• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anak X Medan

4.6 Pelaksanaan Hygiene Perawat dan Bidan pada Pasien

Berdasarkan hasil obeservasi yang dilakukan di Rumah Sakit Ibu dan Anak X Medan diketahui hygiene perawat dan bidan pada pasien rawat inap dalam pemasangan infus intravena seperti yang terlihat pada tabel 4.2

Tabel 4.2 Pelaksanaan Hygiene Perawat dan Bidan pada Pasien Rawat Inap dalam Pemasangan Infus Intra Vena Tahun 2015

No Tindakan dalam Pemasangan Infus IntraVena

Ya Tidak Jumlah

n % N % n %

1. Tersedia cairan infus 32 100 0 0 32 100 2. Tersedia jarum lurus/butterfly/kateter

plastik (abbocath)

32 100 0 0 32 100 3. Tersedia set infus steril 32 100 0 0 32 100 4. Tersedia larutan antiseptik (misalnya

kloreheksidin, alkohol 60-90%, PVI 10%)

32 100 0 0 32 100

5. Tersedia kasa steril 3 9,4 29 90,6 32 100 6. Tersedia Plester atau dressing

transparan

32 100 0 0 32 100 7. Tersedia torniket bersih 0 0 32 100 32 100 8. Tersedia penyangga tangan

baru/bersih

11 34,4 21 65,6 32 100 9. Tersedia handuk untuk ditaruh di

bawah lengan atau tangan

0 0 32 100 32 100 10. Tersedia sarung tangan bersih atau

yang telah di DTT

0 0 32 100 32 100 11. Tersedia ember berisi air hangat 0 0 32 100 32 100

12 Tersedia sabun, kain lap atau handuk kering

32 100 0 0 32 100 13. Tersedia kantong plastik atau

kantong anti bocor untuk tempat pembuangan sampah yang terkontaminasi

32 100 0 0 32 100

15. Identifikasi vena mana yang paling baik untuk pemasangan jarum IntraVena atau plastik kateter

32 100 0 0 32 100

16. Jika tempat insersi tampak kotor, pertama-tama bersihkan dengan sabun dan air, keringkan dengan handuk atau kain bersih

0 0 32 100 32 100

17. Cuci tangan dengan sabun 7 21,9 25 78,1 32 100 18. Mengeringkan tangan dengan

handuk atau keringkan di udara (alternatif lain : lakukan apabila tanganterlihat kotor, usap tangan dengan 5ml larutan atau 1 sendok teh antiseptik penggosok tangan pada kedua tangan dan usap seluruh tangan dan sela-sela jari, biarkan kering)

7 21,9 25 78,1 32 100

19. Cek larutan Intra Vena (botol atau kantong plastik), yakinkan cairannya betul dan aditif yang tepat seperti potasium sudah ditambahkan

32 100 0 0 32 100

20. Buka set infus dan pasang bagian-bagiannya dengan teknik aseptik (jangan pegang ujung tube)

32 100 0 0 32 100

21. Pasang set infus pada botol atau kantong larutan dengan melepas tutup botol atau kantong larutan tanpa menyentuh bukaannya

32 100 0 0 32 100

22. Lepaskan tutup pelindung yang menutupi jarum jangan sampai tersentuh, pegang gagang jarum dan masukkan jarum pada penutup botol atau kantong larutan Intra Vena atau buka kantong cairan infus

32 100 0 0 32 100

23. Isi pipa infus dengan menekan dan lepaskan tabung tetesan lalu lepaskan penutup pipa IntraVena dan longgarkan klem agar cairan dapat mengisi pipa, lalu eratkan klem kembali dan ganti tutup pelindung

32 100 0 0 32 100

24. Dengan lengan atas dan tangan tergantung, tempatkan torniket 10-12 cm di atas tempat pemasangan

0 0 32 100 32 100

25. Minta pasien mengepal dan membuka tangan untuk memudahkan mendapat vena

26. Dengan torniket di tempat dan vena terisi, taruh tangan dan lengan di atas kain bersih di atas tempat tidur atau penyangga tangan

0 0 32 100 32 100

27. Pakai sarung tangan pemeriksaan pada kedua tangan

0 0 32 100 32 100 28. Bersihkan tempat pemasangan

dengan larutan antiseptik dengan gerakan memutar ke arah luar dari tempat pemasangan. (Jika menggunakan povidon iodin, biarkan kering dahulu, kira-kira 2 menit, karena ia hanya mengeluarkan iodin bebas, agar antiseptik aktif perlahan-lahan)

32 100 0 0 32 100

29. Pasang jarum lurus atau jarum butterfly atau kateter plastik pada semprit untuk mengecek dengan mengambil darah. Jika tidak, jarum langsung hubungkan dengan ujung pipa Intra Vena steril

32 100 0 0 32 100

30. Fiksasi vena dengan ibu jari dan gerakan berlawanan dengan ibu jari dan raba kembali tempat pemasangan apakah sudah terpasang dengan baik

32 100 0 0 32 100

31. Pasang jarum atau kateter dengan tangan yang dominan. Perhatikan apakah ada darah yang kembali ke dalam pipa, lalu dorong kembali jarum atau butterfly pada tempat pemasangan samai pusat atau pangkal jarum. Setelah kateter telah terisi darah tekan jarum lalu pasang plester penahan pada pangkal jarum

32 100 0 0 32 100

32. Sambil melakukan stabilisasi jarum atau butterfly lepaskan torniket

0 0 32 100 32 100 33. Longgarkan klem agar pipa IV

terbuka dengan cukup dapat mengalirkan cairan

32 100 0 0 32 100

34. Pasang plester kecil di bawah gagang dengan bagian lengket di atas, lalu silangkan plester di atas gagang. Kemudian taruh plester kecil kedua langsung di atas plester silang sebelahnya jarum atau kateter

35. Taruh kasa steril 2x2cm di atas tempat fingsi vena dan dengan 2 plester. Dapat juga dipakai penutup luka transparan di atas tempat pemasangan

3 9,4 29 90,6 32 100

36. Sebelum melepas sarung tangan, buang semua sampah terkontaminasi darah (kapas atau kasa) dalam kantong

0 0 32 100 32 100

37. Cuci kedua sarung tangan dalam larutan klorin 0,5%, lepaskan sarung tangan taruh dalam kantong plastik atau dalam kontainer anti bocor

0 0 32 100 32 100

38. Cuci tangan atau gunakan larutan antispetik penggosok tangan

32 0 0 100 32 100 39. Fiksasi lengan atau sanggah lengan

memakai papan penyangga yang difiksasi dengan plester tidak langsung tapi harus menyilang. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman, bila mengganti penyangga tangan dan akan menggunakan plester pada daerah tangan atau lengan, pasang plester terbalik sehingga perekat akan bertemu perekat baru dililitkan pada papan penyangga

11 34,4 21 65,6 32 100

40. Sesuaikan kecepatan tetesan permenit

32 100 0 0 32 100

Tabel 4.2 menunjukkan 40 langkah pemasangan Infus dapat dilihat langkah mana saja yang tidak tersedia dan tidak dilakukan oleh 32 perawat dan bidan. Langkah yang tidak tersedia dan tidak dilakukan oleh perawat dan bidan sebanyak 32 orang (100%) yaitu pada setiap melakukan tindakan infus tidak menyediakan torniket bersih, tidak menyediakan handuk untuk ditaruh di bawah lengan atau tangan, tidak menyediakan sarung tangan bersih atau yang telah di DTT, tidak menyediakan ember berisi air hangat, tidak membersihkan tempat insersi dengan sabun dan air dan mengeringkan dengan handuk atau kain bersih jika tempat insersi tampak kotor, tidak menempatkan torniket 10-12 cm di atas

tempat pemasangan dengan lengan tergantung, tidak menggunakan torniket di tempat dan vena terisi dan tidak menaruh tangan dan lengan di atas kain bersih di atas tempat tidur atau penyangga tangan, tidak menggunakan sarung tangan saat melakukan pemasangan infus, tidak melakukan stabilisasi jarum atau butterfly dengan melepaskan torniket, tidak membuang sampah terkontaminasi sebelum melepas sarung tangan, tidak mencuci kedua sarung tangan dalam larutan klorin dan melepaskan sarung tangan ke dalam kontainer anti bocor dikarenakan tidak menggunakan sarung tangan.

Tabel 4.2 dapat diketahui dari total 32 perawat dan bidan (100%) masing-masing selalu menyediakan cairan infus, jarum lurus/butterfly/kateter plastik, set infus steril, larutan antiseptik (alkohol 70%), plester, sabun dan handuk kering, kantong plastik atau kantong anti bocor untuk tempat pembuangan sampah terkontaminasi, selalu menjelaskan prosedur kepada pasien atau keluarga pasien, mengecek larutan intravena, membuka set infus dengan teknik aseptik, memasang set infus pada botol atau kantong larutan tanpa menyentuh bukaannya, melepaskan tutup pelindung dan memasukkan jarum pada penutup botol, mengisi pipa infus dengan menekan dan melepaskan penutup intravena dan melonggarkan klem agar cairan dapat terisi, meminta pasien mengepal dan membuka lengan, membersihkan tempat pemasangan dengan alkohol, memasang jarum lurus/butterfly/kateter plastik dan menghubungkan dengan ujung pipa intravena steril, memfiksasi dan meraba kembali tempat pemasangan apakah sudah terpasang dengan baik, memasang jarum kateter dengan tangan yang dominan, melonggarkan klem pipa intravena agar dapat mengalirkan cairan, memasang plester kecil dan menyilangkan plester di atas gagang, mencuci tangan dengan

sabunsetelahmelakukantindakanpemasanganinfus, dan selalu menyesuaikan kecepatan tetesan permenit.

Dari lembar observasi pada penilaian hygiene dalam pemasangan infus intravena di dapat distribusi frekuensi pelaksanaan langah-langkah prosedur pemasangan infus yang dilakukan oleh 32 perawat dan bidan.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Langkah-Langkah Prosedur Pemasangan Infus Pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Ibu dan Anak X MedanTahun 2015

Jumlah Pelaksanaan Langkah-Langkah Pemasangan Infus Jumlah (n=32) Persentase (total =100%) 23 15 46,9 24 2 6,3 25 11 34,4 27 2 6,3 28 1 3,1 29 1 3,1

Tabel 4.3 menjelaskan bahwa mayoritas perawat dan bidan (46,9%) hanya melaksanakan 23 langkah pemasangan infus oleh Koes Irianto dan minoritas (3,1%) hanya melaksanakan 28 dan 29 langkah pemasangan infus masing-masing 1 orang.

4.7 Fasilitas Sanitasi Rumah Sakit Ibu dan Anak X Medan Tahun 2015

Dokumen terkait