
A. Visi dan Misi
Visi merupakan gambaran tentang kondisi edial yang diinginkan pada
masa mendatang oleh pimpinan dan semua unsur lapisan masyarakat Daerah
Kabupaten Karangasem . Visi harus mampu memberikan gambaran
keseluruhan apa yang akan dicapai secara jelas, ringkas, mudah diingat,
memberikan inspirasi sebagai titik temu, memiliki fleksibilitas dan kreatifitas
dalam pelaksanaannya
Berkenaan dengan hal tersebut Kebijakan pembangunan daerah
Kabupaten Karangasem selaras dengan Visi dan Misi pembangunan daerah
yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJMD)
Tahun 2010 – 2015 adalah sebagai berikut :
Visi Kabupaten Karangasem “ Mewujudkan Karangasem Jagaditha Ya
Ca Iti Dharma Periode II“ yang mempunyai arti bahwa “ Jagaditha berarti
kondisi masyarakat yang berada pada keadaan ekonomi yang sejahtera
dengan ukuran menurut terminologi ilmiah, yang selama ini dijadikan indikator
oleh pemerintah.
Ya Ca Iti Dharma berarti bahwa dasar filosofi yang dijadikan kerangka
di dalam berinteraksi sosial adalah nilai – nilai kebenaran universal yang
menurut terminologi Agama Hindu dan Hukum Positif. Periode II artinya dalam
pelaksanaan pembangunan tidak bisa instan selalu mengalami proses waktu
atau periodenisasi, untuk itu guna melanjutkan Visi yang terdahulu perlu
berkelanjutan sehingga tujuan menjadi optimal.
Misi Kabupaten Karangasem :
1. Misi Penyelenggaraan tugas-tugas umum Pemerintahan Bebas KKN yang
meliputi : optimalisasi pelayanan, pendayagunaan dan peningkatan
stakeholder, demokratisasi, dan pelaksanaan aturan perundangan negara
dalam lingkup wilayah Kabupaten Karangasem.
2. Misi peningkatan dan penyelarasan pembangunan yang meliputi :
pendayagunaan potensi dan pemanfaatan SDA berkelanjutan, peningkatan
investasi berwawasan lingkungan, pemberdayaan masyarakat bertanggung
jawab, peningkatan dan penelarasan pembangunan di segala bidang dan
menjaga kelestarian lingkungan fisik dan non fisik
3. Misi penyelenggaraan tugas fungsi sosial kemasyarakatan yang meliputi :
Pengentasan kemiskinan bertahap dan komprehensif, kesejahteraan sosial,
mencerdaskan kehidupan masyarakat dengan pemanfaatan IT, menjalin
kemitraan strategis dengan stakeholders, menjaga keamanan dan
ketertiban sosial, pelestarian nilai – nilai budaya Bali.
B. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah .
Berdasarkan kondisi, permasalahan pembangunan dan hasil yang
telah dicapai tahun 2012 dan perkiraan capaian tahun 2013 Daerah Kabupaten
Karangasem, serta untuk mewujudkan adanya peningkatan pembangunan,
dikaitkan dengan Visi dan Misi yang telah ditetapkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Karangasem
Tahun 2010 – 2015 dan sejalan dengan kebijakan Pemerintah yang
dirumuskan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten
Karangasem Tahun 2013, maka dirumuskan sasaran dan arah kebijakan yang
dituangkan kedalam prioritas pembangunan sebagai berikut :
1. Peningkatan penanggulangan Kemiskinan.
2. Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan.
3. Peningkatan akses dan mutu kesehatan.
4. Peningkatan Pembangunan Pertanian, Industri Kecil, dan Pariwisata dan
Dunia Usaha
5. Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur dan kualitas lingkungan
6. Peningkatan penegakan hukum, ketentraman dan ketertiban.
7. Peningkatan pengembangan kebudayaan daerah.
8. Peningkatan kualitas aparatur dan pelayanan publik.
Dilihat dari sisi penerimaan kemampuan keuangan daerah sangat
terbatas, oleh karena itu besaran belanja daerah disesuaikan, agar terjadi
keseimbangan antara penerimaan / pendapatan dengan belanja. Disamping itu
penggunaan belanja daerah dilakukan secara efektif dan efesien sehingga
mencapai sasaran.
Sehubungan dengan hal tersebut perlu dilakukan prioritas belanja yang
diselaraskan dengan prioritas pembangunan, sehingga antara proses
perencanaan dan penganggaran dapat berjalan dengan baik dalam upaya
mewujudkan tujuan pembangunan daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 38
Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan antara Pemerintah, Pemerintah
Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, maka Pemerintah Kabupaten
Karangasem menyelenggarakan 26 Urusan Wajib dan 8 bidang Urusan
pilihan.
Diantaranya :
1. Pendidikan.
Dalam anggaran perubahan Tahun 2013 plafon anggaran yang
dialokasikan untuk SKPD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga,
sebesar Rp.468.735.584.821,12 yang dilaksanakan oleh SKPD Dinas
Pendidikan Pemuda an Olah Raga. Urusan Pendidikan merupakan
program prioritas dalam upaya meningkatkan kecerdasan masyarakat
serta terwujudnya SDM melalui peningkatan mutu pendidikan, tenaga
pendidik, serta penyediaan sarana dan prasarana yang memadai.
2. Kesehatan
Dalam anggaran perubahan plafon anggaran yang dialokasikan
pelaksanaanya dilakukan oleh SKPD Dinas Kesehatan dan RSUD. Urusan
kesehatan juga merupakan program prioritas dalam upaya meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat..
3. Pekerjaan Umum
Dalam anggaran Perubahan Tahun 2013 plafon yang dialokasikan
untuk Pekerjaan Umum sebesar Rp.75.116.761.881,80,- urusan yang
diselenggarakan oleh SKPD ini, Dinas PU, Bappeda dan Sekretariat
Daerah. Penyelenggaraan urusan ini dimaksudkan untuk membangun
infrastruktur wilayah dalam upaya menunjang pembangunan di bidang
ekonomi maupun sosial dasar.
4. Perumahan
Dalam anggaran Perubahan Tahun 2013, plafon anggaran yang
dialokasikan untuk Perumahan sebesar Rp.4.583.202.000,00 urusan
Perumahan dilaksanakan oleh SKPD Dinas PU, Bappeda dan SKPD
Kecamatan.
5. Penataan Ruang
Dalam Anggaran Perubahan Tahun 2013 ,Plafon anggaran yang
dialokasikan untuk penataan ruang sebesar Rp. 2.005.905.000,00 Urusan
Penataan Ruang dilaksanakan oleh SKPD Dinas PU dan Bappeda.
