TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis .1 Pasar Modal
2.1.1.1 Pasar Modal
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal 2.1.1.1 Pasar Modal
Menurut Husnan (2003:3) adalah “pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta”.
Surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal dapat dibedakan menjadi surat berharga bersifat hutang dan surat berharga yang bersifat pemilikan. Surat berharga yang bersifat hutang umumnya dikenal nama obligasi dan surat berharga yang bersifat pemilikan dikenal dengan nama saham. Lebih jauh dapat juga didefinisikan bahwa obligasi adalah bukti pengakuan hutang dari perusahaan, sedangkan saham adalah bukti penyertaan dari perusahan.
Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar.
Dalam arti sempit, “pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham,
obligasi-26 obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek” (Sunariyah, 2000 ).
Peranan pasar modal adalah menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan dalam perekonomian dapat meningkat, karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan, sehingga dapat beroperasi dengan skala yang lebih besar dan selanjutnya akan meningkatkan pendapatan perusahaan dan kemakmuran masyrakat luas. Rusdin (2006 : 2) mengemukakan bahwa :
1. Pasar modal merupakan wahana pengalokasian dana secara efisien. 2. Pasar modal memudahkan alternatif berinvestasi dengan
memberikan keuntungan dengan sejumlah resiko tertentu.
3. Memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan yang sehat dan prospek yang baik
4. Pelaksanaan manajemen perusahaan secara profesional dan transparan
5. Peningkatan aktivitas ekonomi nasional
Dilihat dari pengertian akan pasar modal diatas, maka pasar modal juga merupakan salah satu cara bagi perusahaan dalam mencari dana dengan menjual hak kepemilikkan perusahaan kepada masyarakat.
27 2.1.1.2 Instrumen dalam Pasar Modal
1. Saham ( stocks )
Merupakan surat berharga yang bersifat kepemilikan. Artinya sipemilik saham merupakan pemilik saham merupakan pemilik perusahaan. Semakin besar saham yang dimilikinya, maka semakin besar pula kekuasaanya di perusahaan tersebut. Keuntungan yang diperoleh dari saham dikenal sebagai deviden. Pembagian deviden ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ).
Pembagian modal menurut undang-undang terdiri dari: a. Modal dasar, yaitu modal pertama sekali perusahaan didirikan b. Modal ditempatkan, maksudnya modal yang sudah dijual dan
besarnya 25% dari modal dasar.
c. Modal setor, merupakan modal yang benar-benar telah disetor yaitu sebesar 50% dari modal yang telah ditempatkan
d. Saham dalam portepel, yaitu modal yang masih dalam bentuk saham yang belum dijual atau modal dasar dikurangi modal yang ditempatkan.
Kemudian jenis-jenis saham dapat ditinjau dalam beberapa antara lain sebagai berikut:
1) Dari segi cara peralihan
a) Saham atas unjuk ( bearer stocks ) Merupakan saham yang tidak mempunyai nama atau tidak tertulis nama pemilik dalam saham tersebut.
28 b) Saham atas nama ( registered stocks )
Didalam saham tertulis saham tersebut dan untuk dialihkan kepada pihak lain diperlukan syarat dan prosedur tertentu.
2) Dari segi hak tagih
a) Saham biasa ( common stocks )
Bagi pemilik saham ini hak memperoleh dividen atas didahulukan lebih dulu kepada saham preferen. Begitu pula dengan hak terhadap hak terhadap harta apabila perusahaan dilikuidasi.
b) Saham preferen ( preferred stocks )
Merupakan hak yang memperoleh hak utama dalam deviden dan harta apabila pada saat dilikuidasi .
2. Obligasi ( Bonds )
Surat berharga obligasi merupakan instrumen utang bagi perusahaan yang hendak memperoleh modal. Keuntungan dari membeli obligasi diwujudkan dalam bentuk kupon. Berbeda dengan saham, maka obligasi tidak mempunyai hak terhadap menejemen dan kekayaan perusahaan.Artinya perusahaan yang mengeluarkan obligasi hanya mempunyai utang kepada si pemegang obligasi sebesar obligasi yang dimilikinya. Oleh karena itu, dalam struktur modal perusahaan yang terlihat dalam neraca, obligasi dimasukan dalam modal asing atau utang jangka panjang . Utang ini akan dilunasi apabila telah sampai pada waktunya.
29 2.1.2 Stock Return
2.1.2.1 Pengertian Stock Return
Menurut Jogianto (2003:109), “ return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi”.
Menurut Wahyu (2003:85), Return saham adalah “keuntungan yang yang dinikmati investor atas investasi saham yang dilakukanya”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa return saham adalah tingkat keuntungan yang akan diperoleh oleh investor yang menanamkan dananya di pasar modal yang berupa return realisasi dan return ekspektasi.
Adapun Komponen stock return, komponen suatu return terdiri dari dua jenis yaitu:
1) Current Income (keuntungan lancar) adalah keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat pembayaran yang bersifat periodik seperti pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, dividen dan sebagaiya.
2) Capital gain yaitu keuntungan yang diterima karena adanya selisih antara harga jual dan harga beli suatu instrumen investasi, yang berarti bahwa instrumen investasi harus diperdagangakan di pasar. Besarnya capital gain dilakukan dengan analisis return historis yang terjadi pada periode sebelumnya, sehingga dapat ditentukan besarnya tingkat kembalian yang diinginkan.
30 2.1.2.2 Jenis-jenis Return
Menurut Jogiyanto (2003 : 109) return dibedakan menjadi 2 yaitu: 1. Return Realisasi
Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return histori ini juga berguna sebagai dasar penentu return ekspektasi (expected return) dan risiko dimasa datang. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Dibandingkan dengan Investasi lainnya, saham memungkinkan pemodal untuk mendapatkan return atau keuntungan yang besar dalam waktu relatif singkat yang sering disebut high return dan saham juga memiliki sifat high risk, dimana ketika harga saham dapat merosot secara cepat.
Menurut Jogiyanto (2000 : 107), ada 2 (dua) jenis pengukuran return realisasi, yaitu:
1) Capital gain (loss)
Capital gain (loss), merupakan selisih harga investasi sekarang relatif dengan harga periode yang lalu. Dengan demikian, rumus return (capital gain atau loss) dapat dinyatakan sebagai rumus berikut ini :
31 Pt – Pt-1
Return =
Pt-1
Jika harga investasi sekarang (Pt) lebih tinggi dari harga investasi periode yang lalu (Pt-1) maka yang terjadi adalah keuntungan modal (capital gain), dan sebaliknya jika terjadi kerugian maka kerugian modal (capital loss).
2) Yield
Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu investasi. Untuk saham, yield adalah persentase dividen terhadap harga saham periode sebelumnya. Untuk obligasi yield adalah harga persentase bunga pinjaman yang diperoleh terhadap harga obligasi sebelumnya.
Maka rumus return (yield) dapat dinyatakan dengan : Pt – Pt-1
Return = + Yield Pt-1
2. Return Ekspektasi
Return ekspektasi (expected return) merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang.
32 Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi.