• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.6 Pegembangan Wilayah

Pengembangan wilayah mempunyai arti peningkatan nilai manfaat wilayah bagi masyarakat suatu wilayah tertentu, mampu menampung lebih banyak penghuni, dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang rata-rata membaik, disamping menunjukkan lebih banyak sarana dan prasarana, barang dan jasa yang tersedia dan kegiatan usaha – usaha masyarakat yang meningkatkan, baik dalam arti jenis, intensitas, pelayanan maupun kualitasnya (Sirojuzilam dan Mahalli, 2011).

Pengembangan wilayah (Regional Development ) adalah upaya untuk memacu perkembangan sosial ekonomi, mengurangi kesenjangan wilayah dan menjaga kelestarian lingkungan hidup. Secara luas, pengembangan wilayah diartikan sebagai suatu upaya merumuskan dan mengaplikasikan kerangka teori ke dalam kebijakan ekonomi dan program pembangunan yang di dalamnya mempertimbangkan aspek wilayah dengan mengintegrasikan aspek sosial dan lingkungan menuju tercapainya kesejahteraan yang optimal dan berkelanjutan (Nugroho dan Dahuri, 2004).

Sedangkan teori tahapan perkembangan dikemukakan oleh Rostow, Fisher, Hoover, Thompson, dan lainnya. Teori ini lebih dianggap mengadopsi unsur spasial dan sekaligus melengkapi kekurangan teori sektor. Pertumbuhan dan

perkembangan wilayah dapat digambarkan melalui lima tahapan, yaitu: 1) Wilayah dicirikan oleh adanya industri yang dominan. Pertumbuhan wilayah sangat bergantung dari hasil industri tersebut, antara lain seperti minyak, hasil perkebunan dan pertanian, dan produk-produk primer lainnya. Industri yang demikian dimiliki oleh seluruh negara pada masa awal pertumbuhannya. 2) Tahapan ekspor kompleks. Tahapan ini menggambarkan bahwa wilayah telah mempu mengekspor selain komoditas dominan juga komoditas lainnya. Misalnya dalam komoditas dominan yang diekspor sebelunya berupa minyak bumi mentah, maka dalam tahapan kedua wilayah juga mengekspor metode teknologi penambangan dan produk turunan dari minyak bumi mentah tersebut. 3) Tahapan kematangan ekonomi. Pada tahapan ini menujukkan bahwa aktivitas ekonomi telah terdiversifikasi dengan munculnya industri subsitusi impor, yakni sebuah industri yang menghasilkan bahan yang sebelumnya harus di impor dari luar wilayah. Pada tahapan ini pula mencerminkan wilayah tersebut telah mandiri di bandingkan dengan wilayah lainnya. 4) Tahapan pembentukan metropolis. Pada tahan ini memperlihatkan bahwa wilayah telah mampu menjadi pusat kegiatan ekonomi serta mampu melayani kebutuhan barang dan jasa wilayah pinggiran.

Selain itu, volume aktivitas ekonomi ekspor sangat besar yang diiringi dengan kenaikan impor yang sangat signifikan. 5) Tahapan kemajuan teknis dan profesional. Tahapan ini memperlihatkan bahwa wilayah telah mampu meberikan peran yang sangat nyata terhadap perekonomian nasional. Dalam perkembangan wilayah, produk dan proses produksinya yang relatif canggih, baru, efisien, dan terspesialisasi. Aktivitas perekonomian telah mengandalkan inovasi, modifikasi,

dan imitasi yang mengarah pada pemenuhan kepuasan individual dibanding kepentingan masyarakat.

Pengembangan wilayah merupakan strategi memanfaatkan dan mengkombinasikan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan tantangan) yang ada sebagai potensi dan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi wilayah akan barang dan jasa yang merupakan fungsi dari kebutuhan baik secara internal maupun eksternal wilayah.

Faktor internal ini berupa sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya teknologi, sedangkan faktor eksternal dapat berupa peluang dan ancaman yang muncul seiring dengan interaksinya dengan wilayah lain. Lebih jelas Alkadri (2001) menggambarkan tentang pengembangan wilayah sebagai hubungan yang harmonis antara sumber daya alam, manusia, dan teknologi dengan memperhitungkan daya tamping lingkungan dalam memberdayakan masyarakat.

Pada umumnya pengembangan wilayah mengacu pada perubahan produktivitas wilayah, yang diukur dengan peningkatan populasi penduduk, kesempatan kerja, tingkat pendapatan, dan nilai tambah industri pengolahan.

Selain definisi ekonomi, pengembangan wilayah mengacu pada pengembangan sosial, berupa aktivitas kesehatan, pendidikan, kualitas lingkungan, kesejahteraan dan lainnya. Pengembangan wilayah lebih menekankan pada adanya perbaikan wilayah secara bertahap dari kondisi yang kurang berkembang menjadi berkembang, dalam hal ini pengembangan wilayah tidak berkaitan dengan eksploitasi wilayah. Pengembangan wilayah dalam jangka panjang lebih ditekankan pada pengenalan potensi sumber daya alam dan potensi pengembangan lokal wilayah yang mampu mendukung (menghasilkan)

pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan sosial masyarakat, termasuk pengentasan kemiskinan, serta upaya mengatasi kendala pembangunan yang ada di daerah dalam rangka mencapai tujuan pembangunan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam rencana pembangunan nasional, pengembangan wilayah lebih ditekankan pada penyusunan paket pengembangan wilayah terpadu dengan mengenali sektor strategis (potensial) yang perlu dikembangkan di suatu wilayah (Friedmann dan Allonso, 2008). Sedangkan pengembangan wilayah sangat dipengaruhi oleh komponen-komponen tertentu seperti (Friedman dan Allonso, 2008):

1. Sumber daya lokal

Merupakan kekuatan alam yang dimiliki wilayah tersebut seperti lahan pertanian, hutan, bahan galian, tambang dan sebagainya. Sumberdaya lokal harus dikembangkan untuk dapat meningkatkan daya saing wilayah tersebut.

2. Pasar

Merupakan tempat memasarkan produk yang dihasilkan suatu wilayah sehingga wilayah dapat berkembang.

3. Kinerja

Tenaga kerja berperan dalam pengembangan wilayah sebagai pengolah sumber daya yang ada.

4. Intervensi

Semua kegiatan dalam pengembangan wilayah tidak terlepas dari adanya investasi modal. Investasi akan masuk ke dalam suatu wilayah yang memiliki kondisi kondusif bagi penanaman modal.

5. Kemampuan Pemerintah

Pemerintah merupakan elemen pengarah pengembangan wilayah.

Pemerintah yang berkapasitas akan dapat mewujudkan pengembangan wilayah yang efisien karena sifatnya sebagai kata lisator pembangunan.

6. Transportasi dan Komunikasi

Transportasi dan komunikasi berperan sebagai media pendukung yang menghubungkan wilayah satu dengan wilayah lainnya. Interaksi antara wilayah seperti aliran barang, jasa dan informasi akan sangat berpengaruh bagi tumbuh kembangnya suatu wilayah.

7. Teknologi

Kemampuan teknologi berpengaruh terhadap pemanfaatan sumber daya wilayah melalui peningkatan output produksi dan keefektifan kinerja sector - sektor perekonomian wilayah. Pengembangan wilayah adalah upaya pembangunan dalam suatu wilayah administrative atau kawasan tertentu agar tercapai kesejahteraaan melalui pemanfaatan peluang-peluang dan pemanfaatan sumber dayasecara optimal, efisien, sinergi dan berkelanjutan dengan cara menggerakkan kegiatan-kegiatan ekonomi, penciptaan iklim kondusif, perlindungan lingkungan dan penyediaan prasarana dan sarana. Pada dasarnya komponen utama untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dalam suatu wilayah adalah kemajuan ekonomi wilayah bersangkutan.

Menurut Budi Harsono (2005), pengembangan wilayah ditopang oleh 6 aspek yaitu:

1. Aspek Biogeofisik

2. Aspek Ekonomi 3. Aspek Sosial

4. Aspek Kelembagaan 5. Aspek Lokasi 6. Aspek Lingkungan

Analisis yang dapat dilakukan terhadap pengembangan wilayah yaitu aspek biogeofisik melindungi kandungan sumber daya hayati, sumber daya hayati, jasa-jasa maupun sarana dan prasarana yang ada di wilayah tersebut. Sedangkan aspek ekonomi meliputi Pengembangan Wilayah kegiatan ekonomi yang terjadi di sekitar wilayah. Aspek sosial meliputi budaya, polotik dan hankam yang merupakan pembinaan kualitas sumber daya manusia, budaya masyarakat serta pertahanan dan keamanan. Aspek lokasi menunjukkan keterkaitan antar wilayah yang satu dengan yang lainnya yang berhubungan dengan sarana produksi, pengelolaan maupun pemasaran. Aspek lingkungan meliputi kajian mengenai bagaimana proses produksi mengambil input apakah merusak atau tidak. Aspek kelembagaan meliputi kelembagaan masyarakat yang ada dalam pengelolaan suatu wilayah apakah kondusif atau tidak. Aspek pengembangan wilayah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melihat dari aspek sosial, aspek ekonomi dan lingkungan.