6. Perencanaan Pembangunan.
Dalam Anggaran Perubahan Tahun 2013, Plafon anggaran yang
dialokasikan untuk Perencanaan Pembangunan sebesar
Rp.6.122.521.059,50 Urusan Perencanaan pembangunan dimaksiudkan
untuk mempermudah pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan serta
untuk mengefektifkan penggunaan sumber daya yang dimiliki daerah.
Urusan Perencanaan Pembangunan dilaksanakan oleh SKPD Badan
7. Perhubungan
Dalam Anggaran Perubahan Tahun 2013, Plafon anggaran yang
dialokasikan untuk urusan perhubungan sebesar Rp.15.723.939.840,50,-
Anggaran ini diperuntukkan untuk membangun prasarana perhubungan
dalam rangka memperlancar arus lalu lintas dan keselamatan transportasi
penyelenggaraan urusan ini dilaksanakan oleh SKPD Dinas Perhubungan
dan Pemadam Kebakaran.
8. Lingkungan Hidup.
Dalam Anggaran Perubahan Tahun 2013, Plafon anggaran yang
dialokasikan untuk Urusan Lingkungan Hidup sebesar
Rp.18.813.488.720,10,- Anggaran dimaksudkan untuk meningkatkan
kelestarian lingkungan hidup, sehingga dapat memberikan manfaat bagi
manusia dan makhluk hidup lainnya. Urusan ini dilaksanakan oleh SKPD
Badan Lingkungan Hidup dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan serta
Sekretariat Daerah..
9. Pertanahan
Dalam Anggaran Perubahan Tahun 2013 ,Plafon anggaran yang
dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan Pertanahan sebesar Rp.
3.419.503.625,00,- Anggaran dimaksud untuk pengadaan tanah dan
pensertifikatan sehingga dapat dimanfaatkan untuk membangun
instrastruktur wilayah. Untuk urusan ini dilaksanakan oleh SKPD
Dispendik, PU dan Sekretariat Daerah .
10. Kependudukan dan Catatan Sipil.
Dalam Anggaran Perubahan Tahun 2013 ,Plafon anggaran yang
dialokasikan untuk urusan kependudukan dan catatan sipil sebesar
Rp.6.884.524.260,30,- Anggaran ini diperuntukkan untuk meningkatkan
tertib administrasi kependudukan dan pengendalian mobilitas penduduk.
catatan sipil, Kecamatan Karangasem, Kubu, Bebandem dan Manggis
serta Kelurahan Padangkerta dan Kelurahan Subagan.
11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Dalam Anggaran Perubahan Tahun 2013, Plafon anggaran yang
dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak sebesar Rp.5.768.742.699,50,- Anggaran ini
diperuntukkan untuk peningkatan kesetaraan gender dalam kehidupan
keluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta memberikan
perlindungan terhadap anak. Urusan ini dilaksanakan oleh SKPD Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana serta SKPD
Kecamatan.
12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.
Dalam Anggaran Perubahan Tahun 2013, Plafon anggaran yang
dialokasikan untuk urusan ini dialokasikan sebesar Rp.1.871.544.644,00,-
Urusan ini dilaksanakan oleh SKPD Baan Pemberdayaan Perempuan dan
KB.
13. Sosial.
Dalam Anggaran Perubahan Tahun 2013, Plafon anggaran yang
dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan ini sebesar
Rp.6.494.922.237,80,- Anggaran dimaksud diperuntukkan untuk membina
dan memberdayakan masyarakat penyandang masalah sosial,
penyelenggaraan urusan ini dilaksanakan oleh SKPD Dinas Sosial.
14. Ketenagakerjaan.
Dalam Anggaran Perubahan Tahun 2013, Plafon anggaran yang
dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan ini sebesar
Rp.5.074.936.066,50,- Anggaran dimaksud diperuntukkan untuk mendata
jumlah tenaga kerja, meningkatkan keterampilan pencari kerja,
Urusan Ketenagakerjaan dilaksanakan oleh SKPD Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi.
15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
Dalam Anggaran Perubahan Tahun 2013, Plafon anggaran yang
dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan ini sebesar
Rp.3.492.443.996,40,- Anggaran ini diperuntukkan untuk meningkatkan
akses permodalan, kewirausahaan, keterampilan dalam rangka
meningkatkan daya saing koperasi dan usaha kecil menengah.
Penyelenggaraan urusan ini dilaksanakan oleh SKPD Dinas Koperasi dan
UKM.
16. Penanaman Modal.
Dalam Anggaran Perubahan Tahun 2013, Plafon anggaran yang
dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan Penanaman Modal sebesar
Rp.530.000.000,00,- Anggaran ini diperuntukkan untuk inventarisasi,
monitoring penanaman modal dan pendataan potensi terkait penanaman
modal. Urusan ini dilaksanakan oleh SKPD Bappeda.
17. Kebudayaan.
Dalam Anggaran Perubahan Tahun 2013, Plafon anggaran yang
dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan Kebudayaan sebesar
Rp.11.786.654.183,10,- Anggaran ini digunakan untuk menggali,
mengembangkan dan melestarikan serta mempromosikan budaya dan
kesenian daerah sebagai modal dasar pembangunan. Urusan ini
dilaksanakan oleh SKPD Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Sekretariat
Daerah serta seluruh SKPD Kecamatan.
18. Kepemudaan dan Olah Raga.
Dalam Anggaran Perubahan Tahun 2013, Plafon anggaran yang
dialokasikan untuk urusan ini sebesar Rp.4.393.188.500,00 Anggaran ini
digunakan untuk membina dan peningkatan sarana prasarana untuk
dilaksanakan oleh SKPD Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga, serta
Sekretariat Daerah
19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri.
Dalam anggaran perubahan Tahun 2013, plafon anggaran yang
dialokasikan untuk urusan ini sebesar Rp.20.978.734.489,32,- Anggaran
dimaksud digunakan untuk meningkatkan keamanan, ketentraman dan
perlindungan masyarakat. Mendata dan membina organisasi social politik
dan kemasyarakatan, menciptakan iklim demokrasi yang kondusif serta
menjamin kebebasan masyarakat dalam menyalurkan aspirasi politiknya.
Urusan ini dilaksanakan oleh SKPD Badan Kesatuan Bangsa
Perlindungan Masyarakat dan Politik , Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
serta seluruh SKPD yang ada di Lingkungan Pemerintah Daerah
Kabupaten Karangasem.
20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian.
Dalam anggaran perubahan Tahun 2013, Planfon anggaan yang
dialokasikan untuk urusan ini sebesar Rp.269.031.450.598,75,- Anggaran
ini dimaksudkan untuk meningkatkan penyelenggaraan otonomi daerah,
meningkatkan kemampuan keuangan pemerintah daerah dalam
pembangunan serta peningkatan kemampuan dan kualitas SDM aparatur.
