• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RESMI RAPAT KERJA KOMISI V DPR RI

DENGAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Tahun Sidang : 2020-2021 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 4

Jenis Rapat : Rapat Kerja Sifat Rapat : Terbuka

Hari, Tanggal : Senin, 16 November 2020 Waktu : Pukul 13.10 s.d. 16.10 WIB

Tempat : Ruang Rapat Komisi V DPR RI (KK V) Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta

Ketua Rapat Rapat

: Ir. Ridwan Bae/ Wakil Ketua Rapat Komisi V DPR RI / F-PG

Sekretaris Rapat : Nunik Prihatin Budiastuti, S.H.

Acara : 1. Evaluasi Pelaksanaan APBN TA 2020 Kementerian PUPR;

2. Penyampaian Laporan Hasil Kunjungan Kerja Reses dan Spesifik Komisi V DPR RI Tahun 2020 ke Kementerian PUPR;

3. Lain-lain.

Hadir MItra : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Hadir : 38 orang Anggota hadir dari 54 Anggota Komisi V DPR RI dengan rincian sebagai berikut:

A. Anggota DPR RI: PIMPINAN :

1. Ir. Ridwan Bae/F-PG

2. H. Andi Iwan Darmawan Aras.,SE.,M.Si/F- GERINDRA

3. H. Syarif Abdullah Alkadrie.,SH.,MH/F- NASDEM

1. FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN:

(2)

7 orang Anggota dari 11 Anggota: 1. H.M.Rifqinizamy Karsayuda.,SH.,MH 2. Mochamad Herviano

3. Sukur H. Nababan.,ST 4. Ir. Sudjadi

5. Sarce Bandaso Tandiasik.,SH 6. Bambang Suryadi.,SH.,MH 7. H. Irmadi Lubis

2. FRAKSI PARTAI GOLKAR:

4 orang Anggota dari 7 Anggota: 1. Drs. Hamka B Kady, MS

2. H. Hasan Basri Agus 3. Dr. H. Gatot Sudjito.,M.Si 4. H. Tubagus Haerul Jaman.,SE 3. FRAKSI PARTAI GERINDRA:

5 orang Anggota dari 6 Anggota: 1. Iis Edhy Prabowo.,S.Hum.,MM 2. Sudewo.,ST.,MT

3. Drs.H.Mulyadi

4. Hj. Novita Wijayanti.,SE.,MM 5. Ir. Sumail Abdullah

4. FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT: 3 orang Anggota dari 4 Anggota:

1. Drs. H. Soehartono.,M.Si 2. Drs.H.Tamanuri.,MM 3. Sri Wahyuni

5. FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA : 3 orang Anggota dari 6 Anggota:

1. H.Irmawan.,S.Sos.,MM 2. Sofyan Ali.,S.Ag.,SH.,M.Pd 3. H. Syafiuddin.,S.Sos

6. FRAKSI PARTAI DEMOKRAT: 5 orang Anggota dari 5 Anggota: 1. Willem Wandik.,S.Sos

2. Dr.H. Irwan.,S.IP.,MP 3. Drh. Jhonni Allen Marbun 4. Lasmi Indaryani.,SE 5. Ir.H.Ishak Mekki.,MM

7. FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA: 2 orang Anggota dari 4 Anggota:

1. Ahmad Syaikhu

2. H. Syahrul Aidi Maazat.,Lc.,MA

8. FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL: 5 orang Anggota dari 5 Anggota:

(3)

1. H. A. Bakri.H.M.,SE 2. Athari Ghauthi Ardi 3. Hj. Hanna Gayatri.,SH 4. H.Boyman Harun.,SH 5. H. Sungkono

9. FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN:

1 orang Anggota dari 1 Anggota: 1. H. Muh Aras, S.Pd,MM

Anggota yang izin dan sakit:

1. Ir. Eddy Santana Putra.,MT/F.Gerindra 2. H. Ruslan M.Daud/F.PKB

B. LEMBAGA NEGARA/ PEMERINTAH:

1. Menteri PUPR RI (Dr. Ir. Mochammad Basuki Hadimuljono)

2. DJ SDA (Jarot Widyoko) 3. DJ BK (T. Widianto) 4. DJ BM (Hedi Rahardian)

(4)

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI (Ir. RIDWAN BAE/ F-PG):

Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua.

Yang terhormat saudara Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI,

Yang terhormat Bapak Menteri PUPR beserta seluruh jajarannya dan hadirin yang kami muliakan.

Mengawali Rapat Kerja hari ini, pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Sehingga pada hari ini kita dapat bertemu untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita dalam keadaan sehat walafiat, baik secara fisik maupun secara virtual dengan zoom cloud meeting dari tempat masing-masing.

Berdasarkan informasi dari Sekretariat, Daftar Hadir Anggota Komisi V dari DPR RI telah ditandatangani sebanyak 25 orang, terdiri dari 10 orang fisik dan 15 orang virtual dan jumlah Fraksi adalah 7. Oleh karena itu sebagaimana ketentuan yang diatur dalam Pasal 281 Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib Izinkan saya membuka Rapat Kerja pada hari ini dan sesuai dengan ketentuan Pasal 276 Ayat (1) Rapat Kerja Komisi V DPR RI dengan Menteri PUPR pada hari ini dinyatakan terbuka untuk umum.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 13.10 WIB)

Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Menteri PUPR serta seluruh jajarannya yang telah memenuhi undangan kami pada hari ini. Sesuai dengan keputusan Rapat Intern Komisi V DPR RI tanggal 10 November 2020 mengenai Jadwal Acara Rapat-rapat Komisi V DPR RI Masa Persidangan II Tahun Sidang 2021 telah diagendakan Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat dengan setiap kementerian atau lembaga mitra kerja Komisi V dalam rangka Evaluasi Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2020.

Berdasarkan Keputusan Rapat Intern tersebut, maka Raker pada hari ini diagendakan untuk membahas Evaluasi Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2020 Kementerian PUPR dan Penyampaian Laporan Hasil Kunjungan Kerja Reses dan Spesifik Komisi V DPR RI Tahun 2020.

Pak Menteri PUPR dan para Anggota Komisi V DPR RI serta Hadirin yang kami hormati.

Sebagaimana kita ketahui dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian antara lain adalah menurunkan pertumbuhan ekonomi, menurunnya pertumbuhan ekonomi, melambatnya investasi, meningkatnya angka kemiskinan dan meluasnya pengangguran akibat berkurangnya lapangan kerja. Oleh karena itu percepatan pencapaian target kegiatan pembangunan infrastruktur kementerian PUPR yang sesuai dengan sasaran sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini.

(5)

Berdasarkan pelaksanaan fungsi pengawasan Komisi V DPR RI termasuk evaluasi atas pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2020 Kementerian PUPR dipandang perlu untuk melakukan langkah-langkah inovatif dalam rangka meningkatkan kinerja keuangan dan fisik antara lain:

1. Mempercepat proses administrasi lelang sehingga pelaksanaan pekerjaan setiap waktu yang ditetapkan;

2. Percepatan pelaksanaan program Padat Karya Tunai untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan mengurangi tingkat pengangguran;

3. Mempercepat penyelesaian dukungan untuk pencegahan Covid-19;

4. Mempercepat pemanfaatan sisa lelang dalam pembiayaan program-program prioritas. Pada kesempatan ini perlu pula disampaikan bahwa masalah yang sering mengemuka pada saat kunjungan kerja maupun audensi Komisi V dengan Pemerintah Daerah adalah kegiatan pembangunan yang tidak dapat berlanjut karena masalah pembebasan lahan. Hal ini harus mendapat perhatian karena akan mempengaruhi pencapaian dan kinerja Kementerian PUPR.

Oleh karena itu dalam Rapat Kerja kita pada hari ini Komisi V DPR RI ingin mengetahui sekaligus mendalami sejauh mana pencapaian pelaksanaan program-program di Kementerian PUPR tersebut pada Tahun Anggaran 2020 sampai pada bulan November ini, baik itu pencapaian untuk program reguler maupun program Padat Karya Tunai.

Demikian pengantar dari kami. Selanjutnya kami persilakan kepada Bapak Menteri PUPR untuk menyampaikan penjelasan dan pemaparannya. Kami persilakan pak.

MENTERI PUPR RI (Ir. MOCHAMAD BASOEKI HADIMOELJONO, M.Sc., Ph.D.):

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Bapak Pimpinan Rapat Komisi V DPR RI yang terhormat dan saya hormati, Ibu-ibu dan Bapak-bapak Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat dan saya hormati.

Sesuai yang disampaikan kata pengantarnya oleh Pak Ketua tadi, kami ingin melaporkan sesuai dengan undangan Evaluasi Pelaksanaan Tahun 2020 menjadi 3 bagian.

Lanjut, yang pertama adalah progress fisik keuangan dan prognosis penyerapan Tahun Anggaran 2020, ini yang reguler. Kemudian progress program prioritas dan strategis nasional, tadi yang disampaikan oleh Bapak Ketua. Ini ada antara lain Padat Karya dan percepatan untuk memelihara daya beli masyarakat, terutama di pedesaan melalui program membeli produk rakyat dan lain sebagainya nanti kami laporkan.

(6)

Kemudian yang ketiga kami juga ingin melaporkan beberapa infrastruktur PUPR yang sudah diresmikan dan siap diresmikan bulan November Desember ini. Sehingga sebagai pengalaman kemarin dengan beberapa peresmian yang dihadiri oleh Bapak-bapak Komisi V, Bapak presiden sangat berkenan dan menyarankan untuk terus dilakukan koordinasi yang demikian baiknya untuk mengajak Bapak-bapak Anggota DPR Komisi V khususnya dalam peresmian proyek-proyek infrastruktur ini. Jadi nanti kami laporkan juga proyek-proyek yang siap diresmikan bulan November dan Desember ini.

Yang pertama untuk progress fisik keuangan dan penyerapan anggaran tahun 2020 terdiri dari; program utama pembangunan infrastruktur PUPR, kronologi anggaran Kementerian PUPR untuk me-refresh bapak, kemudian realisasi fisik keuangan dan upaya percepatan realisasi anggarannya.

