• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pasca Bencana

Dalam dokumen KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2012 PEDOMAN KE (Halaman 41-94)

BAB IV PEMANTAUAN DAN EVALUASI

3. Pasca Bencana

a. Terlaksananya pembinaan teknis pasca bencana

b. Terlaksananya pengumpulan data perkembangan status gizi korban bencana.

c. Terlaksananya analisis kebutuhan (need assessment) kegiatan gizi pasca bencana

Contoh instrumen pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dapat dilihat pada Lampiran 9.

BAB V DAFTAR PUSTAKA

1. Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana Edisi Revisi. Jakarta. PPKK-Kemenkes RI. 2011

2. The Management of Nutrition in Major Emergencies. Geneva. WHO. 2000

3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana. Jakarta. Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana. 2007

4. Himpunan Peraturan Perundangan Tentang Penanggulangan Bencana. Jakarta. Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2008

5. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Pedoman Tata Cara Pemberian Bantuan Pemenuhan Kebutuhan Dasar. Jakarta. Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2008

6. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 6.A Tahun 2011 Tentang Pedoman Penanggulangan Dana Siap Pakai Pada Status Keadaan Darurat Bencana. Jakarta. Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2008

Lampiran 1

CONTOH RANSUM FASE II TAHAP TANGGAP DARURAT AWAL DAN CARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN UNTUK

PENGUNGSI Tabel 1

Contoh Standar Ransum Fase II Tahap Tanggap Darurat Awal

Bahan Makanan Jumlah/Orang/Hari (g)

Tipe 1 Tipe 2 Tipe 3 Tipe 4 Tipe 5

Sereal (beras, terigu,

jagung, bulgur) 400 420 350 420 450 Kacang-kacangan 60 50 100 60 50 Minyak goreng 25 25 25 30 25 Ikan/daging kaleng - 20 - 30 -Gula 15 - 20 20 20 Garam beriodium 5 5 5 5 5

Buah dan Sayur - - - - 100

Blended Food (MP-ASI) 50 40 50 - -Bumbu - - - - 5 Energi (kkal) 2113 2106 2087 2092 2116 Protein (g; % kkal) 58 g; 11% 60 g; 11% 72 g; 14% 45 g; 9% 51 g; 10% Lemak (g; % kkal) 43 g; 18% 47 g; 20% 43 g; 18% 38 g; 16% 41 g; 17%

Sumber: UNHCR, Handbook for Emergencies Catatan :

Contoh ransum tipe 1, 2, 3, 4, dan 5 merupakan alternatif sesuai dengan faktor-faktor kebiasaan serta ketersediaan pangan setempat

Tabel 2

Contoh Standar Ransum Fase II Tahap Tanggap Darurat Awal Tipe 1

Bahan Makanan Kebutuhan/Orang/Hari (g) Ukuran Rumah Tangga (URT)

Sereal (beras, terigu, jagung) 400 2 gls

Kacang-kacangan 60 6-9 sdm

Minyak goreng 25 2-3 sdm

Ikan/daging kaleng

-Gula 15 1-2 sdm

Garam beriodium 5 1 sdm

Buah dan Sayur

-Blended Food (MP-ASI) 50 10 sdm

Energi (kkal) 2.113

Protein (g; % kkal) 58 g; 11%

Lemak (g; % kkal) 43g; 18%

Catatan:

Tabel 3

Contoh Perhitungan Bahan Makanan Mentah Fase II Tahap Tanggap Darurat Awal

Jika jumlah pengungsi sebanyak 1500 orang, maka perhitungan kebutuhan bahan makanan pada Fase II Tahap Tanggap Darurat Awal untuk selama 10 hari adalah sebagai berikut:

Bahan Makanan Kebutuhan/ Orang/Hari (g) Kebutuhan Bahan Makanan Untuk 1500 Pengungsi Penambahan Kebutuhan Bahan Makanan 10% (kg) Per Hari (kg) Per 10 Hari (kg)

Sereal (beras, terigu,

jagung) 400 600 6.000 6600 Kacang-kacangan 60 90 900 990 Minyak goreng 25 37,5 375 412,5 Ikan/daging kaleng -Gula 15 22,5 225 247,5 Garam beriodium 5 7,5 75 82,5

Buah dan Sayur

-Blended Food

(MP-ASI) 50 75 750 825

Energi (kkal) 2.113

Protein (g; % kkal) 58 g; 11%

Tabel 4

Contoh Standar Bantuan Pangan Terbatas Untuk Dibawa Pulang (Dry Ration) g/orang/hari

Bahan Makanan Ransum 1 Ransum 2

Blended Food Fortified/MP-ASI 250 200

Sereal

Biskuit tinggi energi

Minyak yang sudah difortifikasi dengan vitamin A 25 20

Biji-bijian Gula 20 15 Garam beriodium Energi (kkal) 1.250 1.000 Protein (g) 45 36 Lemak (g) 30 30

Tabel 5

Contoh Standar Bantuan Pangan Terbatas Untuk Dimakan Ditempat/ Dapur Umum (Wet Ration) g/orang/hari

Bahan Makanan R1 R2 R3 R4 R5

Blended Food Fortified/MP-ASI bubuk 100 125 100

Sereal 125

Biskuit Tinggi energi 125

Minyak yang sudah difortifikasi dengan

vitamin A 15 20 10 10 Biji-bijian 30 30 Gula 10 10 Garam beriodium 5 Energi (kkal) 620 560 700 605 510 Protein(g) 25 15 20 23 18 Lemak % (kkal) 30 30 28 26 29 Catatan : R = Rusum

Lampiran 2

PENYUSUNAN MENU PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) USIA 6– 59 BULAN

Kebutuhan gizi:

 Bayi 6-11 bulan, 100-120 kkal/kg berat badan, makanan terdiri dari Air Susu Ibu (ASI) + Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)

 Anak 12-23 bulan, 80-90 kkal/kg berat badan, makanan terdiri dari ASI + MP-ASI/makanan keluarga

 Anak 24-59 Bulan, 80-100 Kal/kg berat badan, makanan terdiri dari makanan keluarga

 Menu MP-ASI dan makanan keluarga dibawah ini terdiri dari 2 bagian. Bagian satu adalah menu 5 hari pertama setelah keadaan darurat terjadi, dimana bantuan bahan makanan masih terbatas. Lima (5) hari berikutnya diharapkan keadaan sudah mulai teratasi dan bantuan bahan makanan segar sudah ada, sehingga menu dapat ditambah bahan makanan segar berupa lauk, sayur dan buah sesuai kebutuhannya

 Bila dari awal keadaan darurat sudah tersedia bahan makanan segar seperti daging/ikan/telur, sayur dan buah, maka harus diutamakan untuk diberikan pada bayi dan balita

 Perlu diperhatikan jenis bantuan yang diberikan hendaknya juga meliputi bumbu dapur, baik yang segar maupun yang sudah diproses atau siap pakai (dalam kemasan)

Tabel 6

Pembagian Porsi Menu Makanan Sehari Untuk Bayi 6-8 Bulan (650 kkal)

Bahan Makanan Jumlah

Porsi (p) Pagi Selingan Pagi Siang Selingan Sore Sore ASI Sekehendak Nasi/penukar ¾ p ¼ p - ¼ p - ¼ p Lauk/Penukar 1 p 1/3 p - 1/3 p - 1/3 p Buah 1 p - - ½ p - ½ p Susu 2/5 p - - 1/5 p - 1/5 p Minyak - - - - - -MP-ASI (blended food) 1-2 sachet(@ 25 g) Multi vitamin dan

mineral (Taburia)

1 sachet (1 g)

Tabel 7

Contoh Menu Hari I sampai V Untuk Bayi 6-8 Bulan (650 kkal)

Waktu Makan

Menu Hari

I II III IV V

Setiap

Waktu ASI ASI ASI ASI ASI

Pagi Bubur siap saji

rasa pisang

Bubur siap saji rasa apel

Bubur siap saji rasa jeruk

Bubur siap saji rasa pisang

Bubur siap saji rasa jeruk

Siang Biskuit bayi Biskuit bayi Biskuit bayi Biskuit bayi Biskuit bayi

Sore Bubur siap saji

rasa ikan

Bubur siap saji rasa ayam

Bubur siap saji rasa kacang hijau

Bubur siap saji rasa daging sapi

Bubur siap saji rasa kacang merah Catatan:

• ASI diteruskan sekehendak bayi

• Menu ini diberikan selama 5 hari pertama dimana umumnya bahan makanan segar seperti lauk pauk,

sayuran dan buah belum dapat diperoleh

• Setelah hari ke-5 diharapkan sudah tersedia bahan makanan segar, sehingga menu lebih bervariasi

dengan diberikan makanan selingan berupa buah+biskuit, dan makan sore dilengkapi dengan lauk pauk dan sayuran segar

