Oby ektifitas Materi:
7.3 Peng end ali an Fungsi T esting
7.3.4 Pelacakan status testing
Elemen kendali penting lainnya adalah pelacakan status kerja testing. Bersama dengan tiap aspek dari manajemen proyek, pelacakan status sangat dibantu oleh adanya perencanaan yang baik. Hal-hal yang berkaitan dengan pelacakan status testing, sebagai berikut:
Dimulai dengan pengetahuan terhadap apa yang akan diselesaikan dan hasil yang
diharapkan.
Membutuhkan pengetahuan akan hasil yang dicapai dan hambatannya.
Tergantung pada alur informasi dan pengukuran kinerja.
Menyediakan dasar bagi analisa dan pengarahan kembali.
Pelacakan status testing bergantung pada:
Definisi atau rencana kerja yang akan dilaksanakan.
Reliabilitas informasi dari apa yang telah dilaksanakan.
Pengukuran kinerja selama tes proyek yang besar tidaklah mudah, bahkan cenderung mengakibatkan frustasi. Berdasarkan studi kasus dimana proyek yang telah dilaporkan lebih dari 90% terselesaikan, masih membutuhkan waktu lebih dari 1 tahun untuk menyelesaikannya. Bagi banyak organisasi, pada umumnya, menjawab pertanyaan terhadap
Testing dan Implementasi Sistem
penyelesaian testing sangatlah subyektif. Karena hal inilah pelaporan status testing harus diadakan.
Informasi status testing membutuhkan hal-hal sebagai berikut:
Status kerja disain tes
Status kerja spesifikasi test case
Test case yang tersedia
Apa saja yang telah dites
Apa saja yang belum dites
Versi mana saja yang dites dan dengan tes yang mana
Berapa banyak testing yang tersisa.
Pengukuran kinerja dan perawatan kendali status dari testing berarti membutuhkan pengetahuan akan berapa banyak testing yang harus diselesaikan sebelum suatu modul atau komponen diselesaikan, juga pengetahuan akan berapa banyak yang telah diselesaikan hingga saat ini. Rencana tes dibutuhkan, karena tanpa rencana dan spesifikasi tes, tidak akan ada dasar acuan terhadap kerja yang harus diselesaikan dan tidak akan ada pelaporan status yang efektif.
Dengan menggabungkan beberapa plot pengukuran kinerja sistem dan testing sendiri ke dalam satu grafik, menjadikannya sebagai alat bantu analisa status testing yang dapat diandalkan. Grafik adalah alat bantu analisa yang sangat cocok untuk menetapkan:
Frekuensi error dan failure
Kecenderungan error dan failure
Biaya error dan failure
Error terhadap usaha atau waktu tes
Pelaksanaan tes terhadap perencanaan tes
Cakupan penyelesaian sistem
Cakupan pemenuhan kebutuhan.
Namun grafik hanya dapat menggambarkan sebagian dari cerita.Laporan-laporan tambahan yang menjelaskan alasan perubahan yang terjadi pada plot dan analisa dari plot terhadap basis yang sedang berlangsung merupakan hal yang juga esensial. Grafik kecenderungan membentuk dasar untuk ekstrapolasi dan prediksi. Bagaimana melihat pelaporan dengan akurat dan benar sangat bergantung pada kemampuan dari tiap manajer. Karena alasan ini, grafik harus dapat ditampilkan dengan sejelas mungkin bagi semua personel proyek untuk dapat direview. Kehadiran garfik akan membantu dalam memberikan sinyal ketertarikan terhadap testing dan menghasilkan diskusi yang sangat membantu, atau bahkan memudahkan analisa. Hal lain yang menjadikan grafik amat penting adalah ia menambahkan jaminan bahwa pengukuran sistem dihadirkan secara efektif dan keputusan akan status testing didasarkan pada informasi, mengurangi subyektifitas.
Testing dan Implementasi Sistem
7.3.5 Do kum entasi tes se bagai al at ba ntu kendali
Dokumen testing merupakan salah satu aspek kritis dalam mengendalikan aktifitas testing. Siklus hidup pengembangan kadang dikarakteristikkan dengan dokumen-dokumen yang dihasilkan selama tiap fase kerja. Hal yang sama, siklus hidup testing didefinisikan dan dikendalikan oleh dokumen–dokumen yang dihasilkan selama tiap aktifitas testing.
Dokumentasi tes sering diabaikan oleh kebanyakan instalasi. Belakangan ini rencana tes tertulis menjadi standar umum dan diterima sebagai suatu rutinitas serahan proyek. Standar penulisan rencana atau untuk pencatatan dan pelaporan hasil tes atau status tes masih belum umum digunakan. Pada banyak organisasi dokumentasi tes malahan tidak dibuat. Auditor tahu bagaimana untuk memeriksa dokumentasi progam, dan kebanyakan dari kita telah mengadopsi standar dokumentasi produk dan memaksa untuk hidup dengannya, tak perduli kita ingin atau tidak. Beberapa tahun belakangan banyak organisasi mengadopsi standar dokumentasi tes dan berusaha keras agar semua proyek mengikutinya. Alasannya adalah sederhana, tanpa dokumentasi tes kita tidak dapat mengelola aktifitas testing dengan efektif.
Dokumen-dokumen apa saja yang dibutuhkan dalam siklus hidup testing? Banyak macam dokumen testing yang disiapkan sebagai pencatatan kinerja testing, beberapa contoh yang umum digunakan adalah sebagai berikut:
Rencana master tes
Rencana disain tes
Rencana unit test
Rencana integration test
Rencana system test
Rencana acceptance test
Sertifikasi tes
Spesifikasi test case
Spesifikasi prosedur tes
Log aktifitas tes
Laporan defisiensi tes
Laporan hasil tes
Laporan evaluasi tes
Spesifikasi disain tes
8 dokumen yang telah disetujui standar dokumentasi tes ANSI, sebagai berikut:
Rencana tes, mendefinisikan pendekatan dan rencana untuk kerja testing.
Spesifikasi disain tes, menetapkan pendekatan tes dan mengidentifikasikan tes.
Spesifikasi test case, menetapkan spesifikasi tes case yang diidentifikasikan dengan
spesifikasi disain tes.
Spesifikasi prosedur tes, menjelaskan detil tahapan dalam melaksanakan sekumpulan
test cases
Testing dan Implementasi Sistem
Log tes, mencatat testing yang dilaksanakan.
Laporan insiden tes, dokumentasi masalah.
Laporan rangkuman tes, merangkum hasil tes yang diasosiasikan dengan satu atau lebih
spesifikasi disain tes.
Tahap yang penting adalah mendefinisikan dokumen mana yang dibutuhkan dan
menetapkan suatu rutinitas sehingga dokumen dapat menjadi pengendali dari alur kerja.
Minimal harus terdiri dari rencana tes, disain tes, catatan hasil tes, dan catatan masalah. Dokumen-dokumen ini menetapkan apa yang harus diselesaikan oleh testing; mencatat apa yang telah dilakukan testing; dan menangkap tiap masalah yang ditemukan sehingga dapat dikoreksi. Mereka juga membentuk jalur utama bagi suatu sistem yang efektif untuk pengendalian kerja testing. Kinerja tes dapat dilacak, walaupun mungkin secara kasar, dengan penyelesaian dokumen-dokumen tersebut. Ia juga memungkinkan untuk memeriksa rencana tes atau mencatat performansi testing untuk menentukan mengapa masalah tertentu dapat terlewatkan; mengevaluasi biaya testing; dan komparasi dan mengukur efektifitas testing. Semua ini secara bersama menyediakan kita dasar bagi pengendalian testing secara efektif. Elemen kendali kritis terdiri dari rencana tes (mendefinisikan kerja testing yang dilakukan), catatan testing (komparasi terhadap rencana dan menentukan biaya dan usaha yang dikeluarkan), dan catatan hasil tes (mengevaluasi efektifitas tes dan menentukan biaya
Testing dan Implementasi Sistem