Bapak Ketua, Ibu Bapak Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati.

Program utama pembangunan infrastruktur PUPR 2020 menjadi enam program yaitu; sumber daya air, konektivitas atau jalan dan jembatan, permukiman di keciptakaryaan, perumahan, sumber daya manusia dan dunia konstruksi.

Sumber daya air, kami melanjutkan pembangunan 40 pembangunan bendungan yang sedang ongoing. Kemudian pembangunan 60 unit embung yang tersebar dan 11.235 hektar pembangunan daerah irigasi yang baru jadi 11.236 ribu hektar. Kemudian 58.130 hektar rehabilitasi jaringan irigasi dan menambah ketersediaan air baku 2,53 meter kubik per detik, serta pembangunan 108 KM pengendali banjir dan pengamanan pantai.

Untuk konektivitas pada tahun 2020 ini diprogramkan membangun jalan tol 392 KM. Kemudian pembangunan jalan baru jalan nasional 837 KM. Pembangunan jembatan 20.000 M dan pembangunan flyover atau underpass 2.815 M.

Permukiman dibangun sistem penyediaan air minum sebesar 1.874 liter per detik. Ini dari ketersediaan air baku tadi 2,53 meter kubik per detik, dimanfaatkan 1.800 sisanya dari untuk SPAM yang sudah dibangun sebelumnya. Ini kemudian untuk pengelolaan air limbah 607.000 KK. Penanganan persampahan 1.440.000 KK. 1.200 hektar penanganan kawasan kumuh di perkotaan. Kemudian 10 kawasan pengembangan PLBN terpadu dan 1.237 unit pembangunan rehabilitasi prasarana sarana pendidikan olahraga, termasuk venue PON dan pasar.

Kemudian dalam bidang Perumahan telah dibangun 1.171 unit rumah susun, 956 unit rumah khusus, 233.000 unit rumah swadaya, dan 8.500 unit PSU Perumahan.

Untuk yang bidang sumber daya manusia, dilatih sebanyak 8.100 ASN PUPR dan rumpun PUPR hanya di daerah dan di kita mendidik 450 mahasiswa Politeknik PUPR di Semarang.

(7)

Untuk bidang konstruksi 65.900 orang dilakukan pelatihan dan sertifikasi dan 48.000 orang baru akan dilakukan pelatihan vokasional dilaksanakan di 7 Balai Jasa Konstruksi yang meliputi wilayah 34 provinsi.

Pimpinan dan Bapak Ibu Anggota, mohon maaf sebelumnya.

Sebelumnya saya teruskan kami mohonkan pamit, saya tadi lupa bahwa Pak Wamen sekarang sedang ada di Papua, kemudian Ibu Plt. Sekjen, Ibu Bapak PLT Inspektur Jenderal mohon pamit juga karena sedang pelatihan untuk menjadi fungsional utama dan Bapak Dirjen Perumahan juga sedang tidak bisa hadir mohon pamit.

Selanjutnya kronologi anggaran Kementerian PUPR tahun 2020 pada saat disahkan oleh Komisi V awalnya pagu alokasi adalah Rp120 Triliun, kemudian adanya penyesuaian atau refocusing dalam rangka penanganan Covid, maka dihemat Rp44 Triliun, sehingga menjadi Rp75,63 Triliun.

Kemudian ada luncuran SBSN dan percepatan pinjaman dan hibah luar negeri sebesar Rp10,47 Triliun menjadi Rp86,10 Triliun dan ada penambahan lagi untuk pemulihan ekonomi nasional program dalam rangka apa mengungkit pertumbuhan ekonomi sebesar Rp1,73 Triliun sehingga total anggaran PUPR 2020 menjadi Rp87,83 Triliun. Ini saya kira me-refresh ingatan kita bersama.

Tambahan anggaran untuk program pemulihan ekonomi nasional dilakukan untuk revitalisasi saluran drainase jalan nasional sepanjang 5.000 KM yang dianggarkan Satu Triliun Rupiah dan dialokasikan untuk penyerapan 76.300 orang. Saya terima kasih kepada beberapa Bapak Anggota Komisi V yang terhormat yang telah juga melakukan pengawasan di lapangan dalam rangka pelaksanaan padat karya ini.

Kemudian pembelian produk rakyat UKM sebesar Rp362,47 Miliar. Nanti item-nya ada setelah ini dan dukungan prioritas nasional sebesar Rp188,3 Triliun dan dukungan untuk pembangunan food estate di Kalimantan Tengah dan kawasan industri di Batang dan Subang sebanyak Rp184 Miliar.

Lanjut, ini dan ini adalah detailnya. Untuk revitalisasi saluran drainase jalan nasional 5.000 KM. Kemudian pembelian produk rakyat digunakan untuk membeli sprinkler sebanyak 250 unit, ini dibuat sendiri oleh UMKM sebanyak...(rekaman suara kurang jelas) UMKM di Bandung dan saya sempat meninjau apa workshop-nya. Nanti ada contohnya yang akan dipakai untuk irigasi hortikultura di Humbang Hasundutan Sumatera Utara dan di Belu serta di Belu di NTT dan di Sumba Tengah.

Kemudian pengadaan material tambahan cepat mantap 1.000 Ton untuk pemeliharaan jalan, pembelian karet petani 11.338 Ton dan ini menjadi tambahan Rp20 Miliar untuk Bengkulu, sebelumnya untuk yang provinsi lainnya.

(8)

Kemudian pengadaan alat light weight deflectometer 33 unit, modular RISHA (Rumah Instans Sederhana Sehat) 4.700 unit dan modular RUSPIN (Rumah Unggul Sistem Panel Instan) 250 unit. Sedangkan tandon air 300 unit dan biodegester 500 unit.

Rumah RISHA dan RUSPIN ini dibeli sebagai sisa dari NTB dan Sulteng, kemudian dikumpulkan dibeli, karena itu dulu dibikin oleh UKM dan 100 dikirim ke unit atas perintah Presiden untuk membangun pengungsi Tim-Tim dulu yang ada di Belu.

Tandon air dan biodegester dicadangkan untuk nanti untuk kebutuhan darurat. Kemudian dukungan prioritas nasional sebesar Rp188 Miliar digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana sanitasi cuci tangan, wudhu, untuk mandi cuci di lingkungan pendidikan keagamaan sebagai pilot project di 100 lokasi Ponpes di seluruh provinsi, ini dilanjutkan nanti selanjutnya di tahun 2021. Jadi ini 2020 menjadi pilot project-nya.

Kemudian b. pengadaan lahan pos lintas batas negara terpadu di Sei Pancang Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara dan pembelian lahan KSPN di Borobudur. Terutama untuk pintu-pintu gerbang dan pemindahan kios-kios PKL dan pelebaran jalan dan pengembangan KSPN Borobudur Gerbang Klangon di Kulon Progo dan penataan KSPN di kawasan Puncak Waringin Kabupaten Manggarai Barat dan penataan KSPN pengembangan kawasan Batu Cermin di Labuan Bajo Manggarai Barat.

Untuk dukungan food estate dan kawasan industri, peningkatan jalan akses serta pembangunan jalan menuju kawasan food estate dan pengembangan jaringan jalan di kawasan industri di Batang dan pembangunan akses jalan dan jembatan di perluasan singkong estate. Jadi di Kalimantan Tengah untuk yang penanaman tanaman pangan padi ada di eks-gambut 165.000 hektar, tahun ini difokuskan di 2.000 hektar dan pembangunan akses yang perluasan singkong ada di Gunung Emas yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertahanan.

Realisasi fisik dan keuangan tahun 2020 dari Rp87,83 Triliun sekarang pada tanggal 14 November jam 16.00 terserap keuangannya Rp64,066 Triliun, jadi sebesar 72% dengan fisiknya 74,79%. Ini kalau dibandingkan 2019 memang jauh lebih besar di tahun 2020 ini.

Ibu, Bapak-bapak Ketua dan Ibu-ibu Bapak-bapak Komisi V DPR RI yang terhormat.

Prognosis penyerapan tahun 2020 berdasarkan capaian sekarang sebesar 72,8 koma 94 diharapkan pada akhir Desember nanti bisa terserap 97% yaitu sebesar 85,386 85,3 Triliun Rupiah.

Upaya-upaya percepatan realisasi anggaran. Pertama, memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai target dan memperhatikan batas waktu. Kemudian mempercepat penyelesaian administrasi dan pergeseran anggaran. Jadi kami menyisir satu persatu mana proyek-proyek yang lambat

(9)

dikurangi dipindahkan pada proyek yang membutuhkan anggaran karena progress-nya lebih cepat, ini membutuhkan revisi-revisi DIPA yang cepat.

Kemudian mempercepat belanja pencegahan Covid-19. Realokasi anggaran antar paket untuk mempercepat pembayaran paket MYC dengan progress tinggi. Ini yang hampir sama dengan nomor 2 dan memastikan penyelesaian kegiatan padat karya sesuai dengan sasaran.

Di Nomor 2 Ibu Bapak sekalian progress program prioritas strategis nasional:

1. Program Padat Karya Tunai ;

2. Program pemulihan ekonomi nasional;

3. Pembangunan infrastruktur di 5 KSPN super prioritas; 4. Pengembangan kawasan food estate;

5. Pembangunan venue PON Papua 2020; dan 6. Dukungan Piala Dunia Viva U20 tahun 2021.

Lanjut jadi progres lanjut progress pelaksanaan program Padat Karya Tunai Tahun 2020, Tahun 2020 ini Kementerian Pekerjaan Umum mengalokasikan program Padat Karya Tunai sebesar 23 Triliun Rupiah eh 23.518 lokasi dengan pagu Rp13,41 21 Triliun.

Jadi Rp13,4 Triliun di 23.589 lokasi dengan target untuk menyerap tenaga kerja sebanyak 638.990 tenaga kerja, terdiri dari sumber daya air, P3TGAI yang saya kira Bapak-bapak sangat populer dengan ini. Kemudian pembuatan akuifer buatan (ABSAH), kemudian OP air tanah dan air baku, OP irigasi dan rawa, OP sungai dan pantai dan tugas pembantuan OP irigasi dan rawa yang semuanya dilakukan dengan padat karya.