• Buah dapat bervariasi sesuai dengan buah yang ada

• Lauk hewani dapat diberikan bervariasi sesuai dengan bahan makanan segar yang tersedia, seperti

ayam, ikan, daging, ataupun tempe, tahu, kacang-kacangan

• Sayuran dapat dipilih dari sayuran yang tersedia, apapun jenis sayurannya

Tabel 8

Pembagian Porsi Menu Makanan Sehari Untuk Bayi 9-11 Bulan (900 kkal)

Bahan Makanan Jumlah

Porsi (p) Pagi Selingan Pagi Siang Selingan Sore Sore ASI Sekehendak Nasi/penukar 2 p 1/2 p ½ p ¼ p ½ p ¼ p Lauk/Penukar 1 p 1/3 p - 1/3 p - 1/3 p Buah 1 p - ½ p - ½ p -Susu 1 p 1/3 p - 1/3 p - 1/3 p Minyak ½ p - - ¼ p - ¼ p

Multi vitamin dan mineral (Taburia)

1 sachet (1 g)

Tabel 9

Contoh Menu Hari I – Hari V Untuk Bayi 9-11 Bulan (900 kkal)

Waktu Makan Menu Hari

I II III IV V

Setiap Waktu ASI ASI ASI ASI ASI

Pagi Bubur siap saji rasa

pisang

Bubur siap saji rasa apel

Bubur siap saji rasa jeruk

Bubur siap saji rasa pisang

Bubur siap saji rasa jeruk

Selingan Biskuit bayi Biskuit bayi Biskuit bayi Biskuit bayi Biskuit bayi

Siang Bubur Sumsum Bubur Sumsum Bubur Sumsum Bubur Sumsum Bubur Sumsum

Selingan Biskuit bayi Biskuit bayi Biskuit bayi Biskuit bayi Biskuit bayi

Sore Bubur siap saji rasa

ikan

Bubur siap saji rasa ayam

Bubur siap saji rasa kacang hijau

Bubur siap saji rasa daging sapi

Bubur siap saji rasa kacang merah

Catatan:

ASI diteruskan sekehendak bayi

Menu ini diberikan selama 5 hari pertama dimana umumnya bahan makanan segarseperti lauk pauk, sayuran dan buah belum dapat diperoleh Bubur sumsum dapat dibuat bila tersedia tepung beras, santan/ susu dan gulamerah/ putih

Setelah hari ke 5-diharapkan sudah tersedia bahan makanan segar

Menu dapat lebih bervariasi dengan diberikan makanan selingan berupa buah + biskuit, dan makan siang/ sore dilengkapi dengan lauk dan sayuran segar Buah dapat bervariasi sesuai dengan buah yang ada

Lauk hewani untuk tim saring dapat diberikan bervariasi sesuai dengan bahan makanan segar yang tersedia, seperti ayam, ikan, daging, ataupun tempe, tahu, kacang-kacangan Sayuran untuk tim saring dapat dipilih dari sayuran yang tersedia, apapun jenis sayurannya

Tabel 10

Pembagian Porsi Menu Makanan Sehari Untuk Anak 12-23 Bulan (1250 kkal)

Bahan Makanan Jumlah

Porsi (p) Pagi Selingan Pagi Siang Selingan Sore Sore ASI Sekehendak Nasi/penukar 2,5 p 3/4 p 1/4 p ½ p ¼ p ¾ p Lauk/Penukar 3 p 1 p - 1 p - 1 p Buah 2 p - 1 p - 1 p -Susu 1,5 p 1/2 p - ½ p - ½ p Minyak 1 p p - - ½ p - ½ p Gula 1,5 p - ¾ p - -

-Multi vitamin dan mineral (Taburia)

- 1 sachet

(1 g)

-Tabel 11

Contoh Menu Hari I – Hari V Untuk Anak 12-23 Bulan (1250 kkal)

Waktu Makan Menu Hari

I II III IV V

Setiap Waktu ASI ASI ASI ASI ASI

Pagi Bubur beras

Abon

Nasi

Ikan kaleng saos tomat

Mie goreng campur daging kaleng

Nasi goring Abon

Nasi uduk

Perkedel daging kaleng

Selingan Biskuit Buah kaleng Biskuit Buah kaleng Biskuit

Siang Nasi

Sup jamur kaleng dan teri

Nasi

Tumis dendeng manis Nasi

Sup daging kaleng

Nasi

Ikan Sarden sambal goreng

Nasi

Tim teri bumbu tomat

Catatan:

ASI diteruskan sekehendak bayi

Menu ini diberikan selama 5 hari pertama dimana umumnya bahan makanan segarseperti lauk pauk, sayuran dan buah belum dapat diperoleh Tambahkan Taburia dalam makanan anak 1 sachet per hari

Setelah hari ke-5 diharapkan sudah tersedia bahan makanan segar

Menu dapat lebih bervariasi dengan diberikan makanan selingan berupa buah + biskuit, dan makan siang/sore dilengkapi dengan lauk pauk dan sayuran segar Buah dapat bervariasi sesuai dengan buah yang ada

Bila makanan segar sudah dapat diperoleh, makanan kaleng seperi ikan kaleng, daging kaleng supaya segera diganti dengan bahan makanan segar ataupun tempe, tahu, kacang kacangan Sayuran dapat dipilih dari sayuran yang tersedia, apapun jenis sayurannya

Tabel 12

Pembagian Porsi Menu Makanan Sehari Untuk Anak 24-47 Bulan (1300 kkal)

Bahan Makanan Jumlah Porsi

(p) Pagi

Selingan

Pagi Siang

Selingan

Sore Sore Malam

Nasi/penukar 3,25 p ¾ p ½ p ¾ p ½ p ¾ p -Lauk/Penukar 3 p 1 p - 1 p - 1 p -Buah 2 p - 1 p - 1 p - -Susu 2 p 1 p - - - - 1 p Minyak 1,5 p ½ p - ½ p - ½ p -Gula 2 p ½ p ½ p - ½ p - ½ p

Multi vitamin dan mineral (Taburia)

-Tabel 13

Contoh Menu Hari I – Hari V Untuk Anak 24-47 Bulan (1300 kkal)

Waktu Makan Menu Hari

I II III IV V

Pagi Bubur beras

Abon Susu

Nasi

Ikan kaleng saus tomat Susu

Mie goreng Campur daging kaleng Susu Nasi goreng Abon Susu Nasi uduk

Perkedel daging kaleng Susu

Selingan Biskuit

Minuman manis (teh, sirup, jus dll)

Buah kaleng

Minuman manis (teh, sirup, jus dll)

Biskuit

Minuman manis (teh, sirup, jus dll)

Buah kaleng

Minuman manis (teh, sirup, jus dll)

Biskuit

Minuman manis (teh, sirup, jus dll)

Siang Nasi

Ikan tuna kaleng tumis bawang

Nasi

Daging kaleng bumbu santan

Nasi uduk Abon ikan

Nasi

Sup jamurkaleng danteri Nasi

Tumis Dendeng manis

Selingan Buah kaleng

Minuman manis (teh,sirup, jus dll)

Biskuit

Minuman manis (teh,sirup, jus dll)

Buah kaleng

Minuman manis (teh,sirup, jus dll)

Biskuit

Minuman manis (teh,sirup, jus dll)

Buah kaleng

Minuman manis (teh,sirup, jus dll)

Sore Nasi

Sup jamur kaleng dan teri Susu

Nasi

Tumis Dendeng manis Susu

Nasi

Sup daging kaleng Susu

Nasi

Ikan sarden bumbu sambal goreng

Susu

Nasi

Tim teri bumbu tomat Susu

Catatan:

Menu ini diberikan selama 5 hari pertama dimana umumnya bahan makanan segarseperti lauk pauk, sayuran dan buah belum dapat diperoleh

Susu diberikan 2 kali sehari karena anak sudah disapih

Menu sama dengan makanan usia 12-24 bulan, hanya porsi lebih besar

Setelah hari ke-5 diharapkan sudah tersedia bahan makanan segar

Menu dapat lebih bervariasi dengan diberikan makanan selingan berupa buah + biskuit, dan makan siang/sore dilengkapi dengan lauk dan sayuran segar

Buah dapat bervariasi sesuai dengan buah yang ada

Bila makanan segar sudah dapat diperoleh, makanan kaleng seperti ikan kaleng, daging kaleng supaya segera diganti dengan bahan makanan segar ataupun tempe, tahu, kacang-kacangan

Sayuran dapat dipilih dari sayuran yang tersedia, apapun jenis sayurannya

Tabel 14

Pembagian Porsi Menu Makanan Sehari Untuk Anak 48-59 Bulan (1750 kkal)

Bahan Makanan Jumlah

Porsi (p) Pagi

Selingan

Pagi Siang

Selingan

Sore Sore Malam

Nasi/penukar 4 p 1 p ½ p 1 p ½ p 1 p -Lauk/Penukar 4,5 p 1 p ½ p 1,25 p ½ p 1,25 p -Buah 3 p - 1 p 1 p - 1 p -Susu 3 p 1 p ½ p - ½ p - 1 p Minyak 1,5 p ½ p - ½ p - ½ p -Gula 2 p ½ p ½ p - ½ p - ½ p

