• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Man ajem en

Dalam dokumen Modul testing dan implementasi sistem Kartika (Halaman 174-179)

Oby ektifitas Materi:

7.1 Tugas Man ajem en

Manajemen mempunyai banyak pendekatan dan gaya yang dapat dipakai. Pendekatan terbaik adalah yang dapat diterima oleh sebagian besar individu organisasi, dengan faktor- faktor sukses kritis yang dirawat secara personal dan tingkah laku – bagaimana individu dapat mengendalikan / mempengaruhi manusia. Bagaimanapun, di atas isu manusia terdapat tugas dan tanggung jawab tiap manajer dalam mengelola testing secara tepat.

Apa yang kita ketahui tentang tugas manajemen di tiap perusahaan? Tugas manajemen, dalam pernyataan sederhana, adalah untuk mengawasi hasil-hasil dari pekerjaan yang lainnya. Telah banyak studi tentang bagaimana beberapa manajer menghasilkan pencapaian yang lebih tinggi dari yang lain. Tanggung jawab dasar tidak berubah. Kebanyakan aktifitas manajemen akan di kelompokan ke dalam satu dari tiga

manajemen.

area tanggung jawab utama

Gambar 7.1 Area tanggung jawab manajemen.

Area kepemimpinan meliputi pemberian arah dan motivasi individual dalam mencapai tujuan umum. Termasuk penetapan obyektifitas, ekspektasi, dan rencana. Area pengendalian meliputi pemberian kepastian bahwa organisasi tetap pada jalur yang diinginkan. Termasuk pemonitoran, penindaklanjutan, pelaporan, pengevaluasian, dan pengarahan kembali. Area

Testing dan Implementasi Sistem

dukungan meliputi pemberian fasilitas terhadap kinerja pekerja. Termasuk pelatihan, metode kerja, alat bantu, dan asistensi secara umum.

Suatu manajer apapun akan dapat dikategorikan ke dalam satu dari area-area tanggung jawab ini. Umumnya, suatu aksi program yang seimbang harus diambil dari ketiga area secara bersamaan agar dapat efektif pada tiap perubahan organisasional. Sebagai contoh, tentunya sangat jelas tidak mencukupi guna mencoba untuk mengimplementasikan suatu teknik testing baru (atau teknik yang lain, atau sejenisnya) dengan hanya memberikan pelatihan dan dukungan teknis dan kemudian berdiri di belakang dan menunggu metode baru berjalan dengan sendirinya secara ajaib. Kecuali, kepemimpinan dan pengendalian aktif juga dilakukan, bersama dengan dukungan untuk melihat pencapaian setelah perkembangan. Konsep penggunaan aksi program yang seimbang dalam ketiga area ini menyatakan bahwa manajemen mempunyai tanggung jawab kepemimpinan dan pengendalian yang penting (sebagai tambahan dari hanya memperkerjakan profesional yang berbakat dan mengarahkan mereka pada setiap jalan yang mungkin) yang harus dipertemukan jika praktek testing yang efektif di stabilkan dan dirawat.

7 . 1 . 1 5 M

Testing sangat penting bagi tiap manajer karena testing adalah proses dimana kualitas produk dapat dilihat dan nyata. Tujuan testing adalah mengukur kualitas. Tidak mungkin untuk mengelola sesuatu yang tak dapat dilihat atau dievaluasi. Testing yang efektif merupakan kebutuhan awal untuk mencapai manajemen kualitas yang efektif. Kualitas sistem adalah segala suatu yang menjadi perhatian manajer. Manajemen kualitas yang baik berarti, pertama dan utama, suatu pengenalan tanggung jawab kualitas manajemen. Penyediaan untuk suatu proses testing yang efektif dan pengukuran kualitas produk yang tepat pada suatu basis yang sedang berjalan adalah hal-hal yang harus dilihat oleh tiap manajer sebagai tanggung jawab personal.

Pemahaman bahwa tanggung jawab testing adalah suatu bagian yang inheren dari tiap pekerjaan manajer adalah suatu langkah yang penting. Testing bukan suatu tanggung jawab yang dapat dicapai melalui ketertarikan atau keinginan atau dukungan. Aksi manajemen secara langsung diperlukan dan diharapkan.