Uuntuk bidang Bina Marga preservasi jalan, preservasi jembatan dan revitalisasi drainase yang tadi kami laporkan. Ini juga semua Padat Karya. Cipta Karya PAMSIMAS, SANIMAS, TPS 3R, PISEW, KOTAKU. Kemudian Perumahan peningkatan kualitas rumah swadaya dan pembangunan baru rumah swadaya.

Dari total pagu Rp13,4Triliun pada tanggal 14 ini terserap Rp12,2 Triliun atau sebesar 90,93%. Tenaga kerja yang terserap pada saat ini 630.900 orang. Beberapa contoh di sini adalah ini adalah pembangunan ruas jalan Banyumas batas Kabupaten Banjarnegara di Klampok. Ini pembangunan drainase jalan nasional.

Kemudian padat karya di revitalisasi drainase ini jalan lalu lintas Sumatera Kabupaten Lampung Tengah. Kemudian dukungan program pemulihan ekonomi nasional, melalui pembelian program pembelian produk rakyat. Seperti yang kami sampaikan tadi, kami membeli Big Gun Sprinkler sebanyak 250 unit untuk digunakan di Sumut dan NTT.

Kemudian pembelian material tambahan cepat mantap sebanyak 100.000 Ton di 33 provinsi, kemudian pembelian karet petani sebanyak 11.000 di 11 provinsi. Awalnya Rp100 Miliar ditambah Rp20 Miliar pada saat

(10)

Raker dengan Komisi V dulu untuk Riau, kemudian pembelian Rosin Ester sebanyak 790,42 ton untuk marka jalan, ini produksi dari Perhutani. Kemudian pengadaan alat light weight deflectometer ini sebetulnya produksi hasil riset Balitbang yang diproduksi oleh UMKM dan modular RISHA RUSPIN dan tandon air realisasinya sekarang sebesar 66,9%. Jadi dari total Rp487 Miliar terserap Rp326 Miliar atau 66,9%.

Contoh-contohnya ini adalah Big Gun Sprinkler yang sudah dibuat dan sudah dites di Bekasi di Balai Irigasi, kemudian dimanfaatkan di lapangan. Ini nanti akan juga dipakai di ini waktu itu dipakai di Humbang Hasundutan dan nanti akan dipakai dipasang di Belu di bawah Bendungan Rotiklot dan juga di Sumba Tengah. Kemudian pembelian produk rakyat juga untuk cold paving hot mix asbuton.

Jadi kami sekarang juga meningkatkan pemanfaatan asbuton mulai 2021 nanti. Kemudian pembelian produk rakyat karet bokar petani, jadi ini adalah contoh-contohnya. Rosin Ester untuk marka jalan yang kami sampaikan tadi yang diproduksi oleh Perhutani di Trenggalek. Kemudian weight deflectometer yang kita beli dari UMKM untuk penelitian jalan dan tandon dan tempat cuci tangan dan modular-modular RISHA yang sekarang dikumpulkan di balai-balai Medan, Makassar, Surabaya, ya di tiga tempat itu.

Kemudian pembangunan infrastruktur di 5 KSPN super prioritas tahun 2020. Danau Toba fisiknya keuangannya atau total program pembangunan pariwisata di Danau Toba baik di SDA, Bina Marga, Cipta Karya, Perumahan totalnya sebesar Rp1,2 Triliun eh maaf Rp934 Miliar dan totalnya adalah anggarannya Rp1,2 Triliun dan progress-nya Rp934 Miliar, jatuh 74,68%. Borobudur total programnya adalah Rp991 Miliar, progress-nya 718 Miliar atau 72%. Di Mandalika Rp347 Miliar untuk 20 paket, progress-nya Rp228 Miliar atau 65%. Labuan Bajo 41 paket dengan Rp863,9 Miliar, progress-nya Rp519,2 Miliar atau 60,10. Di Kupang Rp357,9 Miliar, 25 24 paket, progress-nya Rp244 Miliar atau 68,2%. Jadi total untuk 5 KSPN sebaprogress-nyak Rp2,6 Triliun, progress-nya adalah 69,36.

Ini contoh-contohnya adalah pelebaran alur Tano Ponggol yang memisahkan antara pulau Sumatera dan pulau Samosir sehingga nanti...(rekaman suara kurang jelas)-nya bisa lewat di sini mengelilingi Pulau Samosir, progress-nya adalah 41,65% dengan biaya Rp31 Miliar. Kemudian pembangunan jaringan perpipaan, SPSM, IKK Simanindo progress-nya 79% dengan biaya 15,4%.

Di KSPN Danau Toba kami juga meningkatkan kualitas rumah swadaya untuk homestay. Jadi di Lima KSPN itu kita bangun juga kita rehab juga rumah-rumah penduduk yang kiranya bisa dipakai sebagai homestay sehingga mereka tidak hanya menjadi penonton, tapi juga bisa merasakan hadirnya wisatawan di kawasan wisata tersebut.

Kemudian di Borobudur penataan Kawasan Gerbang Klangon. Jadi Borobudur ini ada 4 pintu gerbang dari Krepekan dari Magelang, dari Kulonprogo, ini yang dari Kulonprogo, kemudian dari Purworejo dan dari Semarang. Jadi ini di Kulonprogo progress-nya 93,16%. Ini juga di Borobudur

(11)

peningkatan kualitas rumah swadaya untuk homestay ada sekitar 700-an rumah yang diperbaiki.

Kemudian di KSPN Mandalika dibangun saluran pengendali banjir, juga penataan kawasan di 3 Gili, Gili Trawangan dan Gili Air dan satunya lagi Gili Meno.

Kemudian kalau KSPN Labuan Bajo ini di sini ada pelebaran-pelebaran jalan dan trotoar, khususnya di Jalan Soekarno-Hatta. Jadi ini ada jalan Soekarno-Hatta bawah, sedangkan jalan di atasnya ada jalan Soekarno-Hatta atas. Ini adalah penataan kawasan Goa Batu cermin yang menjadi juga satu destinasi di Labuan Bajo.

Kemudian di Likupang di Manado dibangun pengendali banjir sungai Likupang dan pengembangan kawasan food estate di ex-PLG Kalteng. Ini yang untuk tanaman pangan padi luas potensialnya 165.000 hektar, pernah kami laporkan ini. Ini adalah tanah aluvial x-PLG Kalteng, bukan di gambut. Dari 165.000 hektar ini yang 28.000 ini berkondisi irigasi baik yaitu di daerah Belanting.

Kemudian sekarang sudah yang kemarin Bapak Presiden ke sana penanaman perdana dengan ini intensifikasi dari Kementerian Pertanian. Kemudian yang sisanya kondisi memerlukan rehab dan peningkatan jaringan irigasi karena memang tidak berfungsi. Tahun 2020 ini rehabnya difokuskan untuk 2000 hektar, sedangkan 2021 135.000 hektar di Blok A, B, C, D.

Lanjut, ini adalah peta Dadahup, yang merah itu adalah prioritas tahun 2020 seluas 2000 hektar. Ini saluran-saluran irigasinya yang biru, itu jalan irigasi primer utama, sedangkan yang kuning adalah saluran sekunder, yang kecil-kecil itu adalah saluran tersiernya.

Lanjut, progress-nya untuk Dadahup 2020 ini, primer pembantunya rencana 4.946 meter, telah dikerjakan 50,31%. Sekunder 20,674 meter, dikerjakan 14.053 meter atau 67,97%. Tersier panjangnya 48.982 meter, sudah direalisasikan 44.437 meter atau 90,72 %. Kemudian kuaternya 111.470 meter, dikerjakan 79.164 meter atau 71%, sehingga keseluruhan progress-nya 75,32%. Ini diharapkan nanti Desember, ini sekarang pertanian sudah mulai masuk untuk olah tanahnya, sehingga nanti Desember untuk musim tanam Oktober-Maret Okmar bisa dilaksanakan.

Sedangkan perluasan kawasan food estate di Kalteng lainnya yaitu di Kabupaten Gunung Mas, sekarang ini yang 2020 sampai 2021 akan dikerjakan 12.000 hektar di Gunung Mas. Totalnya targetnya kalau yang di Kalteng apa yang di Dadahup atau yang di ex-PLG tadi 165.000, dan untuk singkong ini 60.000 hektar. 2020 sampai 2021 akan dikerjakan 12.000 hektar di Kabupaten Gunung Mas dan pada tahun 2020 ini sampai dengan Desember 2.000 hektar harus tuntas sebagai pilot project.

Lanjut, ini adalah sebaran lokasi. Kalau ini yang di Humbang Hasundutan, jadi Humbang Hasundutan bukan merupakan satu hamparan, tapi dia tersebar di beberapa kecamatan, namun masih di dalam satu kabupaten yaitu Kabupaten Humbang Hasundutan.

(12)

Lanjut, ini adalah contoh-contoh pekerjaan di perbaikan jaringan irigasi reklamasi rawa di daerah irigasi rawa Dadahup. Kemudian kawasan pesisir di Humbang Hasundutan dengan Sprinkle tadi untuk menanam hortikultura. Jadi kalau di Humbang Hasundutan memang difokuskan untuk hortikultura seperti bawang merah, bawang putih dan lain-lainnya. Kemudian kawasan food estate untuk Humbang Hasundutan kebetulan juga ditugasi untuk pembangunan jalan akses yang utama ke kawasan food estate.

Selanjutnya izinkan kami Bapak Ketua, Ibu Bapak Anggota Komisi V melaporkan progress dari pembangunan venue PON Papua 20 tahun 2020 yang diundur 2021. Tugas dari untuk Kementerian PUPR di dua kawasan. Satu kawasan Kampung Harapan dan kawasan Doyo Baru. Jadi kalau kita dari bandara ke arah Jayapura itu adalah kawasan Kampung Harapan, tapi kalau dari Bandara ke belok ke kiri itu kawasan Olahraga Doyo Baru. Jadi kalau kita keluar Bandara ke kanan ke arah Jayapura, nanti sebelah kiri ada kawasan olahraga Kampung Harapan, sedangkan kalau keluar dari Bandara belok kiri itu kawasan olahraga Doyo Baru.