Multi vitamin dan mineral (Taburia)

-Tabel 15

Contoh Menu Hari I – Hari V Untuk Anak 48-59 Bulan (1750 kkal) Waktu

Makan

Menu Hari

I II III IV V

Pagi Bubur beras Abon Susu Nasi Ikan kaleng saus tomat Susu Mie goreng Campur daging kaleng Susu

Nasi goreng Abon Susu

Nasi uduk

Perkedel daging kaleng-Susu

Selingan Biskuit

Minuman manis (teh, sirup, jus dll)

Buah kaleng

Minuman manis (teh, sirup, jus dll)

Biskuit

Minuman manis (teh, sirup, jus dll)

Buah kaleng-Minuman manis (teh, sirup, jus dll)

Biskuit

Minuman manis (teh, sirup, jus dll)

Siang Nasi

Ikan tuna kaleng tumis bawang Nasi

Daging kaleng bumbu santan

Nasi uduk Abon ikan

Nasi

Sup jamurkaleng danteri

Nasi

Tumis Dendeng manis Selingan Buah kaleng-Minuman manis

(teh, sirup, jus dll)

Biskuit

Minuman manis (teh, sirup, jus dll)

Buah kaleng

Minuman manis (teh, sirup, jus dll)

Biskuit

Minuman manis (teh, sirup, jus dll)

Buah kaleng

Minuman manis (teh, sirup, jus dll)

Sore Nasi

Sup jamur kaleng dan teri Susu

Nasi

Tumis dendeng manis Susu

Nasi

Sup daging kaleng Susu

Nasi

Ikan sarden bumbu sambal goreng

Susu

Nasi

Tim teri bumbu tomat Susu

Catatan:

Menu ini diberikan selama 5 hari pertama dimana umumnya bahan makanan segar seperti lauk pauk, sayuran dan buah belum dapat diperoleh Susu diberikan 2 kali sehari karena anak sudah disapih

Menu sama dengan makanan usia 12-24 bulan, hanya porsi lebih besar Setelah hari ke-5 diharapkan sudah tersedia bahan makanan segar

Menu dapat lebih bervariasi dengan diberikan makanan selingan berupa buah + biskuit, dan makan siang/sore dilengkapi dengan lauk dan sayuran segar Buah dapat bervariasi sesuai dengan buah yang ada

Bila makanan segar sudah dapat diperoleh, makanan kaleng seperti ikan kaleng, daging kaleng supaya segera diganti dengan bahan makanan segar ataupun tempe, tahu, kacang-kacangan Sayuran dapat dipilih dari sayuran yang tersedia, apapun jenis sayurannya

Tambahkan taburia 1 sachet (1 g)/ hari dalam salah satu makanan anak

1Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1593/Menkes/SK/XI/2005 tanggal 24 Nopember 2005, tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia

ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN BAGI BANGSA INDONESIA (ORANG/HARI)1