Testing dan Implementasi Sistem

Gambar 7.2 Pengelolaan fungsi testing: 5 M.

Bagaimana manajer memberikan pendekatan terhadap akuntabilitas dan responsibilitas personal untuk testing? Dibutuhkan aksi di setiap dari ketiga area manajemen. 5 M dari

Management (Manajemen) dan Motivation (Motivasi) dalam area kepemimpinan,

Methodology (Metodologi) dan Mechanization (Mekanisasi) dalam area dukungan,

Measurement (Pengukuran) dalam area pengendalian mendeskripsikan area tanggung jawab

utama bagi semua manajer.

Pertanyaan bagi Manajer yang mengklaim sebagai pengelola testing, adalah sebagai berikut:

Management - Manajemen

Apa rencana Anda sehubungan dengan testing?

Apakah Anda mengetahui siapa yang bertanggung jawab? Sudahkah Anda mensosialisasikan kebijakan testing Anda?

Motivation - Motivasi

Apakah Anda menyediakan insentif bagi mereka yang melakukan kerja berkualitas? Apakah Anda memberikan dukungan pada mereka untuk mendapatkan keuntungan dari kesempatan pelatihan dalam metode testing?

Methodology - Metodologi

Apakah metode testing Anda berprosedur dan mereka dilatih dalam

penggunaannya?

Apakah Anda memiliki perhatian pada teknik-teknik testing baru dan apakah Anda bekerja untuk memperkenalkannya?

Mechanization - Mekanisasi

Apakah Anda menyediakan hardware dan peralatan yang cukup untuk testing?

Apakah Anda telah menyediakan software alat bantu testing dan pertolongan yang

Testing dan Implementasi Sistem

Apakah Anda mengevaluasi alat bantu testing yang diotomasi pada suatu basis yang sedang berjalan?

Measurement - Pengukuran

Apakah Anda melacak kesalahan, dan kegagalan? Apakah Anda tahu apa saja biaya testing?

Apakah Anda mengukur kinerja testing secara kuantitatif?

Tiap manajer harus menjawab ketigabelas pertanyaan ini dalam rangka penilaian kinerja 5M. Tiap pertanyaan ini mengarahkan tanggung jawab personal yang membutuhkan aksi dari manajer individual untuk memastikan kinerja yang baik dari praktek testing organisasi.

7.1.2 Evo lusi spesialisas i testing

Di tahun 1950-an, setiap orang dalam profesi komputasi disebut sebagai “programmer”.

Pemrogram mendisain program, mengkodekan logika, mengoperasikan sistem, dan menyediakan lingkungan pendukung. Kondisi ini berlangsung hingga awal tahun 1960-an, dimana spesialisasi dipecah untuk pertama kalinya. Pada saat ini pengoperasian sistem

dirasakan telah sangat komplek dan keberadaan “system programmer” dibutuhkan sebagai

pendukung dan perawat sistem secara khusus. Beberapa tahun berikutnya, spesialisasi baru

diadakan, yaitu “system analyst”. Pengguna mengeluhkan bahwa pemrogram sebagai

pengembang sistem bagi mereka, terlalu beorientasi pada teknis, dan banyak proyek gagal karena kebutuhan sangat kurang dapat dipahami. Akhirnya, analis dikhususkan dan bertanggung jawab untuk koordinasi dengan pengguna, mendefinisikan kebutuhan, dan mendisain sistem. Pada beberapa tahun belakangan ini, tugas analis secara khusus mulai

dikembangkan. “User analyst” atau “user coordinator” telah diberi tanggung jawab untuk

bekerja secara langsung dengan pengguna untuk membentuk dan mendefinisikan prioritas.

Beberapa perusahaan telah mengembangkan “quality assurance specialist” dan “EDP

auditor” secara paralel bersama pengembangan analis. Quality Assurance (QA) telah menjadi

spesialisasi dalam merespon terhadap tuntutan akan kualitas yang lebih baik dan kebutuhan

akan testing yang lebih efektif. Kebutuhan ini juga membantu penilaian dari user analist.