Di kawasan Kampung Harapan dilakukan pembangunan Arena Aquatic, pembangunan Istana Olahraga Papua Bangkit dan penataan kawasan Kampung Harapan dan kawasan Doyo Baru, pembangunan Arena Cricket 2, pembangunan Lapangan Hockey indoor dan outdoor dan penataan kawasan Doyo Baru.

Progress-nya ini adalah penataan kawasan Kampung Harapan, saya kira ini sudah selesai sekarang. Kemudian Istora Papua Bangkit juga sudah selesai. Kemudian Arena Aquatic PON Papua sudah selesai. Ini sudah mendapatkan sertifikasi dari Viena. Kemudian Lapangan hockey indoor dan outdoor dan Arena Cricket Kota Jayapura Papua ini juga sudah selesai. Kemudian Lapangan hockey indoor di Kota Jayapura ini sedang dalam penyelesaian, terutama dalam lingkungannya.

Kemudian dukungan atau tugas yang diberikan pada Kementerian PUPR dalam rangka penyelenggaraan Piala Dunia sepak bola U20 tahun 2021, Kementerian PUPR ditugasi untuk merehab secara besar di dua venue utama yaitu di Stadion Manahan Kota Solo Jawa Tengah dan Stadion I Wayan Dipta Kabupaten Gianyar Bali. Kemudian 15 lapangan latihan. Jadi 1 stadion utama harus ada 4 lapangan latihan. Jadi 15 lapangan latihan kita, ada di enam kota akan diadakan final ini, Palembang, Bandung, Solo, Surabaya, Bali. Surabaya Pemda-nya akan menangani yang untuk stadion utamanya, Bandung juga demikian, tapi ada beberapa lapangan latihan yang harus dikerjakan oleh PU.

15 lapangan latihan ini adalah 3 lapangan di Palembang Sumsel, kemudian 3 lapangan di Bandung, Sumedang, Jawa Barat, IPDN, Unpad dan Sidolig, 4 lapangan latihan di Solo Jawa Tengah, Sriwedari, Banyu Anyar, Sriwaru dan Kota Barat. 1 lapangan latihan Gelora Bangkalan di Madura dan 4 lapangan latihan di Bali Ngurah Rai, Kompyang Sudjana, Kapten Japa dan Gelora Samudra Kuta. Ini baru saja ditandatangani kontraknya tanggal 6

(13)

November 2020, akan diselesaikan dalam waktu 6 bulan, sehingga dapat dipakai pada saat dilakukan Piala Dunia tersebut.

Ibu Bapak sekalian.

Seperti yang kami laporkan pada butir 3, ini kami laporkan infrastruktur yang selesai dan siap diresmikan tahun 2020. Pertama untuk bidang sumber daya air. Lanjut, itu adalah Bendungan Tapin di kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan. Ini sudah selesai dan sekarang sedang dalam pengisian waduk. Totalnya total tampungnya kapasitasnya 56.000.000 M3 untuk irigasi dan untuk air baku, serta pembangkit listrik tenaga air. Itu siap diresmikan.

Kemudian Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan di Jawa Timur. Ini siap diresmikan dengan kapasitas tampung 8.000.000 M3 untuk irigasi 600 hektar, untuk air baku Pacitan dan untuk listrik 0,26 megawatt.

Kemudian Bendungan Napungete di Sikka atau di Maumere, ini juga siap diresmikan, dalam arti diisi. Kami harapkan musim hujan ini, ini sudah bisa diisi, sedangkan sekarang sedang dilakukan perapian untuk jalan akses masuk ke dalam ke bendungan. Total kapasitas tampungnya ada 11.000.000 M3 untuk irigasi dan untuk air baku Kota Maumere.

Kemudian Bendungan Paselloreng di Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan, ini juga sudah siap diresmikan dengan kapasitas tampung 138.000.000 M3. Ini sedang dilakukan pembersihan di area genangan, yang ada juga beberapa bidang tanah yang harus dibebaskan. Namun intinya siap diresmikan sampai dengan Desember nanti.

Kemudian embung konservasi di Kabupaten Blora Klopoduwur ini sudah siap untuk diresmikan dengan kapasitas tampung 115.000 M3. Kemudian embung konservasi Kamilin di Kabupaten Pringsewu Lampung, ini juga 11.000 M3 ini juga sudah selesai dikerjakan. Kemudian embung konservasi di Gunung Raya Kabupaten Pringsewu Lampung dengan kapasitas agak besar 14.000 M3.

Selanjutnya adalah Kolam Regulasi Nipa-Nipa adalah untuk pengendalian banjir kota Makassar. Jadi ini adalah kolam retensi, jadi airnya ditampung nanti dibuang pelan-pelan setelah hujan lewat. Ini juga sudah siap untuk diresmikan.

Kemudian di bidang Bina Marga, jalan tol Sigli-Banda Aceh Seksi 4 yang sudah diresmikan, ini yang telah diresmikan. Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, jalan tol Manado-Bitung dan jalan tol dan jalan Jembatan Teluk Kendari, Alhamdulillah dari 4 ini semua juga yang saya tahu yang 3 dihadiri oleh para Anggota Komisi V DPR RI.

Kemudian yang siap diresmikan lagi adalah Jalan Tol Layang Ujung Pandang Seksi 3. Ini kemungkinan minggu ini akan diresmikan oleh Bapak Presiden, tanggal tunggu tanggal beliau. Kemudian Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda ini Desember, kemudian Jalan Tol Bogor, kemudian Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung ini juga

(14)

Desember karena masih ada beberapa yang longsoran yang harus diperbaiki. Medan-Binjai di Sumut. Kemudian Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu.

Kemudian Jalan Akses Patimban, ini akan segera diresmikan oleh Presiden bersamaan dengan peresmian Pelabuhan Patimban. Kemudian Jembatan Tumbang Samba di Kalteng ini sudah selesai di lakukan, sudah selesai dikerjakan. Kemudian Jembatan Gantung Palopo itu sudah selesai karena yang jembatan yang aslinya dibawa hanyut oleh banjir.

Ini ada terus, Pekanbaru-Dumai juga sudah. Lanjut Manado-Danowudu juga sudah diresmikan, terus Jembatan Teluk Kendari ini sangat indah saya kira, total panjangnya 1,34 KM. Kemudian Jalan Tol Pettarani Seksi 3 ini sudah siap diresmikan, kemudian Bunder, lanjut terus ini hanya foto-foto saja. Pelabuhan Patimban, terus ini adalah jalan ini bukan jalan tol, tapi ini ada Jalan Nasional Patimban yang menghubungkan Jalan Nasional Pantura dengan Pelabuhan. Nanti jalan tol akses dari Cipali ke sinipun akan segera dibangun.

Ini Jembatan Gantung Palopo, ini juga nanti di bagian hulunya akan kita bangun yang permanen. Ini hanya apa supaya tidak putus sehingga ini segera dibangun dan ini sudah selesai dengan jembatan gantung yang lebih cepat membangunnya.

Kemudian dalam bidang Cipta Karya. Ini telah diresmikan di Pekanbaru saya kira tahun 2020 kemarin. Kemudian TPA sampah regional Banjarbakula 7 Februari ini juga dihadiri oleh Pak Irwan dari Kalimantan. Kemudian yang siap diresmikan langsung fotonya saja, ini adalah kawasan kumuh, terus. Nah ini rumah saya sebutkan di sini adalah penataan kawasan kumuh Peunayong Kota Banda Aceh, penataan kawasan kumuh Batang Arau Kota Padang, revitalisasi kawasan Negeri Seribu Rumah Gadang.

Saya kira ini ada 1.000 rumah gadang dan kawasan kumuh kawasan senggarang Kampung Bugis Kepri, kemudian penataan bangunan kawasan Taman Anggrek Kebun Raya Kota Bogor, kemudian Pasar Kaliwungu Kabupaten Kendal di Jateng, kemudian Gedung Kuliah Laboratorium Politeknik Negeri Ketapang Kabupaten Ketapang Kalbar, kemudian sarana PLBN Terpadu di Entikong Aruk Badau Kalbar, kemudian SPAM Narmada di Lombok, Gedung Rektorat UIN Mataram, peningkatan kualitas permukiman kumuh Bungkutoko dan Petoha Kota Kendari, Gedung FKIP dan Universitasnya ini, Universitas Sembilan Belas November Kolaka, kemudian pengembangan sarana dan prasarana penunjang PLBN terpadu Skouw dan pengembangan Pos Lintas Batas Negara Sota Kabupaten Merauke.

Kemudian untuk yang bidang Perumahan antara lain adalah; rumah susun, Sekolah Tinggi Teknik Immanuel Sintang Kabupaten Sintang Kalbar yang sudah diresmikan 13 Februari yang lalu bersama Pak Ketua. Kemudian rumah susun, Ponpes, madrasah Ulumul Quran Pidie Aceh. Rusun Ponpes Musthafawiyah Kabupaten Mandailing Natal Sumut.

(15)

Rusun Mahasiswa Universitas Internasional Batam Kota Batam. Rusun Mahasiswa Muhammadiyah Banjarmasin di Barito Kuala. Rusun Ponpes Hidayatullah Kota Bontang. Rusun Ponpes Yasrib Beyowe Sopeng. Rusun Mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar. Rusun Ponpes Al-Ikhlas Ujung Bone Kabupaten Bone. Rusun Ponpes Al-Ikhlas Addary Takkalasi Barru. Rusun Ponpes Hidayatullah Kabupaten Mankokwari. Rumah Khusus Kabupaten Siak. Rumah khusus Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan Rumah Khusus Kota Magelang di Jawa Tengah.

Ibu Bapak sekalian, Bapak Ketua dan Bapak-bapak sekalian yang kami hormati.

Demikian yang dapat kami laporkan tentang Evaluasi Pelaksanaan Program Pembangunan Prasarana PUPR Tahun 2020. Kurang lebihnya saya mohon maaf.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. KETUA RAPAT :

Wa'alaikumsalam.

