• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

B. Pasar Modal

1. Pengertian Pasar Modal

Pasar modal merupakan bagian integral dari suatu sistem keuangan. Istilah pasar biasanya menggunakan kata bursa, exchange, dan market. Sementara untuk istilah modal sering digunakan kata efek, securities, dan stock. Secara umum, pasar modal dalam arti sempit dipahami suatu tempat yang terorganisasi dimana efek-efek diperdagangkan yang disebut Bursa Efek. Bursa Efek atau stock exchange adalah suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukkan secara baik maupun dengan melalui wakil-wakilnya. Fungsi bursa efek ini antara lain kontinuitas pasar dan menciptakan harga efek yang wajar melalui mekanisme permintaan dan penawaran.10

Definisi pasar modal dalam arti luas adalah pasar kongkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan memerlukan dana jangka menengah dan panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Pasar modal merupakan tempat pertemuan antara penawaran dan permintaan surat berharga. Ditempat inilah para pelaku pasar yang punya kelebihan dana (investor) melakukkan investasi dalam surat berharga yang ditawarkan oleh

10 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta : Prenadamedia Kencana,

emiten. Pihak emiten yang membutuhkan dana menawarkan surat berharga dengan cara listing terlebih dahulu pada badan otoritas di pasar modal.11

Menurut beberapa ahli yang dimaksud dengan pasar modal adalah: a. Tjipto Darmadji, dkk; adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan

jangka panjang yang bisa di perjualbelikan dalam bentuk utang ataupun modal sendiri.12

b. Y. Sri Susilo, dkk; pasar modal (capital market) adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang dan merupakan pasar yang kongkret. 13 c. Menurut John Downes dan Jordan Elliot Goodman, pasar modal adalah

di mana dana modal utang dan ekuitas diperdagangkan . di dalamnya termasuk penempatan pribadi sumber-sumber utang dan ekuitas dan juga pasar-pasar dan bursa-bursa terorganisasi.14

Dengan demikian, secara umum dapat dipahami bahwa pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang membutuhkan modal (emiten) dan pihak yang memiliki modal (investor) untuk melakukkan transaksi dalam rangka penggunaan modal tersebut.

11 Andri Soemitra, Masa Depan Pasar Modal Syariah di Indonesia (Jakarta : Prenadamedia

Kencana, 2014), h. 82.

12 Tjipto Darmadji, dkk., Pasar Modal di Indonesia (Jakarta : Salemba Empat, 2000), h. 1. 13 Y. Sri Susilo dkk, Bank dan Lembaga Keuangan Lain (Jakarta : Salemba Empat , 2000), h.

189.

14 John Downes dan Jordan Elliot Goodman, Kamus Istilah Keuangan dan Investasi, Edisi

2. Peran dan Manfaat Pasar Modal

Pasar modal memiliki beberapa peran dan manfaat yang starategis yang membuat lembaga ini memiliki daya tarik, tidak saja bagi pihak yang memerlukan dana (borrowers) dan pihak yang meminjamkan dana (lenders), tetapi juga bagi pemerintahan. Di era globalisasi ini, hampir semua negara menaruh perhatian yang besar terhadap pasar modal karena memiliki peranan strategis bagi penguat ketahanan ekonomi suatu negara. Pada dasarnya terdapat empat peranan stategis dari pasar modal bagi perekonomian suatu negara, yakni :15

a. Sebagai Sumber Penghimpunan Dana

Pasar modal berfungsi sebagai alternatif sebagai sumber penghimpunan dana selain sistem perbankan yang selama ini dikenal merupakan media penghimpunan dana secara konvensional. Perusahaan – perusahaan yang ingin melakukkan perluasan usaha (ekspansi) dapat memperoleh kredit dari bank. Namun, ada keterbatasan bank untuk menyalurkan kredit, karena bank – bank memiliki keterkaitan dengan otoritas moneter yang setiap saat melakukan monitoring terhadap jumlah uang yang beredar (money supply) untuk menjaga stabilitas moneter. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka pemerintah merasa perlu menyediakan alternatif pembiayaan lain yang setiap saat dapat dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan tertentu yang

membutuhkannya. Pembentukan dan pengaktifan pasar modal adalah salah satu cara yang di tempuh pemerintah di banyak negara. Dengan memanfaatkan sumber dana dari pasar modal tersebut, perusahaan dapat terhindar dari kondisi dept to equity ratio yang terlalu tinggi.

b. Sebagai Alternatif Investasi Para Pemodal/Investor

Jika tidak ada pilihan investasi lain, maka para pemodal hanya menginvestasikan dananya dalam sistem perbankan atau pada real assets. Namun, dengan adanya pasar modal, memberikan kesempatan kepada para pemodal untuk membentuk portofolio investasi (mengkombinasikan dana pada berbagai kemungkinan investasi) dengan mengharapkan keuntungan yang lebih dan sanggup menanggung sejumlah resiko tertentu yangmungkin terjadi.

Investasi di pasar modal lebih fleksibel. Setiap pemodal dapat melakukan pemindahan dananya dari satu perusahaan ke perusahaan lain, atau dari satu industri ke industri ke industri lain sesuai dengan perkiraan akan keuntungan yang diharapkan seperti deviden dan atau capital gain dan preferensi mereka atau resiko dari saham-saham tersebut. Oleh karena itu, pasar modal memungkinkan terjadinya alokasi dana yang efisien.

c. Penghimpunan Dana Modal Pasar Modal Relatif Rendah

Dalam melakukkan penghimpunan dana, perusahaan membutuhkan biaya yang relatif kecil jika diperoleh melalui penjualan saham daripada meminjam ke bank. Misalnya bank menawarkan deposito dengan tingkat bunga 15%, artinya biaya penghimpunan dana bagi bank adalah 15% pertahun. Seandainya bank tersebut menjual dana tersebut dalam bentuk kredit dengan tingkat bunga sebesar 21% per tahun, maka spread (penyebaran) suku bunga sebesar 6% (21% - 6%).

d. Pasar Modal Akan Mendorong Perkembangan Investasi

Dalam perencanaan pembangunan, kebutuhan akan investasi didasarkan aras perkiraan tingkat pertumbuhan ekonomi. Kinerja perusahaan yang baik di tambah dengan rendahnya transaction cost (biaya transaksi) di bursa serta adanya jaminan transparasi investor akan semakin banyak berminat untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.

3. Struktur Pasar Modal Indonesia

Struktur pasar modal di Indoensia telah diatur oleh UU No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal.

Tabel 2.1

Sruktur Pasar Modal Indonesia

Sumber: www.idx.co.id Otoritas Jasa Keuangan

Berada dibawah menteri keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merupakan badan yang mrmiliki tugas dan fungsi untuk membina, mengatur, dan mengawasi kegiatan yang terjadi di pasar modal. Sejak 2013 tugas ini telah di berikan kepada OJK yang sebelumnya di berikan kepada

OTORITAS JASA KEUANGAN

Bursa Efek

(Bursa Efek Indonesia – BEI)

Lembaga Kliring & Penjamin (Kliring Penjaminan Efek Indonesia –

KPEI)

Lembaga Penyimpanan & Penyelesaian

Perusahaan Efek Lembaga Penunjang Profesi Penunjang Pemodal

EMITEN PERUSAHAN PUBLIK REKSADANA Penjamin Emisi Perantara Pedagang Efek Manajer Investasi Biro Administrasi Efek Bank Kustodian Wali Amanat Pemeringkat Efek Akuntan, Notaris, Penilai, Konsultan Hukum Domestik Asing

Bapepam-LK, secara rinci berikut tugas, fungsi, dan tujuan OJK dapat diuraikan sebagai berikut:

1) OJK mempunyai tugas melakukkan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar Modal, dan sektor jasa keuangan.

2) OJK mempunyai fungsi penyelenggaraan sistem pengaturan dan pengawsan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan.

3) Terselenggara secara teratur, adil, transaparan dan akuntabel.

4) Mampu mewujidkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, dan

5) Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat. a. Bursa Efek

Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/ atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di anatara mereka.16

16 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta : Prenadamedia Kencana,

b. Lembaga Kliring dan Penjaminan

Lembaga kliring dan penjaminan adalah pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Lembaga kliring dan penjaminan didirikan dengan tujuan menyediakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar dan efisien. Lembaga yang menjalankan fungsi lembaga kliring dan penjaminan di Indonesia dijalankan fungsi oleh PT KPEI (PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia). 17

c. Lembaga Penyimpanan dan penyelesaian

Lembaga penyimpanan dan penyelesaian di pasar modal Indonesia dilaksanakan oleh PT KSEI (PT Konstodian Sentral Efek Indonesia) PT

KSEI adalah lembaga dalam lingkungan pasar modal Indonesia yang mejalankan fungsi sebagai Lembaga Penyimpan dan Penyelesaian (LPP)

sesuai dengan ketentuan UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM).18

d. Penyelenggara Perdagangan Surat Utang Negara di Luar Bursa Efek Penyelenggara Perdagangan Surat Utang Negara di Luar Bursa Efek antatra lain Himpunan perdaganagan Surata Utang Negara (Hamdasun) yang merupakan Self Regulatory Organization (SRO) yang telah mendapatkan izin usaha sebagai penyelengara perdagangan Surat Utang

17Ibid., h. 120. 18Ibid., h. 121

Negara di Luar Bursa Efek dari Bapepam dengan surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-17/PM/2003 tanggal 25 Maret 2003.19

Dokumen terkait