No Kelompuk Umur Berat Badan (kg) Tinggi Badan (cm) Energi (kkal) Pro- tein (g) Vit A (RE) Vit D (mcg) Vit E (mg) Vit K (mcg) Thia-min (mcg) Ribo- flavin (mg) Niacin (mg) Asam Folat (mcg) Piri- doksin (mg) Vit B12 (mcg) Vit C (mg) Kal-sium (mg) Fos-for (mg) Magne- sium (mg) Besi (mg) Iodium (mcg) Seng (mg) Sele- nium (mcg) Mangan (mg) Fluor (mg) Anak 1 0 - 6 bulan 6,0 60 550 10 375 5 4 5 0,3 0,3 2 65 0,1 0,4 40 200 100 25 0,5 90 1,3 5 0,003 0,01 2 7 - 11 bulan 8,5 71 650 16 400 5 5 10 0,4 0,4 4 80 0,3 0,5 40 400 225 55 7 90 7,5 10 0,6 0,4 3 1 - 3 tahun 12,0 90 1000 25 400 5 6 15 0,5 0,5 6 150 0,5 0,9 40 500 400 60 8 90 8,2 17 1,2 0,6 4 4 - 6 tahun 17,0 110 1550 39 450 5 7 20 0,6 0,6 8 200 0,6 1,2 45 500 400 80 9 120 9,7 20 1,5 0,8 5 7 - 9 tahun 25,0 120 1800 45 500 5 7 25 0,9 0,9 10 200 1,0 1,5 45 600 400 120 10 120 11,2 20 1,7 1,2 Pria 6 10 -12 tahun 35,0 138 2050 50 600 5 11 35 1,0 1,0 12 300 1,3 1,8 50 1000 1000 170 13 120 14 20 1,9 1,7 7 13 - 15 tahun 45,0 150 2400 60 600 5 15 55 1,2 1,2 14 400 1,3 2,4 75 1000 1000 220 19 150 17,4 30 2,2 2,3 8 16 - 18 tahun 55,0 160 2600 65 600 5 15 55 1,3 1,3 16 400 1,3 2,4 90 1000 1000 270 15 150 17,0 30 2,3 2,7 9 19 - 29 tahun 56,0 165 2550 60 600 5 15 65 1,2 1,3 16 400 1,3 2,4 90 800 600 270 13 150 12,1 30 2,3 2,7 10 30 - 49 tahun 62,0 165 2350 60 600 5 15 65 1,2 1,3 16 400 1,3 2,4 90 800 600 300 13 150 13,4 30 2,3 3,0 11 50 - 64 tahun 62,0 165 2250 60 600 10 15 65 1,2 1,3 16 400 1,7 2,4 90 800 600 300 13 150 13,4 30 2,3 3,0 12 65 + tahun 62,0 165 2050 60 600 15 15 65 1,0 1,3 16 400 1,7 2,4 90 800 600 300 13 150 13,4 30 2,3 3,0 Lampiran 3 Wanita 13 10 -12 tahun 37,0 145 2050 50 600 5 11 35 1,0 1,0 12 300 1,2 1,8 50 1000 1000 180 20 120 12,6 20 1,6 1,8 14 13 - 15 tahun 48,0 153 2350 57 600 5 15 55 1,1 1,0 13 400 1,2 2,4 65 1000 1000 230 26 150 15,4 30 1,6 2,4 15 16 - 18 tahun 50,0 154 2200 50 600 5 15 55 1,1 1,0 14 400 1,2 2,4 75 1000 1000 240 26 150 14,0 30 1,6 2,5 16 19 - 29 tahun 52,0 156 1900 50 500 5 15 55 1,0 1,1 14 400 1,3 2,4 75 800 600 240 26 150 9,3 30 1,8 2,5 17 30 - 49 tahun 55,0 156 1800 50 500 5 15 55 1,0 1,1 14 400 1,3 2,4 75 800 600 270 26 150 9,8 30 1,8 2,7 18 50 - 64 tahun 55,0 156 1750 50 500 10 15 55 1,0 1,1 14 400 1,5 2,4 75 800 600 270 12 150 9,8 30 1,8 2,7 19 65 + tahun 55,0 156 1600 50 500 15 15 55 1,0 1,1 14 400 1,5 2,4 75 800 600 270 12 150 9,8 30 1,8 2,7 Hamil 20 Trimester I + 100 + 17 +300 + 0 + 0 + 0 + 0,3 + 0,3 + 4 + 200 + 0,4 + 0,2 + 10 +150 + 0 + 30 + 0 + 50 + 1,7 + 5 + 0,2 + 0,2 21 Trimester II + 300 + 17 +300 + 0 + 0 + 0 + 0,3 + 0,3 + 4 + 200 + 0,4 + 0,2 + 10 +150 + 0 + 30 + 9 + 50 + 4,2 + 5 + 0,2 + 0,2 22 Trimester III + 300 + 17 +300 + 0 + 0 + 0 + 0,3 + 0,3 + 4 + 200 + 0,4 + 0,2 + 10 +150 + 0 + 30 + 13 + 50 + 9,0 + 5 + 0,2 + 0,2 Menyusui 23 6 bulan pertama + 500 + 17 +350 + 0 + 4 + 0 + 0,3 + 0,4 + 3 + 100 + 0,5 + 0,4 + 45 +150 + 0 + 30 + 6 + 50 + 4,6 + 10 + 0,8 + 0,2 24 6 bulan kedua + 550 + 17 +350 + 0 + 4 + 0 + 0,3 + 0,4 + 3 + 100 + 0,5 + 0,4 + 45 +150 + 0 + 30 + 6 + 50 + 4,6 + 10 + 0,8 + 0,2

Lampiran 4

FORMULIR I. REGISTRASI KELUARGA DAN IBU HAMIL

Tanggal : Kecamatan :

Nama Posko : Kabupaten/Kota :

Desa/Kelurahan : Provinsi : No Nama Kepala Keluarga Jumlah Balita 0-59 Bulan

Jumlah Balita Menurut Kelompok Usia

dan Jenis Kelamin Jumlah Jiwa ≥ 5 Tahun

Total Jiwa 0-5 Bulan 6-11 Bulan 12-23 Bulan 24-59 Bulan Laki-laki Perempuan Jumlah L P L+P L P L P L P L P Hamil Tidak Hamil L P Jumlah (1) (2) (3) (4) (5=3+4) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17=14+15+16) (18=3+14) (19=4+15+16) (20=18+19) 1 2 3 4 5 6 Form I

Jumlah Jiwa ≥ 5 Tahun

(1) (2) (3) (4) (5=3+4) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17=14+15+16) (18=3+14) (19=4+15+16) (20=18+19) 7 8 9 10 11 12 Jumlah

Catatan: L=Laki-laki; P=Perempuan

Lampiran 5

FORMULIR II. HASIL PENGUKURAN ANTROPOMETRI DAN FAKTOR PENYULIT PADA ANAK BALITA2

Tanggal : Kecamatan :

Nama Posko : Kabupaten/Kota :

Desa/Kelurahan : Provinsi : No Nama Kepala Keluarga Nama Balita Jenis Kelamin Tanggal Lahir (Tgl-Bln-Thn) Umur (Bulan) Antropometri Klinis Gizi Buruk Faktor Penyulit L P LiLA (cm) Kategori LiLA BB (kg) PB atau TB (cm) BB/PB atau BB/TB

Diare ISPA Campak Malaria Lain-lain

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

1

2

: <11,5 cm = Severely Acute Malnutrition (SAM); ≥11,5 cm sampai <12,5 cm = Moderate Acute Malnutrition (MAM); ≥12,5 cm = Normal

Score ≥ Score ≥ Score ≥+2 SD)

Form II : : n : 2Keterangan:

L: Laki-laki; P: Perempuan; LiLA: Lingkar Lengan Atas

Kategori LiLA: <11,5 cm = Severely Acute Malnutrition (SAM); ≥11,5 cm sampai <12,5 cm = Moderate Acute Malnutrition (MAM); ≥12,5 cm = Normal

BB/PB atau BB/TB: Sangat Kurus (Z-Score <-3 SD); Kurus (Z-Score ≥-3 SD sampai <-2 SD); Normal (Z-Score ≥-2 SD sampai <+2 SD); Gemuk (Z-Score ≥+2 SD)

ISPA: Infeksi Saluran Pernafasan Akut

Klinis Gizi Buruk : M = Marasmus, K = Kwashiorkor, M+K = Marasmik-Kwashiorkor 3 4 5 6 7 8 Jumlah

FORMULIR III. HASIL PENGUKURAN ANTROPOMETRI PADA IBU HAMIL3

Tanggal : Kecamatan :

Nama Posko : Kabupaten/Kota :

Desa/Kelurahan : Provinsi :

No Nama Kepala Keluarga Nama Ibu hamil Tanggal Lahir Umur (Tahun)

Umur Kehamilan (Trimester) Antropometri I II III LiLA Kategori

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 2 3 4 5 6

: <23,5 cm = risiko Kurang Energi Kronis (KEK); ≥23,5 cm = Normal

Form II : : n : 3Keterangan:

Kategori Lingkar Lengan Atas (LiLA) Ibu Hamil: <23,5 cm = risiko Kurang Energi Kronis (KEK); ≥23,5 cm = Normal

Lampiran 6 7 8 9 10 Jumlah

Lampiran 7

Pernyataan Bersama United Nations Children,s Fund (Unicef), World Health Organization (WHO)

dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jakarta, 7 Januari 2005

Rekomendasi Tentang Pemberian Makanan Bayi Pada Situasi Darurat

A. Kebijakan Tentang Pemberian Makanan Bayi

1. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) segera setelah lahir dalam waktu 1 jam pertama.

2. Memberikan hanya ASI saja atau ASI eksklusif sejak bayi lahir sampai umur 6 bulan.

3. Memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada bayi mulai umur 6 bulan.

4. Tetap memberikan ASI sampai anak umur 2 tahun atau lebih.

B. Pemberian ASI (Menyusui)1

1. Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik, terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi ibu.1

1 Rekomendasi didasarkan pada Kode Internasional Pemasaran Susu Formula, World Health Assembly (WHA) tahun 1994 dan 1996, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Pemasaran Pengganti ASI, dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tahun 2004 tentang Pemberian ASI Eksklusif pada bayi di Indonesia. WHA ke 47 menyatakan: Pada operasi penanggulangan bencana, pemberian ASI pada bayi harus dilindungi, dipromosikan dan didukung. Semua sumbangan susu formula atau produk lain dalam lingkup Kode, hanya boleh diberikan dalam keadaan terbatas.

2. ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya. 3. Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih merupakan makanan

utama bayi, karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua kebutuhan bayi, perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)

4. Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan bayi, akan tetapi pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih memberikan manfaat.

DALAM SITUASI DARURAT:

a. Menyusui menjadi lebih penting karena sangat terbatasnya sarana untuk penyiapan susu formula, seperti air bersih bahan bakar dan kesinambungan ketersediaan susu formula dalam jumlah yang memadai.

b. Pemberian susu formula akan meningkatkan risiko terjadinya diare, kekurangan gizi dan kematian bayi.

c. Sumbangan susu formula dari donor, maka distribusi maupun penggunaannya harus dimonitor oleh tenaga yang terlatih, sesuai dengan beberapa prinsip di bawah ini:

Susu formula hanya boleh diberikan pada keadaan sangat terbatas, yaitu:

1) Telah dilakukan penilaian terhadap status menyusui dari ibu, dan relaktasi tidak memungkinkan. Diberikan hanya kepada anak yang tidak dapat menyusu, misalnya: anak piatu, dll.

2) Bagi bayi piatu dan bayi yang ibunya tidak lagi bisa menyusui, persediaan susu formula harus dijamin selama bayi membutuhkannya.

3) Diusahakan agar pemberian susu formula dibawah supervisi dan monitoring yang ketat oleh tenaga kesehatan terlatih.

konseling tentang cara penyajian susu formula yang aman dan praktek pemberian makan bayi yang tepat.

5) Hanya susu formula yang memenuhi standar Codex Alimentarius yang bisa diterima.

6) Sedapat mungkin susu formula yang diproduksi oleh pabrik yang melanggar Kode Internasional Pemasaran Susu Formula jangan/tidak diterima.

7) Jika ada pengecualian untuk butir di atas, pabrik tersebut sama sekali tidak diperbolehkan mempromosikan susu formulanya.

8) Susu Kental Manis dan Susu cair tidak boleh diberikan kepada bayi berumur kurang dari 12 bulan.

9) Susu formula diberi label dengan petunjuk yang jelas tentang cara penyajian, masa kadaluwarsa minimal 1 tahun, dalam bahasa yang dimengerti oleh ibu, pengasuh atau keluarga.

10) Botol dan dot tidak boleh di distribusikan dan tidak dianjurkan untuk digunakan. Pemberian susu formula hendaknya menggunakan cangkir atau gelas.

11) Susu bubuk skim tidak boleh diberikan sebagai komoditas tunggal atau sebagai bagian dari distribusi makanan secara umum, karena dikhawatirkan akan digunakan sebagai pengganti ASI.

12) Untuk mengurangi bahaya pemberian susu formula, beberapa hal di bawah ini sebisa mungkin dipenuhi:

a) Gunakan cangkir atau gelas yang mudah dibersihkan, diberikan sabun untuk mencuci.

b) Alat yang bersih untuk membuat susu dan menyimpannya.

c) Sediakan alat untuk menakar air dan susu bubuk (jangan gunakan botol susu).

d) Bahan bakar dan air bersih yang cukup (bila memungkinkan gunakan air dalam kemasan).

e) Kunjungan ulang untuk perawatan tambahan dan konseling. f) Lanjutkan promosi menyusui untuk menghindari penggunaan

susu formula bagi bayi yang ibunya masih bisa menyusui.

C. Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)

1. MP-ASI hanya boleh diberikan setelah bayi berumur 6 bulan.

2. MP-ASI sebaiknya disediakan berdasarkan bahan lokal (bila memungkinkan).

3. MP-ASI harus yang mudah dicerna.

4. Pemberian MP-ASI disesuaikan dengan umur dan kebutuhan gizi bayi.

5. MP-ASI harus mengandung kalori dan mikronutrien yang cukup.

D. Perawatan dan Dukungan Bagi Ibu Menyusui

1. Ibu menyusui membutuhkan perhatian dan perawatan ekstra. 2. Kondisi yang mendukung pemberian ASI eksklusif mencakup:

a. Perawatan ibu nifas.

b. Rangsum makanan tambahan. c. Air minum untuk ibu menyusui.

d. Tenaga yang terampil dalam konseling menyusui. E. Menepis Mitos

Mitos tentang menyusui dapat mengurangi rasa percaya diri ibu maupun dukungan yang diterimanya. Empat mitos yang paling sering adalah:

i. Stres menyebabkan ASI kering

Dalam dokumen KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2012 PEDOMAN KE (Halaman 41-94)

Dokumen terkait