Urusan tersebut dilaksanakan SKPD Sekretariat Daerah, Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Inspektorat Daerah, Dinas
Perhubungan dan Pemadam Kebakaran, Kecamatan, Kelurahan, Kantor
Pelayanan Perizinan Terpadu, Dinas Pendapatan Daerah, Badan
Kepegawaian Daerah dan BPMPD.
21. Ketahanan Pangan.
Dalam Anggaran Perubahan Tahun 2013, plafon anggaran yang
tersebut diperuntukkan untuk menjaga stabilitas dan keamanan pangan
daerah, meningkatkan pola intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian dalam
arti luas, penyuluhan kepada kelompok tani, menjamin swasembada dan
pendistribusian pangan daerah. Urusan Ketahanan Pangan dilaksanakan
oleh SKPD Kantor Ketahanan Pangan.
22. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Dalam Anggaran Perubahan Tahun 2013, plafon anggaran yang
dialokasikan untuk urusan ini sebesar Rp.6.849.616.404,80,- Anggaran
tersebut diperuntukkan untuk meningkatkan partisipasi dan peran
masyarakat serta kelembagaan desa dalam proses perencanaan maupun
pelaksanaan pembangunan. Urusan ini dilaksanakan oleh SKPD Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemeintahan Desa, Bappeda, SKPD
seluruh Kecamatan dan Kelurahan.
23. Statistik.
Dalam Anggaran Perubahan Tahun 2013, tidak dialokasikan secara
tegas pada program dan kegiatan yang menyangkut urusan statistik.
Namun demikian urusan statistik telah dilaksanakan dalam bentuk
program dan kegiatan pada urusan lain seperti Penyusunan Kabupaten
Dalam Angka, Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis PDRB
dilaksanakan oleh Bappeda bekerja sama dengan BPS, Data Statistik
Lingkup Pertanian berupa SP yang juga sebagian besar bekerja sama
dengan BPS.
24. Kearsipan.
Dalam Anggaran Perubahan Tahun 2013, plafon anggaran yang
dialokasikan untuk urusan ini sebesar Rp.413.517.350,00 Anggaran
tersebut diperuntukkan untuk mengelola arsip daerah. Urusan kearsipan
25. Komunikasi dan Informasi.
Dalam Anggaran Perubahan Tahun 2013, plafon anggaran yang
dialokasikan untuk urusan ini sebesar Rp.3.060.960.160,30 Anggaran ini
diperuntukkan untuk menjaga dan meningkatkan komunikasi serta
informasi penyelenggaraan pemerintahan. Urusan ini dilaksanakan oleh
SKPD Dinas Komunikasi dan Informatika.
26. Perpustakaan.
Dalam Anggaran Perubahan Tahun 2013, plafon anggaran yang
dialokasikan untuk urusan ini sebesar Rp.2.350.590.529,30 Anggaran
dimaksudkan untuk meningkatkan minat baca, melalui operasional
perpustakaan keliling dan menambah buku – buku perpustakaan. Urusan
ini dilaksanakan oleh SKPD Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah.
Adapun 8 bidang urusan pilihan yang dilaksanakan SKPD adalah :
1. Pertanian
Plafon anggaran yang dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan
pertanian sebesar Rp.27.248.012.731,25 Anggaran ini dipergunakan untuk
meningkatkan produksi pertanian dan pengembangan produk unggulan.
Penyelenggaraan urusan ini dilaksanakan oleh SKPD Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura, dan Dinas Peternakan, Kelautan dan
Perikanan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan dan Sekretariat Daerah.
2. Kehutanan
Dalam Anggaran Perubahan Tahun 2013, plafon anggaran yang
dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan kehutanan sebesar
Rp.13.931.792.286,90 Anggaran tersebut digunakan untuk meningkatkan
fungsi kawasan agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi
kehidupan masyarakat. Urusan ini diselenggarakan oleh SKPD Dinas
3. Energi dan Sumber Daya Mineral.
Dalam Anggaran Perubahan Tahun 2013, plafon anggaran yang
dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan ini sebesar
Rp.3.393.833.959,82 Dana tersebut diperuntukkan untuk memonitoring
pelaksanaan pemanfaatan energi sumberdaya mineral sehingga tidak
berdampak buruk terhadap lingkungan. Urusan ini dilaksanakan oleh
SKPD Sekretariat Daerah.
4. Pariwisata.
Dalam Anggaran Perubahan Tahun 2013, plafon anggaran yang
dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan ini sebesar
Rp.2.281.923.400,00 Dana tersebut diperuntukkan untuk meningkatkan
sarana prasarana pariwisata, promosi sehingga dapat meningkatkan daya
tarik wisata dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan mendukung pembangunan. Urusan ini dilaksanakan oleh SKPD Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata.
5. Kelautan dan Perikanan.
Dalam Anggaran Perubahan Tahun 2013, plafon anggaran yang
dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan ini sebesar
Rp.3.917.210.615,00 Dana tersebut diperuntukkan untuk meningkatkan
produksi dan mutu produk unggulan dengan memanfaatkan potensi
sumberdaya yang ada dalam rangka meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan petani, nelayan. Urusan ini diselenggarakan oleh SKPD
Dinas Peternakan Kelautan dan Perikanan.
6. Perdagangan.
Dalam Anggaran Perubahan Tahun 2013, plafon anggaran yang
Rp.32.713.473.230,00 Dana tersebut diperuntukkan untuk peningkatan
sarana dan prasarana, pembinaan dalam upaya meningkatkan nilai ekspor
dan volume perdagangan dalam negeri maupun luar negeri. Urusan ini
diselenggarakan oleh SKPD Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta
Sekretariat Daerah.
7. Perindustrian
Dalam Anggaran Perubahan Tahun 2013, plafon anggaran yang
dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan ini sebesar
Rp.4.180.852.498,20 Dana tersebut diperuntukkan untuk pembinaan
industri kecil dan promosi dalam upaya meningkatkan nilai tambah industri
kecil dan kerajinan dalam rangka menunjang pembangunan bidang
ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,
8. Ketransmigrasian.
Dalam Anggaran Perubahan Tahun 2013, plafon anggaran yang
dialokasikan untuk penyelenggaraan urusan ini sebesar
Rp.300.000.000,00 Dana tersebut diperuntukkan untuk pembinaan dan
penyiapan transmigran yang akan diberangkatkan. Urusan ini
BAB III
URUSAN DESENTRALISASI
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Karangasem dari
tahun ke tahun pada dasarnya merupakan bagian dari tahapan pencapaian visi
yang merupakan tujuan yang ingin dicapai yaitu “ Mewujudkan Karangasem
Jagaditha Ya Ca Iti Dharma Periode II “. Dalam mewujudkan visi tersebut
disadari akan membutuhkan periode waktu yang cukup panjang, namun
demikian dengan keberhasilan–keberhasilan penyelenggaraan Pemerintahan
Kabupaten Karangasem setiap periodenya diharapkan tujuan tersebut secara
bertahap akan tercapai.
