• Tidak ada hasil yang ditemukan

Halaman 1-7 Tanggal Dibuat 22 November 2012 " Pasca Panen" Revisi…… Tanggal Disahkan ………..

XII. PASCA PANEN

Sub Kegiatan: Pelayuan dan Pengeringan

A. Definisi

Pelayuan dan pengeringan adalah proses pelayuan dan pengeringan umbi untuk mengurangi kadar air.

B. Tujuan

Agar terjadi penurunan kadar air pada daun dan leher umbi. C. Standar Pelayuan dan Pengeringan

1. Pelayuan dan pengeringan dilakukan pada saat cuaca cerah dan sinar matahari optimal.

2. Pelayuan dilakukan setelah panen dengan menjemur bawang merah dibawah sinar matahari selama 2 – 3 hari atau diangin-anginkan selama 2-4 minggu sampai daun menjadi setengah kering. Usahakan pada saat pelayuan umbi bawang tidak terkena sinar matahari secara langsung, sehingga yang layu hanya daun dan leher umbi bawang merah.

54

3. Pengeringan prosesnya hampir sama dengan pelayuan, hanya waktunya lebih lama 7-10 hari atau juga bisa dengan cara menggantung diatas para-para dan dibalik setiap 2 hari.

D. Alat, Bahan dan Fungsi

1. Alas kepang sebagai alas untuk pelayuan dan pengeringan. 2. Alat tulis dan blangko isian untuk mencatat kegiatan. E. Prosedur Kerja Pelayuan dan Pengeringan

1. Mempersiapkan alas kepang untuk alas umbi pada saat pelayuan dan pengeringan.

2. Melakukan pelayuan dengan menjemur bawang merah dibawah sinar matahari selama 2-3 hari setelah panen atau sampai daun menjadi setengah kering. Pada saat pelayuan diusahakan umbi bawang tidak terkena sinar matahari secara langsung, sehingga yang layu hanya daun dan leher umbi bawang merah.

3. Pengeringan prosesnya hampir sama, hanya waktunya lebih lama 7-10 hari atau juga bisa dengan cara menggantung diatas para para dan dibalik tiap 2 hari.

4. Melakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan F. Validasi Pelayuan dan Pengeringan

Pengalaman petani bawang merah KT Ngudi Hasil, Dusun Ngaliyan, Desa Pulutan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul dan KT Sumber Rejeki, Dusun Ngasem Utara, Desa Plembutan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul.

55

Sub Kegiatan: Pembersihan dan Sortasi

A. Definisi

Pembersihan dan Sortasi adalah proses menghilangkan kotoran yang menempel pada umbi agar diperoleh umbi yang berkualitas baik.

B. Tujuan

Untuk menghilangkan kotoran (seperti tanah, kerikil, rumput, akar, dll) yang masih menempel pada umbi dan memisahkan antara umbi yang baik dengan yang jelek.

C. Standar Tentang Pembersihan dan Sortasi

1. Sortasi dilakukan untuk memisahkan antara umbi yang baik (bernas, tidak cacat fisik atau busuk, berukuran seragam) dengan umbi yang jelek, rusak atau busuk.

2. Pembersihan dilakukan dengan hati hati untuk memisahkan umbi bawang merah dengan kotoran yang masih melekat pada umbi di atas alas dari anyaman bambu (kepang).

D. Alat, Bahan dan Fungsi

1. Tali untuk mengikat umbi menjadi satu.

2. Alas kepang untuk menampung kotoran yang tertinggal.

3. Para–para untuk menggantungkan untingan umbi yang sudah dibersihkan dan disortasi.

56 E. Prosedur Kerja Pembersihan dan Sortasi

1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan sebagai sarana pembersih dan pengguntingan umbi.

2. Mengambil satu genggam daun umbi bawang merah yang menjadi satu dengan umbi, kemudian memisahkan tiap genggaman antara umbi yang baik dengan umbi yang jelek 3. Mengikat umbi yang baik menjadi satu

4. Menghentakkan pelan-pelan untingan tadi untuk merontokkan kotoran yang masih melekat pada umbi diatas alas dari kepang. 5. Mengikat dua ikatan untingan menjadi satu agar mudah

diletakkan di para-para. Letakkan umbi yang sudah dibersihkan dan diikat pada para para yang telah dipersiapkan.

6. Melakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan F. Validasi Pembersihan dan Sortasi

Pengalaman petani bawang merah KT Ngudi Hasil, Dusun Ngaliyan, Desa Pulutan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul dan KT Sumber Rejeki, Dusun Ngasem Utara, Desa Plembutan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul.

57

Sub Kegiatan : Grading

A. Definisi

Grading adalah memisahkan umbi yang besar dan yang kecil sesuai ukuran pengkelasan.

B. Tujuan

Untuk menentukan kelas umbi bawang merah.

C. Standar Tentang Grading (sesuai SNI nomor :01 3159 1992)

Karakteristik Syarat Cara

Pengujian Mutu I Mutu II Kesamaan varietas Ketuaan Kekerasan Diameter (cm) min. Kerusakan,(% bobot)maks. Busuk, (% bobot) maks. Kotoran, (% bobot) maks.

Seragam Tua Keras 1,7 5 1 Tidak ada Seragam Cukup Tua Cukup Keras 1,3 8 2 Tidak ada Organoleptik Organoleptik Organoleptik SP-SMP-309 SP-SMP-309 SP-SMP-309 SP-SMP-309

D. Alat, Bahan dan Fungsi

1. Kepang/anyaman bambu untuk alas.

2. Para–para untuk menggantungkan untingan umbi yang sudah digrading.

3. Alat tulis dan blangko isian untuk mencatat kegiatan E. Prosedur Kerja Grading

1. Mempersiapkan kepang untuk meletakkan bawang merah yang akan digrading.

2. Mempersiapkan para-para dari kayu atau bambu yang bersih untuk tempat menggantung umbi.

58

3. Menggantung dan menyusun rapi bawang merah yang telah digrading dalam bentuk untingan di para-para.

4. Meakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan. E. Validasi Grading

Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk Bawang Merah Segar, Nomor: 013159 1992), pengalaman petani bawang merah KT Ngudi Hasil, Dusun Ngaliyan, Desa Pulutan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul dan KT Sumber Rejeki, Dusun Ngasem Utara, Desa Plembutan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul.

Sub Kegiatan: Penyimpanan

A. Definisi

Penyimpanan adalah proses menyimpan hasil panen sebelum dipasarkan.

B. Tujuan

Untuk menunggu saat pemasaran yang tepat C. Standar Tentang Penyimpanan

1. Penyimpanan secara tradisional dapat menggantung bawang merah menggunakan para-para diatas tungku perapian.

2. Penyimpanan di dalam gudang ventilasi harus memadai agar sirkulasi udara lancar dan kelembaban sekitar 65-70%, sinar matahari cukup dan tempat penyimpanan harus bersih.

59

Penyimpanan dapat juga dilakukan dengan cara menggantung untingan umbi bawang merah menggunakan para para.

D. Alat, Bahan dan Fungsi

1. Tempat penyimpanan digunakan sebagai tempat penyimpanan bawang merah yang telah selesai dibersihkan dan disortasi. 2. Para-para digunakan sebagai tempat menggantung umbi

bawang merah yang akan disimpan dalam tempat penyimpanan 3. Alat tulis dan blangko isian untuk mencatat kegiatan

E. Prosedur Kerja Penyimpanan

1. Menyiapkan para-para dari kayu atau bambu yang bersih untuk tempat menggantung umbi.

2. Menyiapkan tempat penyimpanan yang akan digunakan

3. Bawang merah yang telah dibersihkan dan disortasi serta untingan digantung ke dalam ruang penyimpanan yang disusun secara rapi menggunakan para para.

4. Melakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan F. Validasi Penyimpanan :

Pengalaman petani bawang merah KT Ngudi Hasil, Dusun Ngaliyan, Desa Pulutan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul dan KT Sumber Rejeki, Dusun Ngasem Utara, Desa Plembutan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul.

60 Standar Operasional Prosedur Nomor: SOP BM. XIII Halaman 1-4 Tanggal Dibuat 22 November 2012 " Pengemasan dan Distribusi" Revisi…… Tanggal… Disahkan ………..

XIII. PENGEMASAN DAN DISTRIBUSI

Dokumen terkait