• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2. RUANG LINGKUP

2.2 Pelaksana Pendampingan

Peran dari berbagai pihak yang terkait dalam kegiatan pendampingan pengoperasian dan pemeliharaan prasarana dan sarana SPALD antara lain:

1. Direktorat Sanitasi, DJCK, Kementerian PUPR

Berperan sebagai Pembina kegiatan pendampingan pengoperasian dan pemeliharaan prasarana dan sarana SPALD di daerah, yang memiliki tugas memberikan pengarahan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di Daerah. Bentuk pelaksanaan pembinaan yang dimaksud adalah berupa pemberian panduan, konsultasi, pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kegiatan pendampingan di setiap provinsi, maupun bentuk-bentuk lainnya terkait aspek teknis bidang pengoperasian dan pemeliharaan prasarana dan sarana SPALD.

Sedangkan bentuk koordinasi yang dimaksud antara lain sinkronisasi kegiatan pendampingan dan penyiapan administrasi untuk kebutuhan serah terima prasarana dan sarana SPALD.

2. Balai Teknologi Sanitasi

Berperan sebagai pelaksana bimbingan teknis pengoperasian dan pemeliharaan prasarana dan sarana IPALD/IPLT. Dengan tugas sebagai berikut:

a. Fasilitasi bimbingan teknis pengelolaan SPALD (SPALD-T dan SPALD-S) melalui pelatihan bagi operator IPALD/IPLT yang sedang mendapatkan pendampingan pengoperasian dan pemeliharaan prasarana dan sarana IPALD/IPLT;

b. Fasilitasi audit teknologi dan keandalan bangunan pada setiap unit pengolahan air limbah domestik; dan

c. Fasilitasi audit teknologi dan keandalan bangunan pada rangkaian pengolahan air limbah domestik.

3. Balai PPW Provinsi

Berperan sebagai penyelenggara kegiatan pendampingan pengoperasian dan pemeliharaan prasarana dan sarana SPALD. Dengan tugas sebagai berikut:

a. Pengadaan tenaga ahli yang dibutuhkan;

b. Pemantauan dan pengendalian kegiatan pendampingan pengoperasian dan pemeliharaan prasarana dan sarana SPALD;

c. Pendataan dan pembaharuan data prasarana dan sarana pengolahan air limbah domestik dan status keberfungsiannya pada seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi yang bersangkutan;

d. Pemantauan dan advokasi terhadap hasil pendampingan pengoperasian dan pemeliharaan prasarana dan sarana SPALD; dan

e. Penyelenggaraan rapat-rapat kegiatan (termasuk berbagai proses

administrasinya) hingga penyelesaian kegiatan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Balai PPW Provinsi diharapkan membentuk Tim Teknis Kegiatan Swakelola pendampingan pengoperasian dan pemeliharaan prasarana dan sarana SPALD yang anggotanya berada di bawah tanggung jawab Kepala Balai PPW Provinsi.

4. Tim teknis pendampingan pengoperasian dan pemeliharaan IPALD/IPLT yang ditetapkan oleh Balai PPW, memiliki tugas:

a. Membina pelaksanaan uji coba pengolahan air limbah domestik;

b. Menyampaikan kebijakan terkait penyelenggaraan air limbah domestik;

c. Memantau kegiatan pelaksanaan uji coba pengolahan air limbah domestik;

d. Memastikan keberfungsian IPALD/IPLT;

e. Melakukan koordinasi dengan pihak Pemerintah Daerah terkait kegiatan pelaksanaan uji coba IPALD/IPLT dan pengoperasian IPALD/IPLT;

f. Memastikan ketersediaan dan kesiapan operator pelaksana IPALD/IPLT; dan g. Menyiapkan pertemuan untuk pelaksanaan Uji Coba Sistem Pengolahan Air

Limbah Domestik yang bertujuan:

1) Menginformasikan tanggung jawab setiap personel dan pihak-pihak yang akan terlibat dalam proses uji coba sistem;

2) Personel yang akan hadir selama tahapan uji coba sistem pengolahan air limbah domestik; dan

3) Mendiskusikan prosedur tindak darurat pada setiap sistem pengolahan air limbah domestik.

h. Menyiapkan Konsultan Individual dengan peran untuk membantu melakukan kegiatan pendampingan pengoperasian dan pemeliharaan prasarana dan sarana SPALD. Beberapa hal yang menjadi tugas konsultan individual:

1) Melaksanakan inspeksi peralatan mekanik untuk memastikan peralatan mekanik telah diperiksa dan diperbaiki (bila dibutuhkan);

2) Melaksanakan inspeksi struktur bangunan pengolahan untuk memastikan bangunan pengolahan telah diperiksa dan diperbaiki (bila dibutuhkan perbaikan);

3) Menyusun kebutuhan personel untuk pengoperasian IPALD atau IPLT;

4) Menyusun rencana kegiatan uji coba pada IPALD/IPLT;

5) Melaksanakan uji coba sistem pengolahan air limbah domestik;

6) Melaksanakan pelatihan uji coba sistem pengolahan air limbah domestik yang meliputi kegiatan:

a) Melaksanakan kunjungan lapangan ke Instalasi lain yang memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik dengan metode pengolahan yang sama;

b) Menyiapkan forum komunikasi bagi operator yang memiliki Instalasi

Pengolahan Air Limbah Domestik dengan metode pengolahan yang

sama; dan

10

c) Menyiapkan daftar pelatihan yang perlu diikuti oleh operator di Balai Teknologi Sanitasi, Surabaya.

7) Melaksanakan uji coba pengolahan IPALD/IPLT yang meliputi:

a) Menginformasikan tanggung jawab setiap personel dan pihak- pihak yang akan terlibat dalam proses uji coba pengoperasian;

b) Personel yang akan hadir selama tahapan uji coba pengoperasian air limbah domestik;

c) Mendiskusikan prosedur emergency pada masa pengoperasian IPALD/IPLT;

d) Menyusun dokumentasi pelaksanaan uji coba sistem dan uji coba pengolahan IPALD/IPLT yang memuat rincian mengenai tugas-tugas personil untuk periode waktu-waktu tertentu, misalnya tugas-tugas- tugas harian, mingguan, bulanan, 3 bulan, tahunan, dan seterusnya, sesuai kebutuhan bangunan IPALD atau IPLT yang dioperasikan;

dan

e) Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam uji coba pengolahan IPALD/IPLT.

8) Melaksanakan evaluasi bimbingan teknis pengelola SPALD dalam melaksanakan pengolahan air limbah domestik; dan

9) Menyusun atau mereview Standar Operasional dan Prosedur Pengoperasian IPALD/IPLT yang meliputi:

a) Menyiapkan jadwal pekerjaan;

b) Menyiapkan jadwal pengambilan sampel dan jadwal pengujian;

c) Menyiapkan prosedur penyiapan basis data dan penyimpanan data;

d) Menyiapkan rencana kerja pelayanan air limbah domestik dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah;

e) Melengkapi SOP untuk pelayanan air limbah domestik; dan f) Menyusun tugas dan tanggung jawab personel.

5. Dinas pengelola air limbah domestik kota/kabupaten

a. Menyiapkan kebijakan, organisasi, dan peraturan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pengelolaan air limbah domestik dan lumpur tinja. Beberapa peraturan dasar yang dibutuhkan oleh Pemerintah Daerah untuk memberikan pelayanan pengelolaan air limbah dometik dan lumpur tinja kota/kabupaten:

1) Peraturan pengelolaan air limbah domestik;

2) Peraturan tentang retribusi jasa umum yang memuat retribusi

penyediaan dan/atau penyedotan kakus, dan retribusi pengolahan

limbah cair;

3) Peraturan tentang operator pengelola air limbah domestik; dan 4) Peraturan tentang kerjasama pemerintah dan badan usaha.

b. Menyiapkan pelaksana dan penanggung jawab pengelolaan pelayanan air limbah dometik kota/kabupaten;

c. Menyiapkan personil sebagai operator IPALD dan IPLT dengan penjelasan sebagai berikut:

Tenaga personil O&P Prasarana dan Sarana IPALD atau IPLT tergantung kepada jenis pengolahan dan karakteristik Prasarana dan Sarana IPALD/ IPLT, organisasi dan kebutuhan personil mendasar untuk pelaksanaan O&P IPALD atau IPLT terdiri dari:

1) Tugas Operasional (termasuk Sekuriti Prasarana dan Sarana IPALD atau IPLT), dengan tugas sebagai berikut:

a) Pengoperasian bangunan pengolahan air limbah domestik;

b) Pengoperasian bangunan pelengkap berikut peralatannya;

c) Pengamanan prasarana dan sarana IPALD/IPLT; dan

d) Bagi prasarana dan sarana IPLT - Pengoperasian sarana pengangkutan.

2) Tugas Pemeliharaan Bangunan dan Peralatan, dengan tugas sebagai berikut:

a) Segala jenis pekerjaan perawatan/pemeliharaan bangunan dan peralatan; dan

b) Pencatatan data, kronologi permasalahan dan perbaikan, termasuk dokumentasi.

3) Tugas Pemantauan dan Evaluasi kegiatan Pengoperasian dan Pemeliharaan IPALD atau IPLT, dengan tugas sebagai berikut:

a) Pencatatan data yang berkaitan dengan pemantauan dan pengamatan pengoperasian bangunan pengolahan air limbah domestik;

b) Pencatatan rumah yang mendapatkan pelayanan dari IPALD atau IPLT; dan

c) Peningkatan jumlah rumah yang mendapatkan pelayanan IPALD atau IPLT.

4) Tugas pelayanan air limbah domestik, antara lain:

a) Pencatatan data pelanggan, baik baru maupun pelanggan lama;

b) Menerima permintaan penyedotan;

c) Menerima pengaduan masyarakat atas pelayanan yang diberikan;

d) Menyiapkan kelengkapan administrasi sebelum pelayanan dilakukan;

e) Menerima retribusi pelayanan ALD; dan

f) Menyetorkan retribusi pelayanan ALD kepada Dinas yang memiliki

12

tugas terkait penerimaan daerah.

5) Bagi prasarana dan sarana IPLT, termasuk didalamnya tugas penyedotan lumpur tinja yang meliputi:

a) Menyusun rencana penyedotan ALD dari data permintaan penyedotan;

b) Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk penyedotan;

c) Melakukan penyedotan ke pelanggan;

d) Menerima retribusi ALD atas pelayanan yang diberikan;

e) Mengangkut lumpur tinja ke IPLT;

f) Melakukan pengujian pH pada sampel lumpur, sebelum diolah di unit pengolahan;

g) Menyerahkan retribusi ke bagian administrasi dan keuangan; dan

h) Membersihkan truk tinja.

BAB 3. PELAKSANAAN KEGIATAN PENDAMPINGAN

Dokumen terkait