Terkait dengan hal tersebut, merupakan suatu keharusan dan menjadi
tanggung jawab moral bagi penyelenggara Pemerintahan Daerah Kabupaten
Karangasem untuk menginformasikan pelaksanaan program dan kegiatan
Tahun Anggaran 2013 yang berupa capaian kinerja hasil pelaksanaan
pembangunan di setiap akhir tahun anggaran. Penyajian informasi pelaksanaan
pembangunan pada akhir tahun anggaran ini selain memberikan gambaran
mengenai perkembangan pembangunan Kabupaten Karangasem dalam
mencapai tujuan akhir pembangunannya, juga berfungsi sebagai bentuk
pertanggungjawaban kinerja penyelenggara pemerintahan Daerah selama
menjalankan roda pemerintahan.
Dengan menitik beratkan pada capaian hasil pelaksanaan
pembangunan sebagai kontribusi peran seluruh kinerja Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) yang ada dan harus dipertanggungjawabkan, maka kinerja
hasil penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Karangasem Tahun
Anggaran 2013 disajikan dengan menggunakan indikator kinerja Kunci,
sasaran, kebijakan, program dan kegiatan. Selanjutnya penyajian kinerja hasil
pelaksanaan program dan kegiatan sebagai bentuk penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kabupaten Karangasem Tahun Anggaran 2013
dikelompokkan sesuai urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
pemerintahan daerah, yang terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan.
dengan pelayanan dasar seperti pendidikan dasar, kesehatan, pemenuhan
kebutuhan hidup minimal, prasarana lingkungan dasar, sedangkan urusan
pemerintahan yang bersifat pilihan terkait erat dengan potensi unggulan dan
kekhasan daerah.
A. Ringkasan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Berdasarkan kondisi, permasalahan pembangunan dan hasil yang telah
dicapai tahun 2012 dan perkiraan capaian tahun 2013 Daerah Kabupaten
Karangasem, serta untuk mewujudkan adanya peningkatan pembangunan,
yang dikaitkan dengan Visi dan Misi yang telah ditetapkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) maka dengan berbagai kemajuan
yang dicapai tahun sebelumnya, maka permasalahan dan tantangan pokok
yang dihadapi pembangunan daerah Kabupaten Karangasem pada tahun 2013
adalah :
Permasalahan dan Tantangan Pokok Kabupaten Karangasem
1) Permasalahan sosial yang dihadapi masih diwarnai dengan permasalahan
kemiskinan, pengangguran, dan kesempatan kerja, yang lebih lanjut
mengakibatkan keterbatasan kemampuan dalam mengakses berbagai
sumber pelayanan sosial dasar seperti kesehatan, pendidikan, dan
kebutuhan dasar lainnya. Sedangkan dari aspek sosial lainnya seperti
pendidikan dan kesehatan masih perlu ditingkatkan kualitasnya.
Pembangunan pendidikan sampai saat ini masih menghadapi masalah
dan tantangan yang terkait dengan pemerataan pendidikan, baik
pendidikan dasar dan menengah, yang ditandai dengan tingkat
kesenjangan partisipasi pendidikan yang lebih lebar antar kelompok.
Sedangkan permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam
pembangunan kesehatan adalah ketersediaan fasilitas pelayanan
kesehatan, rendahnya tingkat keberlanjutan pelayanan kesehatan dan
rendahnya jaminan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin.
Disisi lain kualitas pelayanan sosial dasar kepada masyarakat belum
pembangunan kesejahteraan sosial dari unsur masyarakat, sebagai
sumber dan potensi kesejahteraan sosial merupakan tantangan lain yang
harus dihadapi. Adanya keterbatasan kemampuan pemerintah daerah
dalam penanganan masalah sosial telah mendorong bergesernya
paradigma pembangunan kesejahteraan sosial kearah yang lebih
mengedepankan peran aktif masyarakat, baik secara perorangan maupun
berkelompok.
2) Dari sisi ekonomi, pertumbuhan ekonomi daerah sudah menunjukkan
perkembangan kearah yang lebih baik, namun masih perlu dilakukan
upaya-upaya peningkatan keberhasilan agar dapat lebih bermanfaat bagi
masyarakat. Selain itu karakteristik perekonomian daerah dominant
dipengaruhi oleh sektor pariwisata, sehingga bila terjadi gangguan
terhadap sektor ini maka otomatis mempengaruhi tingkat kemajuan
ekonomi daerah.
Permasalahan lainnya adalah pengembangan sektor pertanian, perikanan
dan kehutanan yang diharapkan dapat menyangga perekonomian daerah,
belum memberikan hasil yang optimal. Hal ini diakibatkan berbagai
permasalahan seperti masih banyaknya lahan-lahan yang belum produktif
akibat ketersediaan air, masih rendahnya produktivitas pertanian dan mutu
produk pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan perkebunan,
belum bagusnya pemasaran komoditas spesifik daerah dan masih
rendahnya minat investasi untuk pengembangan di bidang pertanian.
3) Bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah, secara umum masih ada
beberapa wilayah terpencil, sedangkan kondisi jalan kabupaten cukup
memadai. Dengan panjang jalan lebih dari 771 km, tantangan kedepan
adalah memelihara kondisi jalan tersebut agar tetap berfungsi optimal.
Namun demikian untuk pengembangan wilayah secara keseluruhan, maka
kedepan diperlukan peningkatan infrastuktur transportasi yang dapat
Air baku, baik untuk air minum maupun pertanian dan peternakan, masih
menjadi permasalahan, terutama untuk wilayah-wilayah kering.
Pembangunan system penyediaan air baku dihadapkan pada masalah
sumber mata air. Sumber mata air berada disebagian wilayah saja dan
berada umumnya lebih rendah dari wilayah pelayanan.
Penataan ruang merupakan salah satu alat untuk mengendalikan
perkembangan pembangunan. Pengendalian pemanfaatan ruang masih
dihadapkan pada berbagai permasalahan antara lain masih rendahnya
kemampuan masyarakat untuk memnuhi berbagai peraturan yang berlaku,
bahkan masih ada berupa rendahnya kesadaran sebagian masyarakat
dalam mematuhi peraturan terkait penataan ruang.
Dari berbagai permasalahan dan tantangan dimaksud yang dikaitkan dengan
ketersediaan dana yang ada maka dapat dijabarkan sebagai berikut
RINGKASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
1. TATARAN PENGAMBILAN KEBIJAKAN
A. Ketentraman dan Ketertiban Umum Daerah
Pelaksanaan ketentraman dan ketertiban umum daerah di Kabupaten
Karangasem ditetapkan berdasarkan Perda No 4 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah No 4 Tahun 2010 tentang Ketertiban
Umum yang diundangkan pada tanggal 12 Agustus 2013 :
1) Peraturan tentang Ketertiban Penataan Ruang
Ketertiban penataan ruang di Kabupaten Karangasem berdasarkan
Indikator Perda IMB telah diatur dengan diterbitkannya Peraturan
Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 5 Tahun 2012 tentang
Retribusi izin Mendirikan Bangunan yang telah diundangkan dalam
Lembaran Daerah Tahun 2012 Nomor 5 .
2) Rasio jumlah rumah yang telah memiliki IMB dibandingkan dengan
jumlah rumah seluruhnya = 20.934 unit jumlah rumah ber IMB dibagi
18,09% Disamping itu, sebagai pedoman dalam melaksanakan
pembangunan khususnya dalam penataan ruang,
3) Pemerintah Kabupaten Karangasem sudah menetapkan Perda
RTRW. Yaitu Perda No. 17 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten
Karangasem sehingga untuk tahun 2013 izin pemanfaatan ruang
dikeluarkan sebanyak 187 izin, izin penanaman modal 0 izin, izin
lokasi sebanyak 0 izin, izin penetapan lokasi 9 izin,izin mendirikan
bangunan sebanyak 112 izin, izin tempat usaha 65 izin, izin Undang
– undang gangguan 105 izin, izin lingkungan 96 izin, izin usaha
pertambangan (IUP) 9 izin, izin pengambilan air bawah tanah dan air
permukaan sebanyak 0 izin, izin penyimpanan bahan bakar 7 izin,
izin taman Rekreasi 1 izin, izin Gelanggang Renang 2 izin, izin
Padang Golf 0 izin, izin Kolam Memancing 0 izin, izin Gelanggang
Permainan dan Ketangkasan 1 izin, izin Gelanggang Bowling 0 izin,
izin Rumah Billiard 0 izin, izin Panti Mandi Uap 0 izin, izin Karaoke 0
izin, izin Panggung Terbuka 0 izin, izin Panggung Tertutup 0 izin, izin
Salon Kecantikan 4 izin, izin Fitnes Center 0 izin izin Bioskop 0 izin
izin Pusat seni dan Pameran 0 izin, izin Dunia Fantasi (Theme Park)
0 izin, izin Taman Pentas Pertunjukan Satwa 0 izin, izin Usaha
Restoran 21 izin, izin Usaha Bar 17 izin, izin Usaha Jasa Boga 3 izin,
izin usaha pondok wisata 20 izin, izin usaha hotel melati 11 izin, izin
usaha rumah makan 0 izin, izin usaha perdagangan 498 izin, izin
usaha industri 1 izin, izin depo obat hewan 3 izin, izin usaha pakan
ternak 2 izin, izin operasional klinik 1 izin, izin operasional apotek 2
izin, izin produksi pangan industri rumah tangga 7 izin, izin usaha
toko modern 3 izin, Perpanjangan izin Memperkerjakan Tenaga Kerja
Asing (Perpanjangan IMTA) 4 izin, izin Lembaga Pelatihan Kerja
Swasta 1 izin, izin toko Obat 2 izin, izin Optikal 1 izin, izin
Pembuangan Air limbah ke sumber Air 2 izin, izin Penyimpanan
Sementara Limbah B3 1 izin, Tanda Daftar Usaha Penggilingan Padi,
Huller dan Penyosoh Beras 1 izin, Tanda Daftar Industri 20 izin,
Tanda pendaftaran Peternak Rakyat 5 izin, Tanda daftar Perusahaan
4) Peraturan Tentang Kependudukan.
Pelaksanaan urusan kependudukan di Kabupaten Karangasem telah
diatur dengan Peraturan Daerah yaitu PERDA Nomor 2 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan, dimana
jangka waktu untuk pengurusan KTP paling lama 14 hari kerja,
5) Apabila selama masa berlaku KTP, KK dan Akta Kelahiran
tersebut terjadi kehilangan, kerusakan dan lain sebagainya,
apabila pemegang KTP bermaksud menggantinya maka
dikenakan biaya sebagaimana ketentuan yang berlaku dengan
besaran biaya pengurusan Rp.3.300,- untuk tahun 2013
kepemilikan KTP dimana jumlah yang seharusnya memiliki KTP
adalah 418.032 orang sedangkan jumlah penduduk yang memiliki
KTP manual berjumlah 28.344 orang di tambah jumlah EKTP
yang sudah dikeluarkan (diterima penduduk ) = 260.193 orang
jadi kepemilikan KTP + EKTP di Kabupaten Karangasem baru
mencapai 288.537 dibagi 418.032 di kali 100% = 69,02%,
sedangkan kepemilikan Akta kelahiran per 1000 penduduk adalah
113.005 dibagi 559.989 kali 1000 = 201,80 sampai saat ini
Kabupaten Karangasem sudah menerapkan EKTP
6) Personil Satpol PP
Jumlah personil Satpol PP Kabupaten Karangasem sampai dengan
akhir tahun 2013 adalah sebanyak 94 orang. Jika dilihat dari rasio
personil Satpol PP terhadap jumlah penduduk hanya mencapai
0,009 per 10.000 orang penduduk. dari 559.989 orang penduduk
7) Keberadaan Perda tentang PSK, PKL atau PMKS ini diatur
berdasarkan Perda No. 4 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem No 4 Tahun 2010 tentang
Ketertiban Umum.yang diundangkan tahun 2013 nomor 4
8) Keberadaan Pengaturan kebersihan di wilayah pemerintahan
Kabupaten Karangasem termasuk di Ibukota Kabupaten sudah
dituangkan dalam Peraturan Daerah, yaitu Perda No. 6 Tahun 2012
diundangkan tanggal 2 Januari 2012 No 6 dan Perda Nomor 20
Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah diundangkan tanggal 20
Desember No 20, sehingga kebersihan tetap merupakan hal yang
tidak dapat diabaikan, hal ini terbukti dengan keberhasilan
Karangasem beberapa kali memperoleh penghargaan Adipura.
B. Keselarasan dan Efektivitas Hubungan Antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Serta Antar Pemerintahan Daerah Dalam Rangka Pengembangan Otonomi Daerah.