Terima kasih Pak Menteri.

Demikianlah penjelasan yang telah disampaikan Menteri PUPR. Selanjutnya kami akan mempersilakan teman-teman, tapi sebelumnya saya ingatkan begini mungkin dengan maksud tidak maksudnya dengan tidak bermaksud membatasi hak-hak kita semua atau hak Anggota, kita tadi mulai jam 01.05, Tatib kita mengatakan kita dua setengah jam pak.

Waktu kita sekarang tinggal satu setengah jam. Kita hubungkan juga Pak Menteri kita ini dan beberapa Dirjenlah masih dalam menggairahkan, masih menggairahkan diri masing-masing. Barangkali kalau bisa pertanyaan kita adalah sekali lagi tidak bermaksud menghalangi membatasi, tapi kalau pertanyaan kita yang penting-penting saja dan dapat dipersingkat.

Demikian saya persilakan kepada teman-teman Anggota Komisi V, dimulai dari Pak Bambang Suryadi.

Kami persilakan Pak Bambang.

F-PDIP (BAMBANG SURYADI, S.H., M.H.): Terima kasih Pimpinan.

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Yang saya hormati Pimpinan Komisi V serta Bapak Ibu Anggota Komisi V yang saya hormati,

(16)

Yang pertama, saya mengucapkan terima kasih, tadi ada yang siap diresmikan dari Dapil Lampung, ada 2 embung kalau tidak salah. Mudah-mudahan menyusul yang lain segera diresmikan Pak Menteri.

Yang kedua, soal penyerapan aspirasi, seperti P3TGAI, PISEW, KOTAKU dan lain sebagainya. Kami memantau kondisinya sudah 97% lah, beberapa juga sudah selesai dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dan berharap kita selalu berbenah, hanya kemarin khususnya Pak Dirjen Bina Marga saja yang kita berharap untuk kegiatan pada 2020 bisa diubah bisa menyentuh lagi.

Satu hal saja pertanyaan Pak Menteri, hari ini penyerapan anggaran maupun fisik per tanggal 16 November 2020 di kisaran 73 dan 75 yang notabene kurang lebih 1 bulan lagi. Kira-kira sampai dengan tutup anggaran 2020 ini target bapak baik fisik maupun uangnya ini kalau 100 udah nggak mungkin kayaknya, terutama fisiknya pak.

Nah nanti mungkin juga bisa disampaikan kalau penyerapannya hanya maksimal ada beberapa mungkin yang hanya sampai 80 itu kendalanya apa gitu? Dan kalau itu pekerjaan multi saya pikir nggak ada persoalan gitu, tapi yang single-single, single years sifatnya mungkin solusinya akan seperti apa?

Yang terakhir kaitanya pengadaan barang dan jasa yang mungkin pada RDP yang beberapa minggu yang lalu pada saat kita membahas APBN 2021. Ini khususnya pada Binkon banyak sekali masukan kritikan dari kawan-kawan. Evaluasi apa mungkin yang sudah bisa dilakukan oleh Pak Dirjen terhadap masukan dari pada kawan-kawan?

Itu saja Pimpinan, Terima kasih.

Wabillaahittaufik Walhidayah,

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. KETUA RAPAT :

Terima kasih Pak Bambang.

Pak Sudewo.

F-P.GERINDRA (SUDEWO, S.T., M.T.): Terima kasih Pimpinan.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Yang saya hormati Pimpinan dan semua Anggota Komisi V, Pak Menteri dengan seluruh jajarannya.

Langsung saja, saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pak Menteri PUPR beserta Pejabat Eselon 1 dan Eselon II dan seluruh organ di Kementerian PUPR yang telah bekerja keras sehingga

(17)

capaian progress, baik itu fisik maupun keuangan, baik secara umum itu telah tercapai. Meskipun di tengah-tengah tahun anggaran berjalan ini ada satu kejadian di luar dugaan force majeur tapi alhamdulillah dengan sikap dengan kerja keras dengan pengalaman Bapak Menteri sehingga tidak begitu mengganggu pencapaian target itu.

Yang kami harapkan evaluasi pelaporan dari Kementerian PUPR tentang kegiatan yang dilakukan pada Tahun Anggaran 2020 merupakan suatu evaluasi dalam rangka kita melakukan penyempurnaan pada Tahun Anggaran 2021. Secara fisik dan secara keuangan menurut hemat saya tidak ada masalah, artinya dalam tataran operasional dan teknis ini berjalan sebagaimana mestinya berjalan secara lancar. Hanya yang ingin saya memberikan masukan kepada Kementerian PUPR adalah evaluasi pada tataran kebijakan. Bahwa pelaksanaan suatu kegiatan itu terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.

Perencanaan itu diantaranya mencakup soal pengadaan barang dan jasa. Pengadaan dan barang, pengadaan barang dan jasa atau pelelangan inilah yang menurut hemat saya perlu mendapatkan suatu kecermatan yang lebih. Mengapa pada kenyataannya pengadaan barang dan jasa menghasilkan suatu kontrak dengan satu nilai yang tidak begitu menggembirakan tidak begitu bagus? Ya memang semangatnya adalah bahwa pengadaan lelang ini dilaksanakan secara fair secara terbuka secara transparan dan dipertanggungjawabkan, tetapi motivasi itu ternyata masih menyisakan satu pokok persoalan. Karena apa? Karena hasil kontrak itu nilainya terlalu jauh dari pada pagu. Karena terlalu jauh dari pada pagu, tentu kita semua punya penilaian yang sama bahwa kualitas konstruksi tidaklah begitu bagus.

Kualitas kontruksi yang tidak bagus ini tentu berharap pada umur pelayanan konstruksi dan umur pelayanan kontruksi berdampak kepada cost produksi bisa juga meninggikan cost logistik yang pada muaranya adalah mengganggu perekonomian. Inilah yang ingin saya menyampaikan perlu ada suatu evaluasi mengapa terjadi demikian? Mengapa bisa terjadi seperti demikian?

Kalau memang pagu kalau memang nilai kontrak itu terlalu jauh dari pada pagu dan itu dikatakan merupakan satu efisien, oleh karena ada Silva yang segitu besar, tapi kita melihat efisiensi dan efektivitas itu tidak hanya pada satu tahun anggaran berjalan saja. Kita melihat efisiensi dan efektivitas itu bisa melihat sekian tahun ke depan. Baik itu jangka menengah maupun jangka panjang dan kita lakukan evaluasi secara menyeluruh apakah itu efisien atau efektif.

Oleh sebab itu Pak Menteri saya kira bisa mendorong kepada strukturalnya agar melakukan kajian terhadap hal ini. Apakah pemilihan dari beberapa pihak bahwa dengan nilai kontrak yang rendah ini betul berdampak pada suatu kualitas konstruksi yang tidak baik? Itu perlu dilakukan penelitian pak, dilakukan suatu pengkajian, dilakukan suatu tidak hanya tidak hanya survei, tapi memang betul-betul diteliti.

(18)

Misalnya dengan kontrak 60% sampai 75% nilai kualitas konstruksinya seperti apa? Diklasifikasikan di-cluster-kan, dengan demikian itu dijadikan satu pedoman untuk melakukan evaluasi pengadaan barang dan jasa pada tahun anggaran yang berikutnya. Yang pokok persoalannya ini apakah pada tataran kebijakan peraturan perundang-undangan yang memang harus dievaluasi atau operasional teknis yang harus dievaluasi.

Kalau menurut hemat saya dengan yang disampaikan oleh Pak Menteri PUPR bahwa capaian progress keuangan dan fisik itu tidak ada masalah, artinya dalam tataran operasional dan teknis clear tidak ada masalah, tetapi dalam tataran kebijakan mungkin inilah yang masalah. Jadi tapi dengan kajian oleh Kementerian PUPR, ya berdasarkan data berdasarkan angka tidak berdasarkan asumsi. Inilah dijadikan suatu rekomendasi untuk dilakukan evaluasi dasar aturan yang digunakan untuk melakukan pengadaan barang dan jasa.

Kalau memang itu akurat adanya, bisa saja kebijakan atau peraturan perundang-undangan yang mengatur pengadaan barang dan jasa ini dirubah, bahwa dengan nilai kontrak ya dengan penawaran dengan nilai 90% ke bawah atau 85,5% ke bawah itu gugur langsung gugur adanya, misalnya seperti itu. Tapi melakukan pengkajian harus berdasarkan data, angka tidak berdasarkan asumsi. Oleh karena apa pak?

Kami ini punya pandangan demikian, di kementerian PUPR ini menyusun Pagu Anggaran kan dilakukan pengecekan secara detil, setiap elemen dilakukan pengecekan, tidak berdasarkan sampling gitu. Kalau kita analogikan dengan pemilihan Kepala Daerah dengan satu juta pemilih dengan responden 2.000 responden itu saja deviasinya hanya 3%. Tapi dengan menyusun pagu anggaran yang secara detil tidak cara sampling seluruh komponen baik berupa material metode pekerjaan dan segalanya itu dilakukan secara menyeluruh sehingga ketemulah satu pagu anggaran tertentu, tapi ketika nilai kontrak itu bisa jauh berbeda dari pagu anggaran.

Ini kan jelas bahwa sesuatu ukuran yang tidak akan bisa menjamin pekerjaan itu bagus, tapi di satu sisi dengan kementerian menetapkan kontraktor yang penawarannya paling rendah itu juga dilindungi oleh payung hukum. Ada di-backup oleh peraturan perundang-undangan ini kan juga tidak bisa disalahkan juga di Kementerian PUPR. Artinya dalam hal ini memang harus ada suatu evaluasi dalam kebijakan yang memayungi pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.

Saya kira itu penting saya sampaikan supaya ini tidak terjadi lagi dan bisa digunakan sebagai penyempurnaan di tahun anggaran tahun anggaran berikutnya, itu yang pertama.

Yang kedua, setelah kami mendengarkan secara seksama apa yang disampaikan oleh Pak Menteri PUPR, kami ini baru sadar pak, ternyata banyak sekali ya program padat karya dari Cipta Karya, Bina Marga, SDA. Tapi yang kami rasakan hanya beberapa yaitu sumber daya air dengan P3TGAI-nya, Perumahan dengan BSPS-nya, tapi Cipta Karya yang

(19)

pengolahan limbah keluarga, pengolahan sampah keluarga, ini ternyata banyak sekali. Kami mendengar saja belum di tahun 2020, apalagi memanfaatkan ini.

Harapan kami di 2021 ada satu kejelasan sehingga kami ini merasa merasa ada satu partner yang yang baik. Ya kami mohon maaf kami tidak mengabaikan yang lain. Kami sungguh berterima kasih juga dengan Pak Menteri, tapi perlu ada satu penajaman di tingkat bawah.

Kemudian yang ketiga pak, PISEW pak, PISEW ini mohon maaf mungkin apa yang dirancang sistem di internal oleh kementerian itu sangat baik, bahwa 1 kecamatan hanya cukup dengan 1 titik, 1 titik itu 2 desa atau lebih. Tetapi menurut sudut pandang eksekutif, itu tentu berbeda dengan sudut pandang politisi seperti saya sebagai Anggota DPR RI.

Bahwa mengalokasikan titik itu tidak mesti harus secara proporsional, proporsional itu mesti adil secara merata di tiap kecamatan, di mana di kementerian sudah dibatasi bahwa 1 kecamatan itu harus satu titik. Bilamana nanti diusulkan dua titik secara otomatis itu di-block ditolak karena memang harus 1 titik. Satu titik di kementerian ini dipatenkan.

Lah harapan kami, harapan kami jangan dibuat sistem seperti ini. Ini fleksibel saja, karena politisi itu pak, meng-upload satu titik itu juga dilihat dari sudut pandang politik, ini bukan bermaksud apa-apa. Karena kami juga mempertimbangkan dari Pemilu kemarin mana yang daerah yang menjadi ceruk suara kami yang sangat, kan tidak bisa mesti suara kami itu merata di tiap kecamatan dan kami berharap ini hanya fleksibilitas saja. Bukan berarti ini untuk kepentingan tertentu, tetapi ada satu fleksibilitas sistem yang diberikan oleh Pak Menteri.

Seperti yang dikatakan oleh senior saya Pak Bambang Suryadi, ini syukur alhamdulillah di Dapil-nya Pak Bambang di Lampung, ada kegiatan ada program yang akan diresmikan Pak Menteri di tahun 2020. Di Dapil saya belum ada pak, di Dapil saya tidak ada sama sekali dan harapan saya tapi alhamdulillah apa yang saya usulkan dalam pembahasan anggaran di tahun 2021 itu sudah terakomodir oleh Pak Menteri oleh Pak Dirjen utamanya adalah Bendung Gerak di Kali Juwana, kemudian Bendungan Cabean dan Bendungan Dung Kurungan. Harapan kami ini nanti bisa terealisir di tahun anggaran 2021. Sehingga ada yang diresmikan 2021 atau diresmikan tahun berikutnya lagi sesuai dengan penyelesaian pekerjaan ini.

Saya kira itu yang saya sampaikan kepada Pak Menteri PUPR, mohon maaf apabila ada sesuatu yang kurang berkenan.

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. KETUA RAPAT :

(20)

Terima kasih Pak Sudewo.

F-P.GERINDRA (SUDEWO, S.T., M.T.):

Pimpinan, nambah satu lagi ini karena penting.

Ini secara nasional saja Pak Menteri PU, sekarang itu kan ada Undang-undang Minerba yang baru. Undang-undang Minerba itu 1 bulan berikutnya kalau nggak salah ada surat edaran dari Menteri ESDM pada bulan Mei atau Juni yang memerintahkan atau melarang para Gubernur untuk menerbitkan menerbitkan izin, izin apa saja. Lah yang ironisnya galian tambang C ini yang terkait untuk pelaksanaan infrastruktur, ini adalah galian tambang C itu juga dilarang untuk diproses untuk diterbitkan izinnya.

Ini saya hanya mengingatkan Pak Menteri saja supaya koordinasi dengan Menteri ESDM supaya untuk galian tambang C batu pasir ini dipisahkan dengan batu bara dan mineral yang lain. Kalau ini masih di moratorium oleh Menteri ESDM, kita akan bisa terkendala dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur di Tahun Anggaran 2021. Mengingatkan saja terima kasih.

KETUA RAPAT :

Pak, saya ingatkan lagi sekali lagi dengan tidak bermaksud membatasi, kasihan Pak Menteri ini, baru selesai apa namanya. Ya habis kerja keras jadi beliau ini masih agak sedikit rame-rame dikit, kalau boleh dipersingkat penyampaiannya dan tepat sasaran. Ya cepat, tegas dan akurat katanya.

Baik Pak Bakri silakan. Tidak ada Pak Bakri? Tidak ada.

Pak Irwan, silakan Pak Irwan.

F-PD (H. IRWAN, S.IP., M.P.): Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Yang saya hormati Pimpinan Komisi V DPR RI,

Serta rekan-rekan Anggota Komisi V DPR RI yang saya banggakan, Yang saya hormati Bapak Menteri PUPR,

Bapak Dirjen beserta jajaran dari Kementerian PUPR yang saya hormati.

Pada kesempatan ini saya menyampaikan apresiasi yang sangat sangat tinggi dari paparan Pak Menteri tadi, saya tidak bisa membayangkan ya dengan situasi Covid seperti ini kemudian apa namanya pembangunan sumber daya air kita, konektivitas kita.

Kemudian pemukiman, perumahan semua terkendala, tentu membuat apa namanya beban-beban republik ini makin berat di tengah pandemi Covid. Jadi saya pikir dengan pencapaian realisasi keuangan dan fisik 75% lebih

(21)

tinggi dibanding tahun 2019, saya pikir ini sangat-sangat kita berikan apresiasi yang tinggi kepada kawan-kawan dari Kementerian PUPR.

Kemudian termasuk juga karena agenda hari ini juga menyampaikan hasil reses, kami sampaikan juga bahwa berdasarkan hasil reses kami di Kaltim, untuk program-program terutama program Padat Karya, P3TGAI, kemudian KOTAKU, BSPS dan lain-lainnya Alhamdulillah sudah hampir rampung semua. Mungkin yang agak masih 50 sampai 60 70%, itu program PISEW. Karena memang dikerjakan langsung ya oleh masyarakat desa, tetapi terus juga kita dorong agar bisa di akhir tahun bisa sudah dimanfaatkan oleh kecamatan ya ataupun masyarakat antar desa penerima bantuan.

Kemudian yang kedua Pak Menteri kami juga menyampaikan bahwa setelah diresmikan kemarin waktu 17 Desember 2019 tol Balikpapan-Samarinda, perlu kami sampaikan masih ada 2 apa namanya seksi yang belum selesai. Yaitu seksi 1 Balikpapan dan Samboja 22 KM serta ruas seksi 5 ruas Sepinggan-Balikpapan 11 Kilo, tadi juga sudah disampaikan untuk seksi 1 sudah siap diresmikan.

Alhamdulillah berarti tinggal PR-nya seksi 5, karena dulu waktu Kunsfik Komisi V janjinya April, tapi memang kita bisa pahami tapi saya berharap awal tahun 2021 seksi 5 juga sudah bisa difungsikan. Karena memang ini sangat-sangat strategis di samping menghubungkan Bandar Udara Samarinda dan Bandar Udara Sepinggan juga menghubungkan Pelabuhan Semayang Balikpapan dan juga Pelabuhan Samarinda. Jadi ini mudah-mudahan bisa tuntas semua seksi yang ada di tol Balikpapan-Samarinda.

Kemudian pada kesempatan ini kami juga mengingatkan agar terus mendorong untuk pelaksanaan tol Samarinda-Bontang Pak Menteri. Karena dari Balikpapan-Samarinda kemudian sampai ke Bontang itu menuju ke kawasan ekonomi khusus, ya proyek strategis nasional yaitu Kipimaloy.

Kemudian kembali yang terakhir, Pimpinan saya mengingatkan pembahasan kemarin Pak Menteri waktu kami reses kami diingatkan oleh masyarakat Kaltim terkait keluhan kenaikan tarif tol Balikpapan-Samarinda. Kemarin Pak Menteri janji membicarakan dengan...(rekaman suara kurang jelas), mudah-mudahan itu ada bisa hasilnya dan bisa disampaikan ke masyarakat Kaltim. Karena kami juga melihat bahwa dengan tingginya tarif tol itu, banyak kemudian pengguna jalan kembali ke jalan nasional yang lama, sementara jalan nasional yang lama itu ada beberapa titik-titik yang longsor ataupun tanah turun. Sehingga ini tentu menjadi pertimbangan ya Pak Menteri untuk meninjau kembali tarif tol Balikpapan-Samarinda. Pimpinan, itu yang kami sampaikan terima kasih banyak atas kesempatan.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. KETUA RAPAT :

Terima kasih Pak Irwan.

(22)

F-PDIP (SARCE BANDASO TANDIASIK, S.H.): Terima kasih Pimpinan.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Selamat siang,

Salam sejahtera buat kita sekalian.

Yang saya hormati Pimpinan beserta rekan-rekan Komisi V, Yang saya hormati Bapak Menteri beserta jajarannya.

Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Menteri yang telah mendukung penuh program Padat Karya Tunai, BSPS, PISEW, KOTAKU serta P3TGAI yang saat ini dirasakan oleh masyarakat, terlebih di Dapil saya Dapil III Sulsel. Namun kesempatan ini saya menyampaikan aspirasi yang selama kami reses, saya akan sampaikan kepada Pak Menteri yaitu:

Satu, pembangunan jalan alternatif yang masih sulit dijangkau kendaraan roda empat, seperti Jalan Lingkar Dalam dan Jalan Lingkar Luar menuju kawasan strategis pariwisata di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara. Akses jalan dari Kecamatan Mappa, Masamba, eh Masanda, Simbuang di Kabupaten Tana Toraja yang menghubungkan dengan Kabupaten Pinrang dan Kabupaten Enrekang yang sampai saat ini belum pernah tersentuh bantuan pemerintah. Mungkin Pak Menteri apa namanya memberi perhatian khusus kepada Kampung Mappa dan Masanda Simbuang.

Pembangunan jembatan gantung yang terletak di Kabupaten Toraja Utara kiranya bisa diprioritaskan. Karena menurut hasil survei daerah tersebut sudah memenuhi kriteria asas manfaat sesuai Juknis yang berlaku.

Selanjutnya akses jalan menuju Seko Kabupaten Luwu Utara di mana daerah ini termasuk salah satu.

KETUA RAPAT :

Bu, nanti disampaikan secara tertulis karena kita bicara sekarang evaluasi ya?

F-PDIP (SARCE BANDASO TANDIASIK, S.H.): Oh iya.

KETUA RAPAT :

Kalau itu tertulis saja disampaikan ke Pak Menteri.

Silakan bu.

(23)

Terima kasih.

KETUA RAPAT :

Hanya evaluasi bu evaluasi ya.

F-PDIP (SARCE BANDASO TANDIASIK, S.H.): Oh iya.

Terima kasih Pak Menteri. Nanti saya serahkan mungkin ini hasil reses saya selama saya berada di Dapil. Tim banyak.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. KETUA RAPAT :

Terima kasih Ibu. Mau diserahkan sekarang? Silakan, ntar kelupaan. Mau diserahkan sekarang?

F-PDIP (SARCE BANDASO TANDIASIK, S.H.): Lagi diambil.

KETUA RAPAT : Oh lagi diambil.

Pak Bakri silakan Pak Bakri.

F-PAN (H. A. BAKRI H.M., S.E.): Iya pak, saya hadir pak.

Pak Menteri yang saya hormati,

Yang saya banggakan Para Dirjen beserta seluruh jajarannya,

Pimpinan Komisi V Pak Ridwan Bae, Pak Andi dan Anggota Komisi V yang saya hormati.

Singkat juga mungkin dari saya. Pertama saya ingin menyampaikan hasil-hasil keliling-keliling ke daerah ini Pak Menteri kebetulan di daerah saya bersamaan dengan adanya Pilkada, jadi ya sambil-sambil jugalah keliling mendengar aspirasi masyarakat gitu pak.

Satu itu masalah BSPS bedah rumah. Saya mengalami tahun 2019 ada lebih kurang 700 usulan bedah rumah ataupun lebih lebih akrab itu bedah rumah di zaman Pak Hasan Basri Agus dulu jadi Gubernur itu terkenal bedah rumah. Jadi BSPS Bu sekarang disebut bedah rumah. 300 rumah yang diusulkan saya usulkan kedua kecamatan untuk dibagikan ke masing-masing desa.

(24)

Saya tidak tahu siapa yang dapat pokoknya tolong, karena daerah itu memang daerah miskin dan daerah-daerah yang mempunyai keterbatasan. 700 itu pada saat disampaikan ke desa-desa setelah disurvey rumah-rumah itu cuma 400 yang masuk nah ini Pak Menteri. 300 itu pulang karena apa? Karena sebagian besar rumah itu dekat sekali dengan sungai-sungai, karena Jambi itu memang terkenal juga di sana ada sungai yang paling panjang di Sumatera Sungai Batanghari.

Nah jadi ini mohon mungkin kawan-kawan kemarin juga dari Kalimantan juga sempat bicara ini mungkin juga perlu sedikit ada keistimewaanlah, karena itu panjang Sungai Batanghari itu semua rumah boleh dikatakan sepanjang Sungai Batanghari itu semua rata-rata mereka lebih senang tinggal di pinggiran sungai dari pada di daratan.

Nah dia kalau kita bedah rumah ada 200 meter ke darat itu sudah yang kita bedah itu rumah jagal untuk kebon itu pak, nah yang rehab tidak mungkin itu katanya. Nah ini mohon sekali Pak Menteri karena sampai kemarin saya keliling itu masih juga sehingga aparat desa pemerintahan kabupaten provinsi dianggap wah ini ada kongkalikong ini katanya yang sana dapat kami tidak. Padahal kita sama-sama membutuhkan, padahal aturan yang menentukan itu. Itu yang pertama Pak Menteri.

Terus yang kedua juga program-program padat karya khususnya di Cipta Karya, ini pengalaman saya juga yang kemarin menjadi ujung tombak program padat karya itu di Cipta Karya itu kita banyak sekali yang kita lihat. Nah pada saat pelaksanaan itu kawan-kawan di bawah itu terlalu kaku. Kakunya itu kenapa saya bilang kaku itu, setelah Pak Danis mengirimkan tim dari Jakarta turun ke bawah bisa itu barang bisa jalan pak.

Nah tapi pada saat tidak diturunkan itu kakunya bukan main. Maksud saya dengan adanya Covid begini, mbo ya agak dilonggar sedikitlah selagi itu tidak tidak fatal. Seperti contoh umpamanya mengenai spek, spek itu di daerah-daerah yang umpamanya mereka daerah yang rawa mereka harus menggunakan cerucuk ataupun apa, wah ini ndak perlu katanya ini, kita biasanya cuma pakai cor setebal ini cukup. Nah padahal kalau kita lihat padat karya di SDA, di Bina Marga ya sedikit longgar di sana. Nah padahal padat karya di Cipta Karya itu sangat-sangat menyentuh. Nah ini mohon juga mungkin bisa disampaikan ke kawan-kawan jangan sampai pengalaman saya juga ini Pak Menteri.

Ada 5 lokasi program PISEW di tempat saya itu sempat hampir tidak bisa dilaksanakan di tahun 2020 kemarin. Sehingga saya minta tolong Pak Danis Pak Dirjen, Alhamdulillaah Pak Dirjen menurunkan timnya, alhamdulillah ternyata bisa. Nah yang begini-gini saya pikir juga perlu karena ini kita melihat sekarang ini yang perlu bagaimana masyarakat bisa kerja, bisa dapat penghasilan daripada kita ngasih BLT saja tidak ada mereka kerja untuk uang uang tok ini kan lebih bagus mereka kerja. Itu yang kedua.

Yang ketiga masalah yang disampaikan oleh saudara saya yang di sebelah saya ini Pak Menteri itu masalah kegiatan Jakon. Nah ini saya cuma

(25)

pingin mengingatkan jangan sampai lagi di tempat saya di tahun 2020 itu terulang lagi pak nanti tahun 2021, hampir separuh program di tempatnya Pak Jarot itu SDA itu Pak di Jambi itu pulang semua pak anggarannya. Dikarenakan apa tendernya sampai 6 kali 7 kali pak? Saya nggak ngerti apa itu sebabnya sampai Bina Marga juga tendernya sampai 4 kali 5 kali nggak tahu saya kenapa, ada apa di sana? Biasanya sekali dua kali tiga kali clear, ini sampai lima enam kali dan saya juga merasakan sendiri bahwa dengan program jasa konstruksi yang baru ini juga kadang-kadang pihak kawan itu menentukan itu yang paling rendah.

Nah saya rasakan sekali hasilnya itu ada yang bagus ada yang tidak. Yang tidak itu sampai ada pekerjaan dua paket di Jambi itu sempat ditinggalkan pak di Cipta Karya itu, program Geopark itu termasuk juga program penataan Danau Sipin itu sampai ditinggalkan pak. Sampai juga ada juga program penyediaan bedah penyediaan rumah nelayan yang di Jambi itu sempat juga ditinggalkan. Yang penyakitnya itu yang banting-banting itu orang dari dari luar maaf bukan nyebut dari dari sorry ya kontraktor dari Aceh, nawar di Jambi, ujung-ujungnya ya orang Jambi juga yang kerja, dia bilang begini begitu nah itu ditinggalin pak. Nah yang gini-gini perlu mungkin.

Nah saya sangat merasakan sekali. Saya bilang sama kawan-kawan di Jambi, khusus kawan-kawan dari Jakon, saya bilang ini kita bertegangan urat leher pak ini minta uang sama Pemerintah. Ini jangankan ratusan miliar, miliaran ratusan juta pun kita kadang-kadang teriak-teriak sama Pak Menteri untuk mendapatkan. Kok gara-gara mekanisme apa sampai lima enam kali tidak ditenderkan sehingga program terutama itu di tempatnya Pak Jarot SDA itu banyak sekali itu pak dipulangkan semua pak.

Itu mungkin kalau yang lain-lain di Bina Marga Alhamdulillah terima kasih, saya cuma mungkin perlu report aja pak, terakhir sempat saya telepon Pak Dirjen terkait pada saat kunjungan Komisi V kemarin ya di Jambi itu, melihat jalan nasional akses Jambi-Muara Sabak itu Alhamdulillah sudah diperbaiki. Saya tidak tahu apakah sudah dikerjakan karena kedengaran kemarin itu katanya masih di kementerian belum belum clear di bawah siapa yang bakal melaksanakan. Itu aja mungkin terima kasih Pak Menteri, lebih kurang mohon maaf.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. KETUA RAPAT :

Wa'alaikumsalam. Terima kasih Pak Bakri.

Pak Jhoni Allen.

MENTERI PUPR RI (Ir. MOCHAMAD BASOEKI HADIMOELJONO, M.Sc., Ph.D.):

(26)

KETUA RAPAT : Oh ya silakan.

Menunggu beliau saja pak ya? Iya.

Pak Jhoni Allen silakan.

F-PD (DRH. JHONI ALLEN MARBUN, M.M.): Terima kasih Pimpinan.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Terima kasih Pak Menteri beserta jajarannya.

Yang pertama, presentasinya cukup baik dan cukup jelas. Yang kedua Halaman 23 bahan presentasi Pak Menteri, Halaman 23 yang menyangkut judulnya Pembangunan Infrastruktur di Lima KSPN Super Prioritas. Ada kata-kata “super” di situ tentunya super itu kan menjadi sesuatu yang sangat full perhatian, baik melalui penganggaran maupun target, tetapi dari semua aspek realisasi dan program semuanya ini paling rendah. Kenapa? Di bawah 60% hampir semua ya di lima kawasan tersebut. Danau Toba 57, rata-rata 57, ya agak lumayan sedikit di atas cuma Borobudur, ini tentunya pasti ada kendala. Apa kendalanya? Ya kendalanya ini ya? Padahal bicaranya adalah super prioritas.

Nah kalau kita bicara soal anggaran 2020 padahal kita anggaran 2020 banyak yang dipindahkan di-refocusing akibat dari pada Covid, berarti hampir Rp1 Triliun lebih tidak terserap di 2020 ini. Ini juga adalah sesuatu yang kurang apa tepat dalam posisi anggaran kita yang sangat terbatas akibat refocusing dari pada atau pengalihan untuk menangani yang kita tidak inginkan adalah peroalan Covid. Ini tentunya Pak Menteri adalah menjadi satu perhatian khusus, di mana di 2021 ini tentunya supaya lebih. Tentunya pastinya ini ada masalah misalnya apakah Danau Toba soal tanah atau soal apa gitu, ini harus ada langkah-langkah strategis ya.

Contoh misalnya yang saya tahu di Danau Toba waktu itu juga Pak Menteri ke sana dan juga apa di sana itu ada satu titik kampung. Hanya karena adalah akibat satu orang kelompok, tentunya kan dalam undang-undang dalam kepentingan public service kalaupun itu terakhir dari terakhir harus ditindak, ya uangnya dititip di pengadilan dan saya pun pernah mengalami itu. Bahkan juga di Jakarta ini ya seorang pejabat pun pernah mengalami itu karena ngeyel segala macam untuk public service atau katakanlah jalan dan jembatan atau untuk apa ya, kalau sudah tidak bisa ya sudah titip uangnya di pengadilan dari pada. Nah langkah-langkah itu tentunya langkah-langkah terakhir kalau sudah tidak bisa dikompromi.

Nah yang kedua juga mungkin juga harus juga ada satu misalnya Departemen Perhubungan, kadang-kadang kepala daerah ini tidak semua

(27)

kepala daerah juga agak bangga, dia pikir padahal antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah itu harusnya pemerintah daerah itu, khusus yang menyangkut konstrasi masalah teknis di lapangan harus mereka yang lebih bangga harus lebih tap sebetulnya, tetapi ada juga kepala daerah yang elah misalnya ya.

Nah tentunya ini juga pemerintah pusat juga harus mengambil strategis, jangan melihat kepala daerah yang ngantuk-ngantuk gara-gara dia kita menjadi terlambat. Ya kepala daerah begini juga tidak boleh juga dong kita tergantung kepala daerah di mana apa program-program pusat apalagi strategis nasional ya. Tentunya ya kepala daerah ini jangan kita tergantung, ada langka-langkah juga yang lain yang bisa diterobos oleh pemerintah pusat bersama dengan tokoh-tokoh masyarakat, maupun juga barangkali Anggota DPR RI yang dari Dapil di sana, bisa juga untuk diajak bicara untuk mencari solusi sesuai dengan budaya-budaya atau ketepatan-ketepatan di daerah itu.

Karena Pak Menteri ada beberapa daerah kadang-kadang seorang kepala daerah lebih tinggi tingkat keinginannya dari pada seorang Pak Menteri. Kalau Pak Menteri kan kadang-kadang tidak kelihatan kaya Pak Menteri, dikawal juga tidak, segala macam juga tidak ya kan. Kepala daerah kadang-kadang orang sudah tiga di depan ada itu, tiga belakang ya berarti...(rekaman suara kurang jelas).

Padahal kalau Pak Menteri ini Pak Menteri bukan ini tidak peduli kan yang penting targetnya selesai kan gitu. Nah tentunya ini saya bicara target ya. Jadi persoalan strategis nasional barangkali Pak Menteri karena pernah saya ikuti perlu ini menjadi persoalan khusus. Supaya ini target yang lima apa KSPN super prioritas ini apa bisa diharapkan selesai sesuai dengan program pemerintah pusat.

Yang berikutnya juga soal padat karya tunai. Ini sudah bagus Pak Menteri. Kemarin saya dengan Departemen Perhubungan diundang di Tobing Sibolga untuk pembersihan para karyawan apa yang tadinya itu apa untuk menjadi petugas pembersihan lapangan udara ya dan saya cek memang, dulu itu kan outsourcing, outsourcing dipihak ketigakan saya bilang “Kalian sehari berapa kalau outsourcing,?” sekian, “Kalau dengan...(rekaman suara kurang jelas) ada nambah, lumayan nambahnya antara 10.000 sampai 25.000 per hari, ini kan ya wajarlah itu, karena apa, keuntungan pihak ketiga ya toh, ini kan mandor kan. Kalau mandor kan tidak terlalu banyak makan materai kan gitu, kalau pihak ketiga kan materainya mungkin banyak kan gitu kan, stempelnya banyak. Jadi uang stempel uang materai. Nah ini berarti itu bisa diinikan.

Oleh karena itu Pak Menteri dari kementerian Bapak Sumber Daya Air sudah, Cipta Karya oke, Perumahan oke, Bina Marga ini perlu nanti kita bicarakan ya khususnya di dalam soal yang agak lumayan di sini adalah preservasi jalan dan preservasi jembatan. Ini juga kenapa ini revitalisasi drainase ini kecil jumlahnya titiknya? Padahal sebetulnya persoalan pak, khususnya di Jawa Barat katakanlah ya Jalan Nasional Pajajaran. Kebetulan rumah saya kan di Pajajaran itu yang dulu bongkar pasang terus salah itu

(28)

akhirnya stop. Betul drainasenya itu saya tahu besar dalam, tapi sudah isinya semua sampah, satu.

Yang kedua, lubang bibir dan lubang bibir itu, ini selalu penyakit Pak Menteri, kalau nggak kecil bibirnya di atas jalan gitu, bagaimana air bisa lompat gitu dan ini menurut saya bukan persoalan teknologi, ini hanya persoalan kepedulian. Kalau teknologi oke lah ini hanya persoalan bibir kadang kecil atau besar atau lebar, begitu lewat sampah begitu ini ketutup, masuk dia.

Nah kemarin juga saya konsentrasi juga di apa itu di mana itu kebetulan saya lewat di situ ada rapat dengan apa namanya apa namanya itu cuaca. Jalan apa itu apa namanya itu jalan setapak atau yang tidak bisa jalan sudah bagus jalannya, tapi lubang airnya saya bilang lubang air ini mau ke mana dari jalan. Kan jalan ini kan rusak, harusnya kan jalan itu masuk ke drainase kan atau lubang air itu tidak ada, harusnya memang lubangnya dibuatkan dan jangan kecil ya, ya pipanya di dalam 4 ins. Harusnya kala pipa di dalam 4 ins yang minimal dong untuk lubangnya itu kalau bisa sebesar apa itu kalau tidak bisa ya minimal separuh atau tiga perempat gitu, jangan kecil gitu loh.

Ini bukan bukan soal teknologi ini, hanya kepedulian ini, termasuk juga jalan baru Pak Menteri, saya sebutkan Jalan Baru Bogor. Jadi kalau bapak lihat Jalan Baru itu asal hujan air itu tergenang di tengah jalan, tengah jalan itu padahal yang sangat merusak jalan itu kan air, karena apa lubangnya tidak ketutup. Jalan Baru itu karena kawasan daerah saya itu Jalan baru, Jalan Pajajaran.

Nah untuk ini saya minta preservasi jalan ini untuk dapat seperti program lainnya melibatkan Anggota karena unsur politiknya ini cukup tinggi dalam kita menyangkut padat karya orang-orang yang kerja ya. Kaya kemarin di PS Tobing yang hadir itu untuk apa itu kurang lebih sekitar 300 orang, padahal 300 orang yang ya itu hanya selevel tingkat direktur yang hadir saya juga senang bisa hadir 300 orang Ibu-Ibu, emak waduh itu kalau emak sudah Pak Jhoni Pak Marbun, Pak Marbun sudah pasti ingat itu Emak-emak. Bapak-bapak kadang-kadang minum tuak minum kopi saja bisa lupa dia, kalau Emak-emak sudah bilang Pak Marbun sudah lumayan itulah, tidak usahlah 300 orang ya, 50 orang kan sudah lumayan itu kira-kira gituloh.

Itu barangkali kongkritnya yang lain saya kira cukup baik dan normatif, paling nanti kita bicarakan di konten 2021 ya untuk Bina Marga sebenarnya sudah jalanlah Pak Menteri ya, salah satunya mitra kerja kita ini cukup terukurlah dan jelas output outcome-nya.

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. KETUA RAPAT :

Referensi

Dokumen terkait

Fatimah (2012) yang melakukan penelitian dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel terbukti berpengaruh positif terhadap Perilaku Disfungsional sehingga

Data yang digunakan dalam menguji solusi CVRP memuat informasi-informasi berupa jumlah konsumen, koordinat konsumen, koordinat depot, demand, kapasitas kendaraan,

yang ingin dicapai. Perusahaan membuat visi dan misi mereka menjadi nyata ketika mendefinisikan strategi untuk mencapai visi dan misi. 35), Porter berargumentasi bahwa

Jumlah PPh Pasal 24 yang dapat dikreditkan maksimum sebesar jumlah yang lebih rendah (Ordinary Credit Method) di antara PPh yang dibayar atau terutang di Luar Negeri dan jumlah

Terima kasih Pak Ilham dari Poksi Golkar.. Selanjutnya dari Gerindra silakan Mas Dewo. Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Yang saya hormati Pimpinan, Pak Menteri

Dalam hal berdasarkan hasil pengawasan, kualitas Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, air untuk Kolam Renang, air untuk SPA, dan air untuk Pemandian Umum tidak memenuhi

Metode analisis potensi kecelakaan yang digunakan adalah tool FTA dengan pendekatan top down yang dimulai dari top level event yang telah dianalisis berdasarkan

3.2 Activity Diagram Konfigurasi IP 41 3.3 Activity Diagram Konfigurasi Alokasi Cache 41 3.4 Activity Diagram Konfigurasi Proses Pemblokiran 42 3.5 Activity Diagram