• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEKERJAAN FIRE ALARM, HYDRANT DAN INSTALASI

Dalam dokumen 2 Metode Pelaksanaan KKP Ok (Halaman 41-44)

Pekerjaan Tata Suara

PEKERJAAN FIRE ALARM, HYDRANT DAN INSTALASI

Metode Kerja ini di gunakan sebagai Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan untuk Sistem Pemadam Kebakaran, Sistem proteksi terhadap bahaya kebakaran (Fire Protection System) pada ruangan Gedung terdiri dari dua sub-sistem yaitu : 1. Sprinkler system. (untuk system pemadaman).

2. Hydrant system .(untuk control kebakaran)

Sprinkler system merupakan system pemadam api secara manual dan otomatis dengan pemipaan yang permanen untuk mensupply air kemudian menuju ke Alarm check Valve (Valve pengontrol otomatis) ada TigaUnit Alarm check valve untuk masing masing zona dan kemudian di distribusikan ke pipa di setiap masing masing zona .

1.LOW ZONE ( B5 – 1F ) 2.MIDDLE ZONE ( 2F – 14F ) 3.HIGH ZONE (15F – 30F )

Pengaturan Water Sprinkler System secara otomatis dilakukan melalui perangkat panel beserta peralatan deteksi dan outputnya seperti head Detector, alarm bell, indicator lamp, manual Pull Station

Dan Alarm check valve merupakan sarana untuk membantu pemilik atau operator mengetahui gejala kebakaran secara dini, sehingga sebelum api menjadi besar kebakaran segera dapat diatasi.

Sistem perlindungan bahaya kebakaran dilakukan dengan mengikuti standar acuan yang baku dari NFPA (National Fire Protection Association) yaitu : NFPA No.13, 16 dan 72 edisi 2000, masing –masing mengatur tentang Standard for the Installation of Sprinkler System 1999 Edition dan Nation Fire Alarm code.System perlindungan ini harus dapat melindungi seluruh fasilitas yang ada di Gedung Sima office tower,Alat Pemadam Api Jenis water Sprinkler yang di pasang pada gedung sima office tower merupakan alat pemadam api yang menggunakan air untuk memadamkan api.

Alat pemadam ini sebagai bahan pemadam atau Sistem penginderaan api atau biasa dikenal dengan sistem alarm kebakaran adalah suatu sistem terpadu yang dirancang dan dibangun untuk mendeteksi keberadaan Gejala dan api, untuk kemudian memberikan peringatan (warning) dalam sistem evakuasi dan ditindaklanjuti secara otomatis atau manual dengan instalasi pemadam kebakaran.

Peralatan utama adalah sistem kontrol disebut Monitor Control Fire Alarm (MCFA) atau Fire Alarm Control Panel (FACP) yang berfungsi untuk menerima sinyal input dari semua detektor dan komponen Pendeteksi lainnya, dan kemudian memberikan sinyal keluaran ( sinyal output) melalui komponen keluaran seperti Bell,Horn atau sirene sesuai dengan pengaturan yang telah menerapkan itu.

A. PEKERJAAN PERSIAPAN

2. Penyelidikan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan lokasi pekerjaan, problem yang mungkin timbul, selama pengadaan bahan/material, pengaruh cuaca/musim selama konstruksi, keadaan tanah, peraturan-peraturan yang berlaku.

3. Survey langsung di lokasi pekerjaan sebagai persyaratan design engineering dan pembuatan gambar-gambar konstruksi.

4. Pembuatan dan Persetujuan Construction Drawing berdasarkan basic design dan standard yang telah dipersiapkan oleh Client.

5. Melakukan Inspeksi dan Verifikasi bersama-sama pihak Client terhadap Material yang disupply sebelum dilaksanakan pekerjaan.

6. Reqruitment tenaga kerja non skill dari lokasi sekitar kerja dengan tidak menutup kemungkinan penerimaan tenaga skill lokal jika ada. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kerja dan pendekatan dengan penduduk sekitar sehingga tidak menimbulkan kesenjangan sosial atau menekan timbulnya masalah.

7. Pembuatan ijin-ijin kerja dan ijin masuk baik untuk tenaga kerja, peralatan maupun material dengan pihak terkait.

8. Penyediaan Transportasi selama pekerjaan berjalan.

9. Pembuatan format-format laporan sebagai bahan pendukung data dalam meeting koordinasi, progress dari seluruh tahapan pekerjaan mulai dari engineering hingga selesainya pekerjaan konstruksi.

10.Melakukan Koordinasi antara Tim Pelaksana dengan Pengawas Lapangan, untuk selanjutnya dibuatkan Rencana Kerja Lapangan.

11.Stand-up Metting akan diadakan setiap minggu dengan dihadiri pengawas lapangan JO sebagai langkah koordinasi kerja

12.Pelaksanaan Training & Welder Test

 Dalam hal ini Welder Training akan dilaksanakan sebelum suatu pekerjaan dilakukan pengelasan. Welder Training dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 minggu sampai kondisi juru las itu yakin dalam meghadapi welder test yang akan dilaksanakan oleh pemborong atau Client.

 Welder Training disini bisa juga dilakukan untuk menghadapi pelaksanaan WPS/PQR.

 WPS/PQR didalam pelaksanaan pekerjaan pengelasan harus sudah ada disyahkan oleh DIRJEN Minyak dan Gas Bumi lebih dulu baru pelaksanaan pekerjaan pengelasan dilapangan diijinkan/laksanakan. Kondisi juru las diusahakan prima untuk menghadapi WQT (Welder Qualification Test). Dalam pelaksanaan WPS/PQR yang perlu digaris bawahi adalah dalam uji terhadap spesification bahan yang telah ditentukan dari Client.

 WQT hanya dilaksanakan untuk welder yang sertifikatnya sudah tidak berlaku, bagi yang masih berlaku cukup dengan Production Test.

 Bila Simizhu-HK telah memiliki WPS/PQR sesuai dengan spesifikasi material yang ada, maka kami akan memakai sebagai referensi teknis pelaksanaan pekerjaan

13.Pengadaan Material

 Procurement Material termasuk pengadaan Equipment disesuaikan dengan Work Schedule.

 Kontraktor akan mengusahakan cara-cara penyimpanan dari material-material sebaik-baiknya seperti fitting, valve, pipa dan sebagainya dilapangan.

 Material-material yang disimpan tersebut hendaknya di letakan secara baik,diberi landasan-landasan kayu atau benda lain sedemikian rupa sehingga aman terhadap kerusakan, dan kotor oleh tanah.

B. ALUR PEKERJAAN

Pekerjaan system Fire Protection secara garis besar Adalah : 1. Pembuatan Gambar Layout

2. Pembuatan Gambar Isometrik

4. Proses Approval Material dan Gambar kerja 5. Marking area untuk lokasi pemasangan

6. Pekerjaan PreFabrikasi berdasarkan gambar yang sudah di setujui

7. Pemasangan Support pipa dan Installation Pipa sesuai gambar di lokasi kerja

8. Pemasangan Peralatan utama yang akan di aplikasikan 9. Menyiapkan interkoneksi untuk system fire alarm 10.Hydrotest

11.Testing dan Commissioning 12.Introduction dan Training 13.Serah terima Pekerjaan C. PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Pekerjaan Pemasangan Support

 Penentuan titik lokasi pipe support sesuai gambar kerja.

 Menyiapkan material bantu (Inset,dinabolt,lot,benang dll)

 Menyiapkan peralatan kerja seperti mesin bor,palu,meteran dan alat bantu lain yaitu listrik,welding machine dan schafolding.

 Pemasangan Pipe Support di tempat atau titik titik yang telah ditentukan.

 Pemasangan jalur Pipa dengan penyangga support 2. Pekerjaan Pemasangan Pipa

 Menyiapkan peralatan kerja yg dibutuhkan untuk pemasangan pipa dalam Ruangan seperti chainblok,tiang penyangga dan tambang manila,tali sling dan peralatan lainnya.

 Menyiapkan Material pipa dan fitting sesuai kebutuhan di area masing masing

 dengan alat bantu Chainblok untuk menarik material tersebut

 Memasang dan mengatur posisi pipa sesuai dengan support yang sudah terpasang setting pipa untuk di sambung sesuai gambar yang sudah di approved

PROSEDUR DAN METODE KERJA

Dalam dokumen 2 Metode Pelaksanaan KKP Ok (Halaman 41-44)

Dokumen terkait