Penyampaian LPPD untuk Kabupaten Karangasem pada tahun 2012 lewat
waktu yakni dikirim tanggal 15 April 2013 dengan Pengantar Nomor :
045.2 / 1367 / T.Pem. tanggal 15 April 2013, dan untuk LPPD tahun
2013 terdapat bentuk dan isi sesuai dengan surat edaran Menteri Dalam
Negeri Nomor 120.04 / 7303 / OTDA, tanggal 26 Desember 2012,
9.) Penyampaian Laporan Keuangan dan Kinerja untuk Kabupaten
Karangasem
Dalam penyampaian Laporan Keuangan, tahun 2012 Pemerintah
Kabupaten Karangasem belum tepat waktu, yaitu dikirim tanggal 3
September 2013 dengan Nomor surat 900 / 2791 / Keu/2013. Jadi
belum sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Yaitu 31 Maret 2013
Laporan Kinerja Tahun 2012 disampaikan pada tanggal 14 Maret
2013 sesuai surat pengantar nomor : 061.1/ 724 / Org tertanggal 14
Maret 2013
11) Implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Pemerintah Kabupaten Karangasem sampai Tahun 2013 berupaya
untuk menerapkan SPM urusan wajib sebagaimana pedoman yang
diterbitkan oleh Pemerintah yaitu PP 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan SPM sehingga tidak lagi
SKPD yang belum menerapkan standar pelayanan minimal.
Kenyataan sampai sekarang tahun 2013 SKPD yang telah
melaksanakan SPM yaitu Urusan 1. Kesehatan, 2. Lingkungan
Hidup, 3. Catatan Sipil, 4. Sosial, 5. Perumahan, 6. Pemberdayaan
Keluarga Sejahtera, 8. Pendidikan, 9. Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang, 10. Kesenian (Kebudayaan) 11. Komunikasi dan
Informatika, 12. Perhubungan, 13. Penanaman Modal, 14. Ketahanan
Pangan, 15.Ketenagakerjaa. jadi 15 Urusan Wajib. Ini diambil dari
Laporan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Tahun 2013 di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Karangasem oleh Bagian
Organisasi.
12) Kerjasama dengan daerah lain pada tahun anggaran 2013
Pemerintah Karangasem mengadakan kerjasama dengan
Pemerintah Lain sebanyak 29 kerjasama yang masih berjalan
diantaranya :
C. Keselarasan Antara Kebijakan Pemerintahan Daerah Dengan Kebijakan Pemerintah
13) Singkronisasi Pelaksanaan Pembangunan Nasional dan Daerah
Prioritas Pembangunan Daerah (RKPD) mendukung prioritas
pembangunan Nasional sebanyak 7 program sedangkan prioritas
pembangunan Nasional ada sebanyak 11 program prioritas. 7
program tersebut antara lain : 1.Penanggulangan Kemiskinan dan
Pembangunan Sosial, 2.Peningkatan Aksesibilitas Kualitas
Pendidikan dan Kesehatan, 3. Peningkatan Pembangunan Pertanian,
Industri Kecil dan Pariwisata serta Pengembangan Dunia Usaha, 4.
Peningkatan Pengembangan Pelestarian Kebudayaan Daerah, 5.
Peningkatan Penegakkan Hukum dan HAM serta Ketentraman dan
Ketertiban Masyarakat, 6. Peningkatan Pembangunan Infrastruktur
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.dan 7. Peningkatan Kualitas
Aparatur dan Pelayanan Publik.
14) Kewenangan
Urusan wajib yang diselenggarakan daerah berdasarkan PP 38
Tahun 2007 adalah 26 Urusan diantaranya : 1.Pendidikan,
2.Kesehatan, 3.Pekerjaan Umum, 4. Perumahan 5. Penataan Ruang,
6. Perencanaan Pembangunan, 7. Perhubungan, 8. Lingkungan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, 12. Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera, 13. Sosial, 14. Ketenagakerjaan,
15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, 16. Penanaman Modal, 17.
Kebudayaan, 18 Kepemudaan dan Olah Raga, 19. Kesatuan Bangsa
dan Politik Dalam Negeri, 20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian
dan Persandian, 21. Ketahanan Pangan, 22.Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa, 23. Statistik, 24. Kearsipan, 25. Komunikasi
dan Informasi, 26. Perpustakaan.
Sedangkan Urusan Pilihan yang dilaksanakan sebanyak 8
Urusan diantaranya :
1. Pertanian, 2. Kehutanan, 3. Energi Sumbetdaya Mineral, 4.
Pariwisata, 5. Kelautan dan Perikanan, 6. Perdagangan, 7.
Perindustrian dan 8. Ketramigrasian.
15) Keuangan
Waktu Penetapan Perda APBD 2013 Nomor 22 Tahun 2012 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang ditetapkan pada
tanggal 28 Desember 2012 sehingga waktu penetapan tepat tidak
lewat 31 Desember 2012
16) Keberadaan Perda tentang pengelolaan keuangan daerah
berdasarkan PP 58 Tahun 2005 dimana daerah Kabupaten
Karangasem sudah memiliki Perda Nomor 5 Tahun 2008 tentang
Pokok – Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten
Karangasem.
17) Jumlah Plafon belanja untuk pelayanan dasar tahun 2013:
Urusan Pendidikan 468.735.584.821,12
Urusan Kesehatan 134.619.476.704,37
Urusan Lingkungan Hidup 18.813.488.720,10
Urusan PU 75.116.761.881,80
Urusan Sosial 6.494.922.237,80
Urusan Tenagakerja 5.074.936.066,50
Urusan Koperasi 3.492.443.996,40
Urusan Kependudukan dan Capil 6.884.524.260,30
Total Belanja Untuk Pelayanan Dasar 740.210.873.177,71
Total Belanja APBD 1.168.307.272.471,63
Total Belanja Untuk Pelayanan Dasar dibagi Total Belanja APBD
sebesar 63,,36%.
18) Jumlah belanja untuk Kesehatan dan Pendidikan di bagi Jumlah
Total Belanja di kali 100% = 51,64% Dimana Belanja untuk
Pendidikan sebesar Rp.468.735.584.821,12 (40,12%) sedangkan
Kesehatan sebesar Rp.134.619.476.704,37 (11,52%) Total Belanja
Kabupaten Karangasem sebesar Rp.1.168.307.272.471,63
19) Pelayanan Publik
Keberadaan Perda tentang Standar Pelayanan Publik sesuai
dengan peraturan perundang – undangan untuk Kabupaten
Karangasem belum mempunyai standar pelayanan publik.
6 Dinas Kesehatan 67
21) Sistem Informasi Kepegawaian untuk Kabupaten Karangasem
22) Kelembagaan Jumlah Kelembagaan / Jumlah Pembentukan SKPD
berdasarkan PP 41 tahun 2007 berjumlah :
o Bagian (Setda) 10 unit
o Dinas 16 unit
o Badan 7 unit
o Kantor 4 unit
o Rumah Sakit 1 unit
o Lembaga Teknis lainnya 5 unit
o Kecamatan 8 unit
o Kelurahan 3 unit
Jumlah SKPD 54 Unit
Diantaranya :
1. Bagian Umum.
2. Bagian Keuangan
3. Bagian Ekonomi
4. Bagian Pengendalian Pembangunan
5. Bagian Kesra.
6. Bagian Tata Pemerintahan
7. Bagian Perlengkapan
8. Bagian Humas dan Protokol
9. Bagian Hukum dan Ham
10. Bagian Organisasi
11. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
12. Dinas Peternakan Kelautan dan Perikanan
13. Dinas Kehutanan dan Perkebunan
14. Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
15. Dinas Pendapatan Daerah
16. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
17. Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
18. Dinas Kesehatan.
19. Dinas Sosial
20. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
22. Dinas Komunikasi dan Informatika
23. Dinas Perhubungan dan Pemadam Kebakaran
24. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
25. Dinas Pekerjaan Umum.
26. Dinas Kebersihan dan Pertamanan.
27. Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB
28. Badan Kesatuan Bangsa Pilitik dan Linmas
29. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
30. Badan Kepegawaian Daerah.
31. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
32. Badan Lingkungan Hidup.
33. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
34. Kantor Ketahanan Pangan
35. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja.
36. Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Daerah
37. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah.
38. Rumah Sakit Umum Daerah
39. Inspektorat
40. DPRD
41. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
42. Sekretaris Daerah
43. Sekretaris Dewan
44. Kecamatan Rendang
45. Kecamatan Selat
46. Kecamatan Sidemen
47. Kecamatan Bebandem
48. Kecamatan Manggis
49. Kecamatan Karangasem
50. Kecamatan Abang
51. Kecamatan Kubu
52. Kelurahan Karangasem
53. Kelurahan Subagan
D. Efektivitas Hubungan Antara Pemda dan DPRD
23) Jumlah Perda yang ditetapkan dalam tahun 2013 sebanyak 11 Perda
Diantaranya Nomor :
1. Perda Nomor 1 Tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok,
ditetapkan tanggal 4 Maret 2013,
2. Perda Nomor 2 Tahun 2013 tentang Retribusi Izin Tempat
Penjualan Minuman Beralkohol ditetapkan tanggal 22 Maret 2013,
3. Perda Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
daerah Kabupaten Karangasem Nomor 17 Tahun 2011 tentang
Pajak Restoran, ditetapkan tanggal 3 Juni 2013,
4. Perda Nomor 4 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 4 Tahun 2010 tentang
Ketertiban Umum ditetapkan tanggal 12 Agustus 2013,
5. Perda Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pertanggungjawaban
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2012 ditetapkan tanggal 23 Agustus 2013,
6. Perda Nomor 6 Tahun 2013 tentang Pencabutan Peraturan Daerah
Kabupaten Karangasem Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
Dana Penguatan Modal ditetapkan tanggal 25 September 2013,
7. Perda Nomor 7 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 22 Tahun 2012 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013
ditetapkan tanggal 10 Oktober 2013,
8. Perda Nomor 8 Tahun 2013 tentang Izin Usaha Jasa Konstruksi
ditetapkan tanggal 9 Desember 2013.
9. Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi Penggunaan Izin
Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing, diitetapkan tanggal 27
Desember 2013,
10. Perda Nomor 10 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kabupaten Karangasem No.16 Tahun 2011 tentang Pajak
11. Perda Nomor 11 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 ditetapkan pada tanggal 31
Desember 2013,
24) Jumlah Perda yang dikirim untuk dievaluasi oleh Pemerintah ada 6 Perda diantaranya :
1. Perda Nomor 2 Tahun 2013 tentang Retribusi Izin Tempat
Penjualan Minuman Beralkohol.
2. Perda Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 17 Tahun 2011 tentang
Pajak Restoran.
3. Perda Nomor 7 Tahun 2013 tentang Retribusi Pelayanan
Kesehatan
4. Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Retribusi Perpanjangan Izin
memperkerjakan Tenaga Kerja Asing.
5. Perda Nomor 10 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 16 Tahun 2011 tentang
Pajak Hotel.
6. Perda Nomor 11 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014.
25) Jumlah Raperda yang diusulkan ke DPRD tahun 2013 sebanyak 20
Ranperda dalam program legislasi daerah, sedangkan yang dibahas
DPRD tahun 2013 sebanyak 11 sisanya ditarik oleh SKPD dengan
beberapa alasan.
E. Efektivitas Proses Pengambilan Keputusan oleh DPRD Beserta Tindak Lanjut Pelaksanaan Keputusan
26) Jumlah keputusan DPRD dalam tahun 2013 adalah 16 keputusan
ditambah 3 Keputusan Pimpinan, Jenis Kegiatan DPRD untuk Tahun
2013 diantaranya : Rapat Paripurna sebanyak 31 Kali Rapat Fraksi
Fraksi 25 Kali, Rapat Pimpinan 7 Kali Rapat Badan Musyawarah 16
Kali Rapat Komisi 14 Kali Rapat Gabungan komisi 4 kali Rapat Badan
Anggaran 9 Kali Rapat Kerja 18 Kali Rapat Panitia Khusus 30 Kali
Gabungan/Pleno/Khusus/Fraksi/Inter sebanyak 8 kali sehingga
capaian kinerja untuk Tahun 2012 sebanyak 16 keputusan ditambah 2
Persetujuan dan 2 Rekomendasi jadi capaian kinerja 100% mengingat
semua kegiatan tersebut telah dapat dilaksanakan dengan baik.
Efektivitas Proses Pengambilan Keputusan oleh Daerah Beserta Tindak Lanjut Pelaksanaan Keputusan
27) Jumlah Keputusan Bupati tahun 2013 sebanyak 665 keputusan dan
yang ditindak lanjuti sebanyak 665 keputusan.
28) Jumlah Peraturan Bupati dalam tahun 2013 sebanyak 42 Perbup,
sedang peraturan Bupati yang ditindaklanjuti sebanyak 42 Perbup.
Ketaatan Pelaksanaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah pada Peraturan Perundang – undangan.
29) Jumlah Perda yang dibatalkan sebanyak 0 perda.
Intensitas dan Efektivitas Proses Konsultasi Publik antara Pemerintah Daerah dengan Masyarakat atas Penetapan Kebijakan Publik yang Strategis dan Relevan untuk Daerah.
30) Keberadaan Perda / Perbup tentang Konsultasi Publik untuk
Kabupaten Karangasem belum mempunyai perda ataupun Perbup
tentang konsultasi Publik namun pelaksanaan kegiatan kompetisi
peningkatan kualitas pelayanan publik antar daerah terus dibina.