Analist bertanggung jawab dalam perencanaan, disain dan eksekusi tes, yang telah meningkat ke titik dimana pekerjaan testing telah menghabiskan hampir keseluruhan waktu

kerja. Hal yang sama terjadi pada auditor dan spesialis QA. Walau belum dikenal secara luas,

telah lahir spesialis baru, yang dikenal sebagai testing specialist atau testing manager.

Tugas utama dari testing specialist adalah untuk memastikan kualitas diukur dengan baik.

Suatu spesialisasi yang tidak berhubungan dengan pembangunan sistem atau perbaikan defisiensi – berfokus dalam memastikan pelaksanaan testing yang efektif.

Kehadiran testing specialist dalam suatu organisasi proyek adalah salah satu pemenuhan

prinsip independensi. Kualitas yang ada akan diukur dengan baik guna mencegah error yang

pernah terjadi dan beraksi sebagai daya dorong positif terhadap kualitas kerja. Pengukuran kualitas secara independen memastikan bahwa akibat dari kualitas yang rendah akan tetap kecil.

Testing dan Implementasi Sistem

Gambar 7.3 Evolusi spesialisasi

Apakah spesialisasi testing telah ditetapkan? Berdasarkan pada spesialisasi yang telah ada,

seperti database administrator, systems programmer, dan capacity planning specialist, apa

yang menjadi kesamaan berdasarkan pada evolusi dan penerimaannya sebagai suatu spesialisasi? Terdapat 3 item syarat legitimasi suatu spesialis, yaitu jika sangat dibutuhkan (1) pengetahuan teknik yang khusus, (2) pengalaman kerja ekstensif, dan (3) kebutuhan organisasi guna meningkatkan performansi sistem organisasi yang rendah, dimana sangat dibutuhkan pengetahuan dan pengalaman untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan masalah pada sistem.

Tugas dari testing specialist adalah:

Memastikan testing dilakukan

Memastikan testing didokumentasikan

Memastikan teknik testing ditetapkan dan dikembangkan.

Sedangkan tanggung jawab testing specialist, meliputi:

Menyiapkan rencana dan disain testing

Mengorganisasikan aktivitas testing

Mengembangkan spesifikasi dan prosedur tes

Mengembangkan test cases

Menyiapkan dokumentasi testing

Menggunakan alat bantu dan pertolongan testing

Mereview disain dan spesifikasi

Tes program dan sistem

Testing dan Implementasi Sistem

Supervisi tes validasi

Tanggung jawab ini sangat penting dalam pencapaian kesuksesan suatu proyek.

7.1.3 5 C

Untuk mendapatkan seorang testing specialist yang berkualitas sangatlah sulit. Sangat jarang

praktisioner memiliki kesempatan untuk mengerjakan testing dalam waktu yang lama, dan program pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan prespektif akan testing hampir tidak ada. Hal ini memaksa untuk memilih tester dengan pengalaman yang sangat terbatas di bidang testing dan memasukan mereka untuk mencari tahu dengan sendirinya di dalam tekanan pekerjaan testing.

5 kriteria kemampuan kunci yang dibutuhkan seorang testing specialist, sebagai berikut:

Controlled – Individu yang terorganisasi serta terencana secara sistematis.

Competent – Memiliki kemampuan teknis terhadap teknik dan alat bantu testing.

Critical – Memiliki kemampuan dalam menemukan masalah.

Comprehensive – Memiliki atensi terhadap detil.

Considerate – Memiliki kemampuan untuk menghubungkan satu dengan yang lainnya

dan mengatasi konflik.

Mempekerjakan seorang testing specialist adalah suatu aksi kepemimpinan yang penting;

menandakan ketertarikan manajer terhadap testing yang lebih baik dan menetapkan

akuntabilitas yang jelas. Saat spesialis melacak error dan biaya dan menyediakan umpan

balik bagi manajer, akan membawa manajer tersebut ke prespektif akan staf sebagai elemen yang penting dalam ruang lingkup kendali. Hal ini merupakan langkah awal yang sangat baik terhadap pencapaian suatu program pengembangan yang seimbang.

Dalam dokumen Modul testing dan implementasi sistem Kartika (Halaman 174-179)

Dokumen terkait