• Tidak ada hasil yang ditemukan

PD (WILLEM WANDIK, S.Sos.): Pak Ketua dari saya ada

Dalam dokumen DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA (Halaman 34-39)

KETUA RAPAT : Yang baru

F- PD (WILLEM WANDIK, S.Sos.): Pak Ketua dari saya ada

KETUA RAPAT :

Ya terakhir ya, silakan.

F-PD (WILLEM WANDIK, S.Sos.): Baik.

Pak Pimpinan dan para Ketua Kapoksi para Anggota Komisi V dan Bapak Menteri serta seluruh jajarannya yang kami hormati yang dikasihi Gusti Allah Yang Maha Kuasa.

Berdasarkan bahan yang telah disampaikan oleh Kementerian PUPERA, maka pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan beberapa hal. Antara lain apabila dilihat dari anggaran Kementerian PUPERA Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp87,8 Triliun, di mana sudah terealisasi terealisir hampir Rp64 Triliun atau 73% dari realisasi fisik 74%. Nah hal ini sudah cukup bagus dikarenakan dengan kondisi kita hari ini masih dalam suasana penanggulangan pandemi Covid-19 yang sedang mengancam jutaan populasi seluruh dunia bahkan juga kita di nusantara ini.

Yang kedua demikian juga khususnya program prioritas atau strategi nasional yaitu program padat karya tunai realisasinya di atas 90% dan yang ketiga optimisme Kementerian PUPERA dapat menyerap anggaran sampai akhir tahun 2020 sebesar 97% atau Rp85,3 Triliun ini patut diapresiasi atas semangatnya dan semoga dapat terealisir di atas itu.

Pak Menteri namun ada beberapa catatan yang perlu kami sampaikan senada dengan apa yang disampaikan oleh rekan-rekan kami tadi. Baik dari Pak Gatot maupun juga Pak Johnny Allen, di mana realisasi keuangan 69% lebih besar dari realisasi fisiknya atau sebesar 57% untuk pembangunan infrastruktur di 5 KSPN super prioritas dari anggaran Rp2,6 Triliun.

Ya Pak Menteri untuk dukungan program pemulihan ekonomi nasional melalui pembelian program pemulihan ekonomi nasional, ya sorry untuk dukungan pemulihan untuk dukungan pemulihan program ekonomi nasional, kami melihat masih rendahnya realisasi di bawah 50%. Di mana pertama modular atau Rumah Instan Sederhana Sehat 4.300 unit, tersedianya atau persediaannya persediaan baru 24%. Kemudian modular RUSPIN atau Rumah Unggul Sistem Panel Instan 250 unit atau persediaan baru realisasi 14% dan tandon air 300 unit dan biodigester 500 unit atau persediaan, baru realisasi 3% saja.

Kemudian berikut Pak Menteri ini berdasarkan hasil kunjungan Dapil kami bahwa di Dapil kami masih ditemukan, masih ada sejumlah kawasan ada kendala dalam realisasi program atau kegiatan karena belum adanya dukungan dari kepala daerah. Oleh karena itu kami pikir akan jauh lebih baik kalau melibatkan peran dan dukungan dari kami yang juga merupakan representasi masyarakat maupun juga kami sebagai mitra langsung dari pada kementerian terkait.

Dan Pak Menteri yang terakhir, kami ingin bertanya Pak Menteri serta seluruh jajarannya bahwa Pak Menteri, kapan recana peresmian infrastruktur pengembangan sarana dan prasarana penunjang PLBN terpadu si Skouw atau Kota Jayapura dan pengembangan port lintas batas negara di Sota di Kabupaten Merauke yang telah disampaikan dalam bahan ini.

Kami hanya segitu bisa dapat kami sampaikan pada kesempatan ini, sekian terima kasih.

KETUA RAPAT :

Terima kasih Pak Willem.

Habis ya? Masih ada?

Pak Sungkono, silakan Pak Sungkono.

F-PAN (H. SUNGKONO):

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Yang kami hormati Pimpinan Komisi V dan seluruh Anggota yang hadir, Dari Pak Menteri beserta jajarannya yang sangat kami hormati.

Pertama-tama mungkin saya terlambat pak, saya ada Rapat Fraksi. Kedua saya mungkin belum bisa membaca seluruh materi ini, tapi yang saya sampaikan mengenai evaluasinya ialah, bagaimana program yang sudah masuk skala prioritas nasional yang tidak mampu hampir bulan kesepuluh ini tidak bisa menyerap secara maksimal pak, saya mohon evaluasinya pak.

Artinya rencana kerja bapak masih ada kelemahan dalam perencanaan begitu. Karena apa? Mungkin tidak hanya melihat kondisi ekonomi sekarang, anggaran yang sudah disiapkan paling tidak mampu menggambarkan ke depan bagaimana berhalangan dalam pelaksanaan tahun anggaran yang sudah disiapkan. Jadi mohon terutama yang berkaitan dengan kepentingan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang mampu meningkatkan fungsi ekonomi hari ini yang mungkin terburuk.

Jadi kalau pembangunan yang skalanya prestige atau apa ya istilahnya kebanggaan saya pikir ini bisa ditunda pak atau bisa di prioritas selanjutnya. Tapi yang bagaimana saat ini kita bisa mengangkat seluruh kegiatan bapak itu bisa meningkatkan daya beli masyarakat yang berkaitan dengan kondisi saat ini yang sangat-sangat perlu perhatian dari Pemerintah. Barangkali itu saja Pak evaluasi saya.

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. KETUA RAPAT :

Terima kasih pak.

Sekarang masuk di virtual. Vitrual kami undang Pak Mulyadi, yang terhormat Pak Mulyadi silakan Pak. Pak Mulyadi?

Siap pak.

KETUA RAPAT :

Suaranya tidak kedengaran. Suaranya tidak kedengaran Pak Mul.

F-P.GERINDRA (Drs. H. MULYADI, MMA.): Hallo pak jelas pak?

KETUA RAPAT :

Sekarang oke kedengaran, silakan.

F-P.GERINDRA (Drs. H. MULYADI, MMA.): Baik, terima kasih Pimpinan.

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Pimpinan yang saya hormati beserta Rekan-rekan Anggota Komisi V yang saya banggakan,

Pak Menteri PUPR beserta jajaran mitra Komisi V yang juga saya banggakan.

Karena buat saya bertugas di Komisi V bermitra dengan Pak Menteri PUPR membuat kami di Dapil menjadi Anggota Dewan yang bertenaga pak.

Mohon maaf pak bukan banding-bandingkan dengan Menteri Desa dan Menteri Perhubungan pak, tapi keberadaan program kemitraan bapak itu betul-betul kami menjadi berdayalah ya, jadi itu kami apresiasi.

Saya ingin memulai tentang apresiasi saya terkait program anggaran dan kebijakan masa sebelumnya yaitu tahun 2020. Saya merasakan luar biasa denyut pembangunan PUPR yang hampir seluruh Indonesia. Saya kemarin diberi kesempatan untuk kunjungan ke Dapil-nya Pak Ridwan Bae, luar biasa itu project-project PUPR-nya membanggakan pak dan saya kira perlu saya apresiasi Bapak dengan jajaran luar biasa.

Yang kedua, kalaupun boleh memberikan masukan sebagai bahan evaluasi, kami berharap ke depan orientasi pembangunannya yang betul-betul akomodatif pak. Kadang saya suka membandingkan pak ya, tapi tetap dengan mengedepankan prinsip keadilan. Saya kadang-kadang suka membandingkan project-project yang dilaksanakan di luar Jawa, khususnya di luar Jawa Barat dengan kondisi Jawa Barat pak. Karena saya Dapil Jawa Barat, banyak hal yang mengakses terkait PUPR terkait infrastruktur ke saya pak ya, terutama tentang ya Pak Menteri bisa tebaklah ya Puncak gitu pak ya, kemudian juga banjir Bandung yang seperti ulang tahun dan seterusnya.

Saya kira ke depan itu lebih akomodatif pak supaya saya bisa juga menyuarakan bahwa program-program Kementerian PUPR yang menyentuh kepada kesulitan-kesulitan masyarakat, terutama perlunya kehadiran negara di tengah kesulitan itu betul-betul bisa saya jelaskan dengan baik Pak Menteri. Tapi saya juga apresiasi pak intens sekali komunikasi Tim bapak ya untuk mendengarkan apa-apa yang sedang saya hadapi di lapangan.

Kemudian Pak Menteri saya titip pesan juga dari masyarakat penerima program-program kemitraan pak BSPS dan seterusnya itu luar biasa. Apalagi kalau boleh kita mengusulkan kepada negara bahwa definisi tertinggal, definisi kemiskinan pada saat pandemi betul-betul seperti tsunami pak ya yang merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat.

Sehingga pada saat program PUPR itu muncul di masyarakat, saya mendapatkan antrian yang luar biasa mengajukan Pak program-program itu bisa juga diperjuangkan pak. Tapi karena keterbatasan ya saya kira seperti masyarakat mau tidak mau suka tidak suka karena keterbatasan yang mereka harus mengikuti kontes dalam konteks sesuai dengan spek atau kualifikasi yang dipersyaratkan oleh Kementerian PUPR.

Nah ini artinya bapak sebagai representasi negara di eksekutif, kami di legislatif ya paling tidak sinerginya lebih ditingkatkan, sehingga kehadiran program-program pemerintah itu betul-betul bisa dirasakan, baik dari kebijakan dan anggaran yang dikelola langsung oleh kementerian maupun dari program-program kemitraan pak.

Terakhir pak, saya mohon izin pak, saya itu terkaget-kaget dengan hasil sinkronisasi pak. Jadi saya kira Pak Menteri mungkin tidak menyentuh sampai detail teknis pak, tapi saya tiba-tiba diinfo bahwa misalnya usulan untuk pembangunan Puncak 2 belum bisa diprogramkan, tapi jalur eksisting akan ditingkatkan. Nah saya kira itu harus dicari informasi pak. Kenapa? Karena pada saat jalur eksisting ditingkatkan, ternyata itu menjadi titik macet baru karena dijadikan areal parkir dan area selfie pak di pinggir jalan dan lebih parah lagi mohon dikaji juga tentang dampak longsor pak, karena Puncak itu berkali-kali longsor juga pak kondisi eksistingnya.

Yang kedua saya apresiasi juga pak di dekat Puncak ada satu universitas namanya Universitas Juanda ternyata usulannya untuk membangun rumah susun diterima pak, karena Universitas itu mengakomodir mahasiswa mahasiswi yang tidak mampu dan bisa tinggal di sana.

Kemudian mohon izin pak ini terakhir pak, saya juga mungkin bapak bisa kroscek mudah-mudahan ini tidak betul, kenapa hasil sinkronisasi ini tiba-tiba saya katanya mengusulkan program rumah susun di salah satu pesantren di daerah Garut pak. Saya terkaget-kaget kok nama saya dicatut. Saya nggak pernah mengusulkan. Saya tidak tahu PIC-nya siapa, terus bagaimana itu kok program saya bisa mengusulkan pak? Nah mudah-mudahan ini salah ketik pak, kalau misalnya tidak salah ketik nama saya dicatut, mohon izin ini di forum yang terhormat ini saya protes Pak Menteri ya, supaya tidak ada salah paham di kemudian hari.

Saya kira itu saja Pimpinan, Pak Menteri terima kasih. Sehat selalu semua untuk Rekan-rekan Komisi V dan rekan-rekan mitra Komisi V dalam hal ini Pak Menteri dan jajarannya. Akhirul kalam.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT :

Dalam dokumen DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA (Halaman 34-39)

Dokumen terkait