31) Media informasi Pemda yang dapat diakses oleh Publik ada yaitu
(website dan Tool gate ) yaitu www.karangasemkab.go.id dan Tool
Gate ke 081 236 465 000 disamping melalui Kotak Pos, Bagian
Humas dan Protokol, Majalah Gema Karangasem dan Mobil
Keliling yang dikelola oleh Dinas Komonikasi dan Informatika dan
bahkan disetiap pelayanan umum diwajibkan ada kotak pengaduan
dan saran yang mana nantinya dipakai sebagai acuan untuk
keberhasilan dari instansi yang bersangkutan.namun sampai saat
ini belum di buatkan aturan yang mengatur tentang media
I. Transparansi dalam Pemanfaatan alokasi, Pencairan dan Penyerapan DAU,
DAK dan Bagi Hasil
32) Jumlah dana Perimbangan yang terserap tahun 2013 sebesar
Rp.644.192.869.504,00 dari dana perimbangan yang direncanakan
sesuai dengan APBD tahun 2013 sebesar Rp.644.582.008.338,79
atau 99,94%
33) Jumlah belanja publik (belanja langsung APBD tahun 2013 )
sebesar Rp.426.130.326.579,59 sedangkan Dana Alokasi Umum
tahun 2013 sebesar Rp.563.981.785.000,00
34) Total belanja langsung APBD tahun 2013 sebesar
Rp.426.130.326.579,59 sedangkan Total belanja APBD terserap
tahun 2013 sebesar Rp.1.168.307.272.471,63
J. Intensitas, Efektivitas dan Transparansi Pemungutan Sumber – Sumber PAD dan Pinjaman / Obligasi Daerah.
35) Besaran PAD terhadap seluruh pendapatan dalam APBD untuk
Kabupaten Karangasem PAD tahun 2013 terealisasi sebesar Rp.
168.652.789.874,71 sedangkan total pendapatan dalam APBD
(Realisasi) untuk tahun 2013 sebesar Rp.1.041.577.611.027,12
PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM
LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR DENGAN 31 DESEMBER 2013
K. Efektivitas Perencanaan, Penyusunan, Pelaksanaan Tata Usaha,
Pertanggungjawaban dan Pengawasan APBD
36) Kewajaran Laporan Keuangan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI
sedangkan tahun 2012 dengan Opini WDP (Wajar Dengan
Pengecualian)
37) Besaran SILPA untuk Kabupaten Karangasem SILPA tahun 2013
sebesar Rp.101.396.975.596,31 sedangkan total pendapatan
dalam APBD realisasinya sebesar Rp.1.041.577.611.027,12 . atau
100,91% dari target yang direncanakan.
38) Realisasi belanja tahun 2013 untuk Kabupaten Karangasem
sebesar Rp.1.078.485.760.842,26 sedangkan total anggaran
belanja dalam APBD tahun 2013 sebesar Rp.1.168.307.272.471,63
atau 92,31%
39) Jumlah Temuan BPK RI sampai dengan tahun 2013 sebanyak 243
temuan dengan 635 rekomendasi sedangkan temuan yang sudah
ditindaklanjuti sampai tahun 2013, sebanyak 575 rekomendasi =
90,55 %.
L. Pengelolaan Potensi Daerah
40) Rasio realisasi PAD tahun 2013 terhadap potensi PAD Realisasi
PAD untuk tahun 2013 sebesar Rp.168.652.789.874,71 sedangkan
potensi PAD tahun berjalan sebesar Rp.169.500.000.000,00
=99,50%
41) Peningkatan PAD Kenaikan / penurunan PAD dibagi PAD tahun
lalu kali 100 % PAD tahun 2013 sebesar Rp.168.652.789.874,71
sedangkan PAD tahun 2012 sebesar Rp.144.019.629.474,70 atau
naik 17,10%
M. Terobosan / Inovasi Baru Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
42) Jumlah penghargaan yang diterima Kabupaten Karangasem Tahun
2013 sebanyak 12 penghargaan terdiri dari :
a. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia memberikan Penghargaan Kepada
Pemerintah Kabupaten Karangasem atas prestasinya dalam
Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 dengan predikat nilai CC”
b. Piagam Penghargaan Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri
SMAN 1 Selat Kabupaten Karangasem Bali sebagai Sekolah
Adiwiyata Nasional Tahun 2013.
c. Piagam Penghargaan Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan memberikan Penghargaan Kepada
SMAN 1 Rendang Kabupaten Karangasem Bali sebagai
Sekolah Adwiyata Nasional Tahun 2013
d. Piagam Penghargaan Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan memberikan Penghargaan Kepada
SMAN 1 Sidemen Kabupaten Karangasem Bali sebagai Sekolah
Adiwiyata Nasional Tahun 2013.
e. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No.
192 Tahun 2013 tentang Penghargaan Adipura Tahun 2013
kepada Kabupaten Karangasem
f. Menteri Pertanian Republik Indonesia memberikan
Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara diberikan kepada I
Gusti Ngurah Alit sebagai Pemangku Ketahanan Pangan atas
Prakarsa dan Prestasinya dalam Mempelopori, Meningkatkan
dan Memberikan Keteladanan untuk Mewujudkan Ketahanan
Pangan, Kemandirian Pangan
g. Menteri Kesehatan Republik Indonesia Piagam Penghargaan
kepada Ni Ketut Puspawati,SST sebagai Tenaga Kesehatan
Teladan di Puskesmas Tingkat Nasional Tahun 2013.
h. Gubernur Bali memberikan Piagam Penghargaan kepada Ni
Ketut Puspawati,SST sebagai Peringkat I Tenaga Kesehatan
Gizi Teladan Tahun 2013
i. Gubernur Bali memberikan Piagam Penghargaan kepada Drs.
Ni Luh Sari Pansos Parwita Sari sebagai Peringkat II Tenaga
Medis Teladan Tahun 2013
j. Gubernur Bali memberikan Piagam Penghargaan kepada Ni
Wayan Henihayati sebagai Peringkat II Tenaga Kesehatan
k. Gubernur Bali memberikan Piagam Penghargaan kepada
Puskesmas Karangasem I sebagai Peringkat IV Lomba
Puskesmas Berprestasi Provinsi Bali Tahun 2013
43) Pengadaan barang dan jasa untuk Kabupaten Karangasem
Lounching LPSE (layanan Pengadaan Barang/Jasa Secara
Elektronik) Pemerintah Kabupaten Karangasem adalah bulan April
2012 Namun Penerapan keberadaan E-procurement mulai operasi
pada bulan September tahun 2014.
44) Daya saing daerah jumlah persetujuan investasi dalam tahun 2013
sebanyak 0 izin
2. TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN
A. Kebijakan Teknis Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
1) Program Nasional (yang melekat di Kementerian/LPND) yang
harus dilaksanakan oleh SKPD
Prosentase jumlah Program Nasional (RKP) sebanyak 104
Program Jumlah program nasional yang dilaksanakan SKPD
sebanyak 52 program (50,00%) diantaranya :
1. Program Pendidikan anak usia dini
2. Program Wajib Belajar Pendidikan dasar 9 tahun
3. Program Pendidikan Menengah
4. Program Pendidikan Non Formal
5. Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan
6. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan.
7. Program Promusi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
8. Program Upaya Kesehatan Masyarakat.
9. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
10. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan.
11. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia.